Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Uraian Teoritis

2.1.1. Laporan Keuangan

1. Pengertian dan Arti pentingnya Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan lengkap terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara,
misalnya laporan ekuitas atau laporan arus dana). Catatan dan laporan lain
serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan. Menurut Syafrida Hani (2010: 15) bahwa

Laporan keuangan

adalah hasil akhir proses akuntansi .Setiap transaksi yang dapat diukur dengan
nilai uang, dicatat dan diolah sedemikian rupa, disajikan dalam nilai uang .
2. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akutansi Indonesia dalam PSAK No.1 (2010, par. 4)

dinyatakan bahwa Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi .Informasi tersebut bermanfaat bagi
sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan
ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen
atas pengguna sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

9
Universitas Sumatera Utara

10

Menurut

Harahap

(2010:

105)


bahwa

Laporan

keuangan

menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat
tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang
lazim dikenal adalah: neraca atau laporan laba/rugi, atau hasil usaha, laporan
arus kas, laporan perubahan posisi keuangan .
3. Komponen Laporan Keuangan
Menurut Harahap (2010: 106) komponen laporan keuangan terdiri
dari:
a. Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan
perusahaan pada suatu tanggal tertentu
b. Perhitungan Laba/rugi yang mnggambarkan jumlah hasil,
biaya dan Laba/Rugi perusahaan pada satu periode tertentu
c. Laporan Sumber dan penggunaan dana. Disini dimuat
sumber dan pengeluaran perusahaan selama satu periode

d. Laporan Arus kas
e. Laporan Harga pokok produksi yang menggambarkan
berapa dan unsu apa yang diperhitungkan dalam harga
pokok produksi suatu barang
f. Laporan laba ditahan, menjelaskan posisi laba ditahan yang
tidak dibagikan kepada pemilik saham
g. Laporan perubahan modal, menjelaskan perubahan posisi
modal baik saham dalam PT atau modal dalam perusahaan
perseroan
h. Laporan kegiatan keuangan, Laporan ini menggambarkan
transaksi laporan keuangan perusahaan yang memengaruhi
kas atau ekuivalen kas.
Berikut penjelasannya.
1). Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah laporan mengenai keadaan harta atau kekayaan perusahaan,
atau

keadaan

posisi


keuangan

perusahaan

pada

saat

(tanggal)

tertentu.Neraca memberitahu kita mengenai seberapa kuat posisi keuangan
perusahaan dengan memperlihatkan bagian yang dimiliki perusahaan dan

10
Universitas Sumatera Utara

11

bagian yang dipinjam dari kreditor untuk suatu jangka waktu tertentu.

Komponen neraca sendiri dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok
yaitu: aktiva atau harta, hutang dan modal.
2). Laporan Laba Rugi (Profit and Loss Statement)
Laporan Laba Rugi adalah laporan mengenai kemajuan perusahaan. Pada
dasarnya laporan laba rugi memberitahu apa yang diperoleh perusahaan
tahun ini, apakah laba atau rugi dan berapa banyak laba/keuntungan atau
kerugiannya. Laporan ini menggambarkan kemajuan usaha suatu
perusahaan selama satu periode tertentu atau selama satu tahun buku.
Komponen dari perhitungan laba rugi adalah Penjualan, Harga Pokok
Penjualan, Beban Usaha, Pendapatan dan beban lain-lain serta Pajak
penghasilan.
3).Laporan Perubahan Posisi Keuangan (The Statement Changes In Financial)
Adalah catatan yang melaporkan perubahan posisi keuangan yang
biasanya disajikan dalam Laporan Arus Dana atau Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana (Funs Flow Statement) yang melaporkan sumber (dari
mana dana diperoleh) dan penggunaan dana (kemana dana dipakai) atau
disajikan dalam Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) yang
melaporkan perubahan posisi keuangan berbasis kas, yaitu suatu ringkasan
kas yang diterima dan dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode.
4). Catatan atas Laporan Keuangan (Footnotes or Notes to The Financial

Statement)

11
Universitas Sumatera Utara

12

Merupakan suatu ikhtisar yang memuat penjelasan mengenai kebijakankebijakan akutansi yang mempengaruhi posisi keuangan dan hasil usaha
perusahaan.Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tak
terpisahkan atau bagian integral dari suatu laporan keuangan perusahaan.

Alasannya adalah karena laporan keuangan itu sendiri singkat dan padat,
sebab itu tak mungkin menyajikan semua informasi penting yang
berhubungan dengan suatu rekening tertentu.Karena itu penjelasan yang
tidak bisa diringkas dijelaskan secara lebih terinci pada Catatan Atas
Laporan Keuangan yang merupakan penjelasan tertulis mengenai aspekaspek penting dari berbagai item.
4. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan
Beberapa sifat dan keterbatasan laporan keuangan (Syafrida hani,
2012: 15) adalah:
1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodic pada dasarnya

merupakan laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang
sifatnya sementara;
2. Laporan keuangan menunjukkan angka yang kelihatannya
bersifat pasti dan tepat, tetapi dasar penyusunannya dengan
standart nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah;
3. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor
yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan
perusahaan;
4. Laporan Keuangan bersifat historis yang merupakan laporan
kejadian-kejadian di masa lalu atau yang telah lewat;
5. Laporan Keuangan itu bersifat umum, dan bukan untuk
memenuhi keperluan tiap-tiap pemakai;
6. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam sikapnya
menghadapi ketidakpastian;

12
Universitas Sumatera Utara

13


7. Laporan keuangan lebih menekankan keadaan yang sebenarnya
dilihat dari sudut ekonomi daripada berpegang pada formilnya;
dan
8. Laporan keuangan dengan menggunakan istilah-istilah teknis,
sering terdapat istilah-isilah yang umum tetapi diberi pengertian
yang khusus.
Berdasarkan pendapat di atas diketahui bahwa sifat dan keterbatasan
laporan keuangan diantaranya yaitu laporan keuangan bersifat historis,
umum, melaporkan informasi material, bersifat konservatif, menekankan
pada makna ekonomis, menggunakan istilah-istilah teknis,menimbulkan
variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan bersifat kualitatif
dan fakta.
5. Pengguna Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2010:

2) pemakai laporan

keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan,
pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan,
pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat.Mereka menggunakan

laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang
berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi :
1.

Investor
Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan
risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka
lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan
apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut.
Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan
mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
13
Universitas Sumatera Utara

14

2.

Karyawan
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada

informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan.Mereka juga
tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun,
dan kesempatan kerja.

3.

Pemberi pinjaman
Pemberi

pinjaman

tertarik

dengan

informasi

keuangan


yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta
bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
4.

Pemasok dan Kreditor usaha lainnya
Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang
akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada
perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi
pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada
kelangsungan hidup perusahaan.

5.

Pelanggan
Para pelanggan berkepeningan dengan informasi mengenai kelangsungan
hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka
panjang dengan atau tergantung pada perusahaan.

14
Universitas Sumatera Utara

15

6. Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berbeda dibawah kekuasaannya
bekepentingan dengan alokasi sumber daya dank arena itu berkepentingan
dengan aktivitas perusahaan.Mereka juga membutuhkan informasi untuk
mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai
dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
7. Masyarkat
Peusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara.
Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada
perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan
perlindungan kepada penanam modal domestic.Laporan keuangan dapat
membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan
(trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta
rangkaian aktivitasnya.

2.1.2. Ketepatan Waktu (Timeliness)
Menurut

IAI

(2009)

bahwa

Tujuan

laporan

keuangan

adalah

menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi . Informasi yang relevan
akanbermanfaat bagi para pemakai apabila tersedia tepat waktu sebelum pemakai
kehilangan kesempatan atau kemampuan untuk mempengaruhi keputusan yang
akan diambil. Menurut Baridwan (2010), Tepat waktu diartikan bahwa informasi

15
Universitas Sumatera Utara

16

harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk
membantu dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dan untuk
menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut . Ketepatan waktu
tidak menjamin relevansi, tetapi relevansi informasi tidak dimunkinkan jika
laporan keuangan tidak tepat waktu.
Menurut Mc Gee (2007), Salah satu cara untuk mengukur transparansi
dan kualitas pelaporan keuangan adalah ketepatan waktu . Rentang waktu antara
tanggal laporan keuangan perusahaan dan tanggal ketika informasi keuangan
diumumkan ke publik berhubungan dengan kualitas informasi keuangan yang
dilaporkan.
Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan harus memenuhi
empat karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas yang membuat informasi
laporan keuangan berguna bagi para pemakainya.Keempat karakteristik tersebut
yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan.Untuk
mendapatkan informasi yang relevan tersebut, terdapat beberapa kendala, salah
satunya adalah kendala ketepatan waktu.
Hendriksen dan Van Breda (2006) dalam Adhy (2010: 45) menyatakan
bahwa Informasi tidak dapat relevan jika tepat waktu, yaitu hal itu harus tersedia
bagi pengambil keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi
keputusan.Ketepatan waktu tidak menjamin relevansinya, tetapi relevansi tidaklah
mungkin tanpa ketepatan waktu .Oleh karena itu, ketepatan waktu adalah batasan
penting pada publikasi laporan keuangan.Akumulasi, peringkasan dan penyajian

16
Universitas Sumatera Utara

17

selanjutnya informasi akuntansi yang dilakukan secepat mungkin untuk menjamin
tersedianya informasi sekarang di tangan pemakai. Ketepatan waktu juga
menunjukkan bahwa laporan keuangan harus disajikan pada kurun waktu yang
teratur yang memperlihatkan perubahan keadaan perusahaan yang pada gilirannya
mungkin akan mempengaruhi prediksi dan keputusan pemakai.
Dyer dan Mc Hugh (1975) dalam Hilmi dan Ali (2008:198) menggunakan
tiga kriteria keterlambatan untuk melihat ketepatan waktu dalam penelitiannya:
1. Preliminary lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan
keuangan sampai penerimaan laporan akhir preleminary oleh
bursa,
2. Auditor s report lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan
keuangan sampai tanggal laporan auditor di tanda tangani,
3. Total lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan
sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh bursa.
Sesuai dengan peraturan X.K.2 yang diterbitkan Bapepam, maka
penyampaian laporan keuangan tahunan yang telah diambil dikatakan tepat waktu
apabila diserahkan sebelum atau paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah
tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan publik tersebut.Keterlambatan
laporan keuangan bisa berakibat buruk bagi perusahaan baik secara langsung
maupun tidak langsung.Secara tidak langsung, para investor mungkin menanggapi
keterlambatan tersebut sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan.Secara
langsung, sebagai contoh di pasar modal Indonesia pada tahun 2009, perusahaanperusahaan publik yang melanggar prinsip keterbukaan informasi dengan tidak
menyampaikan laporan keuangan tahunan tepat waktu telah dikenakan sanksi
administrasi dan denda.

17
Universitas Sumatera Utara

18

2.1.3. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan
keputusan perusahaan.Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.Profitabilitas merupakan faktor yang
seharusnya mendapat perhatian penting karena untuk dapat melangsungkan
hidupnya, suatu perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan
(profitable). Tanpa adanya keuntungan (profit), maka akan sulit bagi perusahaan
untuk menarik modal dari kas. Dalam melakukan analisis perusahaan, di samping
melihat laporan keuangan perusahaan, juga harus dilakukan dengan melakukan
analisis rasio keuangan. Rasio profitabilitas terbagi menjadi dua jenis rasio, yaitu:
1) Rasio profitabilitas yang terkait dengan penjualan
2) Rasio yang berkaitan dengan investasi
Agnes sawir (hal 17 ), profitabilitas merupakan hasil akhir bersih dari
berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan
memberikan jawaban akhir tentang efektivitas manajemen perusahaan, rasio ini
memberi

gambaran

tentang

tingkat

efektivitas

pengelolaan

perusahaan.

Profitabilitas ini diukur dengan membandingkan laba yang diperoleh perusahaan
dengan sejumlah perkiraan yang menjadi tolok ukur keberhasilan perusahaan
seperti aktiva perusahaan, penjualan dan investasi, sehingga dapat diketahui
efektivitas pengelolaan keuangan dan aktiva dalam perusahaan. Menurut Harahap
(2007: 303) bahwa :
Rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas meggambarkan
kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua
kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas,
modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio ini

18
Universitas Sumatera Utara

19

menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba
disebut juga Operating Ratio.
ROA yang digunakan diukur dengan membagi laba bersih (Net Income
After Tax) dengan total aktiva (Average Total Asset), dapat dirumuskan sebagai
berikut :
ROA

= NET INCOME AFTER TAX
AVERAGE TOTAL ASSET

X

100

2.1.4. Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to equity ratio dikenal juga sebagai rasio financial leverage. Menurut
Harahap (hal 303) bahwa :
Debt to equity ratio digunakan umtuk menggambarkan sampai
sejauhmana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak
luar.Semakin kecil rasio ini semakin baik.Rasio ini disebut juga rasio
laverage. Untuk keamanan ihak luar rasio terbaik jika jumlah modal
lebih besar dari jumlah utang atau minimal sama. Namun bagi
pemegang saham atau manajemen rasio leverage ini sebaiknya besar.
Tingginya

rasio

debt

to equity mencerminkan tingginya

rIsiko

perusahaan.Tingginya risiko ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa
perusahaan tersebut tidak bisa melunasi kewajiban atau hutangnya baik berupa
pokok ataupun bunganya.
Debt to equity ratio merupakan perbandingan antara hutang-hutang dan
ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal
sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Rasio ini dapat
dihitung denan rumus, yaitu:
DER

=

TOTAL DEBT
TOTAL SHARE HOLDER'S EQUITY

19
Universitas Sumatera Utara

20

2.1.5. Ukuran Perusahaan

1. Pengertian Ukuran Perusahaan
Menurut (Ferry dan Jones, 1979 dalam Panjaitan, 2014, hal. 84) bahwa :
Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan
besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total
aktiva, penjualan, log size, nilai pasar saham, kapitalisasi pasar, dan
lain-lain yang semuanya berkorelasi tinggi. Semakin besar total
aktiva, penjualan, log size, nilai pasar saham, dan kapitalisasi pasar
maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut.
Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam tiga kategori yaitu
perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium-size), dan
perusahaan kecil (small firm).Sedangkan menurut Yusuf dan Soraya (2004: 168)
bahwa Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki
perusahaan, ditunjukan oleh natural logaritma dari total aktiva .
Ariyanto (2002:164) menjelaskan bahwa Besar kecilnya ukuran suatu
perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur modal, semakin besar perusahaan
maka akan semakin besar pula dana yang dibutuhkan perusahaan untuk
melakukan

investasi .

Semakin

besarukuran

suatu

perusahaan,

maka

kecenderungan menggunakan modal asing juga semakin besar. Hal ini disebabkan
karena perusahaan besar membutuhkan dana yang besar pula untuk menunjang
operasionalnya, dan salah satu alternatif pemenuhannya adalah dengan modal
asing apabila modal sendiri tidak mencukupi.
Menurut Agnes Sawir (2004:101-102) ukuran perusahaan dinyatakan
sebagai determinan dari struktur keuangan dalam hampir setiap studi untuk alasan
yang berbeda:

20
Universitas Sumatera Utara

21

a. Pertama, ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan
perusahaan memperoleh dana dari pasar modal. Perusahaan kecil
umumnya kekurangan akses ke pasar modal yang terorganisir, baik
untuk obligasi maupun saham. Meskipun mereka memiliki akses,
biaya peluncuran dari penjualan sejumlah kecil sekuritas dapat
menjadi penghambat. Jika penerbitan sekuritas dapat dilakukan,
sekuritas perusahaan kecil mungkin kurang dapat dipasarkan
sehingga membutuhkan penentuan harga sedemikian rupa agar
investor mendapatkan hasil yang memberikan return lebih tinggi
secara signifikan.
b. Kedua, ukuran perusahaan menentukan kekuatan tawar-menawar
dalam kontrak keuangan. Perusahaan besar biasanya dapat memilih
pendanaan dari berbagai bentuk hutang, termasuk penawaran
spesial yang lebih menguntungkan dibandingkan yang ditawarkan
perusahaan kecil. Semakin besar jumlah uang yang digunakan,
semakin besar kemungkinan kemungkinan pembuatan kontrakyang
dirancang sesuai dengan preferensi kedua pihak sebagai ganti dari
penggunaan kontrak standar hutang.
c. Ketiga, ada kemungkinan pengaruh skala dalam biaya dan return
membuat perusahaan yang lebih besar dapat memperoleh lebih
banyak laba. Pada akhirnya, ukuran perusahaan diikuti oleh
karakteristik lain yang mempengaruhi struktur keuangan.
Karakteristik lain tersebut seperti perusahaan sering tidak
mempunyai staf khusus, tidak menggunakan rencana keuangan,
dan tidak mengembangkan sistem akuntansi mereka menjadi suatu
sistem manajemen.
Sudarmadji (2007:89) menjelaskan bahwa

Penentuan perusahaan ini

berdasarkan kepada total asset perusahaan. Total aktiva dipilih sebagai proksi
ukuran perusahaan dengan mempertimbangkan bahwa nilai aktiva relatif lebih
stabil dibandingkan dengan nilai market capitalized dan penjualan . Semakin
besar aktiva suatu perusahaan, maka akan semakin besar pula modal yang
ditanam, semakin besar total penjualan suatu perusahaan maka akan semakin
banyak juga perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin
besar pula perusahaan di kenal oleh masyarakat.

21
Universitas Sumatera Utara

22

2. Faktor faktor yang Mempengaruhi Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan sangat berpengaruh pada tiga faktor utama, yaitu :
a. Besarnya total aktiva
b. Besarnya hasil penjualan
c. Besarnya kapitalisasi pasar
Namun disamping faktor utama diatas, ukuran perusahaan pun dapat
ditentukan oleh faktor tenaga kerja, nilai pasar saham, log size, dan lain-lain yang
semuanya berkorelasi tinggi.Variabel ukuran perusahaan diukur dengan
Logaritma Natural (Ln) dari total aktiva. Hal ini dikarenakan besarnya total aktiva
masing-masing perusahaan berbeda bahkan mempunyai selisih yang besar,
sehingga dapat menyebabkan nilai yang ekstrim. Untuk menghindari adanya data
yang tidak normal tersebut maka data total aktiva perlu di Ln kan. Logaritma
Natural sendiri adalah logaritma yang berbasis e adalah 2,7182818

.yang

terdefinisikan untuk semua bilangan real positif x dan dapat juga didefinisikan
untuk bilangan kompleks yang bukan nol.
Ukuran perusahaan akan mempengaruhi struktur pendanaan perusahaan.
Hal ini menyebabkan kecenderungan perusahaan memerlukan dana yang lebih
besar dibandingkan perusahaan yang lebih kecil. Kebutuhan akan pendanaan yang
lebih

besar

memiliki

kecenderungan

bahwa

perusahaan

menginginkan

pertumbuhan dalam laba.
Menurut Bambang Riyanto (2008:299-300),

Suatu perusahaan yang

besar di mana sahamnya tersebar sangat luas, setiap perluasan modal saham hanya
akan mempunyai pengaruh kecil terhadap kemungkinan hilangnya atau

22
Universitas Sumatera Utara

23

tergesernya control dari pihak dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan .
Sebaliknya perusahaan yang kecil di mana sahamnya hanya tersebar di
lingkungan kecil, penambahan jumlahsaham akan mempunyai pengaruh yang
besar terhadap kemungkinan hilangnya control pihak dominan terhadap
perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian maka pada perusahaan yang
besar di mana sahamnya tersebar sangat luas akan lebih berani mengeluarkan
saham baru dalam memenuhi kebutuhannya untuk membiayai pertumbuhan
penjualan dibandingkan dengan perusahaan yang kecil.
Ukuran perusahaan adalah suatu skala atau nilai dimana perusahaan
dapat diklasifikasikan besar kecilnya berdasarkan total aktiva, log size, nilai
saham, dan lain sebagainya.Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total
aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar.Jika semakin besar total aktiva, penjualan
dan kapitalisasi pasarnya maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut.
Ketiga variabel tersebut dapat digunakan untuk menentukan ukuran perusahaan
karena dapat mewakili seberapa besar ukuran perusahaan tersebut, misal semakin
besar aktiva maka akan semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak
penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi
pasar maka akan semakin besar pula perusahaan itu dikenal dalam masyarakat.
Ukuran perusahaan sangat berpengaruh kepada struktur pendanaan
dengan didasarkan pada kenyataan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka
akan ada kecenderungan untuk menggunakan jumlah pinjaman yang lebih besar
pula. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar memiliki kebutuhan dana yang
besar. Dan salah satu pemenuhan dana yang tersedia adalah dengan pendanaan

23
Universitas Sumatera Utara

24

eksternal. Pendanaan eksternal ini dapat diperoleh dari penerbitan saham,
penerbitan obligasi dan hutang, sehingga dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pendanaan tersebut perusahaan akan lebih meningkatkan kualitas implementasi
corporate governance dalam menjalankan perusahaan.
Perusahaan yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar untuk
mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber sehingga untuk memperoleh
pinjaman dari kreditur pun akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran
besar memiliki profitabilitas lebih besar untuk memenangkan persaingan atau
bertahan dalam industry. Pada sisi lain, perusahaan dengan skala kecil lebih
fleksibel dalam menghadapi ketidakpastian, karena perusahaan kecil lebih cepat
bereaksi terhadap perubahan yang mendadak. Adapun perhitungan ukuran
perusahaan menurut Yusuf dan Soraya (2004:130) adalah sebagai berikut :
Ukuran Perusahaan =Ln. Total Aktiva

2.2. Penelitian Terdahulu
Hasil

penelitian

terdahulu

sehubungan

dengan

pengaruh

laba

bersihterhadap harga saham akan disajikan pada tabel berikut :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Peneliti
Ukagko
(2004)

Judul
penelitian
Faktor-faktor
yang
berpengaruh
terhadap

Variabel
penelitian
Variabel
Independen : Debt
to equity ratio,
firm
size,

Hasil penelitian
Debt
to
equity
ratio,
profitability dan operation of
complexity untuk tahun 2002
secara signifikan berpengaruh

24
Universitas Sumatera Utara

25

ketepatan
waktu
pelaporan
keuangan BEI

Noviandi
(2007)

terhadap ketepatan waktu
pelaporan
keuangan
perusahaan.
Sedangkan firm size, insider
ownership concentration untuk
tahun 2000, Debt to equity
ratio, profitability, outsider
ownership concentration, dan
insider
ownership
concentration untuk tahun
2001,
serta
firm
size,
profitability
dan
insider
ownership concentration untuk
tahun 2002 tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan.
Faktor-faktor
Variabel
Ukuran perusahaan, umur
yang
independen:
perusahaan, dan kompleksitas
mempengaruhi ukuran
operasi
tidak
memiliki
ketepatan
perusahaan,
pengaruh
yang signifikan
waktu
profitability,
terhadap ketepatan waktu.
pelaporan
kompleksitas
Sedangkan profitabilitas dan
keuangan
operasi,
umur item extra ordinary memiliki
perusahaan
perusahaan,
dan pengaruh yang
signifikan
manufaktur
oxtra ordinary.
terhadap penyampaian laporan
yang terdaftar Variabel
keuangan perusahaan.
di
BEI dependen:
periode2003ketepatan waktu.
2005

Abdul Kadir Faktor-faktor
(2008)
yang
berpengaruh
terhadap
ketepatan
waktu
pelaporan
keuangan pada
perusahaan
manufaktur
yang terdaftar
di BEI.
Adhy (2010) Faktor-faktor
yang
Berpengaruh

profitability,
outsider ownership
concentration, dan
operation
of
complexity.
Variaabel
dependen:
ketepatan waktu.

Variabel
independen:
Ukuran
perusahaan,
profitabilitas, umur
perusahaan,
kepemilikan
manajerial,
dan
institusional
Variabel
dependen:
ketepatan waktu
Variabel
independen:
Profitabilitas,

Kepemilikan manajerial dan
kepemilikan
institusional
berpengaruh terhadap terhadap
ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan perusahaan.
Sedangkan ukuran perusahaan,
profitabilitas, rasio gearing,
pos luar biasa, dan umur
perusahaan tidak memiliki
pengaruh terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan
keuangan perusahaan.
Profitabilitas,
ukuran
perusahaan,
kompleksitas
operasi
perusahaan,

25
Universitas Sumatera Utara

26

terhadap
Ketepatan
Waktu
Penyampaian
Laporan
Keuangan pada
Perusahaan
yang listing di
BEI
periode
2006-2008
Rini
Dwiyanti
(2010)

Situmorang
(2010)

Putri (2010)

ukuran
perusahaan,
kepemilikan
publik, likuiditas,
leverage
keuangan,
opini
auditor
dan
reputasi KAP
Variabel
dependen:
Ketepatan waktu
Variabel
independen:
Profitabilitas,
struktur
kepemilikan, debt
to equity ratio,
kualitas
auditor,
dan
pergantian
auditor.

Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Ketepatan
Waktu
Pelaporan
Keuangan
Perusahaan
Manufaktur
yang Terdaftar
di Bursa Efek Variabel
Indonesia
dependen:
Ketepatan waktu
Faktor-faktor
Variabel
yang
independen:
Mempengaruhi Laba (rugi), umur
Ketepatan
perusahaan,
Waktu
likuiditas, ukuran
Pelaporan
perusahaan,
Keuangan pada reputasi KAP dan
Perusahaan
laporan
audit
Perkebunan
report lag.
dan
Pertambangan
Variabel
Go Public di dependen:
BEI
Ketepatan waktu
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Ketepatan
Waktu
Pelaporan
Keuangan pada
Perusahaan

Variabel
independen:
Rasio profitabilitas,
solvabilitas, ukuran
perusahaan,
dan
kepemilikan publik.

kepemilikan
publik
dan
reputasi KAP berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan
keuangan perusahaan.
Sedangkan likuiditas, leverage
keuangan dan opini auditor
tidak
memiliki
pengaruh
terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan
perusahaan.
Profitabilitasdan
struktur
kepemilikan secara signifikan
berpengaruh pada ketepatan
waktu penyampaian laporan
keuangan perusahaan.
Sedangkan debt to equity ratio,
kualitas pergantian auditor
tidak
berpenngaruh
pada
ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan perusahaan.

Laba (rugi), umur perusahaan
dan likuiditas berpengaruh
negatif terhadap ketepatan
waktu. Ukuran perusahaan
berpengaruh positif tetapi tidak
signifikan terhadap ketepatan
waktu.
Sedangkan
reputasi
KAP
berpengaruh
positif
dan
signifikan terhadap ketepatan
waktu, dan laporan audit report
lag berpengaruh negatif dan
signifikan tethadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan.
Rasio gearing, profitabilitas,
solvabilitas,
ukuran
perusahaan, dan kepemilikan
publik
secara
signifikan
mempengaruhi
ketepatan
waktu pelaporan keuangan.

Variabel
26
Universitas Sumatera Utara

27

Wulantoro
(2011)

Perbankan
yang Terdaftar
di BEI
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
ketepatan
waktu
publikasi
laporan
keuangan
perusahaan
manufaktur
yang terdaftar
di BEI

dependen:
Ketepatan waktu
Variabel
independen:
provitabilitas,
solvabilitas,
reputasi
KAP,
ukuran perusahaan
dan opini auditor.
Variabel
dependen:
ketepatan waktu.

Provitabilitas,
solvabilitas,
reputasi KAP dan struktur
kepemilikan
internal
berpengaruh
signifikan
terhadap ketepatan waktu
publikasi laporan keuangan.
Sedangkan ukuran perusahaan
dan opini auditor tidak
memiliki
pengaruh
yang
signifikan terhadap ketepatan
waktu
publikasi
laporan
keuangan.

2.3. Kerangka Konseptual
Kerangka pemikiran mengenai hubungan antar variabel-variabel yang
telah dijelaskan di atas dapat digambarkan sebagai berikut:

27
Universitas Sumatera Utara

28

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Debt to equity ratio
(X1)
Ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan
(Y)

Profitabilitas
(X2)
Ukuran perusahaan
(X3)

Salah satu cara untuk mengukur transparansi dan kualitas pelaporan
keuangan adalah ketepatan waktu. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
keterapan waktu pelaporan keuangan meliputi Debt to equity ratio, profitabilitas
dan ukuran perusahaan.Debt to equity ratio merupakan perbandingan antara
hutang-hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan
kemampuan

modal

sendiri,

perusahaan

untuk

memenuhi

seluruh

kewajibannya.Profitabilitas merupakan rasio yang mengukur seberapa besar
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang dalam hal ini
diukur dengan rasio Return On Asset(ROA). Sedangkan ukuran perusahaan adalah
suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut
berbagai cara, antara lain: total aktiva, penjualan, log size, nilai pasar saham,
kapitalisasi pasar, dan lain-lain yang semuanya berkorelasi tinggi.
2.4. Hipotesis Penelitian

28
Universitas Sumatera Utara

29

Hipotesis adalah penjelasan sementara yang harus diuji kebenarannya
mengenai masalah yang diteliti.Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Ada pengaruhdebt to equity ratio secara signifikan terhadap ketepatan waktu
pelaporan laporan keuangan.
2. Ada pengaruh profitabilitas secara signifikan terhadap ketepatan waktu
pelaporan laporan keuangan.
3. Ada pengaruhukuran perusahaansecara signifikan terhadap ketepatan waktu

pelaporan laporan keuangan.
4. Ada pengaruhdebt to equity ratio, profitabilitas dan ukuran perusahaan secara

signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan.

29
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 7 73

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013.

0 2 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013.

1 10 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 26

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2

0 1 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2

1 12 16

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 1