Peranan Kepemimpinan Dalam Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Pegawai Kementrian Agama Wilayah Provinsi Sumatera Utara

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Dalam suatu organisasi, pemimpin memiliki peran yang sangat penting

demi kemajuan organisasi dimana pemimpin memegang kekuasaan penting dalam
setiap pengambilan keputusan, membuat rencana dasar dan dalam menentukan
tujuan organisasi. Keberhasilan dari suatu organisasi sangatlah ditentukan oleh
pemimpin dalam menerapkan teori kepemimpinan dalam organisasi.
Salah satu hal terpenting yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah
kepemimpinan. Kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam
menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai
tujuan, serta mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok. Kepemimpinan
seseorang dapat mencerminkan karakter pribadinya. Di samping itu dampak
kepemimpinannya akan mempengaruhi keberhasilan sebuah lembaga.
Thoha (2003:9) mendefinisikan gaya kepemimpinan merupakan norma
perilaku yang digunakan seseorang pada saat orang tersebut mencoba
mempengaruhi orang lain. Terdapat ketiga macam tipe kepemimpinan yaitu tipe

kepemimpinan otoriter, demokrasi, dan bebas. Tipe kepemimpinan yang
diterapkan oleh seorang pemimpin tentunya berdampak pula pada perilaku kerja
dan terhadap kinerja pegawai.
Sikap, karakteristik kepribadian, nilai, dan kualitas diri seorang pemimpin
akan memengaruhi perilaku dirinya, termasuk bagaimana ia menangani situasi,
dimana ia bekerja dan bagaimana berhubungan dengan orang lain. Karakteristik

1

2

ini dapat sangat mempengaruhi tempat kerja serta motivasi, moril dan kinerja
pegawai (Sutikno, 2014;16)
Untuk mencapai tujuan bersama, manusia di dalam organisasi perlu
membina kebersamaan dengan mengikuti arahan dari pemimpinnya. Dengan
arahan tersebut, perbedaan keinginan, kehendak, kemauan, perasaan, kebutuhan
dan lain-lain dipertemukan untuk digerakkan kearah yang sama oleh seorang
pemimpin untuk mencapai tujuan bersama.
Peran pemimpin dalam suatu perusahaan sangat diharapkan dalam
menciptakan rasa keadilan bagi karyawan. Karakteristik pemimpin akan

berpengaruh terhadap iklim kerja dalam suatu perusahaan, sehingga seorang
pemimpin harus mampu menjadi penggerak bagi orang lain atau bawahan untuk
dapat menjalankan setiap aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang
diinginkan organisasi.
Menurut Daft (2010:286) sikap yang paling menarik dari para pemimpin
adalah

sikap-sikap

yang

berhubungan

dengan

pekerjaan,

sikap

yang


mempengaruhi kinerja para pegawai. Dua sikap yang berhubungan dengan
penciptaan kinerja tinggi adalah kepuasan terhadap pekerjaan seseorang dan
komitmen pada perusahaan.
Menurut Shashkin (2011:2) kepemimpinan yang bermakna menjadi penting
karena membuat suatu keteraturan. Keteraturan ini muncul dalam kinerja para
pengikut, di dalam suatu organisasi. Untuk menjaga loyatitas dari pengikut atau
pegawai dalam suatu instansi, seorang pemimpin juga harus menetapkan aturanaturan standar yang salah satunya adalah disiplin.

3

Disiplin merupakan tindakan untuk mendorong anggota pegawai untuk
memenuhi tuntutan sebagai ketentuan yang telah ditetapkan organisasi dan
diharapkan dapat dipatuhi oleh pegawainya. Pendisiplinan pegawai diartikan
seabagai suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk
pengetahuan, sikap dan perilaku pegawai sehingga para pegawai yang lain serta
meningkatkan prestasi kerja Siagian (2002:305)
Semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat
dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan
mencapai hasil yang optimal (Handoko, 2001:209). Disiplin disini adalah

mengenai disiplin kerja, waktu kerja dan disiplin menaati peraturan yang sudah
ditetapkan. Kesadaran tinggi diperlukan dalam melaksanakan aturan yang dapat
diwujudkan dalam disiplin kerja yang tinggi, untuk mencapai tingkat
produktivitas. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab
seseorang terhada tugas-tugasnya yang diberikan kepadanya.
Disiplin kerja adalah suatu sikap, perilaku, yang dilakukan secara sukarela
dan penuh kesadaran untuk mengikuti peraturan yang telah ditetapkan perusahaan
baik tertulis maupun tidak tertulis Nitisemito (2006:199). Disiplin juga merupakan
bentuk pengendalian diri karyawan dan pelaksanaan yang teratur serta
menujukkan tingkat kesungguhan tim kerja dalam organisasi. Tindakan disiplin
menurut adanya hukuman terhadap karyawan yang gagal dalam memenuhi
standar yang ditentukan. Oleh karena itu tindakan disiplin tidak ditentukan secara
sembarangan melainkan melalui pertimbangan bijak.
Menurut Hasibuan (2001:190) disiplin yang baik mencerminkan besarnya
rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya.

4

Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap pemimpin selalu

berusaha agar para pegawainya mempunyai disiplin yang baik. Seorang pemimpin
dikatakan efektif dalam kepemimpinannya, jika para pegawainya berdisiplin baik.
Pimpinan harus dapat memberikan contoh yang baik yang menyangkut
disiplin kerja kepada pegawai, sehingga dapat menerapkan dalam pekerjaan
mereka masing-masing. Pimpinan yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang
tinggi

akan

lebih

mudah

menerapkan

kedisiplinan

tersebut

kepada


pegawainya.Dari uraian ini jelas bahwa kepemimpinan itu sangat penting, fungsi
kepemimpinan

merupakan

kebijaksanaan

yang

dapat

digunakan

untuk

meningkatkan disiplin kerja pegawai.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik dengan judul “Peranan
Kepemimpinan Dalam Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Pegawai Kementrian
Agama Wilayah Provinsi Sumatera Utara”.


1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang di atas, maka penulis merumuskan

masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Peranan Kepemimpinan Dalam
Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Pegawai pada Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Sumatera Utara ?”.

1.3

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan Peranan

Kepemimpinan Dalam Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Pegawai pada Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara.

5


1.4

Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Kementrian Agama Provinsi Sumatera Utara, penelitian ini akan
menjadi bahan masukan pada Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Sumatera Utara untuk mengetahui Peranan Kepemimpinan
Dalam Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Pegawai pada Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara.
2. Bagi Penulis, menambah dan memperluas pengetahuan dalam Peranan
Kepemimpinan Dalam Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Pegawai
pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara .
3. Bagi Penulis lain, sebagai bahan masukan, referensi, dan perbandingan
dalam penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama dimasa
yang akan datang maupun untuk penelitian lanjutan.

1.5

Sistematika Penelitian
Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada Kantor Wilayah Kementerian


Agama Provinsi Sumatera Utara yang berlokasi di Jln. Jend. Gatot Subroto No.
261, Kecamatan Medan Sunggal, Medan. Untuk lebih jelasnya, jadwal penelitian
dan penyusunan Tugas Akhir dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini.

6

Tabel 1.1
Jadwal Kegiatan Penulisan Tugas Akhir
Minggu Ke
No

Kegiatan

1

Persiapan

2


Pengumpulan Data

3

Penulisan

1

2

3

4

Sumber : Penulis (2015)
Pada kegiatan pengumpulan data, penulis melakukan pengumpulan data
selama 4 minggu, dimulai tanggal 25 Mei sampai 15 Juni 2015 pada Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara dimana pada minggu ke-1
(pertama) dilakukan persiapan, pada minggu ke-2 (kedua) dan ke-3 (ketiga)
dilakukan pengumpulan data dan yang terakhir pada minggu 4 (keempat)

dilakukan penulisan Tugas Akhir.
1.6

Sistematika Pembahasan
Adapun Sistematika Penulisan dalam Tugas Akhir ini adalah :

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah atau alasan mengapa penulis
ingin menulis judul, serta menjelaskan mengenai perumusan masalah, manfaat
dan tujuan penelitian, sistematika penulisan yang terdiri dari lokasi dan waktu
penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, metode analisis. Pada bab ini
juga akan dijelaskan sistematika pembahasan.

7

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN
Pada bab ini penulis akan membahas tentang Sejarah Ringkas, Struktur
Organisasi, Job Description, Visi dan Misi serta Arti Logo Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara.
BAB III. PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas tentang Manfaat Kecerdasan
Emosional Dalam Aktivitas Kerja Sekretaris Pada Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Sumatera Utara.
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan Kesimpulan dan Saran atas
Manfaat Kecerdasan Emosional Dalam Aktivitas Kerja Sekretaris Pada Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara.