Analisis Spasial Iklim terhadap Kejadian Tb di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2009-2012

ABSTRAK

Penyakit Tb paru merupakan masalah utama kesehatan masyarakat di
Kabupaten Serdang Bedagai. Fluktuasi angka prevalensi dalam kurun waktu
empat tahun, yang pada tahun 2009 menunjukkan angka prevalensi sebesar
74/100.000, tahun 2010 sebesar 113/100.000, tahun 2011 sebesar 87/100.000 dan
tahun 2012 sebesar 129/100.000 jumlah penduduk. Salah satu faktor yang paling
besar terhadap epidemiologi TB paru adalah faktor lingkungan. Keseluruhan
faktor lingkungan tersebut secara parsial memberikan kontribusi terhadap
kejadian TB paru per individu, dan secara keseluruhan menjadi gambaran
kejadian kasus TB Paru di suatu wilayah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara iklim dengan
kejadian Tb paru di Kabupaten Serdang Bedagai dengan mengamati daerah pesisir
dan daerah bukan pesisir dengan menggunakan studi ekologi melalui pendekatan
spasial dengan menggunakan data sekunder. Analisis data dilakukan secara
univariat, bivariat dengan menggunakan uji korelasi Sperman dan Pearson, dan
multivariat dengan menggunakan uji analisis regresi linier berganda pada taraf
kepercayaan 95 %, serta analisis spasial dengan tehnik Overlay.
Hasil penelitian ini menunjukkan secara statistik bahwa tidak ada korelasi
antara variabel yang diteliti. Hasil uji regresi linier berganda diketahui bahwa
kelembaban udara (p=0,013) dan lama penyinaran matahari (p=0,012) adalah

faktor iklim yang paling dominan mempengaruhi kejadian Tb paru di daerah
bukan pesisir Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2009-2012. Dari hasil secara
spasial variabel iklim berpengaruh terhadap fluktuasi kejadian Tb paru di
Kecamatan Perbaungan dan Tebing Sahbandar.
Disarankan kepada Dinas Kesehatan, perlu berkomunikasi dengan BMKG
agar dapat mengantisipasi peningkatan kejadian penyakit infeksi yang disebabkan
oleh keadaan iklim terutama penyakit Tb paru dan melakukan peningkatan
kemampuan menggunakan program pemetaan, agar dapat memutuskan rantai
penularan Tb paru dan faktor yang mempengaruhinya.

Kata Kunci : Tuberkulosis paru, iklim, spasial

i
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

Lung tuberculosis becomes the maun health problem in Serdang Bedagai
Regency. The fluctuation of prevanlence rate in the period of four years which
showed the prevalence rate of the population was 74/100.00 in 2009, 113/100.000

in 2010, 87/100.000 in 2011 dan 129/100.000 in 2012. One of the most important
factors of the epidemiology of lung tuberculosis is enviroment. Partially, the
factor of enviroment contributes to the incidence of lung tuberculosis individually,
and simulataneously it becomes the description of incidence of lung tuberculosis
in a region.
The objective of research was to find out the correlation between climate
and the incidence of lung tuberculosis in Serdang Bedagai Regency by observing
the coastal area dan no-coastal are by using ecology study through spatial
approach with secondary data. The data were analyzed by using univariate
analysis and bivariate analysis with Spearman dan Pearson correlation test, and
multivariate analysis with multiple linear regression tests at the level of reliability
of 95 %, as well as spatial analysis with Overlay techique.
The result of the research showed that, statistically, there was no
correltion among the studied variables. The result of multiple linear regression
analysis showed that humidity (p=0,013) and the lengfh of sunshine (p=0,012)
were the climate factor which had the most dominant influence on the incidence of
lung tuberculosis in the non-coastal area of Serdang Bedagai Regency in period
of 2009-2012. Based on the spatial result, it was found that the variable of climate
influenced the fluctuation of the incidence of lung tuberculosis in Perbaungan
District dan Tebing Sahbandar.

It it recommended that the Health Service communicate with BMKG to
anticipate the increase of incidence infection, especially in the incidence of lung
tuberculosis, caused by climate and improve the capability of making mapping
program in order to break off the link of lung tuberculosis transmission and the
factors which influenced it.

Keywords: Lung Tuberculosis, Climate, Spatial

ii
Universitas Sumatera Utara