Perlindungan Hukum Terhadap Debitur Nasabah Dalam Perjanjian Kredit Bank

9

ABSTRAK
Arif Budiman *
Tan Kamello **
Puspa Melati Hasibuan ***
Latar belakang penulisan hukum ini adalah dalam suatu perjanjian kredit yang
dilakukan oleh oleh debitur dan pihak perbankan. Oleh karena itu diperlukan adanya
perlindungan bagi nasabah terhadap klausula baku dalam pelaksanaan perjanjian
kredit. Tujuan dari adanya perlindungan bagi nasabah kredit untuk memberikan
kedudukan yang seimbang antara bank dengan nasabahnya.
Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana proses terjadinya perjanjian
kredit bank pada PT. Bank Mandiri Regional I/Sumatera I Persero Tbk., Medan,
Bagaimana perlindungan hukum terhadap debitur/nasabah dalam perjanjian kredit
bank pada PT. Bank Mandiri Regional I/Sumatera I Persero Tbk., Medan serta
bagaimana penyelesaian sengketa dalam hubungan antara debitur/nasabah dengan
bank pada PT. Bank Mandiri Regional I/Sumatera I Persero Tbk., Medan?
Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, yaitu dengan
mengkaji atau menganalisis data sekunder yang berupa bahan-bahan hukum
sekunder dengan memahami hukum sebagai perangkat peraturan atau normanorma positif di dalam sistem perundang-undangan yang mengatur mengenai
kehidupan manusia. Jadi penelitian ini dipahami sebagai penelitian kepustakaan

(library research), yaitu penelitian terhadap data sekunder.
Hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan proses terjadinya perjanjian
kredit bank pada PT. Bank Mandiri Regional I/Sumatera I Persero Tbk., Medan
adalah dimulai dari pengajuan/ permohonan kredit oleh debitur. Selanjutnya pihak
bank memastikan kelengkapan persyarata kredit, bank menganalisis laporan
keuangan calon debitur dan Bank melakukan cekng terhadap ID BI. Apabila
persyaratan sudah lengkap dan berdasarkan analisa kredit usaha calon debitur
layak untuk dibiayai maka bank menyanggupi permohonan kredit debitur.
Perlindungan hukum terhadap debitur/nasabah dalam perjanjian kredit bank pada
PT. Bank Mandiri Regional I/Sumatera I Persero Tbk., Medan adalah disesuaikan
dengan syarat dan ketentuan dalam perjanjian kredit. Penyelesaian sengketa dalam
hubungan antara debitur/nasabah dengan bank pada PT. Bank Mandiri Regional
I/Sumatera I Persero Tbk., Medan dilakukan dengan cara melakukan penagihan
dengan cara persuasive dengan menggunakan sarana telepon dan
mempertanyakan janji kesanggupan bayar debitur.

*
**
***


Mahasiswa Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum USU
Pembimbing 1, Dosen Fakultas Hukum USU
Pembimbing 2, Dosen Fakultas Hukum USU

Universitas Sumatera Utara