Analisis Pengaruh Debt To Asset Ratio Dan Debt To Total Equity Ratio Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki
dana dengan yang membutuhkan dana. Pasar modal menyediakan banyak
pilihan sumber dana bagi investor serta menambah investasi. Investasi
merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber dana lainnya yang
dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan
dimasa yang akan datang (Tandelilin, 2001:1).
Setiap modal atau dana yang diinvestasikan selalu mengaitkan
antara hasil dan risiko. Seorang investor yang berinvestasi akan
menganalisis dengan cermat dan teliti perusahaan tempat berinvestasi.
Kinerja perusahaan yang menurun tentu akan direspon investor di pasar
modal.
Hal
tersebut
dapat
mempengaruhi
para
investor
dalam
menanamkan dananya di perusahaan tersebut.
Secara umum teknik analisis yang digunakan melakukan penilaian
investasi yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal (Anoraga,
2006:108). Beragamnya analisis keuangan didasarkan perbedaan tujuan
dan harapan yang ingin dicapai. Salah satu contoh pemilik saham dan
calon investor akan melihat segi profitabilitas dan risiko, karena kestabilan
harga saham sangat bergantung dengan tingkat keuntungan yang diperoleh
dan dividen dimasa mendatang.
1
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari sebuah perusahaan adalah memaksimumkan nilai
perusahaan khususnya bagi pemilik. Hal tersebut dapat ditunjukkan
dengan peningkatan earning per share (EPS) perusahaan. EPS merupakan
keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham yaitu laba bersih setelah
dikurangi pajak dan dividen saham preferen (jika ada) dibagi jumlah
saham beredar. EPS sebagai ukuran profitabilitas perusahaan yang dapat
dijadikan dasar pertimbangan para investor dalam mengambil keputusan.
Peningkatan EPS akan meningkatkan kepercayaan pemegang saham oleh
karena kemampuan menciptakan laba perusahaan meningkat. Informasi
yang demikian akan mempengaruhi permintaan dan penawaran saham
perusahaan di pasar modal. Faktor-faktor yang mempengaruhi EPS
diperoleh dari penguraian EPS kedalam penentu-penentu dasarnya yang
berasal dari rasio profitabilitas dan rasio-rasio yang berkaitan dengan
kemampuannya dalam memenuhi kewajibannya.
Adapun faktor yang mempengaruhi EPS adalah Debt to Total Asset
Ratio dan Debt to Total Equity Ratio. Kedua rasio ini, yang merupakan
bagian dari rasio leverage keuangan, akan diteliti lebih lanjut dalam
penelitian
ini.
Rasio
leverage
keuangan
menunjukkan
kapasitas
perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik jangka pendek maupun
jangka
panjang.
Leverage
keuangan
menunjukkan
proporsi
atas
penggunaan hutang untuk membiayai investasinya. Penggunaan hutang itu
sendiri bagi perusahaan mengandung tiga dimensi, yaitu; (1) pemberi
kredit akan menitikberatkan pada besamya jaminan atas kredit yang
2
Universitas Sumatera Utara
diberikan, (2) dengan penggunaan hutang maka apabila perusahaan
mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari beban tetapnya maka
keuntungan pemilik perusahaan meningkat, dan (3) dengan menggunakan
hutang maka pemilik perusahaan memperoleh dana dan tidak kehilangan
pengendalian perusahaan (Sartono, 2001:114).
Debt to Total Asset Ratio (DAR) memperlihatkan proporsi
penggunaan hutang yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki,
supaya aman porsi hutang harus lebih kecil terhadap aktiva. Debt to Total
Equity Ratio (DER) menggambarkan perbandingan hutang dengan ekuitas
dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri
perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Untuk keamanan pihak luar
DER terbaik jika modal lebih besar dari jumlah hutang atau minimal sama.
Menurut
Harahap
(2005),
pemegang
saham
atau
manajemen
mengharapkan rasio leverage ini besar. Oleh karena perusahaan yang
memiliki DAR dan DER tinggi berarti perusahaan memiliki tingkat hutang
yang tinggi dengan beban tetap yang tinggi, sehingga akan mengurangi
beban pajak dan menyebabkan keuntungan bagi perusahaan. Hal tersebut
tentu akan mempengaruhi laba bersih bagi pemegang saham biasa
termasuk deviden, dilain pihak meningkatkan risiko karena kewajiban
untuk membayar hutang lebih diutamakan (Harahap, 2007:303).
Subyek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan emiten sektor
properti, prospek sektor properti yang bagus dapat ditinjau dan semakin
meningkatnya permintaan dan penawaran akan tempat tinggal akibat
3
Universitas Sumatera Utara
pertambahan penduduk Indonesia saat ini. Selain itu sektor properti selalu
bertumbuh dan berkembang sejalan pertumbuhan ekonomi sehingga
sangat cocok dijadikan investasi jangka panjang.
Berdasarkan
data
yang
diperoleh
yang
bersumber
dari
www.idx.co.id memperlihatkan selama tahun 2008 hingga tahun 2011
kenaikan DAR dan DER tidak selalu diikuti dengan kenaikan EPS dan
penurunan DAR dan DER tidak diikuti dengan penurunan EPS. Penelitian
ini adalah penelitian replikasi dari penelitian Pancawati, dkk (2004)
melakukan penelitian variabel yang mempengaruhi earning per share.
Pada penelitian tersebut, variabel yang digunakan antara lain net sales,
Debt to Total Equity Ratio, current ratio, inventory turnover, total asset
turnover, net profit margin, dan book value growth. Berdasarkan uraian
diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian yang menganalisis pengaruh
Debt to Total Asset Ratio dan Debt to Total Equity Ratio terhadap Earning
Per Share pada perusahaan properti yang terdaftar di BEI periode tahun
2008-2011.
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dirumuskan masalah
sebagai berikut: Apakah Debt to Total Asset Ratio dan Debt to Total
Equity Ratio mempunyai pengaruh secara parsial dan simultan terhadap
Earning Per Share pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
4
Universitas Sumatera Utara
1.3.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Sesuai latar belakang masalah yang telah diuraikan, penelitian ini
ditujukan untuk mengetahui pengaruh Debt to Total Asset Ratio (DAR)
dan Debt to Total Equity Ratio (DER) terhadap Earning Per Share (EPS)
pada perusahaan properti yang terdaftar di BEI periode tahun 2008
sampai dengan tahun 2011.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
a. Bagi kalangan akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran dan
informasi bagi yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut.
b. Bagi pembaca lainnya
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang hal
yang berkaitan dengan perolehan EPS.
c. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan menambah wawasan penulis untuk
memperdalam pengetahuan di bidang menajemen keuangan.
5
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki
dana dengan yang membutuhkan dana. Pasar modal menyediakan banyak
pilihan sumber dana bagi investor serta menambah investasi. Investasi
merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber dana lainnya yang
dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan
dimasa yang akan datang (Tandelilin, 2001:1).
Setiap modal atau dana yang diinvestasikan selalu mengaitkan
antara hasil dan risiko. Seorang investor yang berinvestasi akan
menganalisis dengan cermat dan teliti perusahaan tempat berinvestasi.
Kinerja perusahaan yang menurun tentu akan direspon investor di pasar
modal.
Hal
tersebut
dapat
mempengaruhi
para
investor
dalam
menanamkan dananya di perusahaan tersebut.
Secara umum teknik analisis yang digunakan melakukan penilaian
investasi yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal (Anoraga,
2006:108). Beragamnya analisis keuangan didasarkan perbedaan tujuan
dan harapan yang ingin dicapai. Salah satu contoh pemilik saham dan
calon investor akan melihat segi profitabilitas dan risiko, karena kestabilan
harga saham sangat bergantung dengan tingkat keuntungan yang diperoleh
dan dividen dimasa mendatang.
1
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari sebuah perusahaan adalah memaksimumkan nilai
perusahaan khususnya bagi pemilik. Hal tersebut dapat ditunjukkan
dengan peningkatan earning per share (EPS) perusahaan. EPS merupakan
keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham yaitu laba bersih setelah
dikurangi pajak dan dividen saham preferen (jika ada) dibagi jumlah
saham beredar. EPS sebagai ukuran profitabilitas perusahaan yang dapat
dijadikan dasar pertimbangan para investor dalam mengambil keputusan.
Peningkatan EPS akan meningkatkan kepercayaan pemegang saham oleh
karena kemampuan menciptakan laba perusahaan meningkat. Informasi
yang demikian akan mempengaruhi permintaan dan penawaran saham
perusahaan di pasar modal. Faktor-faktor yang mempengaruhi EPS
diperoleh dari penguraian EPS kedalam penentu-penentu dasarnya yang
berasal dari rasio profitabilitas dan rasio-rasio yang berkaitan dengan
kemampuannya dalam memenuhi kewajibannya.
Adapun faktor yang mempengaruhi EPS adalah Debt to Total Asset
Ratio dan Debt to Total Equity Ratio. Kedua rasio ini, yang merupakan
bagian dari rasio leverage keuangan, akan diteliti lebih lanjut dalam
penelitian
ini.
Rasio
leverage
keuangan
menunjukkan
kapasitas
perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik jangka pendek maupun
jangka
panjang.
Leverage
keuangan
menunjukkan
proporsi
atas
penggunaan hutang untuk membiayai investasinya. Penggunaan hutang itu
sendiri bagi perusahaan mengandung tiga dimensi, yaitu; (1) pemberi
kredit akan menitikberatkan pada besamya jaminan atas kredit yang
2
Universitas Sumatera Utara
diberikan, (2) dengan penggunaan hutang maka apabila perusahaan
mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari beban tetapnya maka
keuntungan pemilik perusahaan meningkat, dan (3) dengan menggunakan
hutang maka pemilik perusahaan memperoleh dana dan tidak kehilangan
pengendalian perusahaan (Sartono, 2001:114).
Debt to Total Asset Ratio (DAR) memperlihatkan proporsi
penggunaan hutang yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki,
supaya aman porsi hutang harus lebih kecil terhadap aktiva. Debt to Total
Equity Ratio (DER) menggambarkan perbandingan hutang dengan ekuitas
dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri
perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Untuk keamanan pihak luar
DER terbaik jika modal lebih besar dari jumlah hutang atau minimal sama.
Menurut
Harahap
(2005),
pemegang
saham
atau
manajemen
mengharapkan rasio leverage ini besar. Oleh karena perusahaan yang
memiliki DAR dan DER tinggi berarti perusahaan memiliki tingkat hutang
yang tinggi dengan beban tetap yang tinggi, sehingga akan mengurangi
beban pajak dan menyebabkan keuntungan bagi perusahaan. Hal tersebut
tentu akan mempengaruhi laba bersih bagi pemegang saham biasa
termasuk deviden, dilain pihak meningkatkan risiko karena kewajiban
untuk membayar hutang lebih diutamakan (Harahap, 2007:303).
Subyek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan emiten sektor
properti, prospek sektor properti yang bagus dapat ditinjau dan semakin
meningkatnya permintaan dan penawaran akan tempat tinggal akibat
3
Universitas Sumatera Utara
pertambahan penduduk Indonesia saat ini. Selain itu sektor properti selalu
bertumbuh dan berkembang sejalan pertumbuhan ekonomi sehingga
sangat cocok dijadikan investasi jangka panjang.
Berdasarkan
data
yang
diperoleh
yang
bersumber
dari
www.idx.co.id memperlihatkan selama tahun 2008 hingga tahun 2011
kenaikan DAR dan DER tidak selalu diikuti dengan kenaikan EPS dan
penurunan DAR dan DER tidak diikuti dengan penurunan EPS. Penelitian
ini adalah penelitian replikasi dari penelitian Pancawati, dkk (2004)
melakukan penelitian variabel yang mempengaruhi earning per share.
Pada penelitian tersebut, variabel yang digunakan antara lain net sales,
Debt to Total Equity Ratio, current ratio, inventory turnover, total asset
turnover, net profit margin, dan book value growth. Berdasarkan uraian
diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian yang menganalisis pengaruh
Debt to Total Asset Ratio dan Debt to Total Equity Ratio terhadap Earning
Per Share pada perusahaan properti yang terdaftar di BEI periode tahun
2008-2011.
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dirumuskan masalah
sebagai berikut: Apakah Debt to Total Asset Ratio dan Debt to Total
Equity Ratio mempunyai pengaruh secara parsial dan simultan terhadap
Earning Per Share pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
4
Universitas Sumatera Utara
1.3.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Sesuai latar belakang masalah yang telah diuraikan, penelitian ini
ditujukan untuk mengetahui pengaruh Debt to Total Asset Ratio (DAR)
dan Debt to Total Equity Ratio (DER) terhadap Earning Per Share (EPS)
pada perusahaan properti yang terdaftar di BEI periode tahun 2008
sampai dengan tahun 2011.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
a. Bagi kalangan akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran dan
informasi bagi yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut.
b. Bagi pembaca lainnya
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang hal
yang berkaitan dengan perolehan EPS.
c. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan menambah wawasan penulis untuk
memperdalam pengetahuan di bidang menajemen keuangan.
5
Universitas Sumatera Utara