Perlindungan Hukum Terhadap Kreditur Gadai Dalam Perjanjian Gadai (Studi Pada PT. Perioritas Rakyat Sejahtera Multifinance)

ABSTRAK
Bennidict Bagus Rianto*
Tan Kamello**
Syamsul Rizal***
Perkembangan dunia investasi dan perdagangan di Indonesia bukan hanya
menempati kedudukan yang sangat penting melainkan sudah menjadi kebiasaan
bagi dunia investasi saat ini. Kegiatan investasi saat ini sangat memerlukan suatu
pembiayaan. Pembiayaan tersebut diperoleh dari lembaga keuangan yang kegiatan
usahanya memberikan jaminan, bahwa manfaat pemberian jaminan sebagai salah
satu cara memperoleh pinjaman sejumlah uang dengan ketentuan adanya barang
jaminan yang dijaminkan kepada pihak kreditur. Gadai merupakan salah satu cara
memperoleh pinjaman sejumlah uang dengan ketentuan adanya barang jaminan
yang diserahkan kepada pihak kreditur. Adapun permasalahan yang dibahas pada
skripsi ini yaitu tanggung jawab kreditur terhadap barang yang digadaikan, aspek
hukum dalam perjanjian hutang piutang dengan gadai, dan penyelesaian sengketa
jika salah satu pihak melakukan wanprestasi dalam perjanjian gadai.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian
yuridis normatif, yaitu penelitian hukum mengenai norma – norma serta ketentuan
– ketentuan hukum yang telah ada atau telah berlaku baik secara tertulis dan
metode yuridis empiris yaitu penelitian hukum mengenai berlakunya ketentuan
hukum yang telah ada. Sifat penelitian ini adalah deskriptif, yaitu dimaksudkan

untuk memberikan data yang diteliti tentang manusia, keadaan ataupun gejala –
gejala lainnya serta didukung dengan metode pengumpulan data yang
menggunakan metode penelitian kepustakaan ( Library Research ) dan penelitian
lapangan ( Field Research ).
Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut: Pertama, perjanjian dilandasi pasal 1313 KUHPerdata yakni perjanjian
adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya
terhadap satu orang atau lebih lainnya. Kedua, didalam perjanjian gadai suatu
perjanjian hutang piutang antara kreditur ( pemegang gadai ), debitur (
nasabah/pemberi gadai ) dan ada barang jaminan untuk memberikan hak gadai.
Ketiga, kreditur berhak menerima jaminan untuk pinjaman uang yang diserahkan
kepada debitur, dalam hal ini barang yang digadai berada dibawah penguasaan
oleh kreditur. Apabila terjadi sengketa, maka debitur dan kreditur dapat
mengajukan gugatan baik melalui BPSK ( Non Litigasi ) maupun badan Peradilan
( Litigasi )
Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Hak Kreditur, Gadai
*Mahasiswa Fakultas Hukum
** Dosen Pembimbing I, Staf Pengajar di Fakultas Hukum USU
***Dosen Pembimbing II, Staf Pengajar di Fakultas Hukum USU


vi
Universitas Sumatera Utara