Pemanfaatan Pelepah Kelapa Sawit Terolah Secara Fermentasi dan Amoniasi Terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Pada Sapi Aceh

ABSTRAK
EDI BIGBORN NUGRAHA, 2015: Pemanfaatan Pelepah Kelapa Sawit Terolah
Fermentasi dan Amoniasi Terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik
Pada Sapi Aceh. Dibimbing oleh R. EDHY MIRWANDHONO dan TRI HESTI
WAHYUNI.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Ternak Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara pada bulan Maret 2015-Juni 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kecernaan bahan kering dan bahan
organik pelepah kelapa sawit yang terolah secara fermentasi dan amoniasi pada
sapi Aceh. Penelitian ini menggunakan 4 ekor sapi aceh jantan lepas sapih dengan
rataan bobot badan (BB) 96 ± 8 kg dengan menggunakan rancangan bujur
sangkar latin (RBSL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 4 periode. Perlakuan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah P0 sebagai kontrol (terolah fisik), P1= (fisik
+ fermentasi), P2= (fisik + amoniasi), P3= (fermentasi + amoniasi). Parameter
yang diamati yaitu Konsumsi Bahan Kering, Konsumsi Bahan Organik,
Kecernaan Bahan Kering dan Kecernaan Bahan Organik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada setiap perlakuan P0, P1, P2, dan
P3 memberikan hasil yang berbeda terhadap rataan konsumsi bahan kering
(Kg/ekor/hari): 4,11; 4,09; 3,99; dan 4,07. Konsumsi bahan organik
(Kg/ekor/periode): 3,74; 3,72; 3,65; dan 3,70. Koefisien kecernaan bahan kering
(%KCBK):51,54; 56,65; 51,48; dan 55,34. Koefisien kecernaan bahan organik

(%KCBO): 58,61;63,22;57,28; dan 63,05. Konsumsi bahan kering dan bahan
organik (BK dan BO) menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata (P>0,05),
kecernaan bahan kering dan bahan organik (BK dan BO) menunjukkan pengaruh
yang berbeda nyata (P0.05), digestibility of dry matter and organic matter
(DM and OM) showed a real effect influence (P