PEDOMAN UMUM KEGIATAN PELATIHAN PENINGKA
PEDOMAN UMUM
KEGIATAN PELATIHAN PENINGKATAN
KAPASITAS KELEMBAGAAN PUSAT
PENGADUAN KORAN KEKERASAN PEREMPUAN
DAN ANAK TINGKAT KECAMATAN DI KOTA
PALU
TAHUN 2014
O L E H:
BIDANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA
BERENCANA
PROPINSI SULAWESI TENGAH
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Sejak komitmen pemerintah daerah dalam mendekatkan proses
pelayanan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan apakah itu
berbentuk pengaduan atau konsultasi maupun pendampingan telah
melalui berbagai proses. Salah satunya membangun kerjasama para
pihak dalam pemenuhan hak keadilan bagi korban seperti visum oleh
rumah sakit dan berbagai pengguatan kapasitas bagi bagi para
pendamping dalam melakukan pendampingan terhadap perempuan
korban kekerasan perempuan dan anak di tingkat propinsi. Pada tingkat
kabupaten/kota masih banyak pada konsolidasi bagi pemberdayaan
perempuan khususnya bidang perlindungan perempuan dan anak serta
penguatan kapasitas bagi pengelola P2TP2A. Namun seiring dengan
berjalaannya waktu dan melihat pada kebutuhan kabupaten/kota yang
juga memerlukan dukungan anggaran maupun penguatan kapasitas bagi
pengelola di level kecamatan dengan pertimbangan bahwa kasus yang
tidak tertangani yang cukup tinggi di level desa/kelurahan dengan
informasi yang sangat minim oleh perempuan dan kelompok masyarakat
lainnya
layanan
apalagi keluarga miskin, dan kalaupun ada terbentuknya pos
pengaduan
dengan
keberadaan
relawan
pendamping
di
dalamnnya namun masih terbatas dalam penjangkauan dan minicmnya
dukungan pemerintah daerah. Apalagi fenonema kasus kekerasan
seksual yang semakin besar dan hampir terjadi di semua tempat baik itu
didalam rumah tangga maupun public bahkan di wilayah pendidikan
seperti sekolah dan social lainnya seperti pantai asuhan dan lainnya. Hal
ini tentunya semakin memberi dorongan bagi Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Propinsi Sulawesi Tengah untuk
mensuport keberadaan pusat pengaduan korban di level kecamatan,
minimal dukungan ini dimulai di Kota Palu.
Dukungan penguatan kapasitas bagi pusat pengaduan bagi perempuan
dan anak korban kekeradan di level kecamatan adalah untuk memberi
pengetahuan dan keterampilan bagaimana cara pendampingan terhadap
korban
kekerasan
dilakukan.
Dari
dan
bagaimana
kegiatan
mekanisme
diharapkan
menjadi
pengelolaan
posko
percontohan
untuk
perluasan di kabupaten lainnya dengan tujuan mendekatkan pelayanan
terhadap korban sampai pada tingkat akar rumput (komunitas).
A. T u j u a n
1. Refleksi pendampingan dan pusat pengaduan dan pendamping korban
kekerasan perempuan dan anak
2. Mendiskusikan tentang mekanisme pengelolaan pusat pengaduan di
level kecamatan dan strategi pelayanan ke kelurahan dalam hal
pendampingan
B. Hasil yang diharapkan
3. Menghasilkan sebuah strategi penguatan kapasitas bagi pengelola
pusat pengaduan dan pendamping korban kekerasan perempuan dan
anak dalam melakukan pendampingan korban
4. Lahirnya sebuah kesepakatan tentang mekanisme pengelolaan pusat
pengaduan di level kecamatan dan strategi pelayanan ke kelurahan
dalam hal pendampingan
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Pelatihan Penangangan Korban Kekerasan Perempuan dan Anak
dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal
: 27 s/d 29 Oktober 2014
Waktu
: 08.00 – selesai
Tempat
: Citra Mulia Hotel Palu
D. Fasilitator, Narasumber dan Moderator
Kegiatan ini di fasilitasi oleh :
-
Fasilitator : Irmawati Sahi
-
Narasumber
: a). Sofyan Farid Lembah, SH., MH
b). Nudiatul Huda Mangun, SE., MM
c)
E.
Peserta :
Mutmainah Korona, SE
Jumlah partisipan dari kegiatan ini adalah 30 Orang yang terdiri atas 15
orang Pengelola pusat pengaduan korban kekerasan perempuan dan anak
tingkat kecamatan, 10 orang perwakilan kelurahan dan 5 orang relawan
pendamping korban di akar rumput
F.
Pelaksana Kegiatan :
Kegiatan dilaksanakan oleh
Keluarga
Berencana
Badan
(BPPKB)
Pemberdayaan
Propinsi
Sulawesi
Perempuan
Tengah
dan
Bidang
Perlindungan Perempuan dan Anak atas dukungan APBD Propinsi Sulawesi
Tengah tahun 2014
G. Alur
Kegiatan
Pelatihan
Penanganan
Korban
Kekerasan
Perempuan dan Anak
N
Waktu
o
….., Oktober 2014
1
08.00 – 08.30
2
Wita
08.30 – 09.15
Kegiatan/materi
Penjelasan
Registrasi
Peserta proses registrasi
Pembukaan
pada panitia pelaksana
Pembacaan laporan : Kepala
Wita
Bidang Perlindungan
Perempuan dan Anak BPPKB
Prop. Sulteng
Sambutan sekaligus
membuka acara :
-
Ibu Kepada Badan
PPKB Prop. Sulteng
Pembacaan Doa :
3
09.15 – 09.30
Rehat Kopi/the
MC :
Panitia Pelaksana
4
Wita
09.30 – 10.00
Orientasi kelas dan
Alur : penjelasan maksud
Wita
perkenalan
dan tujuan kegiatan,
perkenalan antar peserta,
peseta dengan fasilitator,
peserta dengan panitia
pelaksana, kesepakatan alur
dan tata tertib proses.
5
10.00 – 11.00
Peta kekerasan
Wita
perempuan dan
anak di Kota Palu
(pengalaman
Fasilitator : ….
Fasilitator : …..
6
7
11.00 – 12.00
peserta)
Refreksi
Wita
pengalaman
12.00 – 13.00
pendampingan
Menyusun
Wita
mekanisme
Fasilitator :
pelayanan pusat
pengaduan korban
kekerasan level
8
13.00 – 14.00
kecamatan
ISHOMA
9
Wita
14.00 – 15.30
Strategi
Wita
pendampingan dan
10
15.30 – 15.45
pencegahan
Coffee Break
Panitia pelaksana
11
Wita
15.45 – 16.30
Rencana tindak
Fasilitator :
12
Wita
16.30 – 17.00
Lanjut
Penutupan
Panitia Pelaksana
Panitia pelaksana
Narasumber :
Wita
1. PEMBIAYAAN
Segala
pembiayaan
dibebankan
pada
yang
APBD
timbul
Propinsi
akibat
terlaksananya
Sulawesi
Tengah
kegiatan
melalui
ini
Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah Tahun 2014.
Palu, 2 Oktober 2014
KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN KELUARGA BERENCANA DAERAH
PROPINSI SULAWESI TENGAH
Dra. Hj. YUFNI BUNGKUNDAPU, M.Si
Pembina Utama Madya
NIP. 19550624 197510 2 001
KEGIATAN PELATIHAN PENINGKATAN
KAPASITAS KELEMBAGAAN PUSAT
PENGADUAN KORAN KEKERASAN PEREMPUAN
DAN ANAK TINGKAT KECAMATAN DI KOTA
PALU
TAHUN 2014
O L E H:
BIDANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA
BERENCANA
PROPINSI SULAWESI TENGAH
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Sejak komitmen pemerintah daerah dalam mendekatkan proses
pelayanan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan apakah itu
berbentuk pengaduan atau konsultasi maupun pendampingan telah
melalui berbagai proses. Salah satunya membangun kerjasama para
pihak dalam pemenuhan hak keadilan bagi korban seperti visum oleh
rumah sakit dan berbagai pengguatan kapasitas bagi bagi para
pendamping dalam melakukan pendampingan terhadap perempuan
korban kekerasan perempuan dan anak di tingkat propinsi. Pada tingkat
kabupaten/kota masih banyak pada konsolidasi bagi pemberdayaan
perempuan khususnya bidang perlindungan perempuan dan anak serta
penguatan kapasitas bagi pengelola P2TP2A. Namun seiring dengan
berjalaannya waktu dan melihat pada kebutuhan kabupaten/kota yang
juga memerlukan dukungan anggaran maupun penguatan kapasitas bagi
pengelola di level kecamatan dengan pertimbangan bahwa kasus yang
tidak tertangani yang cukup tinggi di level desa/kelurahan dengan
informasi yang sangat minim oleh perempuan dan kelompok masyarakat
lainnya
layanan
apalagi keluarga miskin, dan kalaupun ada terbentuknya pos
pengaduan
dengan
keberadaan
relawan
pendamping
di
dalamnnya namun masih terbatas dalam penjangkauan dan minicmnya
dukungan pemerintah daerah. Apalagi fenonema kasus kekerasan
seksual yang semakin besar dan hampir terjadi di semua tempat baik itu
didalam rumah tangga maupun public bahkan di wilayah pendidikan
seperti sekolah dan social lainnya seperti pantai asuhan dan lainnya. Hal
ini tentunya semakin memberi dorongan bagi Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Propinsi Sulawesi Tengah untuk
mensuport keberadaan pusat pengaduan korban di level kecamatan,
minimal dukungan ini dimulai di Kota Palu.
Dukungan penguatan kapasitas bagi pusat pengaduan bagi perempuan
dan anak korban kekeradan di level kecamatan adalah untuk memberi
pengetahuan dan keterampilan bagaimana cara pendampingan terhadap
korban
kekerasan
dilakukan.
Dari
dan
bagaimana
kegiatan
mekanisme
diharapkan
menjadi
pengelolaan
posko
percontohan
untuk
perluasan di kabupaten lainnya dengan tujuan mendekatkan pelayanan
terhadap korban sampai pada tingkat akar rumput (komunitas).
A. T u j u a n
1. Refleksi pendampingan dan pusat pengaduan dan pendamping korban
kekerasan perempuan dan anak
2. Mendiskusikan tentang mekanisme pengelolaan pusat pengaduan di
level kecamatan dan strategi pelayanan ke kelurahan dalam hal
pendampingan
B. Hasil yang diharapkan
3. Menghasilkan sebuah strategi penguatan kapasitas bagi pengelola
pusat pengaduan dan pendamping korban kekerasan perempuan dan
anak dalam melakukan pendampingan korban
4. Lahirnya sebuah kesepakatan tentang mekanisme pengelolaan pusat
pengaduan di level kecamatan dan strategi pelayanan ke kelurahan
dalam hal pendampingan
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Pelatihan Penangangan Korban Kekerasan Perempuan dan Anak
dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal
: 27 s/d 29 Oktober 2014
Waktu
: 08.00 – selesai
Tempat
: Citra Mulia Hotel Palu
D. Fasilitator, Narasumber dan Moderator
Kegiatan ini di fasilitasi oleh :
-
Fasilitator : Irmawati Sahi
-
Narasumber
: a). Sofyan Farid Lembah, SH., MH
b). Nudiatul Huda Mangun, SE., MM
c)
E.
Peserta :
Mutmainah Korona, SE
Jumlah partisipan dari kegiatan ini adalah 30 Orang yang terdiri atas 15
orang Pengelola pusat pengaduan korban kekerasan perempuan dan anak
tingkat kecamatan, 10 orang perwakilan kelurahan dan 5 orang relawan
pendamping korban di akar rumput
F.
Pelaksana Kegiatan :
Kegiatan dilaksanakan oleh
Keluarga
Berencana
Badan
(BPPKB)
Pemberdayaan
Propinsi
Sulawesi
Perempuan
Tengah
dan
Bidang
Perlindungan Perempuan dan Anak atas dukungan APBD Propinsi Sulawesi
Tengah tahun 2014
G. Alur
Kegiatan
Pelatihan
Penanganan
Korban
Kekerasan
Perempuan dan Anak
N
Waktu
o
….., Oktober 2014
1
08.00 – 08.30
2
Wita
08.30 – 09.15
Kegiatan/materi
Penjelasan
Registrasi
Peserta proses registrasi
Pembukaan
pada panitia pelaksana
Pembacaan laporan : Kepala
Wita
Bidang Perlindungan
Perempuan dan Anak BPPKB
Prop. Sulteng
Sambutan sekaligus
membuka acara :
-
Ibu Kepada Badan
PPKB Prop. Sulteng
Pembacaan Doa :
3
09.15 – 09.30
Rehat Kopi/the
MC :
Panitia Pelaksana
4
Wita
09.30 – 10.00
Orientasi kelas dan
Alur : penjelasan maksud
Wita
perkenalan
dan tujuan kegiatan,
perkenalan antar peserta,
peseta dengan fasilitator,
peserta dengan panitia
pelaksana, kesepakatan alur
dan tata tertib proses.
5
10.00 – 11.00
Peta kekerasan
Wita
perempuan dan
anak di Kota Palu
(pengalaman
Fasilitator : ….
Fasilitator : …..
6
7
11.00 – 12.00
peserta)
Refreksi
Wita
pengalaman
12.00 – 13.00
pendampingan
Menyusun
Wita
mekanisme
Fasilitator :
pelayanan pusat
pengaduan korban
kekerasan level
8
13.00 – 14.00
kecamatan
ISHOMA
9
Wita
14.00 – 15.30
Strategi
Wita
pendampingan dan
10
15.30 – 15.45
pencegahan
Coffee Break
Panitia pelaksana
11
Wita
15.45 – 16.30
Rencana tindak
Fasilitator :
12
Wita
16.30 – 17.00
Lanjut
Penutupan
Panitia Pelaksana
Panitia pelaksana
Narasumber :
Wita
1. PEMBIAYAAN
Segala
pembiayaan
dibebankan
pada
yang
APBD
timbul
Propinsi
akibat
terlaksananya
Sulawesi
Tengah
kegiatan
melalui
ini
Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah Tahun 2014.
Palu, 2 Oktober 2014
KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN KELUARGA BERENCANA DAERAH
PROPINSI SULAWESI TENGAH
Dra. Hj. YUFNI BUNGKUNDAPU, M.Si
Pembina Utama Madya
NIP. 19550624 197510 2 001