Mengenali Sifat Nabi dan Rasul Beserta M

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al Quran merupakan pedoman hidup manusia, namun di era modernisasi ini banyak
terjadi penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan manusia dalam berperilaku tidak sesuai AlQuran. Padahal manusia ditunjuk dan diciptakan Allah SWT sebagai khalifah di muka bumi.
Seharusnya manusia sebagai khalifah tidak melakukan penyimpangan sehingga dapat
menimbulkan kerusakan seperti perkelahian, kecurangan, merusak alam, dan lain-lain. Perilaku
ini sangat bertolak belakang dengan sifat-sifat Nabi dan Rasul yang seharusnya menjadi teladan
untuk manusia khusunya umat Islam. Oleh karena itu pengenalan terhadap Nabi dan Rasul
sangat menentukan tingkat pemahaman, penghayatan dan pengamalan seseorang terhadap
keislaman mereka, karena dari sinilah terbentuklah kepribadian muslim.
Mengenal Rasul menjadi sebuah keperluan bagi umat Islam masa kini karena mereka
tidak hidup bersama dengan Nabi. Mereka harus beriman kepada Nabi dan Rasul dengan
keimanan yang sebenar-benarnya. Sebagaimana Ibnu Qoyyim menerangkan bahwa kebutuhan
manusia yang utama adalah mengenal para Nabi dan Rasul serta ajaran yang dibawanya, percaya
akan berita dan yang disampaikannya serta taat pada yang diperintahkannya, sebab tidak ada
jalan menuju kebahagiaan dan keberhasilan di dunia dan akhirat kecuali dengan tuntunan para
Nabi dan Rasul. Tidak ada pula petunjuk untuk mengetahui yang baik dan buruk maupun
keutamaan yang lain kecuali mengikuti Nabi dan Rasul untuk mendapatkan ridha Allah. Jika kita
mengikuti ajaran para Nabi dan Rasul berarti sudah tentu taat dan patuh dalam menjalankan
perintah Allah SWT.

B. Perumusan Masalah
Beberapa hal yang akan kami rumuskan dalam makalah ini yaitu :
1. Siapa Nabi dan Rasul?
2. Apa saja sifat-sifat Nabi dan Rasul?
3. Bagaimana implementasi dari sifat Nabi dan Rasul?

C. Tujuan Penulisan Makalah
1

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui dan memahami tentang Nabi dan Rasul Allah SWT
2. Mengetahui sifat-sifat Nabi dan Rasul Allah SWT
3. Mengimplementasikan sifat-sifat Nabi dan Rasul Allah SWT dalam kehidupan seharihari

BAB II
PEMBAHASAN
2

2.1 Pengertian Nabi dan Rasul
Perkataan Nabi berasal dari kata Naba yang berarti pemberitahuan yang besar faedahnya.

Nabi dalam istilah ini ialah manusia yang dipilih Allah untuk mendapatkan wahyuNya. Nabi
dalam pengertian ini sama dengan pengertian Nabi adalah seorang laki-laki yang mendapatkan
wahyu dari Allah SWT namun tidak wajib disebarkan kepada orang lain. Sedangkan Rasul
berasal dari kata risala yang berarti penyampaian. Rasul adalah seorang laki-laki yang
mendapatkan wahyu dari Allah SWT dan memiliki kewajiban untuk menyebarluaskan wahyu
tersebut.
Di dalam Al-Quran jumlah Nabi dan Rasul adalah 25, namun di dalam hadits jumlah
Nabi sebanyak 124.000 dan jumlah Rasul sebanyak 312 orang. Hal ini sesuai dengan Hadits
Riwayat Tirmidzi yang artinya, “Dari Abi Dzar Al-Ghifari r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda
ketika ditanya tentang jumlah para Nabi, “(Jumlah para Nabi itu) adalah seratus dua puluh empat
ribu (124.000) Nabi” Para sahabat bertanya lagi, “Lalu berapa jumlah Rasul di antara mereka?”
Beliau menjawab, “Tiga ratus dua belas(312) orang”
Jumlah ini memang jumlah keseluruhan yang tidak wajib diketahui, karena yang wajib
diketahui dan diimani adalah 25 Nabi dan Rasul. Keterangan hadits ini juga tidak bisa
menggantikan ayat Al-Quran yang menyatakan Nabi Muhammad SAW adalah penutup para
Nabi. Artinya sekalipun Nabi itu berjumlah 124.000, bukan berarti setelah Nabi Muhammad
SAW bisa jadi akan muncul Nabi baru.
Berikut adalah 25 nama-nama Nabi dan Rasul yang wajib kita imani dan ketahui :
01.Nabi Adam a.s.
03.Nabi Nuh a.s.

05.Nabi Shaleh a.s.
07.Nabi Luth a.s.
09.Nabi Ishaq a.s.
11.Nabi Yusuf a.s.
13.Nabi Syu’aib a.s.
15.Nabi Harun a.s.
17.Nabi Daud a.s.
19.Nabi Ilyas a.s.

02.Nabi Idris a.s.
04.Nabi Hud a.s.
06.Nabi Ibrahim a.s.
08.Nabi Ismail a.s.
10.Nabi Ya’akub a.s.
12.Nabi Ayub a.s.
14.Nabi Musa a.s.
16.Nabi Zulkifli a.s.
18.Nabi Sulaiman a.s.
20.Nabi Ilyasa’ a.s.
3


21.Nabi Yunus a.s.
23.Nabi Yahya a.s
25.Nabi Muhammad s.a.w

22.Nabi Zakaria a.s.
24.Nabi Isa a.s.

Sebenarnya ramai lagi Nabi-nabi lainnya yang namanya tidak dicantumkan di dalam AlQuran. Dalam hal ini Allah hanya memberikan syariat yang ditunjukan kepada Nabi Muhammad
menerusi firman Allah:
‫عل تي كتك توك تل ل تتم ٱلل ل تمه مموتسىى تتك كلليمما‬
‫عل تي كتك لمن تقبكمل تومرمسملا ل ل تكم ن تكقمصكصمهكم ت‬
‫تومرمسملا تقكد تقتصكصن ىتمهكم ت‬
“Dan Kami telah mengutus Rasul -Rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka
kepadamu,

dan

Rasul-Rasul


yang

tidak

Kami

kisahkan

tentang

mereka kepadamu.” (An- Nisa’:164)
2.2 Sifat-sifat Para Nabi dan Rasul
2.2.1 Sifat Wajib Nabi dan Rasulullah
Setiap para Nabi atau Rasul memiliki sifat wajib, sifat wajib bagi Rasul artinya sifat yang
seharusnya dimiliki oleh para Nabi dan Rasul. Berikut 4 sifat wajib bagi Nabi dan Rasul.
1. Siddiq artinya benar dalam segala ucapan dan tingkah lakunya. Sifat Rasul ini berarti
menerjemahkan, bahwa Rasul tidak pernah berbohong. Sebagaimana firman Allah SWT
dalam Al-Qur’an :

ًّ‫ق ٍع عل لييا‬

‫ن ٍ ل‬
‫م ٍ ل‬
‫ساًّ ع‬
‫مت لعناًّ ٍوع ع‬
‫ن ٍرر د‬
‫م ٍل ل ع‬
‫جععل دعناًّل عهه د‬
‫ح ع‬
‫وعوعهعب دعناًّلهه د‬
‫م د‬
‫صد د ق‬
(۵۰ٍ ‫)مريم‬
Artinya : Dan kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat kami dan kami jadikan
mereka buah tutur yang baik dan mulia ( QS. Maryam : 50 )
2. Amanah artinya dapat dipercaya. Rasul adalah utusan Allah yang diberikan amanah
untuk menuntun umatnya ke jalan yang benar. Sebagaimana firman Allah SWT dalam AlQur’an :

4

‫ح ٍا ع ع‬

‫سو د ل‬
‫ع‬
‫ل‬
‫ل ٍت عت ن ه‬
‫م ٍا ع ه‬
‫قو د ع‬
‫م ٍن هود ل‬
‫م ٍعر ه‬
‫ى ٍل عك ه د‬
‫خودهه د‬
‫ل ٍل عهه د‬
‫ن ٍا لن ن ل‬
‫ن‬
‫اع ل‬
‫مي د ل‬
(ٍ ۱۰۷-۱۰۶ٍ ‫) ٍالشعراء‬
Artinya : Ketika saudara mereka ( Nuh ) berkata kepada mereka : “mengapa kamu tidak
bertaqwa? Seseungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan ( yang diutus ) kepadamu
( QS. Asy-syu’aro : 106 – 107 )
3. Tabligh artinya menyampaikan. Pada diri seorang Rasul memiliki sifat ini, yaitu

menyampaikan semua yang di wahyukan Allah SWT kepada umatnya. Sebagaimana
firman Allah SWT dalam Al-Qur’an :

‫ن ٍررب ل ع‬
‫ل ٍا لل عي د ع‬
‫ماًّ ٍا هن دزل ع‬
‫سو د ه‬
‫ك‬
‫ل ٍب عل ل د‬
‫ك ٍ ل‬
‫عياًّا عي يعهاًّ ٍالرر ه‬
‫غ ٍ ع‬
‫م د‬
(ٍ ۶۷ٍ ‫) ٍالماًّئدة‬
Artinya : Wahai Rasul ! sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu
( QS. Al-maidah : 67 )
4. Fatanah artinya adalah pintar atau cerdas. Seorang Rasul memiliki kecerdasan yang bisa
digunakan untuk menebarkan agama Allah. Sebagaimana firman Allah SWT dalam AlQur’an :

‫وعت لل د ع‬

‫ه ٍ) ٍالنعاًّم‬
‫جت هعناًّ ٍا عت عي دعناًّ ع‬
‫م ل‬
‫م ٍع ععلى ٍقعود ل‬
‫ح ر‬
‫ك ٍ ه‬
‫هاًّ ٍا لب دعراه لي د ع‬
(ٍ ۸۳
Artinya : Dan itulah keterangan kami yang kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi
kaumnya ( QS. Al-An’am : 83 )
2.2.2 Sifat Mustahil Nabi dan Rasul
Sifat mustahil artinya, para Nabi dan Rasul mustahil memiliki sifat tersebut atau tidak
memiliki sifat tersebut. Berikut adalah sifat yang mustahil bagi Nabi dan Rasul.
1.

Kidzib artinya dusta. Semua Rasul adalah manusia-manusia yang dipilih oleh Allah SWT

sebagai utusan-Nya. Mereka selalu memperoleh bimbingan dari Allah SWT sehingga terhindar
dari sifat-sifat tercela. Setiap Rasul benar ucapannya dan benar pula perbuatannya. Sifat dusta
5


hanya dimiliki oleh manusia yang ingin mementingkan dirinya sendiri, sedangkan Rasul
mementingkan umatnya.
2.
Khianat artinya curang Tidak mungkin seorang Rasul berkhianat atau ingkar janji
terhadap tugas-tugas yang diberikan Allah SWT kepadanya. Orang yang khianat terhadap
kepercayaan yang telah diberikan kepadanya adalah termasuk orang yang munafik, Rasul tidak
mungkin menjadi seorang yang munafik.
3.
Kitman artinya tidak menyampaikan atau selalu menyembunyikan. Semua ajaran yang
disampaikan oleh para Rasul kepada umatnya tidak ada yang pernah disembunyikan. Jangankan
yang mudah dikerjakan dan dipahami dengan akal pikiran, yang sulit pun akan disampaikan
olehnya seperti peristiwa Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
4.
Baladah artinya bodoh Seorang Rasul mempunyai tugas yang berat. Rasul tidak
mungkin seorang yang bodoh. Jika Rasul bodoh, maka ia tidak akan dapat mengemban amanat
dari Allah SWT. Jadi, mustahil Rasul memiliki sifat bodoh.
2.2.3 Sifat Jaiz Nabi dan Rasul
Para Nabi dan Rasul pun memiliki sifat jaiz, artinya para nabi dan rasul memiliki sifat seperti
halnya manusia lain ( A’radhul Basyariyah ) seperti makan, minum, tidur dll.

2.3 Implementasi Sifat Nabi dan Rasul
2.3.1 Sifat Yang Harus Diteladani
Walaupun bagi manusia biasa juga merupakan keharusan, namun untuk bekal dakwah para
Nabi sifat itu menjadi sesuatu yang mutlak wajib ada, dan bahkan merupakan sifat pembawaan
pada diri mereka. Maka tidaklah mungkin bagi seorang Nabi-nabi mana pun juga, dari dirinya
timbul sesuatu yang dapat merusak kewibawaan seperti berbohong dan berkhianat, memakan
harta manusia dengan jalan yang tidak sah, dan sifat-sifat buruk lainnya
Nabi Muhammad memiliki akhlak dan sifat-sifat yang sangat mulia. Oleh karena itu,
hendaklah kita mempelajari sifat-sifat Nabi seperti Shiddiq, Amanah, Tabligh, dan Fathonah.
Memang banyak sifat-sifat baik Nabi lainnya seperti sabar, rendah hati, lemah-lembut, dsb.
Namun di sini kita fokus pada sifat yang 4 di atas. Mudah-mudahan dengan memahami sifat-sifat
itu, selain kita bisa terhindar dari mengikuti orang-orang yang mengaku sebagai Nabi, kita juga
bisa meneladani sifat-sifat Nabi dan Rasul sehingga kita juga jadi orang yang mulia.

6

1. Shiddiq
Shiddiq artinya benar. Bukan hanya perkataannya yang benar, tapi juga perbuatannya juga
benar. Sejalan dengan ucapannya. Beda sekali dengan pemimpin sekarang yang kebanyakan
hanya kata-katanya yang manis, namun perbuatannya berbeda dengan ucapannya. Mustahil Nabi
itu bersifat pembohong atau kidzib, dusta, dan sebagainya.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an yaitu :

‫وىى‬
‫وووما ويننطقق و‬
‫عنن ٱل لوه و ى‬
Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya.”
(An-Najm : 3)

‫حىى‬
‫إنلن قهوو إن لولا وو ل ى ى‬
‫حى قيو و‬
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya” (An Najm : 4)
Implementasi sifat shiddiq dalam kehidupan sehari-hari antara lain :
1. Seorang pedagang untuk memperoleh keuntungan yang banyak harus tetap mempunyai
sifat jujur kerena jika pedagang tersebut tidak jujur ia sama saja membohongi pelangganpelanggannya dan ia akan berdosa karena itu.
2. Ketika kita ditanya oleh seseorang kita harus menjawabnya dengan jujur dan benar
karena jika tidak kita akan mendapatkan dosa karena telah berbohong.
3. Kita harus menjadi orang jujur seperti Rasulullah, beliau terkenal sangat jujur dalam
ucapannya bahkan beliau senantiasa berkata dengan sejujur-jujurnya sekalipun pahit
dirasa dan mengandung risiko yang tinggi bagi dirinya sekalipun.
2. Amanah
Amanah artinya benar-benar bisa dipercaya. Jika satu urusan diserahkan kepadanya, niscaya
orang percaya bahwa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itulah
Nabi Muhammad SAW dijuluki oleh penduduk Mekkah dengan gelar “Al Amin” yang artinya
7

terpercaya jauh sebelum beliau diangkat jadi Nabi. Apa pun yang beliau ucapkan, penduduk
Mekkah mempercayainya karena beliau bukanlah orang yang pembohong.
‫أ مبتل لمغك مكم لرتساتلا ل‬
‫ت ترللبي توأ تتنا ل تك مكم تنالصنح أ تلمينن‬
“Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat
yang terpercaya bagimu.” [Al A’raaf 68]
Mustahil Nabi itu khianat terhadap orang yang memberinya amanah. Seorang Muslim harusnya
bersikap amanah seperti Nabi.
Implementasi sifat Amanah dalam kehidupan sehari-hari antara lain :
1. Ketika kita berjanji kepada teman, orangtua, saudara, bahkan kepada musuh sekalipun
kita harus tetap menepati janji itu dan tidak boleh mengingkarinya karena jika kita
mengingkari janji tersebut kita sama saja tidak dapat dipercaya oleh orang lain.
2. Kita harus bisa menjaga amanat yang telah diberikan oleh orang lain kepada kita karena
jika kita tidak menjaganya berarti kita tidak dapat dipercaya oleh orang yang memberikan
amanat tersebut.
3. Misalkan, Ahmad diberikan amanat oleh guru untuk memeberitahu teman-temannya yang
lain untuk mengerjakan tugas di buku paket. Tetapi Ahmad tidak menyampaikan amanat
itu kepada teman-temannya. Berarti Ahmad termasuk orang-orang yang tidak dapat
dipercaya (khianat) karena dia tidak menyampaikan amanat dari guru.
3. Tabligh
Tabligh artinya menyampaikan. Segala firman Allah yang ditujukan kepada manusia yang
disampaikan oleh Nabi. Tidak ada yang disembunyikan meski itu menyinggung Nabi.
‫ل نليولعل ووم وأن قولد أ ولبل وقغواا نرىوسل ىو ن‬
‫دددا‬
‫عو د‬
‫حوصىى قك ل ول وشلىءء و‬
‫حاطو نبوما ل وودي لنهلم ووأ و ل‬
‫ت ورنلبنهلم ووأ و و‬
“Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalahrisalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia
menghitung segala sesuatu satu persatu.” [Al Jin 28]

8

Implementasi dari sifat Tabligh yang dimiliki Nabi dan Rasul antara lain :
1. Jika kita dititipi amanat oleh orang lain kita harus menyampaikannya kepada yang berhak
menerimanya jangan malah diselewengkan atau disalahgunakan karena jika kita malah
menyelewengkan atau menyalahgunakan amanat tersebut berarti kita tidak dapat
menyampaikan amanat yang telah diberikan kepada kita.
2. Kita harus mencontoh dan menerapkan slah satu sikap Rasulullah, yaitu tabligh atau
menyampaikan. Rasulullah selalu menyampaikan amanat yang ia dapat kepada orang
yang berhak menerima amanat tersebut dan tidak satupun amanah atau titipan yang tidak
sampai kepada alamatnya.
3. Misalkan, Andi disuruh ibunya untuk menyampaikan dan memberikan titipan uang
kepada ibu pemilik warung. Tetapi Andi tidak memberikan uang tersebut, ia malah
menggunakan uang tersebut untuk jajan. Berarti Andi tidak menyampaikan amanat yang
diberikan oleh ibunya kepadanya.
4. Fathonah
Fathonah artinya Cerdas. Mustahil Nabi itu bodoh atau baladah. Nabi mampu mengatur umatnya
sehingga dari bangsa Arab yang bodoh dan terpecah-belah serta saling perang antar suku,
menjadi satu bangsa yang berbudaya dan berpengetahuan dalam satu negara besar yang dalam
100 tahun melebihi luas Eropa. Negara tersebut membentang dari Spanyol dan Portugis di Barat
hingga India Barat. Itu semua membutuhkan kecerdasan yang luar biasa.
Sifat fathanah (perpaduan antara 'alim dan hafidz) telah mengantarkan Nabi Yusuf a.s.
dan tim ekonominya berhasil membangun kembali negeri Mesir. "Berkata Yusuf, Jadikanlah aku
bendaharawan negara (Mesir). Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi
berpengetahuan" (QS. Yusuf: 55). Ia lalu diberi jabatan sebagai Menteri Keuangan Mesir.
Dengan tim ekonominya, ia kemudian membangun kembali Mesir yang sudah berada di jurang
kehancuran karena krisis ekonomi, kembali bangkit menjadi negara yang surplus dan makmur.

Seperti pada ayat berikut ini.
‫عل تىىٱكجتعل كلنى تقاتل‬
‫علليمن تحلفينظ لإللنى ٱل كأ تكرلض تختزالئلن ت‬
‫ت‬
Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah
orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan". (Q.S Yusuf : 55)
9

Implementasi dari sifat Fathanah Nabi dan Rasul antara lain :
1.
2.

Kita harus rajin belajar agar dapat menjadi anak yang cerdas dan pandai.
Kita harus mencontoh perilaku Rasulullah salah satunya adalah menjadi anak yang cerdas
dan pintar. Beliau terkenal sebagai seorang yang cerdas dan pandai, serta sangat arif dan
bijaksana dalam mengambil keputusan didasari dengan pertimbangan dan pemikiran

3.

yang cukup matang.
Misalkan, saat sedang bermusyawarah dalam rapat OSIS, Deni sebagai ketua OSIS
sangat arif dan sangat bijaksana dalam mengambil sebuah keputusan, ia memikirkannya
dan mempertimbangkannya dengan sangat matang. Dari perilaku diatas, Deni sama saja
sudah menerapkan salah satu sikap wajib bagi Rasul yaitu fathanah atau cerdas dan
pintar.

BAB 3
PENUTUP

3.1

Kesimpulan
Nabi adalah seorang laki-laki yang mendapatkan wahyu dari Allah SWT namun tidak

wajib disebarkan kepada orang lain. Sedangkan Rasul berasal dari kata risala yang berarti
10

penyampaian. Rasul adalah seorang laki-laki yang mendapatkan wahyu dari Allah SWT dan
memiliki kewajiban untuk menyebarluaskan wahyu tersebut. Nabi dan Rasul memiliki sifat
wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz. Sifat wajib adalah sifat yang wajib kita teladani dan di
implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara untuk sifat mustahil adalah sifat yang
wajib kita hindari.
3.2 Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam
makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan
kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannnya dengan makalah ini. Kami
sebagai penyusun makalah, menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna. Kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian penutup dari kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat diterima dengan baik
oleh pembaca.kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
http://beesef.blogspot.com/2011/12/ardelia-leilani-contoh-sehari-hari-dari.html
http://media-islam.or.id/2011/10/30/4-sifat-nabi-shiddiq-amanah-fathonah-dan-tabligh/
http://ririiphana.blogspot.com/2012/10/makalah-mengenal-rasul-allah.html
http://perumnas1seladaraya.blogspot.com/2013/01/pengertian-serta-perbedaannabi-dan.html#.VQkkyuGYTIU
11

http://www.scribd.com/doc/19287312/Pengertian-Nabi-Dan-Rasul#scribd
Ahmadi,ٍ Drs.ٍ H.ٍ Abuٍ danٍ Drs.ٍ Noorٍ Salimi.2008. MKDUٍ Dasar-dasarٍ Pendidikanٍ

Agamaٍ Islmaٍ Untukٍ Perguruanٍ Tinggi.Jakarta:Bumiٍ Aksara.
ٍ

12