this PDF file Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan aureus | Torokano | Natural Science: Journal of Science and Technology 1 PB
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 117 – 126 (Maret 2018)
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Merah
(Jatropha gossypifolia) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus
Antibacterial Activity Of Ethanol Extract Jatropha gossypifolia
L. Leaves againts Escherichia coli and
Staphylococcus aureus
Semuel Torokano*), Akhmad Khumaidi, Arsa Wahyu Nugrahani
Jurusan Farmasi, FMIPA UniversitasTadulako, Palu - Sulawesi Tengah 94118
ABSTRACT
Jatropha gossypifolia L. is a plant which in the same genus to Jatropha curcas, and
which previously been shown to have antibacterial activity. This research was aimed to find
out antibacterial activity, the optimum concentration of antibacterial and compounds that
contribute to antibacterial activity of ethanol extract of J. gossypifolia L. leaves to
Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Extraction of an active compound was done
using maceration method with ethanol solvent. Testing of antibacterial activity was tested
with the variants of concentration, i.e. 20%, 40%, 60%, 80% and 100%,based on agar
diffusion method. The results showed that the ethanol extract of J.gossypifolia L. leaves had
antibacterial activity against S. aureus and E. coli in the optimum concentration of, 60%
(S.aureus) and 80% (E. coli). Based on bioautographic testing and TLC with eluent of nhexane: ethyl acetate (1:2) using chromogenic reagents, than the compound suspected having
contribution in antibacterial activity is terpenoid.
Keywords : Jatropha gossypifolia L. leaves, antibacterial, Staphylococcus aureus,
Escherichia coli
Corresponding Author : Torokano54@gmail.com(+ 62 823 9422 0278)
117
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 117 – 126 (Maret 2018)
ABSTRAK
Jarak Merah (Jatropha gossypifolia L.) merupakan tumbuhan dari genus yang sama
dengan Jarak Pagar (Jatropha curcas) yang sebelumnya telah terbukti memiliki aktivitas
antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri, konsentrasi
optimum antibakteri dan senyawa yang berperan terhadap aktivitas antibakteri dari ekstrak
etanol daun jarak merah (Jatropha gossypifolia L.) terhadap Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli. Ekstraksi senyawa aktif menggunakan metode maserasi dengan pelarut
etanol. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan varian konsentrasi 20%, 40%, 60%,
80% dan 100% dengan metode difusi agar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak
etanol daun jarak merah memiliki aktivitas antibakteri terhadap
S.aureus dan E.coli
dengan konsentrasi optimum penghambat pertumbuhan bakteri yaitu 60%
(S.aureus)
dan 80% (E.coli). Berdasarkan pengujian bioautografi dan KLT dengan eluen
nheksana:etil asetat (1:2) menggunakan pereaksi kromogenik senyawa yang diduga berperan
terhadap aktivitas antibakteri adalah terpenoid.
Kata kunci : Daun jarak merah (Jatropha gossypifolia L.), antibakteri,
Staphylococcus aureus, Escherichia coli
lebih kecil dibandingkan obat-obatan dari
LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara tropis
produk hasil sintesis bahan kimia. Oleh
yang mempunyai biodiversitas tinggi, kaya
sebab itu, masyarakat lebih cenderung
akan flora dan fauna. Indonesia mempunyai
untuk menggunakan obat tradisional yang
ribuan
berasal dari alam atau herbal dalam
jenis
tumbuhan
yang
harus
pemeliharaan kesehatan dan kebugaran.
dilestarikan dan dimanfaatkan dengan baik.
Sebagian besar dari tumbuhan tersebut
Tanaman obat dikenal mengandung
dapat dimanfaatkan sebagai obat. Hal ini
berbagai golongan senyawa kimia sebagai
dapat dilihat dari kekayaan alam tumbuhan
bahan obat yang mempunyai efek fisiologis
Indonesia yang terdiri atas 30.000 jenis
terhadap organisme lain atau sering disebut
tumbuhan. Dari jumlah tersebut sekitar 940
sebagai senyawa aktif. Telah banyak
jenis diantaranya merupakan tumbuhan
senyawa
berkhasiat obat (Nugroho, 2010). Potensi
dimanfaatkan
sumber daya tersebut tersimpan di dalam
berbagai kegunaan. Senyawa alam hasil
hutan dan belum dimanfaatkan dengan
isolasi dari tumbuhan juga digunakan
baik.
sebagai bahan asal untuk sintesis bahan-
aktif
dari
tumbuhan
yang
secara
komersial
untuk
bahan biologis aktif dan sebagai senyawa
Obat tradisional memiliki banyak
kelebihan diantaranya mudah diperoleh,
model untuk merancang senyawa baru yang
harganya yang lebih murah, dapat diramu
lebih aktif dengan sifat toksik yang lebih
sendiri dan memiliki efek samping yang
rendah. Beberapa bahan biologis aktif dari
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia) Terhadap
Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
(Semuel Torokano dkk)
118
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 117 – 126 (Maret 2018)
tumbuhan
dapat
berkhasiat
sebagai
memiliki
antibakteri (Kinghorn, 1987).
aktivitas
antibakteri
(Surya,
2011).
Salah satu tumbuhan yang digunakan
Dengan melihat kandungan senyawa
dalam pengobatan adalah jarak merah
kimia dari tumbuhan jarak merah serta
(Jatropha
Dalam
adanya daya hambat dari ekstrak air daun
penggunaannya sacara tradisional, daun
jarak merah terhadap Aspergillus fumigatus
dari
dan
gossypifolia
tumbuhan
jarak
L.).
merah
dapat
dengan
asumsi
bahwa
secara
digunakan untuk obat luka, borok, bisul,
kemotaksonomi tanaman yang berasal dari
gatal-gatal, dan demam (Khare, 2007).
genus yang sama memungkinkan memiliki
Selain
komponen kimia
itu,
daun
jarak
merah
juga
yang sama, maka
digunakan untuk mengobati sakit perut dan
dilakukan penelitian untuk menguji daya
bengkak
Telah
hambat dari ekstrak etanol daun jarak
dilakukan penelitian aktivitas antimikroba
merah (J.gossypifolia L.) terhadap bakteri
dari tumbuhan ini. Diantaranya, yang telah
Escherichia
dilakukan oleh Sheikh et al. (2011), ekstrak
aureus serta ingin mengetahui golongan
air dari daun jarak merah memiliki daya
senyawa kimia yang memiliki aktivitas
hambat terhadap Aspergillus fumigatus
antibakteri tersebut.
(Kinho
dkk.,
2011).
pada konsentrasi 20% dengan diameter
coli
dan
Staphylococcus
BAHAN DAN METODE
zona hambat sebesar 6,33 mm. Penelitian
Bahan
lain juga telah dilakukan untuk mengetahui
Daun jarak merah (J.gossypifolia L.)
kandungan fitokimia yang terdapat dalam
diperoleh dari Dusun Vatutela, Kelurahan
jarak merah. Daun jarak merah memiliki
komponen
kimia
flavonoid,
fenolik,
(plobatannin)
dan
seperti
Tondo, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu,
antraquinon,
saponin,
terpenoid
Sulawesi Tengah yang sebelumnya telah
tannin
diidentifikasi di Laboratorium Biodiversitas
(Khyade,
Jurusan
2011).
Sebelumnya
telah
FMIPA
Universitas
nomor
identifikasi
005/K/UN28.1.28/BIO/2017,
bakteri
Tadulako
dilakukan
penelitian terhadap tumbuhan jarak pagar
Biologi
dengan
E.coli dan S.aureus yang diperoleh dari
(J.curcas) yang juga merupakan tumbuhan
Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi
dengan genus yang sama, namun berbeda
Sulawesi Tengah, akuades, etanol 70%
spesies dengan tumbuhan jarak merah
(teknis), n-heksana, etil asetat, dimetil-
(J.gossypifolia L.). Kandungan senyawa
sulfoksida (DMSO), lempeng KLT GF245
tannin, saponin, dan flavonoid dari J.curcas
(Merck), pereaksi Dragendorff, pereaksi
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia) Terhadap
Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
(Semuel Torokano dkk)
119
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 117 – 126 (Maret 2018)
alumunium klorida (AlCl3), pereaksi asam
Pembuatan Medium
sulfat (H2SO4) 10 %, pereaksi besi (III)
Serbuk medium Muiller Hilton Agar
klorida (FeCl3) 1 %, pereaksi anisaldehid-
(MHA) sebanyak 38 gram dilarutkan
asam sulfat, pereaksi Lieberman-Burchard,
dengan akuades 1 liter dalam erlenmeyer,
larutan 0,5 McFarland I, larutan NaCl
lalu dihomogenkan dengan menggunakan
0,9%,
medium Muiller Hilton Agar
magnetic stirrer . Kemudian disterilkan
(MHA) (OXOID), aluminium foil, paper
dalam autoklaf pada suhu 121oC tekanan 2
disc (kertas saring).
atm selama 15 menit. Setelah itu didiamkan
Pengambilan dan Pengolahan Sampel
dan disimpan dalam lemari pendingin.
Sampel
daun
jarak
merah
Peremajaan Bakteri
dari
Diambil satu ose bakteri S.aureus
tumbuhan jarak merah yang ada di Dusun
dengan menggunakan kawat ose steril, lalu
Vatutela, Kelurahan Tondo, Kecamatan
ditanamkan pada media Muiller Hilton
Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Agar
Sampel diolah melalui tahapan sortasi
Selanjutnya
(J.gossypifolia
L.)
dikumpulkan
miring dengan cara digoreskan.
diinkubasi dalam inkubator
o
basah, pencucian, perajangan, pengeringan
pada suhu 37 C selama 18-24 jam. Untuk
dan
pembuatan
sortasi
kering
hingga
diperoleh
stok
kultur
bakteri
E.coli
simplisia dari daun jarak merah yang siap
dilakukan cara yang sama seperti bakteri
untuk diekstraksi.
S.aureus.
Ekstraksi Daun Jarak Merah
Pembuatan Inokulum Bakteri
Pembuatan masing-masing suspensi
Sebanyak 803,69 gram simplisia daun
dengan
bakteri dilakukan dengan cara mengambil
menggunakan pelarut etanol 70% hingga
2-3 ose bakteri dari media agar dengan ose
seluruh
terendam
steril, dimasukkan dan dihomogenkan ke
sempurna. Ekstraksi dilakukan selama 3x24
dalam 5 mL cairan NaCl fisiologis.
jam sebanyak dua kali (remaserasi), dimana
Kekeruhan suspensi bakteri disetarakan
tiap 1x24 jam dilakukan pengadukan.
dengan larutan standar 0,5 McFarland I
Kemudian disaring, setelah itu dipekatkan
yang setara dengan 1,5 x
menggunakan vacuum rotary evaporator
(Oonmmetta-aree et al., 2005).
pada suhu pemanasan 70oC kecepatan 100
Pembuatan Konsentrasi Ekstrak Uji
jarak
merah
bagian
dimaserasi
simplisia
Pembuatan
rpm sampai pelarut tidak menguap lagi dan
108 CFU/mL
konsentrasi
ekstrak
dilakukan dengan cara melarutkan 10 gram
diperoleh ekstrak kental.
ekstrak etanol daun jarak merah dengan
menggunakan 10 mL pelarut DMSO yang
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia) Terhadap
Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
(Semuel Torokano dkk)
120
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 117 – 126 (Maret 2018)
kemudian larutan ini menjadi larutan stok
Kemudian plat KLT ditempelkan pada
dengan konsentrasi 100%. Selanjutnya,
permukaan medium selama 15 menit.
untuk konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80%
Selanjutnya diinkubasi pada suhu 37oC
dibuat dengan cara mengambil masing-
selama 1x24 jam. Diamati zona jernih yang
masing
terbentuk pada medium.
0,4 mL, 0,8 mL, 1,2 mL dan 1,6
mL dari larutan stok lalu ditambahkan
Identifikasi Senyawa
dengan DMSO masing-masing hingga 2
Lempeng
KLT
hasil
uji
KLT
mL.
bioautografi
dilakukan
identifikasi
Pengujian Aktivitas Antibakteri
golongan
senyawa
antibakteri
Pengujian
dilakukan
menggunakan pereaksi semprot dengan
dengan menggunakan metode difusi agar,
menyemprotkan reagen penampak noda
yaitu dengan cara Muiller Hilton Agar
pada lempeng seperti FeCl3 1% untuk
(MHA) dalam keadaan cair dimasukkan ke
deteksi senyawa fenolik, H2SO4 10% untuk
dalam cawan petri yang berisi 0,1 mL
deteksi senyawa saponin, AlCl3 untuk
suspensi bakteri kemudian dihomogenkan
deteksi flavonoid, pereaksi Dragendorff
lalu dibiarkan memadat secara merata. Di
untuk
atas permukaan agar diletakkan paper disc
anisaldehid-asam
(diameter = 6 mm) kemudian ditetesi bahan
senyawa
uji sebanyak 5 µL dengan konsentrasi 20%,
Lieberman-Burchard untuk steroid. Hasil
40%, 60%, 80% dan 100% untuk bakteri
positif untuk fenolik yaitu hitam kebiruan,
S.aureus dan E.coli lalu diinkubasi pada
ungu
suhu 37oC selama 18 - 24 jam.
flavonoid, orange berlatar kuning untuk
KLT Bioautografi
alkaloid, biru keunguan untuk terpenoid,
Pengujian
antibakteri
antibakteri
dilakukan
deteksi
alkaloid,
sulfat
terpenoid,
untuk
saponin,
untuk
dan
kuning
pereaksi
deteksi
pereaksi
untuk
dan coklat untuk steroid.
dengan menggunakan 2 bakteri yaitu
HASIL DAN PEMBAHASAN
Escherichia coli sebagai bakteri gram
Pembuatan Ekstrak Etanol
negatif dan Staphylococcus aureus sebagai
Ekstrak etanol daun jarak merah yang
bakteri gram positif. Sebanyak 0,1 mL
diperoleh melalui metode maserasi dengan
suspensi bakteri diinokulasikan ke dalam
cairan penyari etanol adalah sebanyak
cawan petri steril lalu ditambahkan 10 mL
170,65 gram dengan hasil rendemen yang
medium MHA. Kemudian sampel ekstrak
ditotol
diperoleh yaitu 21,23 % dari serbuk
pada plat KLT dan dielusi
simplisia kering sebanyak 803,69 gram.
menggunakan eluen dengan pemisahan
terbaik yaitu n-heksana : etil asetat (1:2).
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia) Terhadap
Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
(Semuel Torokano dkk)
121
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 117 – 126 (Maret 2018)
Tabel 1. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Etanol Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia L.)
Terhadap
Bakteri
Escherichia
coli
Dan
Staphylococcus aureus
Pengujian Aktivitas Antibakteri
Pengujian
dilakukan
dengan
menggunakan berbagai varian konsentrasi
yaitu 20%, 40%, 60% 80%, dan 100%.
Pembuatan konsentrasi ekstrak dilakukan
dengan cara melarutkan 10 gram ekstrak
etanol
daun
jarak
merah
dengan
menggunakan 10 mL pelarut DMSO yang
kemudian larutan ini menjadi larutan stok
Hasil ini menunjukkan bahwa pada
dengan konsentrasi 100%. Selanjutnya,
bakteri S.aureus ekstrak etanol daun jarak
untuk konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80%
merah memiliki daya hambat terbesar pada
dibuat dengan cara mengambil masing-
konsentrasi 60% dengan rata-rata zona
masing 0,4 mL, 0,8 mL, 1,2 mL dan 1,6
hambat 7,72±0,25 mm dan pada bakteri
mL dari larutan stok lalu ditambahkan
E.coli ekstrak etanol daun jarak merah
dengan DMSO masing-masing hingga 2
memiliki
mL. DMSO merupakan pelarut aprotik
konsentrasi 80% dengan rata-rata zona
yang efektif mampu melarutkan bahan
hambat 8,69±0,07 mm.
kimia organik maupun anorganik.
daya
hambat
terbesar
pada
Peningkatan diameter zona hambat
Hasil pengujian aktivitas antibakteri
terjadi
dari
konsentrasi
20%
hingga
ekstrak etanol daun jarak merah terhadap
konsentrasi 60% terhadap bakteri S.aureus
bakteri
dan
dan hingga konsentrasi 80% terhadap
Staphylococcus aureus dengan metode disk
bakteri E.coli, namun pada konsentrasi
Escherichia
ekstrak
selanjutnya terjadi penurunan diameter
etanol daun jarak merah memiliki aktivitas
zona hambat hingga pada konsentrasi
antibakteri terhadap bakteri Escherichia
100%. Hal ini diduga disebabkan oleh
coli dan Staphylococcus aureus dengan
kemampuan ekstrak untuk berdifusi ke
besar zona hambat yang terbentuk dapat
dalam
dilihat pada tabel 1.
konsistensi ekstrak yang terlalu pekat.
diffusion
menunjukkan
coli
bahwa
media
agar
terbatas
karena
Seperti yang dijelaskan dalam penelitian
sebelumnya, pada konsentrasi ekstrak yang
tinggi akan membentuk molekul-molekul
dengan ukuran yang lebih besar, sehingga
dapat menurunkan mobilitas dari ekstrak
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia) Terhadap
Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
(Semuel Torokano dkk)
122
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 117 – 126 (Maret 2018)
tersebut pada medium agar (Nimri et al.,
dengan meggunakan lempeng KLT yang
1999). Sedangkan perbedaan konsentrasi
telah diberi tanda batas bagian bawah dan
yang efektif terhadap pertumbuhan kedua
bagian atas lempeng sebagai tanda batas
bakteri disebabkan karena kemampuan
elusi. Jarak elusi yang dibuat adalah 7 cm
setiap bakteri dalam melawan aktivitas
dengan harapan jarak ini cukup untuk
antibakteri yang berbeda-beda bergantung
memisahkan senyawa-senyawa yang akan
pada ketebalan dan komposisi dinding
terelusi pada plat KLT. Pemilihan eluen n-
selnya. Menurut Kimball dkk. (1983)
heksana:etil asetat (1:2) didasarkan pada
terdapat perbedaan komposisi dan struktur
hasil orientasi eluen yang telah dilakukan
dinding sel pada setiap bakteri. Bakteri
sebelumnya yang mana pada eluen ini
Gram negatif mengandung lipid, atau
menghasilkan pemisahan terbaik dengan
substansi seperti lemak dalam persentase
jumlah noda terbanyak. Lempeng hasil
lebih tinggi daripada yang dikandung
elusi kemudian didiamkan beberapa saat
bakteri Gram positif. Dinding sel bakteri
untuk menghilangkan cairan eluen dan
Gram negatif lebih tipis dibanding bakteri
dikontakkan di permukaan medium padat
Gram positif. Struktur bakteri Gram negatif
berisikan masing-masing inokulum bakteri
memiliki membran lapisan luar yang
E.coli
menyelimuti lapisan tipis peptidoglikan.
(Syahruddin, 2014). Lempeng selanjutnya
Struktur luar peptidoglikan ini adalah
diangkat dan media agar diinkubasi selama
lapisan ganda yang mengandung fosfolipid,
1 x 24 jam, sehingga diperoleh zona
protein
lipopolisakarida.
hambatan dipermukaan medium bekas
Lipopolisakarida terletak pada lapisan luar
lempeng dikontakkan yang menunjukkan
dan merupakan karakteristik bakteri Gram
lokasi dari senyawa yang bertanggung
negatif. Sementara sel bakteri Gram positif
jawab
memiliki dinding sel yang terdiri atas
(Fadlila, 2015).
dan
dan
S.aureusselama
terhadap
aktivitas
30
menit
antibakteri
lapisan peptidoglikan yang tebal dimana di
Hasil uji aktivitas antibakteri dengan
dalamnya mengandung senyawa teikoat
metode KLT bioautografi dapat dilihat
dan lipoteikoat (Pelczar and Chan, 1986).
pada gambar 1
KLT Bioautografi Kontak
Pengujian KLT bioautografi bertujuan
untuk melokalisir aktivitas senyawa pada
kromatogram dengan melihat zona hambat
yang terbentuk pada media agar (Djide dan
Sartini, 2008). Pengujian ini dilakukan
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia) Terhadap
Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
(Semuel Torokano dkk)
123
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 117 – 126 (Maret 2018)
efektif bila digunakan tunggal. Penjelasan
ini
dibuktikan
dengan
melihat
pada
konsentrasi yang sama (80%) ekstrak
etanol daun jarak merah memiliki besar
diameter
rata-rata
zona
hambat
yang
berbeda antara E.coli dan S.aureus dengan
selisih 1,16 mm.
Identifikasi Golongan Senyawa
Untuk mengetahui senyawa yang
.
Gambar1. Hasil KLT Bioautografi
diduga
(a). Pada bakteri E. coli
(b). Pada bakteri S. aureus
bertanggung
jawab
atas
efek
antibakteri terhadap E.coli, maka dilakukan
Hasil dari KLT bioautografi menunjukkan
identifikasi senyawa. Hasil identifikasi
terdapat zona hambat pada bakteri E.coli
dapat dilihat pada gambar 2.
dengan nilai Rf 0,28, sedangkan pada
bakteri S.aureus hasil KLT bioautografi
tidak menunjukkan adanya zona hambat.
Hal ini menjelaskan bahwa ekstrak etanol
daun jarak merah memiliki daya hambat
yang lebih besar terhadap bakteri E.coli
dibandingkan dengan S.aureus. Menurut
Brooks et al. (2008), apabila ada dua agen
antibakteri bekerja secara bersamaan pada
Gambar 2. Hasil identifikasi senyawa antibakteri
ekstrak etanol daun jarak merah
menggunakan pereaksi semprot
populasi bakteri yang homogen, efeknya
(a) Identifikasi
terpenoid
dengan
Anisaldehid-asam sulfat
(b) Identifikasi saponin dengan H2SO4
10%
(c) Identifikasi fenolik dengan FeCl3 1%
(d) Identifikasi
steroid
dengan
Liebermann-Burchard
(e) Identifikasi flavonoid dengan AlCl3
1%
(f) Identifikasi
alkaloid
dengan
Dragendorff
dapat berupa salah satu diantaranya : (1)
tidak berbeda, yaitu kerja kombinasi tidak
lebih besar daripada kerja agen yang lebih
efektif
bila
digunakan
tunggal;
(2)
bertambah, yaitu kerja kombinasi setara
dengan jumlah kerja
masing-masing obat
Hasil
bila digunakan tunggal; atau (3) sinergisme,
dari
identifikasi
senyawa
menggunakan pereaksi penampak noda,
yaitu kerja kombinasi secara nyata lebih
senyawa yang diduga bertanggung jawab
besar dari pada jumlah kedua efek atau (4)
memberikan aktivitas antibakteri terhadap
antagonisme, yaitu kerja kombinasi kurang
E.coli dari uji KLT bioautografi adalah
efektif daripada kerja agen yang lebih
senyawa terpenoid. Hal ini dikarenakan
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia) Terhadap
Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
(Semuel Torokano dkk)
124
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 117 – 126 (Maret 2018)
pada lempeng yang disemprotkan dengan
bahwa ekstrak etanol dari daun jarak merah
pereaksi penampak noda anisaldehid-asam
(J.gossypifolia
sulfat noda pada nilai Rf 0,28 berwarna
antibakteri terhadap bakteri E.coli dengan
ungu (violet) setelah dipanaskan diatas
konsentrasi optimum 80% dan terhadap
hotplate
menunjukkan bahwa senyawa
bakteri
L.)
S.aureus
memiliki
dengan
aktivitas
konsentrasi
tersebut positif terpenoid (Merck, 1974).
optimum 60%, serta golongan senyawa
Senyawa terpenoid akan memberikan hasil
aktif
positif
antibakteri yaitu terpenoid.
menjadi
bila
terjadi
ungu
perubahan
setelah
warna
disemprot
yang
diduga
memiliki
aktivitas
UCAPAN TERIMA KASIH
menggunakan pereaksi anisaldehid-asam
Terima kasih kami sampaikan kepada
sulfat (Putiyanan et al. 2008). Reaksi
bapak Prof. Dr. Ramadanil Pitopang, M.Si.
triterpenoid dengan pereaksi anisaldehid-
dan Sahlan, S.Si yang telah membantu
asam sulfat menghasilkan warna ungu
mengidentifikasi tumbuhan yang digunakan
didasari
dalam penelitian ini.
oleh
kemampuan
senyawa
triterpenoid membentuk warna oleh H2SO4
dalam
pelarut
anhidrat
asam
DAFTAR PUSTAKA
asetat
Brooks, G.F., Butel, J.S., Morse, S.A.
(2008). Mikrobiologi Kedokteran
Jawetz, Melnick, & Adelberg, Ed.23.
Hartono, H., Rachman, C., Dimanti,
A., Diani., A. (penerjemah); Elferia,
R.N., Ramadhani, D., Karolina, S.,
Indriyani, F., Rianti, S.S.P., Yulia, P.
Jakarta: EGC. Terjemahan dari
Jawetz, Melnick, & Adelberg’s
Medical Microbiology, 23thEd.
(Haryati, 2015).
Aktivitas
bakteri
E.coli
daya
oleh
hambat
senyawa
terhadap
diduga
terpenoid dari ekstrak daun jarak merah
diduga terjadi karena mekanisme dari
terpenoid yang bereaksi dengan porin
(protein transmembran) pada membran luar
Cowan, M. (1999). Plant Product as
Antimicrobial
Agent.
Clinical
Microbiology Reviews. Vol 12 : 564582
Djide, N. dan Sartini. (2008). Analisis
Mikrobiologi
Farmasi.
Fakultas
Farmasi Universitas Hasanuddin.
Makassar.
Fadlila, W.R. (2015). Identifikasi Senyawa
Aktif Antibakteri Dengan Metode
KLT Bioautografi Terhadap Ekstrak
Etanol
Tangkai
Daun
Talas
(Colocasia esculenta L. Schott).
Skripsi. UISBA. Bandung.
dinding sel bakteri, membentuk ikatan
polimer yang kuat sehingga mengakibatkan
rusaknya porin. Rusaknya porin yang
merupakan pintu keluar masuknya senyawa
akan mengurangi permeabilitas dinding sel
bakteri yang akan mengakibatkan sel
bakteri
kekurangan
nutrisi,
sehingga
pertumbuhan bakteri terhambat atau mati
(Cowan, 1999).
Berdasarkan hasil pengujian yang
telah dilakukan maka dapat disimpulkan
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia) Terhadap
Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
(Semuel Torokano dkk)
125
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 117 – 126 (Maret 2018)
Haryati, N.A. (2015). Uji Toksisitas Dan
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun
Merah Tanaman Pucuk Merah
(Syzygium
Myrtifolium
Walp.)
Terhadap Bakteri Staphylococcus
aureus DAN Escherichia coli.
Skripsi. Universitas Mulawarman.
Samarinda.
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Hadioetomo, R. S, Tjitrosomo, S.S,
Angka, S.L & Imas, T. (penerjemah).
Penerbit UI Press. Jakarta.
Putiyanan,
S.,
Chansakaow.
S.,
Phrutivorapongkul., Charoensup. W.
(2008). Standard Pharmacognostic
Characteristic of Some Thai Herbal
Medicine. Chiang Mai University.
Thailand.
Khare, C.P. (2007). Indian Medicinal
Plants. Berlin/Heidelberg: SpringerVerlag: 721-722.
Khyade, M.S., Vaikos, N.P. (2011).
Pharmacognostical
and
Phytochemical Evaluation of Leaf of
Jatropha gossypifolia L, IJRAP 2011,
2 (1) : 177-180.
Kimball, J., Soetarmi S., Sugiri N. (1983).
Biologi Jilid 3, Edisi ke 5. Erlangga.
Jakarta.
Kinghorn, D. (1987). Bioligically Active
Compounds From Plants With
Reputed Medicinal And Sweetening
Properties. Journal of Natural
Products. Vol.50 : 1009-1024.
Kinho, J., Arini, D.I.D., Tabba, S., Kama,
H., Kafiar, Y., Shabri, S., Karundeng,
M.C. (2011). Tumbuhan Obat
Tradisional Di Sulawesi Utara Jilid I.
Balai Penelitian Kehutanan Manado.
Manado.
Merck. (1974). Dyeing Reagents for Thin
Layer and Paper Chromatography. E,
merck Darmdtadt. Germany.
Sheikh, M., Malik, A.R., Meghavanshi
M.K., Mahmood, I. (2011). Studies
on Some Plant Ekstracts for Their
Antimicrobial
Potential
against
Certain Pathogenic Microorganisms.
American Journal of Plant Sciences.
3 : 209-213
Surya, H. (2011). Uji Potensi Antibakteri
Ekstrak Daun Jarak Pagar (Jatropha
curcas)
terhadap
MethicillinResistant Staphylococcus aureus
(MRSA) dan Esherichia coli secara
In
Vitro.
Skripsi.
Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.
Universitas
Muhammadiyah
Yogyakarta. Yogyakarta.
Syahruddin, M. (2014). Angka Lempeng
Total Bakteri Pada Broiler Asal
Swalayan
Di
Denpasar
Dan
Kabupaten Badung. Skripsi. Fakultas
Kedokteran Hewan. Universitas
Udayana. Denpasar Bali.
Nimri, F. Laila., M. M. Meqdam., A.
Alkofahi.
(1999).
Antibacterial
Activity of Jordanian Medical Plants.
Pharmaceutical Biology, 37:196-201.
Nugroho, I.A. (2010). Lokakarya Nasional
Tumbuhan Obat Indonesia. Edisi ke2. Apforgen. Bogor.
Oonmmetta-aree, J., Tomoko. S., Piyaman.
G., and Griangsak. E. (2005).
Antimikrobial properties and action
of galangal (Alpinialgalanga Linn.)
on Staphyloccocus aureus. LWT 39 :
1214-1220.
Pelczar, M.J. and Chan, E.C.S. (1986).
Dasar-Dasar Mikrobiologi, Jilid I.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia) Terhadap
Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
(Semuel Torokano dkk)
126
Vol 7 (1) : 117 – 126 (Maret 2018)
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Merah
(Jatropha gossypifolia) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus
Antibacterial Activity Of Ethanol Extract Jatropha gossypifolia
L. Leaves againts Escherichia coli and
Staphylococcus aureus
Semuel Torokano*), Akhmad Khumaidi, Arsa Wahyu Nugrahani
Jurusan Farmasi, FMIPA UniversitasTadulako, Palu - Sulawesi Tengah 94118
ABSTRACT
Jatropha gossypifolia L. is a plant which in the same genus to Jatropha curcas, and
which previously been shown to have antibacterial activity. This research was aimed to find
out antibacterial activity, the optimum concentration of antibacterial and compounds that
contribute to antibacterial activity of ethanol extract of J. gossypifolia L. leaves to
Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Extraction of an active compound was done
using maceration method with ethanol solvent. Testing of antibacterial activity was tested
with the variants of concentration, i.e. 20%, 40%, 60%, 80% and 100%,based on agar
diffusion method. The results showed that the ethanol extract of J.gossypifolia L. leaves had
antibacterial activity against S. aureus and E. coli in the optimum concentration of, 60%
(S.aureus) and 80% (E. coli). Based on bioautographic testing and TLC with eluent of nhexane: ethyl acetate (1:2) using chromogenic reagents, than the compound suspected having
contribution in antibacterial activity is terpenoid.
Keywords : Jatropha gossypifolia L. leaves, antibacterial, Staphylococcus aureus,
Escherichia coli
Corresponding Author : Torokano54@gmail.com(+ 62 823 9422 0278)
117
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 117 – 126 (Maret 2018)
ABSTRAK
Jarak Merah (Jatropha gossypifolia L.) merupakan tumbuhan dari genus yang sama
dengan Jarak Pagar (Jatropha curcas) yang sebelumnya telah terbukti memiliki aktivitas
antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri, konsentrasi
optimum antibakteri dan senyawa yang berperan terhadap aktivitas antibakteri dari ekstrak
etanol daun jarak merah (Jatropha gossypifolia L.) terhadap Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli. Ekstraksi senyawa aktif menggunakan metode maserasi dengan pelarut
etanol. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan varian konsentrasi 20%, 40%, 60%,
80% dan 100% dengan metode difusi agar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak
etanol daun jarak merah memiliki aktivitas antibakteri terhadap
S.aureus dan E.coli
dengan konsentrasi optimum penghambat pertumbuhan bakteri yaitu 60%
(S.aureus)
dan 80% (E.coli). Berdasarkan pengujian bioautografi dan KLT dengan eluen
nheksana:etil asetat (1:2) menggunakan pereaksi kromogenik senyawa yang diduga berperan
terhadap aktivitas antibakteri adalah terpenoid.
Kata kunci : Daun jarak merah (Jatropha gossypifolia L.), antibakteri,
Staphylococcus aureus, Escherichia coli
lebih kecil dibandingkan obat-obatan dari
LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara tropis
produk hasil sintesis bahan kimia. Oleh
yang mempunyai biodiversitas tinggi, kaya
sebab itu, masyarakat lebih cenderung
akan flora dan fauna. Indonesia mempunyai
untuk menggunakan obat tradisional yang
ribuan
berasal dari alam atau herbal dalam
jenis
tumbuhan
yang
harus
pemeliharaan kesehatan dan kebugaran.
dilestarikan dan dimanfaatkan dengan baik.
Sebagian besar dari tumbuhan tersebut
Tanaman obat dikenal mengandung
dapat dimanfaatkan sebagai obat. Hal ini
berbagai golongan senyawa kimia sebagai
dapat dilihat dari kekayaan alam tumbuhan
bahan obat yang mempunyai efek fisiologis
Indonesia yang terdiri atas 30.000 jenis
terhadap organisme lain atau sering disebut
tumbuhan. Dari jumlah tersebut sekitar 940
sebagai senyawa aktif. Telah banyak
jenis diantaranya merupakan tumbuhan
senyawa
berkhasiat obat (Nugroho, 2010). Potensi
dimanfaatkan
sumber daya tersebut tersimpan di dalam
berbagai kegunaan. Senyawa alam hasil
hutan dan belum dimanfaatkan dengan
isolasi dari tumbuhan juga digunakan
baik.
sebagai bahan asal untuk sintesis bahan-
aktif
dari
tumbuhan
yang
secara
komersial
untuk
bahan biologis aktif dan sebagai senyawa
Obat tradisional memiliki banyak
kelebihan diantaranya mudah diperoleh,
model untuk merancang senyawa baru yang
harganya yang lebih murah, dapat diramu
lebih aktif dengan sifat toksik yang lebih
sendiri dan memiliki efek samping yang
rendah. Beberapa bahan biologis aktif dari
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia) Terhadap
Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
(Semuel Torokano dkk)
118
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 117 – 126 (Maret 2018)
tumbuhan
dapat
berkhasiat
sebagai
memiliki
antibakteri (Kinghorn, 1987).
aktivitas
antibakteri
(Surya,
2011).
Salah satu tumbuhan yang digunakan
Dengan melihat kandungan senyawa
dalam pengobatan adalah jarak merah
kimia dari tumbuhan jarak merah serta
(Jatropha
Dalam
adanya daya hambat dari ekstrak air daun
penggunaannya sacara tradisional, daun
jarak merah terhadap Aspergillus fumigatus
dari
dan
gossypifolia
tumbuhan
jarak
L.).
merah
dapat
dengan
asumsi
bahwa
secara
digunakan untuk obat luka, borok, bisul,
kemotaksonomi tanaman yang berasal dari
gatal-gatal, dan demam (Khare, 2007).
genus yang sama memungkinkan memiliki
Selain
komponen kimia
itu,
daun
jarak
merah
juga
yang sama, maka
digunakan untuk mengobati sakit perut dan
dilakukan penelitian untuk menguji daya
bengkak
Telah
hambat dari ekstrak etanol daun jarak
dilakukan penelitian aktivitas antimikroba
merah (J.gossypifolia L.) terhadap bakteri
dari tumbuhan ini. Diantaranya, yang telah
Escherichia
dilakukan oleh Sheikh et al. (2011), ekstrak
aureus serta ingin mengetahui golongan
air dari daun jarak merah memiliki daya
senyawa kimia yang memiliki aktivitas
hambat terhadap Aspergillus fumigatus
antibakteri tersebut.
(Kinho
dkk.,
2011).
pada konsentrasi 20% dengan diameter
coli
dan
Staphylococcus
BAHAN DAN METODE
zona hambat sebesar 6,33 mm. Penelitian
Bahan
lain juga telah dilakukan untuk mengetahui
Daun jarak merah (J.gossypifolia L.)
kandungan fitokimia yang terdapat dalam
diperoleh dari Dusun Vatutela, Kelurahan
jarak merah. Daun jarak merah memiliki
komponen
kimia
flavonoid,
fenolik,
(plobatannin)
dan
seperti
Tondo, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu,
antraquinon,
saponin,
terpenoid
Sulawesi Tengah yang sebelumnya telah
tannin
diidentifikasi di Laboratorium Biodiversitas
(Khyade,
Jurusan
2011).
Sebelumnya
telah
FMIPA
Universitas
nomor
identifikasi
005/K/UN28.1.28/BIO/2017,
bakteri
Tadulako
dilakukan
penelitian terhadap tumbuhan jarak pagar
Biologi
dengan
E.coli dan S.aureus yang diperoleh dari
(J.curcas) yang juga merupakan tumbuhan
Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi
dengan genus yang sama, namun berbeda
Sulawesi Tengah, akuades, etanol 70%
spesies dengan tumbuhan jarak merah
(teknis), n-heksana, etil asetat, dimetil-
(J.gossypifolia L.). Kandungan senyawa
sulfoksida (DMSO), lempeng KLT GF245
tannin, saponin, dan flavonoid dari J.curcas
(Merck), pereaksi Dragendorff, pereaksi
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia) Terhadap
Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
(Semuel Torokano dkk)
119
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 117 – 126 (Maret 2018)
alumunium klorida (AlCl3), pereaksi asam
Pembuatan Medium
sulfat (H2SO4) 10 %, pereaksi besi (III)
Serbuk medium Muiller Hilton Agar
klorida (FeCl3) 1 %, pereaksi anisaldehid-
(MHA) sebanyak 38 gram dilarutkan
asam sulfat, pereaksi Lieberman-Burchard,
dengan akuades 1 liter dalam erlenmeyer,
larutan 0,5 McFarland I, larutan NaCl
lalu dihomogenkan dengan menggunakan
0,9%,
medium Muiller Hilton Agar
magnetic stirrer . Kemudian disterilkan
(MHA) (OXOID), aluminium foil, paper
dalam autoklaf pada suhu 121oC tekanan 2
disc (kertas saring).
atm selama 15 menit. Setelah itu didiamkan
Pengambilan dan Pengolahan Sampel
dan disimpan dalam lemari pendingin.
Sampel
daun
jarak
merah
Peremajaan Bakteri
dari
Diambil satu ose bakteri S.aureus
tumbuhan jarak merah yang ada di Dusun
dengan menggunakan kawat ose steril, lalu
Vatutela, Kelurahan Tondo, Kecamatan
ditanamkan pada media Muiller Hilton
Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Agar
Sampel diolah melalui tahapan sortasi
Selanjutnya
(J.gossypifolia
L.)
dikumpulkan
miring dengan cara digoreskan.
diinkubasi dalam inkubator
o
basah, pencucian, perajangan, pengeringan
pada suhu 37 C selama 18-24 jam. Untuk
dan
pembuatan
sortasi
kering
hingga
diperoleh
stok
kultur
bakteri
E.coli
simplisia dari daun jarak merah yang siap
dilakukan cara yang sama seperti bakteri
untuk diekstraksi.
S.aureus.
Ekstraksi Daun Jarak Merah
Pembuatan Inokulum Bakteri
Pembuatan masing-masing suspensi
Sebanyak 803,69 gram simplisia daun
dengan
bakteri dilakukan dengan cara mengambil
menggunakan pelarut etanol 70% hingga
2-3 ose bakteri dari media agar dengan ose
seluruh
terendam
steril, dimasukkan dan dihomogenkan ke
sempurna. Ekstraksi dilakukan selama 3x24
dalam 5 mL cairan NaCl fisiologis.
jam sebanyak dua kali (remaserasi), dimana
Kekeruhan suspensi bakteri disetarakan
tiap 1x24 jam dilakukan pengadukan.
dengan larutan standar 0,5 McFarland I
Kemudian disaring, setelah itu dipekatkan
yang setara dengan 1,5 x
menggunakan vacuum rotary evaporator
(Oonmmetta-aree et al., 2005).
pada suhu pemanasan 70oC kecepatan 100
Pembuatan Konsentrasi Ekstrak Uji
jarak
merah
bagian
dimaserasi
simplisia
Pembuatan
rpm sampai pelarut tidak menguap lagi dan
108 CFU/mL
konsentrasi
ekstrak
dilakukan dengan cara melarutkan 10 gram
diperoleh ekstrak kental.
ekstrak etanol daun jarak merah dengan
menggunakan 10 mL pelarut DMSO yang
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia) Terhadap
Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
(Semuel Torokano dkk)
120
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 117 – 126 (Maret 2018)
kemudian larutan ini menjadi larutan stok
Kemudian plat KLT ditempelkan pada
dengan konsentrasi 100%. Selanjutnya,
permukaan medium selama 15 menit.
untuk konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80%
Selanjutnya diinkubasi pada suhu 37oC
dibuat dengan cara mengambil masing-
selama 1x24 jam. Diamati zona jernih yang
masing
terbentuk pada medium.
0,4 mL, 0,8 mL, 1,2 mL dan 1,6
mL dari larutan stok lalu ditambahkan
Identifikasi Senyawa
dengan DMSO masing-masing hingga 2
Lempeng
KLT
hasil
uji
KLT
mL.
bioautografi
dilakukan
identifikasi
Pengujian Aktivitas Antibakteri
golongan
senyawa
antibakteri
Pengujian
dilakukan
menggunakan pereaksi semprot dengan
dengan menggunakan metode difusi agar,
menyemprotkan reagen penampak noda
yaitu dengan cara Muiller Hilton Agar
pada lempeng seperti FeCl3 1% untuk
(MHA) dalam keadaan cair dimasukkan ke
deteksi senyawa fenolik, H2SO4 10% untuk
dalam cawan petri yang berisi 0,1 mL
deteksi senyawa saponin, AlCl3 untuk
suspensi bakteri kemudian dihomogenkan
deteksi flavonoid, pereaksi Dragendorff
lalu dibiarkan memadat secara merata. Di
untuk
atas permukaan agar diletakkan paper disc
anisaldehid-asam
(diameter = 6 mm) kemudian ditetesi bahan
senyawa
uji sebanyak 5 µL dengan konsentrasi 20%,
Lieberman-Burchard untuk steroid. Hasil
40%, 60%, 80% dan 100% untuk bakteri
positif untuk fenolik yaitu hitam kebiruan,
S.aureus dan E.coli lalu diinkubasi pada
ungu
suhu 37oC selama 18 - 24 jam.
flavonoid, orange berlatar kuning untuk
KLT Bioautografi
alkaloid, biru keunguan untuk terpenoid,
Pengujian
antibakteri
antibakteri
dilakukan
deteksi
alkaloid,
sulfat
terpenoid,
untuk
saponin,
untuk
dan
kuning
pereaksi
deteksi
pereaksi
untuk
dan coklat untuk steroid.
dengan menggunakan 2 bakteri yaitu
HASIL DAN PEMBAHASAN
Escherichia coli sebagai bakteri gram
Pembuatan Ekstrak Etanol
negatif dan Staphylococcus aureus sebagai
Ekstrak etanol daun jarak merah yang
bakteri gram positif. Sebanyak 0,1 mL
diperoleh melalui metode maserasi dengan
suspensi bakteri diinokulasikan ke dalam
cairan penyari etanol adalah sebanyak
cawan petri steril lalu ditambahkan 10 mL
170,65 gram dengan hasil rendemen yang
medium MHA. Kemudian sampel ekstrak
ditotol
diperoleh yaitu 21,23 % dari serbuk
pada plat KLT dan dielusi
simplisia kering sebanyak 803,69 gram.
menggunakan eluen dengan pemisahan
terbaik yaitu n-heksana : etil asetat (1:2).
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia) Terhadap
Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
(Semuel Torokano dkk)
121
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 117 – 126 (Maret 2018)
Tabel 1. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Etanol Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia L.)
Terhadap
Bakteri
Escherichia
coli
Dan
Staphylococcus aureus
Pengujian Aktivitas Antibakteri
Pengujian
dilakukan
dengan
menggunakan berbagai varian konsentrasi
yaitu 20%, 40%, 60% 80%, dan 100%.
Pembuatan konsentrasi ekstrak dilakukan
dengan cara melarutkan 10 gram ekstrak
etanol
daun
jarak
merah
dengan
menggunakan 10 mL pelarut DMSO yang
kemudian larutan ini menjadi larutan stok
Hasil ini menunjukkan bahwa pada
dengan konsentrasi 100%. Selanjutnya,
bakteri S.aureus ekstrak etanol daun jarak
untuk konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80%
merah memiliki daya hambat terbesar pada
dibuat dengan cara mengambil masing-
konsentrasi 60% dengan rata-rata zona
masing 0,4 mL, 0,8 mL, 1,2 mL dan 1,6
hambat 7,72±0,25 mm dan pada bakteri
mL dari larutan stok lalu ditambahkan
E.coli ekstrak etanol daun jarak merah
dengan DMSO masing-masing hingga 2
memiliki
mL. DMSO merupakan pelarut aprotik
konsentrasi 80% dengan rata-rata zona
yang efektif mampu melarutkan bahan
hambat 8,69±0,07 mm.
kimia organik maupun anorganik.
daya
hambat
terbesar
pada
Peningkatan diameter zona hambat
Hasil pengujian aktivitas antibakteri
terjadi
dari
konsentrasi
20%
hingga
ekstrak etanol daun jarak merah terhadap
konsentrasi 60% terhadap bakteri S.aureus
bakteri
dan
dan hingga konsentrasi 80% terhadap
Staphylococcus aureus dengan metode disk
bakteri E.coli, namun pada konsentrasi
Escherichia
ekstrak
selanjutnya terjadi penurunan diameter
etanol daun jarak merah memiliki aktivitas
zona hambat hingga pada konsentrasi
antibakteri terhadap bakteri Escherichia
100%. Hal ini diduga disebabkan oleh
coli dan Staphylococcus aureus dengan
kemampuan ekstrak untuk berdifusi ke
besar zona hambat yang terbentuk dapat
dalam
dilihat pada tabel 1.
konsistensi ekstrak yang terlalu pekat.
diffusion
menunjukkan
coli
bahwa
media
agar
terbatas
karena
Seperti yang dijelaskan dalam penelitian
sebelumnya, pada konsentrasi ekstrak yang
tinggi akan membentuk molekul-molekul
dengan ukuran yang lebih besar, sehingga
dapat menurunkan mobilitas dari ekstrak
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia) Terhadap
Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
(Semuel Torokano dkk)
122
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 117 – 126 (Maret 2018)
tersebut pada medium agar (Nimri et al.,
dengan meggunakan lempeng KLT yang
1999). Sedangkan perbedaan konsentrasi
telah diberi tanda batas bagian bawah dan
yang efektif terhadap pertumbuhan kedua
bagian atas lempeng sebagai tanda batas
bakteri disebabkan karena kemampuan
elusi. Jarak elusi yang dibuat adalah 7 cm
setiap bakteri dalam melawan aktivitas
dengan harapan jarak ini cukup untuk
antibakteri yang berbeda-beda bergantung
memisahkan senyawa-senyawa yang akan
pada ketebalan dan komposisi dinding
terelusi pada plat KLT. Pemilihan eluen n-
selnya. Menurut Kimball dkk. (1983)
heksana:etil asetat (1:2) didasarkan pada
terdapat perbedaan komposisi dan struktur
hasil orientasi eluen yang telah dilakukan
dinding sel pada setiap bakteri. Bakteri
sebelumnya yang mana pada eluen ini
Gram negatif mengandung lipid, atau
menghasilkan pemisahan terbaik dengan
substansi seperti lemak dalam persentase
jumlah noda terbanyak. Lempeng hasil
lebih tinggi daripada yang dikandung
elusi kemudian didiamkan beberapa saat
bakteri Gram positif. Dinding sel bakteri
untuk menghilangkan cairan eluen dan
Gram negatif lebih tipis dibanding bakteri
dikontakkan di permukaan medium padat
Gram positif. Struktur bakteri Gram negatif
berisikan masing-masing inokulum bakteri
memiliki membran lapisan luar yang
E.coli
menyelimuti lapisan tipis peptidoglikan.
(Syahruddin, 2014). Lempeng selanjutnya
Struktur luar peptidoglikan ini adalah
diangkat dan media agar diinkubasi selama
lapisan ganda yang mengandung fosfolipid,
1 x 24 jam, sehingga diperoleh zona
protein
lipopolisakarida.
hambatan dipermukaan medium bekas
Lipopolisakarida terletak pada lapisan luar
lempeng dikontakkan yang menunjukkan
dan merupakan karakteristik bakteri Gram
lokasi dari senyawa yang bertanggung
negatif. Sementara sel bakteri Gram positif
jawab
memiliki dinding sel yang terdiri atas
(Fadlila, 2015).
dan
dan
S.aureusselama
terhadap
aktivitas
30
menit
antibakteri
lapisan peptidoglikan yang tebal dimana di
Hasil uji aktivitas antibakteri dengan
dalamnya mengandung senyawa teikoat
metode KLT bioautografi dapat dilihat
dan lipoteikoat (Pelczar and Chan, 1986).
pada gambar 1
KLT Bioautografi Kontak
Pengujian KLT bioautografi bertujuan
untuk melokalisir aktivitas senyawa pada
kromatogram dengan melihat zona hambat
yang terbentuk pada media agar (Djide dan
Sartini, 2008). Pengujian ini dilakukan
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia) Terhadap
Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
(Semuel Torokano dkk)
123
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 117 – 126 (Maret 2018)
efektif bila digunakan tunggal. Penjelasan
ini
dibuktikan
dengan
melihat
pada
konsentrasi yang sama (80%) ekstrak
etanol daun jarak merah memiliki besar
diameter
rata-rata
zona
hambat
yang
berbeda antara E.coli dan S.aureus dengan
selisih 1,16 mm.
Identifikasi Golongan Senyawa
Untuk mengetahui senyawa yang
.
Gambar1. Hasil KLT Bioautografi
diduga
(a). Pada bakteri E. coli
(b). Pada bakteri S. aureus
bertanggung
jawab
atas
efek
antibakteri terhadap E.coli, maka dilakukan
Hasil dari KLT bioautografi menunjukkan
identifikasi senyawa. Hasil identifikasi
terdapat zona hambat pada bakteri E.coli
dapat dilihat pada gambar 2.
dengan nilai Rf 0,28, sedangkan pada
bakteri S.aureus hasil KLT bioautografi
tidak menunjukkan adanya zona hambat.
Hal ini menjelaskan bahwa ekstrak etanol
daun jarak merah memiliki daya hambat
yang lebih besar terhadap bakteri E.coli
dibandingkan dengan S.aureus. Menurut
Brooks et al. (2008), apabila ada dua agen
antibakteri bekerja secara bersamaan pada
Gambar 2. Hasil identifikasi senyawa antibakteri
ekstrak etanol daun jarak merah
menggunakan pereaksi semprot
populasi bakteri yang homogen, efeknya
(a) Identifikasi
terpenoid
dengan
Anisaldehid-asam sulfat
(b) Identifikasi saponin dengan H2SO4
10%
(c) Identifikasi fenolik dengan FeCl3 1%
(d) Identifikasi
steroid
dengan
Liebermann-Burchard
(e) Identifikasi flavonoid dengan AlCl3
1%
(f) Identifikasi
alkaloid
dengan
Dragendorff
dapat berupa salah satu diantaranya : (1)
tidak berbeda, yaitu kerja kombinasi tidak
lebih besar daripada kerja agen yang lebih
efektif
bila
digunakan
tunggal;
(2)
bertambah, yaitu kerja kombinasi setara
dengan jumlah kerja
masing-masing obat
Hasil
bila digunakan tunggal; atau (3) sinergisme,
dari
identifikasi
senyawa
menggunakan pereaksi penampak noda,
yaitu kerja kombinasi secara nyata lebih
senyawa yang diduga bertanggung jawab
besar dari pada jumlah kedua efek atau (4)
memberikan aktivitas antibakteri terhadap
antagonisme, yaitu kerja kombinasi kurang
E.coli dari uji KLT bioautografi adalah
efektif daripada kerja agen yang lebih
senyawa terpenoid. Hal ini dikarenakan
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia) Terhadap
Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
(Semuel Torokano dkk)
124
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 117 – 126 (Maret 2018)
pada lempeng yang disemprotkan dengan
bahwa ekstrak etanol dari daun jarak merah
pereaksi penampak noda anisaldehid-asam
(J.gossypifolia
sulfat noda pada nilai Rf 0,28 berwarna
antibakteri terhadap bakteri E.coli dengan
ungu (violet) setelah dipanaskan diatas
konsentrasi optimum 80% dan terhadap
hotplate
menunjukkan bahwa senyawa
bakteri
L.)
S.aureus
memiliki
dengan
aktivitas
konsentrasi
tersebut positif terpenoid (Merck, 1974).
optimum 60%, serta golongan senyawa
Senyawa terpenoid akan memberikan hasil
aktif
positif
antibakteri yaitu terpenoid.
menjadi
bila
terjadi
ungu
perubahan
setelah
warna
disemprot
yang
diduga
memiliki
aktivitas
UCAPAN TERIMA KASIH
menggunakan pereaksi anisaldehid-asam
Terima kasih kami sampaikan kepada
sulfat (Putiyanan et al. 2008). Reaksi
bapak Prof. Dr. Ramadanil Pitopang, M.Si.
triterpenoid dengan pereaksi anisaldehid-
dan Sahlan, S.Si yang telah membantu
asam sulfat menghasilkan warna ungu
mengidentifikasi tumbuhan yang digunakan
didasari
dalam penelitian ini.
oleh
kemampuan
senyawa
triterpenoid membentuk warna oleh H2SO4
dalam
pelarut
anhidrat
asam
DAFTAR PUSTAKA
asetat
Brooks, G.F., Butel, J.S., Morse, S.A.
(2008). Mikrobiologi Kedokteran
Jawetz, Melnick, & Adelberg, Ed.23.
Hartono, H., Rachman, C., Dimanti,
A., Diani., A. (penerjemah); Elferia,
R.N., Ramadhani, D., Karolina, S.,
Indriyani, F., Rianti, S.S.P., Yulia, P.
Jakarta: EGC. Terjemahan dari
Jawetz, Melnick, & Adelberg’s
Medical Microbiology, 23thEd.
(Haryati, 2015).
Aktivitas
bakteri
E.coli
daya
oleh
hambat
senyawa
terhadap
diduga
terpenoid dari ekstrak daun jarak merah
diduga terjadi karena mekanisme dari
terpenoid yang bereaksi dengan porin
(protein transmembran) pada membran luar
Cowan, M. (1999). Plant Product as
Antimicrobial
Agent.
Clinical
Microbiology Reviews. Vol 12 : 564582
Djide, N. dan Sartini. (2008). Analisis
Mikrobiologi
Farmasi.
Fakultas
Farmasi Universitas Hasanuddin.
Makassar.
Fadlila, W.R. (2015). Identifikasi Senyawa
Aktif Antibakteri Dengan Metode
KLT Bioautografi Terhadap Ekstrak
Etanol
Tangkai
Daun
Talas
(Colocasia esculenta L. Schott).
Skripsi. UISBA. Bandung.
dinding sel bakteri, membentuk ikatan
polimer yang kuat sehingga mengakibatkan
rusaknya porin. Rusaknya porin yang
merupakan pintu keluar masuknya senyawa
akan mengurangi permeabilitas dinding sel
bakteri yang akan mengakibatkan sel
bakteri
kekurangan
nutrisi,
sehingga
pertumbuhan bakteri terhambat atau mati
(Cowan, 1999).
Berdasarkan hasil pengujian yang
telah dilakukan maka dapat disimpulkan
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia) Terhadap
Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
(Semuel Torokano dkk)
125
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 117 – 126 (Maret 2018)
Haryati, N.A. (2015). Uji Toksisitas Dan
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun
Merah Tanaman Pucuk Merah
(Syzygium
Myrtifolium
Walp.)
Terhadap Bakteri Staphylococcus
aureus DAN Escherichia coli.
Skripsi. Universitas Mulawarman.
Samarinda.
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Hadioetomo, R. S, Tjitrosomo, S.S,
Angka, S.L & Imas, T. (penerjemah).
Penerbit UI Press. Jakarta.
Putiyanan,
S.,
Chansakaow.
S.,
Phrutivorapongkul., Charoensup. W.
(2008). Standard Pharmacognostic
Characteristic of Some Thai Herbal
Medicine. Chiang Mai University.
Thailand.
Khare, C.P. (2007). Indian Medicinal
Plants. Berlin/Heidelberg: SpringerVerlag: 721-722.
Khyade, M.S., Vaikos, N.P. (2011).
Pharmacognostical
and
Phytochemical Evaluation of Leaf of
Jatropha gossypifolia L, IJRAP 2011,
2 (1) : 177-180.
Kimball, J., Soetarmi S., Sugiri N. (1983).
Biologi Jilid 3, Edisi ke 5. Erlangga.
Jakarta.
Kinghorn, D. (1987). Bioligically Active
Compounds From Plants With
Reputed Medicinal And Sweetening
Properties. Journal of Natural
Products. Vol.50 : 1009-1024.
Kinho, J., Arini, D.I.D., Tabba, S., Kama,
H., Kafiar, Y., Shabri, S., Karundeng,
M.C. (2011). Tumbuhan Obat
Tradisional Di Sulawesi Utara Jilid I.
Balai Penelitian Kehutanan Manado.
Manado.
Merck. (1974). Dyeing Reagents for Thin
Layer and Paper Chromatography. E,
merck Darmdtadt. Germany.
Sheikh, M., Malik, A.R., Meghavanshi
M.K., Mahmood, I. (2011). Studies
on Some Plant Ekstracts for Their
Antimicrobial
Potential
against
Certain Pathogenic Microorganisms.
American Journal of Plant Sciences.
3 : 209-213
Surya, H. (2011). Uji Potensi Antibakteri
Ekstrak Daun Jarak Pagar (Jatropha
curcas)
terhadap
MethicillinResistant Staphylococcus aureus
(MRSA) dan Esherichia coli secara
In
Vitro.
Skripsi.
Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.
Universitas
Muhammadiyah
Yogyakarta. Yogyakarta.
Syahruddin, M. (2014). Angka Lempeng
Total Bakteri Pada Broiler Asal
Swalayan
Di
Denpasar
Dan
Kabupaten Badung. Skripsi. Fakultas
Kedokteran Hewan. Universitas
Udayana. Denpasar Bali.
Nimri, F. Laila., M. M. Meqdam., A.
Alkofahi.
(1999).
Antibacterial
Activity of Jordanian Medical Plants.
Pharmaceutical Biology, 37:196-201.
Nugroho, I.A. (2010). Lokakarya Nasional
Tumbuhan Obat Indonesia. Edisi ke2. Apforgen. Bogor.
Oonmmetta-aree, J., Tomoko. S., Piyaman.
G., and Griangsak. E. (2005).
Antimikrobial properties and action
of galangal (Alpinialgalanga Linn.)
on Staphyloccocus aureus. LWT 39 :
1214-1220.
Pelczar, M.J. and Chan, E.C.S. (1986).
Dasar-Dasar Mikrobiologi, Jilid I.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia) Terhadap
Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
(Semuel Torokano dkk)
126