Tugas proposal ptk metode penelitian

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
“PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA DIKLAT ELEKTRONIKA DASAR”

Oleh:
RIDHO KURNIA 1261201103
Kelas Manajemen 5 b
Dosen : Arizal S.E, M.M

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga proposal penelitian ini telah selesai meskipun jauh dari sempurna.
Peneliti berharap proposal penelitian ini, dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya dalam bidang pendidikan.
Proposal penelitian ini disusun untuk menjelaskan tentang


PENERAPAN

MODEL

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA DIKLAT ELEKTRONIKA DASAR karena dengan penelitian ini
sangat berguna untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar yang dicapai dalam pemberian
tugas pekerjaan rumah.
Dalam penyusunan proposal penelitian ini peneliti banyak menghadapi kesulitan baik dalam
penyusunan maupun dalam pengumpulan data. Tetapi semua itu dapat peneliti atasi. Oleh
karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu, terutama :
1. Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan moril maupun materil.
2. Bapak Dr. Bambang Dharma Putra, M.Pd sebagai dosen pembimbing dalam
penelitian.
3. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Proposal penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kelengkapan proposal penelitian ini. Akhir
kata semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca
umumnya.


Pekanbaru, Desember 2014

Ridho Kurnia

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Arti pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka perlu
diselenggarakan pendidikan. Dalam pendidikan terdapat tiga jalur pendidikan yaitu,
pendidikan informasi (informal) yang diselenggarakan di lingkungan keluarga,
pendidikan formal yang diselenggarakan di lingkungan sekolah, serta pendidikan non

formal yang diselenggarakan di lingkungan masyarakat. Ketiga jalur pendidikan
tersebut saling melengkapi dalam mewujudkan cita-cita nasional melalui pendidikan.
Jalur pendidikan formal terbagi lagi menjadi tiga jenjang, yaitu pendidikan dasar,
pendidikan pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Sedangkan pendidikan di
Indonesia, terdapat pembagian satuan pendidikan yaitu pendidikan umum yang lebih
dikenal dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan pendidikan kejuruan yang lebih
dikenal dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sebagai lembaga pendidikan
sekolah menengah kejuruan merupakan lembaga pendidikan yang mempersiapkan
peserta didiknya untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu sesuai dengan keahliannya.

Dari uraian di atas nampak jelas tuntutan akan keberadaan pendidikan kejuruan
adalah untuk membentuk dan mengembangkan keahlian dan keterampilan, sehingga
dapat meningkatkan produktivitas, kreativitas, mutu dan efisiensi kerja.
SMK melaksanakan kurikulum seperti yang ditetapkan pemerintah. Dimana
telah disusun program pendidikan dan pelatihan yang terbagi menjadi tiga yaitu :
Normatif, Adaptif dan Produktif. Untuk kategori Normatif di dalamnya mencakup
pelajaran Agama, PPKN, Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Kelompok Adaptif adalah
Matematika, Fisika, Bahasa Inggris, Kimia dan Komputer. Sedangkan kelompok
produktif khususnya jurusan elektronika (audio-video) yaitu gambar teknik, elektronika
dasar, teknik audio, rangkaian listrik, komunikasi data, teknik televisi dan audio, teknik

digital dan lain sebagainya. Ketiga kurikulum yang ditetapkan pemerintah tersebut
saling melengkapi dan menunjang keterampilan siswa terlebih lagi dalam kelompok
kategori Adaptif dan Produktif. Salah satu sekolah yang menggunakan kurikulum
tersebut adalah SMK Negeri 1Bekasi . SMK Negeri 1Bekasi merupakan salah satu
bagian dari pendidikan formal yang memiliki 3 (tiga) program studi. Salah satu
diantaranya yaitu Audio Video. Program studi Audio Video mempunyai beberapa
kompetensi yang seluruhnya dijadikan judul mata diklat. Salah satu dari mata diklat itu
yaitu Teori Dasar Elektronika dengan Standar Kompetensi Menguasai Dasar-dasar
Elektronika. Mata diklat ini diberikan pada kelas X semester I. Salah satu solusi yang
dapat diterapkan untuk mendorong siswa berdiskusi, saling bantu menyelesaikan tugas,
menguasai dan pada akhirnya menerapkan keterampilan yang diberikan untuk
meningkatkan hasil belajar adalah dengan mengubah cara belajarnya dan menggunakan
model pembelajaran dengan model cooperative learning yang bertujuan merangsang
keaktifan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi setiap saat mengalami kemajuan.

Hal ini harus diikuti dengan perkembangan kualitas sumber daya manusia di dalamnya.
Perkembangan kualitas sumber daya manusia tidak dapat lepas dari perkembangan dan
kualitas sebuah pendidikan. Pendidikan adalah hal yang sangat mendasar dalam pembentukan
kualitas sumberdaya manusia. Oleh karena itu, untuk menciptakan sumberdaya manusia yang
kreatif, inovatif, dan produktif diperlukan sistem pendidikan yang berkualitas. Sehingga
perlunya perbaikan-perbaikan dalam sistem pendidikan di Indonesia yang sesuai dengan
perkembangan dan perubahan zaman. Salah satu hal yang harus diperbaiki adalah proses
belajar mengajar di kelas. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan paling utama
dalam pendidikan di sekolah. Dalam proses ini akan terciptanya tujuan pendidikan secara
umum maupun tujuan khusus seperti perubahan tingkah laku siswa menuju kearah yang lebih
baik. Sehingga siswa memiliki kemampuan dan dapat menghadapi perubahan dan tuntutan
zaman, dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar mengajar
merupakan kegiatan pokok. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pendahuluan
dilapangan terhadap guru dan beberapa siswa yang dilakukan peneliti pada saat
melaksanakan Program Latihan Profesi di SMK Negeri 1 Seluma di kelas X Teknik
Komputer dan Jaringan dengan jumlah siswa 40 orang, diperoleh beberapa temuan bahwa
dalam proses pembelajaran pada mata diklat Elaektronika Dasar, yaitu :
1.

Proses pembelajaran masih berpusat pada guru dan metode penyampaian materi


didominasi dengan metode konvensional yaitu ceramah dan mencatat, sehingga siswa hanya
menerima pengetahuan dari guru saja.
2. Kurangnya interaksi dan aspek keterbukaan antara guru dengan siswa maupun antara siswa
dengan siswa sehingga segala kesulitan siswa dalam proses pembelajaran tidak bisa diketahui
oleh guru.
3. Sumber belajar dominan yang digunakan siswa adalah catatan yang diberikan guru dalam
kegiatan belajar mengajar.

4. Penggunaan model pembelajaran yang kurang mengarah pada upaya untuk memberikan
contoh-contoh penerapan materi yang diajarkan pada dunia nyata.
5. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi.
6. Hasil belajar siswa sebagian besar tidak sampai pada kriteria ketuntasan minimal (KKM),
yaitu ≥70.
Tabel 1.1 Nilai UTS Mata Diklat
Elaktronika Dasar Pada Kelas X TKJ Di SMK Negeri 1
Tingkat Penguasaan
80-100
70-79
60-69

50