PERUBAHAN REGERINGSVERORDENING PEMBEBASAN CUKAI ALKOHOL SULINGAN
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 1990
TENTANG
PERUBAHAN REGERINGSVERORDENING PEMBEBASAN CUKAI ALKOHOL SULINGAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dengan kemaj uan t eknologi yang semakin pesat alkohol
sulingan sebagai bahan pembant u at au bahan baku semakin banyak
digunakan bagi pembuat an barang-barang hasil akhir baik j umlah
maupun j enisnya,
b. bahwa sehubungan dengan hal t ersebut , ket ent uan mengenai
pemberian pembebasan cukai unt uk sebagian at au seluruhnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 Regeringsverordening
(St aat sblad Tahun 1934 Nomor 666) at as barang-barang hasil akhir
yang pembuat annya menggunakan alkohol sulingan sebagai bahan
pembant u at au bahan baku dipandang t idak sesuai lagi dengan
keadaan dan karenanya perlu disempurnakan;
Mengingat
: 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;
2 Ordonansi Cukai Alkohol Sulingan (St aat sblad Tahun 1898 Nomor 90)
sebagaimana t elah beberapa kali diubah, t erakhir dengan
Undang-undang Nomor 2 Prp Tahun 1965 (Lembaran Negara Tahun
1965 Nomor 121);
3. Regeringsverordening
Pembebasan
Cukai
Alkohol
Sulingan
(St aat sblad Tahun 1934 Nomor 666);
MEMUTUSKAN:
Menet apkan : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN
REGERINGSVERORDENING PEMBEBASAN CUKAI ALKOHOL SULINGAN.
2
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
2
-
Pasal I
Mengubah ket ent uan Pasal 18 Regeringsverordening Pembebasan Cukai
Alkohol Sulingan sehingga berbunyi sebagai berikut :
"Pasal 18
(1)
(2)
(3)
Barang-barang hasil akhir yang diproduksi dengan menggunakan
alkohol sulingan sebagai bahan pembant u at au bahan baku yait u
:
a. kinine asam belerang at au lain-lain garam alkohol kina;
b. cuka, et hyl aset at , asam aset at ;
c. sabun gliserin at au sabun t embus cahaya;
d. preparat -preparat yodium;
e. preparat -preparat bromium;
f . et er belerang (eat her sulphuricus);
g. et il chloor (eat hyl chloride);
h. preparat -preparat organis,
i. kembang gula;
j . preparat -preparat vit amin;
k. et il est er yang diyodiumkan dari asam chaukmagra sekedar
dalam barang hasil akhir it u t idak t erdapat alkohol sulingan
dalam keadaan bebas,
dibebaskan unt uk sebagian at au seluruhnya dari Cukai Alkohol
Sulingan.
Dalam hal barang hasil akhir sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) dibuat unt uk t uj uan ekspor, diberikan pembebasan at as
seluruh cukai yang t erhut ang.
Pembebasan at as seluruh cukai diberikan j uga at as barang hasil
akhir berupa minuman keras unt uk t uj uan ekspor yang diproduksi
dengan menggunakan alkohol sulingan dan sebagai bahan
pembant u at au bahan baku".
3
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
3
-
Pasal II
Perat uran Pemerint ah ini mulai berlaku pada t anggal diundangkan.
Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan
Perat uran Pemerint ah ini dengan penempat annya dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 7 April 1990
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
SOEHARTO
Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 7 April 1990
MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
ttd
MOERDIONO
4
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
4
-
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 1990
TENTANG
PERUBAHAN REGERINGSVERORDENING
PEMBEBASAN CUKAI ALKOHOL SULINGAN
I.
UMUM
Pasal 18 Regeringsverordening Pembebasan Cukai Alkohol Sulingan
(St aat sblad Tahun 1934 Nomor 666) menet apkan secara limit at if barangbarang hasil akhir produksi yang mempergunakan alkohol sulingan
sebagai bahan pembant u at au bahan baku yang dapat diberikan
pembebasan cukainya. Kondisi t ersebut memang sej alan dengan keadaan
pada saat it u, dan dinilai t elah memadai.
Dengan pesat nya perkembangan kemaj uan t eknologi pada saat ini, j enis
barang-barang hasil akhir yang menggunakan alkohol sulingan sebagai
bahan pembant u at au bahan baku bert ambah dan berkembang
sedemikian luas sehingga t erhadap ket ent uan Pasal 18 t ersebut perlu
dilakukan penyempurnaan.
Pada sisi lain, dalam rangka upaya mendorong pert umbuhan dan
perkembangan indust ri di dalam negeri sert a unt uk meningkat kan
ekspor, Pemerint ah memandang perlu memberikan keringanan kepada
perusahaan- perusahaan yang memperoduksi barang-barang hasil akhir
yang menggunakan alkohol sulingan sebagai bahan pembant u at au bahan
baku berupa pembebasan cukai sebagian at au seluruhnya. Dalam
kait annya dengan usaha meningkat kan kegiat an ekspor t ersebut , maka
t erhadap barang akhir yang menggunakan alkohol sulingan sebagai bahan
pembant u at au bahan baku diberikan pembebasan cukai seluruhnya. Hal
ini dimaksudkan agar barang-barang hasil akhir t ersebut dapat bersaing
dengan produk yang sej enis di pasaran int ernasional di luar negeri.
5
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
5
-
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal I
Ayat (1)
Sesuai dengan perkembangan t eknologi, maka t erhadap ket ent uan
ayat (1) perlu diadakan penyesuaian yait u dengan menambah barang
hasil akhir yang menggunakan alkohol sulingan sebagai bahan
pembant u at au bahan baku berupa et hyl aset at dan asam aset at .
Ayat (2)
Pembebasan seluruh cukai dalam ket ent uan ini dimaksudkan unt uk
memberikan f asilit as bagi perusahaan
yang memproduksi barang
hasil akhir t ersebut guna kepent ingan ekspor.
Ayat (3)
Pembebasan seluruh cukai dalam ket ent uan ini hanya diberikan
t erhadap minuman keras yang diproduksi unt uk t uj uan ekspor,
sedangkan minuman keras unt uk kebut uhan dalam negeri t idak
diberikan pembebasan cukai.
Pasal II
Cukup j elas
REPUBLIK INDO NESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 1990
TENTANG
PERUBAHAN REGERINGSVERORDENING PEMBEBASAN CUKAI ALKOHOL SULINGAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dengan kemaj uan t eknologi yang semakin pesat alkohol
sulingan sebagai bahan pembant u at au bahan baku semakin banyak
digunakan bagi pembuat an barang-barang hasil akhir baik j umlah
maupun j enisnya,
b. bahwa sehubungan dengan hal t ersebut , ket ent uan mengenai
pemberian pembebasan cukai unt uk sebagian at au seluruhnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 Regeringsverordening
(St aat sblad Tahun 1934 Nomor 666) at as barang-barang hasil akhir
yang pembuat annya menggunakan alkohol sulingan sebagai bahan
pembant u at au bahan baku dipandang t idak sesuai lagi dengan
keadaan dan karenanya perlu disempurnakan;
Mengingat
: 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;
2 Ordonansi Cukai Alkohol Sulingan (St aat sblad Tahun 1898 Nomor 90)
sebagaimana t elah beberapa kali diubah, t erakhir dengan
Undang-undang Nomor 2 Prp Tahun 1965 (Lembaran Negara Tahun
1965 Nomor 121);
3. Regeringsverordening
Pembebasan
Cukai
Alkohol
Sulingan
(St aat sblad Tahun 1934 Nomor 666);
MEMUTUSKAN:
Menet apkan : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN
REGERINGSVERORDENING PEMBEBASAN CUKAI ALKOHOL SULINGAN.
2
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
2
-
Pasal I
Mengubah ket ent uan Pasal 18 Regeringsverordening Pembebasan Cukai
Alkohol Sulingan sehingga berbunyi sebagai berikut :
"Pasal 18
(1)
(2)
(3)
Barang-barang hasil akhir yang diproduksi dengan menggunakan
alkohol sulingan sebagai bahan pembant u at au bahan baku yait u
:
a. kinine asam belerang at au lain-lain garam alkohol kina;
b. cuka, et hyl aset at , asam aset at ;
c. sabun gliserin at au sabun t embus cahaya;
d. preparat -preparat yodium;
e. preparat -preparat bromium;
f . et er belerang (eat her sulphuricus);
g. et il chloor (eat hyl chloride);
h. preparat -preparat organis,
i. kembang gula;
j . preparat -preparat vit amin;
k. et il est er yang diyodiumkan dari asam chaukmagra sekedar
dalam barang hasil akhir it u t idak t erdapat alkohol sulingan
dalam keadaan bebas,
dibebaskan unt uk sebagian at au seluruhnya dari Cukai Alkohol
Sulingan.
Dalam hal barang hasil akhir sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) dibuat unt uk t uj uan ekspor, diberikan pembebasan at as
seluruh cukai yang t erhut ang.
Pembebasan at as seluruh cukai diberikan j uga at as barang hasil
akhir berupa minuman keras unt uk t uj uan ekspor yang diproduksi
dengan menggunakan alkohol sulingan dan sebagai bahan
pembant u at au bahan baku".
3
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
3
-
Pasal II
Perat uran Pemerint ah ini mulai berlaku pada t anggal diundangkan.
Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan
Perat uran Pemerint ah ini dengan penempat annya dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 7 April 1990
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
SOEHARTO
Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 7 April 1990
MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
ttd
MOERDIONO
4
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
4
-
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 1990
TENTANG
PERUBAHAN REGERINGSVERORDENING
PEMBEBASAN CUKAI ALKOHOL SULINGAN
I.
UMUM
Pasal 18 Regeringsverordening Pembebasan Cukai Alkohol Sulingan
(St aat sblad Tahun 1934 Nomor 666) menet apkan secara limit at if barangbarang hasil akhir produksi yang mempergunakan alkohol sulingan
sebagai bahan pembant u at au bahan baku yang dapat diberikan
pembebasan cukainya. Kondisi t ersebut memang sej alan dengan keadaan
pada saat it u, dan dinilai t elah memadai.
Dengan pesat nya perkembangan kemaj uan t eknologi pada saat ini, j enis
barang-barang hasil akhir yang menggunakan alkohol sulingan sebagai
bahan pembant u at au bahan baku bert ambah dan berkembang
sedemikian luas sehingga t erhadap ket ent uan Pasal 18 t ersebut perlu
dilakukan penyempurnaan.
Pada sisi lain, dalam rangka upaya mendorong pert umbuhan dan
perkembangan indust ri di dalam negeri sert a unt uk meningkat kan
ekspor, Pemerint ah memandang perlu memberikan keringanan kepada
perusahaan- perusahaan yang memperoduksi barang-barang hasil akhir
yang menggunakan alkohol sulingan sebagai bahan pembant u at au bahan
baku berupa pembebasan cukai sebagian at au seluruhnya. Dalam
kait annya dengan usaha meningkat kan kegiat an ekspor t ersebut , maka
t erhadap barang akhir yang menggunakan alkohol sulingan sebagai bahan
pembant u at au bahan baku diberikan pembebasan cukai seluruhnya. Hal
ini dimaksudkan agar barang-barang hasil akhir t ersebut dapat bersaing
dengan produk yang sej enis di pasaran int ernasional di luar negeri.
5
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
5
-
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal I
Ayat (1)
Sesuai dengan perkembangan t eknologi, maka t erhadap ket ent uan
ayat (1) perlu diadakan penyesuaian yait u dengan menambah barang
hasil akhir yang menggunakan alkohol sulingan sebagai bahan
pembant u at au bahan baku berupa et hyl aset at dan asam aset at .
Ayat (2)
Pembebasan seluruh cukai dalam ket ent uan ini dimaksudkan unt uk
memberikan f asilit as bagi perusahaan
yang memproduksi barang
hasil akhir t ersebut guna kepent ingan ekspor.
Ayat (3)
Pembebasan seluruh cukai dalam ket ent uan ini hanya diberikan
t erhadap minuman keras yang diproduksi unt uk t uj uan ekspor,
sedangkan minuman keras unt uk kebut uhan dalam negeri t idak
diberikan pembebasan cukai.
Pasal II
Cukup j elas