Pengaruh Motivasi dan Gaya Kepemimpinan (1)

JMKSP

Volume 2, No. 1, Januari-Juni 2017

Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

PENGARUH MOTIVASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN
TERHADAP KINERJA PEGAWAI
(STUDI PADA PEGAWAI DINAS PERINDUSTRIAN
PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA PALEMBANG)
Yohanes Susanto
Dosen Program Pascasarjana UIGM Palembang
e-mail: yohanes@uigm.ac.id
Abstract: This study was purposed at examining the work motivation and leadership style on
employee performance. The sample used in this study consisted of 15 respondents from 35
employees. The sampling method used is purposive sampling, the data analysis method used is
multiple linear regression analysis. Based on the results of data analysis, the regression equation
obtained was Y = 22.100 + 1.167 X1 + 0.420 X2 + e. The result of the research by using t-test
that leadership style and work motivation have a significant positive influence on employee
performance. The results simultaneously using F-test showed that all independent variables
significantly affect employee performance coefficient determinant (R2) is 0,594 which means 59%

employee performance is explained by independent variables, where 41% is explained by other
variables that are not followed.
Keywords: Work Motivation, Leadership Style, Employee Performance
menciptkan sikap dan perilaku seseorang agar

PENDAHULUAN
Untuk menjalankan good governance

melaksanakan tugas dengan semangat dan

harus

bertanggung jawab, dengan adanya motivasi

mempunyai kinerja yang baik, kinerja yang

kerja bagi pegawai, maka pegawai akan

baik akan didapat dari pegawai yang bekerja


merasa dihargai, motvasi kerja adalah penting

dengan efisien dan efektif dan mempunyai etos

dalam rangka mencapai tujuan organisasi

kerja yang tinggi sehingga akan menghasilkan

seperti pemenuhan kebuokoh sentral tuhan dan

produktifitas tinggi. Sumber daya pemerintah

karir. Sedangkan pada organisasi motivasi

tidak terlepas dengan masalah pemberdaya

kerja merupakan salah satu instrument dalam

gunaan


mencapai tujuan organisasi.

yang

baik,

pemerintah

sumber

daya

daerah

aparatur,

dengan

demikian aspek kualitas akan terkait dengan


Di lain pihak peran kepemimpinan

pencapaian kinerja harus didukung dengan

merupakan tokoh sentral dalam menjalankan

factor

suatu organisasi atau instansi, untuk itu

lain

seperti

motivasi

dan

gaya


seorang pemimpin harus mampu memberikan

kepemimpinan.
Motivasi

tidak

hanya

motivasi

merupakan

kepada

stafnya

agar

dapat


semangat untuk berperan serta secara aktif

meningkatkan kinerja untuk kepentingan dinas

dalam proses organisasi, tetapi motivasi adalah

yang lebih luas. Dari hasil survey penulis di

12

JMKSP

Volume 2, No. 1, Januari-Juni 2017

Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

yang

pekerjaan yang dapat diukur secara kuantitatif.


mempunyai koordians yang cukup luas dan

Menurut L Mathis (2006) elemen-elemen

memerlukan seorang pemimpin yang cakap

kinerja yang di nilai adalah kuantitatif hasil

dan mampu membaca peluang serta juga harus

kerja, kualitas hasil kerja, ketepatan waktu

di dukung oleh staf yang cerdas jujur dan

kerja, efisiensi kerja dan kerjasama.

lapangan

ditemukan


satu

dinas

loyalitas tinggi yaitu Dinas Perindustrian

Dari teori-teori di atas dapat disimpulkan

Perdagangan dan Koperasi Kota Palembang,

bahwa yang dimaksud dengan kinerja adalah

dengan

hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

nomenklatur

perangkat


daerah

mengkoordinir kepengurusan tiga instasi pusat

dicapai

dan

melaksanakan

daerah,

yaitu

bidang

perindustrian,

seseorang


tanggung

perdagangan dan koperasi.

karyawan

tugasnya
jawab

dalam

sesuai
yang

dengan
diberikan

Mengikuti uraian tersebut di atas,dapat


kepadanya,sehingga kinerja adalah hasil dari

disimpulkan bahwa ada pengaruh antara

suatu pekerjaan yang dapat diukur secara

motivriasi dan gaya kepemimpinan dalam

kuantitatif dengan menggunakan alat ukur

sebuah instansi pemerintah daerah terhadap

tertentu,

pencapaian kinerja pegawai. Oleh karenanya

penelitian

penulis tertarik untuk melakukan penelitian

pegawai membuat dan melaksanakan program

yang dituangkan dengan judul Pengaruh

kerja (b)mutu dan hasil kerja(c)prakarsa dan

Motivasi dan gaya Kepemimpinan terhadap

sikap(d)kemampuan

kinerja

kelompok(e)kecermatan dalam bekerja.

Pegawai

Dinas

Perindustrian

dan

indikator

ini

meliputi

penilaian
;

kinerja

(a)kemampuan

bekerja

dalam

Perdagangan dan Koperasi Kota Palembang.
2. Motivasi
Dalam kontek studi psikologi setiap,

TINJAUAN PUSTAKA
Abin

1. Kinerja

syamsudin

mengemukakan

Kinerja adalah apa yang dilakukan atau

bahwa

makmun
untuk

(2003)
memahami

(Robert

motivasi individu dapat dilihat dari beberapa

L.Mathis 2006 :337) Mangkunegara (2005:67)

indikator, diantaranya : (1) durasi kegiatan, (2)

kinerja adalah hasil kerja secara tertulis dan

frekuensi kegiatan, (3) persistensi kegiatan, (4)

kualitas yang dicapai seseorang karyawan

ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

menghadapi rintangan dan kesulitan(5)devosi

tangung jawab yang diberikan kepadanya,

dan pengorbanan untuk mencapai tujuan, (6)

sehingga kinerja adalah hasil dari suatu

tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan

tidak

dilakukan

oleh

karyawan

13

JMKSP

Volume 2, No. 1, Januari-Juni 2017

Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

kegiatan

yang

dilakukan,

tingkat

Motivasi positif dapat juga timbul dari

kualifikasi atau produk yang dicapai dari

luar diri sendiri seperti lingkungan kerja dapat

kegiatan yang dilakukan. Dalam kehidupan

menumbuhkan

organisasi motivasi bagi setiap unsur pimpinan

kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat,

mempunyai arti sendiri. Motivasi menurut

promosi jabatan, pemberian fasilitas dan

Dirahyusumidjo (1987: 173), (a) motivasi

pemberian penghargaan dan lain sebagainya.

sebagai sesuatu yang penting (important

Motivasi negative adalah suatu dorongan

subject) tiap pemimpin tidak boleh tidak harus

untuk bekerja yang didasarkan adanya rasa

bekerja bersama-sama dan melalui orang lain

takut dan adanya tekanan dari luar sehingga

atau

diperlukan

motivasi negative tumbuh akibat ancaman dan

kemampuan memberikan motivasi kepada

paksaan dan motivasi ini tidak akan menjamin

bawahan, (b) motivasi sebagai sesuatu yang

dapat meningkatkan prestasi kerja, justru akan

sulit (puzzling subject) motivasi tidak dapat

melemahkan tanggung jawab, inisiatif dan

diamati dan diukur secara pasti, untuk

kreativitas.

bawahan,

untuk

(7)

itu

motivasi

positif

seperti

mengamati dan mengukur motivasi berarti
harus mengkaji lebih jauh perilaku masing-

3. Gaya Kepemimpinan
Menurut Ralph Waite and Ronald Lippit

masing bawahan.
Motivasi

menurut

jenisnya

yang

dibagi

dikutip

Winardi

(2007:79)

Gaya

menjadi dua yaitu motivasi positif dan

kepemimpinan yaitu (a) Gaya otoriter adalah

motivasi negative; motivasi positif adalah

gaya

suatu

pendekatan

dorongan

yang

mampu

dan

kepemimpinan

yang

kekuasaan

menggunakan

dalam

mencapai

mengakibatkan timbulnya harapan yang dapat

keputusan dan pengembangan strukturnya,

memuaskan dirinya baik secara material

kekuasaan sangat dominan diterapkan, (b)

maupun psikologis, dengan adanya harapan ini

Gaya Kepemimpinan Demokratis adalah gaya

seseorang akan bekerja sungguh-sungguh,

kepemimpinan yang ditandai suatu struktur

ikhlas, penuh dedikasi dan loyalitas serta

yang

bertanggung jawab, motivasi dapat timbul dari

pendekatan

sendiri seperti adanya kepuasan terhadap

Demokratif cenderung bermoral tinggi, dapat

prestasi kerja, adanya rasa tanggung jawab

bekerjasama dan mengutamakan mutu kerja

yang

untuk

dan dapat dengan mudah menempatkan diri,

yang

(c) Gaya Kepemimpinan kendali bebas, adalah

besar,

berkembang

adanya
pada

keinginan
pekerjaan

gaya

menyenangkan.

14

pengembangannya
cooperative,

kepemimpinan

yang

menggunakan
kepemimpinan

memberikan

JMKSP

Volume 2, No. 1, Januari-Juni 2017

Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

kekuasaan penuh kepada bawahannya, struktur

dapat melaksanakan tugas pekerjaan organisasi

organisasi ini bersifatlonggar dan pimpinan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

bersifat pasif.
Berdasarkan teori kepemimpinan yang

4. Kerangka Berpikir

dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka

yang dimaksud gaya kepemimpinan adalah

dapat dianalisis bahwa motivasi dan gaya

strategi, sifat dan sikap seseorang untuk

kepemimpinan dapat mempengaruhi kinerja

menggerakkan oranglain atau bawahan agar

pegawai dan analisis ini dituangkan dalam
model kerangka konseptual berikut ini:

Faktor-faktor lain(e)
Motivasi (X1)

Kinerja(Y)

Gaya Kepemimpinan

Kerangka Berpikir
Hipotesis Penelitian :
1.

Dinas Perindustrian Perdagangan dan

Terdapat pengaruh signifikan motivasi

Koperasi Kota Palembang.

terhadap kinerja pegawai Dinas

2.

3.

Perindustrian Perdagangan dan Koperasi

METODE PENELITIAN

Kota Palembang

1.

Populasi dan Sampel
Populasi yang menjadi objek adalah

Terdapat pengaruh signifikan Gaya
Kepemimpinan terhadap Kinerja

seluruh

pegawai

di

lingkungan

Dinas

pegawai Dinas Perindustrian

Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota

Perdagangan dan Koperasi Kota

Palembang, berjumlah 101 orang pegawai,

Palembang

dengan rincian jabatan Eselon III,IV dan Staf.
Teknik penetuan sampel menggunakan

Terdapat pengaruh signifikan Motivasi
dan Gaya Kepemimpinan secara

proporsional random sampling dengan rincian

bersama-sama terhadap Kinerja pegawai

sebagai berikut :

15

JMKSP

Volume 2, No. 1, Januari-Juni 2017

Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

Nomor
1
2
3

2.

Jabatan
Eselon III
Eselon IV
Staf
Jumlah

Proporsi Uji Coba
6/101 X 15 = 1
18/101 X 15 = 3
76/101 X 15 = 11
15

Proporsi Sampel
6/101 X 35 = 2
18/101 X 35 = 7
76/101 X 35 = 26
35

Definisi Konseptual dan Operasional

kombinasi dari falsafah, ketrampilan, sifat,

Variabel.

sikap

diterapkan

seseorang

kinerja bawahannya untuk melaksanakan tugas

Secara konseptual kinerja adalah prestasi
kemampuan

sering

pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi

a. Variabel Kinerja

atau

yang

seseorang

yang telah diterapkan dalam organisasi.

dalam

Secara

melaksanakan tugas organisasi yang diberikan

operasional

dimensi

gaya

berdasarkan wewenang dan tanggung jawab

kepemimpinan terdiri; (1) teknik hubungan

yang dilimpahkan kepadanya.

antar manusia, (2) teknik menjadi teladan, dan

Secara

Operasional

dimensi

(3) teknik persuasive dan pemberian perintah.

kinerja

mencakup(1)kemampuan pegawai membuat
dan melaksanakan program(2)mutu dan hasil

3. Uji Instrumen

kerja(3)prskarsa dan sikap(4)kemampuan kerja

a. Uji Validitas

dalam kelompok(5)kecermatan dalam kerja.

Uji

b. Variable Motivasi

dapat

dengan

butir pertanyaan dapat dilihat pada kolom

adalah kekuatan dan daya dorong yang
seseorang

dilakukan

membandingkan nilai r hitung (untuk setiap

Secara konseptual variable motivasi

dimiliki

validitas

corrected

menmbulkan

item-),dengan

r

tabel

dengan

mencari degree of freedom (df)=N-kJikar

semangat dan antuisme dalam melaksanakan

hitung >r tabel, dan bernilai positif, maka

pekerjaab sehingga mencapai tujuan.

pertanyaan (indikator) tersebut dikatakan valid

Secara operasional variable motivasi

(Ghozali, 2006).

terdiri dari dimensi (1) semangat yang tinggi

b. Uji Reliabilitas Untuk mengukur reliabilitas

untuk berprestasi (2) ingin mendapatkan

dilakukan dengan uji statistic Cronbach

pengakuan (3) mendapatkan kompensasi (4)

Alpha(α )

merasa puas dalam bekerja (5) lingkungan

Suatu variabel dikatakan reliabel jika

kerja yang nyaman.

memberikan nilai α > 0,60 (Nunnally dikutip

c. Variabel Gaya Kepemimpinan

oleh Ghozali, 2006). Analisis Regresi Linier

Secara konsetual gaya kepemimpinan

Berganda Analisis regresi linier berganda yaitu

adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil

16

JMKSP

Volume 2, No. 1, Januari-Juni 2017

Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

b. Uji Koefisien Determinasi (R2)

analisi yang bertujuan untukmengetahui ada
tidaknya hubungan ketergantungan, dan arah

Koefisien determinasi (R2) dimaksudkan

hubungan ketergantungan antara dua atau

untuk mengukur kemampuan seberapa besar

lebih

variabel

persentase variasi variabel bebas (independen)

terikatapakah positif atau negatif (Priyatno,

pada model regresi linear berganda dalam

2008).

menjelaskan

variabel

Adapun

bebas

dengan

persamaan

regresi

linier

variasi

variabel

terikat

bergandanya adalah sebagai berikut :

(dependen) (Priyatno,2008). Dengan kata lain

Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+e.
Di mana:
Y = Variabel dependen (kinerja pegawai)
X1 = Variabel independen (gaya
kepemimpinan)
X2 = Variabel independen(motivasi kerja)
A = Konstanta
b1,b2 = Koefisien regresi
e = Variabel lain yang tidak diteliti atau
dimasukkan dalam model

pengujian model menggunakan (R2), dapat
menunjukkan

regresi

linear

berganda

adalah

variabel-

variabel independen yang mampu mewakili
keseluruhan dari variabel-variabel independen
lainnya
dependen,

dalam

mempengaruhi

kemudian

besarnya

variable
pengaruh

ditunjukkan dalam bentuk persentase.

Pengujian hipotesis dilakukan untuk

c. Uji t

memperoleh kebenaran atas apayangtelah di

Uji

hipotesiskan di bab tinjauan terdahulu

statistik

F

pada

pada

dasarnya

dalam menerangkan variasi variabel dependen
Ghozali, 2006).

atau bebas yang dimasukkan berpengaruh
terhadap

t

variabel penjelas/independen secara individual

dasarnya

menunjukkan apakah semua variable dependen

bersama-sama

statistik

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

a. Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

secara

variabel-variabel

independen yang digunakan dalam model

Uji Hipotesis

Uji

bahwa

Cara melakukan uji t adalah sebagai

variabel

berikut:

dependen atau terikat (Ghozali, 2006). Cara

1. Membandingkan hasil besarnya peluang

pengujiannya adalah berdasarkan probabilitas.

melakukan kesalahan (tingkatsignifikansi)

Bila probabilitas lebih besar daripada 0,05 (),

yang muncul, dengan tingkat peluang

maka variabel bebas secara serentak tidak

munculnya kejadian (probabilitas) yang

berpengaruh variabel terikat. Sedangkan bila

ditentukan sebesar 5% atau 0,05 pada

probabilitas lebih kecil daripada 0,05 (),

output:

maka

variabel

bebas

secara

serentak

berpengaruh terhadap variabel terikat.

17

JMKSP

Volume 2, No. 1, Januari-Juni 2017

Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

a. Apabila

signifikansi

>

0.05

2. Membandingkan nilai statistik t hitung

maka

keputusannya adalah menerima Ho dan

dengan nilai statistik t tabel:

menolak Ha

a. Apabila nilai statistik t hitung < nilai

b. Apabila

signifikansi

<

0.05

statistik tabel, maka Ho diterima

maka

b. Apabila nilai statistik t hitung > nilai

keputusannya adalah menolak Ho dan

statistik tabel, maka Ho ditolak

menerima Ha
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji Validasi
Indikator
Variabel Kinerja
Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
Indikator 4
Indikator 5
Variabel Motivasi
Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
Indikator 4
Indikator 5
Variabel Gaya Kepemimpinan
Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
Indikator 4
Indikator 5

r.Hitung

Keterangan

0,889
0,903
0,973
0,885
0,646

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

0,889
0,903
0,973
0,885
0,646

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

0,973
0,661
0,582
0,889
0,973

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Uji Ralibilitas
Variabel
Kinerja
Motivasi
Gaya Kepemimpinan

Crobach’s Alpha
,766
,768
,767

N of Items
15
15
15

Status
Reliabel
Reliabel
Reliabel

Uji Persyaratan
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas One-Sampel Kolmogoro-Sminov Test
N
Normal Mean
Parameter a.b Std.Deviation
Most Extrem Absolute
Differences Positif
Negatif
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig (2-tailed)

Skor Kinerja(Y)
35
86,66
9,346
-185
-142
-185
1.097

Skor Motivasi(X1)
35
84,97
9,109
-169
-169
-131
1.002

Skor Gakep(X2)
35
84,80
8,950
-161
-161
-149
952

180

268

325

18

JMKSP

Volume 2, No. 1, Januari-Juni 2017

Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

b. Uji Homogenitas
Skor
Kinerja(Y)
11.800a
13
.544

Chi-Squre
Df
Asymp. Sig

Skor
Motivasi(X1)

Skor
Gakep(X2)
6.571b
14
.950

15.143b
14
.368

Nilai ketiga variable lebeih besar α = 0,05 dapat disimpulkan bahwa data populasi memiliki
varian homogen
c. Uji Lineritas
Kinerja * Motivasi ( Anova Table)
Sum of
Squares
2224,352
1726.120
498.232
745.533
2969.886

Skor Kinerja(Y) Between(Combined)
Skor Motivasi Groups Linerity
(X1) Deviation from Linerity
Within Groups
Total

Df

Mean
Squares
158.882
1726.120
38.326
37.277

14
1
13
20
34

F

Sig

4.262
46.306
1.028

002
000
464

Kinerja * Motivasi (Anova Table)
Sum of
Squares
Skor Kinerja(Y) Between(Combined)
Skor Gaya Groups Linerity
Gakep (X2) Deviation from Linerity
Within Groups
Total

2288.336
1473.936
814.399
681.533
2969.886

df

14
1
13
20

Mean
Squares

F

163.453
1473.936
62.646
34.078

Sig

4.796
43.252
1.838

001
000
107

Tabel Anova di atas kedua variable lebih besar dari α = 5% artinya antara variable Y dan X1
dan Y dan X2 sama-sama mempunyai hubungan yang linier.
Analisis Regresi
a. Regresi Linier Sederhana
Pengaruh Motivasi(X1) terhadap Kinerja Pegawai(Y)
Unstandardized
Coefficients B
Model
1 (Constant)
Skor
Motivasi(X1)

20.190
.782

Unstandardized
Coefficients Std
Error
9.876
.116

Standardized
Coefficients
Beta
.762

t

Sig

2.044
6.76

.049
.000

Pengaruh Gaya Kepemimpinan(X2) terhadap Kinerja Pegawai(Y)
Model
1 (Constant)
Skor Gakep(X2)

Unstandardized
Coefficients B
24.275
.736

Unstandardized
Coefficients Std
Error
10.999
.129

19

Standardized
Coefficients
Beta
.704

t

Sig

2.207
5.702

.034
000

JMKSP

Volume 2, No. 1, Januari-Juni 2017

Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

Dari hasil analisis pengaruh motivasi(X1)
terhadap

kinerja

pegawai(Y)

di

Dari

dapat

hasil

analisis

kepeimimpinan

pengaruh

(X2)terhadap

Gaya
kinerja

persamaan Y = a + β 1X1 + e adalah positif Y

pegawai(Y) dengan persamaan Y = a + β 2X2

= 20.190 + 0.762X1 + e ini berarti setiap

+ e adalah positif Y = 24.275 + 0.704X2 + e

penambahan per satu satuan skor variable

ini berarti setiap penambahan per satuan skor

motivasi akan meningkatkan variable kinerja

variable gaya kepemimpinan, maka akan

sebesar 0.762.

meningkatkan variable kinerja sebesar 0.704

b. Regresi Linier Berganda
Coefficient

Unstandardized
Coefficients B

Unstandardized
Coefficients Std
Error

Standardized
Coefficients
Beta

1 (Constant)
Skor
Motivasi(X1)

22.100
1.198

10.060
.432

Skor Gaya
Kepemimpinan

.439

.440

Model

T

Sig

.1.167

2.197
2.773

.035
009

-420

-998

.326

Hasil dari analisis menunjukan bahwa

+ 0,420X2 + e ini berarti setiap penambahan

koefisien regresi variable Motivasi(X1) =

per satuan variable (X1) Motivasi, maka

1,167 Gaya Kepemimpinan(X2) = -0,420 dan

variable Kinerja akan meningkat sebesar 1,167

menghasilkan nilai konstanta 22,100 sehingga

dan setiap pengurangan per satuan variable

persamaan regresi linier berganda Y = a +

(X2) Gaya Kepemimpinan, maka veriabel

β 1X1 + β 2X2 + e atau Y = 22,100 + 1,167X1

Kinerja akan berkurang sebesar 0,420

Uji Simultan (F)
ANOVAb
Sum of Squeres

df

Mean Squres

F

Sig

1 Regression
Residual

1763.690
1206.195

2
.32

881.845
.37.694

2.197

.000a

Total

.2969.886

.34

Model

20

JMKSP

Volume 2, No. 1, Januari-Juni 2017

Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

Kesimpulan : Terdapat pengaruh positif

Pengujian Hipotesis
1. Uji Parsial(t)

dan

Hipotesis Pertama

signifikan

motivasi

dan

Gaya

Kepemimpinan terhadap kinerja

Ho.β 1 = 0 Tidak terdapat pengaruh positif
dan signifikan motivasi terhadap kinerja

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Ha.β 1 > 0 Terdapat pengaruh positif dan

MANAJEMEN

signifikan motivasi terhadap kinerja

Keseluruhan hasil analisis data penelitian

Karena nilai Sig diperoleh sebesar 0,000

disimpulkan sebagai berikut :

maka Ho ditolak

1.

Kesimpulan : Terdapat pengaruh positif

2.

Kepemimpinan

Dinas Perindustrian Perdagangan dan

Ha.β 2 > 0 Terdapat pengaruh positif dan

Koperasi Kota Palembang

signifikan Gaya Kepemimpinan terhadap

3.

kinerja

signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas

maka Ho ditolak

Perindustrian Perdagangan dan Kopersi

Kesimpulan :Terdapat pengaruh positif
Gaya

Kota Palembang.

Kepemimpinan

Sedangkan

terhadap kinerja

motivasi

dan

Motivasi dan Gaya Kepemimpinan secara

Gaya

bersama-sama dalam Uji F sebesar 23,395 >

Kepemimpinan terhadap kinerja

0,000 dan R2 = 77,10% dan tidak dapat

Ha.β 2 > 0 Terdapat pengaruh positif dan
signifikan

manajemen

pegawai dapat dilakukan melalui peningkatan

Ho.β 2 = 0 Tidak terdapat pengaruh positif
signifikan

implikasi

menunjukan bahwa upaya peningkatan kinerja

Hipotesis Ketiga

dan

Motivasi dan Gaya Kepemimpinan secara
bersama-sama berpengaruh positif dan

Karena nilai Sig diperoleh sebesar 0,000

signifikan

Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja pegawai

terhadap kinerja

dan

dan

Kota Palembang

Ho.β 2 = 0 Tidak terdapat pengaruh positif
Gaya

positif

Perindustrian Perdagangan dan Kopersi

Hipotesis Kedua

signifikan

berpengaruh

signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas

dan signifikan motivasi terhadap kinerja

dan

Motivasi

motivasi

dan

dipisahkan, penelitian ini hendaknya dapat

Gaya

dijadikan

Kepemimpinan terhadap kinerja

sebagai

bahan

pertimbangan

kebijakan dalam penataan dan pembinaan

Karena nilai Sig diperoleh sebesar 0,000

pegawai

maka Ho ditolak

dengan

menerapkan

Kepemimpinan dan Motivasi yang tepat.

21

Gaya

JMKSP

Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

Volume 2, No. 1, Januari-Juni 2017

Hadari, Nawawi, 2000., Manajemen Sumber
Daya Manusia Untuk Bisnis yang
Kompetitif, Yogyakarta: Penerbit UGM.

DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Ruky, 2004., Sistem Manajemen
Kinerja,
Panduan
praktis
untuk
merancang dan Meraih Kinerja Prima,
Catatan Ketiga, Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Husein, Umar, 2004., Riset Sumber Daya
Manusia dalam Organisasi, Edisi Revisi,
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Arikunto, Suharsimi, 1996., Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Pratek,
Edisi Ketiga, Jakarta: PT. Reneka Cipta.

Maslow, Abraham A, 1993., Motivasi dan
Keperibadian, Teori Motivasi dengan
Pendekatan
Heirarkhi
Kebutuhan
Manusia,
Bandung:
PT.
Remaja
Rosdakarya.

Aroef, Mathias, 1995., “Motivasi dan
Produktivitas, Suatu pembahasan dengan
kasus dalam produktivitas dan Tenaga
kerja Indonesia”, Kumpulan Kertas
Kerja, J Rafianto (ed) Lembaga sarana
informasi usaha dan produktivitas
Pascasarjana UGM, Yogyakarta.

Robins, Stephen P, 2006.,
Organisasi, Jakarta: Indek.

Bernadin, H,Jhon and Russel, 1998., Human
Resources-Frameworks For General
Manager, New York: Jhon Willey & Inc.

Soeleman, Sukmalana, 2007., Manajemen
Kinerja, Edisi Kedua, Jakarta: PT
Intermedia Personalia Utama.

Davis, Keith, and Jhon W, Newstrom, 2002.,
Perilaku dalam Organisasi, Edisi
Ketujuh Jakarta: PT. Erlangga.

Suprihanto, Jhon, 1996., Penilaian Kinerja
dan
Pengembangan
Karyawan,
Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Gibson,James L,Jhon, M Ivancevich, 1991.,
Organization Behavior, New Jersey:
Prentice-Hall Inc, Englewood Cliffs.

Wahjosumidjo, 2001., Kepemimpinan dan
Motivasi, Jakarta: PT. Ghalia Indonesia

Miltha, Thoha, 2004., Perilaku Organisasi,
Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.

Hasibuan, H Malayu SP, 2000., Manajemen
Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT.
Bumi Aksara.

22

Perilaku