Sifat Kimia dan Sifat Fisika Unsur Nitro

Wikipedia bahasa indonesia

Nitrogen (bahasa Latin: Nitrum, bahasa Yunani: Nitron berarti "soda asli", "gen",
"pembentukan") secara resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772,
yang menyebutnya udara beracun atau udara tetap. Pengetahuan bahwa
terdapat pecahan udara yang tidak membantu dalam pembakaran telah
diketahui oleh ahli kimia sejak akhir abad ke-18 lagi. Nitrogen juga dikaji pada
masa yang lebih kurang sama oleh Carl Wilhelm Scheele, Henry Cavendish, dan
Joseph Priestley, yang menyebutnya sebagai udara terbakar atau udara telah
flogistat. Gas nitrogen adalah cukup lemas sehingga dinamakan oleh Antoine
Lavoisier sebagai azote, daripada perkataan Yunani αζωτος yang bermaksud
"tak bernyawa". Istilah tersebut telah menjadi nama kepada nitrogen dalam
perkataan Perancis dan kemudiannya berkembang ke bahasa-bahasa lain.
Senyawa nitrogen diketahui sejak Zaman Pertengahan Eropa. Ahli alkimia
mengetahui asam nitrat sebagai aqua fortis. Campuran asam klorida dan asam
nitrat dinamakan akua regia, yang diakui karena kemampuannya untuk
melarutkan emas. Kegunaan senyawa nitrogen dalam bidang pertanian, dan
perusahaan pada awalnya ialah dalam bentuk kalium nitrat,terutama dalam
penghasilan serbuk peledak (garam mesiu), dan kemudiannya, sebagai baja dan
juga stok makanan ternak kimia.
Catatan pertama mengenai usaha pembentukan senyawa nitrogen sintetis

pertama dilakukan oleh Priestley dan Cavendish yang melewatkan percikan
bunga api listrik di dalam bejana berisi udara bebas, dan akhirnya mendapatkan
nitrat setelah sebelumnya melarutkan oksida yang terbentuk dalam reaksi
dengan alkali. Penemuan ini cukup besar di masanya, mengingat kebutuhan
senyawa nitrogen untuk pupuk yang besar namun sayangnya alam tidak cukup
untuk memenuhinya. Karena itu, adanya senyawa nitrogen yang dapat dibuat di
dalam laboratorium memberikan peluang baru.
Namun usaha komersial dari proses ini tidak berjalan dengan mudah mengingat
banyaknya kebutuhan energi yang besar, dan efisiensinya yang terlalu rendah.
Setelah ini banyak proses terus dikembangkan untuk perbaikan. Nitrogen pernah
juga diikatkan dari udara sebagai kalsium sianida, namun tetap saja proses ini
masih terlalu mahal. Proses-proses lain juga tidak terlalu berbeda, seperti
pengolahan termal atas campuran oksida nitrogen (NOX), pembentukan sianida
dari berbagai sumber nitrogen, pembentukan aluminium nitrida, dekomposisi
amonia, dan sebagainya. Semuanya tidak menunjukkan harapan untuk dapat
dikomersialkan walaupun secara teknis semua proses ini terbukti dapat
dilaksanakan.
Sampai akhirnya Haber dan Nernst melakukan penelitian yang menyeluruh
tentang keseimbangan antara nitogen, dan hidrogen di bawah tekanan sehingga
membentuk amonia. Dari penelitian ini pula didapatkan beberapa katalis yang

sesuai. Reaksi ini sebenarnya membutuhkan tekanan sistem yang tinggi, tetapi
pada masa itu peralatan yang memadai belum ada, dan mereka merancang
peralatan baru untuk reaksi tekanan tinggi (salah satu sumbangan dari
perkembangan industri baru ini).

Bukan peralatan tekanan tinggi saja yang akhirnya tercipta karena dipicu oleh
tuntutan industri nitrogen ini. Haber, dan Bosch, ilmuwan lain yang bekerjasama
dengan Haber, juga mengembangkan proses yang lebih efisien dalam usahanya
menghasilkan hidrogen, dan nitrogen murni. Proses sebelumnya adalah dengan
elektrolisis air untuk menghasilkan hidrogen murni, dan distilasi udara cair untuk
mendapatkan nitrogen murni yang kedua usaha ini masih terlalu mahal untuk
diaplikasikan dalam mengkomersialkan proses baru pembuatan amonia mereka.
Maka mereka menciptakan proses lain yang lebih murah.
Usaha bersama mereka mencapai kesuksesan pada tahun 1913 ketika berhasil
membentuk amonia pada tekanan tinggi. Proses baru ini masih memerlukan
banyak energi namun pengembangan lebih lanjut terus dilakukan. Dengan cepat
proses ini berkembang melebihi proses sintetis senyawa nitrogen lainnya, dan
menjadi dominan sampai sekarang dengan perbaikan-perbaikan besar masih
berlanjut.


http://bkv315a.blogspot.co.id/2012/09/makalah-nitrogen.html
Pada tahun 1772, Hanry Cavendish ( 1731 – 1810 ) mengemukakan bahwa
komponen penyusun udara terbanyak adalah mephitic air. Dua tahun kemudian
joseph priestley ( 1773 – 1804 ) menemuka komponen udara lain, yaitu apa yang
disebutnya vital air.
Penemuan kedua ilmuan inggris di atas mendorong Antoine lourent Lavoisier
( 1743-1794 ) di prancis untuk melakukan eksperimen. Lavoisier memanaskan
merkuri (raksa) dalam tabung tertutup . Ternyata merkuri bersenyawadengan
seperlima bagian udara, membentuk suatu serbuk merah (yg sekarang di sebut
merkuri oksida). Empat perlima bagian sisa udara tetap berupa gas. Lavoisier
mengamati bahwa dalam gas sisa itu lilin tak dapat menyala serta tikus tak
dapat hidup lama.
Maka, lavoisier menyimpulkan bahwa udara tersusun dari dua jenis gas. Jenis gas
yang pertama sangatberguna bagi kehidupan dan pembakaran dan jumlahnya
meliputi seperlima bagian udara. Inilah vital air yang di kemukakan oleh
Priestley. Gas Vital air ini oleh Lavoisier diberi namaoksigen.
Adapun jenis gas yang kedua, yang meliputi empat perlima bagian
udara,merupakan gas mephitik air yang ditemukan ole( h cavendish. Lavoisier
sendiri memberi nama azote (dalam bahasa yunani) yang berarti” tiada
kehidupan ”. Kemudian abad ke -19,nama azote diganti menjadi nitrogen yang

artinya pembentuk ”niter”. Niter adalah nama lama untuk kalium nitrat, KNO3,
suatu zat yang sejak zaman purba dipakai sebagai zat pengawet

GAMBARAN UMUM

Simbol: N
Nomor atom: 7
Massa atom: 14,0067 u ± 0,0001 u
Titik lebur: -210 °C
Titik didih: -195,8 °C
Konfigurasi elektron: 1s22s22p3
Penemu: Daniel Rutherford

Unsur-unsur kimia adalah elemen penyusun segala sesuatu di alam semesta, unsur-unsur tersebut
seperti Oksigen (O), Nitrogen (N), besi (Fe), emas (Au) dan lain sebagainya. Terkadang unsur-unsur
tersebut ditemukan dalam keadaan murni namun juga terkadang ditemukan dalam bentuk
persenyawaan. Dalam pembahasan kali ini akan terfokus pada Nitrogen. Atmosfer tersusun atas
berbagai unsur dan 78% adalah nitrogen. nitrogen dianggap sebagai elemen inert karena gas nitrogen
biasanya tidak berinteraksi dengan zat lain. Atom nitrogen sangat reaktif, karenanya nitrogen tidak
pernah ditemukan sendiri. Dalam keadaan murni, 2 atom Nitrogen berikatan agar mencapai

kestabilan. Pasangan atom ini disebut molekul diatomik. Nitrogen ddalam udara tersusun darai
molekul-molekul diatomik.
Nitrogen atau zat
lemas adalah unsur
kimia dalam tabel
periodik yang
memiliki
lambang N dan nomor atom 7. Ini adalah pniktogen paling ringan pada temperatur kamar. Biasanya
ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa, dan merupakan gas diatomik, sangat sulit
bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak
aktif bereaksi dengan unsur lainnya. Nitrogen merupakan unsur umum di alam semesta, diperkirakan
merupakan unsur ketujuh dari total kelimpahan di Bima Sakti dan Tata Surya.
Nitrogen sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Ini adalah komponen dari semua protein dan dapat
ditemukan di semua sistem kehidupan. senyawa nitrogen yang hadir dalam bahan organik, makanan,
pupuk, bahan peledak dan racun. Nitrogen sangat penting untuk kehidupan, tetapi lebih juga bisa
berbahaya bagi lingkungan.
Dalam bentuk gas, nitrogen adalah tidak berwarna, tidak berbau dan umumnya dianggap sebagai
inert. Dalam bentuk cair, nitrogen juga berwarna dan tidak berbau, dan tampak mirip dengan air,
menurut Los Alamos.
Nitrogen merupakan unsur alami yang penting bagi pertumbuhan dan reproduksi baik tumbuhan dan

hewan. Hal ini ditemukan dalam asam amino yang membentuk protein, asam nukleat, yang terdiri dari
materi herediter dan cetak biru hidup untuk semua sel, dan dalam banyak senyawa organik dan
anorganik lainnya.
Nitrogen merupakan komponen penyusun asam amino dan urea. Asam amino adalah komponen
penting dari semua protein. Protein terdiri tidak hanya komponen struktural seperti otot, jaringan dan
organ, tetapi juga enzim dan hormon yang penting untuk semua makhluk hidup. Urea adalah produk
sampingan dari pencernaan protein. Nitrogen dalam protein dan urea adalah nitrogen organik.
nitrogen organik dapat memasukkan sistem septik sebagai limbah tubuh, bahan makanan dibuang,
atau sebagai komponen agen pembersih.
Salah satu senyawa nitrogen yang paling penting adalah amoniak (NH3), yang bisa diproduksi
melalui proses Haber, di mana nitrogen direaksikan dengan hidrogen. Gas amonia tidak berwarna
dengan bau yang tajam dapat dengan mudah dicairkan menjadi pupuk nitrogen. Bahkan, sekitar 80

persen amonia yang dihasilkan digunakan sebagai pupuk, dan juga digunakan sebagai gas pendingin;
dalam pembuatan plastik, tekstil, pestisida, pewarna; dan dalam membersihkan larutan.
Catatan pertama mengenai usaha pembentukan senyawa nitrogen sintetis pertama dilakukan
oleh Priestley dan Cavendishyang melewatkan percikan bunga api listrik di dalam bejana berisi udara
bebas, dan akhirnya mendapatkan nitrat setelah sebelumnya melarutkan oksida yang terbentuk dalam
reaksi dengan alkali. Penemuan ini cukup besar di masanya, mengingat kebutuhan senyawa nitrogen
untuk pupuk yang besar namun sayangnya alam tidak cukup untuk memenuhinya. Karena itu, adanya

senyawa nitrogen yang dapat dibuat di dalam laboratorium memberikan peluang baru.
Namun usaha komersial dari proses ini tidak berjalan dengan mudah mengingat banyaknya
kebutuhan energi yang besar, dan efisiensinya yang terlalu rendah. Setelah ini banyak proses terus
dikembangkan untuk perbaikan. Nitrogen pernah juga diikatkan dari udara sebagai kalsium sianida,
namun tetap saja proses ini masih terlalu mahal. Proses-proses lain juga tidak terlalu berbeda, seperti
pengolahan termal atas campuran oksida nitrogen (NOX), pembentukan sianida dari berbagai sumber
nitrogen, pembentukan aluminium nitrida, dekomposisi amonia, dan sebagainya. Semuanya tidak
menunjukkan harapan untuk dapat dikomersialkan walaupun secara teknis semua proses ini terbukti
dapat dilaksanakan.
Sampai akhirnya Haber dan Nernst melakukan penelitian yang menyeluruh tentang keseimbangan
antara nitogen, danhidrogen di bawah tekanan sehingga membentuk amonia. Dari penelitian ini pula
didapatkan beberapa katalis yang sesuai. Reaksi ini sebenarnya membutuhkan tekanan sistem yang
tinggi, tetapi pada masa itu peralatan yang memadai belum ada, dan mereka merancang peralatan baru
untuk reaksi tekanan tinggi (salah satu sumbangan dari perkembangan industri baru ini).
Bukan peralatan tekanan tinggi saja yang akhirnya tercipta karena dipicu oleh tuntutan industri
nitrogen ini. Haber, danBosch, ilmuwan lain yang bekerjasama dengan Haber, juga mengembangkan
proses yang lebih efisien dalam usahanya menghasilkan hidrogen, dan nitrogen murni. Proses
sebelumnya adalah dengan elektrolisis air untuk menghasilkan hidrogen murni, dan distilasi udara
cair untuk mendapatkan nitrogen murni yang kedua usaha ini masih terlalu mahal untuk diaplikasikan
dalam mengkomersialkan proses baru pembuatan amonia mereka. Maka mereka menciptakan proses

lain yang lebih murah.
Usaha bersama mereka mencapai kesuksesan pada tahun 1913 ketika berhasil membentuk amonia
pada tekanan tinggi. Proses baru ini masih memerlukan banyak energi namun pengembangan lebih
lanjut terus dilakukan. Dengan cepat proses ini berkembang melebihi proses sintetis senyawa nitrogen
lainnya, dan menjadi dominan sampai sekarang dengan perbaikan-perbaikan besar masih berlanjut.

ISOTOP
Isotop menyebabkan elemen memiliki perbedaan sifat nuklir. Namun selama isotopnya stabil, sifat
nuklir tidak berpengaruh pada kehidupan.ada perbedaan masa dari isotop-isotop tersebut dan ini akan
berdampak pada fraksinasi isotop. Ketika suhu dinaikan, semua isotop rata-rata memiliki energi yang
sama dengan elemennya. Sejak E = ½ m v 2 , isotop dengan masa yang lebih berat akan mempunyai v
lebih kecil, dan akan bergerak lebih lambat dibanding cahaya isotop.
Nitrogen memiliki dua isotop stabil yaitu 14N dan 15N. Karena kelimpahan rata-rata 15N di udara
adalah 0,366% sangat konstan, air digunakan sebagai standar untuk d 15N. Kebanyakan bahan
terestrial memiliki komposisi d 15N antara -20 ‰ dan + 30 ‰. Sumber dominan nitrogen di sebagian
besar ekosistem hutan adalah Atmosfer (d15N = 0 ‰); banyak tanaman mengandung nitrogen dan
siklus organisme nitrogen ini ke dalam tanah. Sumber-sumber lain nitrogen termasuk pupuk yang

dihasilkan dari nitrogen atmosfer dengan komposisi 0 ± 3 ‰ dan pupuk kandang dengan nilai-nilai
nitrat d 15N umumnya di kisaran 10 hingga + 25 ‰; sumber Nitrogen dari bebatuan umumnya

dianggap diabaikan. Kedua isotop ini digunakan dalam berbagai aplikasi. N-15 digunakan untuk
produksi radioisotop O-15 yang digunakan dalam PET. N-15 juga digunakan untuk mempelajari
penyerapan Nitrogen pada tanaman dan metabolisme protein dalam tubuh manusia. N-14 digunakan
untuk produksi PET radioisotop C-11. Hal ini juga dapat digunakan untuk produksi PET radioisotop
N-13 dan O-15.
Isotop alami
Tabel ini menunjukkan informasi tentang yang terjadi secara alami isotop, massa atom mereka,
kelimpahan alami mereka, spin nuklir mereka, dan momen magnetik mereka. Data lebih lanjut untuk
radioisotop (isotop radioaktif) nitrogen tercantum (termasuk yang terjadi secara alami) di bawah ini.
Isotope
14

N

15

N

Mass / Da


Atom %

Spin (l)

Momen Magnetik
(μ/μN)

14.003 074 005
2(9)
15.000 108 898 4
(9)

99.632 (7)

1

0.4037607

(0.368)


-0.2832892

1

/2

Data Radioisotop
Tabel ini memberikan informasi tentang beberapa radiosotopes nitrogen, massa, waktu paruh, mode
pembusukan, spin nuklir, dan momen magnetik nuklir

Isotope

Mass/ Da

Half Life

12

12.018613

0.011 s

13

13.0057386
16.006100

9.97 m
7.13 s

17

17.00845

4.17 s

18

18.01408

0.62 s

19

19.01704
20.0237

0.3 s
0.1 s

N
N
N

16

N
N
N
N

20

Mode Of
Decay
EC to 12C, EC
1 + 3α to n
EC to 13C
β- to 16O
β- to 17O, β- +
n to 16O
β- to 18O; β- +
α to 14C
β- to 19O
β- to 20O

Spin (l)

Nuclear
Magnetic
Moment
(μ/μN)

1

0.457

1

/2
2

1

0.3222

/2

1

Sifat NMR Nitrogen
Senyawa referensi: CH3NO2 /neat CDCl3
Isotop
Persentase (%)

Isotop 1
14
N
99.632

Isotop 2
15
N
0.368

Spin (l)
Frequensi relatif untuk iH =
100 (MHz)
Reseptivitas,DP, relatif untuk
1
H = 1.00
Reseptivitas, DC, relatif untuk
13
C = 1.00
Rasio Magnetik (γ
(107 rad T-1 s-1))
Momen Magnetik (μ (μN))

1

½

7.226317

10.136767

0.00100

0.00000384

5.90

0.0225

1.9337792

-2.71261804

0.57100428

-0.49049746

Nitrogen dapat digunakan dalam bentuk unsur maupun senyawanya. Sebagai unsur, nitrogen terdapat
dalam bentuk gas nitrogen (N2). Gas nitrogen ini bersifat inert (tidak reaktif) dan dapat digunakan
dalam industri farmasi untuk mengusir O2 dalam larutan injeksi. Nitrogen juga digunakan untuk
mengusir O2 dalam makanan berlemak atau berminyak agar tidak cepat tengik, ditambahkan dalam
roti agar tidak cepat berjamur, serta digunakan untuk mengisi bola lampu.
Nitrogen dalam bentuk senyawa juga sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, senyawasenyawa tersebut diantaranya amonia, ammonium nitrat, amonium sulfat, amonium fosfat, urea, dan
asam nitrat. Amonia sering digunakan sebagai pereaksi dan bahan baku pembuatan pupuk nitrigen,
seperti amonium nitrat, amonium sulfat, amonium fosfat, dan pupuk urea.
Peranan nitrogen dalam perindustrian relatif besar, dan industri yang menggunakan unsur dasar
nitrogen sebagai bahan baku utamanya disebut pula sebagai industri nitrogen. Nitrogen yang berasal
dari udara merupakan komponen utama dalam pembuatan pupuk dan telah banyak membantu
intensifikasi produksi bahan makanan di seluruh dunia. Pengembangan proses fiksasi nitrogen telah
berhasil memperjelas berbagai asas proses kimia, dan proses tekanan tinggi serta telah menyumbang
banyak perkembangan di bidang teknik kimia.
Sebelum adanya proses fiksasi (pengikatan) nitrogen secara sintetik, sumber utama nitogen untuk
keperluan pertanian hanyalah bahan limbah, dan kotoran hewan, hasil dekomposisi dari bahan-bahan
tersebut serta amonium sulfat yang didapatkan dari hasil sampingan pembuatan kokas dari batubara.
Bahan-bahan seperti ini tidak mudah ditangani belum lagi jumlahnya yang tidak mencukupi semua
kebutuhan yang diperlukan.
Salpeter Chili, salpeter dari air kencing hewan, dan manusia, dan amonia yang dikumpulkan dari
pembuatan kokas menjadi penting belakangan ini tetapi akhirnya disisihkan lagi oleh amonia sintetik,
dan nitrat. Amonia merupakan bahan dasar bagi pembuatan hampir semua jenis produk yang memakai
nitrogen.
Dari semua macam senyawa nitrogen, amonia adalah senyawa nitogen yang paling penting. Amonia
merupakan salah satu senyawa dasar nitogen yang dapat direaksikan dengan berbagai senyawa yang
berbeda selain proses pembuatan amonia yang sudah terbukti ekonomis, dan efisiensinya yang sampai
sekarang terus ditingkatkan. Sebagian besar amonia diperoleh dengan cara pembuatan sintetis di
pabrik, dan sebagian kecilnya diperoleh dari hasil samping suatu reaksi.
Penggunaan gas amonia bermacam-macam ada yang langsung digunakan sebagai pupuk,
pembuatan pulp untuk kertas, pembuatan garam nitrat dan asam nitrat, berbagai jenisbahan peledak,
pembuatan senyawa nitro dan berbagai jenis refrigeran. Dari gas ini juga dapat
dibuat urea, hidrazina dan hidroksilamina.

Gas amonia banyak juga yang langsung digunakan sebagai pupuk, namun jumlahnya masih terlalu
kecil untuk menghasilkan jumlah panen yang maksimum. Maka dari itu diciptakan pupuk campuran,
yaitu pupuk yang mengandung tiga unsur penting untuk tumbuhan (N + P2O5 + K2O). Pemakaian
yang intensif diharapkan akan menguntungkan semua pihak.

Amonium nitrat atau dengan sebutan NH4NO3 (ammonium nitrate) dapat dibuat dengan amonia, dan
asam nitrat sebagai bahan bakunya. proses pembuatan amonium nitrat pun ada beberapa macam
antara lain : 1. Proses Priling 2. Proses Kristalisasi, dan 3. Proses Stengel atau Granulasi. Dari ke-tiga
tahap tersebut, adalah proses kristalisasilah yang paling mudah; prosesnya; bahan baku amonia, dan
asam nitrat masuk ke reaktor dengan bentuk fasenya adalah amonia masih berupa gas, dan asam nitrat
telah berupa fase liquid. dari reaktor semua bahan baku tersebut di lanjutkan ke evaporator lalu
dikristalizer, dan akhirnya di separator, dan jadilah amonium nitrat. Amonium nitrat digunakan
sebagai pupuk nitrogen dengan kadar N 33%. Proses pembuatannya cukup murah dan sederhana.
Selain sebagai pupuk, amonium nitrat juga digunakan sebagai bahan peledak yang sangat dibutuhkan
dalam pertambangan.
Amonium sulfat juga digunakan sebagai pupuk nitrogen. Kelebihans enyawa ini yaitu tidak muah
menggumpal,
Amonium fosfat merupakan pupuk sumber nitrogen dengan kadar N yang tinggi sekitar 46%. Urea
dapat digunakan sebagai makanan tambahan untuk hewan pemamah iak, bahan tambahan dalam
industri plastik melmain, resin, dan sebagai bahan anti kerut pada tekstil.
Asam nitrat digunakan sebagai pelarut dan digunakan dalam proses fotografi.
Sutresna, Nana.2007.Cerdas Belajar Kimia.Bandung: Grafindo Media Pratama
Nitrogen memiliki peranan penting dalam pembentukan sel, jaringan, dan organ tanaman. Nitrigen
merupakan bahan baku klorofil, protein, dana sam amino. Karena itu dibutuhkan dalam jumlah besar,
terutama saat pertumbuhan vegetatif. Bersama fosfor, nitrogen mengatur pertumbuhan arabicum
secara keseluruhan.
Ada dua bentuk nitrogen yakni amonium dan nitrat. Nitrogen dalam bentuk amonium hanya
dibutuhkan dalam jumlah kecil (tidak lebih dari 25% dari total konsentrasi nitrogen) karena sifatnya
mengikat zat pati sehingga mengurangi pasokan bagi tanaman. Sementara itu, nitrogen dalam bentuk
nitrat sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup karena nitrat membantu sel-sel tanaman tumbuh
kompak dan kuat sehingga lebih tahan penyakit.
Nitrogen cair digunakan sebagai pembeku, seperti makanan, material yang terbuat dari karet, dan
bahan-bahan biologi. Gas N2 digunakan sebagai gas pelindung, bertujuan untuk mencegah material
kontak dengan oksigen selama pemrosesan atau penyimpanan. Oleh karena itu, komponen elektronik
sering diprodukdi dalam komonen bernitrogen.
Amonia, NH3, merupakan senyawa komersial yang snagat penting dari nitrogen. Amonia adalah gas
tidak berwarna dan berbau menyengat. Amonia dibuat secara komersial melalui proses Haber dari N 2
dan H2. Amonia mudah dicairkan dan cairannya digunakan sebagai pupuk nitrogen. Garam amonium,
seperti sulfat dan nitrat juga digunakan sebgai pupuk. Sejumlah besar amonia diubah menjadi urea,
CO (NH2)2, yang digunakans ebagai pupulk, suplai makanan ternak, dan industri plastik formaldehid.

Asam nitrat, HNO3 adalaha asam yang penting bagi industri dan digunakan untuk bahan peledak,
nilon, dan plastik poliuretan. Asam nitrat dibuat secara komersial melalui proses Ostwald. Dalam
proses Ostwald, asam nitrat dibuat dari oksidasi amonia. Proses secara umum, amonia dibakar dengan
adanya katalis platina menjadi gas NO dan diubah lebih lanjut menjadi NO 2. Kemudian dilarutkan
dalam air menjadi asam nitrat. Gas NO pada tahap akhir dapat digunakan kembali.
Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi.2007.Mudah dan Aktif Belajar Kimia.Bandung : PT. Setia Purna
Inves
Nitrogen dalam Sekresi Tubuh
Nitrogen juga digunakan dalam proses sekresi tubuh untuk menjaga keseimbangan dan kestabilan
tubuh. Tubulus ginjal dapat mensekresi atau menambah zat-zat ke dalam cairan. Filtrasiselama
metabolisme sel-sel membentuk asam dalam jumlah besar. Namun, pH darah dan cairan tubuh dapat
dipertahankan sekitar 7,4 (alkalis). Sel tubuh membentuk amonia yang bersenyawa dengan
asam kemudian disekresi sebagai amonium supaya pH darah dan cairan tubuh tetap alkalis, netral, dan
seimbang.
Nitrogen bagi Pertumbuhan Tanaman
Nitrogen merupakan elemen hara yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Sumber utama Nitrogen
di dalam tanah yaitu bahan organik tanah. Selain dari bahan organik tanah Nitrogen juga diperoleh
dari gas N2 di atmosfer melalui penambatan atau fiksasi Nitrogen. Penambatan alami disebabkan oleh
jasad-jasad renik (terutama bakteri dalam tanah dan alga di air) dan gejala atmosfer tertentu, termasuk
kilat.
Bentuk Nitrogen yang dapat digunakan oleh tanaman adalah ion nitrat (NO3-) dan ion amonium
(NH4+). Ion-ion ini kemudian membentuk material kompleks seperti asam-asam amino dan asamasam nukleat yang dapat langsung diserap dan digunakan oleh tanaman tingkat tinggi. Menurut
Mengel dan Kirby (1987) dalam Rosmarkam dan Yuwono (2002) pada pH tanah yang rendah ion
nitrat lebih cepat diserap oleh tanaman dibandingkan ion amonium, pada pH tanah yang tinggi ion
Amonium diserap oleh tanaman lebih cepat dibandingkan ion nitrat dan pada pH netral kemungkinan
penyerapan keduanya berlangsung seimbang.
Fungsi Nitrogen bagi pertumbuhan tanaman adalah memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman.
Tanaman yang tumbuh pada tanah yang cukup N, berwarna lebih hijau. Selain itu Nitrogen berfungsi
dalam pembentukan protein.
Kekurangan nitrogen dapat menyebabkan daun tanaman berwarna hijau pucat dengan tulang daun
berwarna keunguan. Sedangkan kelebihan jitrigen dapat meyebabkan daun tanaman menjadi berwarna
hijau tua dan rimbun dengan sosok tanaman bongsor tetapi rentan terserang penyakit.
Arwida, Shintia Dian.2008.Adenium Arabicum.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Unsur nitrogen sebagai pupuk misalnya pupuk urea, pupuk ZA, pupuk amonia, pupuk amonium nitrat
dan pupuk kalium nitrat.
Selain digunakan sebagai pupuk, nitrogen juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan amonia
pada skala industri. Amonia digunakan sebagai bahan pengawet dalam makanan kemasan untuk
memeprpanjang masa penggunaan dan sebagai bahan pendingin.
Rahayu, Iman.Praktis Belajar Kimia.PT. Visindo Media Persada

SIFAT dan SENYAWA NITROGEN
A. SIFAT FISIK DAN KIMIA.
Ditemukkan oleh Daniel Rutherfrrod pada tahun 1772
Mempunyai massa atom 14,0067 sma
Mempunyai nomor atom 7
Titik didih -196 0 C
Titik beku -210 0 C
Mempunyai jari-jari atom 0,92 0A
Mempunyai Konfigurasi [He 2] s 2 2 p 3
Dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi -3, +5, +4, dan +2.
Mempunyai volume atom 17,30 cm3 / mol
Mempunyai struktur heksagonal
Mempunyai massa jenis 1,2151 gram/cm 3
Mempunyai kapasitas panas 1,042 J/gK
Mempunyai potensial ionisasi 14,534 Volt
Mempunyai energi ionisasi k-1 = 1402,3 kJ/mol k-2 = 2856 kJ/mol k-3 = 45781 kJ/mol
Mempunyai nilai elektronegativitas 3,04
Mempunyai konduktivitas kalor 0,02598 W/mK
Mempunyai harga entalpi pembentukan 0,36 kJ/mol
Mempunyai harga bentalpi penguapaan 2,7928kJ/mol
Berupa gas tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, dan tidak beracun.
Mudah menguap
Tidak reaktif
Bersifat diamagnetik
Elektronegatifannya paling tinggi dalam satu golongan 3
B. SENYAWAAN NITROGEN
Senyawaan nitrogen terbagi menjadi :

Nitrida ( senyawa metal nitrogen ), Nitrida Hidrida ( NH3, garam amonium, hidrasin N2H4,
hidroksilamin NH2OH ), Oksida nitrogen ( N2O, NO, NO2, N2O5 ), Ion nitronium ( NO2+ ), Asam
nitrit
Hidrida utama nitrogen ialah amonia (NH3) walaupun hidrazina (N2H4) juga banyak
ditemukan. Amonia bersifat basa dan terlarut sebagian dalam air membentuk ion ammonium (NH4+).
Amonia cair sebenarnya sedikit amfiprotik dan membentuk ion ammonium dan amida (NH2-);
keduanya dikenal sebagai garam amida dan nitrida (N3-), tetapi terurai dalam air. Gugus bebas
amonia dengan atom hidrogen tunggal atau ganda dinamakan amina. Rantai, cincin atau struktur
hidrida nitrogen yang lebih besar juga diketahui tetapi tak stabil.
1) Amonia
Amonia umumnya bersifat basa (pKb=4.75), namun dapat juga bertindak sebagai asam yang
amat lemah (pKa=9.25). NH3 merupakan molekul polar, berbentuk piramid dengan tiga atom
hidrogen menempati dasar piramid dan memiliki sepasang elektron bebas pada puncaknya (atom N),
menyebabkan senyawa ini mudah terkondensasi (suhu kondensasi -33oC) menjadi cairan dengan
kekuatan besar sebagai pelarut. Dalam banyak hal, ammonia cair merupakan pelarut yang mirip
dengan air dan mampu melarutkan berbagai macam garam. Selain itu, ammonia mempunyai sifat
yang unik dalam hal melarutkan logam-logam alkali dan alkali tanah, yakni menghasilkan larutan
yang mengandung elektron tersolvasi. Gas ammonia sangat larut dalam air, karena baik NH3 maupun
H2O adalah molekul-molekul polar. Senyawa nitrogen yang utama adalah ammonia, NH3, yang
terdapat di atmosfir dalam jumlah yang sangat sedikit, terutama sebagai produk peruraian bahan yang
mengandung nitrogen dari hewan dan tumbuhan. Proses ini merupakan cara yang paling ekonomis
untuk fiksasi nitrogen, yakni konversi nitrogen di atmosfir menjadi senyawa yang berguna. Pada
proses Haber, ammonia disintesis dengan cara melewatkan campuran nitrogen dan hidrogen di atas
permukaan katalisator (umumnya besi oksida) pada suhu 500oC dan tekanan 1000 atm, yang rata-rata
dapat mengkonversi 50% N2 menjadi NH3. N2(g) + 3H2(g) => 2NH3(g) + 22 kkal. Kegunaan
Amonia yaitu sebagai pupuk (kompos maupun urea), Disinfectan, Bahan bakar, Pelarut senyawa
organik, anorganik, dan logam, Bahan pembuatan asam nitrat (www.wikipedia.org)
2) Asam Nitrat
Asam nitrat, HNO3 merupakan salah satu asam anorganik yang penting dalam industri dan
laboratorium, sehingga diproduksi dalam jumlah yang banyak sekali. 10 Pembuatan asam nitrat ini
pada prinsipnya menggunakan cara oksidasi katalitik ammonia pada proses Oswald. Asam nitrat
adalah merupakan satu jenis bahan kimia industri yang penting, diproduksi dalam skala besar dengan
proses Haber-Bosch dan biasanya sangat erat dengan produksi ammonia, NH3. Langkah pertama
adalah oksidasi NH3 menjadi NO. Setelah pendinginan, NO dicampur dengan udara dan diabsorbsi di
dalam suatu aliran air. Reaksi-reaksi di bawah ini adalah langkah-langkah reaksi menghasilkan HNO3

≈ 60% (berat) dan konsentrasi-nya dapat dinaikkan menjadi 68% dengan cara destilasi, proses ini
dikenal dengan proses Oswald.
4 NH3(g) + 5 O2(g) → 4 NO(g) + 6 H2O(g)
2 NO(g) + O2(g) → 2 NO2(g)
3 NO2(g) + H2O(l) → 2 H+(aq) + 2 NO3-(aq) + NO(g)
Pada tahap pertama, campuran NH3 dan udara dilewatkan melalui kumparan platina yang dipanaskan
pada temperatur 800 °C. Pada pendinginan, produk nitrogen oksida (NO) dioksidasi menjadi nitrogen
dioksida (NO2), yang kemudian mengalami disproporsionasi dalam larutan membentuk asam nitrat
dan NO. Dengan cara memberikan konsentrasi O2 yang cukup tinggi, NO sisa akan diubah menjadi
NO2 dan reaksi terakhir akan bergeser ke arah kanan. Untuk mendapatkan asam 100% dilakukan
destilasi HNO3 yang volatil. Asam nitrat murni dapat dibuat di laboratorium dengan cara
menambahkan H2SO4 ke KNO3 dan mendestilasi hasil reaksi in vacuo. Asam nitrat adalah cairan tak
berwarna, tetapi harus disimpan dibawah temperatur 273 K untuk mencegah dekomposisi yang
menyebabkan asam berwarna kuning
4 HNO3→ 4 NO2 + 2 H2O + O2.
Dalam larutan aqueous, HNO3 bertindak sebagai suatu asam kuat yang menyerang kebanyakan
logam-logam (yang sering terjadi lebih cepat jika terdapat HNO2 dalam jumlah trace), kecuali emas
(Au) dan logam-logam golongan platinum; dimana 11 besi (Fe) dan krom (Cr) mengalami passivasi
oleh HNO3 (semacam lapisan film tipis sehingga logam-logam ini tidak bisa diserang). Bila timah,
arsen dan beberapa logam-logam golongan-d direaksikan dengan HNO3, maka akan dihasilkan
oksida-oksida logam-logam tersebut, tetapi jika HNO3 direaksikan dengan logam-logam lain akan
dihasilkan nitrat-nitrat. Hanya Mg, Mn, dan Zn yang menghasilkan gas hidrogen jika direaksikan
dengan HNO3 dengan konsentrasi sangat encer. Jika logam tersebut merupakan reduktor yang lebih
kuat daripada H2, maka reaksi dengan HNO3 akan mereduksi asam menjadi N2, NH3.NH2OH atau
N2O, sedangkan logam lain akan menghasilkan NO atau NO2
3 Cu(s) + 8 HNO3(aq, encer) → 3 Cu(NO3)2(aq) + 4 H2O(l) + 2 NO(g)
Cu(s) + 4 HNO3(aq, pekat) → Cu(NO3)2(aq) + 2 H2O(l) + 2 NO2(g)
(www.wikipedia.org)
3) Nitrida
Selain ammonia dan garam ammonium, nitrogen membentuk senyawa lain dengan bilangan
oksidasi -3 yang meliputi nitrida seperti Na3N, Mg3N, dan TiN, yang sebagian besar dapat dibentuk
langsung dari kombinasi unsur-unsurnya. Sebagian dari senyawa ini, misalnya, Na3N dan Mg3N,

sangat reaktif dan bereaksi dengan air membebaskan ammonia. Tetapi TiN sangat inert dan digunakan
sebagai bahan pembuatan wadah reaksi suhu tinggi. Senyawa nitrogen tri-iodida (NI3) dimasukkan
kategori senyawa nitrogen dengan bilangan oksidasi -3, karena nitrogen lebih elektronegatif daripada
iodium. Pada suhu kamar, NI3 adalah zat padat yang sangat mudah meledak, bahkan seekor lalat yang
hinggap di atasnya dapat menyebabkan timbulnya ledakan.
4) Azida
Natrium azida dapat diperoleh dari reaksi :
3 NaNH2 + NaNO3  NaN3 + 3 NaOH + NH3
Azida-azida logam berat mudah meledak, misalnya timbal atau air raksa azida, telah digunakan dalam
sumbat bahan peledak. Asam azida murni, HN3, adalah cairan yang mudah meledak dan berbahaya
(www.wikipedia.org).
5) Hidrazin
Hidrasin, N2H4, dapat dianggap sebagai turunan dari ammonia dengan penggantian satu atom
hidrogen oleh gugus NH2. Hidrasin adalah basa difungsi
N2H4(aq) + H2O = N2H5+ + OH- K25 = 8,5 x 10-7
N2H5+(aq) + H2O = N2H62+ + OH- K25 = 8,9 x 10-15
Dan dua deretan garam hidrasium dapat diperoleh. Garam N2H5+ dapat diperoleh dengan kristalisasi
dari larutan aqua yang mengandung banyak kelebihan asam, karena garam ini biasanya kurang larut
dibanding garam-garam monoasam. N2H4 anhidrat adalah cairan berasap dan tidak berwarna (titik
didih 114oC) dan stabil ditinjau dari sifat endotermisnya (ΔHof = 50 kJ mol-1), dapat terbakar di
udara dengan membebaskan panas
N2H4(l) + O2(g) = N2(g) + 2 H2O(l0 ΔHo = -622 kJ mol-1
Hidrasin aqua adalah suatu reduktor kuat dalam larutan basa, dalam keadaan normal dapat teroksidasi
menjadi nitrogen. Hidrasin dibuat dengan interaksi larutan ammonia dengan natrium hipoklorit
NH3 + NaOCl → NaOH + NH2Cl (cepat)
NH3 + NH2Cl + NaOH → N2H4 + NaCl + H2O
Tetapi dalam hal ini terjadi persaingan reaksi yang agak cepat segera setelah hidrasin terbentuk
2 NH2Cl + N2H4 → 2 NH4Cl + N2
Untuk mengatasi hal ini, maka perlu ditambahkan gelatin (www.wikipedia.org).