KLASIFIKASI BUNGA KRISAN CRHYSANTIMUM (1)

Klasifikasi Tanaman Krisan
Bunga Krisan yang dikenal dengan nama crhysantemum, yaitu bahasa Yunani yang
mempunyai arti Kuning megah. Tanaman Krisan memiliki klasifikasi sebagai berikut.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Klas : Dicotiledonae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Crhysantemum
Spesies : Crhysantemum morifolium Ramat, Crhysantemum indicium, Crhysantemum roseum,
Crhysantemum maximum, Crhysantemum coccineum, dan lain-lain.

Tanaman Krisan
Tanaman Krisan (crhysantemum) merupakan tanaman yang mempunyai potensi untuk
dikembangkan dalam skala komersial terutama sebagai tanaman hias dalam pot maupun
bunga potong.Tanaman Krisanthemum yang tertua adalah Tanaman Krisanthemum Cina yang
bentuknya mirip dengan bunga daisy di Cina juga. Tanaman Krisanthemum Cina tersebut
telah dikultivasikan sekitar 2,500 tahun sebelum diperkenalkan ke Eropa dan sekarang bunga
seruni ini telah banyak ditanam di negara Barat dan Eropa bahkan Tanaman Krisan ini
diangkat menjadi bunga nasional negara Jepang. Tanaman Krisan masih tergolong ke dalam

famili yang sama dengan bunga aster dan daisy, yaitu famili Asteraceae.
Bentuk daun krisan seperti (Chrysantemum Morifollium), khususnya pada bagian tepinya
tampak bercelah dan bergerigi. Daun tersebut tersusun secara berselang-seling pada cabang
atau batangnya.
Batang Tanaman Krisan tumbuh tegak, berstruktur lunak, dan berwarna hijau. Namun
demikian, jika dibiarkan tumbuh terus maka batang pun akan menjadi keras berkayu dan
warnanya menjadi hijau kecokelat-cokelatan.
Akar dari Tanaman Krisan juga dapat menyebar ke semua arah dengan ke dalaman 30 cm
hingga 40 cm. Akarnya mudah mengalami kerusakan akibat pengaruh lingkungan yang
kurang baik. Misalnya, keadaan pengairan yang jelek, kandungan unsur Aluminium dan
mangan dalam tanah yang tinggi dan tanah yang terlalu masam atau pH rendah.
Bunga Krisan memiliki banyak variasi kelopak, yaitu tunggal dan pertumpuk dengan ukuran
kecil hingga ukuran sangat besar. Bunga Krisan tumbuh tegak pada ujung tanamandan
tersusun dalam tangkai (tandan) berukuran pendek sampai panjang. Bunga Krisan memiliki
berbagai bentuk yang menarik. Bunganya Beraneka ragam dan dapat dikelompokkan menjadi
beberapa golongan sebagai berikut.
a. Tunggal
Pada setiap tangkai hanya memiliki satu kuntum bunga. Piringan dasar bunganya sempit dan
sususnan mahkotabunganya hanya satu lapis.


b. Anemone
Helai bunganya berbentuk lebar, sekilas mirip dengan bunga tunggal. Namun, piringan dasar
bunganya lebih tebal dan lebih lebar.
c. Besar
Di setiap tangkainya hanya terdapat satu kuntum. Tetapi ukurannya besar yaitu dapat
mencapai 10 cm. Oleh karena itu, piringan dasar tidak kelihatan. Mahkota bunganya
memiliki banyak variasi, anatara lain melekuk ke dalam atau ke luar. Pipih, panjang,
bebrbentuk sendok, dan lain-lain.
d. Pompon
Karakteristik bentuk bunga pompon adalah bulat mirip bola. Mahkota bunga menyebar
kesegala penjuru.. Piringan dasar dari mahkota tidak tampak.
e. Dekoratif
Penampilan bunga krisan ini memang sangat dekoratif. Bunganya bebrbentuk bulat seperti
bola. Mahkota bunganya bertumpuk-tumpuk rapat, di tengah pendek dan semakin ke tepi
semakin panjan. Piringan dasar bunga tidak tampak.
Berkat teknik disbudding, jumlah kuntum bunga dibuat hanya satu yang kemudian dikenal
dengan krisan standar atau krisan tunggal. Contohnya, krisan shamrock, dark red pompon.
Regal mistdan Borholm.
Berdasarkan kuntum bunganya, krisan pun ternyata juga memiliki karakter masing-masing.
Anatara lain sebagai berikut.

a. Spray
Setiap tangkai memiliki sekitar 10 hingga 20 kuntum bunga. Namun, ukuran diameternya
kecil-kecil, yaitu sekitar 2 – 3 cm. Contoh krisan jenis spray antara lain krisan Puma,
Granada, Salmon, Klondike, dan sebagainya.
b. Standar
Setiap tangkai memiliki 1 kuntum bunga dan biasanya berukuran besar.
Selain aneka bentuk bunga tersebut, dikenal pula bentuk (tipe) bunga yang lain, antara lain :
a. Spoon, Bunga Krisan yang helainya berbentuk seperti sendok.
b. Spider, yang helai bunganya berbebtuk ramping dan seolah-olah seperti Laba-laba.
c. Quill, yang helainya beberbentuk seperti bulu ayam.
d. Incurve, yang helainya melengkung ke dalam, tersusun rapat, dan membentuk kepala
membulat.
e. Laciniated, helai bunganya berbentuk langsing dengan ujung terbelahtetapi saling melekuk
membentuk tabung.
f. Hairy, bentuk helainya menyerupai rambut.
g. Thistle, helai bunganya rambing, menggulung, namun bagian ujungngnya tetap membuka
sehingga mirip lubang kecil.
h. Cascade, helai bunganya panjang dan menjuntai.

i. Japanese, helai bunganya panjang da menyebar ke semua arah.

j. Ekhebisi, bunganya berbentuk bulat besar dengan helai bunga menyebar ke segala arah.
k. Reflex, helai bunga melengkung ke luar.
l. Reflexing incurve, helai bunganya berbentuk mirip dengan incurve tetapi, lebih melekuk.

Jenis dan Varietas Tanaman Krisan
Terdapat lebih dari sekitar seribua varietas krisan yang dikenal dan tersebar di seluruh dunia.
Awalnya krisan dibudidayakan di Jepang. Bahkan menjadikan krisan sebagai simbol
kekaisaran Jepang dan disebut sebagai Queen of the East. Kemudian beberapa waktunya
barulah menyebar ke Eropa lalu ke seluruh Asia. Tanaman Krisan baru masuk ke Indonesia
pada abad ke- 17 dan baru dikembangkan pada tahun 1940 di Cianjur, Lembang, Cisarua,
Brastagi dan Bandungan.
Ahli peneliti utama pada Balai Penelitian Tanaman Hias Departemen Pertanian di Segunung,
kecamatan Pacet, Cianjur telah berhasil menemukan 19 varietas baru krisan yang telah
dikembangkan para petani. Berdasarkan hasil persilangan dua varietas tua dari Belanda
bernama Town Talk dengan Saraswati di Instalasi Penelitian Tanaman Hias di Cipanas telah
diperoleh dua jenis bunga terbagus dan diberi nama Pus[ita Kencana serta Puspita Nusantara.
Krisan bukanlah tanaman asli Indonesia maka keberhasilan pembentukan biji untuk mendapat
varietas unggul sulit tecapai. Di luar negeri pemuliaan bunga krisan membutuhkan rumah
kaca yang suhunya sudah diatur 17º C dengan penyinaran penuh selama 15 jamper hari.
Jenis dan varietas tanaman krisan di Indonesia umumnya hibrida yang berasal dari Belanda,

Jepang dan Amerika Serikat. Tanaman krisan yang ditanam di Indonesia antara lain sebagai
berikut.
1.Krisan Lokal (Krisan Kuno)
Krisan lokal berasal dari luar negeri, tetapi telah beradaptasi dengan lingkungan tropis
Indonesia. Ciri-cirinya anatara lain sifat hidupnya di hari netral dan siklus hidupnya antar 712 bulan dalam satu kali penanaman. Salah satu contohnya adalah Crhysantemum maximum.
2. Krisan Introduksi (Krisan Modern atau Krisan Hibrida)
Ciri khas Krisan Introduksi antara lain sifat hidupnya berhari pendek, siklus hidupnya
relatif singkat. Dan bersifat sebagai tanaman annual. Salah satu contohnya adalah
Chrysanthemum indicum hybr.
3. Krisan Produk Indonesia
Balai Penelitian Tanaman Hias di Cipanas telah melepas varietas Krisa buatan Indonesia,
yaitu varietas Balitji 27.108, 27.177, 28.7 dan 30.13A.
Dengan sarana penelitian, dapat diteliti berbagai varietas krisan. Proses perkawinan
bunga krisan hingga menjadi tunas bunga membutuhkan waktu setahun. Selama masa
pertumbuhan, biji bunga hasil pemulian diletakan di media sekam bakar (kulit padi)
bercampur humus bambudan tanah yang disterilisasi. Karena Krisan merupakan tanaman hari

pendek maka biji harus diterangi lampu untuk merangsang pertumbuhannya. Setelah
terangsang pertumbuhannya lampu dimatikan.
Ada dua jenis krisan yang umum dibudidayakan oleh petani, yaitu krisan standar dan

krisan spray. Krisan standar digolonkan menjadi dua macam, yaitu :
a. Krisan Standar Hibrida
Karakteristik sistem budidaya krisan standar hibrida adalah jumlah bunganya hanya 1
kuntum pada satu tangakainya, bunganya bermekaran secara kompak, semourna dengan
diameter 8 – 12 cm dan beraneka ragam warna. Selain itu bunga dan daun bebas dari
serangan hama penyakit.
b. Krisan Standar Lokal
Ciri-ciri dari krisan standar lokal antara lain:


Jumlah bunga 2 – 3 kuntum/ tangkai.



Diameter bunga antara 12 – 15 cm.



Panjang tangkai bunga antara 70 – 80 cm.




Mekar bunga kurang kompak.



Bunganya hanya berwarna kuning dan putih.



Tidak bebas dari serangan hama dan penyakit.



Kesegaran bunga tidak lama, yaitu hanya mencapai 5 hari.

Tanaman hias krisan dapat menjadi tanaman musiman (annual) jika siklus hidupnya hanya
sampai bunga dan dapat menjadi tanaman tahunan jika selama hidupnya dapat memanen
bunga berkali-kali.
Jenis-jenis yang merupakan jenis paling digemari Chrysanthemum maximum,

Chrysanthemum carinatum, Chrysanthemum segetum, Chrysanthemum inodorum serta jenisjenis krisan bercabang.
a. Chrysanthemum segetum
Jenis krisan ini memiliki tinggi sekitar 50 cm. Bunga-bunga muncul pada umu 3 bulan
sesudah disemaikan. Lamanya bunga bertahan pada pohon hingga 2 bulan. Bentuk bunganya
adalah cakram dengan warna kuning dan di tengahnya berwarna gelap. Tanaman krisan Ini
dapat diperbanyak melalui biji, setek batang atau setek umbi akar. Jika bijinya disimpan
dalam tempat kering dapat bertahan hingga beberapa tahun tanpa mengurangi kemampuan
tumbuhnya.
b. Chrysanthemum inodorum

Jenis krisan ini mempunyai tinggi sekitar 35 cm dan mulai bermunculan bunga pada bulan ke
3 setelah disemaikan. Lamanya berbunga hingga 2 bulan. Jika diperbanyak melalui biji,
krisan tumbuh 2 minggu setelah disemaikan. Jika bijinya disimpan dalam tempat kering dapat
bertahan hingga beberapa tahun tanpa mengurangi kemampuan tumbuhnya.

c. Chrysanthemum carinatum
Bunga Chrysanthemum carinatum berbentuk cakram yang memiliki tiga warna melinkar
dengan pusatnya berwarna gelap. Warna bunganya beragam. Perbanyakan melalui biji dapat
tumbuh rata-rata 2 minggu setelah disemaikan.
d. Chrysanthemum maximum

Jenis Chrysanthemum maximum ini bertipe lockenpopf. Tinggi tanaman krisan ini mencapai
1 meter. Bunganya bertangkai panjang dan tegas bentuk cakram berwarna putih. Tanaman ini
digunakan sebagai penghias kebun atau taman, penghias pinggiran pagar tembok maupun
sebagi bunga potong.
e. Jenis-Jenis Krisan Bercabang
Krisan yang mempunyai banyak cabang dan ranting. Akibatnya, akan terbentuk rangkaian
bunga yang membulat. Bunganya beraneka ragam dan berbentuk cakram atau bersusun.
Contohnya Crhysanthemum koreanum.
Beraneka ragam tanaman krisan yang lain, antara lain Chrysanthemum bloemen.
Chrysanthemum achilleifolium, Chrysanthemum coronarium, Chrysanthemum nankinensis,
Chrysanthemum leucoanthemum, Chrysanthemum
paludosum, Chrysanthemum pacifium Nakai, Chrysanthemum japonense Nakai var.
asizuriense Kitam, Chrysanthemum oxeye daisy dan Chrysanthemum siwogiku Kitam.

Syarat Tumbuh Tanaman Krisan
Iklim
1. Tanaman krisan membutuhkan air yang memadai, tetapi tidak tahan terhadap terpaan
air hujan. Oleh karena itu untuk daerah yang curah hujannya tinggi,
penanaman dilakukan di dalam bangunan rumah plastik.
2. Untuk pembungaan membutuhkan cahaya yang lebih lama yaitu dengan bantuan

cahaya dari lampu TL dan lampu pijar. Penambahan penyinaran yang paling baik
adalah tengah malam antara jam 22.30–01.00 dengan lampu 150 watt untuk areal 9 m
2 dan lampu dipasang setinggi 1,5 m dari permukaan tanah. Periode pemasangan
lampu dilakukan sampai fase vegetatif (2-8 minggu) untuk mendorong pembentukan
bunga.
3. Suhu udara terbaik untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah antara 20-26 derajat
C. Toleran suhu udara untuk tetap tumbuh adalah 17-30 derajat C.

4. Tanaman krisan membutuhkan kelembaban yang tinggi untuk awal pembentukan akar
bibit, setek diperlukan 90-95%. Tanaman muda sampai dewasa antara 70-80%,
diimbangi dengan sirkulasi udara yang memadai.
5. Kadar CO2 di alam sekitar 3000 ppm. Kadar CO2 yang ideal untuk memacu
fotosistesa antara 600-900 ppm. Pada pembudidayaan tanaman krisan dalam
bangunan tertutup, seperti rumah plastik, greenhouse, dapat ditambahkan CO2,
hingga mencapai kadar yang dianjurkan.
Media Tanam
1. Tanah yang ideal untuk tanaman krisan adalah bertekstur liat berpasir, subur, gembur
dan drainasenya baik, tidak mengandung hama dan penyakit.
2. Derajat keasaman tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman sekitar 5,5 - 6,7.
Ketinggian Tempat

ketinggian tempat yang ideal untuk budidaya tanaman ini antara 700–1200 m di atas
permukaan laut

Cara Memperbanyak Tanaman Krisan
1.

Pembibitan

a. Persyaratan Bibit : Bibit diambil dari induk sehat, berkualitas prima, daya tumbuh tanaman
kuat, bebas dari hama dan penyakit dan komersial di pasar.
1. Penyiapan Bibit: Pembibitan krisan dilakukan dengan cara vegetatif yaitu dengan anakan,
setek pucuk dan kultur jaringan.
o

Bibit asal anakan

o

Bibit asal stek pucuk : Tentukan tanaman yang sehat dan cukup umur. Pilih
tunas pucuk yang tumbuh sehat, diameter pangkal 3-5 mm, panjang 5 cm, mempunyai 3
helai daun dewasa berwarna hijau terang, potong pucuk tersebut, langsung semaikan atau
disimpan dalam ruangan dingin bersuhu udara 4 derajat C, dengan kelembaban 30 %
agar tetap tahan segar selama 3-4 minggu. Cara penyimpanan stek adalah dibungkus
dengan beberapa lapis kertas tisu, kemudian dimasukan ke dalam kantong plastik ratarata 50 stek.

o

Penyiapan bibit dengan kultur jaringan : Tentukan mata tunas atau eksplan dan
ambil dengan pisau silet, stelisasi mata tunas dengan sublimat 0,04 % (HgCL) selama 10
menit, kemudian bilas dengan air suling steril. Lakukan penanaman dalam medium MS
berbentuk padat. Hasil penelitian lanjutan perbanyakan tanaman krisan secara kultur
jaringan:

1.

Medium MS padat ditambah 150 ml air kelapa/liter ditambah 0,5 mg
NAA/liter ditambah 1,5 mg kinetin/liter, paling baik untuk pertumbuhan tunas dan
akar eksplan. Pertunasan terjadi pada umur 29 hari, sedangkan perakaran 26 hari.

2.

Medium MS padat ditambah 150 ml air kelapa/liter ditambah 0,5 mg
NAA/liter ditambah 0,5 BAP/liter, kalus bertunas waktu 26 hari, tetapi medium tidak
merangsang pemunculan akar.
Medium MS padat ditambah 0,5 mg NAA/liter ditambah 0,5-0.2 mg
kinetin/liter ditambah 0,5 mg NAA/liter ditambah 0,5-2,0 BAP/liter pada eksplan
varietas Sandra untuk membentuk akar pada umur 21-31 hari. Penyiapan bibit pada
skala komersial dilakukan dengan dua tahap yaitu:
a. Stok tanaman induk : Fungsinya untuk memproduksi bagian vegetatif sebanyak
mungkin sebagai bahan tanaman Ditanam di areal khusus terpisah dari areal
budidaya. Jumlah stok tanaman induk disesuaikan dengan kebutuhan bibit yang
telah direncanakan. Tiap tanaman induk menghasilkan 10 stek per bulan, dan
selama 4-6 bulan dipelihara memproduksi sekitar 40-60 stek pucuk. Pemeliharaan
kondisi lingkungan berhari panjang dengan penambahan cahaya 4 jam/hari mulai
23.30–03.00 lampu pencahayaan dapat dipilih Growlux SL 18 Philip.

3.

b. Perbanyakan vegetatif tanaman induk.
1. Pemangkasan pucuk, dilakukan pada umur 2 minggu setelah bibit ditanam,
dengan cara memangkas atau membuang pucuk yang sedang tumbuh sepanjang
0,5-1 cm.
2. Penumbuhan cabang primer. Perlakuan pinching dapat merangsang pertumbuhan
tunas ketiak sebanyak 2-4 tunas. Tunas ketiak daun dibiarkan tumbuh sepanjang
15-20 cm atau disebut cabang primer.
3. Penumbuhan cabang sekunder. Pada tiap ujung primer dilakukan pemangkasan
pucuk sepanjang 0,5-1 cm, pelihara tiap cabang sekunder hingga tumbuh
sepanjang 10-15 cm.
2. Teknik Penyemaian Bibit
a. Penyemaian di bak : Siapkan tempat atau lahan pesemaian berupa bak-bak berukuran
lebar 80 cm, kedalaman 25 cm, panjang disesuaikan dengan kebutuhan dan sebaiknya bak
berkaki tinggi. Bak dilubangi untuk drainase yang berlebihan. Medium semai berupa pasir
steril hingga cukup penuh. Semaikan setek pucuk dengan jarak 3 cm x 3 cm dan kedalaman
1-2 cm, sebelum ditanamkan diberi Rotoon (ZPT). Setelah tanam pasang sungkup plastik
yang transparan di seluruh permukaan.
b. Penyemaian kultur jaringan : Bibit mini dalam botol dipindahkan ke pesemaian beisi
medium berpasir steril dan bersungkup plastik tembus cahaya.

Pemeliharaan
Untuk pemeliharaan, penyiraman dilakukan dengan sprayer 2-3 kali sehari, pasang bola
lampu untuk pertumbuhan vegetatif, penyemprotan pestisida apabila tanaman di serang hama
atau penyakit. Buka sungkup pesemaian pada sore hari dan malam hari, terutama pada

beberapa hari sebelum pindah ke lapangan. Pemeliharaan pada kultur jaringan dilakukan di
ruangan aseptik, setelah bibir berukuran cukup besar, diadaptasikan secara bertahap ke
lapangan terbuka.
Bibit stek pucuk siap dipindahtanamkan ke kebun pada umur 10-14 hari setelah semai dan
bibit dari kultur jaringan bibit siap pindah yang sudah berdaun 5-7 helai dan setinggi 7,5-10
cm.

Kegunaan/Fungsi TanamanKrisan
Kegunaan tanaman krisan yang utama adalah sebagai tanaman hias. Manfaat lain dari
tanaman ini adalah sebagai obat tradisional dan penghasil racun serangga.
1. Tanaman Krisan sebagai Tanaman Hias
Bunga Krisan sering digunakan sebagai bunga potong dalam berbagai kegiatan. Bahkan
uniknya warna bunga krisan dapat dikaitkan dengan makna kegiatan itu sendiri.
Sebagai tanaman hias (bunga hias), krisan di Indonesia digunakan sebagai bunga potong dan
bunaga pot.
2. Tanaman Krisan sebagai Penghasil Racun Serangga
Tanaman Krisan jenis Chrysanthemum cinerariafolium VS mengandung zat pyrethrin. Zat
pyrethrin sangat beracun bagi aneka macam serangga, tetapi tidak merupakan racun bagi
binatang yang berdarah panas. Zat pyrethrin dapat digunakan antara lain sebagai campuran
bahan pembuatan obat nyamuk.
3. Tanaman Krisan sebagai Tanaman Obat.
Selain menjadi tanaman hias dan Racun serangga Tanaman Krisan juga dapat bermanfaat
sebagai tanaman obat tradional. Bunga krisan yang telah dikeringkan akan berkhasiat dalam
menyembuhkan panas dalam dan menyerap racun dalam tubuh.
Bunga krisan yang dikeringkan dapat dijadikan the. Ramuan teh bunga krisan ini dapat
menyegarkantenggorokan, memperindah bentuk tubuh, memulihkan kesehatan, serta baik
untuk menjaga kesehatan mata. Bunga krisan juga dapat melancarkan peredaran darah.

Arti warna bunga Krisan




Krisan merah mempunyai arti cinta
Krisan putih mempunyai arti kejujuran dan kebenaran
Krisan kuning mempunyai arti kegembiraan dan optimisme

Arti bunga Krisan


Cryshanthemum atau krisan memiliki simbol yaitu frienship yang artinya teman baik



Arti krisan yang lain adalah seorang teman yang besar, ceria dan bahagia. Selama
bertahun-tahun, krisan menandakan pujian dan kekaguman. Bunga krisan dianggap
sebagai seorang bangsawan bunga dari kelas bangsawan cina



Arti krisan (jepang) : Jepang menganggap bunga ini sebagai lambang matahari,
mereka juga percaya bahwa kelopak krisan tunggal bolinksom ditempatkan dalam
sebuah gelas anggur menjamin hidup panjang dan sehat.