Makalah Seminar Teori Ekonomi .docx
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Struktur pasar dalam ekonomi terbagi berdasarkan jumlah penjual, jumlah konsumen, dan
jenis barang yang diproduksi maupun dijual. Dalam struktur pasar kita sering mengenal empat
jenis pasar. Monopoli, monopolistic, oligopoly dan pasar persaingan sempurna. Tiap jenis-jenis
pasar memiliki karakteristik masing-masing dalam mekanisme pasarnya. Berikut ilustrasi jenisjenis struktur pasar.
Gambar diatas merupakan table pembagian jenis struktur pasar yang sering dikenal.
Namun sebenarnya di masing-masing struktur pasar tersebut masih dapat dibagi lagi menjadi
beberapa model. Pada laporan ini, kami akan menganalisis tentang model-model dalam salah
satu jenis struktur pasar yang ada pada table tersebut, yakni pada pasar Oligopoli. Pasar
oligopoly memiliki banyak sekali model-model didalamnya, sehingga kami tertarik untuk
menelusuri.
1 | Page
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memosisikan dirinya sebagai bagian yang
terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari
tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru,
perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari
pesaing mereka. Praktik oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan
perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan
melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat
maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga di
antara pelaku usaha yang melakukan praktik oligopoli menjadi tidak ada.
Pasar oligopoly cenderung lebih mendekati pasar monopoly dibandingkan pasar
persaingan sempurna . Dalam pasar kompetitif , masing masing perusahaan tidak bisa
mempengaruhi pasar dan output yang dihasilkan kecil sehingga nantinya mereka tidak dapat
mempengaruhi harga . sedangkan dalam pasar monopoly hanya terdapat satu perusahaaan dalam
industry dan perusahaan tersebut bersifat price maker . persamaan kedua pasar tersebut masing
masing perusahaan tidak dapat mempengaruhi kebijakan yang diambil oleh perusahaan lainnya
.sehingga tidak saling ketergantungan dan tidak asa pengambilan keputusan yang saling
2 | Page
mempengaruhi . inilah karakteristik utama yang membedakan pasar oligopoly dengan kedua
pasar tersebut . dimana dalam pasar oligopoly terdiri dari beberapa atau dua perusahaan
(duopoly) yang dapat mempengaruhi harga pasar dan juga keuntungan perusahaan.
Tiga model pasar oligopoly yang paling dikenal adalah model oligopoly cournot ,
oligopoly Bertrand dan oligopoly stackelbarg. Konsep ini didasarkan kondisi pada pasar ini
dimana keputusan (tentang harga atau output) setiap perusahaan tergantung keputusan
perusahaan kompetitornya
Dalam makalah ini kami penulis lebih focus membahas oligopoly model cournot dimana
perusahaan menentukan banyaknya output yang di produksi dan membiarkan pasar yang
menentukan harga dari output yang ditawarkan tersebut . sehingga model ini sering disebut juga
dengan Quantity-Setting( pindyck , Robert. : 1998) . Model Cournot dapat menghasilkan
keuntungan yang lebih tinggi dari perdagangan ketika diferensiasi produk kemungkinan terbatas.
Misalkan dalam pasar terdapat dua perusahaan dengan produk yang dihasilkan sejenis. Untuk
memaksimalkan keuntungan perusahaan dapat memustukan berproduksi (output) pada periode
tersebut. Jika kedua perusahaan berproduksi pada periode yang sama maka akan terjadi model
duopoly cournot . Dalam karya ilmiah ini kami memilih membahas model cournot untuk pilihan
strategi yang dijadikan poin persaingan antar perusahaan pada model cournot oligopoly.
3 | Page
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Model Cournot
Model Cournot adalah model duopoli, di mana kedua perusahaan memproduksi suatu
barang yang homogen. Masing-masing perusahaan memperlakukan output pesaingnya sebagai
sesuatu yang tetap, dan semua perusahaan memutuskan secara bersamaan berapa banyak produk
yang harus diproduksi. Dalam model ini digunakan asumsi dasar bahwa setiap perusahaan akan
berusaha memaksimumkan profitnya dengan harapan bahwa output decision-nya tidak akan
mempengaruhi keputusan pesaingnya. ( Nicholson : 2007 )
Dalam model Cournot barang yang dihasilkan itu juga bersifat homogen dan struktur
biaya produksinya sama dengan biaya produksi marginal yang = 0. Secara umum dalam model
Cournot bisa di katakana bahwa jika dipasar terdapat 2 perusahaan maka masing-masing
perusahaan akan menentukan berapa banyak kuantitas yang akan diproduksi, setelah menentukan
jumlah produksi maka mereka akan menentukan harga yang bisa diterima di pasar.
2.1.2 Cournot competition
4 | Page
Sumber : Pyndick, Mikroekonomi, 2005 dimodifikasi
Gambar 2.2 menjelaskan bahwa kurva reaksi perusahaan 1 menunjukkan berapa banyak
yang akan diproduksinya sebagai fungsi dari berapa besar perusahaan itu mengira perusahaan 2
akan berproduksi. Begitu pula dengan perusahaan 2. Kurva reaksi perusahaan 2 menunjukkan
outputnya sebagai fungsi dari seberapa besar perusahaan itu mengira perusahaan 1 akan
berproduksi. Dalam Q1 Q2 Ekuilibrium Cournot Kurva Reaksi Perusahaan 1 Q1*(Q2) Kurva
Reaksi Perusahaan 2 Q2*(Q1) 31 ekuilibrium Cournot, masing-masing perusahaan dengan tepat
mengasumsikan jumlah yang akan diproduksi pesaingnya dan dengan demikian memaksimalkan
labanya sendiri. Hal tersebut menyebabkan tidak satu perusahaan pun akan berpindah dari
ekuilibrium. ( Nicholson : 2007 )
2.1.3 Equilibrium Cournot
Ekuilibrium Cournot merupakan contoh dari ekuilibrium Nash. Dimana solusi model
cournot masing masing perusahaan membuat asumsi yang tepat mengenai jumlah produksi
perushaan lain . Asumsi yang berlaku dalam model Cournot bahwa output pesaingnya adalah
tetap akan rasional jika kedua perusahaan tersebut memilih outputnya hanya sekali saja karena
pada saat itulah outputnya tidak dapat berubah. Selain itu, asumsi tersebut akan rasional jika
keduanya berada dalam ekuilibrium Cournot karena pada saat itulah tidak satu perusahaan pun
mempunyai insentif untuk mengubah outputnya. Model Cournot akan sesuai dengan perilaku
5 | Page
duopolis dalam industri yang terdiri atas perusahaan-perusahaan yang identik dan tidak satupun
di antaranya lebih unggul atau dalam kepemimpinan. ( Nicholson : 2007 )
2.2 Penelitian Terdahulu
JUDUL
Author
Price discrimination in asymmetric Cournot oligopoly
1. Barna Bakó (Department of Microeconomics, Corvinus University of
Budapest, 1093-H, Budapest, Fővám tér 8, Hungary)
2. András Kálecz-Simon (Department of Microeconomics, Corvinus
Location of
University of Budapest, 1093-H, Budapest, Fővám tér 8, Hungary)
Hungary
researh
Discussion
Peneliti
ingin
membuktikan
apakah
diskriminasi
harga
akan
mempengaruhi jumlah barang yang diproduksi. Dalam hal ini penulis mengacu
pada model Cournot. Dalam jurnalnya, beliau juga membuktikan bahwa
diskriminasi harga yang diberikan kepada konsumen tidak mempengaruhi
jumlah output, karena apabila barang yang dijual dengan harga X kurang laku,
maka produsen akan menggunakan harga kedua, yaitu dibawah harga awal
namun dengan kuantitas yang lebih tinggi disbanding yang ditawarkan pada
saat harga barang awal.
JUDUL
The Cournot production game with multiple firms under an ambiguous
Author
decision environment
1. Jr-Fong Dang (Department of Industrial Engineering & Management,
National Chiao Tung University, 1001 Ta Hsueh Road, Hsinchu 300,
Taiwan)
2. I-Hsuan Hong (Institute of Industrial Engineering, National Taiwan
University, 1 Section 4 Roosevelt Road, Taipei 106, Taiwan)
3. Jing-Ming Lin (Department of Industrial Engineering & Management,
National Chiao Tung University, 1001 Ta Hsueh Road, Hsinchu 300,
Taiwan)
Location
researh
Discussion
of Taiwan
Jurnal ini menjelaskan bahwa setelah masa resesi, kebijakan pemerintah berada
pada ketidakpastian kebijakan, maka dari itu penulis ingin mengestimasi
6 | Page
bagaimana menetapkan harga dan jumlah produksi yang tepat pada pasar
duopoly
dengan
menggunakan
cournot
game
theory.
Dan
penulis
menggunakan fuzzy theory sebagai parameter dalam penelitiannya. Dan
kesimpulannya adalah muncul hasil yang bervariasi, tergantung dari jenis
perusahaannya, dan tergantung kasus yang terjadi, apakah masuk dalam
kategori optimis atau pesimis. Hal tersebut yang mempengaruhi profit
perusahaan tersebut.
JUDUL
Author
Dynamic analysis of a Cournot duopoly model
M.F.Elettreby
(MathematicsDepartment,FacultyofScience,KingKhalidUniversity,Abha9004,
SaudiArabia;
MathematicsDepartment,FacultyofScience,MansouraUniversity,Mansoura35
Location
research
Discussion
516,Egypt)
of Egypt
Dalam jurnalnya telah membandingkan antara the bounded rationally model
dengan Puu’s incomplete version of the model, dimana keduanya merupakan
mekanisme pembentuk harga di pasar oligopoly namun dengan versi yang
berbeda, dimana pada versi pertama . Penulis akhirnya mengeluarkan
kesimpulan diantara kedua versi tersebut. Dengan menggunakan versi
bounded, perusahaan tidak perlu memikirkan masalah optimisasi, hanya saja
mereka harus menyesuaikan bahwa jumlah yang mereka produksi sebagai
dasar estimasi dari marginal profit. Sedangkan pada versi puu’s perusahaan
hanya mengetahui profit mereka dan juga kuantitas yang diproduksi dalam
dua periode kedepan.
JUDUL
Author
The Cournot–Bertrand model and the degree of product differentiation
1. Carol Horton Tremblay (Department of Economics, Oregon State
University, Corvallis, OR 97331-3612, USA)
2. Victor J. Tremblay (Department of Economics, Oregon State
7 | Page
Location
researh
Discussion
University, Corvallis, OR 97331-3612, USA)
of United State of America
Dalam jurnal ini, peneliti ingin membandingkan kedua model yaitu cournot
dan Bertrand dari segi diferensiasi produk. Lalu, peneliti menemukan bahwa
ekuilibrium Cournot-Bertrand dengan dua perusahaan adalah stabil ketika ada
diferensiasi produk yang cukup. Artinya, ketika diferensiasi produk semakin
kecil, model cournot justru akan semakin mendekati persaingan yang
sempurna antar dua perusahaan, karena pada dasarnya marginal cost pada
model cournot adalah konstan, sehingga diferensiasi produk hanya akan
meningkatkan marginal cost. Berbeda dengan model Bertrand, dengan adanya
homogenitas produk, model Bertrand akan mengalami kegagalan pasar, dan
perusahaan tidak akan bertahan.
JUDUL
Author
Cournot vs. Bertrand under centralised bargaining
Debasmita Basak (Department of Economics, School of Management,
Swansea University, Fabian
Location
researh
Discussion
Way, Swansea SA1 8EN, UK. Tel.: +44 1792602075)
of Swansea, UK.
Dalam jurnal ini telah membandingkan antara cournot model dengan Bertrand
model dengan perbandingan profit antar model. Dalam kesimpulannya,
apabila γ tidak sama dengan 0 cournot model akan mendapat profit lebih
tinggi daripada model Bertrand apabila substitusinya ketat. Yang kedua,
apabila γ tidak sama dengan 0 model Bertrand memiliki consumer surplus
dan social welfare lebih tinggi dibanding model cournot.
JUDUL
Author
“Efficiency loss in a Cournot oligopoly with convex market demand”
1. John N. Tsitsiklis (Laboratory of Information and Decision Systems
Massachusetts Institute of Technology, Cambridge, MA, 02139 )
2. Yunjian Xu1 ( Engineering Systems and Design Singapore University of
Location
Technology and Design, Singapore 138682 )
of BC, Canada.
8 | Page
Research
Published online: 2 June 2014 / Siencedirect.com
Discussion
Pada artikel ini membahas maksimalisasi kesejahterahan sosial yang di capai
pada Cournot Model kasus dimana fungsi permintaan pasar ialah cembung .
pada artikel ini dapat diketahui bahwa cournot model dapat menghasilkan
hilangga tingginginya efesiensi . permintaan pasar cembung dan fungsi biaya
akan kehilangan efesiensi dan terjadi ekuilibrium cournot dari fungsi permintaan
JUDUL
Author
On the Markovian efficiency of Bertrand and Cournot equilibria
1. Luca Colombo ( Deakin University, School of Accounting, Economics and
Finance, Burwood Campus, 221 Burwood Hwy, Burwood, 3125 VIC, Australia )
2. Paola Labrecciosa ( Monash University, Department of Economics, Clayton
Location
Campus, Wellington Road, Clayton, 3800 VIC, Australia )
of Australia
Research
Published online: 6 November 2014 / Siencedirect.com
Discussion
Pada artikel ini membahas perbandingan harga dan strategi kuantitas dalam
model
persaingan
oligopolistic
dimana
kasus
produksi
sumber
daya
membutuhkan eksploitasi dari aktiva produksi . pada artikel ini dapat diketahui
perbandingan harga dan strategi kuantitas dalam model oligopoly dimanas
dimana produksi membutuhkan sumber daya terbaru (barang subtitusi) yang
dampak dikaitkan dengan preferensi konsumen .
Untuk peringkat Bertrand dan cournot :
Kesejahteraan betrand lebih besar dari pada cournot ketika ada barang
pengganti
Keseimbangan cournot lebih efesiensi dari pada betrand
JUDUL
Author
A generalized pricing rule for multi-market Cournot oligopoly
1. Dennis L. Weisman*
Department of Economics, Kansas State University, 327 Waters Hall, Manhattan,
KS 66506-4001, USA
Location
of Australia
9 | Page
Research
Published online: 1 april 2003 / Siencedirect.com
Discussion
Pada artikel ini membahas trade off antara konsentrasi pasar dan partisipasi pasar
dalam model cournot. Dapat diketahui bahwa perubahan struktur pasar secara
bersamaan dapat meningkatkan konsentrasi pasar dan MMP (multi market
provider) kesejahteraan konsumen .
JUDUL
Investigation of the impact of demand elasticity on electricity market
Author
using extended Cournot approach
1. J. Yan ( Department of Electrical Engineering, University of Cape Town, Cape
Town, South Africa)
Location
of South Africa
Research
Published online: 18 april 2014 / Siencedirect.com
Discussion
Pada artikel ini membahas dampak dari elastisitas permintaan pasar listrik dalam
model cournot dengan pertimbangan elastisitas permintaan . hasil penelitian
menunjukan bahwa peningkatan elastisitas permintaan secara efektif dapat
mempengaruhi output pasar dan mengurangi beban pembayaran yang
memperkuat fakta bahwa permintaan pasar mencegah penyalahgunaan kekuasan
pasar
JUDUL
Author
Location
Volume and share quotas in Cournot competition
1. Yasunori Okumura ( Faculty of Economics, Hannan University, 5-4-33
Amami Higashi, Matsubarashi, Osaka 580-8502 Japan)
of Japan
Research
Published online: 14 february 2014 / Siencedirect.com
Discussion
Pada artikel ini membahas volume dan kuota di pasar dimana perusahaan terlibat
dalam cournot model dalam kesetaraan pajak . jangka pendek persaingan pasar;
yaitu, kasus di mana perusahaan yang eksogen diberikan. Dalam hal ini, pajak
spesifik dan volume sistem kuota yang setara sehubungan dengan jumlah
ekuilibrium. Perbedaan penting antara pajak tertentu dan kuota volume yang
10 | P a g e
sistem adalah bahwa keuntungan dari beberapa perusahaan di bawah sistem
kuota volume yang lebih tinggi dari sistem pajak tertentu; Namun, pemerintah
pendapatan di bawah sistem pajak tertentu lebih tinggi di bawah volume sistem
kuota. Oleh karena itu, dalam kasus di mana otoritas mengutamakan pendapatan
pemerintah atas laba perusahaan, misalnya, dalam kasus pasar internasional,
maka harus memilih tertentu sistem pajak.
BAB III
PEMBAHASAN
11 | P a g e
Kasus Cournot mengasumsikan bahwa perusahaan dalam menerapkan strategi penjualan
berasumsi pesaing tidak akan merubah output penjualannya atau biaya marjinalnya adalah
konstan . Sehingga Perusahaan dalam pasar oligopoli akan selalu memberikan reaksi apabila
pesaingnya melakukan suatu keputusan/tindakan yang mempengaruhi pasar. Dengan demikian
masing-masing perusahaan merasa saling tergantung dengan lainnya. Keputusan apapun yang
akan diambil terutama berkaitan dengan harga maupun kualitas pasti selalu dipertimbangkan
untuk berbagai kemungkinan reaksi yang harus dihadapi dari pesaingnya. Dalam pasar,
oligopolis mengahapi kondisi dilematis yakni bersaing atau bekerja sama dengan perusahaan
yang lain.
Setiap tindakan yang dilakukan suatu perusahaan akan menimbulkan implikasi kepada
perusahaan lain. Apabila implikasi tersebut merugikan perusahaan-perusahaan lain, maka mereka
akan melakukan tindakan balasan.
Model Cournot pada pasar oligopoly perusahaan-perusahaan tidak melakukan
kesepakatan diantara mereka, tingkat harga adalah bersifat rigid, yaitu bersifat sukar mengalami
perubahan. Ia cenderung untuk tetap berada pada tingkat harga yang telah ditetapkan pada
permulaannya. Dan kemungkinan mengurangi persaingan dan memperoleh untung yang tidak
normal ini menimbulkan akibat yang kurang menguntungkan. Apabila terjadi perang harga
dalam pasar oligopoli maka konsumenlah yang akan diuntungkan, sebaliknya jika produsenprodusen melakukan kerjasama maka konsumen yang akan dirugikan.
Berdasarkan
dari
penelitian
terdahulu
dapat
diketahui
bahwa
variabel
yang
mempengaruhi maksimum profit pada pasar duopoly adalah output dan harga konstan . namun
pada implementasi jurnal bahwa suatu perusahaan yang banyak menggunakan variabel lain
sebagai variabel penelitian ialah diskriminasi harga , perbedaan produk , marginal profit
Dalam pasar oligopoly terdapat 3 theory game yaitu model cournot , model Bertrand dan
model stackelbarg . Namun dalam implementasi nya model theory game yang sering digunakan
sebagai perbandingan ialah model cournot dan model Bertrand . strategi theory game
mempunyai keunggulan masing masing dalam motif perusahaan hingga mencapai tujuan
perusahaan tersebut . Kesejahteraan betrand lebih besar ketika ada barang pengganti
dan
12 | P a g e
memiliki consumer surplus dan social welfare lebih tinggi dibanding model cournot. namun pada
Keseimbangan cournot lebih efesiensi dari pada betrand
BAB 4
13 | P a g e
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Terdapat beberapa variabel yang memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung
terhadap implementasi game theory model cournot . berdasarkan teori variabel yang memiliki
pengaruh secara langsung terhadap model cournot adalah penentuan output dan penetapan harga
konstan . berdasarkan sepuluh jurnal yang membahas game theory model cournot dapat kita
dapatkan beberapa variabel tidak langsung yang mempengaruhi ialah diskriminasi harga ,
perbedaan produk , marginal profit .
1. Diskriminasi harga akan mempengaruhi jumlah barang yang diproduksi. Dalam hal ini penulis
mengacu pada model Cournot. Dalam jurnalnya, membuktikan bahwa diskriminasi harga yang
diberikan kepada konsumen tidak mempengaruhi jumlah output, karena apabila barang yang
dijual dengan harga X kurang laku, maka produsen akan menggunakan harga kedua, yaitu
dibawah harga awal namun dengan kuantitas yang lebih tinggi disbanding yang ditawarkan pada
saat harga barang awal.
2. Perbedaan Produk akan mempengaruhi profit dalam hal model cournot . karena pada dasarnya
marginal cost pada model cournot adalah konstan, sehingga diferensiasi produk hanya akan
meningkatkan marginal cost.
3. Marginal Profit akan mempengaruhi optimalisasi produksi pada model cournot . karena
marginal profit akan meningkatan perolehan laba ketika output yang dihasilkan maksimal .
DAFTAR PUSTAKA
14 | P a g e
Bakó, Barna & Kálecz-Simon, András. 2012. Price discrimination in asymmetric Cournot
oligopoly. Economics Letters 117 (2012) 540-543
Basak, Debasmita. 2017. Cournot vs. Bertrand under centralised bargaining. Economics Letters
154 (2017) 124-127
Colombo , Luca & Labrecciosa, paola. 2014. On the Markovian efficiency of Bertrand and
Cournot equilibria. Journal of Economic Theory 155 (2015) 332–358
Jr-Fong Dang, I-Hsuan Hong & Jing-Ming Lin. 2014. The Cournot production game with
multiple firms under an ambiguous decision environment. Information science 266 (2014) 186198
M.F.Elettreby. 2016. Dynamical analysis of a Cournot duopoly model. Journal of the Egyptian
Mathematical Society (2016) 24, 681-686
Nicholson, Walter. 2010. Theory and Application of Intermediate Microeconomics. 10th Edition
Okumura, Yasunuri. 2014. Volume and share quotas in Cournot competition. Economic Modelling
47 (2015) 137–144
Pindyck, R. S., &Rubinfeld, D. L. (2001). Microeconomics 5 th.
Tremblay, Carol Horton & Tremblay, Victor J. 2011. The Cournot–Bertrand model and the
degree of product differentiation. Economics Letters Volume 111, Issue 3, June 2011, Pages 233–
235
Tsitsiklis, john & Xu1, yujian . 2014 . Efficiency loss in a Cournot oligopoly with convex market
demand. Journal of mathematical Economics (2014) 304-309
Weisman, Dennis. 2003. A generalized pricing rule for multi-market Cournot oligopoly.
Economics Letter (2003) 95-99
Yan, J. 2014. Investigation of the impact of demand elasticity on electricity market
using extended Cournot approach. Economics Letter (2014) 202-206
15 | P a g e
16 | P a g e
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Struktur pasar dalam ekonomi terbagi berdasarkan jumlah penjual, jumlah konsumen, dan
jenis barang yang diproduksi maupun dijual. Dalam struktur pasar kita sering mengenal empat
jenis pasar. Monopoli, monopolistic, oligopoly dan pasar persaingan sempurna. Tiap jenis-jenis
pasar memiliki karakteristik masing-masing dalam mekanisme pasarnya. Berikut ilustrasi jenisjenis struktur pasar.
Gambar diatas merupakan table pembagian jenis struktur pasar yang sering dikenal.
Namun sebenarnya di masing-masing struktur pasar tersebut masih dapat dibagi lagi menjadi
beberapa model. Pada laporan ini, kami akan menganalisis tentang model-model dalam salah
satu jenis struktur pasar yang ada pada table tersebut, yakni pada pasar Oligopoli. Pasar
oligopoly memiliki banyak sekali model-model didalamnya, sehingga kami tertarik untuk
menelusuri.
1 | Page
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memosisikan dirinya sebagai bagian yang
terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari
tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru,
perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari
pesaing mereka. Praktik oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan
perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan
melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat
maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga di
antara pelaku usaha yang melakukan praktik oligopoli menjadi tidak ada.
Pasar oligopoly cenderung lebih mendekati pasar monopoly dibandingkan pasar
persaingan sempurna . Dalam pasar kompetitif , masing masing perusahaan tidak bisa
mempengaruhi pasar dan output yang dihasilkan kecil sehingga nantinya mereka tidak dapat
mempengaruhi harga . sedangkan dalam pasar monopoly hanya terdapat satu perusahaaan dalam
industry dan perusahaan tersebut bersifat price maker . persamaan kedua pasar tersebut masing
masing perusahaan tidak dapat mempengaruhi kebijakan yang diambil oleh perusahaan lainnya
.sehingga tidak saling ketergantungan dan tidak asa pengambilan keputusan yang saling
2 | Page
mempengaruhi . inilah karakteristik utama yang membedakan pasar oligopoly dengan kedua
pasar tersebut . dimana dalam pasar oligopoly terdiri dari beberapa atau dua perusahaan
(duopoly) yang dapat mempengaruhi harga pasar dan juga keuntungan perusahaan.
Tiga model pasar oligopoly yang paling dikenal adalah model oligopoly cournot ,
oligopoly Bertrand dan oligopoly stackelbarg. Konsep ini didasarkan kondisi pada pasar ini
dimana keputusan (tentang harga atau output) setiap perusahaan tergantung keputusan
perusahaan kompetitornya
Dalam makalah ini kami penulis lebih focus membahas oligopoly model cournot dimana
perusahaan menentukan banyaknya output yang di produksi dan membiarkan pasar yang
menentukan harga dari output yang ditawarkan tersebut . sehingga model ini sering disebut juga
dengan Quantity-Setting( pindyck , Robert. : 1998) . Model Cournot dapat menghasilkan
keuntungan yang lebih tinggi dari perdagangan ketika diferensiasi produk kemungkinan terbatas.
Misalkan dalam pasar terdapat dua perusahaan dengan produk yang dihasilkan sejenis. Untuk
memaksimalkan keuntungan perusahaan dapat memustukan berproduksi (output) pada periode
tersebut. Jika kedua perusahaan berproduksi pada periode yang sama maka akan terjadi model
duopoly cournot . Dalam karya ilmiah ini kami memilih membahas model cournot untuk pilihan
strategi yang dijadikan poin persaingan antar perusahaan pada model cournot oligopoly.
3 | Page
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Model Cournot
Model Cournot adalah model duopoli, di mana kedua perusahaan memproduksi suatu
barang yang homogen. Masing-masing perusahaan memperlakukan output pesaingnya sebagai
sesuatu yang tetap, dan semua perusahaan memutuskan secara bersamaan berapa banyak produk
yang harus diproduksi. Dalam model ini digunakan asumsi dasar bahwa setiap perusahaan akan
berusaha memaksimumkan profitnya dengan harapan bahwa output decision-nya tidak akan
mempengaruhi keputusan pesaingnya. ( Nicholson : 2007 )
Dalam model Cournot barang yang dihasilkan itu juga bersifat homogen dan struktur
biaya produksinya sama dengan biaya produksi marginal yang = 0. Secara umum dalam model
Cournot bisa di katakana bahwa jika dipasar terdapat 2 perusahaan maka masing-masing
perusahaan akan menentukan berapa banyak kuantitas yang akan diproduksi, setelah menentukan
jumlah produksi maka mereka akan menentukan harga yang bisa diterima di pasar.
2.1.2 Cournot competition
4 | Page
Sumber : Pyndick, Mikroekonomi, 2005 dimodifikasi
Gambar 2.2 menjelaskan bahwa kurva reaksi perusahaan 1 menunjukkan berapa banyak
yang akan diproduksinya sebagai fungsi dari berapa besar perusahaan itu mengira perusahaan 2
akan berproduksi. Begitu pula dengan perusahaan 2. Kurva reaksi perusahaan 2 menunjukkan
outputnya sebagai fungsi dari seberapa besar perusahaan itu mengira perusahaan 1 akan
berproduksi. Dalam Q1 Q2 Ekuilibrium Cournot Kurva Reaksi Perusahaan 1 Q1*(Q2) Kurva
Reaksi Perusahaan 2 Q2*(Q1) 31 ekuilibrium Cournot, masing-masing perusahaan dengan tepat
mengasumsikan jumlah yang akan diproduksi pesaingnya dan dengan demikian memaksimalkan
labanya sendiri. Hal tersebut menyebabkan tidak satu perusahaan pun akan berpindah dari
ekuilibrium. ( Nicholson : 2007 )
2.1.3 Equilibrium Cournot
Ekuilibrium Cournot merupakan contoh dari ekuilibrium Nash. Dimana solusi model
cournot masing masing perusahaan membuat asumsi yang tepat mengenai jumlah produksi
perushaan lain . Asumsi yang berlaku dalam model Cournot bahwa output pesaingnya adalah
tetap akan rasional jika kedua perusahaan tersebut memilih outputnya hanya sekali saja karena
pada saat itulah outputnya tidak dapat berubah. Selain itu, asumsi tersebut akan rasional jika
keduanya berada dalam ekuilibrium Cournot karena pada saat itulah tidak satu perusahaan pun
mempunyai insentif untuk mengubah outputnya. Model Cournot akan sesuai dengan perilaku
5 | Page
duopolis dalam industri yang terdiri atas perusahaan-perusahaan yang identik dan tidak satupun
di antaranya lebih unggul atau dalam kepemimpinan. ( Nicholson : 2007 )
2.2 Penelitian Terdahulu
JUDUL
Author
Price discrimination in asymmetric Cournot oligopoly
1. Barna Bakó (Department of Microeconomics, Corvinus University of
Budapest, 1093-H, Budapest, Fővám tér 8, Hungary)
2. András Kálecz-Simon (Department of Microeconomics, Corvinus
Location of
University of Budapest, 1093-H, Budapest, Fővám tér 8, Hungary)
Hungary
researh
Discussion
Peneliti
ingin
membuktikan
apakah
diskriminasi
harga
akan
mempengaruhi jumlah barang yang diproduksi. Dalam hal ini penulis mengacu
pada model Cournot. Dalam jurnalnya, beliau juga membuktikan bahwa
diskriminasi harga yang diberikan kepada konsumen tidak mempengaruhi
jumlah output, karena apabila barang yang dijual dengan harga X kurang laku,
maka produsen akan menggunakan harga kedua, yaitu dibawah harga awal
namun dengan kuantitas yang lebih tinggi disbanding yang ditawarkan pada
saat harga barang awal.
JUDUL
The Cournot production game with multiple firms under an ambiguous
Author
decision environment
1. Jr-Fong Dang (Department of Industrial Engineering & Management,
National Chiao Tung University, 1001 Ta Hsueh Road, Hsinchu 300,
Taiwan)
2. I-Hsuan Hong (Institute of Industrial Engineering, National Taiwan
University, 1 Section 4 Roosevelt Road, Taipei 106, Taiwan)
3. Jing-Ming Lin (Department of Industrial Engineering & Management,
National Chiao Tung University, 1001 Ta Hsueh Road, Hsinchu 300,
Taiwan)
Location
researh
Discussion
of Taiwan
Jurnal ini menjelaskan bahwa setelah masa resesi, kebijakan pemerintah berada
pada ketidakpastian kebijakan, maka dari itu penulis ingin mengestimasi
6 | Page
bagaimana menetapkan harga dan jumlah produksi yang tepat pada pasar
duopoly
dengan
menggunakan
cournot
game
theory.
Dan
penulis
menggunakan fuzzy theory sebagai parameter dalam penelitiannya. Dan
kesimpulannya adalah muncul hasil yang bervariasi, tergantung dari jenis
perusahaannya, dan tergantung kasus yang terjadi, apakah masuk dalam
kategori optimis atau pesimis. Hal tersebut yang mempengaruhi profit
perusahaan tersebut.
JUDUL
Author
Dynamic analysis of a Cournot duopoly model
M.F.Elettreby
(MathematicsDepartment,FacultyofScience,KingKhalidUniversity,Abha9004,
SaudiArabia;
MathematicsDepartment,FacultyofScience,MansouraUniversity,Mansoura35
Location
research
Discussion
516,Egypt)
of Egypt
Dalam jurnalnya telah membandingkan antara the bounded rationally model
dengan Puu’s incomplete version of the model, dimana keduanya merupakan
mekanisme pembentuk harga di pasar oligopoly namun dengan versi yang
berbeda, dimana pada versi pertama . Penulis akhirnya mengeluarkan
kesimpulan diantara kedua versi tersebut. Dengan menggunakan versi
bounded, perusahaan tidak perlu memikirkan masalah optimisasi, hanya saja
mereka harus menyesuaikan bahwa jumlah yang mereka produksi sebagai
dasar estimasi dari marginal profit. Sedangkan pada versi puu’s perusahaan
hanya mengetahui profit mereka dan juga kuantitas yang diproduksi dalam
dua periode kedepan.
JUDUL
Author
The Cournot–Bertrand model and the degree of product differentiation
1. Carol Horton Tremblay (Department of Economics, Oregon State
University, Corvallis, OR 97331-3612, USA)
2. Victor J. Tremblay (Department of Economics, Oregon State
7 | Page
Location
researh
Discussion
University, Corvallis, OR 97331-3612, USA)
of United State of America
Dalam jurnal ini, peneliti ingin membandingkan kedua model yaitu cournot
dan Bertrand dari segi diferensiasi produk. Lalu, peneliti menemukan bahwa
ekuilibrium Cournot-Bertrand dengan dua perusahaan adalah stabil ketika ada
diferensiasi produk yang cukup. Artinya, ketika diferensiasi produk semakin
kecil, model cournot justru akan semakin mendekati persaingan yang
sempurna antar dua perusahaan, karena pada dasarnya marginal cost pada
model cournot adalah konstan, sehingga diferensiasi produk hanya akan
meningkatkan marginal cost. Berbeda dengan model Bertrand, dengan adanya
homogenitas produk, model Bertrand akan mengalami kegagalan pasar, dan
perusahaan tidak akan bertahan.
JUDUL
Author
Cournot vs. Bertrand under centralised bargaining
Debasmita Basak (Department of Economics, School of Management,
Swansea University, Fabian
Location
researh
Discussion
Way, Swansea SA1 8EN, UK. Tel.: +44 1792602075)
of Swansea, UK.
Dalam jurnal ini telah membandingkan antara cournot model dengan Bertrand
model dengan perbandingan profit antar model. Dalam kesimpulannya,
apabila γ tidak sama dengan 0 cournot model akan mendapat profit lebih
tinggi daripada model Bertrand apabila substitusinya ketat. Yang kedua,
apabila γ tidak sama dengan 0 model Bertrand memiliki consumer surplus
dan social welfare lebih tinggi dibanding model cournot.
JUDUL
Author
“Efficiency loss in a Cournot oligopoly with convex market demand”
1. John N. Tsitsiklis (Laboratory of Information and Decision Systems
Massachusetts Institute of Technology, Cambridge, MA, 02139 )
2. Yunjian Xu1 ( Engineering Systems and Design Singapore University of
Location
Technology and Design, Singapore 138682 )
of BC, Canada.
8 | Page
Research
Published online: 2 June 2014 / Siencedirect.com
Discussion
Pada artikel ini membahas maksimalisasi kesejahterahan sosial yang di capai
pada Cournot Model kasus dimana fungsi permintaan pasar ialah cembung .
pada artikel ini dapat diketahui bahwa cournot model dapat menghasilkan
hilangga tingginginya efesiensi . permintaan pasar cembung dan fungsi biaya
akan kehilangan efesiensi dan terjadi ekuilibrium cournot dari fungsi permintaan
JUDUL
Author
On the Markovian efficiency of Bertrand and Cournot equilibria
1. Luca Colombo ( Deakin University, School of Accounting, Economics and
Finance, Burwood Campus, 221 Burwood Hwy, Burwood, 3125 VIC, Australia )
2. Paola Labrecciosa ( Monash University, Department of Economics, Clayton
Location
Campus, Wellington Road, Clayton, 3800 VIC, Australia )
of Australia
Research
Published online: 6 November 2014 / Siencedirect.com
Discussion
Pada artikel ini membahas perbandingan harga dan strategi kuantitas dalam
model
persaingan
oligopolistic
dimana
kasus
produksi
sumber
daya
membutuhkan eksploitasi dari aktiva produksi . pada artikel ini dapat diketahui
perbandingan harga dan strategi kuantitas dalam model oligopoly dimanas
dimana produksi membutuhkan sumber daya terbaru (barang subtitusi) yang
dampak dikaitkan dengan preferensi konsumen .
Untuk peringkat Bertrand dan cournot :
Kesejahteraan betrand lebih besar dari pada cournot ketika ada barang
pengganti
Keseimbangan cournot lebih efesiensi dari pada betrand
JUDUL
Author
A generalized pricing rule for multi-market Cournot oligopoly
1. Dennis L. Weisman*
Department of Economics, Kansas State University, 327 Waters Hall, Manhattan,
KS 66506-4001, USA
Location
of Australia
9 | Page
Research
Published online: 1 april 2003 / Siencedirect.com
Discussion
Pada artikel ini membahas trade off antara konsentrasi pasar dan partisipasi pasar
dalam model cournot. Dapat diketahui bahwa perubahan struktur pasar secara
bersamaan dapat meningkatkan konsentrasi pasar dan MMP (multi market
provider) kesejahteraan konsumen .
JUDUL
Investigation of the impact of demand elasticity on electricity market
Author
using extended Cournot approach
1. J. Yan ( Department of Electrical Engineering, University of Cape Town, Cape
Town, South Africa)
Location
of South Africa
Research
Published online: 18 april 2014 / Siencedirect.com
Discussion
Pada artikel ini membahas dampak dari elastisitas permintaan pasar listrik dalam
model cournot dengan pertimbangan elastisitas permintaan . hasil penelitian
menunjukan bahwa peningkatan elastisitas permintaan secara efektif dapat
mempengaruhi output pasar dan mengurangi beban pembayaran yang
memperkuat fakta bahwa permintaan pasar mencegah penyalahgunaan kekuasan
pasar
JUDUL
Author
Location
Volume and share quotas in Cournot competition
1. Yasunori Okumura ( Faculty of Economics, Hannan University, 5-4-33
Amami Higashi, Matsubarashi, Osaka 580-8502 Japan)
of Japan
Research
Published online: 14 february 2014 / Siencedirect.com
Discussion
Pada artikel ini membahas volume dan kuota di pasar dimana perusahaan terlibat
dalam cournot model dalam kesetaraan pajak . jangka pendek persaingan pasar;
yaitu, kasus di mana perusahaan yang eksogen diberikan. Dalam hal ini, pajak
spesifik dan volume sistem kuota yang setara sehubungan dengan jumlah
ekuilibrium. Perbedaan penting antara pajak tertentu dan kuota volume yang
10 | P a g e
sistem adalah bahwa keuntungan dari beberapa perusahaan di bawah sistem
kuota volume yang lebih tinggi dari sistem pajak tertentu; Namun, pemerintah
pendapatan di bawah sistem pajak tertentu lebih tinggi di bawah volume sistem
kuota. Oleh karena itu, dalam kasus di mana otoritas mengutamakan pendapatan
pemerintah atas laba perusahaan, misalnya, dalam kasus pasar internasional,
maka harus memilih tertentu sistem pajak.
BAB III
PEMBAHASAN
11 | P a g e
Kasus Cournot mengasumsikan bahwa perusahaan dalam menerapkan strategi penjualan
berasumsi pesaing tidak akan merubah output penjualannya atau biaya marjinalnya adalah
konstan . Sehingga Perusahaan dalam pasar oligopoli akan selalu memberikan reaksi apabila
pesaingnya melakukan suatu keputusan/tindakan yang mempengaruhi pasar. Dengan demikian
masing-masing perusahaan merasa saling tergantung dengan lainnya. Keputusan apapun yang
akan diambil terutama berkaitan dengan harga maupun kualitas pasti selalu dipertimbangkan
untuk berbagai kemungkinan reaksi yang harus dihadapi dari pesaingnya. Dalam pasar,
oligopolis mengahapi kondisi dilematis yakni bersaing atau bekerja sama dengan perusahaan
yang lain.
Setiap tindakan yang dilakukan suatu perusahaan akan menimbulkan implikasi kepada
perusahaan lain. Apabila implikasi tersebut merugikan perusahaan-perusahaan lain, maka mereka
akan melakukan tindakan balasan.
Model Cournot pada pasar oligopoly perusahaan-perusahaan tidak melakukan
kesepakatan diantara mereka, tingkat harga adalah bersifat rigid, yaitu bersifat sukar mengalami
perubahan. Ia cenderung untuk tetap berada pada tingkat harga yang telah ditetapkan pada
permulaannya. Dan kemungkinan mengurangi persaingan dan memperoleh untung yang tidak
normal ini menimbulkan akibat yang kurang menguntungkan. Apabila terjadi perang harga
dalam pasar oligopoli maka konsumenlah yang akan diuntungkan, sebaliknya jika produsenprodusen melakukan kerjasama maka konsumen yang akan dirugikan.
Berdasarkan
dari
penelitian
terdahulu
dapat
diketahui
bahwa
variabel
yang
mempengaruhi maksimum profit pada pasar duopoly adalah output dan harga konstan . namun
pada implementasi jurnal bahwa suatu perusahaan yang banyak menggunakan variabel lain
sebagai variabel penelitian ialah diskriminasi harga , perbedaan produk , marginal profit
Dalam pasar oligopoly terdapat 3 theory game yaitu model cournot , model Bertrand dan
model stackelbarg . Namun dalam implementasi nya model theory game yang sering digunakan
sebagai perbandingan ialah model cournot dan model Bertrand . strategi theory game
mempunyai keunggulan masing masing dalam motif perusahaan hingga mencapai tujuan
perusahaan tersebut . Kesejahteraan betrand lebih besar ketika ada barang pengganti
dan
12 | P a g e
memiliki consumer surplus dan social welfare lebih tinggi dibanding model cournot. namun pada
Keseimbangan cournot lebih efesiensi dari pada betrand
BAB 4
13 | P a g e
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Terdapat beberapa variabel yang memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung
terhadap implementasi game theory model cournot . berdasarkan teori variabel yang memiliki
pengaruh secara langsung terhadap model cournot adalah penentuan output dan penetapan harga
konstan . berdasarkan sepuluh jurnal yang membahas game theory model cournot dapat kita
dapatkan beberapa variabel tidak langsung yang mempengaruhi ialah diskriminasi harga ,
perbedaan produk , marginal profit .
1. Diskriminasi harga akan mempengaruhi jumlah barang yang diproduksi. Dalam hal ini penulis
mengacu pada model Cournot. Dalam jurnalnya, membuktikan bahwa diskriminasi harga yang
diberikan kepada konsumen tidak mempengaruhi jumlah output, karena apabila barang yang
dijual dengan harga X kurang laku, maka produsen akan menggunakan harga kedua, yaitu
dibawah harga awal namun dengan kuantitas yang lebih tinggi disbanding yang ditawarkan pada
saat harga barang awal.
2. Perbedaan Produk akan mempengaruhi profit dalam hal model cournot . karena pada dasarnya
marginal cost pada model cournot adalah konstan, sehingga diferensiasi produk hanya akan
meningkatkan marginal cost.
3. Marginal Profit akan mempengaruhi optimalisasi produksi pada model cournot . karena
marginal profit akan meningkatan perolehan laba ketika output yang dihasilkan maksimal .
DAFTAR PUSTAKA
14 | P a g e
Bakó, Barna & Kálecz-Simon, András. 2012. Price discrimination in asymmetric Cournot
oligopoly. Economics Letters 117 (2012) 540-543
Basak, Debasmita. 2017. Cournot vs. Bertrand under centralised bargaining. Economics Letters
154 (2017) 124-127
Colombo , Luca & Labrecciosa, paola. 2014. On the Markovian efficiency of Bertrand and
Cournot equilibria. Journal of Economic Theory 155 (2015) 332–358
Jr-Fong Dang, I-Hsuan Hong & Jing-Ming Lin. 2014. The Cournot production game with
multiple firms under an ambiguous decision environment. Information science 266 (2014) 186198
M.F.Elettreby. 2016. Dynamical analysis of a Cournot duopoly model. Journal of the Egyptian
Mathematical Society (2016) 24, 681-686
Nicholson, Walter. 2010. Theory and Application of Intermediate Microeconomics. 10th Edition
Okumura, Yasunuri. 2014. Volume and share quotas in Cournot competition. Economic Modelling
47 (2015) 137–144
Pindyck, R. S., &Rubinfeld, D. L. (2001). Microeconomics 5 th.
Tremblay, Carol Horton & Tremblay, Victor J. 2011. The Cournot–Bertrand model and the
degree of product differentiation. Economics Letters Volume 111, Issue 3, June 2011, Pages 233–
235
Tsitsiklis, john & Xu1, yujian . 2014 . Efficiency loss in a Cournot oligopoly with convex market
demand. Journal of mathematical Economics (2014) 304-309
Weisman, Dennis. 2003. A generalized pricing rule for multi-market Cournot oligopoly.
Economics Letter (2003) 95-99
Yan, J. 2014. Investigation of the impact of demand elasticity on electricity market
using extended Cournot approach. Economics Letter (2014) 202-206
15 | P a g e
16 | P a g e