Pengenalan Bahan Beracun dan Berbahaya
Tugas Kelompok
Pengenalan Bahan Berbahaya dan Beracun di Industri
Disusun Oleh :
Nurul Muchlisa
K11113067
Firmita Dwiseli
K11113318
Chandra Arma B.
K11113344
DEPARTEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas segala berkat dan perkenan-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Analisis Bahan Beracun dan
Berabahaya di Industri yang berjudul “Pengenalan Bahan Berbahaya
dan Beracun di Industri” dengan baik.
Dalam pembuatan tugas ini penulis banyak mendapat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dosen pembimbing mata kuliah Bahan Beracun dan Berabahaya di
Industri
2. Teristimewa
kedua
orangtua
penulis
yang
selalu
memberi
dukungan baik moril maupun materil dan doa tulus kepada penulis.
3. Teman - teman yang memberikan saran dan semangatnya juga
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
tugas ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyususnan makalah ini banyak
memiliki kekurangan dan kelemahan baik dalam segi penulisan maupun
dalam segi penyajian materi yang di paparkan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna untuk
memperbaiki kualitas makalah ini.
Makassar, 5 Februari 2016
Penyusun
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A.
LATAR BELAKANG...........................................................................1
B.
RUMUSAN MASALAH......................................................................3
C.
TUJUAN PENULISAN.......................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................4
A.
PENGERTIAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN.....4
B.
KARAKTERISTIK LIMBAH B3..........................................................5
C.
UJI LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN.....................9
D.
IDENTIFIKASI LIMBAH B3............................................................11
BAB III PENUTUP......................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tanpa disadari oleh manusia, pemenuhan kebutuhan melalui
berbagai macam kegiatan ini telah menimbulkan kerugian yang
harus ditanggung bukan saja oleh manusia namun oleh seluruh
mahluk hidup yang bersentuhan langsung dengan kegiatan
tersebut. Hal ini disebabkan, kegiatan pemenuhan kebutuhan ini
menyebabkan munculnya sisa-sisa hasil kegiatan yang tidak
digunakan atau dibuang oleh manusia dan memberikan dampak
negatif bagi lingkungan, yaitu limbah dan sampah.
Banyak
sekali
permasalahan
yang
terjadi
seputar
pengelolaan limbah khususnya limbah hasil kegiatan industri yang
mengandung unsur bahan berbahaya dan beracun (B3). Kasuskasus yang cukup menonjol mengenai pengelolaan limbah B3 ini
diantaranya adalah kasus import limbah / sampah oleh PT.Kertas
Internasional pada 2005, kasus impor limbah B3 di Pulau Galang
Baru pada tahun 2008, dan kasus impor limbah di Batam yang
dilakukan oleh PT.Jase Octavia Mandiri (JOM) pada tahun 2009.
1
Kasus-kasus tersebut merupakan sebagian kecil contoh
kasus pelanggaran mengenai lingkungan hidup dari aspek
pencemaran limbah B3. Bahan berbahaya dan beracun menjadi
sebuah ancaman bagi kelestarian lingkungan yang memerlukan
keseimbangan dalam lingkaran rantai ekosistem.
Limbah industri baik berupa gas, cair maupun padat
umumnya termasuk kategori atau dengan sifat limbah B3.
Kegiatan industri disamping bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan,
ternyata
juga
menghasilkan
limbah
sebagai
pencemar lingkungan perairan, tanah, dan udara. Limbah cair, yang
dibuang ke perairan akan mengotori air yang dipergunakan untuk
berbagai keperluan dan mengganggu kehidupan biota air. Limbah
padat akan mencemari tanah dan sumber air tanah.
Limbah gas yang dibuang ke udara pada umumnya
mengandung senyawa kimia berupa SOx, NOx, CO, dan gas-gas
lain yang tidak diinginkan. Adanya SO2 dan NOx diudara dapat
menyebabkan terjadinya hujan asam yang dapat menimbulkan
kerugian karena merusak bangunan, ekosistem perairan, lahan
pertanian dan hutan.
Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang sangat
ditakuti adalah limbah dari industri kimia. Limbah dari industri kima
pada umumnya mengandung berbagai macam unsur logam berat
2
yang mempunyai sifat akumulatif dan beracun (toxic) sehingga
berbahaya
bagi
kesehatan
manusia
(Dinkesjatim,10
April
2011,URL)
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
1) Apakah yang dimaksud dengan limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3)?
2) Bagaimana karakteristik limbah B3?
3) Bagaimanakah proses uji karakteristik limbah B3?
4) Apa saja kah jenis limbah B3 di industri
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penullisan dari makalah ini yaitu :
1) Untuk
mengetahui
pengertian
Bahan
Berbahaya
dan
Beracun Industri
2) Untuk mengetahui karakteristik limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun industri
3) Untuk mengetahui proses uji karakteristik limbah
4) Untuk mengetahui jenis-jenis limbah B3 di Industri
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
Menurut PP No. 101 Tahun 2014 Limbah adalah sisa suatu usaha
dan/atau kegiatan. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya
disingkat B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena
sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan
hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disebut Limbah B3 adalah
sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3.
Dalam UU No.32 Tahun 2009 Pasal 1 angka 21 menyatakan Bahan
berbahaya dan beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat,
energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi,
dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
4
dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan
hidup manusia dan makhluk hidup lain
Definisi dari limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap
bahan
sisa
(limbah)
suatu
kegiatan
proses
produksi
yang
mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity,
flammability, reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau
jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan
manusia.
Contoh limbah B3 adalah logam berat, spt Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pd,
Mn, Hg, danZn serta zat kimia, seperti pestisida, sianida, sulfide dan
fenol. Cddihasilkan dari lumpur dan limbah industry kimia tertentu. Hg
dihasilkan
dari
industry
klor-alkali,
industry
cat,
kegiatan
pertambangan, industry kertas, dan pembakaran bahan bakar fosil.
Pb dihasilkan dari peleburan timah hitam dan accu. Logam-logam
berat pada umumnya bersifat racun sekalipun dalam konsentrasi
rendah.
Limbah
B3
dapat
diidentifikasi
menurut
sumber,
uji
karakteristik, dan uji toksikologi.
B. KARAKTERISTIK LIMBAH B3
Limbah B3 dikarakterisasikan berdasarkan beberapa parameter,
yaitu total solids residu (TSR), kandungan fixed residu (FR),
kandungan volatile solids residue (VSR), kadar air (sludge moisture
5
content), volume padatan, dan karakter atau sifat B3 (toksisitas, sifat
korosif, sifat mudah terbakar, sifat mudah meledak, beracun, dan sifat
kimia serta kandungan senyawa kimia).
Berdasarkan PP No. 101 Tahun 2014 Bahan Kimia B3 memiliki
karakteristik berdasarkan klasifikasi B3 (Pasal 5 ayat 1 Pemerintah)
sebagai berikut:
1) Mudah meledak (explosive).
Limbah yang mudah meledak adalah limbah
yang
pada
suhu
dan
tekanan
standar
(25 oC,
760mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia
dan fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan
tekanan
tinggi
dengan
cepat
dapat
merusak
lingkungan.
2) Mudah menyala atau terbakar
Limbah yang mudah terbakar adalah limbahlimbah yang mempunyai salah satu sifat-sifat sebagai
berikut :
a) Limbah yang berupa cairan
Limbah yang berupa cairan akan mudah
terbakar apabila:
6
1. Mengandung alkohol kurang dari 24%
volume
dan
mempunyai
titik
nyala
kurang dari 60oC
2. Terjadi kontak dengan api, percikan api,
atau sumber nyala lain pada tekanan
udara 760mmHg
b) Limbah berupa padatan
Limbah pada termperatur dan terkanan
standar
(25oC,
760mmHg)
menyebabkan kebakaran, seperti
mudah
melalui
gesekan, penyerapan uap air, atau perubahan
kimia secara spontan. Limbah padat apabila
terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang
terus menerus dalam waktu lama. Apabila nilai
titik nyala limbah < 40 oC, berarti karakteristik
mudah terbakar
c) Limbah yang bertekanan mudah terbakar
d) Limbah pengoksidasi
Apabila waktu pembakaran limbah sama atau
lebih pendek dari waktu pembakaran senyawa
standar, berarti karakteristik mudah terbakar.
3) Reaktif
7
Limbah
reaktif
adalah
limbah
yang
menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau
menerima oksigen atau limbah organic peroksida
yang tidak stabil dalam suhu tinggi
4) Infeksius
Limbah yang menyebabkan infeksi adalah
limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau
limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti
bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan
tubuh manusia yang terkena infeksi
5) Korosif (corrosive).
Limbah korosif adalah limbah yang mempunyai
salah satu sifat-sifat berikut:
a) Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit
b) Menyebabkan
proses
pengaratan
pada
lempeng baja (SAE 1020) dengan laju korosi
lebih
besar
dari
6,35
mm/tahun
dengan
temperature pengujian 55oC
8
c) Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk
limbah bersifat asam atau lebih besar dari 12,5
untuk yang bersifat basa
6) Beracun (mederately toxic).
Limbah
beracun
adalah
limbah
yang
mengandung pencemaran dan bersifat beracun bagi
manusia
atau
lingkungan.
Limbah
B3
dapat
menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila
masuk ke dalam tubuh, baik melalui pernafasan, kulit,
maupun mulut.
C. UJI LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
Untuk mendeteksi kandungan B3 dalam limbah dapat dilakukan
secara kualitatif dan kuantitatif. Uji kualitatif adalah Screening
test atauFingerprint
test. Uji
kualitatif
ini
untuk
mengetahui
karakteristik suatu limbah dengan maksud untuk mengantisipasi
langkah-langkah dan penanganan limbah tersebut serta untuk
membedakan/mengidentifikasi suatu jenis limbah dengan limbah
lainnya. Uraian
beberapa
parameter
dalam Screening test / Fingerprint test yang dapat dijadikan indikasi
awal karakteristik limbah B3 dijelaskan sebagai berikut.
a) pH
9
Hasil pengukuran pH jika pH kurang lebih sama dengan 5
atau pH kurang lebih sama dengan 12,5, maka limbah tersebut
dapat dinyatakan sebagai golongan limbah B3 karena bersifat
korosif.
b) Reaktifitas Air
Reaktifitas air ini merupakan suatu parameter untuk menguji
reaktifitas menggunakan air. Suatu limbah dapat dinyatakan
bersifat reaktif apabila dalam pengujiannya terjadi gejala-gejala
seperti adanya pelepasan gas, terbentuknya emulsi, perubahan
temperatur dan lain-lain.
c) Pengoksidasi
Dalam pengujian pengoksidasi ini apabila suatu limbah
menunjukan adanya kandungan senyawa oksidan (oksidan
positif), maka dapat diambil kesimpulan bahwa limbah tersebut
mempunyai indikasi sebagai limbah B3. Karena apabila senyawa
oksidan bercampur dengan senyawa organik dapat bereaksi
secara
spontan
menghasilkan
panas,
gas
atau
bahkan
menimbulkan ledakan.
d) Mudah Terbakar
10
Seperti kita ketahui bahwa salah satu karakteristik bahan kimia
B3 adalah mudah meledak atau mudah terbakar. Sehingga ketika
suatu limbah didekatkan pada suatu nyala api , apabila sampel
langsung terbakar maka dapat diindintikasi limbah tersebut
memiliki karakteristik mudah terbakar.
e) Kandungan Amonia
Dalam hal ini gas amonia pelu diuji karena termasuk gas yang
beracun. Apabila suatu limbah mengandung gas amonia, dapat
dinyatakan
bahwa
limbah
tersebut
kemungkinan
termasuk
kedalam limbah B3, karena apabila bercampur dengan suatu basa
maka akan bersifat reaktif.
f) Kandungan Sianida
Sama halnya dengan amonia, gas sianida ini merupakan gas
yang beracun dan mematikan. Apabila suatu limbah mengandung
sianida positif, maka dapat dinyatakan bahwa limbah tersebut
kemungkinan termasuk kedalam limbah B3, karena apabila
bercampur dengan suatu asam maka akan bersifat reaktif.
D. IDENTIFIKASI LIMBAH B3
Berdasarkan jenis, sumber dan karakteristiknya limbah B3 dpat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan Jenisnya
Berdasarkan jenisnya limbah B3 dikelompokkan menjadi
empat yaitu :
11
a) Limbah B3 Jenis Padatan
b) Limbah B3 Jenis Cairan
c) Limbah B3 Jenis Gas
d) Limbah B3 Jenis Partikel yang tidak terdefinisi
2. Berdasarkan sumbernya
Menurut sumbernya limbah B3 dikelompokkan sebagai
berikut :
a) Limbah B3 dari sumber tidak spesifik yaitu limbah B3
yang pada umumnya berasal bukan dari proses
utamanya melainkan dari kegiatan pemeliharaan alat,
pencucian, pencegahan korosi, pelarutan kerak,
pengemasan dan lain-lain.
b) Limbah B3 dari sumber spesifik yaitu sisa proses
suatu industri atau kegiatan yang secara spesifik
dapat ditentukan berdasarkan kajian ilmiah.
c) Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan,
bekas kemasan dan buangan produk yang tidak
memenuhi spesifikasi.
3. Limbah B3 berdasarkan Kategorinya menurut PP No. 101
Tahun 2014
a) Limbah B3 Kategori 1, yaitu limbah yang risikonya
berdampak secara langsung terhadap kesehatan
manusia (akut).
12
b) Limbah B3 Kategori 2 ,yaitu limbah yang risikonya
dapat
berdampak
secara
langsung
terhadap
kesehatan manusia juga dapat berdampak terhadap
lingkungan.
c) Limbah non B3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat
B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat,
konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan
hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.
Sifat dari limbah B3 yaitu :
1. Beracun
2. Mudah terbakar
13
3. Mudah meledak
4. Korosif
5. Reaktif
6. Infeksius
Menurut kategori B3 dikelompokkan menjadi :
a) Limbah B3 kategori 1
b) Limbah B3 kategori 2
c) Limbah Non B3
DAFTAR PUSTAKA
Damanhuri,Enri. 2010. Diktat Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun. Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil Dan
Lingkungan Institut Teknologi Bandung. Bandung
PP NO.101 TAHUN 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun.
http://googleweblight.com/?
lite_url=http://alamendah.org/2014/10/05/bahan-berbahaya-dan-beracunb3-pengertian-dan-jenis/&ei=mb9slzF5&lc=enID&geid=10&s=1&m=928&ts=1454843625&sig=ALL1Aj7EJ_Vg0IrdTQ5S
wqIbsGVJlyqlBg. Diakses pada tanggal 4 Februari 2016.
http://googleweblight.com/?
lite_url=http://ohanhandiyantomatematika.blogspot.com/2013/01/makalahplh-bahan-berbahaya-dan-beracun.html?m%3D1&ei=mb9slzF5&lc=enID&geid=10&s=1&m=928&ts=1454843625&sig=ALL1Aj5n6WsHpRBZJce2eF7O3nGZi8JFg. Diakses pada tanggal 4 Februari 2016.
14
https://id.wikipedia.org/wiki/Limbah. Diakses pada tanggal 5 Februari 2016
http://blog.ub.ac.id/yusriadiblog/2012/10/11/limbah-b3-bahan-berbahayaberacun-makalah/. Diakses pada tanggal 5 Februari 2016.
http://syams-share.blogspot.co.id/2013/07/makalah-limbah-b3-bahanberbahaya.html. Diakses pada tanggal 5 Februari 2016.
https://candraning.wordpress.com/2013/09/28/makalah-limbah-b3/
Diakses pada tanggal 5 Februari 2016.
http://ohanhandiyantomatematika.blogspot.co.id/2013/01/makalah-plhbahan-berbahaya-dan-beracun.html Diakses pada tanggal 6Februari
2016.
http://gudmakalah.blogspot.co.id/2014/06/pengelolaan-limbah-bahanberacun-dan.html Diakses pada tanggal 6 Februari 2016.
15
Pengenalan Bahan Berbahaya dan Beracun di Industri
Disusun Oleh :
Nurul Muchlisa
K11113067
Firmita Dwiseli
K11113318
Chandra Arma B.
K11113344
DEPARTEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas segala berkat dan perkenan-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Analisis Bahan Beracun dan
Berabahaya di Industri yang berjudul “Pengenalan Bahan Berbahaya
dan Beracun di Industri” dengan baik.
Dalam pembuatan tugas ini penulis banyak mendapat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dosen pembimbing mata kuliah Bahan Beracun dan Berabahaya di
Industri
2. Teristimewa
kedua
orangtua
penulis
yang
selalu
memberi
dukungan baik moril maupun materil dan doa tulus kepada penulis.
3. Teman - teman yang memberikan saran dan semangatnya juga
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
tugas ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyususnan makalah ini banyak
memiliki kekurangan dan kelemahan baik dalam segi penulisan maupun
dalam segi penyajian materi yang di paparkan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna untuk
memperbaiki kualitas makalah ini.
Makassar, 5 Februari 2016
Penyusun
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A.
LATAR BELAKANG...........................................................................1
B.
RUMUSAN MASALAH......................................................................3
C.
TUJUAN PENULISAN.......................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................4
A.
PENGERTIAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN.....4
B.
KARAKTERISTIK LIMBAH B3..........................................................5
C.
UJI LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN.....................9
D.
IDENTIFIKASI LIMBAH B3............................................................11
BAB III PENUTUP......................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tanpa disadari oleh manusia, pemenuhan kebutuhan melalui
berbagai macam kegiatan ini telah menimbulkan kerugian yang
harus ditanggung bukan saja oleh manusia namun oleh seluruh
mahluk hidup yang bersentuhan langsung dengan kegiatan
tersebut. Hal ini disebabkan, kegiatan pemenuhan kebutuhan ini
menyebabkan munculnya sisa-sisa hasil kegiatan yang tidak
digunakan atau dibuang oleh manusia dan memberikan dampak
negatif bagi lingkungan, yaitu limbah dan sampah.
Banyak
sekali
permasalahan
yang
terjadi
seputar
pengelolaan limbah khususnya limbah hasil kegiatan industri yang
mengandung unsur bahan berbahaya dan beracun (B3). Kasuskasus yang cukup menonjol mengenai pengelolaan limbah B3 ini
diantaranya adalah kasus import limbah / sampah oleh PT.Kertas
Internasional pada 2005, kasus impor limbah B3 di Pulau Galang
Baru pada tahun 2008, dan kasus impor limbah di Batam yang
dilakukan oleh PT.Jase Octavia Mandiri (JOM) pada tahun 2009.
1
Kasus-kasus tersebut merupakan sebagian kecil contoh
kasus pelanggaran mengenai lingkungan hidup dari aspek
pencemaran limbah B3. Bahan berbahaya dan beracun menjadi
sebuah ancaman bagi kelestarian lingkungan yang memerlukan
keseimbangan dalam lingkaran rantai ekosistem.
Limbah industri baik berupa gas, cair maupun padat
umumnya termasuk kategori atau dengan sifat limbah B3.
Kegiatan industri disamping bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan,
ternyata
juga
menghasilkan
limbah
sebagai
pencemar lingkungan perairan, tanah, dan udara. Limbah cair, yang
dibuang ke perairan akan mengotori air yang dipergunakan untuk
berbagai keperluan dan mengganggu kehidupan biota air. Limbah
padat akan mencemari tanah dan sumber air tanah.
Limbah gas yang dibuang ke udara pada umumnya
mengandung senyawa kimia berupa SOx, NOx, CO, dan gas-gas
lain yang tidak diinginkan. Adanya SO2 dan NOx diudara dapat
menyebabkan terjadinya hujan asam yang dapat menimbulkan
kerugian karena merusak bangunan, ekosistem perairan, lahan
pertanian dan hutan.
Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang sangat
ditakuti adalah limbah dari industri kimia. Limbah dari industri kima
pada umumnya mengandung berbagai macam unsur logam berat
2
yang mempunyai sifat akumulatif dan beracun (toxic) sehingga
berbahaya
bagi
kesehatan
manusia
(Dinkesjatim,10
April
2011,URL)
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
1) Apakah yang dimaksud dengan limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3)?
2) Bagaimana karakteristik limbah B3?
3) Bagaimanakah proses uji karakteristik limbah B3?
4) Apa saja kah jenis limbah B3 di industri
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penullisan dari makalah ini yaitu :
1) Untuk
mengetahui
pengertian
Bahan
Berbahaya
dan
Beracun Industri
2) Untuk mengetahui karakteristik limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun industri
3) Untuk mengetahui proses uji karakteristik limbah
4) Untuk mengetahui jenis-jenis limbah B3 di Industri
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
Menurut PP No. 101 Tahun 2014 Limbah adalah sisa suatu usaha
dan/atau kegiatan. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya
disingkat B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena
sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan
hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disebut Limbah B3 adalah
sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3.
Dalam UU No.32 Tahun 2009 Pasal 1 angka 21 menyatakan Bahan
berbahaya dan beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat,
energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi,
dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
4
dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan
hidup manusia dan makhluk hidup lain
Definisi dari limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap
bahan
sisa
(limbah)
suatu
kegiatan
proses
produksi
yang
mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity,
flammability, reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau
jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan
manusia.
Contoh limbah B3 adalah logam berat, spt Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pd,
Mn, Hg, danZn serta zat kimia, seperti pestisida, sianida, sulfide dan
fenol. Cddihasilkan dari lumpur dan limbah industry kimia tertentu. Hg
dihasilkan
dari
industry
klor-alkali,
industry
cat,
kegiatan
pertambangan, industry kertas, dan pembakaran bahan bakar fosil.
Pb dihasilkan dari peleburan timah hitam dan accu. Logam-logam
berat pada umumnya bersifat racun sekalipun dalam konsentrasi
rendah.
Limbah
B3
dapat
diidentifikasi
menurut
sumber,
uji
karakteristik, dan uji toksikologi.
B. KARAKTERISTIK LIMBAH B3
Limbah B3 dikarakterisasikan berdasarkan beberapa parameter,
yaitu total solids residu (TSR), kandungan fixed residu (FR),
kandungan volatile solids residue (VSR), kadar air (sludge moisture
5
content), volume padatan, dan karakter atau sifat B3 (toksisitas, sifat
korosif, sifat mudah terbakar, sifat mudah meledak, beracun, dan sifat
kimia serta kandungan senyawa kimia).
Berdasarkan PP No. 101 Tahun 2014 Bahan Kimia B3 memiliki
karakteristik berdasarkan klasifikasi B3 (Pasal 5 ayat 1 Pemerintah)
sebagai berikut:
1) Mudah meledak (explosive).
Limbah yang mudah meledak adalah limbah
yang
pada
suhu
dan
tekanan
standar
(25 oC,
760mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia
dan fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan
tekanan
tinggi
dengan
cepat
dapat
merusak
lingkungan.
2) Mudah menyala atau terbakar
Limbah yang mudah terbakar adalah limbahlimbah yang mempunyai salah satu sifat-sifat sebagai
berikut :
a) Limbah yang berupa cairan
Limbah yang berupa cairan akan mudah
terbakar apabila:
6
1. Mengandung alkohol kurang dari 24%
volume
dan
mempunyai
titik
nyala
kurang dari 60oC
2. Terjadi kontak dengan api, percikan api,
atau sumber nyala lain pada tekanan
udara 760mmHg
b) Limbah berupa padatan
Limbah pada termperatur dan terkanan
standar
(25oC,
760mmHg)
menyebabkan kebakaran, seperti
mudah
melalui
gesekan, penyerapan uap air, atau perubahan
kimia secara spontan. Limbah padat apabila
terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang
terus menerus dalam waktu lama. Apabila nilai
titik nyala limbah < 40 oC, berarti karakteristik
mudah terbakar
c) Limbah yang bertekanan mudah terbakar
d) Limbah pengoksidasi
Apabila waktu pembakaran limbah sama atau
lebih pendek dari waktu pembakaran senyawa
standar, berarti karakteristik mudah terbakar.
3) Reaktif
7
Limbah
reaktif
adalah
limbah
yang
menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau
menerima oksigen atau limbah organic peroksida
yang tidak stabil dalam suhu tinggi
4) Infeksius
Limbah yang menyebabkan infeksi adalah
limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau
limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti
bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan
tubuh manusia yang terkena infeksi
5) Korosif (corrosive).
Limbah korosif adalah limbah yang mempunyai
salah satu sifat-sifat berikut:
a) Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit
b) Menyebabkan
proses
pengaratan
pada
lempeng baja (SAE 1020) dengan laju korosi
lebih
besar
dari
6,35
mm/tahun
dengan
temperature pengujian 55oC
8
c) Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk
limbah bersifat asam atau lebih besar dari 12,5
untuk yang bersifat basa
6) Beracun (mederately toxic).
Limbah
beracun
adalah
limbah
yang
mengandung pencemaran dan bersifat beracun bagi
manusia
atau
lingkungan.
Limbah
B3
dapat
menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila
masuk ke dalam tubuh, baik melalui pernafasan, kulit,
maupun mulut.
C. UJI LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
Untuk mendeteksi kandungan B3 dalam limbah dapat dilakukan
secara kualitatif dan kuantitatif. Uji kualitatif adalah Screening
test atauFingerprint
test. Uji
kualitatif
ini
untuk
mengetahui
karakteristik suatu limbah dengan maksud untuk mengantisipasi
langkah-langkah dan penanganan limbah tersebut serta untuk
membedakan/mengidentifikasi suatu jenis limbah dengan limbah
lainnya. Uraian
beberapa
parameter
dalam Screening test / Fingerprint test yang dapat dijadikan indikasi
awal karakteristik limbah B3 dijelaskan sebagai berikut.
a) pH
9
Hasil pengukuran pH jika pH kurang lebih sama dengan 5
atau pH kurang lebih sama dengan 12,5, maka limbah tersebut
dapat dinyatakan sebagai golongan limbah B3 karena bersifat
korosif.
b) Reaktifitas Air
Reaktifitas air ini merupakan suatu parameter untuk menguji
reaktifitas menggunakan air. Suatu limbah dapat dinyatakan
bersifat reaktif apabila dalam pengujiannya terjadi gejala-gejala
seperti adanya pelepasan gas, terbentuknya emulsi, perubahan
temperatur dan lain-lain.
c) Pengoksidasi
Dalam pengujian pengoksidasi ini apabila suatu limbah
menunjukan adanya kandungan senyawa oksidan (oksidan
positif), maka dapat diambil kesimpulan bahwa limbah tersebut
mempunyai indikasi sebagai limbah B3. Karena apabila senyawa
oksidan bercampur dengan senyawa organik dapat bereaksi
secara
spontan
menghasilkan
panas,
gas
atau
bahkan
menimbulkan ledakan.
d) Mudah Terbakar
10
Seperti kita ketahui bahwa salah satu karakteristik bahan kimia
B3 adalah mudah meledak atau mudah terbakar. Sehingga ketika
suatu limbah didekatkan pada suatu nyala api , apabila sampel
langsung terbakar maka dapat diindintikasi limbah tersebut
memiliki karakteristik mudah terbakar.
e) Kandungan Amonia
Dalam hal ini gas amonia pelu diuji karena termasuk gas yang
beracun. Apabila suatu limbah mengandung gas amonia, dapat
dinyatakan
bahwa
limbah
tersebut
kemungkinan
termasuk
kedalam limbah B3, karena apabila bercampur dengan suatu basa
maka akan bersifat reaktif.
f) Kandungan Sianida
Sama halnya dengan amonia, gas sianida ini merupakan gas
yang beracun dan mematikan. Apabila suatu limbah mengandung
sianida positif, maka dapat dinyatakan bahwa limbah tersebut
kemungkinan termasuk kedalam limbah B3, karena apabila
bercampur dengan suatu asam maka akan bersifat reaktif.
D. IDENTIFIKASI LIMBAH B3
Berdasarkan jenis, sumber dan karakteristiknya limbah B3 dpat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan Jenisnya
Berdasarkan jenisnya limbah B3 dikelompokkan menjadi
empat yaitu :
11
a) Limbah B3 Jenis Padatan
b) Limbah B3 Jenis Cairan
c) Limbah B3 Jenis Gas
d) Limbah B3 Jenis Partikel yang tidak terdefinisi
2. Berdasarkan sumbernya
Menurut sumbernya limbah B3 dikelompokkan sebagai
berikut :
a) Limbah B3 dari sumber tidak spesifik yaitu limbah B3
yang pada umumnya berasal bukan dari proses
utamanya melainkan dari kegiatan pemeliharaan alat,
pencucian, pencegahan korosi, pelarutan kerak,
pengemasan dan lain-lain.
b) Limbah B3 dari sumber spesifik yaitu sisa proses
suatu industri atau kegiatan yang secara spesifik
dapat ditentukan berdasarkan kajian ilmiah.
c) Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan,
bekas kemasan dan buangan produk yang tidak
memenuhi spesifikasi.
3. Limbah B3 berdasarkan Kategorinya menurut PP No. 101
Tahun 2014
a) Limbah B3 Kategori 1, yaitu limbah yang risikonya
berdampak secara langsung terhadap kesehatan
manusia (akut).
12
b) Limbah B3 Kategori 2 ,yaitu limbah yang risikonya
dapat
berdampak
secara
langsung
terhadap
kesehatan manusia juga dapat berdampak terhadap
lingkungan.
c) Limbah non B3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat
B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat,
konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan
hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.
Sifat dari limbah B3 yaitu :
1. Beracun
2. Mudah terbakar
13
3. Mudah meledak
4. Korosif
5. Reaktif
6. Infeksius
Menurut kategori B3 dikelompokkan menjadi :
a) Limbah B3 kategori 1
b) Limbah B3 kategori 2
c) Limbah Non B3
DAFTAR PUSTAKA
Damanhuri,Enri. 2010. Diktat Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun. Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil Dan
Lingkungan Institut Teknologi Bandung. Bandung
PP NO.101 TAHUN 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun.
http://googleweblight.com/?
lite_url=http://alamendah.org/2014/10/05/bahan-berbahaya-dan-beracunb3-pengertian-dan-jenis/&ei=mb9slzF5&lc=enID&geid=10&s=1&m=928&ts=1454843625&sig=ALL1Aj7EJ_Vg0IrdTQ5S
wqIbsGVJlyqlBg. Diakses pada tanggal 4 Februari 2016.
http://googleweblight.com/?
lite_url=http://ohanhandiyantomatematika.blogspot.com/2013/01/makalahplh-bahan-berbahaya-dan-beracun.html?m%3D1&ei=mb9slzF5&lc=enID&geid=10&s=1&m=928&ts=1454843625&sig=ALL1Aj5n6WsHpRBZJce2eF7O3nGZi8JFg. Diakses pada tanggal 4 Februari 2016.
14
https://id.wikipedia.org/wiki/Limbah. Diakses pada tanggal 5 Februari 2016
http://blog.ub.ac.id/yusriadiblog/2012/10/11/limbah-b3-bahan-berbahayaberacun-makalah/. Diakses pada tanggal 5 Februari 2016.
http://syams-share.blogspot.co.id/2013/07/makalah-limbah-b3-bahanberbahaya.html. Diakses pada tanggal 5 Februari 2016.
https://candraning.wordpress.com/2013/09/28/makalah-limbah-b3/
Diakses pada tanggal 5 Februari 2016.
http://ohanhandiyantomatematika.blogspot.co.id/2013/01/makalah-plhbahan-berbahaya-dan-beracun.html Diakses pada tanggal 6Februari
2016.
http://gudmakalah.blogspot.co.id/2014/06/pengelolaan-limbah-bahanberacun-dan.html Diakses pada tanggal 6 Februari 2016.
15