T BIO 1302607 Chapter1

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber
daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan
belajar mereka. Hal tersebut tertera pada Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan
merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan,

akhlak

mulia,

serta


keterampilan

yang

diperlukan

dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.
Pada era globalisasi ini, peningkatan mutu pendidikan merupakan salah
satu unsur yang penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia
(SDM). Sumber daya manusia yang bermutu merupakan faktor penting dalam
kemajuan

pembangunan

suatu

negara.


Pengalaman

di

banyak

negara

menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang bermutu lebih penting dari pada
sumber daya alam yang melimpah. Dengan kata lain, pendidikan memegang
peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa dan Negara. Melalui pendidikan
yang bermutu, sumber daya manusia pada suatu negara dapat berkembang dan
mampu berkompetisi dalam kancah global.
Berkaitan dengan hal tersebut, salah satu hal penting untuk diperhatikan
adalah peningkatan mutu pendidikan biologi. Biologi merupakan sebuah mata
pelajaran yang mengkaji berbagai persoalan yang berkaitan dengan fenomenafenomena yang terjadi pada makhluk hidup dari berbagai tingkat organisasi
kehidupan

dan interaksinya dengan lingkungan.


Pembelajaran sains biologi

Lilis Sulistiawati, 2016
IMPLEMENTASI MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW D ENGAN PENUGASAN MIND
MAP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2

berkaitan juga dengan bagaimana cara mencari tahu, baik fakta-fakta maupun
prinsip-prinsip untuk memecahkan permasalahan yang terjadi, sehingga dapat
memahami fenomena- fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
Mengutip dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tentang
standar isi, bahwa mata pelajaran Biologi memiliki tujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
1.

Membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan dan
keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.


2.

Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat
bekerjasama dengan orang lain.

3.

Mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis
melalui percobaan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan
dan tertulis.

4.

Mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif dengan
menggunakan konsep dan prinsip biologi.

5.

Mengembangkan


penguasaan

konsep

dan

prinsip

biologi

dan

saling

keterkaitannya dengan IPA lainnya serta mengembangkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap percaya diri.
6.

Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya teknologi

sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia.

7.

Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian
lingkungan (BSNP, 2006).
Berdasarkan dari beberapa tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP)

untuk

mata

pelajaran

biologi

yaitu


bagaimana

siswa

mampu

menggunakan konsep dan prinsip biologi, mengembangkan penguasaan konsep
dan prinsip biologi, serta mampu menerapkan konsep dan prinsip biologi. Hal
tersebut menunjukkan betapa pentingnya penguasaan konsep siswa. Namun,
kenyataannya penguasaan konsep siswa masih tergolong rendah. Fakta ini terlihat

Lilis Sulistiawati, 2016
IMPLEMENTASI MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW D ENGAN PENUGASAN MIND
MAP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3

dari hasil observasi peneliti yang dilakukan melalui pengamatan langsung dalam

proses pembelajaran di salah satu sekolah SMA yang ada di Jakarta. Pembelajaran
masih berpusat kepada guru sehingga siswa hanya menerima bahwa apa yang
disampaikan guru, maka itulah yang menjadi sumber tunggal yang akan menjadi
contoh bagi para siswa. Selain itu, hasil ulangan harian pada materi sebelumnya
dari 30 orang siswa hanya 5 orang siswa yang nilainya diatas KKM, dan 25 orang
siswa lainnya harus mengikuti remedial. Nilai KKM yang ditetapkan di sekolah
yaitu 75. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa penguasaan
konsep siswa masih rendah.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suryanti (2013)

juga menunjukkan bahwa penguasaan konsep siswa masih tergolong rendah,
sebagian besar siswa lemah dalam menyatakan ide atau gagasannya melalui katakata atau teks tertulis. Setiawati (2010) menyebutkan bahwa terdapat beberapa
permasalahan

dalam pembelajaran di kelas,

salah satunya adalah kurang

kreatifitas guru dalam memberikan pengalaman belajar secara maksimal sehingga

menyebabkan penguasaan konsep siswa rendah.
Dalam memahami suatu konsep,

siswa tidak hanya dituntut untuk

mengetahui dan mengingat saja, tetapi harus melibatkan kemampuan berpikir.
Salah

satunya

adalah

kemampuan

berpikir

kreatif.

Namun,


kenyataannya

pengembangan pengajaran di sekolah pada umumnya hanya terbatas pada
penalaran verbal dan pemikiran logis, pada tugas-tugas yang hanya menuntut
pemikiran konvergen yaitu pemikiran menuju satu jawaban tunggal (Munandar,
1999). Sejalan dengan hasil penelitian Solehudin (2010) yang mengungkapkan
bahwa pembelajaran di sekolah lebih didominasi oleh upaya untuk menyelesaikan
materi

pembelajaran,

sehingga

kurang

memperhatikan

pengembangan

kemampuan berpikir kreatif siswa. Akibatnya setiap siswa akan terbiasa berpikir

konvergen sehingga bila dihadapkan pada suatu masalah, siswa akan mengalami
kesulitan

untuk

memecahkan

masalah,

karena

rendahnya

pengembangan

kreatifitas siswa.

Lilis Sulistiawati, 2016
IMPLEMENTASI MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW D ENGAN PENUGASAN MIND
MAP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4

Berdasarkan fenomena dan pendapat di atas kemudian muncul pertanyaan
metode, pendekatan, atau strategi apa yang cocok untuk siswa agar memperoleh
penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif yang baik dengan melibatkan
aktivitas siswa secara optimal, dan membuat pembelajaran biologi lebih bermakna
dan

menyenangkan.

Menyadari

pentingnya

strategi

pembelajaran

untuk

meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir siswa, maka perlu
adanya pembelajaran yang menekankan proses aktif belajar siswa, di mana proses
pembelajaran terdapat partisipasi aktif dari siswa sehingga dalam pembelajaran
akan terjadi komunikasi yang aktif baik siswa dengan guru atau antar siswa.
Alternatif strategi pembelajaran dalam upaya untuk meningkatkan penguasaan
konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam penelitian ini adalah
implementasi model kooperatif tipe jigsaw dengan penugasan mind map dalam
pembelajaran biologi.
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yaitu salah satu model
pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam
menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang diinginkan (Isjoni,
2007).

Model

pembelajaran

kooperatif

tipe

jigsaw

merupakan

model

pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6
orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan
bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari
dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok lain (Arends,
1997).

Model ini bertujuan untuk

memperkaya pengalaman siswa dalam

menyelesaikan permasalahan yang dikerjakan secara berkelompok. Selain itu
yang menonjol dalam model kooperatif tipe jigsaw adalah adanya kerjasama
dalam kelompok untuk mempelajari atau memahami suatu materi yang berbedabeda (Nur, 2006).
Banyak siswa masih menganggap pelajaran biologi adalah
teoritis

dan

membosankan

karena

hanya

hafalan.

Pembelajaran

pelajaran
biologi

Lilis Sulistiawati, 2016
IMPLEMENTASI MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW D ENGAN PENUGASAN MIND
MAP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

5

seharusnya dapat menampung kesenangan siswa dalam belajar dan menggali
berbagai konsep. Sebagai contoh materi sistem ekskresi, dalam materi sistem
ekskresi

siswa

harus

memahami

konsep-konsep

tersebut

agar

dapat

mengembangkannya menjadi kumpulan konsep yang terstruktur dalam struktur
kognitifnya. Apabila dilihat lebih mendalam terhadap materinya, sistem ekskresi
pada manusia merupakan kumpulan dari organ-organ yang memiliki fungsi
tertentu yang kemudian bekerja dalam proses ekskresi. Organ-organ serta fungsi
tersebut merupakan materi yang mau tidak mau harus dihafal oleh siswa,
sedangkan untuk memahami rangkaian proses ekskresi siswa dituntut memiliki
kemampuan berpikir abstrak dengan kemampuan imajinatif yang tinggi. Agar
siswa dapat memahami dan mengingat konsep maka dilakukan proses pencatatan,
karena tujuan dari mencatat yaitu untuk mendapatkan poin-poin penting dan kata
kunci dari buku atau bacaan lainnya agar lebih mudah dipahami oleh siswa.
Umumnya siswa membuat catatan tradisional dalam bentuk tulisan linier
panjang yang mencakup seluruh isi materi pelajaran, sehingga catatan terlihat
monoton dan membosankan. Banyak sekolah-sekolah yang masih menggunakan
cara mencatat tradisional sehingga kebanyakan dari materi pelajaran yang
kompleks mudah lupa dan sukar untuk dipahami oleh siswa. Sehingga hasilnya
kurang memuaskan. Menurut Laidlaw (Tomo, 2003), kesulitan dalam memahami
konsep yang penting dapat disebabkan oleh belum diketahui dan dimilikinya
strategi serta keterampilan dasar dalam membuat catatan. Oleh sebab itu, strategi
dalam mencatat perlu dilatihkan kepada siswa. Salah satu upaya yang dapat
digunakan agar siswa memiliki strategi mencatat yang tepat untuk memudahkan
dalam mengingat dan memahami konsep pada materi tersebut yaitu dengan
menggunakan mind map.
Mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah
akan memetakan pikiran-pikiran (Buzan, 2008). Menurut Alamsyah (2009) sistem
peta pikiran atau mind map adalah suatu teknik visual yang dapat menyelaraskan

Lilis Sulistiawati, 2016
IMPLEMENTASI MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW D ENGAN PENUGASAN MIND
MAP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

6

proses belajar dengan cara kerja alami otak. Lebih lanjut teknik mind map adalah
suatu pelajaran baru untuk mencatat yang bekerjanya disesuaikan dengan
bekerjanya dua belah otak (otak kiri dan otak kanan), karena sejatinya salah satu
prinsip kerja otak yaitu adanya sinergi antara kinerja otak kanan dan kinerja otak
kiri. Jadi, apabila kinerja otak kanan ditingkatkan maka kinerja otak kiri pun akan
meningkat, jika hanya meningkatkan salah satu kinerja otak saja dan melalaikan
sisi yang lainnya maka akan mengurangi potensi keseluruhan kinerja otak secara
drastis (Buzan, 2012).
Mind map merupakan cara membuat catatan yang tidak membosankan,
karena dalam sebuah mind map terdiri dari kata-kata, warna, garis, dan gambar
(Buzan, 2007). Mind map dibuat menggunakan gambar dan teks dengan maksud
untuk menggambarkan ide-ide dan konsep-konsep yang dipelajari. Menurut
Buzan (2007) Mind map dapat membangkitkan ide-ide orisinil pada diri siswa,
memicu ingatan dengan lebih mudah, serta teknik mencatat yang menyenangkan
dan lebih mengasah kreativitas siswa. Manfaat penggunaan mind map diantaranya
(1) menjadi lebih kreatif; (2) memusatkan perhatian; (3) memecahkan permasalah;
(4) meningkatkan ingatan; (5) menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran; (6)
membantu belajar secara efisien dan lebih cepat; (7) menghemat waktu.
Menurut Putra (2008) pencatatan menggunakan teknik mind map memiliki
keutamaan yaitu (1) tema utama terdefinisi secara sangat jelas karena dinyatakan
di tengah; (2) level keutamaan informasi terindikasi secara lebih baik. Informasi
yang memiliki kadar kepentingan lebih diletakan dekat dengan tema utama; (3)
hubungan antara masing-masing secara mudah dapat segera dikenali; (4) lebih
mudah dipahami dan diingat; (5) mempercepat proses pencatatan karena hanya
menggunakan kata kunci.
Berdasarkan uraian di atas penulis

tertarik untuk melakukan penelitian

tentang “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan

Lilis Sulistiawati, 2016
IMPLEMENTASI MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW D ENGAN PENUGASAN MIND
MAP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

7

Penugasan Mind Map untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah implementasi model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan penugasan mind map dapat
meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa?”
Secara terperinci permasalahan tersebut dibuat dalam bentuk pertanyaanpertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah

peningkatan

pembelajaran

melalui

penguasaan

konsep

siswa

yang

implementasi model pembelajaran

mendapatkan
kooperatif tipe

jigsaw dengan penugasan mind map berbeda dengan siswa yang mendapatkan
pembelajaran melalui implementasi model pembelajaran konvensional dengan
penugasan mind map?
2. Apakah peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang mendapatkan
pembelajaran

melalui

implementasi model pembelajaran

kooperatif tipe

jigsaw dengan penugasan mind map berbeda dengan siswa yang mendapatkan
pembelajaran melalui implementasi model pembelajaran konvensional dengan
penugasan mind map?
3. Bagaimanakah pendapat siswa tentang implementasi model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dengan penugasan mind map dalam pembelajaran
sistem ekskresi manusia?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telash ditetapkan di atas, tujuan
penelitian ini sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan peningkatan penguasaan konsep siswa yang mendapatkan
pembelajaran

melalui

implementasi model pembelajaran

kooperatif tipe

Lilis Sulistiawati, 2016
IMPLEMENTASI MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW D ENGAN PENUGASAN MIND
MAP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

8

jigsaw dengan penugasan mind map dibandingkan dengan siswa yang
mendapatkan

pembelajaran

melalui

implementasi

model

pembelajaran

kreatif

siswa

model

pembelajaran

konvensional dengan penugasan mind map.
2. Mendeskripsikan
mendapatkan

peningkatan

pembelajaran

kemampuan
melalui

berpikir

implementasi

kooperatif tipe jigsaw dengan penugasan mind map dibandingkan
siswa

yang

mendapatkan

pembelajaran

melalui

implementasi

yang

dengan
model

pembelajaran konvensional dengan penugasan mind map.
3. Mendeskripsikan pendapat siswa tentang implementasi model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dengan penugasa mind map dalam pembelajaran sistem
ekskresi manusia.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak, diantaranya :
1. Manfaat bagi siswa
Memberi alternatif lain untuk mempelajari suatu materi dengan cara membuat
ringkasan yang menarik dan siswa terdorong untuk belajar materi tersebut
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar (penguasaan konsep). Selain itu,
kemampuan membuat mind map dapat melatih siswa untuk berpikir kreatif
dan sistematis.
2. Manfaat bagi guru
Dapat menambah wawasan pengetahuan bagi guru dan dapat dijadikan
alternatif pelaksanaan pembelajaran di kelas yang melibatkan siswa lebih
kooperatif dan interaktif sehingga lebih mudah memahami dan menguasai
konsep.

Lilis Sulistiawati, 2016
IMPLEMENTASI MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW D ENGAN PENUGASAN MIND
MAP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

9

3. Manfaat bagi peneliti
Memperoleh data empiris mengenai peningkatan penguasaan konsep dan
kemampuan berpikir kreatif siswa melalui implementasi model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dengan penugasan mind map.

E. Struktur Organisasi Tesis
Penulisan untuk penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I menjelaskan
tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian,
serta struktur organisasi tesis.
Bab

II

menjelaskan

teori tentang

model pembelajaran kooperatif,

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, Mind map, penguasaan konsep, kemampuan
berpikir kreatif, dan sistem ekskresi manusia.
Bab III menjelaskan tentang metode penelitian yaitu meliputi metode dan
desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional, instrumen
penelitian yang meliputi: tes penguasaan konsep; kemampuan berpikir kreatif;
angket siswa; dan lembar observasi, hasil uji instrumen penguasaan konsep,
prosedur penelitian, dan teknik pengolahan data.
Bab IV menjelaskan hasil penelitian yang meliputi: penguasaan konsep
siswa, kemampuan berpikir kreatif siswa, dan angket sebagai respon siswa
terhadap

implementasi model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw

dengan

penugasan mind map, pembahasan hasil penelitian.
Bab V memaparkan kesimpulan, implikasi dan rekomendasi berdasarkan
temuan dalam penelitian.

Lilis Sulistiawati, 2016
IMPLEMENTASI MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW D ENGAN PENUGASAN MIND
MAP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu