Dampak Gelembung EKonomi economic Bubble

PENGARUH ECONOMIC BUBBLE TERHADAP
PASAR MODAL INDONESIA
( Dampak Economic Bubble terhadap Perekonomian Indonesia)
Email Asasepta15@gmail.com

Oleh : Asa Septa Nugraha

Universitas Negeri Semarang
2014

More Info contact = Asasepta15@gmail.com

PENGARUH ECONOMIC BUBBLE TERHADAP PASAR
MODAL INDONESIA
( Dampak Economic Bubble terhadap Perekonomian Indonesia)

1.

PENDAHULUAN

Jika kita bicara gelembung, gelembung dapat diartikan adalah sesuatu

yang dapat terbang tinggi dan pada waktunya gelembung itu akan pecah. Ini
mengapa ada istilah gelembung ekonomi, gelembung ekonomi / economic bubble
meruapakan sebuah istilah dalam kegiatan ekonomi yaitu adanya suatu
perdagangan besar yang harganya semakin naik dan pada waktunya harga itu akan
turun drastis, tentu kita ingat di Indonesia pernah ada gelembung spekulatif
sebagai contoh yaitu tanaman Anthurium/ gelombang cinta yang semula hanya
berharga murah, kemudian semakin lama harganya semakin tidak wajar atau
sangat mahal yang tidak sesuai dengan harga fundamentalnya, akan tetapi harga
mahal tidak bertahan lama yang akhirnya harganya anjlok hingga tidak berharga
sekarang, itu merupakan salah satu bentuk gelembung ekonomi yang terjadi di
Indonesia. Tentu ada yang diuntungkan dan dirugikan dalam masalah ini, yang
diuntungkan merupakan pemodal besar yang membuat isu bahwa bunga itu
mahal. Pada awalnya para pemodal awal mencari tumbuhan yang langka dan
berharga murah yaitu gelombang cinta, ketika mereka sudah mempunyai banyak,
mereka langsung membuat isu sehingga harga bunga tersebut menjadi mahal, dan
para pemodal melepas bunga dengan harga mahal. Orang yang dapat melihat
situasi ini pun akan untung akan tetapi orang yang terlambar dan membeli mahal
yang akan dirugikan karena bunga sudah tidak laku dijual.
Gelembung ekonomi juga dapat terjadi di Pasar Modal Indonesia yaitu
ketika saham yang naik terus, dan Investor melihat bahwa saham itu akan naik di

masa depan, tetapi dugaan mereka salah yang akhirnya saham itu dapat turun.

More Info contact = Asasepta15@gmail.com

Gelembung ekonomi juga dapat disebabkan pemodal asing yang
menanamkan modalnya sangat tinggi di Indonesia namun Jangka Pendek,
sehingga dapat menarik modalnya secara tiba-tiba, yang dapat membuat sistem
keuangan negara menjadi kacau
Gelembung Ekonomi dapat mempengaruhi beberapa Aspek dan untuk
memfokuskan bahasan, penulis mengajukan rumusan permasalahan sebagai
berikut:
1.

Bagaimana Economic Bubble

dapat mempengaruhi

Pasar

Modal Indonesia ?

2.

Apa dampak Economic Bubble

terhadap Pasar Modal dan

Perekonomian Indonesia?

More Info contact = Asasepta15@gmail.com

II . TIJAUAN PUSTAKA
Gelembung Ekonomi (economic bubble) / Gelembung Spekulatif atau
gelembung keuangan merupakan perdagangan dalam volume besar dengan harga
yang sangat berbeda dengan nilai asli/instrinsiknya ( Dalam Kata lain :
Memperdagangkan Produk atau aset dengan harga yang lebih tinggi daripada nilai
fundamentalnya.
Gelembung ekonomi memiliki siklus ekonomi yang ditandai dengan
ekspansi yang cepat diikuti oleh kontraksi, sering kali dengan cara yang dramatis.
Konsep “ gelembung “ mengemukakan teori bahwa harga surat berharga akan
naik diatas nilai riil-nya dan berlangsung naik terus menerus hingga harganya

jatuh/ turun sangat drastis di mana gelembung itu meletus.
Gelembung ekonomi ialah penarikan modal asing langsung yang
berjangka pendek tiba-tiba keluar dari instrumen keuangan Indonesia dengan
jumlah dana yang besar dan dapat menyebabkan krisis keuangan negara. Gejala

More Info contact = Asasepta15@gmail.com

yang muncul waktu gelembung ekonomi adalah cadangan devisa yang meningkat
signifikan dalam waktu cepat dan dana menumpuk pada instrumen jangka pendek.
Gelembung ekonomi dapat terjadi akibat dari siklus ekonomi, tetapi dapat
juga diakibatkan oleh permainan pemodal besar / Investor. Ini biasanya terjadi
pada efek, pasar saham, dan sektor usaha lain. Dampak dari gelembung ekonomi
bermacam-macam tergantung kondisi yang ada. Sebagai contoh gelembung
ekonomi yang terjadi di Jepang yang menyebabkan sebagian bank diregulasi.
Gelembung ekonomi dapat pernah berdampak pada Asia pada tahun 1990an pada
waktu itu negara berkembang seperti Thailand, Korea Selatan, Filipina dan
Indonesia mengalami Krisis Moneter.
Penyebab Pasti gelembung ekonomi telah diperdebatkan oleh banyak
ekonom. Beberapa ahli berpikir bahwa gelembung tekait dengan inflasi dan
karena itu percaya bahwa faktor – faktor yang menyebabkan inflasi juga dapat

menjadi faktor yang sama menyebabkan gelembung terjadi.
Beberapa ekonom berteori bahwa gelembung adalah ketidakseimbangan
dalam cara orang melihat kesempatan, karena mereka mencoba untuk mengejar
harga aset daripada membuat pembelian berdasarkan nilai instrinsik dari aset
( disebut juga spekulan). Hal ini juga menyatakan bahwa gelembung adalah
manifestasi dari prinsip dasar bahwa pasar yang sangat yang efisien dalam jangka
panjang tetapi tidak sangat efisien untuk jangka pendek.
Gelembung Ekonomi dapat terjadi di Pasar Modal Indonesia akibat aliran
dana besar pemodal asing yang besar dalam jangka waktu yang singkat, akan
tetapi saat ini dinilai belum memicu gelembung ekonomi, Sebab Price Earning
Ratio bursa Indonesia masih dilevel Moderat
Gelembung Ekonomi dapat berpengaruh terhadap Pembangunan ekonomi
yang merupakan kelanjutan dari hasil pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan
ekonomi merupakan meningkatnya pendapatan nasional keseluruhan terdiri
berbagai aspek. Investasi seharusnya digunakan untuk pembangunan ekonomi
seharusnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang
seperti perluasan lapangan pekerjaan, peningkatan pendapatan perkapita dan
memperbaiki sarana pendidikan dan kesehatan

More Info contact = Asasepta15@gmail.com


III. PEMBAHASAN
Bubble atau gelembung perekonomian dalam Pasar Modal Indonesia
nampak terjadi lonjakan harga saham bahkan melebihi kondisi fundamentalnya
perusahaan. Gelembung perekonomian ini akan terus naik , hingga pada suatu saat
diakhiri dengan “meletusnya gelembung”. Sebagai Contoh saham BUMI pada
bulan Juni 2008 harganya mencapai Rp 8650 per Saham , Satu bulan kemudian,
BUMI turun menjadi Rp 6500 pada waktu ini Investor bersemangat membeli
saham ini, ternyata bulan September harga BUMI turun menjadi Rp 4000 atau
turun hingga 50% , Investor berbondong-bondong membeli saham BUMI dengan
harapan sudah mencapai titik terendah. Akan tetapi prediksi mereka salah . Pada
awal 2009, harga BUMI hanya Rp 460 atau turun 95% dari harga tertinggi.
Gelembung ini tidak hanya terjadi pada harga saham , namun juga dapat
muncul di sektor properti seperti yang terjadi dalam kasus Subprime mortgage
2008. Bubble juga terjadi di Indonesia . Apa sebenarnya yang mendorong harga
saham terus naik?
Indonesia semakin kaya , pendapatan per kapita semakin meningkat ,
golongan menengah semakin kuat , daya beli pun meningkat. Para golongan
menengah semakin ingin membeli aset yang banyak properti, mobil atau yang
lainnya tunai maupun kredit. Sehingga mendorong sektor infrastruktur, properti

dan jembatan. Bank –bank meminjamkan uang kepada mereka dan aset-aset
mereka digunakan sebagai jaminan untuk mendapatkan modal.

More Info contact = Asasepta15@gmail.com

Gelembung ekonomi dapat juga terjadi akibat dorongan oleh capital yang
masuk kedalam pasar dan aset fund manager reksadana yang semakin meningkat,
sebagian Investor / pelaku pasar euforia terhadap harga saham yang terus naik.
Sebagian berpartisipasi, karena membeli saham saat bubble dimulai akan
menguntungkan untuk trader karena harganya yang terus naik. Namun, resiko
investasi berbanding dengan potensi keuntungan yang akan diraih, semakin tinggi
investasi semakin tinggi pula resiko yang akan dihadapi.
Potensi imbal hasil dari berinvestasi saham pada masa bubble memang
besar, tapi resiko juga besar, Oleh karena itu cara terbaik untuk dapat memetik
untung dan terhindar dari resiko adalah dengan mengikuti tren. Lihat tren harga
saham dengan menggunakan analisis teknikal, tahan hingga tren berakhir dan jual.
Dengan menggunakan analisis teknikal , Anda dapat mengetahui apakah tren
tersebut naik atau sudah mulai turun.
Gelembung ekonomi juga tidak hanya diakibatkan investor lokal Indonesia
saja akan tetapi Investor Asing pun mengambil bagian dari proses ini, Karena

Investor Asing yang menanamkan modal di Indonesia sangatlah tinggi sekitar
60% jual beli saham dikuasai investor asing dalam bursa sahamdan investor lokal
yang masih rendah. Ketika perekonomian Indonesia tinggi Investor Asing melihat
Potensi dan berbondong-bondong menanamkan modal di Indonesia, Modal Asing
yang

tinggi

inilah

ekonomi/gelembung

yang

menyebabkan

keuangan,

karena


akan

Investor

munculnya
Asing

gelembung

biasanya

hanya

menanamkan Modal untuk jangka pendek misal SBI ( Sertifikat Bank Indonesia)
Analisis penulis menunjukan bahwa ada beberapa saham yang rentan
terjadi bubble, beberapa emiten pernah mengalami gelembung ekonomi yaitu
kenaikan dan

penurunan harga saham yang sangat drastis ada beberapa


perusahaan yang mengalami penurunan dan kenaikan harga saham secara drastis
penulis mengambil beberapa contoh saham yang berpotensi mengalami efek
gelembung ekonomi yaitu

More Info contact = Asasepta15@gmail.com

Saham Perusahaan Lippo Cikarang tbk (LPCK)

Periode tahun 2012-2014 awal
Dalam saham LPCK yang listing pada tanggal 24 Juli 1997 kita dapat
melihat bahwa saham itu mengalami kenaikan tinggi sejak bulan Januari 2013
dengan harga awal sekitar Rp 3000 dan mencapai harga tertinggi Rp 10500, lalu
kembali merosot tajam, ini yang dinamakan gelembung ekonomi yaitu kenaikan
yang tinggi akibat dari spekulasi investor yang melihat bahwa perusahaan ini ada
berkembang sehingga harga saham mengalami kenaikan, akan tetapi ketika
investor sadar maka akan menjual sahamnya yang berakibat saham merosot tajam.

Saham Perusahaan Multi Bintang tbk ( MLBT)

More Info contact = Asasepta15@gmail.com


Berbeda dengan saham perusahaan Multi Bintang (MLBI) yang
mengalami kenaikan yang sangat tinggi pada gambar diatas dapat kita lihat bahwa
hanya dalam waktu 1 tahun sekitar Jan 2012 sampai Jan 2013 saham multi
bintang mengalami kenaikan yang sangat tinggi dari harga 345.000 mencapai
920.000 atau mengalami kenaikan hampir 300%. Ini dapat menjadi awal
terjadinya efek gelembung yang semakin naik, karena investor melihat peluang
bahwa perusahaan ini akan berkembang, maka harga tinggi pun mereka beli. Akan
tetapi resikonya pun akan besar, karena kemungkinan saham ini akan merosot
tajam, karena harganya yang melewati batas, Oleh karena itu dalam membeli
saham kita perlu melihat tren yang ada, sehingga kita dapat mengikuti dan tidak
mengalami kerugian yang sangat besar.
Analisis dari kedua saham
Dari kedua saham diatas dapat kita lihat bahwa gelembung berakibat pada
harga naik yang tinggi melebihi nilai fundamentalnya dengan dapat mengalami
penurunan dalam waktu yang sangat singkat.

Apa dampak Economic Bubble

terhadap Pasar Modal dan

Pembangunan ekonomi di Indonesia ?

More Info contact = Asasepta15@gmail.com

Pengaruh Economic Bubbleterhadap Pasar Modal Indonesia dapat
Berdampak positif maupun Negatif , dampak positif yang ditimbulkan dengan
adanya gelembung ekonomi yaitu naiknya perekonomian yang memancing
Investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia dan tingginya investor
seharusnya dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk melakukan pembangunan
ekonomi jangka panjang. Peraturan pemerintah seharusnya jelas, dengan berbagai
sektor yang diarahkan , terutama permodalan atau investasi langsung yang
memiliki tujuan untuk membangun beberapa sarana dan prasarana untuk
menunjang kegiatan pembangunan ekonomi di Indonesia. Beberapa diantaranya
adalah infrastruktur, industri berbasis ekspor, koperasi dan UKM untuk
memanfaatkan potensi sumber daya alam dan reksadana sebagai penopang
perekonomian Indonesia. Investasi tinggi yang diatur dengan baik juga dapat
menaikan industri dalam berbagai sektor rill dan non rill.
Tingginya Investasi juga seharusnya dapat dimanfaatkan pemerintah untuk
perkembangan sektor rill yang akan menyerap pengangguran dan meningkatkan
pendapatan perkapita masyarakat. Pemerintah perlu mengarahkan investasi yang
berjangka pendek menjadi investasi rill yang berjangka panjang, agar Indonesia
dapat menyusul negara tetangga yang sudah semakin maju dan mengurangi
ketimpangan distribusi pendapatan masyarakat Indonesia.
Dampak Negatifnya adalah tingginya Investor Asing di Indonesia juga
dapat memberikan boomerang pada negara Indonesia, ketika situasi Indonesia
yang tidak stabil dan Investor asing sudah tak percaya lagi dengan Indonesia
Maka akan terjadi penarikan dana besar-besaran di Indonesia yang dapat berakibat
buruk bagi bangsa Indonesia, Oleh karena itu , perlu peran pemerintah untuk
memajukan Investor lokal yang sangat berpotensi di Indonesia, memberikan
jaminan dan kemudahan sehingga kita tidak bergantung pada investor Asing.
Karena dengan menggunakan investor lokal keadaan ekonomi akan menjadi lebih
stabil.
Kesimpulan :
Pasar Modal Indonesia saat ini berpontensi mengalami perkembangan dan
kemajuan sehingga kita perlu membekali generasi Indonesia agar mau
berinvestasi, karena dapat menjadi bermanfaat dimasa depan ketika kita dapat

More Info contact = Asasepta15@gmail.com

melakukannya dengan benar. Akan tetapi resiko yang kita hadapi untuk menjadi
investor sangatlah besar, gelembung ekonomi merupakan suatu resiko yang kita
harus hadapi. Resiko gelembung ekonomi dapat kita hadapi jika kita mampu
melihat peluang dan tren yang ada sehingga resiko terjadinya gelembung ekonomi
dapat sedikit terminimalisir. Maka dari itu sebagai pelaku pasar , kita seharusnya
dapat melihat bahwa nilai tinggi tidak selalu baik, kita perlu mempelajari
beberapa aspek dan jangan mengikuti tren pasar yang beresiko, jika tidak berani
berspekulasi. Gelembung ekonomi juga dapat berasal dari tingginya Investasi
Asing yang masuk ke Indonesia yang memiliki jangka yang sangat pendek dan
dapat menarik modalnya sewaktu-waktu, Sehingga peran pemerintah perlu untuk
membuat aturan yang jelas yaitu berinvestasi yang baik tanpa merugikan.
Pemerintah dapat mengarahkan investasi jangka pendek menjadi jangka panjang
pada sektor rill, pembangunan infrastruktur, pembangunan industri yang dapat
menyerap pengangguran dan pemerintah perlu memperbaiki birokrasi Indonesia
yang rumit, agar investor asing dan pengusaha Indonesia dapat hidup dan
mengembangkan usahanya yang dapat menaikan Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia.
Peran pemerintah yang juga diharapkan adalah mengajak investor lokal
atau masyarakat agar mau berinvestasi, tentunya dengan memberi pengetahuan
dan jaminan yang jelas, karena dengan investor lokal kondisi ekonomi akan lebih
stabil.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/95305586/Artikel-Gelembung-Ekonomiyang-berguna-bagi-pembangunan-ekonomi

More Info contact = Asasepta15@gmail.com

http://www.tribunnews.com/bisnis/2010/04/09/harga-saham-yang-tinggitimbulkan-gejala-bubble
http://adioksbgt.wordpress.com/2010/12/28/economic-bubble/

More Info contact = Asasepta15@gmail.com