Materi birokrasi - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

What is Bureaucracy?
Literal
 dari bahasa Perancis
“Bureau” = meja tempat
pejabat bekerja
 Muncul pada abad-18
menjelang terjadinya
revolusi Perancis
 Menjadi varian kata
berupa bureucratie
(perancis), bureaucracy
(inggris), burocratie
(jerman), dan burocrazia
(italia)

Essential

 badan/sektor pemerintah, 
atau public sector, atau juga 
public service atau public 
administration

 “Bureaucracy is an
organization consists of
salaried officials who
conduct the detail bussiness
of government, advising on
and applying policy
decisions” (Hague, Harrop, &
Breslin, 1998).
 Muncul seiring dengan
terciptanya “negara modern”.

Kedudukan dan Posisi
Filosofis Birokrasi

Signifikansi Peran dan Posisi
Birokrasi dalam Manajemen Publik
input

Legislatif


Partai
Politik

Output: policy,
regulations

Birokrasi

Interpreter

Organisasi
sosial

Eksekutor

RAKYAT

Tugas dan peranan birokrasi
 melaksanakan  tugas  administratif  (carrying 
out administration),

   memberikan  masukan  dan  nasihat  dalam 
pembuatan kebijakan (offering policy advise),
   melakukan  artikulasi  dan  aggregasi 
kepentingan  (articulating  and  aggregating 
interests), dan
   menjaga  stabilitas  politik  (maintaining 
political stability).

The Old Religion of Weber Model
of Bureaucracy








Permanence
Differentiation of Unit

Hierarchy
Formality and legality
Impartiality
Written document
Rational mandate based on legal authority

Kelemahan Teori Weber
1. Struktur yang berjenjang, menyebabkan:




Ketergantungan kepada atasan, bukan ke rakyat
Orientasi birokrat menjadi “Asal Bapak Senang”
Exclusivisme birokrat

2. Spesialisasi unit, menyebabkan:


Displacement of goals karena pertentangan antar unit


3. Form yang mirip militer


Bawahan tidak punya kesempatan berkembang

4. Penekanan aspek Legalitas


Pegawai menjadi “etres enanimes” (robotic), bukan
geistig (mahluk yang cerdas).

Mengapa birokrasi cenderung
menyimpang?
1) kepemilikan aset sumber kekuasaan, 
2) status  sosial  birokrasi  yang  dianggap 
istimewa di tengah masyarakat, serta 
3) posisi  birokrasi  yang  strategis  dalam 
hubungan penguasa dan rakyat.


Aset kekuasaan birokrasi
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Legitimasi personifikasi negara yang dijamin UU
Penguasaan informasi
Keahlian Teknis
Status sosial yang tinggi
Kontinuitas (kesinambungan lembaga)
Peran dalam pembuatan dan pelaksanaan
kebijakan
7) Penguasaan struktur jaringan

Perlunya Reformasi Birokrasi
 Ketidakpuasan terhadap pemerintah 
pemerintah menerima banyak, memberi sedikit

 Globalisasi dan perdagangan bebas  pelayanan
perlu cepat dan efisien
 Perkembangan Teknologi (khususnya teknologi
informasi dan komunikasi)  pelayanan tidak
memerlukan terlalu banyak orang
 Demokratisasi dengan berkuatnya civil society 
pemerintah tidak lagi sbg. aktor tunggal

Perkembangan Teori Birokrasi
Teori Birokrasi Rasional Weber

Teori NPM

Teori NPS

(New Public Management)

(New Public Service)

2 MODEL BIROKRASI TERKINI

Perbedaan

New Public
Management

New Public Service

Fondasi Utama

Economic theory

Democratic theory

Rasionalitas umum,
model perilaku

Economic rationality,
mahluk ekonomi
(economic man)


strategic rationality), mahluk
berdimensi politis,
ekonomis, dan organisasi

Peranan pemerintah

Steering (bertindak
sebagai katalis untuk
mewujudkan
mekanisme pasar)

Serving (melayani
masyarakat dengan
mengkompromikan
berbagai macam
kepentingan)

Pendekatan
akuntabilitas


Market driven

Citizen Mutual Coalition

Asumsi motivasi
pegawai

Semangat
kewirausahaan

Semangat untuk melakukan
sesuatu untuk masyarakat

Prinsip2 NPM
 Philosophical background: economic theory
 Organisasi birokrasi dianggap sama dengan
organisasi swasta
 Orientasi utama: efisiensi anggaran publik
 Pendekatan akuntabilitas: “market driven”
 Struktur: ramping, kecil

 Peran birokrat: “Steering” (sbg katalis pasar)

Prinsip2 NPS
 Philosophical background: democratic
theory
 Organisasi birokrasi tidak sama dengan
organisasi swasta
 Orientasi utama: melayani kehendak publik
 Pendekatan akuntabilitas: “political driven”
 Struktur: kolaboratif, sesuai kebutuhan
 Peran birokrat: “Serving” (sbg pelayan
masyarakat)

SEKIAN,
TERIMA KASIH,
SAMPAI JUMPA

Lebih lanjut bisa
Baca buku: