S PKH 1106692 Chapter1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya pengembangan potensi manusia secara
optimal, baik dari segi fisik, mental, sosial dan spiritual sesuai dengan keunikan
dari masing-masing individu. Melalui pendidikan diharapkan setiap anak mampu
mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Oleh karena
itupelaksanaanpendidikan harus memperhatikan minat, kebutuhan dan kesiapan
anak didik untuk belajar.Ini tidak hanya berlaku untuk anak-anak pada umumnya
tetapi berlaku juga pada anak berkebutuhan khusus.
Salah satu yang termasuk pada anak berkebutuhan khusus adalah anak
dengan
gangguan
spektrum
autis.Anak
dengan
gangguan
spectrum
autismerupakan anak yang memiliki hambatan perkembangan dalam komunikasi,
interaksi sosial dan perilaku.Hambatan – hambatan ini mempengaruhi anak dalam
proses perolehan informasi sebagai hasil belajar. Sebagian anak dengan gangguan
spektrum autis tidak peduli dengan apa yang dilakukannya. Mereka meniru anak
lain tanpa memiliki alasan melakukannya.
Hambatan pada anak harus diminimalisasi supaya potensi anak dapat
berkembang secara optimal.Peran serta dari orangtua, guru maupun lingkungan
sekitar sangat membantu meminimalisasi atau mengurangi hambatan yang ada
pada anak, salah satu caranya adalah melalui bimbingan dan pendidikan yang
sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anak. Setiap aspek perkembangan baik
perkembangan motorik, kognitif, sensori, emosi maupun sosial anak akan
meningkat sejalan dorongan yang muncul dari dalam dan dari luar diri anak atau
lingkungan. Setiap aspek perkembangan ini akan terlihat kemajuannya secara
kontinyu dan saling berkesinambungan antara satu dengan yang lain
Perkembangan biasanya selalu ditandai dengan perubahan-perubahan yang
meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun psikis yang meliputi perubahan dalam
ukuran, perubahan dalam perbandingan, perubahan untuk mengganti hal-hal yang
lama, dan perubahan untuk memperoleh hal yang baru (Sunarto, 1995 : 39), dalam
1
Nia Kania, 2016
PENGARUH OLAH RAGA BERENANG UNTUK MENGURANGI PERILAKU HIPERAKTIF PADA ANAK
DENGAN GANGGUAN SPEKTRUM AUTIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2
kaitannya dengan penelitian ini salah satu aspek perkembangan harus dilewati
oleh setiap anak yaitu perkembangan motorik atau perkembangan gerak. Gerak
merupakan suatu aktivitas yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena
setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia melibatkan gerak seperti berjalan,
berlari, melompat dan sebagainya. Keluwesan gerakan setiap anak berbeda
termasuk pada anak-anak berkebutuhan khusus. Pada anak-anak berkebutuhan
khusus ada yang tidak atau kurang luwes dalam bergerak termasuk pada anak
dengan gangguan spektrum autis. Karena alasan diatas maka ketika kita
mengajarkan tentang gerak maka harus sesuai dengan kebutuhan anak.
Gerak juga merupakan suatu proses belajar yang memiliki tujuan untuk
mengembangkan berbagai keterampilan gerak yang optimal secara efisien dan
efektif.
Anak
dengan
gangguan
spektrum
autis
sangat
membutuhkan
pembelajaran dalam motorik karena motorik merupakan semua gerakan tubuh
yang dapat membantu anak dalam meningkatkan perkembangan geraknya
sehingga dapat berkembang dengan baik. Motorik yang dilakukan harus sesuai
dengan kebutuhan anak karena setiap anak berbeda. Apalagi anak dengan
gangguan spektrum autis yang memiliki perilaku hiperaktif sangat membutuhkan
motorik supaya perilaku hiperaktifnya dapat berkurang.
Perilaku hiperaktif merupakan suatu kondisi dimana anak tidak mau diam
dalam waktu yang lama walaupun dalam waktu lima menit sekalipun atau
mempunyai aktivitas yang sangat berlebihan. Untuk mengurangi perilaku
hiperaktif maka dilakukan aktivitas olahraga untuk meningkatkan keterampilan
otot-otot besar seperti merangkak, berjalan, berlari, melompat maupun berenang.
Kegiatan olahraga merupakan serangkaian gerak yang dilakukan secara teratur
dan terencana untuk memelihara gerak (yang berarti mempertahankan hidup) dan
meningkatkan kemampuan gerak (yang berarti meningkatkan kualitas hidup).
Olah raga yang dilakukan harus sesuai dengan kebutuhan anak salah satunya
adalah olah raga berenang karena dengan berenang semua otot-otot dalam tubuh
bergerak.
Berenang adalah salah satu dari cabang olahraga yang ada di dunia.
Berenang juga bisa diartikan sebagai gerakan yang kita lakukan saat berada di
dalam air tanpa perlengkapan apapun. Olahraga ini sangatlah bagus dibandingkan
Nia Kania, 2016
PENGARUH OLAH RAGA BERENANG UNTUK MENGURANGI PERILAKU HIPERAKTIF PADA ANAK
DENGAN GANGGUAN SPEKTRUM AUTIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3
dengan olahraga yang lain karena saat kita berenang seluruh badan kita akan
beraktivitas. Pergerakan bagian tubuh ini bisa membuat darah didalam tubuh
mengalir dengan lancar sehingga pernafasan kita menjadi baik. Sirkulasi darah
yang baik juga bisa membantu daya ingat seseorang sehingga tidak mudah lupa.
Olahraga berenang memiliki fungsi sebagai salah satu cara meningkatkan
kebugaran atau fokus seseorang karena olahraga renang dapat mengembangkan
kekuatan
(strength),
kecepatan
(speed),
kelincahan
(agility),
kelenturan
(fleksibility), yang mana untuk mencapai semua itu anak harus memiliki
konsentrasi atau harus bisa fokus dalam melakukan olah raga renang.
Berenang merupakan gerakan sewaktu berada di dalam air. Berenang
biasanya dilakukan tanpa perlengkapan buatan yang dilakukan untuk bergerak
dari satu tempat ke tempat lainnya di dalam air. Berenang biasanya di lakukan di
kolam renang. Salah satu cara untuk mengurangi perilaku hiperaktif pada anak
dengan gangguan spektrum autis yaitu dengan olah raga renang karena dengan
berenang dapat mengembangkan kekuatan, kelincahan dan kelenturan. Selain itu
manfaat salah satu olah raga berenang adalah apabila dilakukan secara teratur dan
terprogram dapat mengurangi tenaga berlebih. Artinya dengan olah raga renang
dapat mengurangi perilaku hiperaktif pada anak dengan gangguan spectrum autis.
Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan pada anak dengan
gangguan spektrum autisdi SD Mutiara Bunda kelas empat di sekolah inklusi di
kota Bandung, didapati anak tersebut mempunyai perilaku hiperaktif. Menurut
beberapa informasi yang didapat dari orang tua, terapis maupun tim yang ada di
sekolah, kegiatan olah raga berenang dapat membantu anak untuk mengurangi
aktivitas berlebih pada anak. Hal ini belum menjadi penelitian tetapi hanya jadi
keefektivannya belum teruji. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk
meneliti olahraga berenang untuk mengurangi perilaku hiperaktif pada anak
dengan gangguan spektrum autis yang hiperaktif dengan tujuan kegiatan olah raga
berenang akan dapat mengurangi perilaku hiperaktifnya sehingga ia dapat duduk
lama pada saat pembelajaran. Dan melalui olah raga berenang gaya bebas dapat
menurunkan tenaga yang berlebih pada anak sehingga perilaku anak akan lebih
tenang dan dapat duduk dalam waktu yang lama.
Nia Kania, 2016
PENGARUH OLAH RAGA BERENANG UNTUK MENGURANGI PERILAKU HIPERAKTIF PADA ANAK
DENGAN GANGGUAN SPEKTRUM AUTIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4
B. Identifikasi Masalah
Anak dengan gangguan spektrum autis kerap kali menunjukkan perilaku
tidak terarah seperti mondar mandir, lari-lari, memanjat, berputar-putar,
melompat, tantrum dan terpaku pada suatu benda tertentu. Pada usia sekolah,
tentu saja menjadi faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran di kelas.
Anak dengan gangguan spektrum autis baik dengan perilaku yang sangat
pasif maupun dengan perilaku yang aktif, keduanya memiliki hambatan dalam
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Masalah pada anak dengan gangguan
spektrum autis sangat kompleks dan luas, dimana satu masalah dapat menjadi
pencetus atau pemberi pengaruh pada masalah yang lainnya.
Salah satu cara untuk mengurangi perilaku hiperaktif pada anak dengan
gangguan spektrum autis yaitu dengan melakukan olah raga. Salah satu olah raga
yang dipilih untuk mengurangi perilaku hiperaktif pada anak dengan ganggan
spektrum autis adalah melalui olahraga renang gaya bebas.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, supaya penelitian ini lebih
fokus dan terarah, peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini pada olah raga
berenang gaya bebas untuk mengurangi perilaku hiperaktif pada anak dengan
gangguan spektrum autis.
D. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas penulis bermaksud untuk melakukan penelitian tentang
pengaruh olah raga berenang untuk mengurangi perilaku hiperaktif pada anak
dengan gangguan spektrum autis. Olah raga renang yang dikhususkan yaitu olah
raga renang gaya bebas. Dari uraian diatas penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
“ Apakah penerapan olahraga berenang dapat mengurangi perilaku
hiperaktif pada anak dengan gangguan spektrum autis”
Nia Kania, 2016
PENGARUH OLAH RAGA BERENANG UNTUK MENGURANGI PERILAKU HIPERAKTIF PADA ANAK
DENGAN GANGGUAN SPEKTRUM AUTIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
5
E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan penelitian dalam penulisan ini
adalah Untuk mengetahui pengaruh olah raga berenang terhadap perilaku
hiperaktif pada anak dengan gangguan spektrum autis.
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Secara praktis :
Olah raga berenang merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan
oleh guru untuk mengurangi perilaku hiperaktif pada anak dengan
gangguan spektrum autis.
2. Secara teori :
Memberikan sumbangan pemikiran untuk menambah wawasan pada
semua orang yang tertarik pada pendidikan khusus, khususnya pada anak
dengan gangguan spektrum autis tentang manfaat berenang untuk
mengurangi perilaku hiperaktif pada anak dengan gangguan spektrum
autis.
Nia Kania, 2016
PENGARUH OLAH RAGA BERENANG UNTUK MENGURANGI PERILAKU HIPERAKTIF PADA ANAK
DENGAN GANGGUAN SPEKTRUM AUTIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya pengembangan potensi manusia secara
optimal, baik dari segi fisik, mental, sosial dan spiritual sesuai dengan keunikan
dari masing-masing individu. Melalui pendidikan diharapkan setiap anak mampu
mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Oleh karena
itupelaksanaanpendidikan harus memperhatikan minat, kebutuhan dan kesiapan
anak didik untuk belajar.Ini tidak hanya berlaku untuk anak-anak pada umumnya
tetapi berlaku juga pada anak berkebutuhan khusus.
Salah satu yang termasuk pada anak berkebutuhan khusus adalah anak
dengan
gangguan
spektrum
autis.Anak
dengan
gangguan
spectrum
autismerupakan anak yang memiliki hambatan perkembangan dalam komunikasi,
interaksi sosial dan perilaku.Hambatan – hambatan ini mempengaruhi anak dalam
proses perolehan informasi sebagai hasil belajar. Sebagian anak dengan gangguan
spektrum autis tidak peduli dengan apa yang dilakukannya. Mereka meniru anak
lain tanpa memiliki alasan melakukannya.
Hambatan pada anak harus diminimalisasi supaya potensi anak dapat
berkembang secara optimal.Peran serta dari orangtua, guru maupun lingkungan
sekitar sangat membantu meminimalisasi atau mengurangi hambatan yang ada
pada anak, salah satu caranya adalah melalui bimbingan dan pendidikan yang
sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anak. Setiap aspek perkembangan baik
perkembangan motorik, kognitif, sensori, emosi maupun sosial anak akan
meningkat sejalan dorongan yang muncul dari dalam dan dari luar diri anak atau
lingkungan. Setiap aspek perkembangan ini akan terlihat kemajuannya secara
kontinyu dan saling berkesinambungan antara satu dengan yang lain
Perkembangan biasanya selalu ditandai dengan perubahan-perubahan yang
meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun psikis yang meliputi perubahan dalam
ukuran, perubahan dalam perbandingan, perubahan untuk mengganti hal-hal yang
lama, dan perubahan untuk memperoleh hal yang baru (Sunarto, 1995 : 39), dalam
1
Nia Kania, 2016
PENGARUH OLAH RAGA BERENANG UNTUK MENGURANGI PERILAKU HIPERAKTIF PADA ANAK
DENGAN GANGGUAN SPEKTRUM AUTIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2
kaitannya dengan penelitian ini salah satu aspek perkembangan harus dilewati
oleh setiap anak yaitu perkembangan motorik atau perkembangan gerak. Gerak
merupakan suatu aktivitas yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena
setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia melibatkan gerak seperti berjalan,
berlari, melompat dan sebagainya. Keluwesan gerakan setiap anak berbeda
termasuk pada anak-anak berkebutuhan khusus. Pada anak-anak berkebutuhan
khusus ada yang tidak atau kurang luwes dalam bergerak termasuk pada anak
dengan gangguan spektrum autis. Karena alasan diatas maka ketika kita
mengajarkan tentang gerak maka harus sesuai dengan kebutuhan anak.
Gerak juga merupakan suatu proses belajar yang memiliki tujuan untuk
mengembangkan berbagai keterampilan gerak yang optimal secara efisien dan
efektif.
Anak
dengan
gangguan
spektrum
autis
sangat
membutuhkan
pembelajaran dalam motorik karena motorik merupakan semua gerakan tubuh
yang dapat membantu anak dalam meningkatkan perkembangan geraknya
sehingga dapat berkembang dengan baik. Motorik yang dilakukan harus sesuai
dengan kebutuhan anak karena setiap anak berbeda. Apalagi anak dengan
gangguan spektrum autis yang memiliki perilaku hiperaktif sangat membutuhkan
motorik supaya perilaku hiperaktifnya dapat berkurang.
Perilaku hiperaktif merupakan suatu kondisi dimana anak tidak mau diam
dalam waktu yang lama walaupun dalam waktu lima menit sekalipun atau
mempunyai aktivitas yang sangat berlebihan. Untuk mengurangi perilaku
hiperaktif maka dilakukan aktivitas olahraga untuk meningkatkan keterampilan
otot-otot besar seperti merangkak, berjalan, berlari, melompat maupun berenang.
Kegiatan olahraga merupakan serangkaian gerak yang dilakukan secara teratur
dan terencana untuk memelihara gerak (yang berarti mempertahankan hidup) dan
meningkatkan kemampuan gerak (yang berarti meningkatkan kualitas hidup).
Olah raga yang dilakukan harus sesuai dengan kebutuhan anak salah satunya
adalah olah raga berenang karena dengan berenang semua otot-otot dalam tubuh
bergerak.
Berenang adalah salah satu dari cabang olahraga yang ada di dunia.
Berenang juga bisa diartikan sebagai gerakan yang kita lakukan saat berada di
dalam air tanpa perlengkapan apapun. Olahraga ini sangatlah bagus dibandingkan
Nia Kania, 2016
PENGARUH OLAH RAGA BERENANG UNTUK MENGURANGI PERILAKU HIPERAKTIF PADA ANAK
DENGAN GANGGUAN SPEKTRUM AUTIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3
dengan olahraga yang lain karena saat kita berenang seluruh badan kita akan
beraktivitas. Pergerakan bagian tubuh ini bisa membuat darah didalam tubuh
mengalir dengan lancar sehingga pernafasan kita menjadi baik. Sirkulasi darah
yang baik juga bisa membantu daya ingat seseorang sehingga tidak mudah lupa.
Olahraga berenang memiliki fungsi sebagai salah satu cara meningkatkan
kebugaran atau fokus seseorang karena olahraga renang dapat mengembangkan
kekuatan
(strength),
kecepatan
(speed),
kelincahan
(agility),
kelenturan
(fleksibility), yang mana untuk mencapai semua itu anak harus memiliki
konsentrasi atau harus bisa fokus dalam melakukan olah raga renang.
Berenang merupakan gerakan sewaktu berada di dalam air. Berenang
biasanya dilakukan tanpa perlengkapan buatan yang dilakukan untuk bergerak
dari satu tempat ke tempat lainnya di dalam air. Berenang biasanya di lakukan di
kolam renang. Salah satu cara untuk mengurangi perilaku hiperaktif pada anak
dengan gangguan spektrum autis yaitu dengan olah raga renang karena dengan
berenang dapat mengembangkan kekuatan, kelincahan dan kelenturan. Selain itu
manfaat salah satu olah raga berenang adalah apabila dilakukan secara teratur dan
terprogram dapat mengurangi tenaga berlebih. Artinya dengan olah raga renang
dapat mengurangi perilaku hiperaktif pada anak dengan gangguan spectrum autis.
Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan pada anak dengan
gangguan spektrum autisdi SD Mutiara Bunda kelas empat di sekolah inklusi di
kota Bandung, didapati anak tersebut mempunyai perilaku hiperaktif. Menurut
beberapa informasi yang didapat dari orang tua, terapis maupun tim yang ada di
sekolah, kegiatan olah raga berenang dapat membantu anak untuk mengurangi
aktivitas berlebih pada anak. Hal ini belum menjadi penelitian tetapi hanya jadi
keefektivannya belum teruji. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk
meneliti olahraga berenang untuk mengurangi perilaku hiperaktif pada anak
dengan gangguan spektrum autis yang hiperaktif dengan tujuan kegiatan olah raga
berenang akan dapat mengurangi perilaku hiperaktifnya sehingga ia dapat duduk
lama pada saat pembelajaran. Dan melalui olah raga berenang gaya bebas dapat
menurunkan tenaga yang berlebih pada anak sehingga perilaku anak akan lebih
tenang dan dapat duduk dalam waktu yang lama.
Nia Kania, 2016
PENGARUH OLAH RAGA BERENANG UNTUK MENGURANGI PERILAKU HIPERAKTIF PADA ANAK
DENGAN GANGGUAN SPEKTRUM AUTIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4
B. Identifikasi Masalah
Anak dengan gangguan spektrum autis kerap kali menunjukkan perilaku
tidak terarah seperti mondar mandir, lari-lari, memanjat, berputar-putar,
melompat, tantrum dan terpaku pada suatu benda tertentu. Pada usia sekolah,
tentu saja menjadi faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran di kelas.
Anak dengan gangguan spektrum autis baik dengan perilaku yang sangat
pasif maupun dengan perilaku yang aktif, keduanya memiliki hambatan dalam
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Masalah pada anak dengan gangguan
spektrum autis sangat kompleks dan luas, dimana satu masalah dapat menjadi
pencetus atau pemberi pengaruh pada masalah yang lainnya.
Salah satu cara untuk mengurangi perilaku hiperaktif pada anak dengan
gangguan spektrum autis yaitu dengan melakukan olah raga. Salah satu olah raga
yang dipilih untuk mengurangi perilaku hiperaktif pada anak dengan ganggan
spektrum autis adalah melalui olahraga renang gaya bebas.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, supaya penelitian ini lebih
fokus dan terarah, peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini pada olah raga
berenang gaya bebas untuk mengurangi perilaku hiperaktif pada anak dengan
gangguan spektrum autis.
D. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas penulis bermaksud untuk melakukan penelitian tentang
pengaruh olah raga berenang untuk mengurangi perilaku hiperaktif pada anak
dengan gangguan spektrum autis. Olah raga renang yang dikhususkan yaitu olah
raga renang gaya bebas. Dari uraian diatas penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
“ Apakah penerapan olahraga berenang dapat mengurangi perilaku
hiperaktif pada anak dengan gangguan spektrum autis”
Nia Kania, 2016
PENGARUH OLAH RAGA BERENANG UNTUK MENGURANGI PERILAKU HIPERAKTIF PADA ANAK
DENGAN GANGGUAN SPEKTRUM AUTIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
5
E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan penelitian dalam penulisan ini
adalah Untuk mengetahui pengaruh olah raga berenang terhadap perilaku
hiperaktif pada anak dengan gangguan spektrum autis.
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Secara praktis :
Olah raga berenang merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan
oleh guru untuk mengurangi perilaku hiperaktif pada anak dengan
gangguan spektrum autis.
2. Secara teori :
Memberikan sumbangan pemikiran untuk menambah wawasan pada
semua orang yang tertarik pada pendidikan khusus, khususnya pada anak
dengan gangguan spektrum autis tentang manfaat berenang untuk
mengurangi perilaku hiperaktif pada anak dengan gangguan spektrum
autis.
Nia Kania, 2016
PENGARUH OLAH RAGA BERENANG UNTUK MENGURANGI PERILAKU HIPERAKTIF PADA ANAK
DENGAN GANGGUAN SPEKTRUM AUTIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu