S PKR 1205224 Chapter5

BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta pada pembahasan
Bab IV mengenai Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Kemandirian Belajar
Siswa di SMK PGRi 2 Cimahi, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan
dan memberikan beberapa saran sebagai masukan bagi SMK PGRI 2 Cimahi.
Seluruh data dan informasi yang penulis peroleh mengenai Pengaruh
Kecerdasan Emosional terhadap Kemandirian Belajar Siswa di SMK PGRi 2
Cimahi dengan menggunakan kuesioner serta berdasarkan hasil perhitungan
statistik, maka dapat ditarik kesimpulan:
1. Gambaran kecerdasan emosional siswa di SMK PGRI 2 Cimahi, yang terdiri
dari lima dimensi yaitu: Kesadaran diri, Pengaturan Diri, Motivasi, Empati dan
Keterampilan Sosial. Kelima dimensi tersebut berada pada kategori sangat
tinggi. Hal tersebut membuktikan bahwa setiap dimensi dari kecerdasan
emosional sudah

mencerminkan situasi yang sangat tinggi.

Berdasarkan


dimensi yang menjadi kajian dalam penelitian ini, diketahui bahwa dimensi
keterampilan sosial memiliki tingkat persentase tertinggi dimana siswa di SMK
PGRI 2 Cimahi rata-rata pandai dalam berinteraksi sosial dengan orang-orang
di

sekitarnya,

sedangkan

dimensi

motivasi memiliki tingkat

persentase

terendah. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka
dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional siswa di SMK PGRI 2 Cimahi
dapat dikatakan sangat tinggi.
2. Gambaran kemandirian belajar siswa di SMK PGRI 2 Cimahi, yang terdiri dari
empat dimensi yaitu: Kemauan sendiri, Yakin pada pilihan sendiri, Belajar

tanpa bantuan orang lain dan Bertanggung jawab atas tindakannya. Keempat
dimensi tersebut berada pada kategori tinggi. Hal tersebut membuktikan bahwa
setiap dimensi dari kemandirian belajar sudah menceminkan situasi yang
tinggi. Berdasarkan dimensi kemauan sendiri yang menjadi kajian dalam
penelitian ini, diketahui bahwa dimensi kemauan sendiri memiliki tingkat
Baghdad Afero, 2016
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KEMAND IRIAN BELAJAR SISWA D I SMK PGRI 2
CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

99

100

persentase tertinggi dimana keinginan siswa di SMK PGRI 2 Cimahi dalam hal
belajar sesungguhnya ada di tangan siswa itu sendiri dan tidak mudah
terpengaruh oleh orang lain, sedangkan dimensi belajar tanpa bantuan orang
lain memiliki tingkat persentase terendah. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh penulis, maka dapat disimpulkan bahwa kemandirian
belajar siswa di SMK PGRI 2 Cimahi dapat dikatakan tinggi.

3. Kecerdasan

emosional

mempunyai

pengaruh

yang

signifikan

terhadap

kemandirian belajar siswa di SMK PGRI 2 Cimahi yang ditunjukkan oleh hasil
perhitungan dan analisis data bahwa kecerdasan emosional yang terdiri dari
dimensi kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati dan keterampilan
sosial memiliki pengaruh yang cukup

kuat antara variabel kecerdasan


emosional terhadap kemandirian belajar siswa, dengan analisis korelasi berada
pada kategori sedang atau cukup kuat.
5.2 Implikasi dan Rekomendasi
Kesimpulan di atas merujuk kepada frekuensi setiap ukuran, saran yang
dikemukakan mengacu kepada ukuran yang memiliki frekuensi terendah diantara
dimensi yang lain untuk masing-masing variabel. Berdasarkan hal tersebut saran
yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan penelitian, variabel X (kecerdasan emosional) memiliki hasil yang
menunjukan kategori sangat tinggi. Namun masih terdapat dimensi yang
rendah dari kecerdasan emosional yaitu dimensi motivasi. Hal ini menjadi
perhatian bagi siswa untuk dapat meningkatkan motivasi dalam dirinya. Upaya
preventif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi yang merupakan
dimensi dengan skor terendah menurut Goleman (2002, hlm. 128-129) ialah:
Untuk menumbuhkan motivasi seseorang perlu adanya kondisi flow pada diri
orang tersebut. Flow adalah keadaan lupa sekitar, lawan dari lamunan dan
kekhawatiran, bukannya tenggelam dalam kesibukan yang tak tentu arah.
Momen

flow tidak lagi bermuatan ego. Orang yang dalam keadaan flow


menampilkan penguasaan hebat terhadap apa yang mereka kerjakan. Salah satu
cara untuk mencapai flow adalah dengan sengaja memusatkan perhatian

Baghdad Afero, 2016
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KEMAND IRIAN BELAJAR SISWA D I SMK PGRI 2
CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

101

sepenuhnya pada tugas yang sedang dihadapi. Keadaan konsentrasi tinggi
merupakan inti dari kinerja yang flow.
2. Variabel Y (kemandirian belajar) dalam penelitian ini menunjukan berada pada
kategori yang tinggi. Pada variabel kemandirian belajar ini dimensi belajar
tanpa bantuan orang lain menunjukan hasil yang paling rendah diantara
dimensi yang lain. Hal ini menjadi perhatian bagi siswa, upaya yang dapat
dilakukan siswa untuk meningkatkan belajar tanpa bantuan orang lain menurut
Wedemenyer (Rusman, 2011, hlm. 353) mengemukakan bahwa: Peserta didik
yang belajar tanpa bantuan orang lain (secara mandiri) mempunyai kebebasan

untuk belajar tanpa harus menghadiri pembelajaran yang diberikan pendidik di
kelas. Peserta didik dapat mempelajari pokok materi tertentu dengan membaca
modul atau melihat dan mengakses program e-learning tanpa bantuan terbatas
dari orang lain. Di samping itu, peserta didik mempunyai otonomi dalam
belajar. Belajar mandiri berarti belajar secara berinisiatif dengan ataupun tanpa
pendidik.
3. Bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian lebih mendalam mengenai
kecerdasan emosional dan kemandirian belajar siswa, diharapkan dapat
melakukan penelitian dengan mengubah Variabel X atau Variabel Y dalam
penelitian

yang

sesuai

dengan

teori,

sehingga


pembahasan

mengenai

kecerdasan emosional dan kemandirian belajar akan menjadi lebih luas lagi.

Baghdad Afero, 2016
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KEMAND IRIAN BELAJAR SISWA D I SMK PGRI 2
CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu