S JEP 1102248 Chapter1

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LatarBelakangMasalah
Bahasa

merupakansalahsatuunsurpentingdalamkehidupanmanusia,

yaitusebagaialatkomunikasiberupa

kata-kata

disusundandiungkapkankembalikepada

orang

telahdiungkapkanolehTarigan


yang

lain.

(1989,

Apa
hlm.

yang
04),

beliaumemberikanduadefinisibahasa. Pertama, bahasaadalahsuatusistem yang
sistematis,

barang

kali

juga


untuksistemgeneratif.Kedua,

bahasaadalahseperangkatlambang-lambang mana sukaatausimbol-simbolalbiter.
Seiringdenganperkembangan

zaman,

beberapabahasamenjadipopulerdanbanyakdigunakanberkaitandengankepentingan
bertukarinformasi

yang

bersifatinternasional.Salah

satudaribahasatersebutadalahbahasaJepang.DalamperkembangannyaJepangmenja
disalahsatunegara

yang


diperhitungkansebagainegara

yang

memilikipengaruhterhadapnegara

lain,

karenamemilikikemajuandalambidangteknologi,
ekonomi,

kebudayaan,

keseniandansebagainyasehinggabanyak

perdagangan,

orang

yang


tertarikmempelajaribahasaJepang.
Namununtukdapatberkomunikasidenganbaikdanbenar,
pembelajarharusmenguasaiempatketerampilanberbahasa,
yaituketerampilanmenyimak,

berbicara,

keempatketerampilanberbahasatersebut,

membaca,

danmenulis.Dari

berdasarkanpengamatpenulis,

membacaadalahsalahsatuketerampilan

yang


sulitdikuasaibagipembelajarbahasaJepang.Padahalmembacamempunyaiperananpe
ntingdalammenerimainformasidaritulisan.
Untukmenguasaiketerampilanberbahasadiperlukanlatihan,
belajardanpembiasaan.Apabilasetiapsiswaseringlatihan,
belajardanpembiasaanmakasiswamengalami

proses

belajardankebiasaan–

Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING:
(Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2

kebiasaannyaakanberubah.

Olehsebabitu,


pentingnyakemahiranberbahasamengembangkanpotensipribadidanmendatangkank
euntunganbagimasyarakat,

jikadipergunakansebagaialatkomunikasi

yang

lebihbaikterhadapsesamawargamasyarakat.
Tidakdapat

di

pungkiri,

bahwaseseorang

yang

mempelajarisuatubahasaasingakanmendapatikesulitan-kesulitan,


kesulitan-

kesulitaninidapatdiperkecilapabiladiamemilikifaktor-faktorpendorong

yang

sangatkuatataudengan

yang

kata

lain

diamemilikikeinginan

kuatuntukmempelajaribahasatersebut.
Salah


satupembelajaran

yang

cukupmenyulitkansiswaadalahbunpou

(tatabahasa), didalamnyaterdapatbermacammacam kata sifat , kata kerja kata
benda,

dll.

Di

dalammempelajari

terdapatbeberapabentuksepertibentuksopan

kata

kerja


mashita

(masu,

pun

,masen

,

danmasendeshita) danbentukbiasa (ru, nai, ta, nakatta) .
Dalammempelajari kata kerjabentukbiasamasihseringditemukankesulitankesulitan.makadariituuntukmempermudah
saatinibanyakdigunakan

media

proses

itusendiri,


untukmembantu

proses

pembelajaranbahasajepangtersebut. Penggunaan media tersebutdapatberupa media
audio, (kaset, cd, tape recorder), media visual (kartu,gambarfoto), media audio
visual

(televisi,

film,

video,dll)

dan

media

non


visual

dalamhalinipermainan.Olehkarenaitu, penulisinginmengujicobakansuatu media
yang
yang

dirasacocokdalampembelajaranperubahanverbadalambahasaJepang.Media
dipiliholehpenulisyaitu

media

ball

throwing.Selainitu,

terkaithasilobservasipenulisdengan guru matapelajaran di SMA BPI 1 Bandung,
ditemukanbahwaadanyapermasalahansulitnyasiswamenghafaldanmemahamiverba
dalambahasaJepang.Sehingga

media

ball

throwinginidirasamampumengatasipermasalahantersebut,
tentunyadenganupayapenelitian yang akandilakukan agar diketahuikeefektifandari
media ball throwingtersebut.

Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING:
(Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3

Ball

Throwing adalahsalahsatu

model pembelajarankooperatif

Model

pembelajaraninidapatdigunakanuntukmemberikankonseppemahamanmateri yang
sulitkepadasiswa.

Media ball

Throwing juga

untukmengetahuisejauh

mana

pengetahuandankemampuansiswadalammenguasaimateritersebut.
Ball
lain,

Throwingmelatihsiswauntuklebihtanggapmenerimapesandari

orang

danmenyampaikanpesantersebutkepadatemannyadalamsatukelompok.

Lemparanpertanyaanmenggunakankertasberisipertanyaan

yang

diremasmenjadisebuah bola kertaskemudiandilemparkankepadasiswa lain. Siswa
yang menerima bola kertaslalumembukadanmenjawabpertanyaaannya.
Dalam metode pengajaran yang efektif, penggunaan media merupakan hal
yang sangat penting. Hamalik (1986) dalam buku Azhar Arsyad mengemukakan
bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa.
Penggunaan media dalam metode pengajaran efektif pun untuk memenuhi
fungsi-fungsi yang telah dirumuskan terutama untuk fungsi memberikan
rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi
yang sama
Berdasarkandenganuraian

di

penulistertarikuntukmelakukanpenelitiandenganjudul
PembelajaranVerba

Bahasa

JepangMenggunakan

atas,
“PenerapanModel

Media

Ball

Throwing”

(PenelitianEksperimenKuasi di Kelas XII SMA BPI 1 BandungTahunAjaran
2014/2015).
1.2

RumusanMasalah
Berdasarkanlatarbelakang yang telahdiuraikan di atas, masalah yang

akanditelitidalampenelitianiniadalahsebagaiberikut:

Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING:
(Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4

1) Bagaimanakahhasilbelajarsiswasebelumdansesudahpenerapan

Model

PembelajaranPerubahanVerba Bahasa JepangMenggunakan Media Ball
Throwing di Kelas XII SMA BPI 1 Bandung TahunAjaran 2014/2015?
2) Adakah

perbedaan

yang

signifikan

pada

hasilbelajarsiswasebelumdansesudahpenerapan

Model

PembelajaranPerubahanVerba Bahasa JepangMenggunakan Media Ball
Throwing di Kelas XII SMA BPI 1 Bandung TahunAjaran 2014/2015?
3) Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap penerapan Model Pembelajaran
Verba Bahasa Jepang Menggunakan Media Ball Throwing di Kelas XII
SMA BPI 1 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015?
1.3

TujuanPenelitian
MenurutSukardi

(dalamSutedi,

2009,

hlm.

“untukmemecahkanataumencarijalankeluardarimasalah

17)

yang

adalah

ada.

untukmemperolehinformasibaru;

(1)
(2)

untukmengembangkandanmenjelaskanmasalah

yang

dihadapi;

dan

(3)

untukmenerangkan, memprediksi, danmengontrolsuatuubahanatauvariabelnya”.
Tujuanpenelitianiniadalahuntukmemperolehgambaran

yang

jelasdarirumusanmasalah

di

atas.Secaraumumtujuanpenelitianiniyaituuntukmenelitipengaruhatauketidakpenga
ruhanterhadaphasilbelajarsiswadenganmemberikan

Model

PembelajaranVerba

Bahasa JepangMenggunakan Media Ball Throwing (PenelitianStudiKasus di
Kelas

X

SMAN

16

Bandung

TahunAjaran

2014/2015).Secarakhusustujuanpenelitianinidapatdirumuskansebagaiberikut:
1) Untukmengetahuiproses penerapanModel PembelajaranPerubahan Verba
Bahasa Jepang Menggunakan Media Ball Throwingdi Kelas XII SMA BPI
1 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.
2) Untukmengetahuihasil belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan
Model PembelajaranPerubahan Verba Bahasa Jepang Menggunakan

Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING:
(Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

5

Media Ball Throwingdi Kelas XII SMA BPI 16 Bandung Tahun Ajaran
2014/2015.
3) UntukmengetahuitanggapansiswaterhadapPenerapan

Model

PembelajaranVerba Bahasa JepangMenggunakan Media Ball Throwing di
Kelas XII SMA BPI 1 Bandung TahunAjaran 2014/2015.
1.4

ManfaatPenelitian
ManfaatdarikegiatanpenelitianpendidikanbahasaJepangtidakhanyadirasakan

olehpeneliti, melainkanharusdirasakan pula oleh orang lain (Sutedi, 2009, hlm.
26). Denganadanyapenelitianinidiharapkandapatmemberimanfaatsebagaiberikut:
1) ManfaatTeoritis
Dalampenelitianiniakandiketahuigambaran
jelasmengenaipengaruhpenerapanModel
JepangMenggunakan

Media

Ball

yang

PembelajaranVerba
Throwing

Sehingga

Bahasa
di

kemudianharidapatmenerapkanmotivasiinidalampengajaranbahasaJepangselanjutn
ya.
Selainitu,
jikapenelitianiniterbukticocokmakaakanmemperkuatdanmendukungteorisekaitden
ganpembelajaranbahasaJepangbagitingkatdasar.
Penguatandandukunganterhadapteoritersebutdapatdijadikandasaruntukmengemba
ngkanpenelitianlanjutandanpenelitiandalambidanglainnya.
Bagiduniapendidikan,
hasilpenelitianinidiharapkanmampumeningkatkanselerabelajarsiswatentangfaktorfaktor

yang

mempengaruhikemampuanbelajarbahasaJepangkhususnyapenerapanModel
PembelajaranVerba

Bahasa

JepangMenggunakan

Media

Ball

Throwing.Apabilafaktor-faktortersebutdiperhatikandenganbaik,
makaakanterwujudpadasiswaterhadappembelajaranbahasaJepangdalampembelajar
an kata kerjayang lebih optimal.
2) ManfaatPraktis
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING:
(Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

6

a. Bagisekolah,
sebagaiupayauntukmeningkatkanmutupendidikansehubungandenganf
aktor

yang

mempengaruhibelajarsiswa,

dalamhaliniadalahpenerapanModel

PembelajaranVerba

Bahasa

JepangMenggunakan Media Ball Throwing.
b. Bagi

guru,

dapatmemberikanmetodepengajaranalternatif

yang

disertaimotivasidalammengajarkanbahasaJepangsecaraefektif,
inovatifdankomunikatifdalamduniapengajaranbahasaJepang,
sehinggadiharapkandapatmemberikontribusi

yang

dapatmemperbaikidanmeningkatkansistempembelajarandikelasmapun
diluarkelasdalammengembangkanpenguasaan kata kerja, juga agar
lebihmengaktualisasikandirinyadanmeningkatkankompetensinyadala
mbelajarmengajar.
c. Bagisiswa,
halinidisebabkanrendahnyaketertarikan/minatsiswadalammempelajari
bahasaJepangkhususnyapolakalimat.
Penulismencobamemotivasipembelajaran

yang

sesuaiuntukmenambahselerasiswadalammempelajariverba

Bahasa

Jepangsertauntukmemudahkandalamkesulitanbelajarverba

Bahasa

Jepangdanmeningkatkanmotivasibelajarnyasehinggadapatmencapaiha
sil yang optimal.
d. BagipengajaranbahasaJepang,
denganadanyapenelitianinipengajarbahasaJepangmempunyaiberbagai
opsi

model

dan

mediapengajaran

yang

lebihbaikdansesuaidengankesulitan yang ada di lapangankarena
proses danhasilnyatelahteruji.
e. Bagipenulis,

dalampenelitian

yang

akandilakukan,

penulisberperansebagaipengajar.
Setelahmengetahuiadanyakesulitanbelajarpadasiswa,
penulisdiharapkandapatmemberikansolusiterhadapmasalahtersebut.
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING:
(Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

7

Jadipenelitianinidapatmemberikangambarantentanghasilbelajarbahasa
Jepangdarisiswa
PembelajaranVerba

yang
Bahasa

mendapatkanpenerapanModel
JepangMenggunakan

Media

Ball

Throwing danmemperolehinformasitersebut.
1.5

Strukturorganisasiskripsi
Skripsi ini disusun menjadi lima bab utama yakni BAB I Pendahuluan, BAB

II Landasan Teoretis, BAB III Metode Penelitian, BAB IV Temuan dan
Pembahasan. BAB V Simpulan dan Rekomendasi. BAB I pendahuluan dalam
penelitian ini berisi tentang latar belakang penelitian mengapa masalah perubahan
bentuk verba bahasa Jepangini diteliti, identifikasi masalah penelitian, rumusan
masalah penelitian, tujuan penelitian yang ingin dicapai, serta manfaat penelitian
yang diharapkan oleh penulis.
Pada BAB II, penulis mengemukakan tentang teori-teori dari para ahli yang
dijadikan sebagai landasan penulis dalam melakukan penelitian baik teori-teori
yang berkaitan dengan variabel teks cerita pendek ataupun variabel teknik
pembelajaran yang digunakan dalam penelitian. Selain itu, penulis mencantumkan
asumsi yang dirumuskan oleh penulis serta hipotesis yang diajukan oleh penulis.
BAB III yaitu bab metode penelitian, pada bagian ini penulis menjelaskan
tentang hal-hal yang berkenaan dengan metode dan desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian, populasi dan sampel penelitian, rumusan definisidefinisi yang dioperasionalkan yang selanjutnya melahirkan indikator-indikator
yang dijabarkan dalam instrumen penelitian. Pada instrumen penelitian, penulis
membaginya menjadi dua sub yakni, instrumen pengumpulan data yang berisi
soal tes dan kriteria penilaian penelitian, serta instrumen perlakuan yang berisi
rencana pelaksanaan pembelajaran kegiatan penelitian. Selain itu, peneliti
menjelaskan tentang teknik pengumpulan data yang dilakukan yakni dengan
menggunakan teknik tes, dan observasi. Terakhir, dalam BAB ini penulis
mencantumkan pula teknik pengolahan data. Pada tahap ini, penulis menjelaskan

Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING:
(Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

8

cara-cara yang akan dilakukan penulis dalam mengolah data yang sudah
dihasilkan sebelumnya.
BAB IV dalam penelitian ini berisi tentang temuan dan pembahasan. BAB
IV hasil penelitian dan pembahasan ini menjabarkan tentang deskripsi proses
penelitian, deskripsi hasil penelitian, analisis teks cerita pendek, analisis, data dan
pembahasan. Pada bagian pembahasan, penulis mengkorelasikan antara teori yang
digunakan dengan data hasil penelitian yang sudah diperoleh, kemudian
menghubungkannya dengan hipotesis yang diajukan.
BAB V merupakan BAB terakhir. BAB ini berisi tentang simpulan
serangkaian pembahasan yang sudah dilakukan dan merupakan jawaban atas
rumusan masalah yang telah diajukan pada BAB I. Selain itu, BAB ini juga berisi
tentang rekomendasi yang diajukan penulis bagi guru dan bagi penelitian
selanjutnya.

Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING:
(Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu