SISTEM ANGKUTAN MULTIMODA - Pusat Teknologi Industri Transportasi dan Sistem Transportasi Multimoda 2016

Sistem Angkutan Multimoda
Oleh: Ir. Bambang Rumanto, MEng
Peran angkutan multimoda berkembang sangat cepat dalam beberapa dekade belakangan
ini sejalan dengan pertumbuhan permintaan barang-barang konsumsi masyarakat dan
mesin-mesin produksi. Pergerakan barang menjadi semakin jauh yang membutuhkan
angkutan yang efisien dan dapat dilaksanakan dengan cepat, sehingga dibutuhkan suatu
sistem yang kemudian dinamakan multimoda.
Belum lama pemerintah memandang perlu untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah No 8
Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda yang mengawinkan undang-undang subsektor
Jalan, Perkeretaapian dan Laut . Peraturan pemerintah ini dikeluarkan untuk mendukung
sistem logistik nasional.
Angkutan multimoda didalam Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 20111) tentang Angkutan
Multimoda didefinikan sebagai angkutan barang dengan menggunakan paling sedikit 2 (dua)
moda angkutan yang berbeda atas dasar 1 (satu) kontrak sebagai dokumen angkutan
multimoda dari satu tempat diterimanya barang oleh badan usaha angkutan multimoda ke
suatu tempat yang ditentukan untuk penyerahan barang kepada penerima barang angkutan
multimoda. Sementara OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development)
mendefinisikan angkutan multimoda sebagai pergerakan barang (dalam satu unit muatan
atau kendaraan) dengan berbagai moda tanpa penanganan barang itu sendiri pada saat
perpindahan moda.
Tujuan penyelenggaraan angkutan multimoda adalah mewujudkan pelayanan one stop

service, dengan indikator single seamless service (S3) yaitu single operator, single tariff, dan
single document untuk angkutan barang.
Biasanya barang-barang yang dibawa oleh transportasi multimoda biasanya palletised atau
kontainer. Keuntungan menggunakan wadah ini adalah:


Waktu bongkar muat berkurang hingga 70%;



Operasi manual stevedores (the cargo operations i.e. loading and unloading of cargoes
on ships ) dikurangi hingga 70%;



Kemungkinan kerusakan dan pencurian akan berkurang;



Pengiriman periode dan biaya pengangkutan berkurang;




Kertas kerja ini disederhanakan;

Sebuah pelacakan yang lebih baik dari barang dalam perjalanan disediakan layanan
elektronik. 2)
Pentingnya Angkutan Multimoda


Mengurangi waktu yang hilang pada transshipment point;



Mengangkut lebih cepat, Menekan kerugian terhadap jarak, dan menghemat
permodalan;



Mengurangi beban dokumentasi, formalitas dan birokrasi;




Menghemat biaya karena tarif rata-rata dan biaya asuransi turun;



Memerlukan satu agen saja sebagai penanggung jawab;



Menurunkan harga barang ekspor;



Meningkatkan daya saing barang ekspor di pasar global.3)

Sistem Angkutan Multimoda
Sebuah sistem angkutan multimoda mengintegrasikan skala geografis yang berbeda dari
global ke lokal. Dengan perkembangan baru moda dan intermoda infrastruktur, daerah

perkotaan memiliki aksesibilitas yang tumbuh ke pasar internasional; beberapa parameter
transportasi regional diubah, atau paling tidak diubah secara signifikan.

Gambar 1. Sistem Angkutan Multimoda

Gambar 1. di atas merupakan pengaturan pergerakan koridor dalam sistem transportasi
multimoda terdiri dari satu set pusat hub bersaing di mana berkumpul jaringan transportasi
regional dan lokal. Tergantung pada skala geografis yang sedang dipertimbangkan,
pengaturan arus dikoordinasikan di tingkat lokal dengan pusat distribusi, umumnya terdiri
dari terminal transportasi tunggal, atau di tingkat global dengan titik artikulasi, terdiri dari
terminal transportasi utama dan kegiatan terkait.4)
Segmen Kegiatan Industri Jasa Angkutan Multimoda
Industri jasa transportasi multimoda berdasarkan segmen kegiatan secara diagramatis dapat
digambarkan pada Gambar 2. berikut ini:

Gambar 2. Segmen Kegiatan Industri Jasa Transportasi Multimoda
Kunci Sukses Kinerja Angkutan Multimoda


Tepat waktu




Utuh bentuk/wujud



Utuh jumlah



Pelayanan yang baik



Biaya kompetitif



Kepercayaan




Image 3)

Beberapa Permasalahan Penyelenggaraan Angkutan Multimoda
1. Keterpaduan Jaringan Prasarana


Pembangunan jaringan prasarana transportasi di tingkat wilayah ditangani oleh
beberapa kementerian dan pemerintah daerah sehingga diperlukan unit organisasi

untuk mengkoordinasikan perencanaan dan pembangunan jaringan prasarana agar
tidak terjadi kapasitas berlebih pada masing-masing moda;


Belum berkembangnya fasilitas logistics center sehingga pengguna jasa dan operator
sulit mendapatkan informasi muatan dan angkutan;




Keterpaduan antarsimpul saat ini belum terhubung secara optimal;



Pembangunan simpul terminal masih sering kurang memperhatikan penyediaan
prasarana transshipment.

2. Keterpaduan Jaringan Pelayanan angkutan Barang


Keterpaduan Pelayanan
 Penanganan keterpaduan pelayanan angkutan multimoda kurang optimal
 Dokumen angkutan barang yang digunakan masih bersifat masing-masing moda



Keterpaduan Sarana dan Fasilitas Penunjang




Kompatibilitas antarsarana dan fasilitas penunjang masih belum optimal



Keterpaduan Teknologi Informasi dan Komunikasi



Pengembangan sistem informasi di bidang transportasi multimoda sudah berjalan tetapi
masih bersifat parsial (tracking system, electronic seal).

3. Pembinaan dan Pengembangan Pengusahaan


Perusahaan penyedia jasa logistik belum mampu secara internasional



Kompetensi SDM di bidang angkutan multimoda masih perlu ditingkatkan




Lembaga sertifikasi profesi di bidang angkutan multimoda belum terbentuk



Lembaga atau unit kerja yang terkait dengan penyelenggaraan angkutan multimoda
terdiri dari beberapa lembaga sehingga diperlukan koordinasi.3)

Daftar Pustaka
1.

Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda.

2.

http://michaelirza04.blogspot.co.id/, Jumat, 18 Oktober 2013.

3.


http://www.indii.co.id/images/event_power_point/8110/government-strategy-in-develo
ping -multimodal-transportation. Pdf, Jakarta, Februari 2013.

4.

http://pelautmenulis.blogspot. co.id/2012/08/ multimoda-tranportasi.html.