Peran engginer dalam transportasi multimoda
Peran Engineer dalam Pembangunan Transportasi
dan Pengaruhnya terhadap Industri Konstruksi di
Indonesia
Diajukan untuk memenuhi tugas ujian akhir pengantar teknik sipil
Di Susun Oleh:
Nama
: RARA DWI NOVIARTI
NPM
: 16312030
Nama Dosen
: Dr. Heri Suprapto
UNIVERSITAS GUNADARMA
Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan
Jurusan Teknik Sipil
2013
PENDAHULUAN
Transportasi merupakan tolak ukur dalam interaksi keruangan antar wilayah dan
sangat penting peranannya dalam menunjang proses perkembangan suatu wilayah.
“For rapid economic, industrial and cultural growth of any country a good system of
transportation is vital”highway engineering 1978:1.
Di bidang transportasi darat, pembangunan prasarana jalan dan jembatan
telah meningkatkan jasa pelayanan produksi dan distribusi yang penting dan
banyak berperan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi nasional, mendorong
terciptanya pemerataan pembangunan wilayah dan stabilitas nasional, serta
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh peran transportasi sebagai
urat nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Sistem
jaringan transportasi dapat dilihat dari segi efektivitas, dalam arti selamat, aksesibilitas
tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi, teratur, lancar dan cepat, mudah dicapai, tepat
waktu, nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman, rendah polusi serta dari segi efisiensi
dalam arti beban publik rendah dan utilitas tinggi dalam satu kesatuan jaringan sistem
transportasi.
Dan dalam paper ini penulis ingin menyampaikan bagaimana peran engineer
Indonesia dalam pembangunan transportasi dan melihat pengaruh masalah-masalah
transportasi terhadap engineer itu sendiri dan industri konstruksi di indonesia.
1|UG
PEMBAHASAN
A. Pembangunan Transportasi di Indonesia
Isu-isu utama perkembangan wilayah yang signifikan dikaitkan dengan
permasalahan transportasi, terutama di negera berkembang seperti Indonesia.
Rencana pembangunan Indonesia ke depan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu bidang
prioritas rencana pembangunan, RPJM 2010-2014 menetapkan 11 bidang prioritas
nasional yang salah satunya adalah bidang Infrastruktur (termasuk transportasi) dengan
tujuan “pembangunan infrastruktur nasional yang memiliki daya dukung dan daya gerak
terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan …”.
Awal masuknya transportasi darat modern di Indonesia dimulai pada masa
pendudukan Belanda, pemerintah Belanda membangun jalur kereta api dengan rute
Batavia-Buitenzorg (Bogor), tahun 1873. Sedangkan alat transportasi yang digunakan
di dalam kota adalah trem yang digerakkan oleh mesin uap. Tahun 1960-an, Trem
digantikan bus-bus besar. Untuk transportasi jarak dekat, ada oplet dan becak. Ada pula
bemo yang mulai dipakai sejak tahun 1962. Tahun 1970-an, muncul helicak dan bajaj.
Saat ini, alat transportasi darat yang biasa dimanfaatkan masyarakat adalah bus
dan kereta listrik. Pemerintah pun berusaha mengembangkan transportasi massal yang
modern dan murah seperti bus TransJakarta.
B. Peran engineer dalam pembangunan transportasi di Indonesia
Pengertian ‘teknik sipil’ dalam tulisan ini merujuk pada pengertian yang digunakan
oleh Soefaat dalam buku “Hubungan Fungsional Teknik Sipil dengan Tata Ruang Kota
dan Daerah” 1999. Pengertian ‘teknik sipil’ yang digunakan dalam buku tersebut adalah
“Ilmu Konstruksi segala jenis bangunan-bangunan statis yang diperlukan daalam
cabang-cabang transportasi, keairan, teknik penyehatan dan struktur.
Pada tahap pemanfaatan ruang, teknik sipil akan berperan dalam
desain,
pembangunaan, operasi serta pemeliharaan prasarana dan sarana agar keselamatan
teknis dapat dijamin dan biaya dapat diusahakan serendah mungkin. Pada proses
2|UG
pengendalian pemanfaatan ruang, teknik sipil turut berperan dalam berbagai pemberian
izin dan persetujuan yang diperlukan, serta pengawasan terhadap dipatuhinya
persyaratan yang tercantum dalam izin/persetujuan. Aspek teknik sipil dalam penataan
ruang mencakup prasarana dan sarana transportasi antara lain, jalan raya dan jalan rel
dengan jembatan dan terowongan serta terminal/stasiun, pelabuhan laut, pelabuhan
sungai dan pelabuhan udara. Prasarana keairan, antara lain, bendungan, waduk,
saluran irigasi, saluran air baku untuk air bersih, saluran drainase, tanggul banjir,
saluran pengelak banjir (banjir kanal) dan rumah pompa.
Teknik Sipil adalah cabang engineering yang sangat luas, mencakup tujuh
bidang spesialisasi:
a. Rekayasa struktur.
b. Manajemen dan teknik konstruksi.
c. Teknik transportasi.
d. Geoteknologi.
e. Rekayasa sumber daya air dan hidrolika.
f. Teknik lingkungan.
g. Teknik geodesi.
Cabang teknik sipil yang memepelajari transportasi yaitu teknik transportasi yang
mempelajari mengenai Sistem Transportasi dalam perencanaan dan pelaksanaannya.
Para insinyur transportasi berurusan dengan perencanaan dan pembangunan :
a. Jalan jalan raya
b. Bandar udara
c. Pelabuhan laut
d. Sistem - sistem transportasi umum.
Engineer yang terlibat dalam pembangunan transportasi memiliki peran dalam
membangun prasarana untuk bertransportasi. Engineer memiliki peran dari mendesain,
membangunaan, mengoperasikan serta mengawasi dan engineer memiliki peran utama
dalam hal ini karena tidak hanya membuat tapi engineer mempertangungjawabkan
3|UG
pembangunnanya. Pengembangan transportasi harus didasarkan pada pengembangan
yang berkelanjutan (sustainability), yaitu melihat jauh ke depan, berdasarkan
perencanaan jangka panjang yang komprehensif dan berwawasan lingkungan.
Perencanaan jangka pendek harus didasarkan pada pandangan jangka panjang,
sehingga tidak terjadi perencanaan “bongkar-pasang”.
Untuk melakukan hal itu pertama-tama, yang diperlukan adalah pengumpulan data
yang akurat dan reliable. Salah satu kelemahan dari perencanaan Transportasi di
Indonesia adalah dalam hal pengumpulan data sebagai dasar analisis (Munawar,
1999). Dari data yang terkumpul tersebut, kemudian dirancang suatu model
transportrasi. Model didefinisikan sesuatu yang dapat menggambarkan keadaan yang
ada di lapangan (Munawar, 2005).
C. Masalah Transportasi di Indonesia
Kemacetan ,kerusakan jalan dan pencemaran dari sistem transportasi darat
memang merupakan problema yang sulit dicari solusinya. Hal ini bukan saja menimpa
kota Jakarta, namun kota-kota lainnya di Indonesia, bahkan kota-kota di dunia pun juga
mengalami kesulitan dalam upaya mengurangi kemacetan dan menekan kadar polusi
udara dari kendaraan bermotor. Dalam perencanaan sistem transportasi harus pula
diprioritaskan untuk menekan dampak negatifnya bagi lingkungan dengan melihat
semua aspek yang ada di dalam sistem transportasi, mulai dari perencanaan sistem
transportasi, model transportasi, sarana, pola aliran lalu lintas, jenis mesin kendaraan
dan bahan bakar yang digunakan berdasarkan prinsip hemat energi dan berwawasan
lingkungan.
Dalam keadaan ini, umumnya upaya penataan sistem transportasi yang
diterapkan lebih banyak bertujuan memecahkan masalah yang timbul sekarang dan
berjangka pendek, tanpa integrasi yang sesuai dengan perencanaan kotanya. Padahal
tanpa perbaikan mendasar pada aspek perencanaan sistem transportasi secara
menyeluruh, masalah-masalah yang timbul beserta implikasi dampaknya tak akan
dapat
terpecahkan
dengan
tuntas.
Akibatnya
bisa
menimbulkan
berbagai
4|UG
permasalahan, diantaranya kemacetan, kerugian ekonomi, dan tingginya kadar polusi
udara akibat berbagai pencemaran dari asap kendaraan bermotor. Sehingga dengan
adanya permasalahan tersebut, pemerintah harus lebih sikap dalam mengatasinya
serta harus mempunyai kebijakan atau aturan-aturan mengenai transportasi yang tidak
menimbulkan polusi. Masalah yang terjadi tidak hanya masalah polusi udara saja tetapi
juga banyak sekali masalah kecelakaan serta kemacetan yang terjadi di Indonesia.
Banyak sekali kecelakaan yang terjadi di Indonesia, hal ini disebabkan karena kelalaian
para kendaraan bermotor serta kondisi jalan yang rusak. Terutama, kecelakaan yang
sering terjadi adalah kecelakaan angkutan umum di darat.
D. Pengaruh masalah transportasi terhadap engineer dan industri konstruksi
Di bidang transportasi darat, kerusakan jalan akan menyebabkan timbulnya
biaya ekonomi dan biaya sosial yang besar. Konstruksi jalan yang rusak jauh sebelum
waktu ekonominya habis telah menyebabkan kerugian biaya ekonomi sosial yang amat
besar bagi pemerintah dan masyarakat. Untuk daerah perkotaan, masalah transportasi
yang terjadi adalah bagaimana memenuhi permintaan jumlah perjalanan yang semakin
meningkat, tanpa menimbulkan kemacetan arus lalulintas di jalan raya. Masalahnya
tidak hanya pada kemacetan lalulintas, tetapi juga pada perencanaan sistem
transportasi.
Begitupun juga pengaruhnya terhadap industri konstruksi di Indonesia, jika sistem
transportasi itu terhambat begitu banyak kerugian yang ditimbulkan mulai dari kerugian
ekonomi, politik dan lainnya , sebagai Negara yang berkembang industri konstruksi di
Indonesia masih sangat bergantung dengan kondisi ekonomi , kondisi ekonomi yang
stabil dapat membuat industri konstruksi itu berjalan dengan baik.
Industri konstruksi yang tidak berjalan dapat mempengaruhi pelaku industri
tersebut terutama engineer atau kontraktor yang memiliki peran utama dalam industri
konstruksi, karena Indonesia merupakan Negara berkembang maka pelaku industri
masih tetap bergantung pada keadaan ekonomi di Indonesia.
KESIMPULAN
5|UG
Kemampuan daya saing ekonomi Indonesia masih rendah, bahkan jika
dibandingkan dengan sejumlah negara di ASEAN. Rangking daya saing Indonesia lebih
rendah dibanding Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, bahkan Thailand. Pada
tahun 2011, menurut World Economic Forum, rangking daya saing Indonesia di
peringkat 46 dari 142 negara, Singapura di peringkat 2, Malaysia di peringkat 21, Brunei
Darussalam di peringkat 28, dan Thailand di peringkat 39. Daya saing ekonomi
Indonesia rendah, bukan soal upah, tetapi masalah birokrasi. Birokrasi kita dianggap
belum bekerja seperti seharusnya. Infrastruktur juga masih lemah.
Transportasi merupakan salah satu faktor penting dalam kemajuan ekonomi di
Indonesia sesuai dengan yang telah dijeleskan dibagian pendahuluan, hal ini juga
dibuktikan dengan banyaknya kerugian yang didapatkan ketika terjadi kemacetan atau
kerusakan jalan, jika suatu proyek yang seharusnya dapat selesai pada hari itu namun
karena ada kemacetan yang terjadi yang menyebabkan pelaku proyek tersebut
terlambat dan begitu pula dengan proyeknya yang seharusnya dapat selesai pada hari
itu.
Dengan transportasi yang baik, akan memudahkan terjadinya interaksi antara
penduduk lokal dengan dunia luar. Keterisolasian merupakan masalah pertama yang
harus ditangani. Dampak dari perkembangan wilayah ini bermacam-macam mulai dari
masalah sosial sampai pada sektor ekologi kelingkungan.
Dengan melihat keadaan ini, Indonesia sudah dapat bersaing di dunia global
apabila keadaan ekonomi yang stabil, untuk itu maka pelaku industri konstruksi
khususnya engineer harus sangat berkerja keras untuk memajukan industri konstruksi
indonesia agar dapat bersaing dengan dunia global dan dapat membuat Indonesia
menjadi Negara yang maju dengan industri konstruksinya.
DAFTAR PUSTAKA
Singh, G.C. (1978),”highway engineering”.Standard Publisher Distrubitions, Delhi
6|UG
Soefaat (1999),”Hubungan Fungsional Teknik Sipil dengan Tata Ruang Kota dan
Daerah”.Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta
http://id.wikipedia.org
http://www.majalahbravo.com
http://www. manajemenproyekindonesia.com
http://www.penataanruang.net
http://ejournal.utp.ac.id
http://munawar.staff.ugm.ac.id
http://kompas.com
http://komedgreen.blogspot.com
7|UG
dan Pengaruhnya terhadap Industri Konstruksi di
Indonesia
Diajukan untuk memenuhi tugas ujian akhir pengantar teknik sipil
Di Susun Oleh:
Nama
: RARA DWI NOVIARTI
NPM
: 16312030
Nama Dosen
: Dr. Heri Suprapto
UNIVERSITAS GUNADARMA
Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan
Jurusan Teknik Sipil
2013
PENDAHULUAN
Transportasi merupakan tolak ukur dalam interaksi keruangan antar wilayah dan
sangat penting peranannya dalam menunjang proses perkembangan suatu wilayah.
“For rapid economic, industrial and cultural growth of any country a good system of
transportation is vital”highway engineering 1978:1.
Di bidang transportasi darat, pembangunan prasarana jalan dan jembatan
telah meningkatkan jasa pelayanan produksi dan distribusi yang penting dan
banyak berperan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi nasional, mendorong
terciptanya pemerataan pembangunan wilayah dan stabilitas nasional, serta
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh peran transportasi sebagai
urat nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Sistem
jaringan transportasi dapat dilihat dari segi efektivitas, dalam arti selamat, aksesibilitas
tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi, teratur, lancar dan cepat, mudah dicapai, tepat
waktu, nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman, rendah polusi serta dari segi efisiensi
dalam arti beban publik rendah dan utilitas tinggi dalam satu kesatuan jaringan sistem
transportasi.
Dan dalam paper ini penulis ingin menyampaikan bagaimana peran engineer
Indonesia dalam pembangunan transportasi dan melihat pengaruh masalah-masalah
transportasi terhadap engineer itu sendiri dan industri konstruksi di indonesia.
1|UG
PEMBAHASAN
A. Pembangunan Transportasi di Indonesia
Isu-isu utama perkembangan wilayah yang signifikan dikaitkan dengan
permasalahan transportasi, terutama di negera berkembang seperti Indonesia.
Rencana pembangunan Indonesia ke depan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu bidang
prioritas rencana pembangunan, RPJM 2010-2014 menetapkan 11 bidang prioritas
nasional yang salah satunya adalah bidang Infrastruktur (termasuk transportasi) dengan
tujuan “pembangunan infrastruktur nasional yang memiliki daya dukung dan daya gerak
terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan …”.
Awal masuknya transportasi darat modern di Indonesia dimulai pada masa
pendudukan Belanda, pemerintah Belanda membangun jalur kereta api dengan rute
Batavia-Buitenzorg (Bogor), tahun 1873. Sedangkan alat transportasi yang digunakan
di dalam kota adalah trem yang digerakkan oleh mesin uap. Tahun 1960-an, Trem
digantikan bus-bus besar. Untuk transportasi jarak dekat, ada oplet dan becak. Ada pula
bemo yang mulai dipakai sejak tahun 1962. Tahun 1970-an, muncul helicak dan bajaj.
Saat ini, alat transportasi darat yang biasa dimanfaatkan masyarakat adalah bus
dan kereta listrik. Pemerintah pun berusaha mengembangkan transportasi massal yang
modern dan murah seperti bus TransJakarta.
B. Peran engineer dalam pembangunan transportasi di Indonesia
Pengertian ‘teknik sipil’ dalam tulisan ini merujuk pada pengertian yang digunakan
oleh Soefaat dalam buku “Hubungan Fungsional Teknik Sipil dengan Tata Ruang Kota
dan Daerah” 1999. Pengertian ‘teknik sipil’ yang digunakan dalam buku tersebut adalah
“Ilmu Konstruksi segala jenis bangunan-bangunan statis yang diperlukan daalam
cabang-cabang transportasi, keairan, teknik penyehatan dan struktur.
Pada tahap pemanfaatan ruang, teknik sipil akan berperan dalam
desain,
pembangunaan, operasi serta pemeliharaan prasarana dan sarana agar keselamatan
teknis dapat dijamin dan biaya dapat diusahakan serendah mungkin. Pada proses
2|UG
pengendalian pemanfaatan ruang, teknik sipil turut berperan dalam berbagai pemberian
izin dan persetujuan yang diperlukan, serta pengawasan terhadap dipatuhinya
persyaratan yang tercantum dalam izin/persetujuan. Aspek teknik sipil dalam penataan
ruang mencakup prasarana dan sarana transportasi antara lain, jalan raya dan jalan rel
dengan jembatan dan terowongan serta terminal/stasiun, pelabuhan laut, pelabuhan
sungai dan pelabuhan udara. Prasarana keairan, antara lain, bendungan, waduk,
saluran irigasi, saluran air baku untuk air bersih, saluran drainase, tanggul banjir,
saluran pengelak banjir (banjir kanal) dan rumah pompa.
Teknik Sipil adalah cabang engineering yang sangat luas, mencakup tujuh
bidang spesialisasi:
a. Rekayasa struktur.
b. Manajemen dan teknik konstruksi.
c. Teknik transportasi.
d. Geoteknologi.
e. Rekayasa sumber daya air dan hidrolika.
f. Teknik lingkungan.
g. Teknik geodesi.
Cabang teknik sipil yang memepelajari transportasi yaitu teknik transportasi yang
mempelajari mengenai Sistem Transportasi dalam perencanaan dan pelaksanaannya.
Para insinyur transportasi berurusan dengan perencanaan dan pembangunan :
a. Jalan jalan raya
b. Bandar udara
c. Pelabuhan laut
d. Sistem - sistem transportasi umum.
Engineer yang terlibat dalam pembangunan transportasi memiliki peran dalam
membangun prasarana untuk bertransportasi. Engineer memiliki peran dari mendesain,
membangunaan, mengoperasikan serta mengawasi dan engineer memiliki peran utama
dalam hal ini karena tidak hanya membuat tapi engineer mempertangungjawabkan
3|UG
pembangunnanya. Pengembangan transportasi harus didasarkan pada pengembangan
yang berkelanjutan (sustainability), yaitu melihat jauh ke depan, berdasarkan
perencanaan jangka panjang yang komprehensif dan berwawasan lingkungan.
Perencanaan jangka pendek harus didasarkan pada pandangan jangka panjang,
sehingga tidak terjadi perencanaan “bongkar-pasang”.
Untuk melakukan hal itu pertama-tama, yang diperlukan adalah pengumpulan data
yang akurat dan reliable. Salah satu kelemahan dari perencanaan Transportasi di
Indonesia adalah dalam hal pengumpulan data sebagai dasar analisis (Munawar,
1999). Dari data yang terkumpul tersebut, kemudian dirancang suatu model
transportrasi. Model didefinisikan sesuatu yang dapat menggambarkan keadaan yang
ada di lapangan (Munawar, 2005).
C. Masalah Transportasi di Indonesia
Kemacetan ,kerusakan jalan dan pencemaran dari sistem transportasi darat
memang merupakan problema yang sulit dicari solusinya. Hal ini bukan saja menimpa
kota Jakarta, namun kota-kota lainnya di Indonesia, bahkan kota-kota di dunia pun juga
mengalami kesulitan dalam upaya mengurangi kemacetan dan menekan kadar polusi
udara dari kendaraan bermotor. Dalam perencanaan sistem transportasi harus pula
diprioritaskan untuk menekan dampak negatifnya bagi lingkungan dengan melihat
semua aspek yang ada di dalam sistem transportasi, mulai dari perencanaan sistem
transportasi, model transportasi, sarana, pola aliran lalu lintas, jenis mesin kendaraan
dan bahan bakar yang digunakan berdasarkan prinsip hemat energi dan berwawasan
lingkungan.
Dalam keadaan ini, umumnya upaya penataan sistem transportasi yang
diterapkan lebih banyak bertujuan memecahkan masalah yang timbul sekarang dan
berjangka pendek, tanpa integrasi yang sesuai dengan perencanaan kotanya. Padahal
tanpa perbaikan mendasar pada aspek perencanaan sistem transportasi secara
menyeluruh, masalah-masalah yang timbul beserta implikasi dampaknya tak akan
dapat
terpecahkan
dengan
tuntas.
Akibatnya
bisa
menimbulkan
berbagai
4|UG
permasalahan, diantaranya kemacetan, kerugian ekonomi, dan tingginya kadar polusi
udara akibat berbagai pencemaran dari asap kendaraan bermotor. Sehingga dengan
adanya permasalahan tersebut, pemerintah harus lebih sikap dalam mengatasinya
serta harus mempunyai kebijakan atau aturan-aturan mengenai transportasi yang tidak
menimbulkan polusi. Masalah yang terjadi tidak hanya masalah polusi udara saja tetapi
juga banyak sekali masalah kecelakaan serta kemacetan yang terjadi di Indonesia.
Banyak sekali kecelakaan yang terjadi di Indonesia, hal ini disebabkan karena kelalaian
para kendaraan bermotor serta kondisi jalan yang rusak. Terutama, kecelakaan yang
sering terjadi adalah kecelakaan angkutan umum di darat.
D. Pengaruh masalah transportasi terhadap engineer dan industri konstruksi
Di bidang transportasi darat, kerusakan jalan akan menyebabkan timbulnya
biaya ekonomi dan biaya sosial yang besar. Konstruksi jalan yang rusak jauh sebelum
waktu ekonominya habis telah menyebabkan kerugian biaya ekonomi sosial yang amat
besar bagi pemerintah dan masyarakat. Untuk daerah perkotaan, masalah transportasi
yang terjadi adalah bagaimana memenuhi permintaan jumlah perjalanan yang semakin
meningkat, tanpa menimbulkan kemacetan arus lalulintas di jalan raya. Masalahnya
tidak hanya pada kemacetan lalulintas, tetapi juga pada perencanaan sistem
transportasi.
Begitupun juga pengaruhnya terhadap industri konstruksi di Indonesia, jika sistem
transportasi itu terhambat begitu banyak kerugian yang ditimbulkan mulai dari kerugian
ekonomi, politik dan lainnya , sebagai Negara yang berkembang industri konstruksi di
Indonesia masih sangat bergantung dengan kondisi ekonomi , kondisi ekonomi yang
stabil dapat membuat industri konstruksi itu berjalan dengan baik.
Industri konstruksi yang tidak berjalan dapat mempengaruhi pelaku industri
tersebut terutama engineer atau kontraktor yang memiliki peran utama dalam industri
konstruksi, karena Indonesia merupakan Negara berkembang maka pelaku industri
masih tetap bergantung pada keadaan ekonomi di Indonesia.
KESIMPULAN
5|UG
Kemampuan daya saing ekonomi Indonesia masih rendah, bahkan jika
dibandingkan dengan sejumlah negara di ASEAN. Rangking daya saing Indonesia lebih
rendah dibanding Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, bahkan Thailand. Pada
tahun 2011, menurut World Economic Forum, rangking daya saing Indonesia di
peringkat 46 dari 142 negara, Singapura di peringkat 2, Malaysia di peringkat 21, Brunei
Darussalam di peringkat 28, dan Thailand di peringkat 39. Daya saing ekonomi
Indonesia rendah, bukan soal upah, tetapi masalah birokrasi. Birokrasi kita dianggap
belum bekerja seperti seharusnya. Infrastruktur juga masih lemah.
Transportasi merupakan salah satu faktor penting dalam kemajuan ekonomi di
Indonesia sesuai dengan yang telah dijeleskan dibagian pendahuluan, hal ini juga
dibuktikan dengan banyaknya kerugian yang didapatkan ketika terjadi kemacetan atau
kerusakan jalan, jika suatu proyek yang seharusnya dapat selesai pada hari itu namun
karena ada kemacetan yang terjadi yang menyebabkan pelaku proyek tersebut
terlambat dan begitu pula dengan proyeknya yang seharusnya dapat selesai pada hari
itu.
Dengan transportasi yang baik, akan memudahkan terjadinya interaksi antara
penduduk lokal dengan dunia luar. Keterisolasian merupakan masalah pertama yang
harus ditangani. Dampak dari perkembangan wilayah ini bermacam-macam mulai dari
masalah sosial sampai pada sektor ekologi kelingkungan.
Dengan melihat keadaan ini, Indonesia sudah dapat bersaing di dunia global
apabila keadaan ekonomi yang stabil, untuk itu maka pelaku industri konstruksi
khususnya engineer harus sangat berkerja keras untuk memajukan industri konstruksi
indonesia agar dapat bersaing dengan dunia global dan dapat membuat Indonesia
menjadi Negara yang maju dengan industri konstruksinya.
DAFTAR PUSTAKA
Singh, G.C. (1978),”highway engineering”.Standard Publisher Distrubitions, Delhi
6|UG
Soefaat (1999),”Hubungan Fungsional Teknik Sipil dengan Tata Ruang Kota dan
Daerah”.Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta
http://id.wikipedia.org
http://www.majalahbravo.com
http://www. manajemenproyekindonesia.com
http://www.penataanruang.net
http://ejournal.utp.ac.id
http://munawar.staff.ugm.ac.id
http://kompas.com
http://komedgreen.blogspot.com
7|UG