s kdserang paud 1203428 chapter1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak usia dini merupakan anak yang berusia 0-6 tahun dan periode ini disebut
dengan masa golden age. Para ahli menyatakan pada usia ini perkembangan anak berjalan
cepat, bahkan lebih cepat dari usia setelahnya. Dengan bekal potensi dari sejak lahir, maka
usia ini penting untuk mendapatkan rangsangan yang baik dan sesuai dengan tahap
perkembangannya. Dalam merangsang dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri
anak metode yang paling tepat adalah melalui permainan.
Bermain merupakan kebutuhan anak yang sangat penting. Dapat diartikan bahwa
bermain adalah kehidupan bagi anak, karena tanpa bermain anak merasa menderita. Selain
itu, bermain adalah cara belajar anak, yang dijadikan metode untuk memenuhi tujuan
program kegiatan belajar taman kanak-kanak yaitu untuk membantu meletakan dasar
kearah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan
oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan
dan perkembangan selanjutnya. Dalam tujuan program kegiatan belajar taman kanak-kanak
tersebut dapat kita analisis bahwa terdapat kata daya cipta yang merupakan salah satu
keutuhan dalam tujuan tersebut. Kata daya cipta sama artinya dengan istilah kreativitas,
yang merupakan salah satu potensi dalam diri anak yang harus berkembang.
Kreativitas dalam diri manusia mengalami perkembangan dalam setiap fase usianya,

mulai dari bayi hingga dewasa. Oleh sebab itu kreativitas perlu dirangsang sejak usia dini
agar anak dapat terampil, cerdas dan kreatif dimasa yang akan datang. Sebab dimasa yang
akan datang anak akan mendapatkan tantangan yang berbeda dengan sekarang sesuai
dengan generasinya.
Kreativitas anak tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan butuh rangsangan, latihan
dan bimbingan agar dapat tumbuh berkembang secara optimal. Tentu dalam hal ini orang
Upi Kampus Serang
Siti Maesaroh, 2016
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI BERBASIS PENDIDIKAN ENTERPRENEURSHIP DI TK KHALIFAH 2 SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tua sebagai landasan pendidikan utama di rumah menjadi sasaran utama dalam merancang
dan menyiapkan diri anak dari sejak bayi sampai anak memasuki usia tiga tahun (Kober),
dan selanjutnya guru juga memegang peranan penting dalam mengajarkan dan melatih
kreativitas anak di sekolah, karena faktor penentu tumbuh dan berkembangnya kreativitas
anak terletak pada guru, selain kelengkapan sarana, media, dan kekayaan sumber belajar
yang disedakan oleh sekolah.
Penelitian Dacey dalam Masnipal (2013 hlm. 228) di Inggris terhadap 5 keluarga
kreatif dibandingkan dengan 20 keluarga yang diidentifikasi keluarga tidak kreatif. Dua
dari 1 hasil penelitian Dacey (relevan dengan penelitian ini) adalah (1) bahwa para orang

tua dari keluarga kreatif mengakui dan menyatakan anak mereka menunjukan tanda-tanda
memiliki kemampuan memecahkan masalah atau kreativitas yang tinggi pada usia dini dan
kebanyakan anak dari keluarga kreatif mengatakan mereka merasakan mendapat dorongan
yang kuat dari orang tua, (2) bahwa kreativitas itu hanya sedikit merupakan hasil ilham,
tetapi jauh lebih banyak hasil kerja keras. Keluarga kreatif menyatakan bahwa mereka
bekerja jauh lebih keras daripada teman sekolah mereka dan telah melakukan hal tersebut
sejak masuk sekolah.
Kreativitas anak usia dini sangat penting untuk dikembangkan karena melihat
perkembangan teknologi dan bidang pengetahuan yang semakin maju serta cepat berubah,
membutuhkan tenaga-tenaga kreatif yang mampu bersaing dan ikut andil dalam
mensejahtrakan bangsa tentunya. Anak merupakan generasi penerus bangsa yang akan
memimpin Indonesia dikemudian hari, maka anak berhak mendapatkan pendidikan yang
tertuju pada perkembangan kreativitas agar anak tidak mengalami ketertinggalan dan
mampu mewujudkan cita-cita bangsa dimasa yang akan datang.
Sedangkan pada kenyataannya, realita di lapangan masih banyak anak yang belum
dapat menyalurkan kreativitasnya. Hal ini terbukti pada saat peneliti melakukan observasi
di salah satu TK yang ada di Kota Serang masih banyak anak yang kebingungan untuk
menggambar bentuk yang akan dituangkan dalam buku gambar ketika diberi kesempatan
gurunya untuk menggambar, ada juga anak yang masih bertanya kepada orang tuanya
dalam melakukan segala hal yang sebenarnya hal tersebut dapat dilakukan tanpa harus

Upi Kampus Serang
Siti Maesaroh, 2016
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI BERBASIS PENDIDIKAN ENTERPRENEURSHIP DI TK KHALIFAH 2 SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bertanya. Masalah tersebut dapat disimpulkan bahwa masih banyak anak yang belum
mampu mengeksplor potensi yang ada dalam dirinya, itu dapat disebabkan pada pola asuh
orang tua yang lebih sering memerintah daripada memberikan kesempatan untuk terhadap
anak.
Taman Kanak-kanak merupakan salah satu sekolah formal pada usia pra sekolah
yang bertujuan untuk merangsang dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri anak
disetiap aspek perkembangannya baik itu aspek keagamaan, kognitif, fisik motorik, sosial
emosional, bahasa, seni dan tentunya melatih kemandirian anak agar siap melanjutkan
kejenjang pendidikan selanjutnya yaitu Sekolah Dasar (SD).
Pengembangan berbasis entrepreneurship, bukan berarti menjadikan anak sebagai
pelaku bisnis atau wirausaha, akan tetapi lebih daripada itu, jiwa entrepreneurship
dipandang sebagai salah satu ciri karakter yang memiliki kekuatan pribadi dalam
menghadapi tantangan zaman. Seorang dengan karakter entrepreneurship diharapkan
mampu menjadi pelopor bangsa dalam bidang ekonomi. Tentunya dalam mengembangkan
potensi kreatif yang ada dalam diri anak pendidikan berbasis entrepreneurship akan

menjadi solusi yang tepat dalam memberikan landasan yang kuat untuk pendidikan anak
ditingkat selanjutnya.
Menurut Jufri dan Wirawan (2014 hlm. 2) permasalahan yang ditemukan dalam
konteks pendidikan yakni lulusan pendidikan dasar yang kurang memiliki mental mandiri
atau pendidikan tinggi yang tidak siap sebagai pencipta peluang kerja tetapi cenderung
memiliki jiwa sebagai orang yang dipekerjakan. Lulusan pendidikan tinggi dengan
pengetahuan yang dimilikinya seharusnya dapat menjadi seorang pencipta kerja dan bukan
hanya sebagai pencari kerja. Cara yang dapat mengatasi masalah tersebut tentunya dapat
dengan mengubah pola pikir dalam proses pendidikan. Anak usia dini tidak hanya dibekali
kemampuan dalam setiap aspek perkembangannya saja melainkan perlu dilandasi dengan
mental mandiri yang ada dalam pendidikan berbasis entrepreneurship.
Dengan melihat realita di lapangan bahwa masih banyak anak usia dini yang belum
dapat memunculkan kreativitas dalam dirinya, maka perlu adanya bantuan dari orang
dewasa. Peneliti memandang bahwa pendidikan berbasis entrepreneurship merupakan
Upi Kampus Serang
Siti Maesaroh, 2016
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI BERBASIS PENDIDIKAN ENTERPRENEURSHIP DI TK KHALIFAH 2 SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

salah satu solusi yang dapat membantu anak dalam mengembangkan kteativitasnya, sebab

melalui pendidikan berbasis entrepreuneuship dapat mengubah pola pikir anak dan
memberikan bekal mental mandiri agar anak selalu berani berbuat dan produktif bekerja
secara kreatif dan inovatif.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan dalam penelitian ini, sebagai berikut :
1. Bagaimana kegiatan pembelajaran dalam mengembangkan kreativitas berbasis
enterpreneurship di TK Khalifah 2 Serang ?
2. Bagaimana metode pembelajaran anak usia dini berbasis pendidikan enterpreneurship
di TK Khalifah 2 Serang?
3. Bagaimana konsep ideal kegiatan pembelajaran dan permainan anak usia dini untuk
mengembangkan kreativitas berbasis enterpreneurship?

C. Tujuan
Dengan melihat rumusan masalah dalam penelitian, maka tujuan penelitian ini, sebagai
berikut :
1. Diketahuinya kegiatan pembelajaran dalam mengembangkan kreativitas berbasis
enterpreneurship di TK Khalifah 2 Serang
2. Menjelaskan metode pembelajaran kreativitas berbasis enterpreneurship di TK
Khalifah 2 Serang.

3. Menjelaskan konsep ideal kegiatan pembelajaran dan permainan anak usia dini dalam
mengembangkan kreativitas berbasis enterpreneurship
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Untuk mengembangkan keilmuan pendidikan anak usia dini dan untuk mengkaji lebih
dalam terkait pentingnya nilai-nilai tauhid dan enterpreneurship bagi perkembangan
karakter anak usia dini.
Upi Kampus Serang
Siti Maesaroh, 2016
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI BERBASIS PENDIDIKAN ENTERPRENEURSHIP DI TK KHALIFAH 2 SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Memperoleh pengetahuan tentang cara mengembangkan krativitas anak dengan TK
yang berbasis tauhid dan enterpreneurship yang diterapkan di TK Khalifah 2 Serang
dan motivasi untuk selalu memiliki kesiapan mengajar dan menghadapi perilaku
anak usia dini yang berbeda-beda.
b. Bagi guru
Bahan refleksi dan evaluasi dari aktivitas sehari-hari dalam berinteraksi dengan

murid yang berkaitan dengan proses pengembangan kreativitas pada diri anak serta
memperluas pengetahuan tentang nilai-nilai tauhid dan enterpreneurship bagi anak
usia dini.
c. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan mampu dijadkan sebagai bahan pertimbangan bagi
sekolah

dalam

mengevaluasi

pelaksanaan

pembelajaran

utamanya

dalam

mengembangkan kreativitas anak usia dini.


Upi Kampus Serang
Siti Maesaroh, 2016
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI BERBASIS PENDIDIKAN ENTERPRENEURSHIP DI TK KHALIFAH 2 SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Definisi Oprasional
Tabel 1.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel

Konsep Teoritis

Konsep Empiris

Kreativitas anak usia Kreativitas menurut James J. Gallagher

Anak usia dini mempunyai potensi

dini


kreativitas yang harus dikembangkan.

dalam Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati

(2010 hlm. 13) yaitu “creativity is a mental Sikap

natural

process by which an indvidual creates new menunjang

anak

yang

tumbuhnya

dapat

kreativitas


ideas or products, or recombines exiting

adalah 1) pesona dan rasa takjub 2)

ideas and product, in fashion that is novel

mengembangkan imajinasi 3) rasa ingin

to him or her” (kreativitas merupakan suatu

tahu dan 4) banyak bertanya.

proses mental yang dilakukan individu

Adapun

berupa gagasan ataupun produk baru, atau

dikembangkan dengan cara : 1) kegiatan


mengombinasikan keduanya yang pada

belajar yang menyenangkan 2) belajar

akhirnya akan melekat pada dirinya).

sambil bermain 3) mengaktifkan anak 4)

jiwa

Anak Usia Dini dalam aturan Undang- memadukan

kreatif

anak

berbagai

dapat

aspek

Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

perkembangan dan pembelajaran, serta

Pendidikan Nasional merupakan anak usia

5) pembelajaran yang nyata.

sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun.
Pendidikan

Pendidikan

entreupreneurship

(Entrepreneurship)

kewirausahaan Pendidikan
Menurut

kewirausahaan

Agus

(entrepreneurship) pada anak usia dini

Wibowo (2011, hlm. 30) merupakan upaya

berupa pembentukan mental pada diri

menginternalisasikan

anak

jiwa

dan

mental

melalui

proses

pendidikan

Upi Kampus Serang
Siti Maesaroh, 2016
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI BERBASIS PENDIDIKAN ENTERPRENEURSHIP DI TK KHALIFAH 2 SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kewirausahaan

baik

melalui

instuisi

disekolah,

yang

dapat

memberikan

pendidikan maupun instuisi lain seperti

karakter positif pada anak seperti :

lembaga pelatihan, training dan sebagainya.

kejujuran, disiplin, mandiri, percaya diri,
dan berfikir positif.

Upi Kampus Serang
Siti Maesaroh, 2016
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI BERBASIS PENDIDIKAN ENTERPRENEURSHIP DI TK KHALIFAH 2 SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu