RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH KABUPATEN TELUK WONDAMA
Sebagai skenario pelaksanaan koordinasi dan keterpaduan rencana sektor terkait bidang perumahan dan permukiman (antara lain, pertanahan, perumahan, pembiayaan, prasarana/sarana).
Sebagai payung atau acuan baku bagi seluruh pelaku dan penyelenggara perumahan adan permukiman (pemerintah, swasta dan masyarakat)
4.1.2 Profil Pembangunan Permukiman
4.1.2.1 Kondisi Umum
Rencana program pemukiman di Kabupaten Teluk Wondama meliputi kawasan perkotaan dalam hal ini Kota Wasior dan pedesaan di distrik-distrik yang ada di Kabupaten Teluk Wondama.
Pada umumnya di Kabupaten Teluk Wondama, kualitas perumahan ditentukan oleh kualitas bangunan serta fasilitas permukiman yang tersedia. Luas lantai rumah yang digunakan rumah tangga di Kabupaten Teluk
4.1 Rencana Pengembangan Permukiman
Wondama adalah sebagai berikut (Susenas, 2005) :
4.1.1 Petunjuk Umum
Pengembangan permukiman adalah rangkaian kegiatan yang bersifat multisektor meliputi
a. Luas Lantai < 20 m2 = 134 KK (2,95%) kegiatan pengembangan permukiman baru dan peningkatan kualitas permukiman lama b. Luas Lantai 20-49 m2 = 3.220 KK (70,73%)
c. Luas Lantai 50 = 890 KK (19,55%) baik di perkotaan (kecil, sedang, besar dan metropolitan), di pedesaan (termasuk daerah- – 99 m2 d. Luas Lantai 100-149 m2 = 253 KK (5,56%) daerah tertinggal dan terpencil) maupun kawasan-kawasan tertentu di Kabupaten Teluk
Wondama. e. Luas Lantai >150 m2 = 55 KK (1,21%)
Pengembangan permukiman baik diperkotaan maupun di perdesaan pada hakekatnya Jenis dinding rumah yang digunakan rumah tangga terdiri atas : adalah untuk mewujudkan kondisi perkotaan dan perdesaan yang layah huni (livable), a. Tembok = 1,266 KK (27,82%) aman, nyaman, damai dan sejahtera serta berkelanjutan. b. Kayu = 2.783 KK (61,14%)
c. Bambu = 51 KK ( 1,12%) Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah
d. Lainnya = 452 KK ( 9,93%) (RP4D) : Sedangkan berdasarkan jenis atap yang digunakan rumah tangga di Kabupaten Teluk Wondama terdiri atas:
a. Beton = 110 KK (2,42%)
Rencana pengembangan permukiman di kawasan pedesaan diarahkan pada daerah yang mempunyai potensi untuk menjadi pusat pertumbuhan dari daerah- daerah hinterlandnya yang sangat urgen membutuhkan perbaikan lingkungan pemukiman. Wilayah pedesaan di Kabupaten Teluk Wondama didominasi oleh bangunan semi permanen dan sederhana yang tersebar di wilayah kabupaten.
Aspek pendanaan merupakan salah satu aspek yang penting dalam penyediaan prasarana dan sarana dasar permukiman. Dilihat dari kemampuan masyarakat yang ada di Kabupaten Teluk Wondama dalam hal pendanaan PSD permukiman sangat kecil. Sejauh ini pendanaan atau pembiayaan PSD masih sepenuhnya dilakukan oleh Pemerintah daerah dan pihak Swasta. Kawasan Permukiman di Perkotaan
4.1.2.1.4 Aspek Pendanaan
Beberapa parameter yang digunakan dalam perencanaan pembangunan prasarana dan sarana permukiman dapat dilihat pada Tabel 4.2.
4.1.2.1.3 Parameter Teknis Wilayah
Di Kabupaten Teluk Wondama kelengkapan prasarana dan sarana perumahan dan permukiman masih sangat terbatas. Adapun kelengkapan prasarana dan sarana permukiman yang tersedia dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Prasarana dan sarana merupakan kelengkapan dasar fisik yang harus dimiliki oleh setiap perumahan dan permukiman baik itu yang terletak di perkotaan maupun diperdesaan.
4.1.2.1.2 Prasarana Dan Sarana Dasar Permukiman
B. Kawasan Perdesaan
b. Genteng = 182 KK (4%)
Rencana Pengembangan Kawasan Perumahan Baru di Kabupaten Teluk Wondama diarahkan disekitar jalan yang ada mengingat pada lahan-lahan tersebut masih merupakan lahan yang relatif kosong.
Kawasan permukiman yang ada di Kabupaten Teluk Wondama tersebar di sepanjang jalan yang ada. Secara umum kawasan pemukiman terkonsentrasi di Kota Teluk Wondama (Distrik Wasior, Wondiboy dan Rasiey).
4.1.2.1.1 Gambaran Umum
g. Lainnya = 243 KK (5,34%) Sebagian besar lantai rumah bukan tanah yaitu 3.881 KK (85,26%) dan sisanya 671 KK (14,74%) berlantai tanah.
f. Ijuk = 745 KK (16,37%)
e. Asbes = 25 KK (0,55%)
d. Seng = 3.197 KK (70,23%)
c. Sirap = 50 KK (1,1%)
A. Kawasan Perkotaan
- Semi Permanen 2.783 Unit - - Tidak Permanen 503 Unit - 3. Jenis Tanah Aluvial hasil uji tanah 4. Permeabilitas Tanah
- Peruntukan Suplay Air Bersih - - Debit
- - Kualitas 15 Liter/Dtk BOD mg/ltr COD mg/ltr B TINGKAT PENYEDIAAN AIR BERSIH
- - - Tinggi (≥ 200 jiwa/ha) - Ha - - Sedang (100 - 200 jiwa/ha) - Ha - - Rendah (50 - 200 jiwa/ha) 1.870.000 Ha 2. Tipe Bangunan : - Permanen 1.266 Unit -
- Bahan
- Bangunan -
- B. KELEMBAGAAN Status
- Besaran - >D.
- PRO >= Data Tidak Tersedia
- = Data Tidak Tersedia
- Pembangunan - Peningkatan - Pemeliharaan
- Pembangunan - Pemeliharaan
- Pembangunan Prasarana Air Bersih - Pembangunan Hidran Umum
- Pengadaan Alat Angkut (Truk Sampah)
- Pengadaan Container - Pengadaan Tanah untuk Lokasi TPA dan TPS
- Pembangunan Prasarana Pengelolaan Air Limbah - Pembuatan Septik Tank Komunal
- Penyusunan RTBL - RTBL Kota Wasior (2007) Belum di PERDA kan Perlu adanya revisi sebelum di PERDA kan
- RANPERDA Bangunan Geung - Proses di DPRD Kabupaten SK Bupati Perlu adanya sosialisasi Teluk Wondama
- Penyusunan DED TA 2011 Pengemb. PS 1,00 Pkt 100.000.000 100.000.000 - Kab. Teluk 75.000.000 - 25.000.000 - - -
Perkotaan Kab. Teluk Wondama- Pemb. Jalan Lingkungan
- Peningkatan Jalan Lingkungan - - - - - - - - -
- Pemeliharaan Jalan Lingkungan - - - - - - - - -
- Pembuatan Gorong-gorong Beton - - - - - - - - -
- Pembuatan Gorong-Gorong Kayu - - - - - - - - -
>Penyusunan Master Plan Drainase - Pembangunan Jaringan Drainase Tanah - - - - - - - - - -
- - Peningkatan Jaringan Drainase Pr
- Peningkatan Jaringan Drainase Sekunder 1,00 LOK 2.000.000.000 2.000.000.000
- Pemeliharaan Jaringan Drainase Primer - - - - - - - - - -
- Pemeliharaan Jaringan Drainase Sekunder - - - - - - - - - -
>Penyusunan Masterplan Air Bersih - Penyediaan PS Air Bersih - P/P Pipa Gip dia.150 mm 2.500,00 m 813.500 2.033.750.000 - Aisandami 2.033.750.000 - P/P Pipa PVC dia.150 mm 3.000,00 m 333.400 1.000.200.000 - Aisandami 1.000.200.000 - - - - -
- P/P acc. Pipa 1,00 pkt 99.700.000 99.700.000 99.700.000 - - - - -
- P/P Pipa Gip dia. 50 mm 6.500,00 m 250.000 1.625.000>1.625.000.000 - - - Pemb. Sambungan Rumah (SR) 100,00 unit 1.000.000 100.000.000 - - 100.000.000
- Pembangunan Intake 1,00 unit 365.000.000 365.000.000 365.000.000 - - - ->Pemb. Pengolahan Air 10l/det 1,00 unit 1.750.000.000 1.750.000.000 1.750.000.000 - - - - -
- Pemb. Sumur Bor - pkt - - - - - ->
- Pembuatan Reservoir 100 m3 1,00 unit 270.000.000 270.000.000 250.000.000 - - - - -
- Pengadaan Hidran Umum (HU) 2,00 unit 30.000.000 60.000.000 30.000.000 - 30.000.000 - - -
- Pembangunan SPAM Desa Aisandami 1,00 unit 4.000.000.000 4.000.000.000 - Aisandami 3.498.650.000 - 501.350.000 - - -
- Peningkatan Institusi dan SDM - - - - - - - - -
- Penbangunan Pagar Keliling Lokasi TPA - - - - - - - - - Pembangunan Jalan Kerja dilokasi TPA
- Pengadaan Ta>Lokasi TPA - - - - - - - - -
- Lokasi TPS - - - - - - ->Perencanaan Teknis TPA Sampah - - - - - - - - - Peningkatan Kinerja TPA Sampah 1,00 lok 5.500.000.000 5.500.000.000 -Desa Sendrawoi 3.000.000.000 1.000.000.000 1.500.000.000 Supervisi Peningkatan Kinerja TPA Sampah 1,00 pkt 200.000.000 200.000.000 -Desa Sendrawoi 200.000.000 Pengadaan Alat Angkut - Truk Tinja - - - - - - - - -
- Dump Truk - - - - - - - - -
- Arm Roll Truk - - - - - - - - -
- Kontainir - - - - - - - - -
- Bukdozer - - - - - - - - -
- Ezcavator - - - - - - ->Pengadaan Alat Pewadahan - Tong Sampah - - - - - - - - -
- Gerobak Sampah - - - - - - -
- Bantek Pengolaham sampah 3R - - - - - - - - -
- Pengembangan Pengolahan Sistem On-site :
- Penyusunan Masterplan, FS, DED - - - - - - - - -
- Penyediaan Sarana Sanitasi - - - - - - - - - sistem On-Site
- Pembangunan PS Sanitasi Sistem - - - - - - - - - On-Site Berbasis Masyarakat - Pengadaan Truk Tinja - - - - - - - - - Pembangunan IPLT
- Peningkatan Operasi dan pemeliharaan - - - - - - - - -
- Pengembangan Pengolahan Sanitasi - - - - - - - - - Sistem Off-Site :
- Penyediaan Sambungan Rumah - - - - - - - - -
- Pembangunan : - - - - - - ->Sistem jaringan Pengumpul - - - - - - - - - Perpipaan - - - - - - - - -
- IPAL - - - - - - -
- Pembangunan PS Sanitasi Sistem
- Pengembangan Pengolahan Sanitasi Sistem Off-Site : - - - - - - - - - -
- Penyediaan Sambungan Rumah - - - - - - - - - -
- Pembangun>
- Sistem jaringan Pengumpul - - - - - - - - - -
Perpipaan- IPAL - - - - - - - - - -
- Pembangunan PS Sanitasi Sistem - - - - - - - - - - Off-Site berbasis masyarakat
- Pembangunan PS air li>mendukung kawasan RSH
- Supervisi Pembangunan PS Air Li>Mendukung RSH
- Rehabilitasi peningkatan Kapasitas
- Jaringan Perpipaan - - - - - - - - - ->
- Kapasitas IPAL - - - - - - - - - -
- Peningkatan Operasi dan Peme- - - - - - - - - - - liha
- Sistem Jaringan Perpipaan - - - - - - - - - -
- IPAL - - - - - - - - - -
- - - - -
- Dukungan PSD Penataan Lingkungan Kawasan Tradisional/Bangunan 1,00 pkt 1.300.000.000 1.300.000.000 - Kota Aitumeri - - 1.300.000.000
- Penyusunan RTBL 1,00 pkt 500.000.000 500.000.000 - Manggurai - - 500.000.000
- Pengesahan Perda Bangunan 1,00 pkt 150.000.000 150.000.000 - - 150.000.000
- BUPATI TELUK WONDAMA
- = Data Tidak Tersedia
- unit
- unit Persampahan
- 2. Saluran Air Hujan
- m3 - -
- Persampahan
- 3. Prasarana Air Minum l/det - - -
- Persampahan
- 1. Jalan Poros m - - -
- 5. Prasarana dan Sarana unit - - - Persampahan
- Target RPJM
- Peremajaan/pembangunan prasarana dan sarana persampahan sangat kumuh dari segi teknis, pendanaan dan pelaksanaan.
- Menunjang terwujudnya Rencana Pembangunan Kota
- Menunjang terlaksananya Strategi Pembangunan Kota Merinci masing-masing proyek yang diprogramkan dalam kegiatankegiatan yang secara spesifik memperlihatkan:
- = Data Tidak Tersedia
- Dukungan PSD - 1.300.000.000 1.300.000.000 Penataan Lingkungan
- Target RPJM 2) Rumusan masalah
- Kelayakan teknis
- Kelayakan ekonomi/keuangan
- Kelayakan sosial
- Kelayakan lingkungan
- Desa Cepat Berkembang Desa yang berpotensi untuk berkembang dan atau desa yang sedang berkembang
- Desa Belum Berkembang Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) yang terdiri atas Desa Pusat dan Desa Hinterland, sebenarnya secara keseluruhan dapat mengait keseluruhan kelompok tersebut yaitu bahwasannya Desa Pusatnya merupakan Desa Cepat Berkembang sedangkan hinterlandnya dari kelompok Desa Sedang Berkembang dan Desa Belum Berkembang.
- Kawasan Perdesaan Pusat Jasa dan Pelayanan Lokal Kawasan Perdesaan Wisata Kawasan Perdesaan Pusat Perdagangan Kawasan Perdesaan Pertanian/
- Agrobisnis 1) Aspek-Aspek Yang Akan Dinilai Dalam Penetapan Skore Desa Potensi sektor Unggulan Potensi/ketersediaan Prasarana dan Sarana Dasar pendukung
- Kondisi kependudukan untuk melihat skala ekonomi
- Kondisi kelembagaan desa
- Akses desa ke desa sekitarnya
- Akses desa ke kota
- Tingkat keamanan desa dari bencana baik berupa epidemi penyakit
- Perkembangan desa yang diakui oleh pemerintah, lembaga dll
- Keterkaitan Desa dengan sistem kota dan penyebarannya dalam masyarakat, swasta dan pemerintah yang ada.
- Berisi Matriks Program lintas sektor untuk 5 tahun
- Mendukung pengembangan ekonomi lokal karakteristik wilayah dan standar yang berlaku.
- Sumber pembiayaan beragam (APBD, APBN, Masyarakat, dsb)
- PROSES CBD (rembug desa, survey desa sendiri, dan penyusunan
- Menjadi produk legal dari Pemerintah Daerah pemeliharaannya.
- Sebagai acuan daerah dalam kegiatan pengembangan kawasan
- Target RPJM 2............................
- Target pemerintah daerah 3............................
- unit -
- 2 SWASTA
- m
- unit
- unit
- m m
- 2. Saluran Air Hujan
- 2. Saluran Air Hujan m
- Tabel 4.17 Parameter Teknis Wilayah Agropolitan Tahun 2008
- Sidey
- Kelapa Sawit - - Masni
- Coklat - - Prafi
- Singkong
- Kelayakan teknis
- Kelayakan ekonomi/keuangan
- C.
- Kelayakan sosial
- = Data Tidak Tersedia
- Kelayakan lingkungan
1. Perpipaan 30% - 1.557 KK - 2. Non Perpipaan 70% - 3.633 KK - TABEL IV - 2 PARAMETER TEKNIS WILAYAH DI KABUPATEN TELUK WONDAMA TAHUN 2008
No. Pengelola/PSD Satuan Jumlah Kondisi Tingkat Pelayanan % KK Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 1 Masyarakat 1. Jalan Lingkungan M 10.000 sedang 30 - 2. Saluran Air Hujan M 3 35.000 buruk 15 -
3. Prasarana Air Minum lt/det 10 sedang 15 - 4. Prasarana Air Limbah a. On-site Unit 20 baik 10 - b. Off-site Unit - - - - 5. Prasarana dan sarana Unit 5 buruk 5 - Persampahan
2 Swasta 1. Jalan Lingkungan M - - - - 2. Saluran Air Hujan M 3 - - - - 3. Prasarana Air Minum lt/det - - - - 4. Prasarana Air Limbah
a. On-site Unit - - - - b. Off-site Unit - - - - 5. Prasarana dan sarana Unit - - - - Persampahan 3 Perumnas
1. Jalan Lingkungan M 1.500 sedang 25 - 2. Saluran Air Hujan M 3 1.000 sedang 25 - 3. Prasarana Air Minum lt/det 10 sedang 25 - 4. Prasarana Air Limbah a. On-site Unit 100 sedang 50 -
5. Prasarana dan sarana Unit Persampahan 3 20 - 4 Pemerintah 1. Jalan Lingkungan M 5.000 sedang 20 -
TABEL 4.1 PRASARANA DAN SARANA DASAR PERMUKIMAN SKALA BESAR DI KABUPATEN TELUK WONDAMA TAHUN 2008No. Uraian Besaran Keterangan 1 2 3 4 A KARAKTERISTIK FISIK KOTA 1. Jumlah Penduduk : 22.731 jiwa 7 distrik Tingkat Kepadatan :
5. Tinggi Muka Air Tanah M 6. Ketinggian dan Kemiringan Lahan (Topografi) 0 - 45 % bervariasi 7. Badan Air : - Nama Sungai Sungai Anggris -
b. Off-site Unit - - - -
4.1.2.1.5 Aspek Kelembagaan
Aspek kelembagaan merupakan salah satu aspek yang penting dalam pengelolaan permukiman. Di Kabupaten Teluk wondama lembaga yang mengelola permukiman adalah sebagai berikut :
a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) berfungsi sebagai: Memberikan arahan, kebijakan dan strategi dalam pengusulan pembangunan permukiman Merumuskan program pembangunan permukiman
2. Saluran Air Hujan M 3 300 sedang 20 - 3. Prasarana Air Minum lt/det 10 sedang 15 - 4. Prasarana Air Limbah a. On-site Unit 100 sedang - b. Off-site Unit - - - - 5. Prasarana dan sarana Unit - - - - Persampahan
b. Dinas Pekerjaan Umum (DPU) berfungsi sebagai :
4.1.3 Permasalahan Pembangunan Permukiman
Instansi teknis pengelola permukiman
Analisa Permasalahan, Alternatif Pemecahan Dan
4.1.3.1
Penyiapan prasarana dan sarana permukiman
Rekomendasi
Memberikan pembinaan dan pengaturan dalam hal pengelolaan permukiman
c. Pihak Swasta berfungsi sebagai : Permasalahan pembangunan permukiman yang ada di Kabupaten Teluk Wondama
Melaksanakan pembangunan perumahan dan permukiman adalah sebagai berikut : Lahan untuk pembangunan perumahan Struktur tanah
4.1.2.2 Sasaran
Topografi Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : Pembiayaan/pendanaan 1. Tersedianya permukiman yang layak huni. Geografis wilayah
2. Tersedianya prasarana dan sarana dasar permukiman yang memadai Kelembagaan 3. Tersedianya lingkungan permukiman yang sehat.
Sumberdaya Manusia
Tabel 4.3
Tabel 4.4 Permasalahan yang dihadapi Komponen PembangunanPerbandingan Alternatif Pemecahan Masalah PSD PSD Permukiman Kabupaten Teluk wondama Permukiman Kabupaten Teluk Wondama Tahun 2008
Tahun 2008 No. Kondisi Sistem Target Renc. Strategi Besaran Keterangan yang Ada Nasional Pembangunan Permasalahan
Parameter yang No. Satuan Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Kota
Dibandingkan
A. TEKNIS Mahalnya
Tanah - - - -
C. KEUANGAN Dana
Untuk meningkatkan kualitas hidup dan menunjang kegiatan masyarakat di Kabupaten Teluk Wondama, maka perlu diusulkan pembangunan permukiman. Adapun usulan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Usulan Dan Prioritas Proyek Pembangunan PSD RSH
4.1.4 Usulan Pembangunan Permukiman
1) Gambaran umum
Merinci masing-masing proyek yang diprogramkan dalam kegiatan-kegiatan yang secara spesifik memperlihatkan : Kelayakan teknis Kelayakan ekonomi/keuangan Kelayakan sosial Kelayakan lingkungan
4.1.4.1 Sistem Infrastruktur Permukiman Yang Diusulkan
(RSH) Pembangunan saluran air hujan lingkungan (saluran yang menampung air hujan dari rumah-rumah) Pembangunan jaringan air minum perpipaan (jaringan distribusi ke rumah-rumah) Pembangunan sistem pengolahan air limbah
Usulan dan prioritas program pembangunan PSD RSH disusun berdasarkan paket-paket fungsional dan sesuai dengan prioritas program, meliputi kegiatan : Pembangunan jalan lingkungan/setapak yang menghubungkan antar rumah-rumah
Jelaskan cakupan perbaikan kawasan permukiman yang ditangani masyarakat, swasta, pemerintah, serta pembangunan peremajaan kawasan yang ada.
Sistem infrastruktur permukiman yang diusulkan antara lain : Pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan lingkungan Pembangunan dan pemeliharaan jaringan drainase Pembangunan jaringan air bersih Pembangunan sistem air limbah Pembangunan sistem pengolahan persampahan Penataan bangunan dan lingkungan
Uraikan secara sistematis jumlah, macam dan kondisi PSD kawasan permukiman yang ada.
3) Parameter Teknis Wilayah
Memberikan dasar rasionalitas sistem yang secara teknis berdasarkan karakteristik wilayah dan standar yang berlaku terutama kondisi permukiman di wilayah kawasan yang perlu adanya perbaikan terutama lingkungan permukiman.
4) Aspek Pendanaan
Menguraikan kemampuan masyarakat, swasta, pemerintah dalam peremajaan PSD Kawasan permukiman sangat kumuh serta pembiayaan operasi dan pemeliharaannya.
5) Aspek Kelembagaan
Menguraikan kemampuan institusi peremajaan PSD kawasan permukiman sangat kumuh (masyarakat, swasta, pemerintah) dikaitkan dengan kondisi yang ada.
4.1.4.2 Usulan Dan Prioritas Program Pembangunan PS Permukiman
2) Prasarana dan sarana dasar kawasan permukiman
Tabel 4.5 Sistem PSD Permukiman Kumuh dan Nelayan Serta Tradisional Yang Diusulkan No. Uraian Kondisi Saat ini TA 2007 Kondisi Akhir PJM TA 2009 Keterangan1
2
3
4
5
1 Jalan Lingkungan Kurang Memadai Kurang Memadai Diperlukan pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan
2 Drainase Kurang Memadai Kurang Memadai Diperlukan pembangunan dan pemeliharaan
3 Air Bersih Kurang Memadai Kurang Memadai Diperlukan pembangunan dan pemeliharaan
4 Persampahan Kurang Memadai Kurang Memadai Diperlukan sarana dan prasarana persampahan
5 Air Limbah Kurang Memadai Kurang Memadai Diperlukan pembangunan dan pemeliharaan
6 Penataan Bangunan dan Lingkungan
Pusat Provinsi Kabupaten Masy Swasta 1 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PEMB. PERMUKIMAN DAN JALAN LINGKUNGAN
- Pembangunan Jaringan Drainase Sekunder - - - - - - - - - -
Wondama
JUMLAH - - 100.000.000 75.000.000 - 25.000.000 - - -
2 DRAINASE
2.000.000.000
JUMLAH 2.000.000.000 - 2.000.000.000 - - - -
3 AIR BERSIH
JUMLAH 11.303.650.000 9.027.300.000 - 2.256.350.000 - - - No. Kegiatan Pokok Vol. Harga Satuan Biaya Lokasi Tahun 2010 Ket 2 3
Pusat Provinsi Kabupaten Masy Swasta 1 4 5 6 7 8 9 10 11 12
4 PERSAMPAHAN
JUMLAH 5.700.000.000 3.200.000.000 1.000.000.000 1.500.000.000
5 AIR LIMBAH
Ket 2 3 Harga Satuan Biaya Lokasi Tahun 2010 No. Kegiatan Pokok Vol.
IPLT dan Truk Tinja
Pusat Provinsi Kabupaten Masy Swasta 1 4 5
6
7 8 9 10 11 12JUMLAH - - -
6 PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
JUMLAH
1.950.000.000 - - - 1.950.000.000
KETUA DPRD KABUPATEN TELUK WONDAMA Drs. Alberth H. Torey, MM No. Kegiatan Pokok Vol.
Ket 2 3 Harga Satuan Biaya Lokasi Tahun 2010
Tabel 4.7 Usulan Pembiayaan Proyek Penyiapan Perumahan dan Permukiman Komponen PSD Permukiman Kabupaten Teluk Wondama No. Kegiatan Total Pusat Pemda Masyarakat Ket.(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
- >
Tingkat Pelayanan No. Pengelola PSD Satuan Jumlah Kondisi Keterangan % KK
1. MASYARAKAT
1. Jalan Lingkungan m3
1 Paket
2. Saluran Air Hujan l/det - -
3. Prasarana Air Minum
- >4. Prasarana Air Limbah
a. On-Site unit
b. Off-Site
5. Prasarana dan Sarana
2. SWASTA
1. Jalan Lingkungan m -
3. Prasarana Air Minum l/det
4. Prasarana Air Limbah -
- >a. On-Site
b. Off-Site unit
- >5. Prasarana dan Sarana unit -
3. PERUMNAS
1. Jalan Lingkungan m - - - -
2. Saluran Air Hujan m3
4. Prasarana Air Limbah
a. On-Site unit - -
b. Off-Site unit
5. Prasarana dan Sarana unit - -
4. PEMERINTAH
2. Saluran Air Hujan m3
3. Prasarana Air Minum l/det - - - -
4. Prasarana Air Limbah
a. On-Site unit
b. Off-Site unit
Permasalahan Yang Dihadapi Usulan dan Prioritas Program Peremajaan Kawasan
1) Sasaran Peremajaan PSD Kawasan kumuh Usulan program ini disusun berdasarkan paket-paket fungsional dan sesuai dengan
Menjelaskan target yang harus dicapai dalam peremajaan PSD kawasan permukiman kebijaksanaan prioritas program, meliputi kegiatan : sangat kumuh yang terdiri dari: Identifikasi program penanganan
a. Target Nasional Pemantapan program dan DED
Peremajaan/pembangunan jalan lingkungan Peremajaan/pembangunan saluran air hujan/drainase
Kebijaksanaan dan Strategi peremajaan PSD Kawasan permukiman
Peremajaan/pembangunan prasarana air minum
b. Terwujudnya Pembangunan Kota
Usulan dan Prioritas Proyek Peremajaan Psd Kawasan Sangat Kumuh
2) Rumusan masalah Menguraikan besaran masalah yang dihadapi atau tantangan yang harus
Kelayakan teknis diselesaikan melalui peremajaan PSD Kawasan permukiman sangat kumuh, dengan Kelayakan ekonomi/keuangan membandingkan antara kondisi yang ada dan sasaran peremajaan PSD kawasan Kelayakan sosial permukiman sangat kumuh, baik dari segi teknis, kelembagaan dan keuangan. Kelayakan lingkungan Masing-masing paket proyek disusun dengan memperhatikan fungsionalisasi proyek yang
Analisis Permasalahan, Alternatif Pemecahan dan Rekomendasi
akan dilaksanakan, disusun berdasarkan urutan prioritas penanganan, sehingga 1) Analisis Permasalahan diperoleh paket-paket proyek fungsional.
Kawasan kumuh di Kota Teluk Wondama sebagian besar merupakan wilayah yang berada di pinggir pantai terutama di Kampung Nelayan. 2) Alternatif pemecahan persoalan dan rekomendasi Perlu adanya penataan di kawasan tersebut.
Sistem PSD Peremajaan Kawasan Permukiman
Sistem PSD peremajaan kawasan permukiman : Perbaikan lingkungan permukiman; Penyediaan air bersih; Pengelolaan air limbah; dan Pengelolaan persampahan.
Tabel 4.9 Parameter Teknis Wilayah Kabupaten Teluk Wondama Tahun 2008No. Uraian Besaran Keterangan
1 Perlu perbaikan lingkungan
60 Ha - Wasior Kampung permukiman kumuh di Kota - Maniwak Teluk Wondama yang merupakan - Tandia Ibukota Kabupaten
Tabel 4.10 Permasalahan yang Dihadapi Kabupaten Teluk wondama Tahun 2008Rencana Strategi
Pembangunan Kota
A TEKNIS - - - - B KELEMBAGAAN - - - -
C KEUANGAN - - - - D PROMOSI - - - - No.
Kondisi sistem yang ada Target
Nasional Besaran
Permasalahan Keterangan
Tabel 4.11 Perbandingan Alternatif Pemecahan Masalah PSD
Kawasan Permukiman Sangat Kumuh di
Kabupaten Teluk Wondama Tahun 2008 Parameter yang No. Satuan Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4 diperbandingkan- >
Kondisi Saat Kondisi Akhir PJM No. Uraian Keterangan Ini TA .... TA ......
- > >
RENC A N A P ROGR A M
I NVE S T A S
I J A NGK A M E NENG A H K A B UP A TEN TE LU K W OND A M A T ab el
4.13 U su lan da n P ri or ita s Pr og ram P e remaj aa n Ka w a sa P ermuki man, K ompo n en P ermuk iman sa ng at ku muh K ab up aten T elu k W on d ama Vol Biaya Vol Biaya Vol Wasior Kampung,
Maniwak, Tandia 5.000.000.000 No.
20% 20% Volume Harga Satuan
(Rp.) Satuan Kegiatan
20% Lokasi Biaya (Rp.) 5.000.000.000 Perbaikan Lingkungan
Permukiman Kumuh Sepanjang Pantai Teluk Wondama 10.000
60 Ha
Pembiayaan Proyek Komponen PSD Peremajaan Kawasan Permukiman Keadaan kampung nelayan yang kumuh ini, jika dibiarkan terus berkembang
tanpa adanya arahan yang baik dapat mengancam kesehatan masyarakat dan Pembiayaan proyek berdasarkan klasifikasi tanggung jawab masing-masing pemerintah kesehatan lingkungannya sendiri. Dilihat dari potensi yang dimiliki (posisi yang kabupaten, pusat, swasta dan masyarakat. startedgis dan karakter fisik) Sub kawasan ini sangat potensial untuk
a) Peningkatan Kualitas Permukiman dikembangkan sebagai obyek wisata.
Kondisi Yang Ada
Revitalisasi permukiman lama sub kawasan kampung nelayan tetap 1) Gambaran umum dipertahankan karakter fisik dan aktivitasnya karena diharapkan akan dapat
Sub kawasan kampung nelayan kondisi eksistingnya saat ini cendrung berkesan memberikan keunikan pada kawasan. Untuk itu arah pengembangannya kumuh menyerupai slum, karena kepadatan bangunan yang tinggi dan tidak diupayakan untuk tidak banyak melakukan perubahan pada fisik sehingga tertata dengan baik serta fasilits yang kurang lengkap. Bangunan-bangunan karekter sub kawasan tetap terjaga sehinga lebih difokuskan pada peningkatan dikampung nelayan ini tidak semuanya berada di daratan, beberapa berada di kualitas fisik dan non fisik yang meliputi kopmponen-komponen : atas air terkait dengan budaya hidup penduduknya yang bermatapencaharian
Perbaikan lingkungan fisik melalui perbaikan kualitas lingkungan kampung sebagai nelayan. secara menyeluruh.
Tabel 4.14 Usulan Pembiayaan Pembangunan masyarakat melalui penumbuhan motivasi dan kemandirian
Proyek : Pengembangan Permukiman untuk dapat mengimplementasikan pembangunan yang berkelanjutan. Komponen : PSD Peremajaan Kawasan Permukiman
Pengembangan bisnis skala kecil dan menengah dengan membangun peluang
Kabupaten Teluk wondama : Wasior kerja bagi masyarakat sekitar guna meningkatkan kondisi ekonomi lokal.
Pemerintah Pemerintah Swasta/ No. Kegiatan Total Pusat Ket. Provinsi Kabupaten/Kota Masyarakat Perbaikan permukiman dengan peningkatan kondisi fisik dan legalitas rumah.
1
Kebutuhan perumahan di Kabupaten Teluk Wondama tahun 2006 - 2010 dapat
Kawasan Tradisional/
dilihat pada tabel berikut :
Bersejarah
2 Revitalisasi 450.000.000 450.000.000 - - Kawasan
3 Dukungan PSD 5.000.000.000 5.000.000.000 - - Lingkungan Kumuh
4) Aspek Pendanaan Menguraikan kemampuan masyarakat, swasta, perumnas, pemerintah dalam peningkatan kualitas permukiman, serta pembiayaan operasi dan pemeliharaannya.
Usulan Dan Prioritas Peningkatan Kualitas Permukiman
2) Alternatif pemecahan persoalan dan rekomendasi Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu dibangun kawasan yang dapat dikembangkan sebagai kawasan permukiman.
1) Analisis Permasalahan Perkembangan Kabupaten Teluk Wondama terutama di Kota Teluk Wondama, yang berkembang dari Ibukota Kabupaten menjadi Ibukota Provinsi menyebabkan tingkat perkembangan kota menjadi tinggi di kawasan ini, salah satunya adalah arus urbanisasi yang bekerja sebagai pegawai baik pegawai negeri maupun pegawai swasta.
Analisis Permasalahan, Alternatif Pemecahan dan Rekomendasi
Menguraikan besaran masalah yang dihadapi atau tantangan yang harus diselesaikan dalam peningkatan kualitas permukiman, dengan membandingkan antara kondisi permukiman yang ada dan sasaran peningkatan kualitas permukiman, baik dari segi teknis, kelembagaan dan keuangan.
1) Sasaran peningkatan kualitas permukiman Menjelaskan target yang harus dicapai dalam pembangunan rumah susun sederhana sewa yang terdiri dari :
Permasalahan Yang Dihadapi
5) Aspek Kelembagaan Menguraikan kemampuan institusi dalam peningkatan kualitas permukiman dikaitkan dengan kondisi yang ada.
3) Parameter Teknis Wilayah Memberikan dasar rasionalitas sistem yang secara teknis berdasarkan karakteristik wilayah dan standar yang berlaku.
2) Peningkatan kualitas permukiman yang ditunjukkan dengan Tabel kegiatan peningkatan kualitas permukiman yang ada Kabupaten Teluk Wondama Tahun 2009
1.525 4.375 9.151 1.781 5.344 10.688 JUMLAH 15.251 17.814 Sumber : Rencana Umum Tata Ruang Kota Teluk Wondama
433 5.237 1.390 2.020 1.175 866
2.619 695 1.010 588
741 673 232 337 196 144
4.484 1.189 1.729 1.008
595 865 504 370
A B C D E 747 198 288 168 124 2.242
Tabel 4.15 Kebutuhan Perumahan Di Kabupaten Teluk Wondama Tahun 2006 - 2010 B W K 2 0 0 6 2 0 10 Kapling Besar Kapling Sedang Kapling Kecil Kapling Besar Kapling Sedang Kapling KecilUsulan dan prioritas peningkatan kualitas permukiman disusun berdasarkan paket-paket fungsional dan sesuai dengan prioritas program. Selanjutnya merinci masing-masing proyek yang diprogramkan dalam kegiatan-kegiatan yang secara spesifik memperlihatkan:
a) Pengembangan Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa
1) Kondisi Umum Pembangunan perdesaan secara keseluruhan telah ditangani melalui berbagai sektor dengan cara yang diupayakan terpadu. Perumahan permukiman di
4.1.4.3 Usulan dan Prioritas Proyek Pembangunan
perdesaan menjadi sangat penting sebagai “entry point” pembangunan perdesan
Infrastruktur Permukiman secara keseluruhan.
Gambaran umum program pengembangan permukiman dapat dilihat pada gambar di Pemerintah sampai saat ini menggunakan azas Tridaya yang intinya adalah bawah ini : pemberdayaan masyarakat, ekonomi dan pendayagunaan prasarana dan sarana permukiman didalam menangani Perumahan Permukiman Perdesaan.
Gambar 4.1
Dalam upaya merumuskan kebijaksanaan pembangunan perdesaan, maka desa
Program Pengembangan Permukiman
dikelompokan ke dalam 3 (tiga) kelompok yaitu :
(Kawasan Permukiman Perdesaan)
2) Pengertian Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D), adalah satu satuan kawasan perdesaan sebagaimana tercantum dalam UU No. 24/1992, yang terdiri dari desa pusat dan desa-desa lain sebagai desa pendukungnya, yang memiliki keunggulan strategis berupa : Peran kawasan ini bagi pertumbuhan dan pengembangan potensi kawasan perdesaan lain di sekitamya,
Keuntungan ekonomis (economic scale) guna mengembangkan potensi andalannya, Memiliki fasilitas pelayanan sosial ekonomi serta tingkat aksesibilitas yang relatif lebih baik di bandingkan dengan kawasan perdesaan disekitarnya.
3) Kriteria KTP2D
KTP2D merupakan satu kesatuan kawasan perdesaan
Lokasi KTP2D adalah satu kesatuan kawasan perdesaan, yang terdiri dari desa pusat pertumbuhan dan desa-desa hinterlandnya. Pada umumnya desa-desa tersebut memiliki ikatan, baik secara ekonomi, sosial dan budaya. Sehingga batasan wilayah bagi lokasi KTP2D dapat merupakan suatu batasan fisik dan fungsional. Unutk menjaga effisiensi dan efektifitas penanganannya, maka jumlah desa dalam KTP2D minimal 3 dan maksimal 5 termasuk Desa Pusat Pertumbuhannya.
KTP2D tidak memiliki ciri perkotaan
Kawasan perdesaan adalah sasaran dari program KTP2D ini, dengan demikian wilayah-wilayah yang mencirikan kawasan perkotaan bukan merupakan alternatif lokasi KTP2D. Berdasarkan Undang-undang Penataan Ruang No. 4 Tahun 1992, ciri kawasan perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
KTP2D bukan merupakan pusat pemerintahan
Terkait dengan batasan dan ruang lingkup KTP2D, khususnya pada tahapan identifikasi, maka penetapan lokasi KTP2D perlu memperhatikan pusat-pusat pemerintahan dan daerah hinterland-nya, seperti ibukota kabupaten dan ibukota kecamatan. Hal tersebut mengingat biasanya pada pusat-pusat pemerintahan telah memiliki program-program pembangunan, sehingga dapat menimbulkan tumpang tindihnya program yang pada akhirnya tujuan dan sasaran dari program
KTP2D ini tidak tercapai secara maksimal. Pada umumnya di daerah-daerah sekitar pusat-pusat pemerintahan perkembangannya cenderung mengikuti bahkan tergantung pada pusat pemerintahan, sehingga daerah-daerah yang terpengaruh oleh perkembangan pusat pemerintahan disebut daerah hinterland pusat pemerintahan yang biasanya memiliki jarak yang relatif dekat dengan aksesibilitas yang tinggi dengan pusatnya.
Desa Tertinggal tidak dapat mejadi bagian dari KTP2D
Sesuai dengan konsep dasar pembentukan KTP2D, maka desa yang dikategorikan tertinggal tidak dianjurkan menjadi salah satu hinterland, karena hampir dipastikan bahwa pemenuhan kebutuhan pada desa tersebut akan menyedot sumber dana dan perhatian yang diperuntukkan bagi kawasan garapan, sehingga dapat diperkirakan akan menarik turun klasifikasi kawasan. Selain itu telah banyak alternatif program yang tertuju pada desa/kawasan tertinggal baik nasional, regional maupun Kawasan Terpilih
TIPOLOGI KTP2D
b) Pengembangan Kawasan Agropolitan
Kondisi Yang Ada
maupun bencana alam 1) Gambaran umum
Menjelaskan cakupan pengembangan kawasan agropolitan yang ditangani oleh
Provinsi dan Kabupaten.
2) Pengembangan kawasan agropolitan yang ditunjukkan dengan Tabel 4.16 Kawasan Agropolitan yang ada Kabupaten Teluk Wondama Tahun 2007
2) Rencana Program Jangka Menengah (RPJM) KTP2D 3) Parameter Teknis Wilayah
Memberikan dasar rasionalitas sistem yang secara teknis berdasarkan
4) Aspek Pendanaan
Menguraikan kemampuan masyarakat, swasta, dan pemerintah dalam matriks program) pengembangan kawasan agropolitan serta pembiayaan operasi dan
5) Aspek Kelembagaan permukiman perdesaan Menguraikan kemampuan institusi pengembangan kawasan agropolitan dikaitkan dengan kondisi yang ada.
Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) Permasalahan Yang Dihadapi
Lokasi/Nama Kawasan : 1) Sasaran pengembangan kawasan agropolitan
Distrik : Menjelaskan target yang harus dicapai dalam pengembangan kawasan
Desa Pusat : agropolitan yang terdiri dari : Desa Hinterland : 1.............................
2) Rumusan masalah 4............................
Menguraikan besaran masalah yang dihadapi atau tantangan yang harus Potensi Unggulan : ........................................................ diselesaikan melalui pengembangan kawasan agropolitan, dengan membandingkan antara kondisi permukiman yang ada dan sasaran pengembangan kawasan agropolitan, baik dari segi teknis, kelembagaan dan keuangan.
Tabel 4.16 Pengembangan Kawasan Agropolitan yang Ada Kabupaten Teluk Wondama Tahun 2008 Tingkat No. Pengelola/PSD Satuan Jumlah Kondisi Keterangan Pelayanan % KK1 MASYARAKAT
1. Jalan Lingkungan m 1.000 Buruk 3
60 Perlu Perbaikan
2. Saluran Air Hujan m 1.000 Buruk
60 Perlu Perbaikan
3. Prasarana Air Minum - l/det
4. Prasarana Air Limbah
a. On-site
b. Off-site unit - -
5. Prasarana dan Sarana Persampahan unit - - -
1. Jalan Lingkungan m - - 3 - -
2. Saluran Air Hujan
3. Prasarana Air Minum l/det - - - -
4. Prasarana Air Limbah
a. On-site
b. Off-site unit - - -
5. Prasarana dan Sarana Persampahan
PERUMNAS
3
1. Jalan Lingkungan 3
3. Prasarana Air Minum l/det - - - -
4. Prasarana Air Limbah
a. On-site unit - -
b. Off-site unit
5. Prasarana dan Sarana Persampahan unit
4 PEMERINTAH
1. Jalan Poros m 3
3. Prasarana Air Minum l/det
4. Prasarana Air Limbah
a. On-site unit -
b. Off-site unit
5. Prasarana dan Sarana Persampahan unit
No. URAIAN BESARAN KETERANGAN
1 Kawasan Agropolitan : Produk Unggulan :
Analisis Permasalahan, Alternatif Pemecahan dan Rekomendasi 4) Aspek Pendanaan
1) Analisis Permasalahan Menguraikan kemampuan masyarakat, swasta, dan pemerintah dalam
Melakukan analisis untuk mencari persoalan sebenarnya dari kebutuhan kawasan pengembangan kawasan eks transmigrasi serta pembiayaan operasi dan agropolitan sehingga memadai bagi Kabupaten Teluk Wondama pemeliharaannya.
…. saat ini. 2) Alternatif pemecahan persoalan dan rekomendasi
5) Aspek Kelembagaan Menguraikan beberapa alternatif untuk pemecahan persoalan di atas,
Menguraikan kemampuan institusi pengembangan kawasan eks transmigrasi membandingkan alternatif tersebut dari aspek teknis dan biaya, kemudian dikaitkan dengan kondisi yang ada. merumuskan alternatif yang direkomendasikan.
Usulan dan Prioritas Pengembangan Kawasan Agropolitan
Usulan dan prioritas pengembangan kawasan agropolitan disusun berdasarkan
Tabel 4.18 paket-paket fungsional dan sesuai dengan prioritas program.Permasalahan yang Dihadapi Kawasan Agropolitan Tahun 2008
Selanjutnya merinci masing-masing proyek yang diprogramkan dalam kegiatan-
No. Kondisi Sistem Target Renc. Strategi Besaran Keterangan
kegiatan yang secara spesifik memperlihatkan :
yang Ada Nasional Pembangunan Permasalahan Kota
A. TEKNIS - - - -
B. KELEMBAGAAN - - - -
KEUANGAN - - -
D. PROMOSI - - - -
c) Pengembangan Kawasan Eks Transmigrasi
Tabel 4.19 Kondisi Yang Ada