Analisis kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan metode economic value added studi kasus pada perusahaan food and baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2006 - USD Repository

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED
Studi Kasus pada Perusahaan Food and Baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2004-2006
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen

Oleh:
Nama

: Agnes Natalia Ernaningrum

Nim

: 04 2214 011

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2009

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED
Studi Kasus pada Perusahaan Food and Baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2004-2006
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen

Oleh:
Nama

: Agnes Natalia Ernaningrum

Nim

: 04 2214 011


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
i

ii

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“ Tanpa perjuangan, Tak mungkin ada Kemajuan ”

Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun dibawah langit ada waktunya,
Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meniggal,
Ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang di tanam;
Ada waktu untuk merombak ada waktu untuk membangun;

Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk menari ……………….
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan
dalam hati mereka.
( Pengkhotbah 3:11)

Karya ini kupersembahkan untuk:
TUHAN YESUS KRISTUS
Bapak ibu ku Tercinta
Adikku Veronica Khristanti
Yustinus Andri Susanto

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa sekripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya orang lain atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 Juni 2009

Penulis

Agnes Natalia Ernaningrum

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama

: Agnes Natalia Ernaningrum

Nomor Mahasiswa

: 04 2214 011

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED
Studi Kasus pada Perusahaan Food and Baverages yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2004-2006
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 25 Juli 2009
Yang menyatakan

(Agnes Natalia Ernaningrum)

ABSTRAK
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE
ECONOMIC VALUE ADDED

Studi kasus pada Perusahaan Food and Baverages tahun 2004-2006

Agnes Natalia Ernaningrum
042214011
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Yogyakarta
2009

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT Aqua
Golden Mississipi Tbk., PT Fast Food Indonesia Tbk, PT Indofood Sukses Makmur
Tbk, dan PT Mayora Indah Tbk tahun 2004 sampai dengan 2006.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Economic Value Added. Tujuan menggunakan metode ini adalah untuk mengetahui
apakah perusahaan yang di teliti dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan,
apabila nilai EVA positif berarti perusahaan dapat dikatakan sehat, apabila EVA
negatif berarti perusahaan belum mampu menghasilkan nilai tambah
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa dari 4 perusahaan yang diteliti tahun
2004 hanya ada 2 perusahaan yang memiliki nilai positif, dan 2 perusahaan yang
bernilai negatif, artinya hanya ada 2 perusahaan yang dapat dikatakan sehat. Tahun
2005 ada 2 perusahaan yang bernilai positif dan 2 perusahaan yang bernilai negatif,

artinya di tahun ini juga hanya ada 2 perusahaan yang dapat di katakana sehat, dan
pada tahun 2006 tidak ada satu perusahaanpun yang memiliki nilai positif.

vi

ABSTRACT
FINANCIAL PERFOMANCE ANALYSIS USING ECONOMIC
VALUE ADDED METHOD
Case Study in Food and Baverages Industry from 2004 to 2006

Agnes Natalia Ernaningrum
042214011
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2009
The purpose of the study was to analyze financial performance of PT. Aqua
Golden Mississipi Tbk, PT Fast Food Indonesia Tbk, PT Indofood Sukses Mkmur
Tbk, dan PT Mayora Indah Tbk., from 2004 to 2006.

Data analysis technique in this study was Economic Value Added Method.

The Method was used to identify the value added of those companies. If those
companies had positive value added, it means that they were health.

The result of the study indicated that 2 from 4 companies had positive value
added at 2004 and 2005. Those companies were PT Aqua Golden Mississipi Tbk, and
Fast Food Indonesia Tbk. It means that PT Aqua Golden Mississipi Tbk, and PT Fast
Food Indonesia Tbk were health in 2004 and 2005. Then, result in 2006 indicated that
all of those companies had negative value added. It means that all companies in 2006
weren’t health.

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yesus atas kasih, karunuia dan berkat yang telah
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulisan
skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi
pada program studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyusun hingga menyelesaikan skripsi ini penulis tidak lepas dari
bimbingan serta bantuan yang diberikan oleh semua pihak, untuk itu penulis secara

tulus mengucapkan terima kasih kepada :

1.

Tuhan Yesus Kristus yang telah membimbing, menuntun, dan menyertai
dalam setiap langkah penulis.

2.

Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3.

V. Mardi Widyadmono, S.E.,MB.A., selaku ketua program studi Manajemen,
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4.

Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyusun
skripsi, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5.

Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si, selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyusun
skripsi, sehingga sekripsi ini dapat terselesaikan.

viii

6.

Seluruh Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi yang telah membimbing
penulis selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.

7.

Bapak dan Ibu yang selalu memberikan smangat, dorongan, dukungan dalam
semua hal, terima kasih atas semuanya


8.

Buat adikku yang selalu memberikan semanagat, dorongan, dan dukungan

9.

Yustinus Andri Susanto yang telah memberikan kasih, sayang, dorongan,
semangat dan dukungannya dalam semua hal.

10.

Semua teman dan sahabatku : Arda, Foni, Laras, Titi, Manajemen angktan ‘04

11.

Semua teman-teman kerjaku “ex Cnv’s flexi Divre IV Kandatel YK” apa kabar
teman-teman semua??? Kalo ada lowongan lagi kasih tau ya………Heee

12.

Semua sahabat-sahabatku yang ada di Kost Trembuku I : Santi, Nova, Anne,
Atik, Ani, Shinta, Ririn, Mbak uci.

13.

Semua keluarga yang ada di Bantul (simbah putri, simbah kakung, paklikpaklik dan bulik-bulik, semua keponakan dan sepupu yang telah memberikan
bantuan, semangat, dukungan dan dorongan.

14.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya akan segala kelemahan dan kekurangan yang
ada dalam skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca .

ix

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya yang berkaitan dengan bidang yang sama.
Yogyakarta, 29 April 2009
Penulis

Agnes Natalia Ernaningrum

x

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................... iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................................ vi
ABSTRACK ............................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii
DAFTAR ISI............................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL..................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A.

Latar Belakang ........................................................................................ 1

B.

Rumusan Masalah ................................................................................... 3

C.

Batasan Masalah ..................................................................................... 3

D.

Tujuan Penelitian .................................................................................... 4

E.

Manfaat Penelitian .................................................................................. 4

F.

Sistematika Penulisan ............................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................... 6
A.

Pengertian Kinerja Keuangan ................................................................. 6

B.

Pengertian Laporan Keuangan ................................................................ 7

C.

Pengertian Analisis Laporan Keuangan .................................................. 9

D.

Economic value Added............................................................................ 9

E.

Perhitungan Economic Value Added....................................................... 11

xi

F.

Kelebihan dan kelemahan metode ROI .................................................. 17

G.

Kelebihan dan kelemahan metode EVA .................................................. 17

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................... 19
A.

Jenis Penelitian........................................................................................ 19

B.

Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 19

C.

Populasi dan Sampel ............................................................................... 19

D.

Data yang diperlukan .............................................................................. 20

E.

Objek Penelitian ...................................................................................... 21

F.

Variabel Penelitian .................................................................................. 21

G.

Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 21

H.

Definisi Operasional ............................................................................... 21

I.

Metode Analisis Data.............................................................................. 22

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................................... 27
A.

Sejarah Bursa Efek Jakarta...................................................................... 27

B.

PT Aqua Golden Mississipi Tbk............................................................. 32

C.

PT Fast Food Indonesia Tbk ................................................................... 34

D.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk .......................................................... 36

E.

PT Mayora Indah Tbk ............................................................................. 39

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................................. 43
A.

Diskripsi Data ......................................................................................... 43

B.

Analisis Data dan Pembahasan ............................................................... 44

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 72

xii

A.

Kesimpulan ............................................................................................. 73

B.

Keterbatasan Penelitian........................................................................... 73

C.

Saran........................................................................................................ 73

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 74
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................. 76

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel V.1 Perhitungan Biaya Hutang sebelum pajak tahun 2004 ........................... 45
Tabel V.2 Perhitungan Biaya Hutang sebelum pajak tahun 2005 ........................... 45
Tabel V.3 Perhitungan Biaya Hutang sebelum pajak tahun 2006 ............................ 46
Tabel V.4 Biaya Hutang setelah Pajak tahun 2004................................................... 47
Tabel V.5 Biaya Hutang setelah Pajak tahun 2005................................................... 47
Tabel V.6 Biaya Hutang setelah Pajak tahun 2006................................................... 48
Tabel V.7 Beta tahun 2004, 2005, 2006.................................................................... 51
Tabel V.8 Hasil Perhitungan Biaya Modal/Ekuitas ................................................. 53
Tabel V.9 Struktur Modal Perusahaan tahun 2004 .................................................. 55
Tabel V.10 Struktur Modal Perusahaan Tahun 2005................................................ 57
Tabel V.11 Struktur Modal Perusahaan Tahun 2006................................................ 58
Tabel V.12 Biaya Modal Rata-rata tetimbang tahun 2004 ....................................... 59
Tabel V.13 Biaya Modal Rata-rata tertimbang tahun 2005 ...................................... 60
Tabel V.14 Biaya Modal Rata-rata tertimbang tahun 2006 ...................................... 62
Tabel V. 15 Hasil Perhitungan EVA tahun 2004...................................................... 63
Tabel V.16 Hasil Perhitungan EVA tahun 2005....................................................... 66
Tabel V.17 Hasil Perhitungan EVA tahun 2006 ...................................................... 69

xiv

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan didirikan pada umumnya untuk memperoleh laba yang
optimal. Dengan laba tersebut perusahaan dapat mempertahankan dan
mengembangkan usahanya. Untuk itu manajemen harus memperhatikan kinerja
suatu perusahaan. Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek,
salah satunya aspek keuangan. Untuk mengetahui kinerja keuangan suatu
perusahaan diperlukan suatu analisis, sehingga bisa diketahui apakah tindakan
atau kebijakan perusahaan yang ditempuh sudah tepat atau belum.
Perusahaan dapat dikatakan sehat apabila posisi keuangan perusahaan
dapat digunakan untuk bertahan dan bersaing, maka perusahaan menetapkan
tujuan yang tepat, dan lebih memperhatikan keadaan keuangan perusahaan.
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba melalui kegiatan operasinya
merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan, karena laba
perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban bagi penyandang dananya yang merupakan elemen dalam penciptaan
nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan
datang. Tingkat profitabilitas perusahaan dapat diukur dari beberapa aspek,
diantaranya Gross Profit Margin, Operating Income Ratio, Return on Investment,
dan Return On Equity. Walaupun telah banyak digunakan sebagai salah satu dasar
dalam pengambilan keputusan investasi, ukuran-ukuran ini memiliki kelemahan

1

2

dalam melakukan penilaian kinerja keuangan karena mengabaikan biaya modal,
sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah berhasil
menciptakan nilai atau tidak. Hal ini disebabkan karena penggunaan analisis rasio
keuangan tidak dapat diukur apakah tingkat keuntungan yang telah dicapai
perusahaan memberikan nilai tambah kepada para pemegang sahamnya.
Beberapa tahun terakhir ini telah bertambah suatu metode atau pendekatan
baru dalam menilai kinerja suatu perusahaan, salah satunya adalah Economic
Value Added (EVA) yang dicetuskan pertama kali oleh G. Bennet Stewart dan Joel
M Sterm tahun 1980. Konsep EVA pada dasarnya adalah mengurangi pendapatan
perusahaan dengan biaya modal termasuk di dalamnya biaya dari modal yang di
setor oleh pemilik perusahaan (Edward, 1996: 66). Keunggulan dari EVA
dibanding dengan alat analisis rasio adalah pihak manajer lebih memberanikan
diri melihat berbagai alternatif investasi yang diperkirakan akan meningkatkan
nilai sebuah perusahaan, keunggulan lainnya EVA dapat digunakan sebagai
penilaian kinerja keuangan perusahaan karena penilaian kinerja tersebut di
fokuskan pada penciptaan nilai. Konsep yang mendasari EVA yakni bahwa kita
dapat mengetahui apakah operasi perusahaan

benar-benar menciptakan nilai

tambah bagi perusahaan sampai perusahaan benar-benar menciptakan nilai
sesungguhnya dari Cost Of Capital (COC) dari seluruh modal yang di tanam.
Melalui konsep EVA kita dapat mengukur berapa besarnya profit yang
sesungguhnya dari operasi perusahaan, manfaat lain dari penggunaan EVA akan
menyebabkan perusahaan memperhatikan kebijakan struktur modalnya yang

3

dalam neraca terletak pada bagian pasiva yang terdiri dari pertimbangan
kewajiban jangka panjang dan Ekuitas/modal sendiri. Berdasarkan latar belakang
diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ANALISIS
KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED
Studi Kasus pada perusahaan Food and Baverages yang terdaftar di BEI tahun
2004-2006.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan diajukan
oleh penulis adalah :
Bagaimana kinerja keuangan PT Aqua Golden Mississipi Tbk, PT Fast Food
Indonesia Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, dan PT Mayora Indah Tbk,
jika di hitung dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA)?
C. Batasan Masalah
1. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah laporan neraca dan laporan
laba/rugi PT Aqua Golden Mississipi Tbk, PT Fast Food Indonesia Tbk, PT
Indofood Sukses Makmur Tbk, dan PT Mayora Indah Tbk yang terdaftar di
BEI tahun 2004 sampai dengan 2006.
2. Untuk menghitung EVA digunakan biaya utang dan biaya modal sendiri.

4

D.

D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui tingkat kinerja keuangan PT Aqua Golden Mississipi Tbk, PT
Fast Food Indonesia Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, dan PT Mayora
Indah Tbk berdasarkan metode EVA.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Sebagai informasi bagi perusahaan tentang kinerja keuangan perusahaan dan
sebagai pertimbangan bagi manajer dalam pengambilan keputusan.
2. Bagi Investor
Sebagai masukan bagi para investor untuk mengetahui seberapa besar risiko
apabila menanamkan modalnya pada suatu perusahaan.
3. Bagi Universitas
Untuk menambah koleksi dan referensi bacaan di perpustakaan Universitas.
4. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan dapat memperdalam ilmu yang
diperoleh selama kuliah.

5

F. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I

: PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tenyang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.

BAB II

: LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang akan digunakan sebagai
dasar pembahasan permasalahan yang ada.

BAB III

: METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, populasi dan sampel, data-data yang diperlukan dalam
penelitian, objek penelitian, variabel penelitian, metode pengumpulan
data, definisi operasional, dan metode analisis data.

BAB IV

: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini berisi tentang data perusahaan yang akan diteliti.

BAB V

: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi analisis terhadap data-data yang diperoleh selama
penelitian atas dasar metode analisis yang ditentukan.

BAB VI

: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan merupakan prestasi yang dicapai oleh suatu perusahaan
dalam satu kurun waktu tertentu yang dapat mencerminkan tingkat perkembangan
perusahaan. Berdasarkan Ikatan Akuntansi Indonesia (1995:7), pengertian kinerja
adalah Info kerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai
perubahan potensial sumber ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan.
Info kinerja adalah penting dalam hal ini, info kinerja bermanfaat untuk
memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumberdaya
yang ada. Di samping itu, info tersebut juga berguna dalam memanfaatkan
tambahan sumberdaya.
Pengukuran kinerja secara garis besar berdasarkan kriteria dan informasi
yang dihasilkan dapat dibagi menjadi dua yaitu pengukuran kinerja keuangan dan
pengukuran kinerja non keuangan. Pengukuran kinerja keuangan biasanya
menjabarkan tentang kinerja dari semua produk dan aktivitas jasa yang dihasilkan
oleh sebuah perusahaan. Dasar dari pengukuran kinerja keuangan biasanya
didapatkan dari laporan keuangan perusahaan, baik dari laporan neraca, laporan
laba/rugi, maupun laporan arus kas. Pengukuran kinerja non keuangan
mempunyai pendekatan lain dalam mengevaluasi kinerja perusahaan. Pengukuran
ini biasanya berhubungan dengan pengukuran fisik. Informasi yang digunakan

6

7

sering kali dikumpulkan bersama dengan data informasi bagi pengukuran kinerja
keuangan.
B. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan bagaian dari proses pelaporan keuangan
yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba/rugi, dan laporan perubahaan
posisisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagaian integral dari laporan keuangan. (IAI, 1999: 2)
Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat
pengambil keputusan, terutama pihak luar perusahaan mengenai posisi keuangan
dan hasil perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba/rugi, dan
laporan arus kas (soemarsono, 2002:34)
Secara umum ada 4 (empat) macam jenis laporan keuangan perusahaan,
yaitu (Brigham dan Houston, 2004:38):
1. Neraca
Neraca adalah laporan mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu
waktu tertentu, sisi kiri neraca menunjukkan aktiva perusahaan, sedangkan
sisi kanan neraca menunjukkan kewajiban dan ekuitas atau klaim terhadap
aktiva tersebut.
2. Laporan Laba/Rugi
Laporan laba/rugi adalah laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan
beban perusahaan selama periode akuntansi tertentu, yang umumnya setiap
kuartal atau setiap tahun. Dengan kata lain, laporan laba /rugi

8

menggambarkan keberhasilan atau kegagalan operasi perusahaan dalam upaya
mencapi tujuannya.
Unsur-unsur Laporan Laba/Rugi adalah :
a. Pendapatan (Revenue)
Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan
usaha atau pelunasan utangnya selama suatu periode yang berasal dari
penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa atau kegiatan lain
yang merupakan kegiatan utama badan usaha.
b. Biaya
Biaya adalah aliran keluar atau pemakaian lain aktiva atau timbulnya
utang selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan
barang, penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan lain yang merupakan
kegiatan utama badan usaha.
c. Penghasilan atau Income
Penghasilan adalah pendapatan sesudah dikurangi biaya atau penerimaan
atas penjualan terhadap barang-barang dan jasa-jasa.
3. Laporan Laba Ditahan
Laporan laba ditahan menunjukkan total laba ditahan (yang ada di dalam
perusahaan dan tidak dibagikan ke pemilik) pada suatu saat tertentu.

9

4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menjelaskan dampak aktivitas operasi,
investasi dan pembiayaan perusahaan terhadap arus kas selama periode
akuntansi.
C. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah
laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsurunsur tersebut, dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman
yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri (Prastowo, 2005:56)
Tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk memperoleh informasi
sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan
yang bersangkutan (Munawir, 1999:31).
Dari sudut pandang investor, analisis laporan keuangan digunakan untuk
memprediksi masa depan dalam menentukan nilia saham dan obligasi perusahaan,
sedangkan dari sudut pandang manajemen, analisis laporan keuangan digunakan
untuk membantu mengantisipasi kondisi di masa depan dan, yang lebih penting
sebagai titik awal untuk perencanaan tindakan yang akan mempengaruhi peristiwa
di masa depan (Brigham dan Houston, 2001:78)
D. Economic Value Added (EVA)
Economic Value Added (EVA) adalah nilai tambah kepada pemegang
saham oleh manajemen dalam suatu periode tertentu. Metode ini memfokuskan
pada efektifitas manajerial dalam periode tertentu. EVA merupakan suatu

10

estimasi laba ekonomis yang sesungguhnya dari perusahaan dalam tahun berjalan,
dan hal ini sangat berbeda dengan laba akuntansi. EVA menunjukkan sisa laba
setelah semua biaya modal, termasuk modal, ekuitas, dikurangkan, sedangkan
laba akuntansi ditentukan tanpa memperhitungkan modal ekuitas (Brigham dan
Houston, 2001:51).
EVA dapat dirumuskan sebagai berikut:
EVA = NOPAT – (Capital x c* ) atau
EVA = EBIT (1 – T) – (Capital x c* )
Keterangan :
EVA

: Economic Value Added

NOPAT

: Net Operating Profit After Tax / Laba bersih operasi setelah
pajak

Capital

: Jumlah modal yang terdiri dari ekuitas dan hutang jangka
panjang

EBIT

: Earning Before Interest and Tax / Laba sebelum bunga dan
pajak

C*

: Cost of Capital / Biaya modal

T

: Pajak

11

Kriteria penilaian (Widayanto, 1993: 51-52)
1. EVA > 0
Artinya pihak manajemen mampu menghasilkan nilai tambah bagi
perusahaan melalui kegiatan operasionalnya sehingga bukan saja mampu
untuk membayar seluruh kewajibannya kepada penyandang dana dan
pemerintah melainkan juga mampu menyisakan laba bagi perusahaan. Dengan
kata lain perusahaan memiliki EVA positif adalah perusahaan sehat.
2. EVA = 0
Artinya pihak manajemen hanya mampu untuk membayar seluruh
kewajiban perusahaan kepada penyandang dana dan pemerintah.
3. EVA < 0
Artinya pihak manajemen tidak mampu menghasilkan nilai tambah bagi
perusahaan karena laba yang dihasilkan tidak mencukupi kebutuhan untuk
membayar seluruh kewajibannya kepada penyandang dana dan pemerintah.
E. Perhitungan Economic Value Added
Menghitung EVA suatu perusahaan, komponen yang ditentukan terlebih
dahulu adalah biaya modal (cost of capital). Biaya modal (cost of capital) adalah
tingkat pengembalian minimum yang diharapkan oleh pemegang saham pemilik
atas investasinya. Biaya modal sangat dipengaruhi oleh hubungan antara risiko
(risk) dan tingkat pengembalian (return), di mana semakin besar risiko yang
ditanggung oleh investor semakin tinggi pula tingkat pengembalian yang

12

dikehendaki sebelum nilai tambah dapat diciptakan dan semakin tinggi biaya
modal yang timbul.
Komponen biaya modal terdiri dari biaya ekuitas dan biaya utang. Kedua
komponen biaya modal ini digunakan untuk menentukan biaya modal tertimbang
rata-rata yang dikenal sebagai Weighted Average Cost of Capital (WACC) atau c*
dalam perhitungan EVA.
WACC (Weighted Average Cost of Capital) merupakan biaya modal yang
tepat untuk melakukan penganggaran modal. WACC menggambarkan tingkat
pengembalian investasi minimum untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang
diharapkan oleh investor yaitu kreditor dan pemegang saham.
Penjelasan mengenai biaya utang dan biaya ekuitas adalah sebagai berikut:
1. Biaya Hutang (cost of debt)
Biaya hutang adalah tingkat pengembalian sebelum pajak yang
dibayar perusahaan kepada pemberi pinjamannya (Young dan O’Byrne,
2001:150). Biaya hutang didefinisikan sebagai tarif yang harus dibayar oleh
perusahaan dimasa sekarang, untuk mendapatkan hutang jangka panjang.
Biaya hutang sebelum pajak dapat dirumuskan sbb (Husnan dan
Pudjiastuti, 1996: 48):
kd =

Biaya Bunga
Hu tan g jangka Panjang

13

Keterangan :
kd = biaya hutang sebelum pajak

Apabila tingkat pajak diperhitungkan maka biaya hutang setelah pajak
adalah (Brigham dan Houston, 2001:408):

kd * = kd (1 − T )
Keterangan:
kd

: biaya hutang setelah pajak

kd

: biaya hutang sebelum pajak

T

: tingkat pajak
Dalam perhitungan biaya modal, komponen hutang jangka pendek

tidak dimasukkan karena perhitungan biaya modal digunakan terutama untuk
pengambilan keputusan mengenai investasi jangka panjang, oleh karena itu
investasi jangka panjang seharusnya dibiayai dengan dana jangka panjang
(Riyanto,___:257)
2. Biaya Ekuitas/Biaya Modal Sendiri (Cost of equity)
Menurut Stewart dan Stern (dikutip dalam jurnal Akuntansi dan keuangan
Vol I : 37) biaya ekuitas atau Cost of Equity adalah tingkat pengembalian yang
dikehendaki investor karena ketidakpastian laba. Kewajiban membayar bunga
dan pokok hutang membuat laba bersih perusahaan lebih bervariasi (naik turun)
daripada laba operasi, sehingga menyebabkan timbulnya tambahan risiko.

14

Dalam penelitian ini biaya modal dapat dicari dengan menggunakan
model CAPM (Capital Asset Pricing Model). CAPM merupakan model
pengharapan yang mengestimasi nilai-nilai yang belum terjadi. Namun, estimasi
terhadap nilai-nilai pengharapan tersebut tentunya sangat sulit dilakukan sebab
lebih bersifat subyektif. Menurut model CAPM, biaya saham biasa adalah
tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh pemegang saham atas dana yang
diinvestasikannya pada saham tersebut.
Biaya modal dengan persamaan CAPM (Jogiyanto, 2003: 358):
R i = RBR + β i x (RM – RBR)

Keterangan :
Ri

: Return Sekuritas ke-i

RBR

: Return aktiva Bebas Risisko

RM

: Return Portofolio Pasar

β i

: Beta Sekuritas ke-i

Nilai RBR (rate of free risk return) dapat menggunakan nilai tingkat suku bunga
Bank Indonesia (SBI) sedangkan nilai RM (indeks pasar) dapat diwakili oleh
nilai IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) berdasrkan data tahunan, bulanan
maupun mingguan. Risiko dalam lingkup CAPM disimbolkan dengan β (Beta)
yang merupakan ukuran kepekatan tingkat keuntungan suatu saham terhadap
perubahan pasar (Husnan, 2003:165). Risiko yang relevan adalah risiko

15

sistematis atau risiko pasar. Perhitungan nilai beta ini dimaksudkan untuk
mengetahui besarnya biaya ekuitas ( K e ). Nilai beta dapat dihitung dengan
menggunakan data pasar. Beta yang dihitung dengan menggunakan data pasar
dapat diestimasi dengan beberapa cara. Dalam penelitian ini menggunakan
teknik regresi untuk mengestimasi beta suatu sekuritas dilakukan dengan
menerapkan return-return sekuritas sebagai variabel dependen dan return-return
pasar sebagai variabel idependen. Menurut Jogiyanto untuk mengaplikasikan
model CAPM ini ke persamaan regresi dalam menentukan nilai beta, maka nilai
RBR perlu dipindahkan dari sebelah kanan ke sebelah kiri persamaan, sehingga
diperoleh :
Ri-RBR = β I x ( RM-RBR)
Keterangan

:

Ri

: Return Sekuritas ke- i

RBR

: Return Aktiva Bebas risiko

RM

: Return Portofolio Pasar

βI

: Beta sekuritas ke-i

Berdasarkan persamaan yang di bentuk, maka variabel dependen persamaan
regresinya adalah sebesar Ri-RBR dan variabel independennya adalah RM-RBR.
Nilai tiap simbol di atas (RM, Ri, RBR) dapat diketahui berdasarkan data yang
diperoleh. Sedangkan Ri dan RM diperoleh dengan cara:

16

Rit =

pit − pit −1
p it −1

Keterangan:
Rit

: Return saham pada waktu t

Pit

: Harga saham pada waktu t

Pit

: Harga

Rmt =

saham pada waktu t-1

IHSGt − IHSGt −1
IHSGt −1

Keterangan :
IHSGt

: Indeks Harga Saham Gabungan Tahun t

IHSGt-1

: Indeks

RMT

: Return pasar pada waktu t

Harga Saham Gabungan Tahun t-1

Perhitungan beta dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 11.
Setelah semua komponen didapatkan maka biaya ekuitas ( K e ) dapat dihitung
dengan metode CAPM dengan persamaan

K e = K Br + β x ( K M − K Br )
Ket :
Ke

: Return atas saham i

17

K Br

: Return bebas risiko

KM

: Return portofolio pasar

β

: Beta saham i

F. Kelebihan dan kelemahan metode ROI menurut Hansen dan Mowen
1. Kelebihan ROI

a. Mendorong para manajer untuk memfokuskan pada hubungan antara
penjualan, beban, dan investasi sebagaimana diharapkan dari seorang
manajer pusat investasi.
b. Mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja, efisiensi produksi
dan efisiensi bagaian penjualan sehingga dapat meningkatkan efisiensi
biaya.
c. Mencegah kelebihan investasi di aktiva operasi.
2. Kelemahan ROI

a. Membuat manajer tidak ingin melakukan investasi pada proyek-proyek
yang akan mengurangi keuntungan untuk tiap divisi tetapi akan
meningkatkan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan.
b. Adanya fluktuasi nilai dari uang.
c. Para manajer akan fokus pada jangka pendek dengan mengorbankan
jangka panjang.
G. Kelebihan dan kelemahan metode Economic Value added (Mirza,
1997:68)

18

1. Kelebihan EVA

a. Memfokuskan penilaiannya pada nilai tambah dengan memperhitungkan
biaya modal sebagai konsekuensi investasi
b. Perhitungan EVA relatif mudah dilakukan. Hanya yang menjadi persoalan
adalah perhitungan biaya modal memerlukan data yang lebih banyak dan
analisis lebih mendalam
c. EVA dapat digunakan secara mandiri tanpa memerlukan data pembanding
seperti standar industri atau data perusahaan lain, sebagaimana konsep
penilaian dengan menggunakan analisis rasio dan dalam prakteknya data
pembanding ini, sering kali tidak tersedia.
2. Kelemahan EVA

a. Hanya mengukur hasil akhir, konsep ini tidak mengukur aktivitas-aktivitas
penentu seperti loyalitas dan tingkat konsumen.
b. Terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor sangat mengandalkan
pendekatan fundamental dalam mengkaji dan mengambil keputusan untuk
menjual atau membeli saham tertentu, padahal faktor-faktor lain terkadang
justru lebih dominan.
c. Konsep ini sangat tergantung pada transparansi internal dalam perhitungan
EVA secara akurat. Dalam kenyataannya seringkali perusahaan kurang
transparan dalam mengemukakan kondisi internalnya.

BAB III
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian studi kasus, yaitu penelitian terhadap
suatu objek tertentu. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis sehingga dapat
ditarik suatu kesimpulan yang dapat memberikan masukan bagi perusahaan
tersebut.
B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Pojok BEI USD, UKDW, UII
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-Desember tahun 2008
C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi objek penelitian
dan elemen populasi itu merupakan satuan analisis (Diah Utari, 2005 :13).
Populasi dalam penelitian ini adalah suluruh data keuangan perusahaan Food and
Beverages yang terdaftar di BEI. Sampel adalah bagian dari populasi yang
menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Sampel dalam penelitian
ini adalah PT Aqua Golden Missisipi Tbk, PT Fast Food Indonesia Tbk, PT
Indofood Sukses Makmur Tbk, dan PT Mayora Indah Tbk. Teknik pengambilan
sampel menggunakan Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sampel

19

20

dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan
adalah perusahaan Food and Beverages yang memiliki kriteria :
1. Tercantum biaya bunga
2.

Pada

periode

2004-2006

mengeluarkan

laporan

keuangan

beserta

penjelasannya
3. Saham perusahaan merupakan saham yang aktif.
D. Data yang diperlukan

Data yang diperlukan, diperoleh melalui internet, ICMD, buku-buku maupun
publikasi melalui internet.
Data tersebut terdiri dari:
1. Gambaran umum perusahaan
2. Laporan laba/rugi tahun 2004 sampai 2006
3. Neraca tahun 2004 sampi 2006
4. Harga saham perusahaan tahun 2004 sampai 2006
5. Indeks Harga Saham Gabungan tahun 2004 sampai 2006
6. Sertifikat Bank Indonesia tahun 2004 sampai 2006.
E. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah laporan keuangan yang
meliputi neraca dan laporan laba rugi tahun 2004 sampai dengan 2006.

21

F. Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Soegiyono, 2000:31)
Variabel dalam penelitian ini adalah laba operasi bersih setelah pajak, biaya
modal, modal yang terdiri atas ekuitas dan hutang, total asset yang merupakan
total aktiva , yaitu jumlah aktiva lancar dan aktiva tetap.
G. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data yang diperlukan bersifat kuantitatif. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara memperoleh melalui
dokumentasi. Data-data yang diperoleh adalah data yang telah dipublikasikan dan
dikumpulkan oleh suatu organisasi atau pihak lain.
H. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah suatu definisi yang dinyatakan dalam kinerja atau
operasi yang dapat diuji secara khusus (Cooper dan Emory, 1996: 37)
1. Kinerja dalam penelitian ini adalah kemampuan suatu perusahaan untuk
menghasilkan laba secara efektif dan efisien.
2. Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi keuangan yang dicapai
perusahaan.
3. Metode EVA merupakan suatu alat ukur kinerja perusahaan yang dapat
dihitung dari hasil laba bersih operasi sesudah pajak dikurangi dengan biaya

22

modal dari seluruh modal yang dipergunakan untuk menghasilkan laba
tersebut.
I. Metode Analisis Data

Analisis ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah yaitu bagaimana
tingkat kinerja keuangan perusahaan berdasar metode EVA. Langkah- langkah
untuk menghitung EVA adalah sbb:
1. Menghitung biaya hutang tahunan
a. Biaya hutang tahunan sebelum pajak dihitung dengan rumus (Husnan dan
Pudjiastuti, 1996:48)
kd =

biaya bunga
hu tan g jangka panjang

Keterangan :
Kd = biaya hutang sebelum pajak
b. Biaya utang setelah pajak dihitung dengan rumus (Brigham & Huston,
2001:408)
kd* = kd (1-T)
Keterangan :
Kd* = biaya utang setelah pajak
kd = biaya utang sebelum pajak
T

= Tingkat pajak

23

2. Menghitung biaya Ekuitas/Biaya modal sendiri.
Berdasar CAPM (Jogiyanto, 1999) sebelum menghitung biaya ekuitas /biaya
modal sendiri, return saham individual (Ri), return pasar (RM) maka tingkat
suku bunga bebas resiko (RBR) harus ditentukan terlebih dahulu untuk
mengestimasi beta. Adapun ketiga komponen (Ri, RM, RBR) dapat dihitung
dengan melakukan langkah-langkah sbb:
a. Return saham
Rit =

pit − pit −1
pit −1

Keterangan :
Rit

: Return saham pada waktu t

Pit

: Harga saham pada waktu t

Pit

: Harga saham pada waktu t-1

b. Menghitung return pasar (Rmt) (Jogiyanto, 1999:2004)
Rmt =

IHSG1 − IHSGt −1
IHSGt −1

Keterangan :
IHSGt

: Indeks Harga Saham Gabungan Tahun t

IHSGt-1

: Indeks

RMT

: Return pasar pada waktu t

Harga Saham Gabungan Tahun t-1

24

c. Tingkat suku bunga bebas risiko (RBr)
Tingkat suku bunga SBI yang digunakan dalam menentukan beta
perusahaan merupakan tingkat suku bunga SBI bulanan.
d. Menghitung beta tahunan ( β i )
Setelah nilai ketiga komponen diketahui, maka beta dapat ditentukan
dengan melakukan regresi terhadap tiga komponen tersebut dengan
pendekatan CAPM.
e. Perhitungan biaya modal/biaya ekuitas (ke)
Dengan berdasar ke 3 data tersebut (RM, Ri, & RBr) diketahui maka biaya
modal sendiri dapat dicari dengan menggunakan persamaan CAPM.
Ke = KBr + β i x (KM-KBr)
Keterangan

:

Ke

: Return saham ke-i

KBr

: Return Aktiva Bebas Risiko

KM

: Return Portofolio pasar

βi

: Beta sekuritas ke-i

3. Menganalisis struktur modal
Struktrur modal dapat dihitung melalui penjumlahan hutang jangka panjang
dengan modal sendiri (ekuitas). Proporsi hutang jangka panjang (Wd) dapat

25

dihitung dengan membagi hutang jangka panjang dengan jumlah modal,
sedangkan proporsi ekuitas (We) dapat dihitung dengan membagi ekuitas
dengan jumlah modal.
a. Proporsi Ekuitas (We)

We =

Total Ekuitas
Hu tan g Jangka Panjang + Ekuitas

b. Proporsi Utang (Wd)

Wd =

Hu tan g Jangka Panjang
Ekuitas + Hu tan g Jangka Panjang

4. Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang (WACC)

WACC= (We . Ke) + (Wd . Kd*)

5. Menghitung EVA (Economic Value Added) digunakan rumus:
EVA = NOPAT – (Capital x c* )
atau
EVA = EBIT (1 – T) – (Capital x c* )
Keterangan :
EVA

: Economic Value Added

NOPAT

: Net Operating Profit After Tax / Laba bersih operasi setelah
pajak

Capital

: Jumlah modal yang terdiri dari ekuitas dan hutang jangka
panjang

26

EBIT

: Earning Before Interest and Tax / Laba sebelum bunga dan
pajak

C*

: Cost of Capital / Biaya modal
T

: Pajak

BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Bursa Efek Indonesia

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.
Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan
tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh
pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan
pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada
beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan
kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan
berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan
sebagaimana mestinya.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada
tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan
seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.
Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat
sebagai berikut:

27

28

1.14 Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia
oleh Pemerintah Hindia Belanda.
2. 1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I
3. 1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa
Efek di Semarang dan Surabaya
4. Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di
Semarang dan Surabaya ditutup.
5. 1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II
6. 1952 : Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar
Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman (Lukman Wiradinata)
dan Menteri keuangan (Prof.DR. Sumitro Djojohadikusumo). Instrumen yang
diperdagangkan: Obligasi Pemerintah RI (1950)
7. 1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak
aktif.
8. 1956 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum.
9. 10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto.
BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal).
Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal. Pengaktifan
kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong
sebagai emiten pertama.

29

10. 1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga
1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan
dibandingkan instrumen Pasar Modal.
11. 1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang
memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum
dan investor asing menanamkan modal di Indonesia.
12. 1988 – 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal
diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat
meningkat.
13. 2 Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola
oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya
terdiri dari broker dan dealer.
14. Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES
88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa
kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal.
15. 16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola
oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.
16. 13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan
Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.
17. 22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan
sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems).

30

18. 10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai
Januari 1996.
19. 1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.
20. 2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai
diaplikasikan di pasar modal Indonesia.
21. 2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote
trading).
22. 2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta
(BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Bertepatan dengan peringatan 30 tahun Diaktifkannya Kembali Pasar
Modal di Indonesia, akan memasuki satu babak baru dalam perjalanan Bursa Efek
di Indonesia, yaitu dengan adanya penggabungan Bursa Efek Surabaya kedalam
Bursa Efek Jakarta, yang kemudian menjadi Bursa Efek Indonesia (Indonesia
Stock Exchange). Perubahan ini mencerminkan kepentingan pasar modal secara
nasional.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang
dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2007, para pemegang saham kedua Bursa
Efek telah menyetujui rancangan penggabungan Bursa Efek Surabaya kedalam
Bursa Efek Jakarta yang kemudian menjadi Bursa Efek Indonesia. Selanjutnya

31

telah dilakukan berbagai kegiatan dalam rangka persiapan penggabungan
khususnya yang menyangkut aspek legal dan pengesahan Anggaran Dasar dari
Departemen Kehakiman dan HAM. Terhitung mulai tanggal 1 Desember 2007
secara resmi Bursa Efek Indonesia telah efektif. Bursa Efek ini akan memfasilitasi
perdagangan saham (equity), surat utang (fixed income), maupun perdagangan
derivatif (derivative instruments). Hadirnya Bursa Efek tunggal ini diharapkan
akan meningkatkan efisiensi industri pasar modal di Indonesia dan menambah
daya tarik untuk berinvestasi.

Melalui penggabungan ini harapannya adalah pasar modal menjadi lebih
kuat dan efisien. Para pelaku pasar hanya mengenal satu Bursa Efek yang
memfasilitasi seluruh segmen pasar. Efisiensi tercapai karena Perusahaan Efek
cukup menjadi anggota di satu bursa. Demikian pula bagi emiten, cukup tercatat
di satu Bursa Efek. Hal lain yang tidak kalah penting adalah infrastruktur
perdagangan menjadi terintegrasi dan memfasilitasi seluruh instrumen yang
diperdagangkan. Sinergi merger, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan
kapitalisasi pasar yang mampu bersaing dalam skala regional, peningkatan
pemodal baik asing maupun lokal. Secara singkat, pasar modal tidak saja sebagai
alternatif bagi pendanaan dan sarana berinvestasi, namun mampu menjadi cermin
pergerakan ekonomi nasional. Salah satu aspek penting peran yang dijalankan
Bursa Efek yaitu penyebaran informasi kepada pelaku dan masyarakat luas. Jika
selama ini informasi berasal dari dua Bursa Efek, maka ke depan Bursa Efek

32

Indonesia menjadi sentral bagi penyebaran informasi bursa dan keterbukaan
emiten kepada Publik.

B. PT AQUA GOLDEN MISSISSIPI Tbk (AQUA)
1. Sejarah singkat PT AQUA GOLDEN MISSISSIPI Tbk

Aqua lahir atas ide almarhum Tirto Utomo (1930-1994). Beliau
menggagas lahirnya industri air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia
melalui PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI pada tanggal 23 Februari 1973.
kegiatan fisik perusahaan di mulai pada bulan Agustus 1973, ditandai dengan
pembangunan pabrik di Kawasan Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.
Percobaan produksi dilaksanakan pada bulan Agustus 1974 dan produk
komersil dimulai sejak tanggal 1 Oktober 1974 dengan kapasitas produksi 6
juta liter setahun. Produk utamanya adalah AQUA botol kaca 950 ml yang
kemudian di susul dengan kemasan AQUA 5 galon, pada waktu itu juga
masih dibuat dari kaca. Tahun 1974 hingga tahun 1978 merupakan masa-masa
sulit karena masih rendahnya permintaan masyarakat terhadap produk AQUA.
Dengan berbagai upaya dan kerja keras, AQUA mulai dikenal masyrakat,
sehingga penjualan dapat ditingkatkan dan akhirnya titik impas berhasil
dicapai pada tahun 1978. Saat itu merupakan titik awal perkembangan pesat
produk AQUA yang selanjutnya terus berkembang hingga sekarang. Semula
produk AQUA ditujukan untuk masyarakat golongan menengah atas, baik
perkantoran maupun rumah tangga dan restoran. Namun, saat berbagai jenis

33

kemasan baru : 1500ml, 500ml, 220ml, dari kemasan plastic mulai diproduksi
sejak 1981, maka produk AQUA dapat terjangkau oleh masyarakat luas, karen
mudahnya transpotasi dan harga terjangkau.
PT AQUA GOLDEN MISSISSIPI Tbk didirikan berdasarkan akta
notaris Tan Thong Kie, SH No. 24 tanggal 23 Februari 1973. Akta pendirian
ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan
No.Y.A.5/213/22 tanggal 19 juni 1973 serta diumumkan dalam Tambahan
Berita Negara No.84 tanggal 19 Oktober 1973. Anggaran dasar Perusahaan
telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris
Lindasari Bachroem, SH No.25 tanggal 12 Mei 1977 dalam rangka
penyesuaian dengan Undang-Undang No.1 tahun 1995 tentang perseroan
terbatas dan Undang-Undang pasar Modal No.8 tahun 1995. perubahan ini
telah disahkan oleh menteri kehakiman dalam surat keputusan No. C2-4579.
HT.01. 04. TH. 97 tanggal 3 juni 1997 serta dium

Dokumen yang terkait

Analisis kinerja keuangan PT Bank Dagang Nasional Indonesia Tbk dengan menggunakan metode economic value added (Eva) dan rasio keuangan

0 9 75

Analisis kinerja keuangan PT Bank Internasional Indonesia Tbk dengan menggunakan metode economic value added (EVA) dan rasio keuangan

0 10 86

Analisis kinerja keuangan PT Bank Unibank Tbk dengan menggunakan metode economic value added (Eva) dan rasio keuangan

1 12 107

Analisis kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari tingkat likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas : studi pada perusahaan sektor food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009 sampai dengan 2013.

1 10 202

Analisis penilaian kinerja perusahaan dalam aspek keuangan : studi kasus pada perusahaan BUMN yang terdaftar di BEJ periode tahun 1998 sampai dengan tahun 2002.

0 0 186

Analisis hubungan economic value added [EVA] dan perubahan harga saham : studi kasus pada perusahaan makanan dan minuman - USD Repository

0 0 96

Analisis kinerja keuangan perusahaan sebelum melakukan akuisisi dan setelah melakukan akuisisi : sebuah kasus pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta [BEJ] - USD Repository

0 0 102

Pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap perubahan harga saham : studi empiris pada perusahaan Manufaktur go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia - USD Repository

0 0 102

Pengaruh penilaian kinerja keuangan menggunakan analisis rasio keuangan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI : studi empiris pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada tahun 2005-2007 - USD Repository

0 0 161

Perbandingan kinerja keuangan perusahaan domestik dan multinasional menggunakan analisis rasio keuangan : studi empiris pada perusahaan manufaktur domestik dan multinasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2003-2007 - USD Repository

0 0 152