PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA KELAS IVA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW DI SD NEGERI RINGINANOM 2 KECAMATAN TEMPURAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20092010 Skripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA KELAS IVA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW DI SD NEGERI RINGINANOM 2 KECAMATAN TEMPURAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Skripsi

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi PGSD Oleh :

  Cicilia Yuli Utami NIM : 071134091

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA KELAS IVA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW DI SD NEGERI RINGINANOM 2 KECAMATAN TEMPURAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Skripsi

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi PGSD Oleh :

  Cicilia Yuli Utami NIM : 071134091

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Kupersembahkan karya ini untuk : Yesus Kristus yang telah memberikan pertolongan kepada ku,

  Diriku sendiri Kedua orang tuaku tercinta : Ig. Suyoto & Y. Muryati

  Kekasihku tercinta : Emmanuel Teguh Saputro

  Adikku tersayang : Brigita Ratna Mega Sari

  Keluarga besarku Serta rekan-rekan seperjuangan Yang telah memberikan inspirasi dan motivasi, atas dukungan dan do’a restunya dapat kugapai segenggam harapan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 8 Februari 2010 Penulis,

  Cicilia Yuli Utami NIM : 071134091

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

  Cicilia Yuli Utami : Peningkatkan Keaktifan Siswa Kelas IVA dalam Pembelajaran IPS dengan Menggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw di SD Negeri Ringinanom 2, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010.

  Kata Kunci : Keaktifan, Jigsaw Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa, siswa sendirilah yang aktif membangun pengetahuannya sehingga potensi diri yang mereka miliki menjadi berkembang dan pengetahuan yang mereka peroleh menjadi bermakna. Namun kenyataannya, hampir pada seluruh kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di SD Negeri Ringinanom 2, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang termasuk pembelajaran IPS pada Kelas IVA masih menggunakan metode ceramah dan dilakukan secara monoton. Siswa pasif menerima pengetahuan dari guru.

  Untuk mengatasi rendahnya keaktifan siswa, dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kooperatif teknik jigsaw. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dapat meningkatkan keaktifan siswa Kelas IVA dalam pembelajaran IPS khususnya pada standar kompetensi : memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi dengan kompetensi dasar : menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi) di SD Negeri Ringinanom 2, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2009/2010? Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas

  IVA dalam pembelajaran IPS khususnya pada standar kompetensi : memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi dengan kompetensi dasar : menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi) di SD Negeri Ringinanom 2, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010. Aspek yang menjadi indikator dari penelitian ini adalah keaktifan siswa untuk bertanya, mengemukakan ide, menyanggah ide dan menyetujui ide.

  Setelah peneliti menggunakan pendekatan kooperatif teknik jigsaw maka keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS di SD Negeri Ringinanom 2 Kelas IVA Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010 mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada data masing-masing siklus menunjukan adanya peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS secara keseluruhan keaktifan siswa sebesar 75%, apabila dibandingkan kondisi awal sebesar 20,8% terjadi peningkatan sebesar 54,2%.

  Penggunaan model kooperatif teknik jigsaw terbukti dapat meningkatkan keaktifan siswa Kelas IVA dalam pembelajaran IPS di SD Negeri Ringinanom 2, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

  Utami, Cicilia Yuli. 2010. The Increasing of Students’ Affective In Learning Social Science through Cooperative Learning of Jigsaw Technique to Class IV A of SD Neegeri Ringinanom 2, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang Academic Year 2009/2010.

  Keyword : Affective, jigsaw Learning is one of the activities, which is done by students. They will build their understanding actively to improve their potential knowledge. In fact, almost all teaching-learning activities which are conducted in SD Negeri Ringinanom 2, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang including learning social sciences still use lecturing method. Students become passive during the teaching-learning process.

  There is one question that was formulated in this study. The problem was whether or not the Jigsaw technique improved the affective in learning social science of class IV A students. It is especially based on competency standards: understanding the history, the universe, and variety of races from the differences of regency, and city and based on basic competencies: appreciating the variety of races and cultures (regency/city, province) in SD Negeri Ringinanom 2,

  Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang Academic Year 2009/2010.

  In order to answer the problem, a cooperative approach through jigsaw techniquewas used. This study intended to identify whether or not the Jigsaw technique improved the affective in learning social science of class IV A students. It was especially based on competency standards: understanding the history, the universe, and variety of races from the differences of regency, and city and based on basic competencies: appreciating the variety of races and cultures (regency/city, province) in SD Negeri Ringinanom 2, Kecamatan Tempuran,

  

Kabupaten Magelang Academic Year 2009/2010. Indicator aspect of this study

  was the students’ affective to ask, to propose ideas, to resist ideas, and to agree with ideas.

  After the researcher conducted the research, it was proven that Jigsaw technique improved the affective in learning social science of class IV A students of SD Negeri Ringinanom 2 Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang Academic Year 2009/2010. The result of using jigsaw technique during the teaching-learning process shows that the increasing of students’ affective in learning social science as 75% was higher than the previous data as 20, 8%. It increased as many as 54, 2%. It means that jigsaw technique is effective to increase students’ affective in learning social science of class IV A students of SD Negeri Ringinanom 2 Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang Academic Year 2009/2010.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Cicilia Yuli Utami Nomor Mahasiswa : 071134091

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada PerpustakaanUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA KELAS IVA DALAM

  

PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW DI SD NEGERI

RINGINANOM 2 KECAMATAN TEMPURAN KABUPATEN

MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian maka saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kapada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 8 Februari 2010 Yang menyatakan Cicilia Yuli Utami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih, rahmat dan penyertaannya, sehingga skripsi yang berjudul ”Peningkatkan Keaktifan Siswa Kelas IVA dalam Pembelajaran IPS dengan Menggunaan Model Kooperatif Teknik Jigsaw di SD Negeri Ringinanom 2 Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2009/2010” ini dapat terselesaikan.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk kelulusan Program Studi S1-PGSD, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, di Universitas Sanata Dharma.

  Penyusunan skripsi ini diakui banyak hambatan karena keterbatasan waktu, pengetahuan dan pengalaman. Namun berkat semangat dan dorongan berbagai pihak, akhirnya penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Drs. T. Sarkim, M. Ed, Ph. D selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma.

  2. Drs. Puji Purnomo, M. Si selaku Ketua Program Studi PGSD di Universitas Sanata Dharma dan selaku dosen Pembimbing I.

  3. Rusmawan, S. Pd selaku dosen Pembimbing II.

  4. Kepala Sekolah SD Negeri Ringinanom 2 Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang yang telah mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian.

  5. Seluruh Dosen yang telah memberikan semangat dan ilmu.

  6. Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, yang telah memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7. Kedua orang tuaku dan adikku yang telah mendampingi dan mencukupi semua kebutuhan dalam penulisan skripsi ini.

  8. Emmanuel Teguh Saputro kekasihku atas doa, dorongan semangat dan bantuannya dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

  9. Semua pihak yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai upaya penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi Universitas Sanata Dharma pada khususnya.

  Yogyakarta, 8 Februari 2010 Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................ ii HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................ v ABSTRAK..................................................................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKDEMIS........................................................ vii KATA PENGANTAR.................................................................................... viii DAFTAR ISI................................................................................................ .. x DAFTAR TABEL.......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xv

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah…………………………………………

  1 B. Batasan Masalah………………………………………………..... 5

  C. Perumusan Masalah………………………………………………

  5 D. Batasan Istilah…………………………………………………….

  5 E. Tujuan Penelitian…………………………………………………

  6 F. Manfaat Penelitian………………………………………………..

  6 BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan IPS di SD…………………………………………....

  8 B. Keaktifan Siswa…………………………………………………

  9 C. Model Pembelajaran Kooperatif………………………………… 11 1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif………………..

  11

  2. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif……………………. 11

  3. Lima Unsur Model Pembelajaran Kooperatif………………. 12

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Karakteristik Model Pembelajaran Koopertif………………. 16 6. Model Kooperatif Teknik Jigsaw…………………………...

  17 D. Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran IPS dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw… 19

  E. Hipotesis Tindakan …………………………………………….. 22

  BAB III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian ……………………………………………….. 23

  1. Subyek Penelitian…………………………………………...... 23 2. Lama Penelitian .....................................................................

  23

  3. Lokasi Penelitian……………………………………………. 24 B. Prosedur Penelitian........................................................................

  24

  1. Persiapan.................................................................................... 24

  2. Perencanaan Tindakan............................................................... 25

  3. Pelaksanaan Tindakan................................................................ 25

  a. Siklus I 1) Tindakan ........................................................................ 25 2) Pengumpulan Data ........................................................ 27 3) Refleksi.......................................................................... 27

  b. Siklus II 1) Tindakan........................................................................ 27 2) Pengumpulan Data......................................................... 29 3) Refleksi.......................................................................... 29

  C. Pengumpulan Data dan Instrumennya........................................... 29 D. Analisis Data.................................................................................

  30 BAB IV. PELAKSANAN PENELITIAN A. Siklus I.........................................................................................

  31

  1. Tindakan............................................................................ 31 2. Pelaksanaan Tindakan............................................................

  31

  3. Pengamatan/Observasi........................................................... 33

  a. Catatan-catatan selama proses pembelajaran................... 33

  c. Analisis hasil yang diperoleh siswa................................. 34

  4. Refleksi................................................................................... 47

  59 LAMPIRAN...................................................................................................

  57 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................

  A. Kesimpulan................................................................................... 56 B. Saran.............................................................................................

  54 BAB VI. PENUTUP

  52 C. Pembahasan Hasil Penelitian.......................................................

  BAB V. RANGKUMAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Rangkuman Hasil Penelitian......................................................... 49 B. Rangkuman Hasil Refleksi...........................................................

  5. Kesimpulan............................................................................ 48

  c. Analisis hasil yang diperoleh siswa................................. 43

  4. Refleksi................................................................................... 38

  b. Catatan-catatan selama proses diskusi............................. 43

  a. Catatan-catatan selama proses pembelajaran................... 42

  3. Pengamatan/Observasi........................................................... 42

  40

  1. Tindakan............................................................................ 40 2. Pelaksanaan Tindakan............................................................

  40

  5. Kesimpulan............................................................................ 39 B. Siklus II........................................................................................

  61 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Jadwal Penelitian .......................................................................... 23Tabel 3.2 Peubah, Indikator, Data, Pengumpulan Data dan Instrumen......... 29Tabel 3.3. Kriteria keberhasilan penelitian..................................................... 30Tabel 3.4. Kriteria Keaktifan Siswa................................................................ 30Tabel 4.1. Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus I................................. 35Tabel 4.2 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus II................................. 44Tabel 5.1. Rangkuman Hasil Penelitian.......................................................... 49Tabel 5.2 Ketercapaian sampai Kondisi Akhir.............................................. 52

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Penataan Ruang Kelas dalam Model Pembelajaran Koopertif.. 16Gambar 3.1. Alur model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw Siklus1 .... 26Gambar 3.2. Alur model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw Siklus 2.... 28Gambar 4.1. Keaktifan Siswa Pada Siklus I................................................... 37Gambar 4.2. Keaktifan Siswa Pada Siklus II................................................. 46Gambar 5.1. Keaktifan Siswa Pada Kondisi Awal, Target Siklus I, Siklus I,

  Target Siklus II, dan Siklus II ................................................. 51

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Silabus........................................................................................ 62 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan II...................

  64 Lampiran 3 Lembar Kerja Siklus I dan II......................................................

  70 Lampiran 4 Lembar Pengamatan.................................................................... 76 Lampiran 5 Surat Izin Penelitian....................................................................

  78 Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian.....................

  79 Lampiran 7 Foto-foto Kegiatan Penelitian ...................................................

  80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa, bukan sesuatu yang

  dilakukan terhadap siswa. Siswa tidak menerima pengetahuan dari guru secara pasif ( Anderson & Armbruster, 1982: Piaget, 1952 & 1960 dalam Lie, Anita, 2002: 5). Sudah seharusnya kegiatan belajar-mengajar yang dilaksanakan lebih dipusatkan pada siswa (student centre). Siswa sendirilah yang aktif membangun pengetahuannya sehingga potensi diri yang mereka miliki menjadi berkembang dan pengetahuan yang mereka peroleh menjadi bermakna. Alur proses belajar tidak harus berasal dari guru menuju siswa. Guru dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan temannya dalam tugas-tugas yang terstruktur, sehingga siswa menjadi aktif membangun pengetahuannya. Disini guru bertindak sebagai fasilitator bagi siswa dengan menciptakan suasana, merancang kegiatan, menyediakan sumber belajar, mencipta media dan sarana serta memberi tuntunan pengertian agar anak berhasil membangun pengetahuannya.

  Demikian juga dalam Pembelajaran IPS hendaknya peran aktif siswa lebih dioptimalkan lagi. Hal ini dikarenakan, pertama siswa pada dasarnya punya rasa ingin tahu yang kuat, ditandai oleh kecenderungan heran dan kagum pada hal-hal yang baru dan menantang (Purnomo, Puji. 2006: 2).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  yang dapat mereka gunakan untuk mengolah bahan pelajaran. Seharusnya mulai Kelas IV peran aktif siswa lebih dioptimalkan oleh guru, mereka mulai dilatih untuk lebih aktif membangun pengetahuan mereka sendiri. Ketiga, bahan materi IPS penuh dengan pesan-pesan yang bersifat abstrak seperti waktu, perubahan, kesinambungan, arah mata angin, lingkungan, ritual, akulturasi, kekuasaan, demokrasi, nilai, peranan, permintaan atau kelangkaan (Achmad, Arief. 2005: 1). Berdasarkan beberapa alasan diatas, hendaknya guru harus pandai-pandai menerapkan metode pembelajaran yang cocok untuk menyampaikan bahan materi tersebut kepada siswa agar mereka menjadi termotivasi untuk berperan aktif dalam pembelajaran juga agar mereka dapat benar-benar memahami konsep-konsep yang abstrak tersebut dan bukan hanya sekedar menghafalnya saja.

  Namun kenyataannya, hampir pada seluruh kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di SD Negeri Ringinanom 2, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang termasuk pembelajaran IPS pada Kelas IVA masih menggunakan metode ceramah dan dilakukan secara monoton. Pembelajaran yang dilaksanakan hanya berpusat pada guru (teacher centre). Siswa diibaratkan hanya sebagai botol kosong yang siap diisi pengetahuan yang bersumber dari guru. Seolah-olah pengetahuan yang “benar” adalah apa yang disampaikan oleh guru. Siswa hanya pasif menerima pengetahuan dari guru.

  Dengan digunakannya metode pembelajaran yang demikian menyebabkan keaktifan belajar siswa tidak optimal dan mereka menjadi tidak terangsang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dimiliki siswa menjadi tidak berkembang. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS masih rendah.

  Dari 24 siswa, siswa yang aktif bertanya berjumlah 5 anak (20,8%), siswa yang aktif mengemukakan ide berjumlah 5 anak (20,8%), siswa yang aktif menyanggah ide berjumlah 5 anak (20,8%), dan siswa yang aktif menyetujui ide berjumlah 5 anak (20,8%).

  Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, untuk mengoptimalkan keaktifan siswa diperlukan langkah-langkah yang tepat yang dapat diterapkan guna mengatasi hal tersebut. Metode pembelajaran ceramah yang selama ini digunakan harus diubah dengan model pembelajaran yang mampu memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran misalnya dengan model pembelajaran kooperatif. Dalam model pembelajaran kooperatif menuntut siswa untuk membangun pengetahuannya dengan cara terlibat aktif bekerja dalam kelompok bersama teman. Dengan membangun pengetahuan bersama teman, mereka dapat saling membantu satu sama lain dan merekapun menjadi terangsang untuk belajar mandiri dan berkreasi. Pengetahuan yang didapat akan lebih mendalam karena pengetahuan dibangun melalui proses mencari bersama-sama. Dalam penelitian ini penulis menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik jigsaw. Ciri khas dalam model pembelajaran ini, siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari empat siswa dan materi yang akan diajarkan dibagi menjadi empat bagian pula, masing- masing siswa dalam setiap kelompok diberikan satu bagian materi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  masing-masing untuk mempelajari bagian materi mereka sendiri-sendiri. Setelah selesai mereka diminta untuk membagikan apa yang telah dipelajarinya kepada teman-teman dalam kelompoknya dan memastikan seluruh anggota kelompok memahaminya. Teknik ini menjamin keterlibatan penuh seluruh siswa dalam bekerja sama di dalam kelompok. Teknik ini juga dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa dalam diskusi kelompok karena dengan teknik ini setiap siswa memiliki tanggung jawab yang sama dalam diskusi untuk mengkaji materi tersebut dengan baik sehingga mereka dapat membantu kelompok mereka bekerja dengan baik. Dengan teknik ini dapat dipastikan tidak akan ditemukan lagi siswa yang hanya menumpang nama saja (siswa pasif).

  Untuk itu penulis ingin mencoba meningkatkan keaktifan siswa Kelas

  IVA di SD Negeri Ringinanom 2, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010 dalam pembelajaran IPS khususnya pada standar kompetensi : memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi dengan kompetensi dasar : menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi) dengan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw. Penulis berharap dengan diterapkannya model pembelajaran koopertif teknik jigsaw ini keaktifan siswa dapat meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Batasan Masalah

  Dalam penelitian ini penulis membatasi masalahnya hanya pada (1) Keaktifan siswa yang diperlihatkan dalam kegiatan bertanya, mengemukakan ide, menyanggah ide, dan menyetujui ide. (2) Penelitian ini hanya pada mata pembelajaran IPS khusunya pada standar kompetensi adalah memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan propinsi, dengan kompetensi dasar adalah menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi).

  C. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang dan batasan masalahnya, masalah dalam penelitian ini dirumuskan menjadi : Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dapat meningkatkan keaktifan siswa Kelas IVA dalam pembelajaran IPS khususnya pada standar kompetensi : memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi dengan kompetensi dasar : menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi) di SD Negeri Ringinanom 2, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010?

  D. Batasan Istilah

  Seperti yang telah diuraikan yang dimaksud dengan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dalam bertanya, mengemukakan ide, menyanggah ide, dan menyetujui ide.

  2. Model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw adalah merupakan teknik pembelajaran yang berusaha menyatukan berbagai informasi atau konsep atau bagian materi yang tersebar secara acak sehingga menjadi satu kesatuan informasi atau konsep atau materi yang dapat dipahami secara utuh.

  E. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dapat meningkatkan keaktifan siswa Kelas IVA khususnya pada standar kompetensi : memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi dengan kompetensi dasar : menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi) di SD Negeri Ringinanom 2, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010.

  F. Manfaat Penelitian

  1. Bagi peneliti,

  a. Agar dapat mempunyai pengalaman melakukan penelitian, sehingga dapat mengembangkan lebih lanjut dan mendorong pengembangan PTK selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  yang membangun keaktifan siswa, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw.

  c. Agar dapat menambah wawasan tentang cara meningkatkan keaktifan siswa.

  2. Bagi Guru,

  a. Agar dapat memberikan masukan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dan dikembangkan.

  b. Agar dapat memotivasi untuk melakukan penelitian dengan model pembelajaran yang sama atau model pembelajaran yang lain, pada bidang studi lain, materi lain dan kelas yang lain.

  3. Bagi Sekolah, agar dapat menambah sumber bacaan di perpustakaan tentang Penggunaan Model Kooperatif Teknik Jigsaw yang dapat meningkatkan keaktifan siswa, yang diharapkan memberikan inspirasi dan memacu guru melakukan penelitian yang sama maupun penelitian yang lain.

  4. Bagi Siswa,

  a. Agar dapat mengalami variasi kegiatan, sehingga dengan digunakannya model pembelajaran teknik jigsaw keaktifan siswa dapat meningkat.

  b. Agar dapat memiliki pengalaman baru dalam melakukan kegiatan belajar, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan minat dan motivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan IPS di SD IPS merupakan kajian yang luas tentang manusia dan dunianya. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD harus memperhatikan

  kebutuhan anak yang berusia antara 6-12 tahun. Anak dalam kelompok usia 7-11 tahun menurut Piaget berada dalam perkembangan kemampuan intelektual/kognitifnya pada tingkatan konkrit operasional. Mereka memandang dunia dalam keseluruhan yang utuh dan menganggap tahun yang akan datang sebagai waktu yang masih jauh. Yang mereka pedulikan adalah sekarang (= konkrit) dan bukan masa depan yang belum bisa mereka pahami (= abstrak). Padahal bahan materi IPS penuh dengan pesan-pesan yang bersifat abstrak. Konsep-konsep seperti waktu, perubahan, kesinambungan, arah mata angin, lingkungan, ritual, akulturasi, kekuasaan, demokrasi, nilai, peranan, permintaan atau kelangkaan adalah konsep-konsep abstrak yang dalam program studi IPS harus dibelajarkan kepada siswa SD (Achmad, Arief. 2005:1). Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi.

  Sesuai dengan karakteristik anak dan IPS SD maka metode ceramah akan menyebabkan siswa bersikap pasif dan menurunkan derajat IPS menjadi pelajaran hafalan yang membosankan. Untuk itu guru harus pandai-pandai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menyampaikan bahan materi tersebut kepada siswa agar mereka dapat benar- benar memahami konsep-konsep yang abstrak tersebut dan bukan hanya sekedar menghafalnya saja serta agar pengetahuan yang mereka peroleh tersebut dapat tahan lama. Metode pembelajaran yang diterapkan misalnya, cooperatif learning model (model pembelajaran kooperatif), role playing, membaca sajak, buku (novel) atau surat kabar/majalah/jurnal agar siswa diikutsertakan dalam aktivitas pembelajaran (Achmad, Arief. 2005: 2-3).

B. Keaktifan Siswa Keaktifan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Poerwadarminta.

  1976: 26) diartikan sebagai kegiatan, kesibukan, aktivitas. Sedangkan menurut Udin S. Winataputra (1997: 2-16) dalam Suwantini (2008:10-11) mengatakan bahwa belajar itu sendiri adalah aktivitas. Bila pikiran dan perasaan siswa tidak terlihat aktif dalam situasi pembelajaran, pada hakekatnya siswa tersebut tidak belajar. Guru tidak bisa melihat aktivitas pikiran dan perasaan siswa, tetapi guru dapat mengamati dari manifestasinya yaitu dari kegiatan siswa tersebut sebagai akibat adanya aktivitas pikiran dan perasaan, seperti siswa bertanya, siswa mengemukakan ide, siswa menyanggah ide, siswa menyetujui ide, siswa menjawab, siswa melakukan diskusi, siswa memecahkan soal, siswa mengamati sesuatu, siswa melaporkan hasil pekerjaannya, siswa membuat rangkuman dan sebagainya.

  Trinandita (1984) menyatakan bahwa ”hal yang paling mendasar yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing- masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin.

  Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi (Yasa, Doantara. 2008. http://ipotes.wordpress.com).

  Beberapa prinsip utama dalam pembelajaran aktif antara lain adalah ; 1. Subyek pembelajaran adalah siswa.

  2. Belajar aktif dilakukan dengan cara melakukan sesuatu yang dijadikan suatu objek persoalan yang akan ditelusuri.

  3. Belajar aktif lebih efektif bila dilakukan dalam kelompok agar tercipta interaksi yang multiarah.

  4. Aktifitas siswa harus menyenangkan, menarik perhatian, menantang untuk ditelusuri dan penuh dengan peluang untuk mengembangkan kreativitas (baik dalam berpikir maupun berkreasi). (Rohandi, R. 2004: 51)

  Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa :

  1. Siswa aktif dalam berbuat, bertanya, bersikap kritis terhadap apa yang dilakukan dan dipelajarinya.

  2. Siswa berani mengungkapkan gagasan alternatif dan kreatif terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  gurunya.

  3. Beri kebebasan siswa untuk berbicara, berbicara dalam konteks penyampaian gagasan dan proses membangun dan meneguhkan sebuah pengertian. (Rohandi, R. 2004 : 53)

C. Model Pembelajaran Kooperatif

  1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

  Menurut Cooper (1999) dan Heinich (2002) dalam Asma, Nur (2006: 11-12) menjelaskan bahwa model pembelajaran kooperatif sebagai metode pembelajaran yang melibatkan kelompok-kelompok kecil yang heterogen dan siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan-tujuan dan tugas-tugas akademik bersama, sambil bekerja sama belajar keterampilan- keterampilan kolaboratif dan sosial. Anggota-anggota kelompok memiliki tanggung jawab dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama.

  2. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif

  a. Pencapaian hasil belajar Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Beberapa ahli bependapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tujuan dari Pembelajaran Kooperatif adalah penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, tingkat sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuan. Pembelajaran Kooperatif memberi peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas- tugas bersama.

  c. Pengembangan Keterampilan Sosial Pembelajaran Kooperatif mempunyai tujuan untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini sangat penting untuk dimiliki di dalam masyarakat dan berorganisasi. (Asma, Nur. 2006: 12-14)

3. Lima Unsur Model Pembelajaran Kooperatif

  Menurut Roger dan David Jhonshon dalam Lie, Anita 2002: 31 mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap Model Pembelajaran Kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran gotong royong harus diterapkan antara lain: a. Saling Ketergantungan Positif

  Keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain dapat mencapi tujuan mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran kooperatif, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Pengajar yang efektif dalam model pembelajaran kooperatif membuat persiapan dan menyusun sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota kelompok harus melaksanakan tanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjutnya dalam kelompok bisa dilaksanakan.

  c. Tatap Muka Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masing-masing. Para anggota kelompok perlu diberi kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi.

  d. Komunikasi Antar anggota Unsur ini menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan berbagai keterampilan berkomunikasi. Keberhasilan suatu kelompok tergantung pada kesediaan para anggota untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka.

  Keterampilan berkomunikasi dalam kelompok ini merupakan proses panjang. Namun, proses ini merupakan proses yang sangat bermanfaat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pembinaan perkembangan mental dan emosional siswa.

  e. Evaluasi Proses Kelompok Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. (Lie, Anita 2002: 31-35)

4. Pengelolaan Kelas Model Pembelajaran Kooperatif

  Ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kelas yang menerapkan model pembelajaran kooperatif yaitu : a. Pengelompokan heterogenitas (kemacamragaman)

  Pengelompokan dilakukan dengan memperhatikan keanekaragaman latar belakang agama sosio-ekonomi, kemampuan akademik dan jenis kelamin. Ada tiga keuntungan pengelompokan heterogen antara lain

  pertama pengelompokan heterogen akan memberi kesempatan pada

  siswa untuk saling mengajar dan saling mendukung. Kedua kelompok yang beragam akan semakin meningkatkan interaksi antar ras, agama, gender dan tingkatan lainnya. Ketiga guru dimudahkan dengan bantuan dari siswa yang mempunyai kemampuan lebih baik dari pembelajar lain.

  b. Penumbuhan samangat/motivasi untuk kerjasama Penumbuhan semangat/motivasi untuk saling kerjasama perlu dilakukan agar setiap pembelajar mau memikirkan pembelajar lainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dengan pembelajar lain. Semangat kerjasama dapat ditingkatkan dengan membangun kesadaran siswa bahwa kelompok akan merasa bersatu jika mereka menyadari kesamaan yang mereka punyai sekaligus memahami kesulitan keunikan tiap pribadi.

  c. Penataan ruang kelas Kelas yang ideal untuk model pembelajaran kooperatif adalah kelas yang dapat ditata dengan mudah untuk jalannya diskusi. Meja dan kursi perlu ditata sedemikian rupa sehingga semua siswa dapat melihat guru dan papan tulis dengan jelas, dapat melihat rekan-rekan kelompoknya dengan baik dan berada dalam jangkauan kelompoknya. Ada kemungkinan beberapa model penataan bangku yang dapat dipakai (lihat gambar) :

  1. Meja tapal kuda : siswa berkelompok di ujung meja.

  2. Meja panjang : siswa berkelompok di ujung meja

  3. Penataan tapal kuda : siswa dalam satu kelompok ditempatkan berdekatan.

  4. Meja laboratorium :

  a. tugas individu, dan

  b. tugas kelompok dengan membalikkan kursi

  5. Meja Kelompok : siswa dalam satu kelompok ditempatkan berdekatan.

  6. Klasikal : siswa dalam satu kelompok ditempatkan berdekatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8. Meja berbaris : dua kelompok duduk berbagi satu meja.

Gambar 2.1. Penataan Ruang Kelas dalam Model Pembelajaran Kooperatif

  (Lie, Anita 2002:38-53) dan (Purnomo, Puji. 2007: 39) Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model penataan bangku seperti nomor 7 (bangku individu), karena penataan bangku seperti ini yang paling memungkinkan semua siswa dapat melihat guru dan papan tulis dengan jelas, dapat melihat rekan-rekan kelompoknya dengan baik dan berada dalam jangkauan kelompoknya. Sehingga dengan demikian diharapkan memperlancar kegiatan pembelajaran siswa.

5. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kelompok yang terdiri dari beberapa orang siswa yang memiliki kemampuan akademik yang bervariasi serta memperhatikan jenis kelamin dan etnis.

  b. Siswa belajar dalam kelompoknya dengan bekerja sama untuk menguasai materi pelajaran dengan saling membantu.

  c. Sistem penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu.

  (Asma, Nur. 2006: 22)

6. Model Kooperatif Teknik Jigsaw

  Teknik mengajar jigsaw dikembangkan oleh Aronson et al sebagai metode Cooperatif Learning (Lie, Anita. 2002: 69). Model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw merupakan teknik pembelajaran yang berusaha menyatukan berbagai informasi atau konsep atau bagian materi yang tersebar secara acak sehingga menjadi satu kesatuan informasi atau konsep atau materi yang dapat dipahami secara utuh (Purnomo, Puji. 2007: 41).

  Langkah pembelajaran dalam teknik jigsaw yaitu: siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari empat siswa dan materi yang akan diajarkan dibagi menjadi empat bagian pula, masing-masing siswa dalam setiap kelompok diberikan satu bagian materi yang berbeda satu sama lain.

  Setiap siswa bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing untuk mempelajari bagian materi mereka sendiri-sendiri (dapat pula bergabung dengan teman dari kelompok lain yang mendapat tugas yang sama dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  materi tersebut), setelah selesai mereka membagikan apa yang telah dipelajarinya kepada teman-teman dalam kelompoknya dan memastikan seluruh anggota kelompok memahami tugas yang telah dipelajari teman lain dalam satu kelompok, sehingga diperolehlah satu kesatuan materi yang dapat dipahami secara utuh. Dalam kegiatan ini, siswa dapat saling melengkapi dan berdiskusi antara satu dengan yang lainnya agar pengetahuan yang mereka peroleh semakin lengkap dan mendalam. Hasil diskusi tersebut dipresentasikan didepan kelas, siswa/kelompok lain dapat memberi tanggapan dari presentasi tersebut. Kelebihan dan kekurangan dari teknik jigsaw yaitu:

  a. Kelebihan :

  1. Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.

  2. Melatih siswa mengembangkan kerja sama dan kolaborasi dengan orang lain.

  3. Melatih siswa menerima perbedaan dengan yang lain.

  4. Membuat siswa lebih aktif.

  b. Kelemahan : waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran kooperatif teknik jigsaw lama.

  Sedangkan karakteristik dari teknik jigsaw ini antara lain :

  a. Berstruktur tugas dan bahan materi dibagi menjadi empat bagian dan masing-masing siswa mendapat dan mempelajari satu bagian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

D. Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran IPS dengan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS IV SD NEGERI 6 WONODADI KECAMATAN GADING REJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 51

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS IV SD NEGERI 6 WONODADI KECAMATAN GADING REJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 11 49

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT BANGUN RUANG (MATEMATIKA) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 MALANGJIWAN TAHUN PELAJARAN 20092010

0 11 101

UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA KELOMPOK MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS V SDN 2 WADUNGGETAS KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 1 8

PENERAPAN MODEL ARIAS SETTING KOOPERATIF JIGSAW DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 TAMANWINANGUN TAHUN AJARAN 2014/ 2015.

0 0 18

PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS IV MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD NEGERI SUKOMANGLI 01 KECAMATAN REBAN KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 1 192

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PELAJARAN IPS MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TLACAP SLEMAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 171

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MEMBACA NOVEL DAN HIKAYAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK MENGUBAH BACAAN KE DALAM GAMBAR PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA 1 KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 20092010 Sri Kusmaniyah)

0 0 14

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK TIME TOKEN KELAS V SD

0 0 15

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TPS KELAS IV SD

0 0 15