STUDI KOMPARATIF ANTARA TEHNIK KULTUR SWAB Z-STROKE DAN TEHNIK LEVINE DALAM DIAGNOSA INFEKSI LUKA BAKAR Repository - UNAIR REPOSITORY

BULETIN PENELITIAN RSUD DT SOETOMO
ISSN: l4ll-9498
Volume 15, Nomor 2, Juni 2013, hlm 49 -98

Terbit empattali dalam setahun pada bulan Maret, Juni, September dan Desember. Berisi tulisan
yarig diangkat dari hasil penelitian dibidang kesehatan. ISSN : l4ll - 9498
Penasihat
Dodo Anondo

Pengarah
Bangun Trapsila Purwaka
I

I
I
I

I
I
I


i

Penanggung Jawab
lGM. Reza Gunadi Ranuh

Koordinator
Suwanto

Ketua Dewan Penyunting
Eddy Bagus Wasito

Anggota
Anang Endaryanto
Joni Wahyu H.adi
Vicky Sumarki Budi Pramana
Linda Astai
Budi Sutikno

Sahudi
Moch Thaha


Agustina
lswinamo Doso Saputro

Winaiani
Gondo Mastutik

Redaktur
Dyah Erawati
Ferdiansyah
Relly Yanuari Pimariawan

Aryati
Prananda Surya Airlangga
Christinari Ratih
Dewi Poerwandai

Kesekretariatan
Christina M.A. Simatupang
Siti Aminah

Fajar Hariono
Eys Dedeh Herawati
Syailendra Balindo

Diterbitkan Oleh
Bidang Penelitian dan Pengembangan
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
Jl. Mayjend Prof. Dr. Moestopo 6 - I Surabaya 60286 - lndonesia
Telp:62 31 550 1073, Fax:62 31 550 1164
Email : lit.rsds@gmail.com

BULETIN PENELITIAN RSUD

DT SOETOMO

ISSN: l4ll-9498
Volume 15, Nomor2, Juni 2013, hlm 49-98

DAFTAR ISI


49-57

Studi Terapi Kortikosteroid Pada Pasien Sindroma Nefrotik

Jainuri Erik Pratama, Budi Suprapti, Widodo, Agustina
Studi Penggunaan Statin Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Di IRNA Jantung
Shella Phan, Bambang Subakti Z, Muh. Aminuddin

58-64

Pola PenggunaanARV Pada Pasien HIV/AIDS DiUPlPl RSUD Dr.Soetomo Surabaya
Retno Juwita Sari , lndah Srihartini , Erwin Astha Triyono

65-68

Pengaruh Pemberian Topikal Gel Konsentrat Platelet Mempercepat Penyembuhan Luka
Akut Kulit Kelinci
Chairani Fitri Saphira, David S. Perdanakusuma

69 -73


Studi Komparatif Antara
lnfeksi Luka Bakar
Beta Subakti

Tr
I sw i n a

rn o Do sos a p

u

nik Levine Dalam Diagnosa

74-79

ltrasonog rafi Pada Varises Esofagus

80-85


tro.

-eriksaan

U

Penderita Sirosis Hati
I Gde Budi Darmawan, Gusti Ayu lndirawati
Validitas MSCTl 6 Slice Tanpa Kontras Dalam ldentifikaslAppendix
N a n i k Yul i a n a, H a rton o Yu d i S arasti ka

86-89

HubunganAntara Ukuran Normal HeparAnak Dengan Jenis Kelamin, BB, TB Dan BSA Pada

90-94

Pemeriksaan USG
B ib i t S


utarijati,

P riya m

bod o

Crude Chlorella Sebagai Antibakteri Salmonella Pullorum Secara ln Vitro
Sri Chusniati

95-98

STUDI KOMPARATIF ANTARA TEHNIK KULTUR SWAB Z-STROKE DAN TEHNIK LEVINE
DALAM DIAGNOSA IN FEKSI LUKA BAKAR
Beta Subakti Nata'atmadja,

Dept/SMF llmuBedahPlastikDanRekonstruksi FKUnair/RSUD.Dr.SoetomoSurabaya

ABSTRACT: Background:50-75% bum moftalities were caused by uncontrolled bacterial infection, in 2 years period (June 2009 - June
2011) there were 10,38% mortality rate in Dr. Soetomo General District Hospital's burn unit and 60% of it due lo sepsrs. Sepsis in burn
patients mostly originated from suiace burn bacterial contamination or colonizations developed into deeper invasion. ln 2007 a study in our

bum unit found that only 21 .2% surface swab culture that matched blood culture result in 20% TBSA burn patient with sepsis. Levine (1976)
introduced an expected more accurate technique that applies pressure at wound suiace for collection of deeper tissue exudate. A study
found it 78%o accurate in chronic wound infection diagnosis. lt is impoftant to find a better microbiology analysis for bum patients morbidity
reduction.. Objective: The aim of this study was to compare simple, Z-strokes and Levine swab techniques in burn wound infection
diagnosis using tlssue biopsy culture as golden standard. Material and methods: Allcases are categorized as bum patients that already
hospitalized minimaly 7 days in Dr. Soetomo general distict hospital's burn unit and suitable to inclusion citerias. The specimens are
collections of 3 swab culture techniques (simple, Z-strokes dan Levine) and 1 tissue biopsy from pafienls that suspected had burn wound
infection. Specimens lhe n delivered in 4 separated steril tubes to microbiology laboratory for fufther processes. Then qualitative result from
each swabs culture willbe compared statistically. Result' There were 20 patients in 3 months peiod (January 2012 - March 2012) involved in
this study, theywere 14 men and 6women. Mostof burnswere caused byfire (9 patients), thenfollowed by electric injury (6 patients), scald (4
patients) and hot cooking oil (1 patients). Spesimens m ostly collected from trunk region @5%). The majority of patients have 1 0-20% TBSA
bums (35/o). The four techniques have similar result of negative gram baqteria domination (86,25%). Pseudomonas aeruginosa (30%),
Acinetobacter spp (10%o) dan negative coagulaseStaphylococcus (10%) are attopthree tissue biopsy result. We encounter 3 multiorganism
cultures in simple swab and 1 in Levine's. Also there are 3 sterile trssue biopsy culture. We found 6 simple, 7 Z-strokes and 9 Levine swab
results identical to tissue biopsy. The sensitivity of Levine swab technique is at 52, 9%o compare to 35,3% Simple swab and 41 ,2% Z-strokes,
with p = 0,001 McNemar (p>0,05) dan p = 0,219 Kappa (p1 jenis bakteri

(multiorganisme) pada 3 teknik swab sederhana dan 1
swab Levine. Dari hasil perbandingan ketiga teknik kultur
swab dengan biopsi jaringan, didapatkan 6 kultur swab

sederhana, 7 swab Z-strokes dan 9 swab Levine sesuai

dengan biopsi jaringan (Gambar 3). Didapatkan 2
penderita dengan keempat teknik dengan hasil yang
seragam.

Dilakukan uji diagnostik McNemar dan Kappa

[abel 2) pada data kualitatif penelitian dan

didapatkan
bahwa teknik swab Levine belum dapat mencapai tingkat
akurasi yang diinginkan (75%) berdasar standar emas
kultur biopsi jaringan (p = O,OO] McNemar dan p = 6,219
Kappa ), tetapi nilai sensitifitas tekni k swab Levine (52,9%)
masih lebih baik diantara kedua teknik lainnya (35,3% dan
41,2%).
I

Pembahasan


Jalan masuk (port de' entre) bakteri untuk

menyebabkan bakterimia pada penderita luka bakar

beragam caranya, dapat melalui: luka akibat jarum infus/

kateter vena sentral, translokasi bakteri saluran
pencernaan, infeksi saluran pernafasan dan infeksi

saluran kemih, dan akibat infeksi lukanya sendiri, cara

yang terakhir ini merupakan yang tersering (Sittig

K,

Deitch EA, 1988). Kondisi luka terbuka yang luas, adanya

jaringan nekrotik yang signifikan dan status imunitas yang
tidak seimbang (imunosupresi) menyebabkan mudahnya

terjadi kondisi ini. Permukaan luka bakar relatif selalu
beresiko terkontaminasi (kolonisasi) dan mudah
berkembang menjadi invasi jaringan lebih dalam sampai
dengan menjadi infeksi dan bakterimia (Loebl EC, Marvin
JA, Heck EL, 1974), oleh karena itu perlu dilakukan

pengawasan berkala melalui kultur surveillance luka bakar
sebagai tindakan preventif maupun kuratif. Pilihan metode
paling sering adalah teknik swab atau biopsi jaringan,
dimana swab mudah dan relatif lebih murah, sedangkan
biopsi jaringan walaupun dianggap sebagai standar emas
diagnostik infeksi jaringan, memiliki kendala seperti: lebih
sulit, Iebih mahal dan merupakan suatu tindakan invasif.

Untuk mengurangi kebutuhan penggunaan
prosedur biopsi jaringan yang tidak perlu, banyak yang
berusaha mengembangkan teknik baru maupun
modifikasi. Levine mencoba suatu modifikasi teknik swab

yang bertujuan memperoleh eksudat dari jaringan yang
lebih dalam, dengan penekanan pada area dan waktu
tertentu. Ada studi yang mendapatkan tingkat sensitifltas
teknik inisampaidengan 78% (Angel DE, Lloyd P, Carville
K, Santamaria N, 2011). Pada penelitian ini dilakukan
perbandingan teknik Levine dengan beberapa teknik swab
lainnya (salah satunya prosedur rutin) dengan mengacu
kepada blopsi jaringan sebagai standar emas.

Dari hasil keseluruhan tehnik ditemukan

dominasi bakteri gram negatif sebagai penyebab infeksi
dan kontaminasi/kolonisasi luka bakar (86,25%).

Pseudomonas aeruginosa (30%), Acinetobacter spp
(10%) dan Staphylococcus coagulase negatif (10%)
menempati tiga tempat urutan teratas dari kelompok ini.
Pada penelitian sebelumnya di unit luka bakar yang sama,

didapatkan Pseudomonas aeruginosa (21,6 %) dan
Acinetobacter spp (50%) sebagai penyebab utama

bakterimia pada penderita luka bakar >20o/o luas
permukaan tubuh (Agus R, 2008). Pseudomonas
aeruginosa adalah bakteri yang sering menyebabkan
infeksi p.ada binatang dan manusia, dapat ditemukan di

permukaan kulit, tanah, air dan lingkungan buatan
manusia seperti rumah sakit. Dikenal sebagai bakteri

penyebab infeksi nosokomial rumah sakit karena
di berbagai macam

kemampuannya bertahan hidup

permukaan. Memiliki kemampuan untuk menginfeksi

jaringan yang rusak atau manusia dengan sistem imun
yang menurun, hal tersebut membuat luka bakar
merupakan kondisi ideal untuk bakteri ini. Acinetobacter
spp juga memiliki kemampuan hidup di berbagai macam
permukaan (basah dan kering) di lingkungan rumah sakit
seperti halnya Pseudomonas aeruginosa. Sering menjadi
sumber infeksi pada penderita yang non-ambulatoir atau
dalam kondisi sakit berat, terutama spesies Acinetobacter
baumannii. Staphylococcus coagulase negatif merupakan
bakteri gram positif yang sering mengkolonisasi kulit
manusia (flora normal) (Roth RR, JamesWD, 1988).

ElSwab sederhana

ISwab Z-Strokes
trSwab Levine
trTidak ada yang

Gambar 3. Distribusi kesesuaian hasil antara ketiga teknik swab dengan kultur biopsi jaringan.
Tabel 2. Hasil analisis uji diagnostik data penelitian.

Teknik Swab

Sensitifitas

Sederhana

35,30/o

1000/o

0,219

41,20h

100%

1000/0 78,6%
1000/o 76,9%

0,001

Z-Strokes

0,002

0,168

Levine

52,gVo

1O0o/o

100%

0,008

0,089

Spesifisitas

NPP

NPN

72,7%

(p) McNemar

(p) Kappa

78 Buletin Penelitiin RSUD Dr Soetonn, yolu'ne j5, No,nor

2,

Ap.it - J ni 2A13, htm

Walaupun dianggap relatif avirulen, saat inimulai

sering ditemukan sebagai penyebab llakterimia yang
signifikan. Penderita beresiko bila menggunikan
prostesis, kateter intravaskuler atau dalant kondisi supresi
sistem imun. Kettga bakteri di atas dikenal sebagai
penyebab infeksi nosokomial yang sering dj lingkungan

Z4

- 79

spp ('107o) dan Staphylococcus coagulase negatif (10%).
Dapat disimpulkan masih tingginya angka kejadian infek;i
nosokomial yang tcrjadi di ruang perawatan luka bakar, 2)
Pada penelitian ini teknik kultur swab Levine memiliki nilai

rumah sakit, terutama pada penderita dengan penyakt
berat.

Dari anahsa data penelitian didapatkan bahwa
secara statistik teknik kultur swab Levine masih belum
dapat mencapai akurasi yang diharapkan (75%)
berdasarkan kultur biopsi jaringan, begitu pula dengan
kedua teknik lainnya (swab sederhana dan Z-stokes).
Tetapi walaupun begitu sensitifitas teknik swab Levine

ditemukan paling baik diantara ketiga teknik swab
tersebut. Levine mempromosikan teknik inj dengan
harapan terjadi peningkatkan akurasi teknik kultur swab

swab Levine belum dapat mencapai nilai minimal

diagnostik yang diharapkan (75%) berdasarkan standar
emas teknik kultur biopsi jaringan, 4) Teknik kultur swab

memiliki kelemahan mendapatkan bakteri koloni

permukaan luka bakaryang cukup berarti(16,25%). Halini

ditunjukkan oleh penelitian ini dengan didapatkannya 4
spesimen multi organisme dan 3 spesimen kultur biopsi
jaringan yang sterll dan 5) penilaian infeksi berdasarkan
karakteristik luka bersifat objektif dan kurang akurat,
dibuktikan dengan didapatkannya 3 hasjl kultur biopsi

jaringan yang steril (akurasi 85%).

Saran
Disarankan agar prosedur kultur surveillance

DAFTAR PUSTAKA
Agus R, 2008. Peran hasil kuttur swab luka yang disertai panas
badan pada penderita luka bakar lebih 20% luas permukaan

tubuh terhadap terjadinya bakterimia. pendidikan dokter

sensitif dibandingkan teknik sederhana karena memiliki

spesialis bedah plastik. UniverstasAirlangga.
Angel D.E, Lloyd P, Carville K, Santamaria N,2O11The clinicat

efficacy

of two semi-q

bbing

identifying
infected cutaneous wounds.
Bornside G.H, Bornside B.B, 19
techniques

in

(s)

tn

moist

swab and tissue biopsy methods for quantitation of bacteria
inexperimental incisionalwounds JournalofTrauma 19(2):
'103-105.
Brentano L, Gravens D.L, 1967. A method for the quantitation of
bacteia in burn wounds Apptied N4icrobiology. 15(3):
670-671 .
infections. Medscape References