STUDI KOMPARATIF ANTARA TEHNIK KULTUR SWAB Z-STROKE DAN TEHNIK LEVINE DALAM DIAGNOSA INFEKSI LUKA BAKAR Repository - UNAIR REPOSITORY
BULETIN PENELITIAN RSUD DT SOETOMO
ISSN: l4ll-9498
Volume 15, Nomor 2, Juni 2013, hlm 49 -98
Terbit empattali dalam setahun pada bulan Maret, Juni, September dan Desember. Berisi tulisan
yarig diangkat dari hasil penelitian dibidang kesehatan. ISSN : l4ll - 9498
Penasihat
Dodo Anondo
Pengarah
Bangun Trapsila Purwaka
I
I
I
I
I
I
I
i
Penanggung Jawab
lGM. Reza Gunadi Ranuh
Koordinator
Suwanto
Ketua Dewan Penyunting
Eddy Bagus Wasito
Anggota
Anang Endaryanto
Joni Wahyu H.adi
Vicky Sumarki Budi Pramana
Linda Astai
Budi Sutikno
Sahudi
Moch Thaha
Agustina
lswinamo Doso Saputro
Winaiani
Gondo Mastutik
Redaktur
Dyah Erawati
Ferdiansyah
Relly Yanuari Pimariawan
Aryati
Prananda Surya Airlangga
Christinari Ratih
Dewi Poerwandai
Kesekretariatan
Christina M.A. Simatupang
Siti Aminah
Fajar Hariono
Eys Dedeh Herawati
Syailendra Balindo
Diterbitkan Oleh
Bidang Penelitian dan Pengembangan
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
Jl. Mayjend Prof. Dr. Moestopo 6 - I Surabaya 60286 - lndonesia
Telp:62 31 550 1073, Fax:62 31 550 1164
Email : lit.rsds@gmail.com
BULETIN PENELITIAN RSUD
DT SOETOMO
ISSN: l4ll-9498
Volume 15, Nomor2, Juni 2013, hlm 49-98
DAFTAR ISI
49-57
Studi Terapi Kortikosteroid Pada Pasien Sindroma Nefrotik
Jainuri Erik Pratama, Budi Suprapti, Widodo, Agustina
Studi Penggunaan Statin Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Di IRNA Jantung
Shella Phan, Bambang Subakti Z, Muh. Aminuddin
58-64
Pola PenggunaanARV Pada Pasien HIV/AIDS DiUPlPl RSUD Dr.Soetomo Surabaya
Retno Juwita Sari , lndah Srihartini , Erwin Astha Triyono
65-68
Pengaruh Pemberian Topikal Gel Konsentrat Platelet Mempercepat Penyembuhan Luka
Akut Kulit Kelinci
Chairani Fitri Saphira, David S. Perdanakusuma
69 -73
Studi Komparatif Antara
lnfeksi Luka Bakar
Beta Subakti
Tr
I sw i n a
rn o Do sos a p
u
nik Levine Dalam Diagnosa
74-79
ltrasonog rafi Pada Varises Esofagus
80-85
tro.
-eriksaan
U
Penderita Sirosis Hati
I Gde Budi Darmawan, Gusti Ayu lndirawati
Validitas MSCTl 6 Slice Tanpa Kontras Dalam ldentifikaslAppendix
N a n i k Yul i a n a, H a rton o Yu d i S arasti ka
86-89
HubunganAntara Ukuran Normal HeparAnak Dengan Jenis Kelamin, BB, TB Dan BSA Pada
90-94
Pemeriksaan USG
B ib i t S
utarijati,
P riya m
bod o
Crude Chlorella Sebagai Antibakteri Salmonella Pullorum Secara ln Vitro
Sri Chusniati
95-98
STUDI KOMPARATIF ANTARA TEHNIK KULTUR SWAB Z-STROKE DAN TEHNIK LEVINE
DALAM DIAGNOSA IN FEKSI LUKA BAKAR
Beta Subakti Nata'atmadja,
Dept/SMF llmuBedahPlastikDanRekonstruksi FKUnair/RSUD.Dr.SoetomoSurabaya
ABSTRACT: Background:50-75% bum moftalities were caused by uncontrolled bacterial infection, in 2 years period (June 2009 - June
2011) there were 10,38% mortality rate in Dr. Soetomo General District Hospital's burn unit and 60% of it due lo sepsrs. Sepsis in burn
patients mostly originated from suiace burn bacterial contamination or colonizations developed into deeper invasion. ln 2007 a study in our
bum unit found that only 21 .2% surface swab culture that matched blood culture result in 20% TBSA burn patient with sepsis. Levine (1976)
introduced an expected more accurate technique that applies pressure at wound suiace for collection of deeper tissue exudate. A study
found it 78%o accurate in chronic wound infection diagnosis. lt is impoftant to find a better microbiology analysis for bum patients morbidity
reduction.. Objective: The aim of this study was to compare simple, Z-strokes and Levine swab techniques in burn wound infection
diagnosis using tlssue biopsy culture as golden standard. Material and methods: Allcases are categorized as bum patients that already
hospitalized minimaly 7 days in Dr. Soetomo general distict hospital's burn unit and suitable to inclusion citerias. The specimens are
collections of 3 swab culture techniques (simple, Z-strokes dan Levine) and 1 tissue biopsy from pafienls that suspected had burn wound
infection. Specimens lhe n delivered in 4 separated steril tubes to microbiology laboratory for fufther processes. Then qualitative result from
each swabs culture willbe compared statistically. Result' There were 20 patients in 3 months peiod (January 2012 - March 2012) involved in
this study, theywere 14 men and 6women. Mostof burnswere caused byfire (9 patients), thenfollowed by electric injury (6 patients), scald (4
patients) and hot cooking oil (1 patients). Spesimens m ostly collected from trunk region @5%). The majority of patients have 1 0-20% TBSA
bums (35/o). The four techniques have similar result of negative gram baqteria domination (86,25%). Pseudomonas aeruginosa (30%),
Acinetobacter spp (10%o) dan negative coagulaseStaphylococcus (10%) are attopthree tissue biopsy result. We encounter 3 multiorganism
cultures in simple swab and 1 in Levine's. Also there are 3 sterile trssue biopsy culture. We found 6 simple, 7 Z-strokes and 9 Levine swab
results identical to tissue biopsy. The sensitivity of Levine swab technique is at 52, 9%o compare to 35,3% Simple swab and 41 ,2% Z-strokes,
with p = 0,001 McNemar (p>0,05) dan p = 0,219 Kappa (p1 jenis bakteri
(multiorganisme) pada 3 teknik swab sederhana dan 1
swab Levine. Dari hasil perbandingan ketiga teknik kultur
swab dengan biopsi jaringan, didapatkan 6 kultur swab
sederhana, 7 swab Z-strokes dan 9 swab Levine sesuai
dengan biopsi jaringan (Gambar 3). Didapatkan 2
penderita dengan keempat teknik dengan hasil yang
seragam.
Dilakukan uji diagnostik McNemar dan Kappa
[abel 2) pada data kualitatif penelitian dan
didapatkan
bahwa teknik swab Levine belum dapat mencapai tingkat
akurasi yang diinginkan (75%) berdasar standar emas
kultur biopsi jaringan (p = O,OO] McNemar dan p = 6,219
Kappa ), tetapi nilai sensitifitas tekni k swab Levine (52,9%)
masih lebih baik diantara kedua teknik lainnya (35,3% dan
41,2%).
I
Pembahasan
Jalan masuk (port de' entre) bakteri untuk
menyebabkan bakterimia pada penderita luka bakar
beragam caranya, dapat melalui: luka akibat jarum infus/
kateter vena sentral, translokasi bakteri saluran
pencernaan, infeksi saluran pernafasan dan infeksi
saluran kemih, dan akibat infeksi lukanya sendiri, cara
yang terakhir ini merupakan yang tersering (Sittig
K,
Deitch EA, 1988). Kondisi luka terbuka yang luas, adanya
jaringan nekrotik yang signifikan dan status imunitas yang
tidak seimbang (imunosupresi) menyebabkan mudahnya
terjadi kondisi ini. Permukaan luka bakar relatif selalu
beresiko terkontaminasi (kolonisasi) dan mudah
berkembang menjadi invasi jaringan lebih dalam sampai
dengan menjadi infeksi dan bakterimia (Loebl EC, Marvin
JA, Heck EL, 1974), oleh karena itu perlu dilakukan
pengawasan berkala melalui kultur surveillance luka bakar
sebagai tindakan preventif maupun kuratif. Pilihan metode
paling sering adalah teknik swab atau biopsi jaringan,
dimana swab mudah dan relatif lebih murah, sedangkan
biopsi jaringan walaupun dianggap sebagai standar emas
diagnostik infeksi jaringan, memiliki kendala seperti: lebih
sulit, Iebih mahal dan merupakan suatu tindakan invasif.
Untuk mengurangi kebutuhan penggunaan
prosedur biopsi jaringan yang tidak perlu, banyak yang
berusaha mengembangkan teknik baru maupun
modifikasi. Levine mencoba suatu modifikasi teknik swab
yang bertujuan memperoleh eksudat dari jaringan yang
lebih dalam, dengan penekanan pada area dan waktu
tertentu. Ada studi yang mendapatkan tingkat sensitifltas
teknik inisampaidengan 78% (Angel DE, Lloyd P, Carville
K, Santamaria N, 2011). Pada penelitian ini dilakukan
perbandingan teknik Levine dengan beberapa teknik swab
lainnya (salah satunya prosedur rutin) dengan mengacu
kepada blopsi jaringan sebagai standar emas.
Dari hasil keseluruhan tehnik ditemukan
dominasi bakteri gram negatif sebagai penyebab infeksi
dan kontaminasi/kolonisasi luka bakar (86,25%).
Pseudomonas aeruginosa (30%), Acinetobacter spp
(10%) dan Staphylococcus coagulase negatif (10%)
menempati tiga tempat urutan teratas dari kelompok ini.
Pada penelitian sebelumnya di unit luka bakar yang sama,
didapatkan Pseudomonas aeruginosa (21,6 %) dan
Acinetobacter spp (50%) sebagai penyebab utama
bakterimia pada penderita luka bakar >20o/o luas
permukaan tubuh (Agus R, 2008). Pseudomonas
aeruginosa adalah bakteri yang sering menyebabkan
infeksi p.ada binatang dan manusia, dapat ditemukan di
permukaan kulit, tanah, air dan lingkungan buatan
manusia seperti rumah sakit. Dikenal sebagai bakteri
penyebab infeksi nosokomial rumah sakit karena
di berbagai macam
kemampuannya bertahan hidup
permukaan. Memiliki kemampuan untuk menginfeksi
jaringan yang rusak atau manusia dengan sistem imun
yang menurun, hal tersebut membuat luka bakar
merupakan kondisi ideal untuk bakteri ini. Acinetobacter
spp juga memiliki kemampuan hidup di berbagai macam
permukaan (basah dan kering) di lingkungan rumah sakit
seperti halnya Pseudomonas aeruginosa. Sering menjadi
sumber infeksi pada penderita yang non-ambulatoir atau
dalam kondisi sakit berat, terutama spesies Acinetobacter
baumannii. Staphylococcus coagulase negatif merupakan
bakteri gram positif yang sering mengkolonisasi kulit
manusia (flora normal) (Roth RR, JamesWD, 1988).
ElSwab sederhana
ISwab Z-Strokes
trSwab Levine
trTidak ada yang
Gambar 3. Distribusi kesesuaian hasil antara ketiga teknik swab dengan kultur biopsi jaringan.
Tabel 2. Hasil analisis uji diagnostik data penelitian.
Teknik Swab
Sensitifitas
Sederhana
35,30/o
1000/o
0,219
41,20h
100%
1000/0 78,6%
1000/o 76,9%
0,001
Z-Strokes
0,002
0,168
Levine
52,gVo
1O0o/o
100%
0,008
0,089
Spesifisitas
NPP
NPN
72,7%
(p) McNemar
(p) Kappa
78 Buletin Penelitiin RSUD Dr Soetonn, yolu'ne j5, No,nor
2,
Ap.it - J ni 2A13, htm
Walaupun dianggap relatif avirulen, saat inimulai
sering ditemukan sebagai penyebab llakterimia yang
signifikan. Penderita beresiko bila menggunikan
prostesis, kateter intravaskuler atau dalant kondisi supresi
sistem imun. Kettga bakteri di atas dikenal sebagai
penyebab infeksi nosokomial yang sering dj lingkungan
Z4
- 79
spp ('107o) dan Staphylococcus coagulase negatif (10%).
Dapat disimpulkan masih tingginya angka kejadian infek;i
nosokomial yang tcrjadi di ruang perawatan luka bakar, 2)
Pada penelitian ini teknik kultur swab Levine memiliki nilai
rumah sakit, terutama pada penderita dengan penyakt
berat.
Dari anahsa data penelitian didapatkan bahwa
secara statistik teknik kultur swab Levine masih belum
dapat mencapai akurasi yang diharapkan (75%)
berdasarkan kultur biopsi jaringan, begitu pula dengan
kedua teknik lainnya (swab sederhana dan Z-stokes).
Tetapi walaupun begitu sensitifitas teknik swab Levine
ditemukan paling baik diantara ketiga teknik swab
tersebut. Levine mempromosikan teknik inj dengan
harapan terjadi peningkatkan akurasi teknik kultur swab
swab Levine belum dapat mencapai nilai minimal
diagnostik yang diharapkan (75%) berdasarkan standar
emas teknik kultur biopsi jaringan, 4) Teknik kultur swab
memiliki kelemahan mendapatkan bakteri koloni
permukaan luka bakaryang cukup berarti(16,25%). Halini
ditunjukkan oleh penelitian ini dengan didapatkannya 4
spesimen multi organisme dan 3 spesimen kultur biopsi
jaringan yang sterll dan 5) penilaian infeksi berdasarkan
karakteristik luka bersifat objektif dan kurang akurat,
dibuktikan dengan didapatkannya 3 hasjl kultur biopsi
jaringan yang steril (akurasi 85%).
Saran
Disarankan agar prosedur kultur surveillance
DAFTAR PUSTAKA
Agus R, 2008. Peran hasil kuttur swab luka yang disertai panas
badan pada penderita luka bakar lebih 20% luas permukaan
tubuh terhadap terjadinya bakterimia. pendidikan dokter
sensitif dibandingkan teknik sederhana karena memiliki
spesialis bedah plastik. UniverstasAirlangga.
Angel D.E, Lloyd P, Carville K, Santamaria N,2O11The clinicat
efficacy
of two semi-q
bbing
identifying
infected cutaneous wounds.
Bornside G.H, Bornside B.B, 19
techniques
in
(s)
tn
moist
swab and tissue biopsy methods for quantitation of bacteria
inexperimental incisionalwounds JournalofTrauma 19(2):
'103-105.
Brentano L, Gravens D.L, 1967. A method for the quantitation of
bacteia in burn wounds Apptied N4icrobiology. 15(3):
670-671 .
infections. Medscape References
ISSN: l4ll-9498
Volume 15, Nomor 2, Juni 2013, hlm 49 -98
Terbit empattali dalam setahun pada bulan Maret, Juni, September dan Desember. Berisi tulisan
yarig diangkat dari hasil penelitian dibidang kesehatan. ISSN : l4ll - 9498
Penasihat
Dodo Anondo
Pengarah
Bangun Trapsila Purwaka
I
I
I
I
I
I
I
i
Penanggung Jawab
lGM. Reza Gunadi Ranuh
Koordinator
Suwanto
Ketua Dewan Penyunting
Eddy Bagus Wasito
Anggota
Anang Endaryanto
Joni Wahyu H.adi
Vicky Sumarki Budi Pramana
Linda Astai
Budi Sutikno
Sahudi
Moch Thaha
Agustina
lswinamo Doso Saputro
Winaiani
Gondo Mastutik
Redaktur
Dyah Erawati
Ferdiansyah
Relly Yanuari Pimariawan
Aryati
Prananda Surya Airlangga
Christinari Ratih
Dewi Poerwandai
Kesekretariatan
Christina M.A. Simatupang
Siti Aminah
Fajar Hariono
Eys Dedeh Herawati
Syailendra Balindo
Diterbitkan Oleh
Bidang Penelitian dan Pengembangan
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
Jl. Mayjend Prof. Dr. Moestopo 6 - I Surabaya 60286 - lndonesia
Telp:62 31 550 1073, Fax:62 31 550 1164
Email : lit.rsds@gmail.com
BULETIN PENELITIAN RSUD
DT SOETOMO
ISSN: l4ll-9498
Volume 15, Nomor2, Juni 2013, hlm 49-98
DAFTAR ISI
49-57
Studi Terapi Kortikosteroid Pada Pasien Sindroma Nefrotik
Jainuri Erik Pratama, Budi Suprapti, Widodo, Agustina
Studi Penggunaan Statin Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Di IRNA Jantung
Shella Phan, Bambang Subakti Z, Muh. Aminuddin
58-64
Pola PenggunaanARV Pada Pasien HIV/AIDS DiUPlPl RSUD Dr.Soetomo Surabaya
Retno Juwita Sari , lndah Srihartini , Erwin Astha Triyono
65-68
Pengaruh Pemberian Topikal Gel Konsentrat Platelet Mempercepat Penyembuhan Luka
Akut Kulit Kelinci
Chairani Fitri Saphira, David S. Perdanakusuma
69 -73
Studi Komparatif Antara
lnfeksi Luka Bakar
Beta Subakti
Tr
I sw i n a
rn o Do sos a p
u
nik Levine Dalam Diagnosa
74-79
ltrasonog rafi Pada Varises Esofagus
80-85
tro.
-eriksaan
U
Penderita Sirosis Hati
I Gde Budi Darmawan, Gusti Ayu lndirawati
Validitas MSCTl 6 Slice Tanpa Kontras Dalam ldentifikaslAppendix
N a n i k Yul i a n a, H a rton o Yu d i S arasti ka
86-89
HubunganAntara Ukuran Normal HeparAnak Dengan Jenis Kelamin, BB, TB Dan BSA Pada
90-94
Pemeriksaan USG
B ib i t S
utarijati,
P riya m
bod o
Crude Chlorella Sebagai Antibakteri Salmonella Pullorum Secara ln Vitro
Sri Chusniati
95-98
STUDI KOMPARATIF ANTARA TEHNIK KULTUR SWAB Z-STROKE DAN TEHNIK LEVINE
DALAM DIAGNOSA IN FEKSI LUKA BAKAR
Beta Subakti Nata'atmadja,
Dept/SMF llmuBedahPlastikDanRekonstruksi FKUnair/RSUD.Dr.SoetomoSurabaya
ABSTRACT: Background:50-75% bum moftalities were caused by uncontrolled bacterial infection, in 2 years period (June 2009 - June
2011) there were 10,38% mortality rate in Dr. Soetomo General District Hospital's burn unit and 60% of it due lo sepsrs. Sepsis in burn
patients mostly originated from suiace burn bacterial contamination or colonizations developed into deeper invasion. ln 2007 a study in our
bum unit found that only 21 .2% surface swab culture that matched blood culture result in 20% TBSA burn patient with sepsis. Levine (1976)
introduced an expected more accurate technique that applies pressure at wound suiace for collection of deeper tissue exudate. A study
found it 78%o accurate in chronic wound infection diagnosis. lt is impoftant to find a better microbiology analysis for bum patients morbidity
reduction.. Objective: The aim of this study was to compare simple, Z-strokes and Levine swab techniques in burn wound infection
diagnosis using tlssue biopsy culture as golden standard. Material and methods: Allcases are categorized as bum patients that already
hospitalized minimaly 7 days in Dr. Soetomo general distict hospital's burn unit and suitable to inclusion citerias. The specimens are
collections of 3 swab culture techniques (simple, Z-strokes dan Levine) and 1 tissue biopsy from pafienls that suspected had burn wound
infection. Specimens lhe n delivered in 4 separated steril tubes to microbiology laboratory for fufther processes. Then qualitative result from
each swabs culture willbe compared statistically. Result' There were 20 patients in 3 months peiod (January 2012 - March 2012) involved in
this study, theywere 14 men and 6women. Mostof burnswere caused byfire (9 patients), thenfollowed by electric injury (6 patients), scald (4
patients) and hot cooking oil (1 patients). Spesimens m ostly collected from trunk region @5%). The majority of patients have 1 0-20% TBSA
bums (35/o). The four techniques have similar result of negative gram baqteria domination (86,25%). Pseudomonas aeruginosa (30%),
Acinetobacter spp (10%o) dan negative coagulaseStaphylococcus (10%) are attopthree tissue biopsy result. We encounter 3 multiorganism
cultures in simple swab and 1 in Levine's. Also there are 3 sterile trssue biopsy culture. We found 6 simple, 7 Z-strokes and 9 Levine swab
results identical to tissue biopsy. The sensitivity of Levine swab technique is at 52, 9%o compare to 35,3% Simple swab and 41 ,2% Z-strokes,
with p = 0,001 McNemar (p>0,05) dan p = 0,219 Kappa (p1 jenis bakteri
(multiorganisme) pada 3 teknik swab sederhana dan 1
swab Levine. Dari hasil perbandingan ketiga teknik kultur
swab dengan biopsi jaringan, didapatkan 6 kultur swab
sederhana, 7 swab Z-strokes dan 9 swab Levine sesuai
dengan biopsi jaringan (Gambar 3). Didapatkan 2
penderita dengan keempat teknik dengan hasil yang
seragam.
Dilakukan uji diagnostik McNemar dan Kappa
[abel 2) pada data kualitatif penelitian dan
didapatkan
bahwa teknik swab Levine belum dapat mencapai tingkat
akurasi yang diinginkan (75%) berdasar standar emas
kultur biopsi jaringan (p = O,OO] McNemar dan p = 6,219
Kappa ), tetapi nilai sensitifitas tekni k swab Levine (52,9%)
masih lebih baik diantara kedua teknik lainnya (35,3% dan
41,2%).
I
Pembahasan
Jalan masuk (port de' entre) bakteri untuk
menyebabkan bakterimia pada penderita luka bakar
beragam caranya, dapat melalui: luka akibat jarum infus/
kateter vena sentral, translokasi bakteri saluran
pencernaan, infeksi saluran pernafasan dan infeksi
saluran kemih, dan akibat infeksi lukanya sendiri, cara
yang terakhir ini merupakan yang tersering (Sittig
K,
Deitch EA, 1988). Kondisi luka terbuka yang luas, adanya
jaringan nekrotik yang signifikan dan status imunitas yang
tidak seimbang (imunosupresi) menyebabkan mudahnya
terjadi kondisi ini. Permukaan luka bakar relatif selalu
beresiko terkontaminasi (kolonisasi) dan mudah
berkembang menjadi invasi jaringan lebih dalam sampai
dengan menjadi infeksi dan bakterimia (Loebl EC, Marvin
JA, Heck EL, 1974), oleh karena itu perlu dilakukan
pengawasan berkala melalui kultur surveillance luka bakar
sebagai tindakan preventif maupun kuratif. Pilihan metode
paling sering adalah teknik swab atau biopsi jaringan,
dimana swab mudah dan relatif lebih murah, sedangkan
biopsi jaringan walaupun dianggap sebagai standar emas
diagnostik infeksi jaringan, memiliki kendala seperti: lebih
sulit, Iebih mahal dan merupakan suatu tindakan invasif.
Untuk mengurangi kebutuhan penggunaan
prosedur biopsi jaringan yang tidak perlu, banyak yang
berusaha mengembangkan teknik baru maupun
modifikasi. Levine mencoba suatu modifikasi teknik swab
yang bertujuan memperoleh eksudat dari jaringan yang
lebih dalam, dengan penekanan pada area dan waktu
tertentu. Ada studi yang mendapatkan tingkat sensitifltas
teknik inisampaidengan 78% (Angel DE, Lloyd P, Carville
K, Santamaria N, 2011). Pada penelitian ini dilakukan
perbandingan teknik Levine dengan beberapa teknik swab
lainnya (salah satunya prosedur rutin) dengan mengacu
kepada blopsi jaringan sebagai standar emas.
Dari hasil keseluruhan tehnik ditemukan
dominasi bakteri gram negatif sebagai penyebab infeksi
dan kontaminasi/kolonisasi luka bakar (86,25%).
Pseudomonas aeruginosa (30%), Acinetobacter spp
(10%) dan Staphylococcus coagulase negatif (10%)
menempati tiga tempat urutan teratas dari kelompok ini.
Pada penelitian sebelumnya di unit luka bakar yang sama,
didapatkan Pseudomonas aeruginosa (21,6 %) dan
Acinetobacter spp (50%) sebagai penyebab utama
bakterimia pada penderita luka bakar >20o/o luas
permukaan tubuh (Agus R, 2008). Pseudomonas
aeruginosa adalah bakteri yang sering menyebabkan
infeksi p.ada binatang dan manusia, dapat ditemukan di
permukaan kulit, tanah, air dan lingkungan buatan
manusia seperti rumah sakit. Dikenal sebagai bakteri
penyebab infeksi nosokomial rumah sakit karena
di berbagai macam
kemampuannya bertahan hidup
permukaan. Memiliki kemampuan untuk menginfeksi
jaringan yang rusak atau manusia dengan sistem imun
yang menurun, hal tersebut membuat luka bakar
merupakan kondisi ideal untuk bakteri ini. Acinetobacter
spp juga memiliki kemampuan hidup di berbagai macam
permukaan (basah dan kering) di lingkungan rumah sakit
seperti halnya Pseudomonas aeruginosa. Sering menjadi
sumber infeksi pada penderita yang non-ambulatoir atau
dalam kondisi sakit berat, terutama spesies Acinetobacter
baumannii. Staphylococcus coagulase negatif merupakan
bakteri gram positif yang sering mengkolonisasi kulit
manusia (flora normal) (Roth RR, JamesWD, 1988).
ElSwab sederhana
ISwab Z-Strokes
trSwab Levine
trTidak ada yang
Gambar 3. Distribusi kesesuaian hasil antara ketiga teknik swab dengan kultur biopsi jaringan.
Tabel 2. Hasil analisis uji diagnostik data penelitian.
Teknik Swab
Sensitifitas
Sederhana
35,30/o
1000/o
0,219
41,20h
100%
1000/0 78,6%
1000/o 76,9%
0,001
Z-Strokes
0,002
0,168
Levine
52,gVo
1O0o/o
100%
0,008
0,089
Spesifisitas
NPP
NPN
72,7%
(p) McNemar
(p) Kappa
78 Buletin Penelitiin RSUD Dr Soetonn, yolu'ne j5, No,nor
2,
Ap.it - J ni 2A13, htm
Walaupun dianggap relatif avirulen, saat inimulai
sering ditemukan sebagai penyebab llakterimia yang
signifikan. Penderita beresiko bila menggunikan
prostesis, kateter intravaskuler atau dalant kondisi supresi
sistem imun. Kettga bakteri di atas dikenal sebagai
penyebab infeksi nosokomial yang sering dj lingkungan
Z4
- 79
spp ('107o) dan Staphylococcus coagulase negatif (10%).
Dapat disimpulkan masih tingginya angka kejadian infek;i
nosokomial yang tcrjadi di ruang perawatan luka bakar, 2)
Pada penelitian ini teknik kultur swab Levine memiliki nilai
rumah sakit, terutama pada penderita dengan penyakt
berat.
Dari anahsa data penelitian didapatkan bahwa
secara statistik teknik kultur swab Levine masih belum
dapat mencapai akurasi yang diharapkan (75%)
berdasarkan kultur biopsi jaringan, begitu pula dengan
kedua teknik lainnya (swab sederhana dan Z-stokes).
Tetapi walaupun begitu sensitifitas teknik swab Levine
ditemukan paling baik diantara ketiga teknik swab
tersebut. Levine mempromosikan teknik inj dengan
harapan terjadi peningkatkan akurasi teknik kultur swab
swab Levine belum dapat mencapai nilai minimal
diagnostik yang diharapkan (75%) berdasarkan standar
emas teknik kultur biopsi jaringan, 4) Teknik kultur swab
memiliki kelemahan mendapatkan bakteri koloni
permukaan luka bakaryang cukup berarti(16,25%). Halini
ditunjukkan oleh penelitian ini dengan didapatkannya 4
spesimen multi organisme dan 3 spesimen kultur biopsi
jaringan yang sterll dan 5) penilaian infeksi berdasarkan
karakteristik luka bersifat objektif dan kurang akurat,
dibuktikan dengan didapatkannya 3 hasjl kultur biopsi
jaringan yang steril (akurasi 85%).
Saran
Disarankan agar prosedur kultur surveillance
DAFTAR PUSTAKA
Agus R, 2008. Peran hasil kuttur swab luka yang disertai panas
badan pada penderita luka bakar lebih 20% luas permukaan
tubuh terhadap terjadinya bakterimia. pendidikan dokter
sensitif dibandingkan teknik sederhana karena memiliki
spesialis bedah plastik. UniverstasAirlangga.
Angel D.E, Lloyd P, Carville K, Santamaria N,2O11The clinicat
efficacy
of two semi-q
bbing
identifying
infected cutaneous wounds.
Bornside G.H, Bornside B.B, 19
techniques
in
(s)
tn
moist
swab and tissue biopsy methods for quantitation of bacteria
inexperimental incisionalwounds JournalofTrauma 19(2):
'103-105.
Brentano L, Gravens D.L, 1967. A method for the quantitation of
bacteia in burn wounds Apptied N4icrobiology. 15(3):
670-671 .
infections. Medscape References