Alamat Redaksi Jurusan Teknologi Pangan FTI- UPN "Veteran" Jawa Timur Jalan Raya Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya - 60294 Telp. (031) 8782179- Fax (031) 8782257
t.
I
,
:
::i
riri
,,'.:.;: '
NE
GAN
Ilrn. nilTilfi ru,ffiIilHl, [tP.
upil "Y[T[a[!["" I[1T[ TI]IUR
$uailslrfi
f 978*4T63
VOi;2' N0; 2' Dg$embdr 20ffi
ISSN'
lssN
JURNAL
TEKNOTOGIPANGAN
Vol. 1. No.
1978-41 63
1
Pelindung
Dekan Fakultas Teknologi lndustri UPN "Veteran" Jatim
lr. Bambang Wahyudi, MS
Penanggung Jawab
Ketua Jurusan Teknologi Pangan
Mitra Bestari
DR. Drh. Hario Puntodewo, MAPP.Sc
Dr. lr-. Chusnul Hidayat, MSc
Dr. lr. Tejasari, MSc
Prof. DR. lr. Hari Bowo, MS
Pimpinan Redaksi
lr. Titi Susilowati, MT
Kesekretariatan
drh. Ratna Yulistiani, MP
Penyunting
lr. Latifah, MS
tr. Tri Mulyani S, MS
lr. Enny Karti BS, MP
Ir. Sri Winarti, MP
Rosida, STP, MP
lr. Murtiningsih
Dedin FR, STP, M.Kes
Produksi dan LaY-Out
Dra. Jariyah, MP
lr. Rudi Nurismanto, MSi
Keuangan
lr. Ulya Sarofa, MM
Distribusi, Promosi dan lklan
lr. Sudaryati HP, MP
lr. Sri Djajati, MPd
Alamat Redaksi
Jurusan Teknologi Pangan
FTI - UPN "Veteran" Jawa Timur
Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya - 60294
Raya
Jalan
(031)
8782179 - Fax (031) 8782257
Telp.
e-mail : tp-upniatim @Yahoo.com
tp@upnjatim.ac.id
Juna 2007
REKAPANGAN
JI.'RITIAL
TEKNOLOGIPANGAN
tssN 1g7B-41 63
Vol. 2. No. 2 - Desember 2008
DARI REDAKSI
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT dan berkat ridhoNya, maka Jurnal REKAPANGAN - Teknologi pangan FTI upN "Veteran" Jawa
Timur dapat diterbitkan dalam dua kali terbitan setahun setiap bulan Juni dan
bulan Desember.
Penerbitan Jurnal REKAPANGAN pada butan Desember 2008
diharapkan dapat berjalan lancar dan berguna bagi para pembaca.
Redaksi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama para
peneliti atas partisipasinya mengirimkan karya ilmiahnya berupa artikeisehingga
Jurnal RETGPANGAN
ini dapat diterbitkan.
Redaksi selalu membuka
kesempatan bagi para penulis lainnya untuk ikut berpartisipasi pada penerbitanpenerbitan selanjutnya.
Kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi kelancaran
Jurnal REI(APANGAN ini, dan semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Surabaya, Desember 2008
Redaksi
P-"
NEKAPAITIGAITI
JU$IAL
ISSN 1978.[163
t'HNOIOGI PANGAI{
vot. 2. No. 2 - Dcsember 2008
DAFTAR ISI
Dendeng Restrukturisasi Kaya Serat Dari Daging Dan Kluwih llengan
Na-Alginat $ebagai Bahan Pengikat
Sri Wnarti, Enny KaftiBasukiSus/onrngsrfr, dan Rachma Dian
Ekstraksi Nah{um Alginat Dari Sargas$um Filipendula
SudaryatiHP dan RetnoW. H.
I
'
1-8
9-13
Susu Formula Kedelai Yang Diperkaya Laktofierin : Pengaruhnya
Tertadap KadarZat Besi, Kolesbrol, Trigliserida, Hdl Dan
Ldl Darah Anak Tikus (Rattus norvegicus)
Enny
PurwatiNudaili......
14-19
:
Pembuatan Puree Jambu Biii Herah (Kaiian Konsentrasi Asam Sitrat
Dan Lama Penyimpanan Pada Suhu Kamar!
Ratna Y. , Rosida dan Lia Kusuma W.
ZAZ9
Pembuatan Sosls Kacang Tunggak Dengan penambahan
Gluten Dan Curd Limbah Pengolahan VCO
Rudi Nurismanto, Sri Wnarti, Latifah dan Flory Marta Margaretta
3&36
Penentuan Jumlah Bibit Pada Proseg Pembuatan Gula Siwalan
(Borassus flabellifer Linn)
Kristal: Kaiian Aspek tutu Produk Dan Finansial
Fungki Sri Rejeki, Tri Rahayuningsih dan Anita Nurmawati.
3747
Penggunaan Gliserol llonostearat Pada Proporsi Tepung
Kacang Hifau Dengan Tepung Beras Dalam Pembuatan Cake
Enny Kafti Basuki Susiloningsih, Ulya Sarofa dan Gita Unut..........
4&54
............
P$,
'Rttipg,J4m;b,q
Bl.ii Merah (Ratna
X
Rgsida dan Lia Kusumr W.r
20
PEMBUATAI\ PUREE JAMBU BIJI MERAH
(KAJIAN KONSENTRASI ASAM SITRAT DAN LAM.A, PENYIMPANAN
PADA SUHU KAMAR)
Ratna Y. *, Rosida * dan Lia Kusuma W. **
* Staf Pengajar Program Studi Teknologi
Pangan FTI LJPN ,.Veteran', Jatim
** Alumni Program studi Teknologi pangan
FTI upN,,veteran,, Jatim
ABSTRACT
is product- lilce mush yielded from fruit with crushing process. Red
Guava fruit
-Puree
is good as row material of making puree because having high vitamin C content
and can
improve trombosite amount in dengue pasien. The problen of iaking pureefrom
red guava is
browning reaction, vitayin c degradation and siort time ;f shelf ttia. rni
arm of cftrii acid
addition was to inhibited browning reaction, lengthening o juioi ti t reping and'mainnining
of vitamin C content. The purposes of this research *ri ti drtrr*ine tie e/fect of citric acid
concentration and time-of keeping at room tenperqture against red guava puree qiatity.
This research used factorial in Complete Randomizid oesign-*itl, 't*o
faitors'and two
repetition. First factor are citric acid concentration
@ %, 0.3 %o, 0,6 ?6 o"a o,g lz4 aia the
secondfactor is time of keeping (0, 2, 4 and 6 days)i. This results of research
indicated that
best treatment are citric acid concentration 0,3 % which can to lengthen
a period -iiri
to keeping
four days at room temperature. puree Guava yielded from this i"or*rri nrri
*ia
0,3897%q pH 2,9, intensity red colour 2g,70, Aw 0,g25b, btal microbe 4,9196 Log
cF(J/ml,
vitamin C content 36,9045 , total solid 12,4740 %. The result of hedonic test
, frrii i,zO,
tlavor 2,20 and colour 3,1 5
Keyword : Red guavo puree, Citric ocid room lemryrature.
PENDAHULUAN
kenampakan
brji (Psidium guajava) atau
guava dalam bahasa Inggris, merupakan
salah satu buah tropika yang kaya akan
kandungan giz;- terutama vitamin C dan
vitamin A. Diantara berbagai jenis buah,
selain mengandung vitamin A sebesar 25
S.I jambu blji juga mengandung vitamin C
yang paling tinggi dibanding buah-buahan
Jambu
lainnya seperti jeruk manis yang mempunyai
dan
perubahan komposisi
kimia dari jambu brji
l
gg3).
(Nuswarmahaeni,
Pada saat musim, buah jambu blji
melimpah menimbulkan masalah bagi para
petani, tidak hanya harganya rendah tetapi
juga mudah mengalami kerusakan karena
masa simpan buah yang relatif pendek.
usaha-usaha pengolahan yang tepat dapat
digunakan untuk memperpanjang mulsa
blji, seperti pures (bubur
simpan jambu
kandungan vitamin C 49 mg 100 grarn.
Kandungan vitamin C pada jambu brji
buah).
adalatr 87 mgllOO grirm (Anonymous, 2006).
intermediate
Selain banyak mengandung zat gizi,
jambu blji juga mempunyai nilai ekonomis
yang tinggi dan biasanya dikonsumsi dalam
umbi/daging buah yang dipanaskan. puree
bentuk segtr. Buah jambu blji tergolong
buah yang cepat rusak dan tidak tahan dalam
jangka waktu yang lama. Kerusakan-
kerusakan tersebut diantaranya
karena
penangananan pasca panen yang kurang
msmadai, metabolisme
dan
respirasi
schingga mengalami perubahan morfologi,
Puree (bubur buah) adalah produk
yang berbentuk
lurnatan
digunakan sebagai bahan dasar pembuatan
saos, makanan bayi, selai maupun es krim
(Luh, 1980). Pengolahan jambu brji menjadi
puree (bubur buah) dapat mempertahankan
nilai gizi dan cita rasa, memudahkan dalam
distribusi, serta meningkatkan
nilai
ekonomisnya (Rahmawati, dkk, 2003).
Permasalahan yang dihadapi dalam
proses pembuatan puree jambu brji adalah
2t
terjadinya pencoklatan, masa simpan puree
yang kurang maksimal, dan banyak terjadi
penurunan kandungan vitamin terutama
vitamin C didalam bahan. Upaya
pengendalian yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya pencoklatan dan
memperpanjang miNa simpan serta untuk
mempertahankan nilai gizi puree terutama
vitamin
c
adalah dengan cara penambahan
asam sitrat.
Menurut Hui (1992), peranan
asrrm
sitrat adalah untuk mengontrol keasaman/pH
produk. Pengontrolan pH yang tepat akan
mencegah pertumbuhan mikrobia dan
bertindak sebagai pengawet. Menurut
Susanto dan Saneto (1994); €Nam sitrat dapat
menurunkan pH media dimana enzim
penyebab pencoklatan beradq sehingga
Alat yang digunakan untuk analisa
adalah Minolta photo color Reader, oven
listrik, pHmeter, refraktometer, buret, labu
ukur, pipet tetes, pipet volume, gelas ukur,
Erlenmeyer, timbangan analitik, botol
timbang, kertas saring, dan cawan petri,
inkubator, mikropipet.
Rancangan Penelitian
Rancangan percobtuul yang
digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) pola faktorial dua faktor. Faktor I
adalah konsentrasi asam sitrat ( 0 yo,0,3 yo,
0,6 % dan 0,9 oA), faktor
adalah lama
penyimpanan (0,2,4 dan 6 hari). Jika hasil
analisis ragam terdapat perbedaim yang
nyata dilanjutkan dengan
Duncan
(DMRT) (Gasperz, I 99 I ).
II
uji
akti fi tasnya terham bat.
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk rnengetahui pengaruh konsentrasi
asam sitrat dan lama penyimpanan puree
terhadap kualitas puree jambu
blji merah.
Parameter yang Diamati
I.
2.
pH dengan pHmeter (Apriyantono, I 9g9)
Total padatan terlarut
refraklorneter (AOAC, I 989)
METODE PENELITIAN
Bahan dan Alat
Bahan dalam pembuatan puree
jambq brji adalah buah jambu b,ji yang
diperoleh
dari Giant Hyper
Markei
Margorejo dan asam sitrat yang diperoleh
dari toko kimia di Surabaya.
Bahan untuk analisa
meliputi
aquades, Iarutan amylum loh,larutan iodium
0,01 N, phenolptalein lyo,larutan NaOH 0,1
N, larutan buffer, plate count agar (pCA)
dan pepton.
AIat yang
digunakan
pembuatan puree jambu
blji
stainless, blender,
untuk
adalah pisau
timbangsil,
listrik, panci stainless,
telenan, sendok, termometer, dan botol
kompor/pemanas
gelas.
3. Kadar air metode oven
dengan
(Sudarmadji,
teeT)
4. Kadar vitamin c metode titrasi Iodium
5. (Sudarmadji, lg97)
6. Total asam metode titrasi 0,1 N NaOH
(Sudarmadji, lgg97)
7. warna dengan Minolta photo color
Reader
8.
9.
Perhitungan jumlah mikroba metode Tpc
(Total Plate Count) (Fardim, l9g9)
Uji organoleptik meliputi : aroma, warna
dan rasa (Kartika, I98B).
Pembuatan Puree,Jambu BijiMErah (Ratna Y. Rosida dan Li-a KusumA,W.)
Analisa : - pH
- kadar vitamin C
- kadar air
- total padatan terlarut
Pemisahan
22
kulit
Pemotongan
Jambu
biji : air = 4;
l
Penghancuftul
->
Pemisahan
biji
Bubur buah @ 100 g
Pencampuran ztsam sitrat
a/o
dan 0,9 'A
(0 Yq 0,3 o/q 0,6
bb
Pemanasan (T 85 - 88o C, 15 menit)
Pendinginan
Puree Jambu
biji
->
Analisa :
- Uji Organoleptik rasa
Analisa :
-pH
- Total padatan terlarut
- Total Asam
- Kadar Vitamin C
-Aw
- Warna
:'Jjl3l,H5[J,t
(warna dan aroma)
Gambar
l.
Diagram alir pembuatan puree
"iambu
biji merah
Pqfnbqatan PureeJambu BU,i Merah (Ratna Y, Bosida dan Lia Kugun_ra W.)
HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Hasil Analisa Produk Puree Jarnbu
Biji Merah
l. Aktivitas Air (aw)
A. Hasil Analisa Bahan Awal
Hasil analisis aktivitas air (a*) puree
jambu blji merah disajikan pada gambar 2.
bel I. Hasil
abel
H iI analisa iambu biii merah
Komposisi
Jambu biji
merah
4,0
pH
Total padatan terlarut (%)
10,3 104
Vitamin C (mdl00g)
55,2159
Gambar 2, menunjukkan bahwa
semakin lama penyimpanan dan semakin
Hasil analisis awal dapat dilihat
pada Tabel I . Menurut Anonymous ( 1996),
kadar vitamin C dan kadar air pada jambu
brji masing-masing adalah 87 mgll00 gr dan
86 a
. Adanya perbed aan kadar vitamin C
dan kadar
air
disebabkan karena perbedaan
varietas, tempat turnbuh
23
dan
tingkat
kematangan buah.
rendah konsentrasi asam sitrat maka
aktivitas air (a*) puree jambu blji merah
akan semakin tinggi. Hal ini karena asam
sitrat bersifat higroskopis yang mampu
mengikat air bebas sehingga semakin rendah
konsentrasi asam sitrat maka semakin
rendah air bebas yang diikat oleh asarn sitrat
, sehingga nilai a* puree jambu blji merah
juga meningkat. Semakin lama penyimpanan
menunjukkan peningkatan nilai aw produk,
Hal ini disebabkan karena kondisi
lingkungan tempat
penyimpanan
mempunyai kelembaban udara yang tinggi
0.9600
0.9400
0.9200
0.9000
w0.8800
A
0.8600
y-o.OtA+O8,7
f,!= 08a
0.8400
0.8200
0.8000
0.7800
0
& Asam sitrat A
la*a
Penyimpanan
%
I
f,
%
A Asam sitrat 0,6
t?r9ril
15
Asam sitrat O"S %
Asam sitrat 0.g a/o
Gambar 2. Hubungan antara perlakuan konsentrasi asam sitrat dan lama penyimpanan
terhadap o,, puree jambu blji merah
(RH 85 %) serta bahan pengemas yang
digunakan adalah pengemas plastik yang
mempunyai pori-pori yang mudah ditembus
oleh udara sehingga produk puree akan
menyerap uap air dari lingkungan
sekitarnyq sehingga nilai a* dari puree
meningkat.
Hal ini
disebabkan karena
jambu brji merah semakin meningkat.
semakin rendah konsentrasi asam sitrat dan
semakin lama penyimpanan menyebabkan
2, Total Mikroba
menin
Hasil analisis total mikroba
b,ji merah semakin
gkat, sehingga pertumbuhan
aw puree jambu
puree
jambu brji merah disajikan pada gambar 3.
I
Gambar 3, rnenunjukkan bahwa
semakin lama penyimpanan dan semakin
rendah konsentrasi asarn sitrat maka total
mikroba puree jambu blji merah semakin
mikroorganisme semakin
dimana
U
rneningkat,
merupakan air bebas yang dapat
Pembuqtan Suree Jambu
Biji Merah
(Ratna Y. Rosida dan Lia Kusuma W.)
dimanfaatkan mikroorganisme
untuk
pertumbuhannya.
Selain itu asam sitrat merupakan
ilsam organik yang mempunyai aktivitas
24
antimikrobia sehingga semakin tinggi
konsentrasi asam sitrat maka pertumbuhan
mikroba semakin turun.
8.0000
7.0000
I o oooo
s oooo
I
g 4.0000
I
s.oooo
T z.oooo
1.0000
0.0000
05
Lama Penvim
w Asam sitrat 0 %
l Asam sitrat 0.6
10
15
anan (hari
E
t
o/o
Asam sitrat 0,3 o/o
Asam sitrat 0.9 %
Gambar 3. Hubungan antara konsentrasi asam sitrat dan lama penyimpanan terhadap total
mikroba puree jambu biji merah
3. Total Asam
Hasil analisis total asam puree jambu biji merah disajikan pada gambar 4.
0.7000
0.6000
|^
0.5000
y
m
a
0.4000
F
0.3000
?
0.20m
I
=oo3& +0298
FF: 0887
0.1000
0.0000
A
Asam sitrat A,6 a/o
I
t
Asam sitrat 0,3 %
Asam sitrat 0,9
o/o
Gambar 4. Hubungan antara perlakuan konsentrasi asam sitrat dan lama penyimpanan
terhadap total asam puree jambu biji merah
Gambar 4. menunjukkan bahwa
sernakin lama penyimpanan dan semakin
tinggi konsentrasi asam sitrat maka total
asam puree jambu brji merah akan semakin
meningkat. Hal ini disebabkan karena asam
sitrat merupakan jenis asam organik yang
mudah larut dalam air, sehingga semakin
tinggi
konsentrasi asam
sitrat akan
mengakibatkan naiknya total asam. Selanra
penyimpanan terjadi peningkatan total
yang
mikroba
dapat menyebabkan
perombakan senyaw a - senyawa karbohidrat
oleh aklivitas mikroba yang dapat
menghasilkan asurm - asam organik sehingga
akan meningkatkan total asam.
PembH?tan Puree Jambu
Blji.Merah (RatnLY. Rosida dan Lia Kusunru W.)
25
5. pH
Hasil analisis pH puree jambu brji merah disajikan pada gambar 5.
4.5000
4.0000
3.5000
326r + 3to
3.0000
H
R,
2.5000
.0392
y. {363x } a025
R' .0t76
p 2.0000
y.
1.5000
-O275r r 3!23
R, r 0390
1.0000
0.5000
0.0000
5
10
15
Lama Penyimpanan (hari)
&
Asam sitrat 0 %
l_Asam sitrat
Gambar
5.
0.0
o/o
r
Asam sitrat AS a/o
Asam sitrat 0,9 %
Hubungan antara perlakuan konsentrasi asam sitrat dan lama penyimpanan
terhadap pH puree jambu biji merah
Gambar 5. menunjukkan bahwa
semakin lama penyimpanan dan semakin
tinggi konsentrasi asam sitrat maka pH
puree jambu btji merah akan semakin
rendah. Hal ini disebabkan karena semakin
lama penyimpanan dan semakin tinggi
konsentrasi asam sitrat maka totar asam
yang dihasilkan semakin tinggi sehingga
menyebabkan semakin banyak ion ion H*
yang terlepas dan menyebabkan pH puree
semakin rendah.
6. Warna
Hasil analisis warna pada
puree
jambu brji merah disajikan pada gambar 6.
32.0000
31 .0000
30.0000
y
r O85x+ 31.Q
29.0000
28.0000
y= -O89x+ 3135
FF=098
27.0000
26.0000
25.9900
5
0
10
Lama Pe qyimpanan (hari)
@ Asam sitrat a%
l
Gambar
6.
Asam sitrat 0,6 %
H Asarn sitrat A,3
: Asam sitr:at A,g
o/o
o/o
Hubungan antara perlakuan konsentrasi asam sitrat dan tama
penyimpanan terhadap nilai a+ puree jambu biji merah
Gambar 6. menunjukkan bahwa
Hal ini disebabkan karena semakin
semakin lama penyimpanan dan semakin
rendah konsentrasi asam sitrat dan
rendah konsentrasi asam sitrat maka nilai
semakin lama penyimpanan aw puree
a* untuk warna merah semakin turun.
semakin meningkat, sehingga intensitas
PeFbuatan Puree J,afnlu.Biji. Mefah (Ratna Y. Rosida.elan Lia Kuquma W.'r
26
warna antosianin semakin menurun.
Menurut Purnomo ( 1995), intensitas
warna antosianin dalam larutan air-
dan warnanya akan hilang pada nilai
sekitar 0,63 dan 0,79.
gliserol meningkat bila nilai aw menurun
7, Kadar Vitamin C
aw
Hasil analisis kadar vitamin C puree
jambu brji disajikan pada gambar 7 .
.
50.0000
h +s. oooo
I
y=-172q +Q.37
oo oooo
FF
a0S2
flrss.oooo
y = -l 78,x+ 42il
Rt= 0.991
bso oooo
lr 25.0000
plo. oooo
Irs
f, r
ft
oooo
o.oooo
s.oooo
)00
.Lama5 Penyimpanan (hdiD
.lq
Asam sihat 0 %
sifat 0,6 %
A Asam
fit
)
Asam
Asam
1s
sifat
sifat
A,3 o/o
A,g o/o
Gambar 7. Hubungan antara perlakuan konsentrasi asam sitrat dan lama penyimpanan
terhadap kadar vitamin C puree jambu biji merah
Gambar 7. menunjukkan bahwa
semakin lama penyimpanan dan semakin
rendah konsentrasi asam sitrat, maka kadar
vitamin C puree jambu b,ji merah akan
semakin turun. Hal ini disebabkan karena
semakin tinggi konsentrasi asam sitrat
menyebabkan kondisi asam yang dapat
rnempertahankan kandungan vitamin C,
dimana dalam kondisi asam
dapat
menghambat terj adinya reaksi oksidasi.
Sedangkan
semakin
lama
penyimpanan kandungan vitamin C
cenderung menurun, hal ini disebabkan
karena selama penyimpanan puree jambu
brji merah disimpan dalam pengemas plastik
yang mudah ditembus cahaya dan
mempunyai pori - pori yang memungkinkan
keluar masuknya udara sehingga
dapat
terjadi reaksi oksidasi atau degradasi vitamin
C yang disebabkan oleh autooksidasi asam
askorbat.
8. Total Padatan Terlarut
Hasil analisis nilai total padatan
terlarut puree jambu blji merah disajikan
pada garnbar 8.
Pembuatan P-uree Jambu
s
Y
Biji Merah
(Ratna Y. Rosida dan Lijr Kusuma W.)
16.0000
27
y= 0.3758x + 1'1.572
R2 =
14.0000
3
lG,
0.8994
7115x+ 10,319
{rJ
12.0000
R2 =
0.9953
E
l-
y= 0.3723x+ 9.0391
o 10.0000
R2 = 0.9584
y= 0.4709x+ 11.898
Fl-
G,
{.,
fi,
1'
(E
(L
I
(U
{ra
o
l-
8.0000
R2 =
0.9995
6.0000
4.0000
2.0000
0.0000
5
[_-
t;
i
I
I
I
I
10
Lama Penyimpanan (hari)
x Asam sitrat 0,3 o/o
Asam sitrat 0 a/o
I Asam sitrat 0,9 %
Asam sitrat A,6 o/o
Gamba r 8. Hubungan antara perlakuan konsentrasi asam sitrat dan lama
penyimpanan terhadap total padatan terlarut puree jambu biji merah
Gambar 8, menunjukkan
bahwa
semakin lama penyimpanan dan semakin
tinggi konsentrasi asam sitrat maka total
padatan terlarut puree jambu b,ji merah
cenderung semakin meningkat. Hal ini
disebabkan karena sernakin meningkatnya
konsentrasi asam sitrat dan semakin lama
penyimpanan maka semakin meningkat pula
asam yang dihasilkan (Gambar 9), dimana
asam sitrat merupakan asam organik yang
bersifat mudah larut dalam
air sehingga
total
C. Uji Organoleptik
l.
Hasil uji Friedman
menunjukkan
penyimpanan berpengaruh nyata (p S 0,05)
terhadap rasa puree jambu brji merah pada
hari ke
-
0.
KesuKaan rasa Duree lamDu biii
Dlll merah
Jumlah Rangking
Perlakuan
Asarn sitrat 0 %
Asam sitrat 0,3
Asam sitrat 0,6
Rasa
perlakuan konsentrasi asam sitrat dan lama
asam yang dihasilkan dapat meningkatkan
Tabel 9. Nil ar rara-rara
ungKaI
ta rat ti
padatan terlarut puree jambu brji
merah.
60
o/o
70
Yo
42.5
Asam sitrat 0,9 oA
27.5
Ket : semakin besar nilai rangking maka semakin disukai
Tabel 9 menunjukkan
perlakuan yang mempunyai
bahwa
nilai rangking
paling tinggi yaitu pada perlakuan
konsentrasi asam sitrat 0,3 % karena
menghasilkan puree jambu brji merah
dengan rasa asirm yang cukup dan disukai
panelis. Menurut Buckle ( 1987),
yang tepat dapat
konsentrasi asam
melengkapi kekurangan yang ada didalam
buah itu sendiri atau memberikan warna dan
rasa yangterbaik.
2,
Warna dan Aroma
Hasil uji Friedman menunjukkan
perlakuan konsentrasi asam sitrat dan lama
penyimpanan berpengaruh nyata (p S 0,05)
terhadap warna puree jambu biji merah,
Pembuatan Puree Jambu
Bijj Merah (Ratna,Y.
Rosida dan Lia K,usuma W...t
28
Tabel 10. Nilai rata-rata tingkat kesukaan warna puree jambu biji meralr
Perlakuan
Konsentrasi
Lama
Jumlah
Jumlah
Rangking
Rangking
Aroma
Warna
Asam sitrat
(%)
Penyimpanan
0
0
228
239.5
0
2
208
170.5
0
4
t20
160
0
6
82.5
0r3
0
240.5
0r3
2
242.5
236.5
194
0,3
0,3
4
t28
153
6
78.s
98
Egl
rrrututtutitllltutlilr''r}rtttttllttllil$
trll"'trrr,' il[ii]lilllllllllltri'illllll
'i, lllllltlllllttliiiiiiilltlif iillHll
, Jliil,,
dnF
0,6
0,6
0
247
2
227
0r6
4
154..5
016
6
84.s
246
201
2t3
0rg
4
167.5
133
,,fll
,,,ltlrl11:;;,
11*"'rllllTf,llllllllllllllllltllll
1,.-r'"11ii1
lllllli:Iff
:ll:liltttfiili,ll
;"
'*i'
lliilllll
'
t]*"il
'i
*"lirrl"
r
1'lllllllll$lllillilllll
t22
249.5
"
rrrltillllllliiiilllllllllllllll
177
0
85. s
,rlllllllllllllillllllllllllll,,,
iitttttutlil'.1'iiilililrrrtttt
43.5
2
6
1.. * ,|, i,,:"',
ffif,'
+u,t
.5
0,9
0,9
0,9
!
f'r *.,."
241
I
'lllllllllllllll
iilii.iilttiillllll,i
(hari)
9l
il"llttttttttt[ttu
'il'llilulfill
:
..,.l,iili,, tlli,,,'1,,,,,,
lililrll
rlllllllllll
r,ilrrtr,rllll
rull
124.5
,;,,rlrtrl
Ket : semakin besar nilai maka semakin disukai
-*
..,,,,,,.'r1tt,tr1,,
,;
!
trtlrl*u''
'
,ttliil
Tabel l0 menunjukkan bahwa
perlakuan yang mempunyai
nilai rangking
paling tinggi yaitu pada perlakuan
konsentrasi asam sitrat 0,9 % dan lama
penyimpanan 0 hari karena menghasilkan
puree jambu
blji merah dengan warna merah
yang disukai. Hal ini disebabkan
karena asam sitrat dapat mempertahankan
warna puree sehingga semakin tinggi
CIerah
konsentrasi asam sitrat maka semakin besar
kemampuannya untuk mempertahankan
warna. Sedangkan nilai rata-rata aroma
puree jambu blji merah menunjukkan
hahwa perlakuan yang mempunyai nilai
rangking aroma paling tinggi yaitu pada
perlakuan konsentrasi asam sitrat A,9
lama
oA dan
penyimpanan 0 hari karena
menghasilkan puree jambu blji merah
dengan aroma yang segar yang disukai
panelis. Semakin lama penyimpanan maka
aroma yang dihasilkan semakin tidak disukai
panelis.
Hal ini disebabkan karena
selama
penyimpanan terjadi degradasi senyawa-
senyawa pembentuk aroma pada puree.
Senyawa yang paling tajam aromanya
adalah propanathiol dan dietilthioeter.
Semakin besar konsentrasi asam
sitrat yang ditambahkan maka pH akan turun
dan akan menghambat aktivitas mikroba
untuk menghasilkan asam-asam organik
sehingga produk akan tetap berbau segar.
Menurut Siswoputranto ( 1984), aroma buah
disebabkan oleh senyawa butirat dan asam
organik lain yang mudah menguap atau
volatil.
KESIMPULAN
l. Terdapat interaksi nyata
antara
perlakuan konsentrasi asam sitrat dan
larna penyimpanan terhadap kadar air,
total asam, pH, total mikroba, kadar
vitamin C, intensitas warna merah dan
total padatan terlarut.
2. Konsentrasi asam sitrat 0,3 % dapat
memperpanjang masa simpan puree
jambu blji merah selama 4 hari pada
suhu kamar yang menghasilkan puree
jambu blji dengan kriteria total asam
0,3897 oh, pH 2,9, intensitas warna
28,7A, Aw 0,925A, total mikroba 4,9196
log CFUlml, kadar vitamin C 36,9A45
],t
Penrbuatan Puree Jambu
Biji
MeErh
(&tna Y. Rqsida
totsl padatan terlarut 12.474A oh, dan
tingkat kesukaan terhadap rina sebesar
3.20 (biasa suka), aroma 2,20 (tidak
0o.
suka - biasa), warn&3,15 (biasa - suka).
.{nonlmous, 2006u. Jambu Biji. http
agribisnis. Deptan.
: ll
go.id/web/
20 Teknopro % 20
Anonl'mous, 20A6b. Jambu Merah Getas.
htlp : ll www. Iptek. Net.
'
AOAC
in
29
Hui, Y.H. 1992. Encyclopedia of Food
Science and Technology Vol I. John
Wiley and Sons Inc. new York.
Nuswarmahaeni, S., Diah P., dan Endang
P.P.,1993. Mengenal Buah Unggul
Indonesia. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
teknopro/leafl et Ya
No. % 2025 htm
d?n Iria Kusufna W.)
d/tekno I og i3 angan/ i n dek. php?i d
id
. 1994. Olficial Methods of Analysis
of Association of Official Analytical
Chem ist. Washington, D.C.
.{pri1'antono. A., dkk, 1984. Analisis
Pangan. PAU. IPB. Bogor.
Buckle,K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet, dan
M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan
)'ang diterjemahkan oleh Hari
Purnomo dan Adiono. Jakarta : UIPress.
Fardiaz, S., 1989. Petunjuk Laboratorium
Analisis Mikrobiologi. Bogor.
Depdikbud. Pangan dan Gizi.IPB.
PT. Penebar
Swadaya.
H., 1995. Aktivitas Air dan
Peranannya dalam Pengawetan
Purnomo,
Pangan. Jakarta. UI-Press.
Rahmawati, Kusumadewi, 8., dan Somali,
L., 2A03. Pengaruh Jenis Pengemas
dan Lama Penyimpanan Terhadap
Mutu Puree Pisang. Jakarta. FapertaUSAHID.
Sudarmadji,S.l997. Prosedur Analisa
Untuk
Ba
han Makanan
da n
Pertania n. Liberty. Yogyakarta.
Susanto, T dan B. Saneto. 1994. Teknologi
Pengolahan Hasil Pertanian. PT.
Bina Ilmu. Jakarta.
PEDOMAN PENULISAN NASKAH
JURNAL TEKNOLOGI PANGAN
r
r
Judul
g Judul singkat dan jelas diketik dalam Bahasa lndonesia dengan ejaan yang
sudah disempurnakan (EyD) dengan huruf besar. Terjemahin judul oiram
Bahasa lnggris dalam tanda kurung. Bila menganOung nama iatin ditulis
dengan huruf miring.
g Nama penulis pertama, kedua dan seterusnya, ditulis secara lengkap dan
disingkat dan diberi catatan kaki *), **) dan seterusnya..
Abstract dan Intisari
V
V
Ditulis dalam Bahasa lnggris dan lndonesia
Abstracf ditulis le_bih kurang 200 kata dalam satu paragraf, berisi highlight
hasil penelitian diikuti dengan data kuantitatif hasit penei-itian yang me-noilot
dan terkait dengan judul serta perlu diungkapkan agar pemo-aca dafat
mengetahui temuan hasil penelitian.
Pendahuluan
Bab Pendahuluan berisi latar belakang dan sitasi kepustakaan yang diakhiri
dengan alinea tujuan penelitian.
Metodologi
g Bahan yang digunakan hendaknya jelas spesifikasinya dan sumbernya. Alat
yang digunakan hendaknya jelas dan spesifikasinya seperti : neraca -analisis
refraktometer sedangkan alat sederhana seperti gelas labu dan seterusnya,
tidak perlu ditulis.
v Metoda yang digunakan baik terhadap contoh maupun metode penggunaan
alat atau metoda yang dimodifikasi harus jelas ditulis dan diikuti Jengan
daftar pustaka.
I
Hasildan Pembahasan
V Judul tabel maupun gambar diberi nomor dan diawali dengan huruf besar
g
g
g
selanjutnya huruf kecil.
Pada tabel maupun gambar tidak memakai kode A1B1cl dan seterusnya,
tetapi diberi keterangan yang jelas.
Bila ada foto (hitam putih), harus dicetak pada kertas putih mengkilat dan
disertai keterangan.
Dalam membahas hasil penelitian sebaiknya diikuti tinjauan kepustakaan
disertai tahun penerbitan.
Kesimpulan
Penarikan kesimpulan didasari dari hasil yang didapat, dengan mengacu pada
judul penelitian.
r
Daftar Pustaka
Tata cara penulisan kepustakaan
g Daftar Pustaka disusun berdasar abjad nama akhir penulis utama.
V Nama penulis didahului nama familitlnama terakhir serta huruf pertama nama
kecil/nama pertama. baik penulis per'tama kedua dan seterusnya.
V Judul karangan untuk buku tulis dengan huruf besar pada setiap awal kata
yang bukan kata sannhurnE. sedangkan untuk jurnal hanya pada awal saja.
V Nama majalah/junnal/buletim ditulis dengan singkatan baku.
M Tahun, volume dan t'raianranr dltuliskan dengan lengkap.
:
I
,
:
::i
riri
,,'.:.;: '
NE
GAN
Ilrn. nilTilfi ru,ffiIilHl, [tP.
upil "Y[T[a[!["" I[1T[ TI]IUR
$uailslrfi
f 978*4T63
VOi;2' N0; 2' Dg$embdr 20ffi
ISSN'
lssN
JURNAL
TEKNOTOGIPANGAN
Vol. 1. No.
1978-41 63
1
Pelindung
Dekan Fakultas Teknologi lndustri UPN "Veteran" Jatim
lr. Bambang Wahyudi, MS
Penanggung Jawab
Ketua Jurusan Teknologi Pangan
Mitra Bestari
DR. Drh. Hario Puntodewo, MAPP.Sc
Dr. lr-. Chusnul Hidayat, MSc
Dr. lr. Tejasari, MSc
Prof. DR. lr. Hari Bowo, MS
Pimpinan Redaksi
lr. Titi Susilowati, MT
Kesekretariatan
drh. Ratna Yulistiani, MP
Penyunting
lr. Latifah, MS
tr. Tri Mulyani S, MS
lr. Enny Karti BS, MP
Ir. Sri Winarti, MP
Rosida, STP, MP
lr. Murtiningsih
Dedin FR, STP, M.Kes
Produksi dan LaY-Out
Dra. Jariyah, MP
lr. Rudi Nurismanto, MSi
Keuangan
lr. Ulya Sarofa, MM
Distribusi, Promosi dan lklan
lr. Sudaryati HP, MP
lr. Sri Djajati, MPd
Alamat Redaksi
Jurusan Teknologi Pangan
FTI - UPN "Veteran" Jawa Timur
Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya - 60294
Raya
Jalan
(031)
8782179 - Fax (031) 8782257
Telp.
e-mail : tp-upniatim @Yahoo.com
tp@upnjatim.ac.id
Juna 2007
REKAPANGAN
JI.'RITIAL
TEKNOLOGIPANGAN
tssN 1g7B-41 63
Vol. 2. No. 2 - Desember 2008
DARI REDAKSI
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT dan berkat ridhoNya, maka Jurnal REKAPANGAN - Teknologi pangan FTI upN "Veteran" Jawa
Timur dapat diterbitkan dalam dua kali terbitan setahun setiap bulan Juni dan
bulan Desember.
Penerbitan Jurnal REKAPANGAN pada butan Desember 2008
diharapkan dapat berjalan lancar dan berguna bagi para pembaca.
Redaksi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama para
peneliti atas partisipasinya mengirimkan karya ilmiahnya berupa artikeisehingga
Jurnal RETGPANGAN
ini dapat diterbitkan.
Redaksi selalu membuka
kesempatan bagi para penulis lainnya untuk ikut berpartisipasi pada penerbitanpenerbitan selanjutnya.
Kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi kelancaran
Jurnal REI(APANGAN ini, dan semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Surabaya, Desember 2008
Redaksi
P-"
NEKAPAITIGAITI
JU$IAL
ISSN 1978.[163
t'HNOIOGI PANGAI{
vot. 2. No. 2 - Dcsember 2008
DAFTAR ISI
Dendeng Restrukturisasi Kaya Serat Dari Daging Dan Kluwih llengan
Na-Alginat $ebagai Bahan Pengikat
Sri Wnarti, Enny KaftiBasukiSus/onrngsrfr, dan Rachma Dian
Ekstraksi Nah{um Alginat Dari Sargas$um Filipendula
SudaryatiHP dan RetnoW. H.
I
'
1-8
9-13
Susu Formula Kedelai Yang Diperkaya Laktofierin : Pengaruhnya
Tertadap KadarZat Besi, Kolesbrol, Trigliserida, Hdl Dan
Ldl Darah Anak Tikus (Rattus norvegicus)
Enny
PurwatiNudaili......
14-19
:
Pembuatan Puree Jambu Biii Herah (Kaiian Konsentrasi Asam Sitrat
Dan Lama Penyimpanan Pada Suhu Kamar!
Ratna Y. , Rosida dan Lia Kusuma W.
ZAZ9
Pembuatan Sosls Kacang Tunggak Dengan penambahan
Gluten Dan Curd Limbah Pengolahan VCO
Rudi Nurismanto, Sri Wnarti, Latifah dan Flory Marta Margaretta
3&36
Penentuan Jumlah Bibit Pada Proseg Pembuatan Gula Siwalan
(Borassus flabellifer Linn)
Kristal: Kaiian Aspek tutu Produk Dan Finansial
Fungki Sri Rejeki, Tri Rahayuningsih dan Anita Nurmawati.
3747
Penggunaan Gliserol llonostearat Pada Proporsi Tepung
Kacang Hifau Dengan Tepung Beras Dalam Pembuatan Cake
Enny Kafti Basuki Susiloningsih, Ulya Sarofa dan Gita Unut..........
4&54
............
P$,
'Rttipg,J4m;b,q
Bl.ii Merah (Ratna
X
Rgsida dan Lia Kusumr W.r
20
PEMBUATAI\ PUREE JAMBU BIJI MERAH
(KAJIAN KONSENTRASI ASAM SITRAT DAN LAM.A, PENYIMPANAN
PADA SUHU KAMAR)
Ratna Y. *, Rosida * dan Lia Kusuma W. **
* Staf Pengajar Program Studi Teknologi
Pangan FTI LJPN ,.Veteran', Jatim
** Alumni Program studi Teknologi pangan
FTI upN,,veteran,, Jatim
ABSTRACT
is product- lilce mush yielded from fruit with crushing process. Red
Guava fruit
-Puree
is good as row material of making puree because having high vitamin C content
and can
improve trombosite amount in dengue pasien. The problen of iaking pureefrom
red guava is
browning reaction, vitayin c degradation and siort time ;f shelf ttia. rni
arm of cftrii acid
addition was to inhibited browning reaction, lengthening o juioi ti t reping and'mainnining
of vitamin C content. The purposes of this research *ri ti drtrr*ine tie e/fect of citric acid
concentration and time-of keeping at room tenperqture against red guava puree qiatity.
This research used factorial in Complete Randomizid oesign-*itl, 't*o
faitors'and two
repetition. First factor are citric acid concentration
@ %, 0.3 %o, 0,6 ?6 o"a o,g lz4 aia the
secondfactor is time of keeping (0, 2, 4 and 6 days)i. This results of research
indicated that
best treatment are citric acid concentration 0,3 % which can to lengthen
a period -iiri
to keeping
four days at room temperature. puree Guava yielded from this i"or*rri nrri
*ia
0,3897%q pH 2,9, intensity red colour 2g,70, Aw 0,g25b, btal microbe 4,9196 Log
cF(J/ml,
vitamin C content 36,9045 , total solid 12,4740 %. The result of hedonic test
, frrii i,zO,
tlavor 2,20 and colour 3,1 5
Keyword : Red guavo puree, Citric ocid room lemryrature.
PENDAHULUAN
kenampakan
brji (Psidium guajava) atau
guava dalam bahasa Inggris, merupakan
salah satu buah tropika yang kaya akan
kandungan giz;- terutama vitamin C dan
vitamin A. Diantara berbagai jenis buah,
selain mengandung vitamin A sebesar 25
S.I jambu blji juga mengandung vitamin C
yang paling tinggi dibanding buah-buahan
Jambu
lainnya seperti jeruk manis yang mempunyai
dan
perubahan komposisi
kimia dari jambu brji
l
gg3).
(Nuswarmahaeni,
Pada saat musim, buah jambu blji
melimpah menimbulkan masalah bagi para
petani, tidak hanya harganya rendah tetapi
juga mudah mengalami kerusakan karena
masa simpan buah yang relatif pendek.
usaha-usaha pengolahan yang tepat dapat
digunakan untuk memperpanjang mulsa
blji, seperti pures (bubur
simpan jambu
kandungan vitamin C 49 mg 100 grarn.
Kandungan vitamin C pada jambu brji
buah).
adalatr 87 mgllOO grirm (Anonymous, 2006).
intermediate
Selain banyak mengandung zat gizi,
jambu blji juga mempunyai nilai ekonomis
yang tinggi dan biasanya dikonsumsi dalam
umbi/daging buah yang dipanaskan. puree
bentuk segtr. Buah jambu blji tergolong
buah yang cepat rusak dan tidak tahan dalam
jangka waktu yang lama. Kerusakan-
kerusakan tersebut diantaranya
karena
penangananan pasca panen yang kurang
msmadai, metabolisme
dan
respirasi
schingga mengalami perubahan morfologi,
Puree (bubur buah) adalah produk
yang berbentuk
lurnatan
digunakan sebagai bahan dasar pembuatan
saos, makanan bayi, selai maupun es krim
(Luh, 1980). Pengolahan jambu brji menjadi
puree (bubur buah) dapat mempertahankan
nilai gizi dan cita rasa, memudahkan dalam
distribusi, serta meningkatkan
nilai
ekonomisnya (Rahmawati, dkk, 2003).
Permasalahan yang dihadapi dalam
proses pembuatan puree jambu brji adalah
2t
terjadinya pencoklatan, masa simpan puree
yang kurang maksimal, dan banyak terjadi
penurunan kandungan vitamin terutama
vitamin C didalam bahan. Upaya
pengendalian yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya pencoklatan dan
memperpanjang miNa simpan serta untuk
mempertahankan nilai gizi puree terutama
vitamin
c
adalah dengan cara penambahan
asam sitrat.
Menurut Hui (1992), peranan
asrrm
sitrat adalah untuk mengontrol keasaman/pH
produk. Pengontrolan pH yang tepat akan
mencegah pertumbuhan mikrobia dan
bertindak sebagai pengawet. Menurut
Susanto dan Saneto (1994); €Nam sitrat dapat
menurunkan pH media dimana enzim
penyebab pencoklatan beradq sehingga
Alat yang digunakan untuk analisa
adalah Minolta photo color Reader, oven
listrik, pHmeter, refraktometer, buret, labu
ukur, pipet tetes, pipet volume, gelas ukur,
Erlenmeyer, timbangan analitik, botol
timbang, kertas saring, dan cawan petri,
inkubator, mikropipet.
Rancangan Penelitian
Rancangan percobtuul yang
digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) pola faktorial dua faktor. Faktor I
adalah konsentrasi asam sitrat ( 0 yo,0,3 yo,
0,6 % dan 0,9 oA), faktor
adalah lama
penyimpanan (0,2,4 dan 6 hari). Jika hasil
analisis ragam terdapat perbedaim yang
nyata dilanjutkan dengan
Duncan
(DMRT) (Gasperz, I 99 I ).
II
uji
akti fi tasnya terham bat.
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk rnengetahui pengaruh konsentrasi
asam sitrat dan lama penyimpanan puree
terhadap kualitas puree jambu
blji merah.
Parameter yang Diamati
I.
2.
pH dengan pHmeter (Apriyantono, I 9g9)
Total padatan terlarut
refraklorneter (AOAC, I 989)
METODE PENELITIAN
Bahan dan Alat
Bahan dalam pembuatan puree
jambq brji adalah buah jambu b,ji yang
diperoleh
dari Giant Hyper
Markei
Margorejo dan asam sitrat yang diperoleh
dari toko kimia di Surabaya.
Bahan untuk analisa
meliputi
aquades, Iarutan amylum loh,larutan iodium
0,01 N, phenolptalein lyo,larutan NaOH 0,1
N, larutan buffer, plate count agar (pCA)
dan pepton.
AIat yang
digunakan
pembuatan puree jambu
blji
stainless, blender,
untuk
adalah pisau
timbangsil,
listrik, panci stainless,
telenan, sendok, termometer, dan botol
kompor/pemanas
gelas.
3. Kadar air metode oven
dengan
(Sudarmadji,
teeT)
4. Kadar vitamin c metode titrasi Iodium
5. (Sudarmadji, lg97)
6. Total asam metode titrasi 0,1 N NaOH
(Sudarmadji, lgg97)
7. warna dengan Minolta photo color
Reader
8.
9.
Perhitungan jumlah mikroba metode Tpc
(Total Plate Count) (Fardim, l9g9)
Uji organoleptik meliputi : aroma, warna
dan rasa (Kartika, I98B).
Pembuatan Puree,Jambu BijiMErah (Ratna Y. Rosida dan Li-a KusumA,W.)
Analisa : - pH
- kadar vitamin C
- kadar air
- total padatan terlarut
Pemisahan
22
kulit
Pemotongan
Jambu
biji : air = 4;
l
Penghancuftul
->
Pemisahan
biji
Bubur buah @ 100 g
Pencampuran ztsam sitrat
a/o
dan 0,9 'A
(0 Yq 0,3 o/q 0,6
bb
Pemanasan (T 85 - 88o C, 15 menit)
Pendinginan
Puree Jambu
biji
->
Analisa :
- Uji Organoleptik rasa
Analisa :
-pH
- Total padatan terlarut
- Total Asam
- Kadar Vitamin C
-Aw
- Warna
:'Jjl3l,H5[J,t
(warna dan aroma)
Gambar
l.
Diagram alir pembuatan puree
"iambu
biji merah
Pqfnbqatan PureeJambu BU,i Merah (Ratna Y, Bosida dan Lia Kugun_ra W.)
HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Hasil Analisa Produk Puree Jarnbu
Biji Merah
l. Aktivitas Air (aw)
A. Hasil Analisa Bahan Awal
Hasil analisis aktivitas air (a*) puree
jambu blji merah disajikan pada gambar 2.
bel I. Hasil
abel
H iI analisa iambu biii merah
Komposisi
Jambu biji
merah
4,0
pH
Total padatan terlarut (%)
10,3 104
Vitamin C (mdl00g)
55,2159
Gambar 2, menunjukkan bahwa
semakin lama penyimpanan dan semakin
Hasil analisis awal dapat dilihat
pada Tabel I . Menurut Anonymous ( 1996),
kadar vitamin C dan kadar air pada jambu
brji masing-masing adalah 87 mgll00 gr dan
86 a
. Adanya perbed aan kadar vitamin C
dan kadar
air
disebabkan karena perbedaan
varietas, tempat turnbuh
23
dan
tingkat
kematangan buah.
rendah konsentrasi asam sitrat maka
aktivitas air (a*) puree jambu blji merah
akan semakin tinggi. Hal ini karena asam
sitrat bersifat higroskopis yang mampu
mengikat air bebas sehingga semakin rendah
konsentrasi asam sitrat maka semakin
rendah air bebas yang diikat oleh asarn sitrat
, sehingga nilai a* puree jambu blji merah
juga meningkat. Semakin lama penyimpanan
menunjukkan peningkatan nilai aw produk,
Hal ini disebabkan karena kondisi
lingkungan tempat
penyimpanan
mempunyai kelembaban udara yang tinggi
0.9600
0.9400
0.9200
0.9000
w0.8800
A
0.8600
y-o.OtA+O8,7
f,!= 08a
0.8400
0.8200
0.8000
0.7800
0
& Asam sitrat A
la*a
Penyimpanan
%
I
f,
%
A Asam sitrat 0,6
t?r9ril
15
Asam sitrat O"S %
Asam sitrat 0.g a/o
Gambar 2. Hubungan antara perlakuan konsentrasi asam sitrat dan lama penyimpanan
terhadap o,, puree jambu blji merah
(RH 85 %) serta bahan pengemas yang
digunakan adalah pengemas plastik yang
mempunyai pori-pori yang mudah ditembus
oleh udara sehingga produk puree akan
menyerap uap air dari lingkungan
sekitarnyq sehingga nilai a* dari puree
meningkat.
Hal ini
disebabkan karena
jambu brji merah semakin meningkat.
semakin rendah konsentrasi asam sitrat dan
semakin lama penyimpanan menyebabkan
2, Total Mikroba
menin
Hasil analisis total mikroba
b,ji merah semakin
gkat, sehingga pertumbuhan
aw puree jambu
puree
jambu brji merah disajikan pada gambar 3.
I
Gambar 3, rnenunjukkan bahwa
semakin lama penyimpanan dan semakin
rendah konsentrasi asarn sitrat maka total
mikroba puree jambu blji merah semakin
mikroorganisme semakin
dimana
U
rneningkat,
merupakan air bebas yang dapat
Pembuqtan Suree Jambu
Biji Merah
(Ratna Y. Rosida dan Lia Kusuma W.)
dimanfaatkan mikroorganisme
untuk
pertumbuhannya.
Selain itu asam sitrat merupakan
ilsam organik yang mempunyai aktivitas
24
antimikrobia sehingga semakin tinggi
konsentrasi asam sitrat maka pertumbuhan
mikroba semakin turun.
8.0000
7.0000
I o oooo
s oooo
I
g 4.0000
I
s.oooo
T z.oooo
1.0000
0.0000
05
Lama Penvim
w Asam sitrat 0 %
l Asam sitrat 0.6
10
15
anan (hari
E
t
o/o
Asam sitrat 0,3 o/o
Asam sitrat 0.9 %
Gambar 3. Hubungan antara konsentrasi asam sitrat dan lama penyimpanan terhadap total
mikroba puree jambu biji merah
3. Total Asam
Hasil analisis total asam puree jambu biji merah disajikan pada gambar 4.
0.7000
0.6000
|^
0.5000
y
m
a
0.4000
F
0.3000
?
0.20m
I
=oo3& +0298
FF: 0887
0.1000
0.0000
A
Asam sitrat A,6 a/o
I
t
Asam sitrat 0,3 %
Asam sitrat 0,9
o/o
Gambar 4. Hubungan antara perlakuan konsentrasi asam sitrat dan lama penyimpanan
terhadap total asam puree jambu biji merah
Gambar 4. menunjukkan bahwa
sernakin lama penyimpanan dan semakin
tinggi konsentrasi asam sitrat maka total
asam puree jambu brji merah akan semakin
meningkat. Hal ini disebabkan karena asam
sitrat merupakan jenis asam organik yang
mudah larut dalam air, sehingga semakin
tinggi
konsentrasi asam
sitrat akan
mengakibatkan naiknya total asam. Selanra
penyimpanan terjadi peningkatan total
yang
mikroba
dapat menyebabkan
perombakan senyaw a - senyawa karbohidrat
oleh aklivitas mikroba yang dapat
menghasilkan asurm - asam organik sehingga
akan meningkatkan total asam.
PembH?tan Puree Jambu
Blji.Merah (RatnLY. Rosida dan Lia Kusunru W.)
25
5. pH
Hasil analisis pH puree jambu brji merah disajikan pada gambar 5.
4.5000
4.0000
3.5000
326r + 3to
3.0000
H
R,
2.5000
.0392
y. {363x } a025
R' .0t76
p 2.0000
y.
1.5000
-O275r r 3!23
R, r 0390
1.0000
0.5000
0.0000
5
10
15
Lama Penyimpanan (hari)
&
Asam sitrat 0 %
l_Asam sitrat
Gambar
5.
0.0
o/o
r
Asam sitrat AS a/o
Asam sitrat 0,9 %
Hubungan antara perlakuan konsentrasi asam sitrat dan lama penyimpanan
terhadap pH puree jambu biji merah
Gambar 5. menunjukkan bahwa
semakin lama penyimpanan dan semakin
tinggi konsentrasi asam sitrat maka pH
puree jambu btji merah akan semakin
rendah. Hal ini disebabkan karena semakin
lama penyimpanan dan semakin tinggi
konsentrasi asam sitrat maka totar asam
yang dihasilkan semakin tinggi sehingga
menyebabkan semakin banyak ion ion H*
yang terlepas dan menyebabkan pH puree
semakin rendah.
6. Warna
Hasil analisis warna pada
puree
jambu brji merah disajikan pada gambar 6.
32.0000
31 .0000
30.0000
y
r O85x+ 31.Q
29.0000
28.0000
y= -O89x+ 3135
FF=098
27.0000
26.0000
25.9900
5
0
10
Lama Pe qyimpanan (hari)
@ Asam sitrat a%
l
Gambar
6.
Asam sitrat 0,6 %
H Asarn sitrat A,3
: Asam sitr:at A,g
o/o
o/o
Hubungan antara perlakuan konsentrasi asam sitrat dan tama
penyimpanan terhadap nilai a+ puree jambu biji merah
Gambar 6. menunjukkan bahwa
Hal ini disebabkan karena semakin
semakin lama penyimpanan dan semakin
rendah konsentrasi asam sitrat dan
rendah konsentrasi asam sitrat maka nilai
semakin lama penyimpanan aw puree
a* untuk warna merah semakin turun.
semakin meningkat, sehingga intensitas
PeFbuatan Puree J,afnlu.Biji. Mefah (Ratna Y. Rosida.elan Lia Kuquma W.'r
26
warna antosianin semakin menurun.
Menurut Purnomo ( 1995), intensitas
warna antosianin dalam larutan air-
dan warnanya akan hilang pada nilai
sekitar 0,63 dan 0,79.
gliserol meningkat bila nilai aw menurun
7, Kadar Vitamin C
aw
Hasil analisis kadar vitamin C puree
jambu brji disajikan pada gambar 7 .
.
50.0000
h +s. oooo
I
y=-172q +Q.37
oo oooo
FF
a0S2
flrss.oooo
y = -l 78,x+ 42il
Rt= 0.991
bso oooo
lr 25.0000
plo. oooo
Irs
f, r
ft
oooo
o.oooo
s.oooo
)00
.Lama5 Penyimpanan (hdiD
.lq
Asam sihat 0 %
sifat 0,6 %
A Asam
fit
)
Asam
Asam
1s
sifat
sifat
A,3 o/o
A,g o/o
Gambar 7. Hubungan antara perlakuan konsentrasi asam sitrat dan lama penyimpanan
terhadap kadar vitamin C puree jambu biji merah
Gambar 7. menunjukkan bahwa
semakin lama penyimpanan dan semakin
rendah konsentrasi asam sitrat, maka kadar
vitamin C puree jambu b,ji merah akan
semakin turun. Hal ini disebabkan karena
semakin tinggi konsentrasi asam sitrat
menyebabkan kondisi asam yang dapat
rnempertahankan kandungan vitamin C,
dimana dalam kondisi asam
dapat
menghambat terj adinya reaksi oksidasi.
Sedangkan
semakin
lama
penyimpanan kandungan vitamin C
cenderung menurun, hal ini disebabkan
karena selama penyimpanan puree jambu
brji merah disimpan dalam pengemas plastik
yang mudah ditembus cahaya dan
mempunyai pori - pori yang memungkinkan
keluar masuknya udara sehingga
dapat
terjadi reaksi oksidasi atau degradasi vitamin
C yang disebabkan oleh autooksidasi asam
askorbat.
8. Total Padatan Terlarut
Hasil analisis nilai total padatan
terlarut puree jambu blji merah disajikan
pada garnbar 8.
Pembuatan P-uree Jambu
s
Y
Biji Merah
(Ratna Y. Rosida dan Lijr Kusuma W.)
16.0000
27
y= 0.3758x + 1'1.572
R2 =
14.0000
3
lG,
0.8994
7115x+ 10,319
{rJ
12.0000
R2 =
0.9953
E
l-
y= 0.3723x+ 9.0391
o 10.0000
R2 = 0.9584
y= 0.4709x+ 11.898
Fl-
G,
{.,
fi,
1'
(E
(L
I
(U
{ra
o
l-
8.0000
R2 =
0.9995
6.0000
4.0000
2.0000
0.0000
5
[_-
t;
i
I
I
I
I
10
Lama Penyimpanan (hari)
x Asam sitrat 0,3 o/o
Asam sitrat 0 a/o
I Asam sitrat 0,9 %
Asam sitrat A,6 o/o
Gamba r 8. Hubungan antara perlakuan konsentrasi asam sitrat dan lama
penyimpanan terhadap total padatan terlarut puree jambu biji merah
Gambar 8, menunjukkan
bahwa
semakin lama penyimpanan dan semakin
tinggi konsentrasi asam sitrat maka total
padatan terlarut puree jambu b,ji merah
cenderung semakin meningkat. Hal ini
disebabkan karena sernakin meningkatnya
konsentrasi asam sitrat dan semakin lama
penyimpanan maka semakin meningkat pula
asam yang dihasilkan (Gambar 9), dimana
asam sitrat merupakan asam organik yang
bersifat mudah larut dalam
air sehingga
total
C. Uji Organoleptik
l.
Hasil uji Friedman
menunjukkan
penyimpanan berpengaruh nyata (p S 0,05)
terhadap rasa puree jambu brji merah pada
hari ke
-
0.
KesuKaan rasa Duree lamDu biii
Dlll merah
Jumlah Rangking
Perlakuan
Asarn sitrat 0 %
Asam sitrat 0,3
Asam sitrat 0,6
Rasa
perlakuan konsentrasi asam sitrat dan lama
asam yang dihasilkan dapat meningkatkan
Tabel 9. Nil ar rara-rara
ungKaI
ta rat ti
padatan terlarut puree jambu brji
merah.
60
o/o
70
Yo
42.5
Asam sitrat 0,9 oA
27.5
Ket : semakin besar nilai rangking maka semakin disukai
Tabel 9 menunjukkan
perlakuan yang mempunyai
bahwa
nilai rangking
paling tinggi yaitu pada perlakuan
konsentrasi asam sitrat 0,3 % karena
menghasilkan puree jambu brji merah
dengan rasa asirm yang cukup dan disukai
panelis. Menurut Buckle ( 1987),
yang tepat dapat
konsentrasi asam
melengkapi kekurangan yang ada didalam
buah itu sendiri atau memberikan warna dan
rasa yangterbaik.
2,
Warna dan Aroma
Hasil uji Friedman menunjukkan
perlakuan konsentrasi asam sitrat dan lama
penyimpanan berpengaruh nyata (p S 0,05)
terhadap warna puree jambu biji merah,
Pembuatan Puree Jambu
Bijj Merah (Ratna,Y.
Rosida dan Lia K,usuma W...t
28
Tabel 10. Nilai rata-rata tingkat kesukaan warna puree jambu biji meralr
Perlakuan
Konsentrasi
Lama
Jumlah
Jumlah
Rangking
Rangking
Aroma
Warna
Asam sitrat
(%)
Penyimpanan
0
0
228
239.5
0
2
208
170.5
0
4
t20
160
0
6
82.5
0r3
0
240.5
0r3
2
242.5
236.5
194
0,3
0,3
4
t28
153
6
78.s
98
Egl
rrrututtutitllltutlilr''r}rtttttllttllil$
trll"'trrr,' il[ii]lilllllllllltri'illllll
'i, lllllltlllllttliiiiiiilltlif iillHll
, Jliil,,
dnF
0,6
0,6
0
247
2
227
0r6
4
154..5
016
6
84.s
246
201
2t3
0rg
4
167.5
133
,,fll
,,,ltlrl11:;;,
11*"'rllllTf,llllllllllllllllltllll
1,.-r'"11ii1
lllllli:Iff
:ll:liltttfiili,ll
;"
'*i'
lliilllll
'
t]*"il
'i
*"lirrl"
r
1'lllllllll$lllillilllll
t22
249.5
"
rrrltillllllliiiilllllllllllllll
177
0
85. s
,rlllllllllllllillllllllllllll,,,
iitttttutlil'.1'iiilililrrrtttt
43.5
2
6
1.. * ,|, i,,:"',
ffif,'
+u,t
.5
0,9
0,9
0,9
!
f'r *.,."
241
I
'lllllllllllllll
iilii.iilttiillllll,i
(hari)
9l
il"llttttttttt[ttu
'il'llilulfill
:
..,.l,iili,, tlli,,,'1,,,,,,
lililrll
rlllllllllll
r,ilrrtr,rllll
rull
124.5
,;,,rlrtrl
Ket : semakin besar nilai maka semakin disukai
-*
..,,,,,,.'r1tt,tr1,,
,;
!
trtlrl*u''
'
,ttliil
Tabel l0 menunjukkan bahwa
perlakuan yang mempunyai
nilai rangking
paling tinggi yaitu pada perlakuan
konsentrasi asam sitrat 0,9 % dan lama
penyimpanan 0 hari karena menghasilkan
puree jambu
blji merah dengan warna merah
yang disukai. Hal ini disebabkan
karena asam sitrat dapat mempertahankan
warna puree sehingga semakin tinggi
CIerah
konsentrasi asam sitrat maka semakin besar
kemampuannya untuk mempertahankan
warna. Sedangkan nilai rata-rata aroma
puree jambu blji merah menunjukkan
hahwa perlakuan yang mempunyai nilai
rangking aroma paling tinggi yaitu pada
perlakuan konsentrasi asam sitrat A,9
lama
oA dan
penyimpanan 0 hari karena
menghasilkan puree jambu blji merah
dengan aroma yang segar yang disukai
panelis. Semakin lama penyimpanan maka
aroma yang dihasilkan semakin tidak disukai
panelis.
Hal ini disebabkan karena
selama
penyimpanan terjadi degradasi senyawa-
senyawa pembentuk aroma pada puree.
Senyawa yang paling tajam aromanya
adalah propanathiol dan dietilthioeter.
Semakin besar konsentrasi asam
sitrat yang ditambahkan maka pH akan turun
dan akan menghambat aktivitas mikroba
untuk menghasilkan asam-asam organik
sehingga produk akan tetap berbau segar.
Menurut Siswoputranto ( 1984), aroma buah
disebabkan oleh senyawa butirat dan asam
organik lain yang mudah menguap atau
volatil.
KESIMPULAN
l. Terdapat interaksi nyata
antara
perlakuan konsentrasi asam sitrat dan
larna penyimpanan terhadap kadar air,
total asam, pH, total mikroba, kadar
vitamin C, intensitas warna merah dan
total padatan terlarut.
2. Konsentrasi asam sitrat 0,3 % dapat
memperpanjang masa simpan puree
jambu blji merah selama 4 hari pada
suhu kamar yang menghasilkan puree
jambu blji dengan kriteria total asam
0,3897 oh, pH 2,9, intensitas warna
28,7A, Aw 0,925A, total mikroba 4,9196
log CFUlml, kadar vitamin C 36,9A45
],t
Penrbuatan Puree Jambu
Biji
MeErh
(&tna Y. Rqsida
totsl padatan terlarut 12.474A oh, dan
tingkat kesukaan terhadap rina sebesar
3.20 (biasa suka), aroma 2,20 (tidak
0o.
suka - biasa), warn&3,15 (biasa - suka).
.{nonlmous, 2006u. Jambu Biji. http
agribisnis. Deptan.
: ll
go.id/web/
20 Teknopro % 20
Anonl'mous, 20A6b. Jambu Merah Getas.
htlp : ll www. Iptek. Net.
'
AOAC
in
29
Hui, Y.H. 1992. Encyclopedia of Food
Science and Technology Vol I. John
Wiley and Sons Inc. new York.
Nuswarmahaeni, S., Diah P., dan Endang
P.P.,1993. Mengenal Buah Unggul
Indonesia. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
teknopro/leafl et Ya
No. % 2025 htm
d?n Iria Kusufna W.)
d/tekno I og i3 angan/ i n dek. php?i d
id
. 1994. Olficial Methods of Analysis
of Association of Official Analytical
Chem ist. Washington, D.C.
.{pri1'antono. A., dkk, 1984. Analisis
Pangan. PAU. IPB. Bogor.
Buckle,K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet, dan
M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan
)'ang diterjemahkan oleh Hari
Purnomo dan Adiono. Jakarta : UIPress.
Fardiaz, S., 1989. Petunjuk Laboratorium
Analisis Mikrobiologi. Bogor.
Depdikbud. Pangan dan Gizi.IPB.
PT. Penebar
Swadaya.
H., 1995. Aktivitas Air dan
Peranannya dalam Pengawetan
Purnomo,
Pangan. Jakarta. UI-Press.
Rahmawati, Kusumadewi, 8., dan Somali,
L., 2A03. Pengaruh Jenis Pengemas
dan Lama Penyimpanan Terhadap
Mutu Puree Pisang. Jakarta. FapertaUSAHID.
Sudarmadji,S.l997. Prosedur Analisa
Untuk
Ba
han Makanan
da n
Pertania n. Liberty. Yogyakarta.
Susanto, T dan B. Saneto. 1994. Teknologi
Pengolahan Hasil Pertanian. PT.
Bina Ilmu. Jakarta.
PEDOMAN PENULISAN NASKAH
JURNAL TEKNOLOGI PANGAN
r
r
Judul
g Judul singkat dan jelas diketik dalam Bahasa lndonesia dengan ejaan yang
sudah disempurnakan (EyD) dengan huruf besar. Terjemahin judul oiram
Bahasa lnggris dalam tanda kurung. Bila menganOung nama iatin ditulis
dengan huruf miring.
g Nama penulis pertama, kedua dan seterusnya, ditulis secara lengkap dan
disingkat dan diberi catatan kaki *), **) dan seterusnya..
Abstract dan Intisari
V
V
Ditulis dalam Bahasa lnggris dan lndonesia
Abstracf ditulis le_bih kurang 200 kata dalam satu paragraf, berisi highlight
hasil penelitian diikuti dengan data kuantitatif hasit penei-itian yang me-noilot
dan terkait dengan judul serta perlu diungkapkan agar pemo-aca dafat
mengetahui temuan hasil penelitian.
Pendahuluan
Bab Pendahuluan berisi latar belakang dan sitasi kepustakaan yang diakhiri
dengan alinea tujuan penelitian.
Metodologi
g Bahan yang digunakan hendaknya jelas spesifikasinya dan sumbernya. Alat
yang digunakan hendaknya jelas dan spesifikasinya seperti : neraca -analisis
refraktometer sedangkan alat sederhana seperti gelas labu dan seterusnya,
tidak perlu ditulis.
v Metoda yang digunakan baik terhadap contoh maupun metode penggunaan
alat atau metoda yang dimodifikasi harus jelas ditulis dan diikuti Jengan
daftar pustaka.
I
Hasildan Pembahasan
V Judul tabel maupun gambar diberi nomor dan diawali dengan huruf besar
g
g
g
selanjutnya huruf kecil.
Pada tabel maupun gambar tidak memakai kode A1B1cl dan seterusnya,
tetapi diberi keterangan yang jelas.
Bila ada foto (hitam putih), harus dicetak pada kertas putih mengkilat dan
disertai keterangan.
Dalam membahas hasil penelitian sebaiknya diikuti tinjauan kepustakaan
disertai tahun penerbitan.
Kesimpulan
Penarikan kesimpulan didasari dari hasil yang didapat, dengan mengacu pada
judul penelitian.
r
Daftar Pustaka
Tata cara penulisan kepustakaan
g Daftar Pustaka disusun berdasar abjad nama akhir penulis utama.
V Nama penulis didahului nama familitlnama terakhir serta huruf pertama nama
kecil/nama pertama. baik penulis per'tama kedua dan seterusnya.
V Judul karangan untuk buku tulis dengan huruf besar pada setiap awal kata
yang bukan kata sannhurnE. sedangkan untuk jurnal hanya pada awal saja.
V Nama majalah/junnal/buletim ditulis dengan singkatan baku.
M Tahun, volume dan t'raianranr dltuliskan dengan lengkap.
: