Unik Riyanti DAFTAR PUSTAKA

  Afiyenti, Y. 2002. Negotiating motherhood: The difficulties and challenges of rural first time mothers in Parung, West Java. Makara kesehatan

  University of Indonesia, vol.6 no.2: 29-34.

  Almatsier. 2001. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Arisman. 2007. Gizi dalam daur kehidupan. Jakarta: EGC.

  Budiyanto, M. A. K. 2002. Dasar-dasar ilmu gizi. Malang: UMM Press Danuatmaja. 2006. 40 hari pasca persalinan. Jakarta: Puspa Swara.

  Depkes RI. 2003. Pedoman umum gizi seimbang. Jakarta: Departemen Kesehatan. . 2004. Pedoman keluarga sadar gizi (KADARZI) Mewujudkan Kluarga Cerdas dan Mandiri. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

  . 2007. Pedoman pendampingan keluarga menuju Kadarzi. Depkes RI. . 2007. Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi, dan intervensi tumbuh

  kembang anak di tingkat pelayanan kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

  _______. 2008. Profil kesehatan Indonesia. Jakarta Dinkes DKI Jakarta. 2002. Pedoman pola asuh tumbuh kembang anak balita vol , edisi I. Jakarta.

  Dinkes Kabupaten Banyumas. 2012. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah.

  Dinas Kabupaten Banyumas. Dinkes Propinsi Jawa Tengah. 2012. Profil Kesehatan Propinsi Jawa Tengah.

  Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. Dwiharso, C. 2010. Tingkat pemberian ASI Eksklusif di Indonesia mash rendah.

  Fitriandini. 2010. Hubungan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu dengan tingkat PHBS ibu. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. Frakenburg. 2001. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: University press.

  Gabriel, A. 2008. Perilaku kadarzi, hidup bersih dan sehat ibu kaitannya dengan status gizi dan ksehatan balita di Desa Cikarawang Bogor. Skripsi.

  Institut Pertanian Bogor. Gunawan, G. 2011. Hubungan status gizi dan perkembangan anak usia 1-2 tahun.

  Jurnal sari pediatri, 13, (2).

  Hardinsyah & Martianto. 1992. Bahan pengajaran gizi terapan. Diktat. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut pertanian Bogor. Hariyadi & Ekayanti. 2011. Analisis pengaruh perilaku keluarga sadar gizi terhadap stunting di Propinsi Kalimantan Barat. Teknologi dan Kejuruan,

  34, (1):70-81.

  Hartriyanti, Y. & Triyanti. 2007. Penilaian status gizi. In: Syafiq, A., et al, eds.

  Gizi dan kesehatan masyarakat. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

  Hastono, Sutanto, P. 2001. Analisa data. Jakarta: Fakultas kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Hasyuti. 2011. Faktor-faktor yang berhubungan dengan status perkembangan motorik kasar baduta usia 6-18 bulan di Kabupaten Janeponto. Skripsi.

  Universitas Hasannudin. Hidayat, A. 2004. Peranan pola asuh dalam tumbuh kembang anak. Jurnal ilmu

  kesehatan health sciences, ISSN: 1979-3812, Vol (II).

  Hidayat, N. H. 2013. Hubungan ASI eksklusif dan stimulasi ibu dengan

  perkembangan anak di wilayah kerja Puskesmas Kemranjen Kabupaten Banyumas. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas

  Muhammadiyah Purwokerto. Hurlock, E.B. 1998. Perkembangan anak jilid 2. M. Tjandrasa, M. Zajarsih, penerjemah. Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari; Child development.

  Indrawani, Y. M. 2007. Penyakit kurang gizi. Dalam: Departemen Gizi dan

  Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007. Gizi dan kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Raja

  Grafindo Persada. Indrawati. 2010. Hubungan karakteristik ibu dalam pola asuh terhadap

  pertumbuhan bayi usia 6-12 bulan di desa sekarwangi kecamatan cibadak kabupaten sukabumi tahun 2013. Skripsi. Poltekes Yaskesbi

  Sukabumi. Karolina. 2012. Hubungan antara perilaku kadarzi dengan status gizi balita usia

  12-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Blangkejeren. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara.

  Kemenkes RI. 2010. Buku pedoman kader seri kesehatan anak. Depkes RI. Khomsan, A. 1999. Indikator ketahanan pangan di Jawa. Media gizi dan keluarga, Juli, XXIII (1). Bogor : Institut Pertanian Bogor.

  . 2004. Pangan dan gizi untuk kualitas hidup. Jakarta: Grasindo. . 2006. Studi tentang pengetahuan gizi ibu dan kebiasaan makan pada rumah tangga di daerah tinggi dan pantai. Jurnal gizi dan pangan, 1(1):

  23-28.

  Khomsan, A., Anwar, F., Sukandar, D., Riyadi, H., Mudjajanto, E. S. 2007. Studi

  implementasi program gizi: Pemanfaatan, cakupan, keefektifan, dan dampak terhadap status gizi. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat,

  Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Lestari, P. 2009. Hubungan status gizi dengan tumbuh kembang anak usia 2-5

  tahun di YK Aisyiah Bustanul Athfal Rejosari lorog tawangsari, sukoharjo Jateng. Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran

  Jakarta. Lidya. 2012. Hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan tumbuh kembang anak. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

  Merdawati, L & Putri, D. E. 2008. Perilaku ibu terhadap kartu menuju sehat

  (KMS) balita dan hubungan dengan status gizi balita. Skripsi.Universitas Andalas.

  Munawaroh, L. 2006. Hubungan antara tingkat pengetahuan gizi ibu, pola makan

  balita dengan status gizi balita di wilayah kerja puskesmas Kedungwuni

II kabupaten Pekalongan. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

  Nadimin. 2010. Gambaran keluarga sadar gizi (kadarzi) dan status gizi anak balita di Kab.Bulukumba. Studi analisis data survey kadarzi dan PSG Sulsel 2009. Media gizi pangan, IX, (I). Notoatmodjo. 2010. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta . 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

  Notoatmodjo & Soekidjo. 2005. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. _______. 2003. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta Octaviani. 2012. Hubungan antara perilaku kadarzi dengan status gizi anak balita. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Puskesmas Karanganyar. 2010. Laporan bulanan Puskesmas Karanganyar.

  Kebumen: Puskesmas Karanganyar. Poedjiadi, A. 1994. Dasar-dasar biokimia. Penerbit UI: Press Jakarta. Pramuditya, S. W. 2010. Kaitan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan gizi

  ibu, serta pola asuh dengan perilaku keluarga kadar gizi dan status gizi anak. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi, Institut

  Pertanian Bogor. Prasetyono, D. S. 2009. ASI eksklusif pengenalan, praktik dan kemanfaatan- kemanfaatannya. Yogyakarta: Diva Press.

  Proboningsih. 2004. Hubungan antara status gizi dengan perekembangan motorik

  kasar anak usia 1-5 tahun di posyandu buah hati Ketelan Banjasari Surakarta. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

  Purwani. 2013. Hubungan pola pemberian makan dengan status gizi anak usia 1 sampai 5 tahun. Skripsi. Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Rahmawati, D. 2006. Status gizi dan perkembangan anak usia dini di Taman pendidikan karakter sutera alam Desa Sukamantri Bogor. Skripsi.

  Bogor: Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Riyadi, H. 2001. Metode penilaian status gizi. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Rudzikzani, D. 2012. Pengaruh pola makan terhadap perkembangan gizi anak.

  Skripsi. Universitas negeri Surabaya. Rusmil, K. 2006. Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intervensi dini

  tumbuh kembang anak ditingkat pelayanan kesehatan dasar. Jakarta: Depkes RI.

  Samsunuwiyati. 2006. Perilaku manusia: Pengantar singkat tentang psikologi.

  Bandung: PT. Refika Aditama. Santoso, S & Ranti, A. C. 1999. Kesehatan dan gizi. Jakarta: Rineka cipta. Sari. 2011. Hubungan pemberian ASI eksklusif dengan tumbah kembang pada anak usia 3-6 bulan di Puskesmas Karanganyar. Jurnal maternal

  

  Sarwono. 1999. Sosiologi kesehatan, beberapa konsep beserta aplikasinya.

  Yogyakarta: Gajah Mada University. Seftiansyah, R. 2012. Hubungan pola asuh ibu dengan perilaku anak. Skripsi.

  Universitas Diponegoro Semarang. Setyaningsih. 2007. Hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu tentang

  keluarga mandiri sadar gizi (Kadarzi) dengan status kadarzi pada keluarga anak balita usia 5-59 bulan. Skripsi. Universitas Sumatera

  Utara. Soedjatmiko. 2005. Penanganan demam pada anak secara profesional. Dalam:

  Tumbelaka, et al, Editor. Pendidikan kedokteran berkelanjutan, Ilmu Kesehatan Anak XLVII. Cetakan pertama. Jakarta: FKUI-RSCM, 32-41. Soetjiningsih. 1995. Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC. Sugiyono. 2009. Statistika untuk penelitian. Bandung: CV. Alfabeta. Suhardjo. 2003. Perencanaan pangan dan gizi. Jakarta: Bumi Aksara. Sukandar, D. 2007. Studi sosial ekonomi, aspek pangan, gizi dan sanitasi daerah

  lahan kering di Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. Bogor: fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

  Sukarni. 1994. Kesehatan keluarga dan lingkungan. Yogyakarta: Kanisius. Sukirman. 2000. Ilmu gizi dan aplikasinya untuk keluarga dan masyarakat.

  Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Sukmawati, W. 2003. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi dan anemia

  gizi besi pada santri puteri di Pesantren modern dan Pesantren

tradisional di Kabupaten Cianjur. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

  Supariasa. 2002. Penilaian status gizi. Jakarta: EGC. Supariasa, Bakri & Fajar. 2001. Penilaian Status gizi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

  Suparmanto. 2006. Pedoman strategi KIE keluarga sadar gizi (Kadarzi). Jakarta: Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Sutrisno. 2003. Hubungan status gizi dengan tingkat perkembangan motorik

  kasar anak usia 2-3 tahun pada keluarga sejahtera di wilayah purwodadi kabupaten Grobogan jawa Tengah. Skripsi. Universitas Diponegoro.

  Syarifudin, B. 2009. Panduan TA keperawatan dan kebidanan dengan SPSS.

  Yogyakarta: Grafindo Litera Media. Thoha. 2004. Asam lemak essential untuk optimalisasi fungsi otak balita. Bogor:

  Sekolah Pasca Sarjana, Program Studi Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor. Wiryo, H. 2002. Peningkatan gizi bayi, anak, ibu hamil dan menyusui dengan makanan lokal. Jakarta: Sagung Seto. Wulan. 2010. Hubungan antara status gizi dengan perkembangan anak usia 0-72 bulan. Skripsi. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Yulianti, R. 2010. Hubungan pengetahuan gizi ibu, PHBS, dan konsumsi balita

  dengan status gizi balita (TB/U) di Perdesaan dan Perkotaan. Bogor:

  Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.