Nur Widiyawati DAFTAR PUSTAKA

  Adhi, H, P. (2014). Pengaruh pemberian vitamin A, lama pemberian ASI, status gizi,

  dan status imunisasi terhadap kejadian ISPA pada anak Balita di wilayah kerja Puskesmas Patikraja . Skripsi Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah

  Purwokerto. Adningsih. (2003). Tidak merokok adalah investasi. Jakarta: Interaksi Media Promosi Kesehatan Indonesia Nomor XIV.

  Anwar, A. (1992). Pengaruh pencemaran udara “indoor” pembakaran biomassa terhadap kesehatan. Majalah Kesehatan Masyarakat. Arikunto, S. (1998). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek (4th ed.). Jakarta: Rinek Cipta. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana. (2011). Kamus istilah kependudukan

  dan keluarga berencana nasional . Jakarta: Direktorat Teknologi Informasi dan Dokumentasi.

  Bappenas. (2004). Indonesia: Laporan perkembangan pencapaian tujuan

pembangunan millennium (millennium development goals) . Jakarta: Bappenas.

Basuki, B. (2000). Aplikasi metode kasus kontrol. Jakarta: Bagian Kedokteran Komunitas Fakultas keduokteran UI. Budiarto. (2001). Biostatistik untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat. Jakarta : EGC. Dachroni, J. (2002). Jangan biarkan hidup dikendalikan rokok. Jakarta: Interaksi Media Promosi Kesehatan Indonesia Nomor XII. Dachroni, J. (2003). Promosi kesehatan penanggulangan masalah rokok. Jakarta: Interaksi Media Promosi Kesehatan Indonesia Nomor XIV. Dharmage. (2009). Risk factor of acute lower respiratory tract infection in children under five years of age. Southeast Asian Journal Trop Medical Public Health,

  27(1):107-10.

  Depkes RI. (2002). Pedoman pemberantasan penyakit infeksi saluran pernafasan

  akut untuk penanggulangan pneumonia pada balita . Jakarta: Dirjen PPM dan PLP.

  

89

  1 Depkes RI. (2004). Pengertian ISPA: info penyakit menular. Jakarta: Dirjen PPM dan PLP. Depkes RI. (2005). Pedoman pekan kesehatan nasional. Jakarta: Dirjen PPM dan PLP. Depkes RI. (2008). Hasil-hasil riset kesehatan dasar tahun 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Depkes RI. (2008). Pedoman program pemberantasan penyakit infeksi saluran

  pernafasan akut untuk penanggulangan pnemonia pada balita . Jakarta : Departemen Kesehatan RI.

  Dinas Kesehatan Jawa Tengah. (2011). Profil kesehatan provinsi Jawa Tengah.

  Semarang: Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Dinas Kesehatan Jawa Tengah. (2011). Profil kesehatan provinsi Jawa Tengah.

  Semarang: Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Elyana. (2013). Hubungan frekuensi ISPA dengan status gizi Balita. Artikel [online]. Ernawati. (2006). Hubungan faktor social ekonomi, hygiene, sanitasi lingkungan,

  tingkat konsumsi dan infeksi dengan status gizi anak usia 2-5 tahun di Kabupaten Semarang tahun 2003 . Publiksi Tesis Magister Gizi Masyarakat,

  Universitas Diponegoro. Ernawati dan Farich, A. (2012). Hubungan faktor lingkungan rumah dan faktor anak

  dengan kejadian ispa pada anak balita di desa Way Huwi Puskesmas Karang Anyar Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan . Publikasi Skripsi

  Sarjana Kesehatan Masyarakat, Universitas Malahyati Lampung. Fikawati, Sandra, dan Syafiq, A. (2010). Kajian implementasi dan kebijakan air susu ibu eksklusif dan inisiasi menyusu dini di Indonesia. Makara Kesehatan, 14.(1).

  17-24.

  Hastono, S. P. (2007). Analisis Data. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Juliastuti, P. T. (2000). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia

  balita di Puskesmas Cisaga Kabupaten Ciamis . Publikasi Tesis Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Karlinda, T., dan Warni, S. (2012). Hubungan keberadaan anggota keluarga yang

  merokok dengan kejadian ispa pada balita di wilayah kerja puskesmas nusa indah kota bengkulu tahun 2010 . [Abstrak Online]

  Keman, S. (2005). Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Permukiman. Jurnal Kesehatan Lingkungan,2.(1). 29-42. Kemenkes RI. (2010). Profil kesehatan indonesia 2009. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Kepmenkes. (2002). Program pemberantasan penyakit infeksi saluran pernafasan

  akut . Jakarta: Kemenkes RI. Diakses pada 07 Oktober 2013 dari situs:

   Mardiya. (2013). Generasi berencana, antisipasi ledakan pendudukan. Artikel Online. Marhamah, Arsin, A. A., Wahiduddin. (2013). Faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada anak balita di Desa Bontongan Kabupaten Enrekang .

  Publikasi Skripsi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Universitas Hassanudin Makasar.

  th

  Meadow, R. dan Newel, S. (2005). Buku lecture notes on pediatric (7 Ed) . Jakarta: Erlangga. Mishra, V., Smith, K. R., dan Retherford, R. D. (2005). Effects of cooking smoke and environmental tobacco smoke on acute respiratory infections in young indian children. Population and Environment, 26.(5). 375-396.

  Muadz Masri, dkk. (2013). Program Genre dalam penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja . Semarang: Perwakilan BKKBN Jawa Tengah.

  Muaris, H. (2009). Hidangan sehat untuk ibu menyusui. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Mukono, H. J. (2008). Pencemaran Udara dan Pengaruhnya Terhadap Gangguan Saluran Pernapasan . Surabaya : Airlangga University Press. Murti, B. 2003. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Nana S dan Tinah. 2011. Hubungan pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga dengan kejadian ISPA pada balita. Jurnal Kebidanan, 6, 01, Diunduh pada tanggal

  25 Desember 2014 dari:

  

  Naria, Chahaya, dan Asmawati. (2008). Hubungan kondisi rumah dengan kelluhan

  ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2008. Jurnal Ilmu kesehatan Masyarakat USU, 12 (11), 1-7. Nasution, Kholisah, dkk. (2009). Infeksi Saluran Napas Akut pada Balita di Daerah

  Urban Jakarta. Jurnal Sari Pediatri, 11, 4. Diunduh pada tanggal 25 Desember 2014 da Nelson. (2003). Ilmu kesehatan anak. Jakarta: EGC. Noerdin, M. (2002). Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program

keluarga berencana nasional . Artikel Badan Koordinasi Keluarga Berencana.

Notoadmodjo. (2005). Metode penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo. (2007). Kesehatan masyarakat ilmu dan seni. Jakarta: Rineka Cipta. Nurjazuli. (2006). Modul epidemologi lingkungan. Semarang: Magister Kesehatan Lingkungan Universitas Muhammadiyah Diponegoro. Pangestika, Y. R. (2010). Hubungan kondisi lingkungan terhadap kejadian ISPA pada Balita keluarga pembuat gula aren. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5 (2), 80-88. Puskesmas I Wangon. (2013). Profil Kesehatan Puskesmas I Wangon tahun 2013.

  Banyumas: Puskesmas I Wangon. Rasmaliah. (2004). Infeksi saluran pernafasan akut dan permasalahannya. Medan: FK-USU.

  Ridwan, D. (2008). Kendala penanganan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

  Medan: FK-USU. Safitri, D. S. dan Keman, S. (2007). Hubungan tingkat kesehatan rumah dengan kejadian ISPA pada anak balita di desa labuhan kecamatan labuhan badas

  Kabupaten Sumbawa. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 3.(2). 139-150. Suhandayani, I. (2007). Faktor-faktor yang berhubungan kejadian ISPA pada balita

  di puskesmas pati kabupaten pati tahun 2006 . Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang. Setyawan. (2012). Konsep dasar keluarga. Surakarta : Poltekkes Surakarta. Sugihartono dan Nurjazuli. (2012). Analisis faktor resiko kejadian pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sidorejo Kota Pagar Alam. Jurnal Kesehatan

  Lingkungan Indonesia, 11. (1). 82-86.

  Steinkamp, B. W. (2008). Relationship between nutritional status and lung function in cystic fibrosis: cross sectional and longitundinal analysis from the German CF quality assurance (CFQA) project. Europe Respiratory Journal, 31:29-35

  Sugiyono. (2009). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R dan D. Bandung: Alfabeta. Sunarti, E. (2012). Peningkatan ketahanan dan kesjahteraan keluarga. Artikel [online]. Sulistiyorini, D. (2006). Hubungan pengetahuan, sikap dan praktek gizi ibu dengan

  status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Gabus I Kabupaten Pati . Skripsi Sarjana Keperawatan STIKES Cendekia Utama, Kudus, Tidak dipublikasikan.

  Sutomo, B. dan Anggraeni, D. Y. (2010). Makanan sehat pendamping ASI. Jakarta: Demedia. Suyami dan Sunyoto. (2004). Karakteristik faktor resiko ispa pada anak usia balita

  di Puskesmas Pembantu Krakitan, Bayat, Klaten . Publikasi Skripsi Sarjana Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

  Wahyuni. (2008). Pengaruh pendidikan terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang

  pneumonia pada balita . Publikasi Skripsi Sarjana Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

  Wardhana, A. (2004). Dampak pencemaran lingkungan.Yogyakarta : Penerbit ANDI Widianingtias, R., dkk. 2004. Survei cepat gambaran kondisi fisik rumah kaitanya dengan kejadian infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kebumen 2 Kabupaten Kebumen. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3 (2): 33-37.

  WHO. (2004). Penanganan ISPA pada anak di rumah sakit kecil negara berkembang, pedoman untuk dokter dan petugas kesehatan senior . Jakarta: EGC.

  Yanuar, Y. (2011). Analisis faktor risiko kejadian penyakit TB paru pada anak usia

  0-5 tahun di BP4 Purwokerto . Skripsi Sarjana Keperawatan, Universitas Jendral Soedirman.

  Yuwono, T. A. (2008). Faktor-faktor lingkungan fisik rumah yang berhubungan

  dengan kejadian pneumonia pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Kawunganten Kabupaten Cilacap . Publikasi Tesis Magister Kesehatan

  Lingkungan, Universitas Diponegoro.

  Zuraidah Siti. (2002). Risiko kejadian pneumonia pada balita kaitannya dengan tipe rumah di Wilayah Kerja Puskesmas Sidorejo Lor dan Cebongan Kota Salatiga.

  Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 1, (2).