AKTIVITAS HUMAS PADA BIDANG PENGADUAN PEMKOT MAKASSAR DALAM MENINGKATAN CITRA PEMERINTAHAN

  

AKTIVITAS HUMAS PADA BIDANG PENGADUAN PEMKOT MAKASSAR

DALAM MENINGKATAN CITRA PEMERINTAHAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu

Komunikasi (S.Sos) Pada Jurusan Ilmu Komunikasi Pada Fakultas Dakwah dan

  

Komunikasi UIN Alauddin Makassar

Oleh:

  

MUTMAINNAH

50700112136

  

ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2016

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Mutmainnah Nim : 50700112136 Tempat/Tanggal Lahir : Tomoni/12 Desember 1993 Jur/Prodi/Konsentrasi : Ilmu Komunikasi Fakultas/Program : Dakwah dan Komunikasi Alamat : Jln. Kumala No.135 Makassar Judul : Aktivitas Humas pada Bidang Pengaduan Pemkot

  Makassar dalam Meningkatkan Citra Pemerintahan Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

  Samata-Gowa, Agustus 2016 Penyusun,

  Mutmainnah NIM. 50700112136

ii

  iii

  

PENGESAHAN SKRIPSI

  Skripsi yang berjudul, “Aktivitas Humas Pada Bidang Pengaduan Pemkot

  

Makassar Sebagai Bentuk Citra Pemerintahan yang disusun oleh Mutmainnah

  NIM : 50700112136, mahasiswa Ilmu Komunikasi pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, telah diuji dan di pertahankan dalam sidang

  

Munaqasah yang diselenggarakan pada hari Rabu, 24 Agustus 2016, dinyatakan telah

  dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Ilmu Komunikasi.

  Makassar, 02 Oktober 2016

  

DEWAN PENGUJI

  Diketahui oleh: Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar,

  Dr. H. Abd. Rasyid Masri, S.Ag., M.Pd., M.Si.,M.M

  NIP: 19690827 199603 1 004 Penanggung jawab : Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Ketua : Dr. Nur Syamsiah, M.Pd.I (………………...) Sekretaris : Haidir Firah Siagian,S.Sos.,M.Si.,Ph.D (………………...) Pembimbing I : Dra. Audah Mannan, M.Ag (………………...) Pembimbing II : Mudzira Nur Amrullah,S.Sos.,M.Si (………………...) Munaqisy I : Dr. Hasaruddin, M.Ag (………………...) Munaqisy II : Jalaluddin Basyir, SS., M.A (………………...)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Pembimbing penulisan skripsi saudara Mutmainnah NIM: 50700112136 mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, setelah meneliti dan mengoreksi secara saksama skripsi yang berjudul “Aktivitas Humas pada Bidang Pengaduan Pemkot Makassar dalam

  

meningkatkan Citra Pemerintahan” memandang bahwa skripsi tersebut telah

memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui ke sidang Seminar Hasil.

  Demikian persetujuan ini diberikan untuk dipergunakan dan diproses lebih lanjut.

  Makassar, Agustus 2016 Pembimbing I

  Pembimbing II

  

Dra. Audah Mannan, M.Ag. Mudzhira Nur Amrullah, S.Sos., M.Si

NIP.19680614 199903 2 001 NIP.19700311 20091 2 002

  Diketahui oleh: Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi

  Bid. Akademik

  

Dr. Misbahuddin, S. Ag., M.Ag

NIP.19701208 200003 1 001

iii

KATA PENGANTAR

  

iv

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, karunia, dan hidayah-Nya serta atas izin-Nya sehingga penulisan skripsi dengan judul “Aktivitas Humas pada Bidang Pengaduan Pemkot Makassar dalam Meningkatkan Citra Pemerintahan” dapat terselesaikan.

  Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan yang baik sepanjang masa. Sosok pemimpin yang paling berpengaruh sepanjang sejarah kepemimpinan, yang berhijrah dari satu masa menuju masa berperadaban.

  Disadari sepenuhnya, bahwa penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak dan selayaknya menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada:

  1. Prof. Dr. H. Musafir Pababbari, M.Si. selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Wakil Rektor I Prof. Dr. Mardan, M.Ag, Wakil Rektor II Prof. Dr. H. Lomba Sultan, M.A, dan Wakil Rektor III Prof. Siti Aisyah, M.A., Ph.D yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di UIN Alauddin Makassar.

  2. Dr. H. Abd. Rasyid Masri, S.Ag., M.Pd., M.Si., M.M selaku Dekan Fakultas Dakwah & Komunikasi UIN Alauddin Makassar, dan Wakil Dekan I Dr. Misbahuddin, M.Ag, Wakil dekan II Dr. H. Mahmuddin, M. Ag, dan Wakil Dekan III Dr. Nursyamsiah, M.Pd.I yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di Fakultas Dakwah & Komunikasi.

  3. Ramsiah Tasruddin, S.Ag., M.Si dan Haidir Fitra Siagian, S.sos, M.Si., Ph.D. selaku Ketua dan Sekertaris Jurusan Ilmu Komunikasi yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan motivasi selama penulis menempuh kuliah berupa ilmu, nasehat, serta pelayanan sampai penulis dapat menyelesaikan kuliah.

  4. Dra. Audah Mannan, M.Ag. dan Mudzhira Nur Amrullah, S.Sos., M. Si selaku pembimbing I dan II yang telah meluangkan banyak waktu untuk mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

  5. Dr. Hasaruddin, M. Ag dan Jalaluddin Basyir, SS., M.A selaku munaqisy I dan munaqisy II yang telah memberikan arahan, saran, dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

  6. Seluruh Dosen, Bagian Tata Usaha Umum dan Akademik, bersama Staf Pegawai Fakultas Dakwah & Komunikasi yang telah memberikan bekal ilmu, bimbingan, arahan, motivasi, dan nasehat selama penulis menempuh pendidikan di Jurusan Ilmu Komunikasi.

  7. Kepala Sub Bagian Dokumentasi dalam hal ini Bapak A. Alif Fadjri Luqman, S.Sos atas izin penelitian yang telah diberikan dan bantuan materil yang diberikan selama penulis melakukan penelitian.

  8. Kedua orang tua penulis: Mustari dan Haliah, dan Saudara- saudaraku: Musnaeni, Musliana, dan Amir hamzah serta keluarga tercinta yang telah memberikan doa, semangat, motivasi, dukungan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis selama penulisan skripsi.

  9. Sahabat-sahabat seperjuangan di Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi angkatan 2012. Terkhusus buat sahabat-sahabatku di IKOM Andi Nur Afrilla Gunawan, Siti Nurfaradila, Nur Irma Yandani yang selalu menemani, memberi semangat dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  10. Sahabatku Kiki Pratiwi, Aisyah, Asniatin, dan Muh. Chairul Umam yang selalu memberi semangat, membantu dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  11. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

  

v Semoga Allah SWT senantiasa melipat gandakan balasan atas amal baik dengan rahmat dan nikmat-Nya. Penulis menyadari sepenuhnya, karya tulis ini merupakan sebuah karya tulis sederhana yang sarat dengan kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran penulis harapkan untuk kesempurnaan penulisan di masa mendatang. Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan dan semoga tulisan ini bisa memberi manfaat bagi semua. Amin.

  Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Makassar, Agustus 2016 Penulis,

  Mutmainnah NIM: 50700112136

vi

  DAFTAR ISI Judul .............................................................................................................. i

  Pernyataan Keasliaan Skipsi .......................................................................... ii Persetujuan Pembimbing................................................................................ iii Kata Pengantar ............................................................................................... iv Daftar Isi......................................................................................................... vii Daftar Tabel ................................................................................................... viii Abstrak ........................................................................................................... ix

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..............................................................

  1 B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus ........................................

  5 C. Rumusan Masalah .......................................................................

  6 D. Kajian Pustaka/Penelitian Terdahulu ..........................................

  7 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.................................................

  9 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Humas Pemerintahan...................................................................

  11 B. Defenisi Humas ...........................................................................

  15 C. Peran dan Fungsi Humas.............................................................

  19 D. Tugas dan Ruang Lingkup Humas ..............................................

  24 E. Faktor Pendukung Dan Penghambat Aktivitas humas ................

  27 F. Citra (Image) ...............................................................................

  30 G. Humas dalam Islam .....................................................................

  32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian .........................................................

  38 B. Pendekatan Penelitian .................................................................

  38 C. Sumber Data................................................................................

  39 D. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................

  40 E. Teknik Analisis Data...................................................................

  42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Humas Pemkot Makassar ..................................................

  43

  vii

  B. Aktivitas Humas pada Bidang Pengaduan Pemkot Makassar dalam Meningkatkan Citra Pemerintahan..............................................

  53 C. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Aktivitas Humas pada Bidang Pengaduan Pemkot Makassar dalam Meningkatkan Citra Pemerintahan.................................................................................

  59 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan..................................................................................

  65 B. Implikasi Penelitian.....................................................................

  66 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................

  67 LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

  vii

  DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Perbandingan Penelitian Terdahulu .................................................

  10 Tabel 1.2 Luas Wilayah dan Persentase...........................................................

  49 Tabel 1.3 Struktur Organisasi Sekretariat Humas Pemkot Makassar ..............

  52 Table 1.4 Jumlah Pengaduan Media Cetak, SMS Online, Telepon Pengaduan Langsung dan Media Sosial .............................................................................

  63

  viii

  

ABSTRAK

Nama : Mutmainnah NIM : 50700112136

  

Judul : Aktivitas Humas pada Bidang Pengaduan Pemkot Makassar

dalam Meningkatkan Citra Pemerintahan

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas humas pada bidang pengaduan pemkot makassar dalam meningkatkan citra pemerintahan dan untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat aktivitas humas pada bidang pengaduan pemkot makassar dalam meningkatkan citra pemerintahan.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan retorika dengan jenis pendekatan deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan riset kepustakaan. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan analisis deskriptif kualitatif.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Sub bagian pengaduan masyarakat adalah bagian dari humas. Aktivitas humas pengaduan yaitu setiap hari menerima pengaduan baik itu media cetak, media sosial, sms online, telepon dan pengaduan langsung. Setiap pengaduan masuk, ditindak lanjuti, di telpon SKPD yang terkait yang bertanggung jawab atas pengaduan tersebut. (2) faktor pendukung dalam aktivitas humas pada bidang pengaduan yaitu press room, membuat posko pengaduan dan faktor penghambat dalam aktivitas humas di bidang pengaduan yaitu sarana dan prasana, sumber daya manusia, koordinasi.

  Implikasi Penelitian bahwa Perlunya peningkatan sosialisasi pelaksanaan program-program layanan pemerintah agar masyarakat tidak mendapat pelayanan buruk dari SKPD yang bersangkutaan. Dan Saran untuk bagian humas sebaiknya ketika

  

ada orang melakukan penelitian hendaknya memberikan arahan atau masukan tentang

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh bagian humas. Agar peneliti tidak binggung dan

mempermudah melakukan penelitiannya.

ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hubungan masyarakat (Humas) atau yang biasa disebut public relation (PR),

  menjadi hal yang tidak asing disetiap lembaga pemerintahan, lembaga pendidikan maupun lembaga perusahaan. Humas adalah kegiatan komunikasi dalam organisasi yang berlangsung dua arah dan timbal balik dan memiliki peranan penting dalam setiap lembaga karena humas menjadi salah satu strategi dalam menciptakan dan meningkatkan citra pemerintahan. Humas juga dapat diartikan sebagai sebuah seni berkomunikasi (art of communication) dengan publik untuk membangun saling pengertian, menghindari kesalahpahaman dan miss persepsi sekaligus membangun citra positif lembaga. Sedangkan citra adalah pemahaman kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan.

  Posisi Humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi sedangkan citra adalah tujuan dari suatu organisasi.

  Sebagai sebuah profesi, seorang Humas harus mampu untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu untuk membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi. Humas juga dapat diartikan sebagai jembatan untuk membangun suasana yang kondusif dalam menciptakan solusi antar berbagai organisasi, baik internal maupun eksternal dalam rangka membangun citra dari institusi atau pemerintah. Seorang Humas Pemerintah juga harus dapat memberikan sanggahan mengenai pemberitaan yang salah dan merugikan pemerintah, dan mengkomunikasikan atau menginformasikan berbagai kebijakan pemerintah kepada masyarakat. Hal ini bertujuan untuk membentuk citra positif pemerintah daerah tersebut dimata publik. Humas juga berperan membina hubungan yang harmonis dengan masyarakat dan membina martabat instansi dalam pandangan masyarakat, guna memperoleh pengertian, kepercayaan dan dukungan dari masyarakat.

  Dalam riset mengenai kegiatan humas (Public relations), ada dua tanggung jawab dalam kegiatan humas yaitu peran sebagai teknisi dan manajemen. Humas melaksanakan tiga peran, pertama sebagai pemberi penjelasan, yaitu orang yang bekerja sebagai konsultan dalam mendefenisikan masalah, menyarankan pilihan dan memantau implementasi kebijakan. Kedua sebagai fasilitator komunikasi, yaitu orang yang biasasanya bertugas dalam suatu organisasi yang berkaitan langsung dengan lingkungan yang berperan untuk menjaga hubungan dan komunikasi dua arah. Ketiga sebagai fasilitator pemecahan masalah, yaitu orang yang bermitra dengan senior untuk

  

1

mengidentifikasi dan memecahkan masalah.

  Fungsi humas sendiri tidak dapat terlepas dari opini publik, karena salah satu fungsi humas adalah menciptakan opini publik yang memiliki good will (kemauan baik) dan partisipasi. Kinerja humas dalam suatu pemerintahan biasanya membantu dalam menjalankan suatu program pemerintahan untuk mencapai tujuan tertentu yang ditargetkan oleh pemerintah. Selain itu, humas pemerintah juga berperan penting dalam membangun dan memberikan informasi baik secara internal maupun eksternal. Bila dilihat secara eksternal, biasanya humas berperan memberikan informasi mengenai kebijakan pemerintah, memberikan sanggahan mengenai suatu pemberitaan yang dapat 1 Lattimore, Public Relation Profesi & Praktek ( Selemba Humanika, 2010) h.35 merugikan pemerintah dan menginformasikan berbagai kebijakan pemerintah kepada masyarakat.

  Keberadaan unit kehumasan secara fungsional merupakan keharusan dan secara operasional upaya menyebarluaskan suatu kegiatan atau aktivitas dari instansi yang bersangkutan, yang ditujukan baik untuk membina hubungan ke dalam organisasi itu sendiri, maupun kepada masyarakat luas. Humas menjadi suatu alat atau saluran “the

  2

public relations as tools or channels of goverment publication”, untuk memperlancar

jalannya interaksi dan penyebaran informasi.

  Humas Kota Makassar memiliki peranan sangat penting dalam membentuk citra Pemerintahan Kota Makassar. Dilihat dari kinerja yang dimiliki, Humas Kota Makassar bekerja keras dalam mempertahankan image (citra) Pemerintahan Kota Makassar.

  Pemerintahan Humas Kota Makassar dalam mengembangkan hubungan yang baik dalam masyarakat dengan cara memberikan informasi karena keberadaan Pemerintah Kota Makassar memiliki ketergantungan dalam hubungan bermasyarakat sehingga citra Pemerintah tetap terjaga. Menciptakan pengertian publik yang lebih baik yang dapat memperbesar kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah Kota Makassar.

  Humas Kota Makassar memiliki fungsi menyangkut upaya pembinaan image (citra), mulai dari upaya menumbuhkan citra, memelihara atau mempertahankan citra, sampai ke upaya untuk meningkatkan citra.

  Humas yang berada di Kota Makassar terbagi menjadi tiga seperti Humas bagian Pemberitaan yang memiliki tugas seperti mencari, mengumpulkan, menghimpun dan mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan bidang pemberitaan. Humas 2

  http://id.wikipedia.org/wiki/humas. 07 Desember 2015 bagian Dokumentasi yang memiliki tugas seperti melaksanakan usaha-usaha untuk peningkatan hasil dokumentasi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun masyarakat. Humas bagian Pengaduan masyarakat adalah bentuk penerapan dari pengawasan masyarakat yang disampaikan oleh masyarakat kepada aparatur pemerintahan terkait berupa sumbangan pikiran suara, gagasan, keluhan, pengaduan, yang bersifat membangun.

  Humas bidang Pengaduan memiliki bentuk-bentuk pengaduan yaitu: Pertama melalui Media Cetak, dimana masyarakat bisa menghubungi media cetak seperti koran misalnya Tribun Timur, Fajar, Ujung Pandang Expres atau Berita Kota Makassar. Kedua melalui Telepon, masyarakat bisa menelpon langsung kelembaga pengaduan Kota Makassar dengan menghubungi nomor telp: 0411-3630249. Ketiga melalui SMS Online, masyarakat bisa menyampaikan keluhan dengan menghubungi nomor telp: 081141115097. Keempat Pengaduan langsung, masyarakat bisa langsung mendatangi kantor Balai Kota Makassar bagian pengaduan, Jl. Ahmad Yani no.2 di lantai 2. Kelima melalui Media Sosial, masyarakat bisa melakukan pengaduan dengan mengkunjungi Fanpage Facebook (Humas Pemkot Makassar) bisa juga lewat Twitter @humasmakassar terkait tentang pengaduan.

  Aktifitas yang dilakukan oleh Humas bidang Pengaduan Pemkot Makassar dalam membangun citra pemerintah yaitu: Melakukan sosialisasi tentang program dan Hasil yang dicapai setiap SKPD dihadapan seluruh media lokal maupun nasional yang ada di Makassar. Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis memberi judul penelitian ini

  

“Aktivitas Humas pada Bidang Pengaduan Pemkot Makassar dalam Meningkatan

Citra Pemerintahan”

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

  1. Fokus penelitian

  Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan jenis penelitian kualitatif, dan di fokuskan pada Aktivitas Humas pada bidang Pengaduan Pemkot Makassar dalam meningkatan Citra Pemerintahan.

  2. Deskripsi fokus

  Berdasarkan pada fokus penelitian dari judul diatas, dapat dideskripsikan subtansi permasalahan dan subtansi pendekatan bahwa penelitian ini dibatasi hanya membahas aktivitas humas pada bidang pengaduan dalam meningkatan citra Pemerintahan. Oleh karena itu, penulis memberikan deskripsi fokus sebagai berikut:

  a. Aktivitas Aktivitas artinya salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan dalam bagian pemerintahan. Aktivitas dalam hal ini dapat diartikan sebagai komunikasi timbal balik (two way communication) terhadap seluruh publiknya internal maupun eksternal.

  b. Humas Humas merupakan aktivitas di berbagai bidang ilmu, menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan good will, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publiknya. Humas berperan sebagai fasilitator dalam penyampaian informasi-informasi mengenai keadaan suatu organisasi yang di anggap penting dan patut diketahui masyarakat. Seorang humas juga harus berperan sebagai komunikator dan pendengar yang baik. Karena mereka harus mengetahui dan memahami pendapat publik terhadap organisasi/ pemerintahan.

  c. Pengaduan Masyarakat Pengaduan masyarakat adalah bentuk penerapan dari pengawasan masyarakat yang disampaikan oleh masyarakat kepada aparatur pemerintahan terkait berupa sumbangan pikiran suara, gagasan, keluhan, pengaduan, yang bersifat membangun. Pengaduan masyarakat dalam hal ini masyarakat dapat melakukan pengaduannya melalui media cetak, media sosial, sms online, telepon dan pengaduan langsung.

  d. Citra merupakan kesan atau impresi seseorang terhadap sesuatu. Citra dalam hal ini dapat diartikan sebagai penilaian atau tanggapan masyarakat dapat berkaitan dengan timbulnya rasa hormat, kesan-kesan yang baik dan menguntungkan terhadap suatu citra lembaga atau pemerintahan.

C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

  1. Bagaimana Aktivitas Humas pada Bidang Pengaduan Pemkot Makassar dalam Meningkatan Citra Pemerintahan?

  2. Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat Humas Pengaduan Pemkot Makassar dalam Meningkatan Citra Pemerintahan?

  7

  D. Kajian Pustaka/ Penelitian Terdahulu Tabel 1.1. Perbandingan hasil penelitian terdahulu dan penelitian sekarang. No Judul/ Nama Fokus Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

  1. Kamsar / Aktivitas

  a. Aktivitas, Deskiptif kualitatif, data Aktivitas kehumasan yang Kehumasan Dinas

  b. Kehumas, penelitian dikumpulkan dilakukan Diskominfo Kota Komunikasi dan

  c. Diskominfo, melalui field research yaitu Makassar terhadap pelayanan Informatika

  d. Faktor penghambat. observasi, wawancara, dan informasi ada beberapa program (Diskominfo) makassar dokumentasi. yaitu sarana M-CAP dan M-PLIK, terhadap pelayanan layanan medai center, Tabloid informasi masyarakat Makassar Info, sosialisasi program

  Kota Makassar pemerintahan kota, dan layanan pengumuman mobil keliling.

  2. Muh. Nurqadri jamal /

  a. aktivitas, Penelitian kualitatif dengan Aktivitas public relations PT aktivitas Public b. Public Relations, metode pengumpulan data Telkom Divre VII KTI dalam

  Relations PT

  c. PT Telkom Divre VII yaitu wawancara, observasi, membangun citra positif adalah Telekomunikasi KTI, dokumentasi kunjungan melembaga, Indonesia Divisi

  d. Strategi public relations, mensponsori event-event, evaluasi Regional

  VII KTI e. Citra positif. pemberitaan di media, ikut dalam membangun citra merayakan hari-hari besar, release positif ke media tentang kegiatan CSR dan mengisi advertorial bulanan.

  Dimana strategi yang dilakukan oleh public relatios adalah melakukan pendekatan-pendekatan dengan media.

  3. Riska Magauleng

  a. Aktivitas humas Peneliti ingin melihat Aktivitas Humas DPRD Kota Riady/ Aktivitas Humas

  b. DPRD Kota Makassar bagaimana peran humas DPR Makassar sebagai fungsi mediator DPRD Kota Makassar

  c. Fungsi Mediator RI dalam menjaga reputasi hanya sebatas mediasi demonstran sebagai fungsi Mediator d. Publikasi kinerja anggota DPR RI dan dan sebagai fungsi publisitas

  8 dan Publisitas hambatan-hambatan apa saja cenderung memakai media untuk yang dihadapi humas dalam mempublikasikan daripada melakukan peran ini. langsung kepada masyarakat.

  Faktor pendukung adalah fasilitas yang memadai dapat menunjang aktivitas kehumasan dan faktor penghambat adalah tidak berimbangnya sumber daya manusia.

  4. Mutmainnah/ Aktivitas

  a. Aktivitas Humas Pedekatan Public speaking, Aktivitas Humas pada bidang Humas pada Bidang

  b. Bidang Pengaduan penelitian deskriptif kualitatif pengaduan Pemkot Makassar Pengaduan Pemkot

  c. Citra Pemerintahan dengan metode pengumpulan meliputi aktivitas internal dan Makassar dalam data yaitu observasi, ekternal yang mempunyai tujuan meningkatkan citra wawancara dan dokumentasi. menfasilitasi pengaduan ke SKPD

  Pemerintahan terkait dan menyusun kerangka dan mekanisme tindak lanjut pengaduan masyarakat. Dan adapun faktor pendukung adalah prees room dan membuat posko pengaduan. faktor penghambat dalam aktivitas humas bidang pengaduan adalah sarana dan prasarana, sumber daya manusia dan koordinasi.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

  1. Tujuan Penelitian

  a. Untuk mengetahui Aktivitas Humas pada Bidang Pengaduan Pemkot Makassar dalam meningkatan citra pemerintahan.

  b. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat Aktivitas Humas pada Bidang Pengaduan Pemkot Makassar dalam meningkatan citra pemerintahan.

  2. Kegunaan Penelitian

  a. Kegunaan Ilmiah 1) Hasil peneliti ini dapat digunakan sebagai informasi tambahan bagi instansi yang terkait.

  2) Peneliti ini diharapkan dapat menambah ragam meneliti dalam ilmu komunikasi. 3) Dapat memberi masukan tentang judul yang terkait. 4) Dapat dijadikan referensi untuk penelitian sejenisnya.

  b. Kegunaan Praktis 1) Kegunaan Institusi

  Bagi institusi, hasil penelitian ini dirahapkan dapat menambah dan memberikan informasi yang berguna tentang pelaksanaan Aktivitas Humas pada Bidang Pengaduan Pemkot Makassar dalam meningkatan citra Pemerintahan. 2) Kegunaan Mitra

  Bagi mitra, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai aktivitas Humas pada Bidang Pengaduan Pemkot Makassar dalam meningkatan citra Pemerintahan.

  3) Kegunaan Masyarakat Bagi masyarakat, diharapkan hasil penelitian ini berguna sebagai tambahan informasi tentang bagaimana menyampaikan aspirasi tentang masalah-masalah dan keluhan-keluhan atas kinerja dan pelayanan Humas Pemkot.

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Humas pemerintahan Humas menempati arti penting dalam kegiatan operasional sebuah

  institusi, baik institusi pemerintahan maupun swasta, karena fungsi dan tugasnya sebagai image builder (pembangun citra) dari sebuah institusi. Institusi yang baik dan tertanam dalam benak masyarakat adalah institusi yang mempunyai citra positif, sehingga membuat publik menaruh keyakinannya pada institusi tersebut. Humas juga mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai jembatan antara institusi dengan publik.

  Kaitannya dengan fungsi-fungsi pemerintahan, humas adalah hal yang sangat esensial dan komponen yang terintegrasi dengan pelayanan publik atau kebijakan publik. Aktivitas humas profesional akan memastikan manfaat diterima oleh warga negara yang merupakan tujuan dari kebijakan publik atau pelayanan.

  Humas dalam lembaga pemerintahan merupakan suatu keharusan fungsional dalam rangka tugas penyebaran informasi dan kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan lembaga pemerintahan dan kepada masyarakat. Terutama di Indonesia lembaga kehumasan sangatlah diperlukan. Humas ini merupakan kelanjutan dari proses penetapan kebijakan pemerintah, pemberi layanan informasi kepada masyarakat, sehingga humas itu berada memperoleh kepercayaan dari publiknya, yaitu masyarakat dalam arti luas. Maka dari itu sikap dan pelayanan yang baik sangat penting demi terciptanya citra yang baik.

  Pemerintah sendiri, baik pada tingkat Provinsi atau Kabupaten/ Kota maupun pusat pada dasarnya mempunyai tugas pokok yang dapat diringkas menjadi tiga fungsi hakiki, yakni pelayanan, pemberdayaan, dan pembangunan. Pelayanan akan membuahkan keadilan dalam masyarakat, pemberdayaan akan mendorong kemandirian masyarakat, dan pembangunan akan menciptakan kemakmuran dalam masyarakat. Dengan demikian pemerintah mempunyai tugas pokok dan fungsi yang sangat luas dan kompleks. Terlebih proses demokratisasi telah mengubah paradigma pemerintahan saat ini, yakni dari government menjadi

  

governance , dimana transparansi, akuntabilitas dan partisipasi publik menjadi

tuntutan sekaligus ukuran keberhasilan sebuah pemerintahan yang demokratis.

  Pada dasarnya keberadaan Humas sebagai salah satu unit di lembaga pemerintahan sudah tidak bisa ditawar lagi mengingat fungsinya yang dapat menunjang kegiatan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi. Humas bisa dijadikan garda depan dalam mempersiapkan masyarakat untuk menerima kebijakan lembaga serta sebaliknya menyiapkan mental lembaga dalam memahami kepentingan publik.

  Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/12/M.PAN/08/TAHUN 2007 tentang Pedoman Hubungan Masyarakat di Lingkungan Instansi Pemerintah disebutkan bahwa Visi Praktisi Humas Pemerintah adalah terciptanya SDM humas pemerintah yang profesional, terbentuknya sistem manajemen humas pemerintah, serta iklim yang kondusif dan

  1 dinamis untuk kelancaran pelaksanaan tugas kehumasan.

  Dari konsep tata kelola tersebut maka misi praktisi humas pemerintah adalah membangun citra dan reputasi positif praktisi humas pemerintah sebagai salah satu aparatur negara, membentuk opini publik, menampung dan mengolah pesan serta aspirasi masyarakat, mengklarifikasi data dan informasi yang berkembang di masyarakat, serta menyosialisasikan kebijakan dan program

  1 http://www.itjen.depkes.go.id/.../PERMENPAN2010_028_... Makassar dalam angka pemerintah. Tata kelola ini disusun oleh pemerintah dengan memperhatikan aspek prioritas kebutuhan, kepraktisan, dan praktik-praktik terbaik (best practices).

  2 Banyak manfaat dari tata kelola kehumasan ini diantaranya meliputi:

  1. Peningkatan kualifikasi, kapasitas, dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di Bidang Kehumasan.

  2. Sistem informasi terpadu, tertata, dan merata.

  3. Pemantapan kelembagaan humas yang kuat dan memiliki kompetensi dalam memberikan pelayanan informasi yang optimal dan bertanggung jawab.

  4. Peningkatan akuntabilitas, pengawasan, dan budaya kerja positif yang berorientasi pada visi dan misi organisasi.

  5. Koordinasi dan sinkronisasi pengelolaan kehumasan.

  6. Terwujudnya hubungan baik antarindividu, terjalinnya kebersamaan antar instansi pemerintah, serta adanya keseimbangan arus informasi dari dan kepada masyarakat.

  Selain manfaat, humas pemerintahan juga memiliki prinsip dasar

  3

  meliputi:

  a. Tata kelola kehumasan yang berorientasi pada proses pencitraan dan penciptaan nilai.

  b. Tata kelola kehumasan yang mendorong pencapaian visi, misi, dan tujuan instansi, serta berorientasi pada kepentingan publik.

  c. Tata kelola kehumasan berpegang pada komitmen, peraturan perundang- undangan, etika kehumasan, serta praktik-praktik umum (common practices) yang sehat.

  2 H.A.W. Widjaja, Komunikasi. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (Jakarta: Bumi Karsa, 2008). h. 57 3 H.A.W. Widjaja, Komunikasi. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, h. 63 d. Tata kelola kehumasan membutuhkan perencanaan, pengembangan, kepemimpinan dan tanggung jawab, pemantauan dan evaluasi, serta perbaikan yang berkelanjutan.

  Perlu diketahui bahwa peran humas pemerintah meliputi unsur-unsur berikut:

  4

  1. Komunikator Humas pemerintah berperan membuka akses dan saluran komunikasi dua arah, antara instansi pemerintah dan publiknya, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui sarana kehumasan.

  2. Fasilitator Humas pemerintah berperan menyerap perkembangan situasi dan aspirasi publik untuk dijadikan masukan bagi pimpinan instansi pemerintah dalam pengambilan putusan.

  3. Diseminator Humas pemerintah berperan dalam pelayanan informasi terhadap internal organisasi dan publiknya, baik langsung maupun tidak langsung, mengenai kebijakan dan kegiatan masing-masing instansi pemerintah.

  4. Katalisator Humas pemerintah berperan dalam melakukan berbagai pendekatan dan strategi guna mempengaruhi sikap dan pendapat publik untuk menyelaraskan kepentingan pemerintah dengan publik.

  5. Konselor, Advisor, dan Interprator Humas merupakan konsultan, penasihat, dan penerjemah kebijakan pemerintah.

  6. Prescriber Humas berperan sebagai salah satu instrumen strategis pemimpin puncak penentu kebijakan.

  Humas Pemerintah memiliki kode etik yang harus ditegakkan. Kode etik humas pemerintah diantaranya ialah anggota humas pemerintahan menjunjung tinggi kehormatan sebagai pegawai instansi pemerintah, anggota humas pemerintahan mengutamakan kompetensi. Selain itu juga humas pemerintah wajib 4 H.A.W. Widjaja, Komunikasi. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, h. 63 untuk menjunjung objektivitas, kejujuran, serta menjunjung tinggi integritas dan norma-norma keahlian serta menyadari konsekuensi tindakannya, anggota humas pemerintahan memegang teguh rahasia negara, sumpah jabatan, serta wajib mempertimbangkan dan mengindahkan etika yang berlaku agar sikap dan perilakunya dapat memberikan citra yang positif bagi pemerintahan dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  Terkait mengenai manajemen kehumasan tata kelola ini membagi manajemen kehumasan dalam dalam sistem komunikasi terbuka dan sistem komunikasi tertutup. Manajemen kehumasan dalam sistem komunikasi terbuka adalah komunikasi dua arah yang mampu mendengarkan umpan balik dari publik. Sedangkan manajemen kehumasan dalam sistem komunikasi tertutup hanya melakukan fungsi komunikasi satu arah dengan publik yang berkepentingan.

  Tata kelola kehumasan merupakan proses yang berkelanjutan. Tahap awal dimulai dengan pengumpulan data dan fakta, yang dilanjutkan dengan perencanaan dan pengambilan putusan untuk menghasilkan program kehumasan selama periode tertentu. Selanjutnya, dilaksanakan kegiatan kehumasan yang telah direncanakan dan dikomunikasikan secara terpadu. Selama pelaksanaan kegiatan, dilakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala serta modifikasi untuk perbaikan berkelanjutan.

B. Defenisi Humas

  Istilah “hubungan masyarakat” atau yang disingakat “Humas” sebagai terjemahan dari istilah public relation sebenarnya sudah benar-benar memasyarakat dalam arti kata telah dipergunakan secara luas oleh instansi,

  5

  lembaga, serta pemerintah di indonesia. Istilah public relation sendiri sering 5 Onong Uchyana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung: PT. Remaja dikatakan sebagai upaya yang dilakukan secara terus menerus untuk mempengaruhi pendapat publik.

  Menurut Simoes dalam Rosaldy Ruslan defenisi Humas adalah sebagai

  6

  berikut:

  a. Humas merupakan proses interaksi, menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak.

  b. Humas adalah fungsi manajemen, menumbuhkan, mengembangkan, hubungan baik antara institusi atau lembaga dengan publiknya, baik internal maupun eksternal.

  c. Humas merupakan aktivitas di berbagai bidang ilmu, menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan good will, kepercayaan, saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya.

  d. Humas merupakan profesi profesional dalam bidangnya, merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan institusi dengan cara yang tepat. Menurut Marston, humas adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mempelajari kebijakan dan prosedur individual atau organisasi dengan kepentingan publik, dan menjalankan program untuk mendapatkan

  7 pemahaman penerimaan publik.

  Humas, menurut defenisi kamus terbitan institusi of public Relations (IPR), yakni sebuah lembaga humas terkemuka di Inggris dan Eropa dan Inggris, terbitan bulan November 1987, “Humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan 6 Rosaldy Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi (Jakarta: PT Raja

  Grandfindo Persada,2006), h. 17-18 7 Rosaldy Ruslan, Manajemen Publik Relations dan media komunikasi, h. 15.

  memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dan segenap

  8 khalayaknya.

  Menurut kamus fund and wagnal, amerika standart Desk Dictionary terbitan 1994, istilah humas di artikan sebgai segenap kegiatan dan teknik atau kiat yang digunakan oleh organisasi atau individu untuk menciptakan atau memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar terhadap keberadaan dan sepak terjangnya.

  Pertemuan asosiasi-asosiasi humas seluruh dunia di Mexico City, Agustus 1978, ditetapkan defenisi humas adalah suatu seni sekaligus desiplin ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memprediksikan setiap kemungkinan konsekuensi dari setiap kegiatannya, memberikan masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, dan mengimplementasikan program-program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan atau

  9

  kepentingan khalayak. Setelah mengkaji kurang lebih 472 lebih defenisi humas Rex Harlow dalam bukunya berjudul A model for public Relations Education for

  

Professional Practikes yang di terbitkan oleh Internasional Public Relations

Association (IPRA) 1978 menyatakan bahwa defenisi dari public relations

  (humas) adalah fungsi manajemen khas yang mendukung pembinaan, pemelihara jalur bersama antara organisasi dan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi,

  10

  pengertian, penerimaan, dan kerja sama. Dalam hubungannya dengan masyarakat humas mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu organisasi baik secara interrn maupun ekstern. Humas merupakan fungsi manajemen yang

  8 9 Rosaldy Ruslan, Manajemen Publik Relations dan media komunikasi, h. 16.

  M. Linggar Anggoro,Teori dan Profesi Kehumasan serta aplikasinya di Indonesia (Jakarta: Bumi Aksara,2001) h. 2. 10 Rosaldy Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi Konsepsi dan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006) h. 16. melakukan komunikasi untuk menciptakan pemahaman, saling pengertian, dan kepercayaan dari konsumen terutama masyarakat secara luas.

  Walaupun berbagai defenisi kehumasan memiliki redaksi yang saling berbeda akan tetapi prinsip dan pengertiannya sama. Salah satu defenisi humas yang diambil dari The British Institusi of Public Relations, berbunyi:

  1) Public relations activity is management of communications between an

  organization and its publics. (aktivitas public relations adalah mengelolah komunikasi antara organisasi dan publiknya).

  2) Public relations practice is deliberate, planned and sustain effort to

  establish and maintain mutual understanding between an organization and its public. (praktik publik relations adalah memikirkan, merencanakan, dan

  mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara

  11 organisasi dan publiknya).

  Dari beberapa defenisi tersebut dapat dilihat bahwa humas itu menonjolkan tanggung jawab organisasi kepada kepentingan publik atau kepentingan masyarakat luas, humas itu jelas berkaitan dengan niat baik dan reputasi. Kehadirannya dibutuhkan karena humas merupakan salah satu elemen

  12 yang menentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif.

  Kesimpulan dari defenisi hubungan masyarakat yang telah dikemukakan oleh para ahli adalah seluruh kegiatan perusahaan yang mencakup hubungan dengan pihak dalam maupun pihak luar, yang saling berinteraksi untuk membuat opini publik.

  13 Terdapat lima kriteria Humas, yaitu:

  a) Mampu menghadapi semua orang yang memiliki aneka ragam karakter dengan baik, b) Mampu berkomunikasi dengan baik, yakni menjelaskan segala sesuatu dengan jelas, lugas baik lisan maupun tertulis atau bahkan secara visual, 11 12 Rosaldy Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, h. 16. 13 M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan, h. 1.

  

Anggoro Linggar, Teori & Profesi Kehumasan. Jakarta: Bumi Aksara, 2001 c) Pandai mengorganisasi segala sesuatu termasuk memiliki perencanaan prima; mempunyai integritas personal, baik dalam profesi maupun pribadi; mempunyai imajinasi,

  d) Tahu mengenai akses informasi yang seluas-luasnya,

  e) Lembaga harus mendukukung secara penuh dengan kebijakan dan komitmen sebagai pimpinan puncaknya.

  Dengan adanya kriteria tersebut, pemerintah dapat menyampaikan informasinya atau menjelaskan mengenai kebijaksanaan atau tindakan-tindakan tertentu serta aktivitas dalam melaksanakan tugas-tugas atau kewajiban kepemerintahannya.

C. Peran dan Fungsi Humas

  1) Peran Humas Terdapat beberapa bagian penting dari pekerjaan petugas Humas dalam

  14

  suatu organisasi adalah:

  a. Membuat kesan (image), yaitu gambaran yang diperoleh seseorang tentang suatu fakta sesuai dengan tingkat pengetahuan dan pengertian mereka (terhadap suatu produk, orang, atau situasi).

  b. Pengetahuan dan pengertian. Humas memiliki peran penting dalam membantu menginformasikan pada publik internal (dalam organisasi) dan publik eksternal (luar organisasi) dengan menyediakan informasi akurat dalam format yang mudah dimengerti sehingga ketidak-pedulian akan suatu organisasi, produk, atau tempat dapat diatasi melalui pengetahuan dan pengertian.

  14 http://humas-hubungan-masyarakat.html c. Menciptakan ketertarikan. Humas juga harus dapat menciptakan ketertarikan publik dalam suatu situasi atau serial situasi, yang bisa jadi berpengaruh besar dalam suatu organisasi atau sekelompok orang.