AKTIVITAS HUMAS PEMERINTAH KOTA MALANG DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA MALANG SEBAGAI KOTA PENDIDIKAN (Studi pada humas pemerintah kota Malang )

(1)

AKTIVITAS HUMAS PE ME RINTAH KOTA MALANG DALAM ME MPE RTAHANKAN CITRA MALANG SE BAGAI KOTA

PE NDIDIKAN

(Studi pada humas pemerintah kota Malang ) SKRIPSI

Diajukan kepada F akultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S – 1)

F itrah F ibriani 06220364

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

F AKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVE RSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

LE MBAR PE NGE SAHAN

Nama : Fitrah Fibriani NIM : 06220364 Konsentrasi : Public Relations

Judul Skripsi : Aktivitas Humas Pemerintah Kota Malang dalam Mempertahankan Citra Malang Sebagai Kota Pendidikan

(Studi pada Humas pemerintah Kota Malang)

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

dan dinyatakan LULUS Pada hari : Selasa

Tanggal : 1 Februari 2011 Tempat : GKB I R.605

Mengesahkan, Dekan FISIP UMM

DR. Wahyudi, M.Si Dewan Penguji:

1. Nurudin, M.Si Penguji I ( )

2.DR. Wahyudi, M.Si Penguji II ( )

3. Drs. Abdullah Masmuh, M.Si Penguji III ( ) 4. Roziana Febrianita,S.Sos Penguji IV ( )


(3)

LE MBAR PE RSE TUJUAN SKRIPSI

Nama : Fitrah Fibriani NIM : 06220364

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Aktivitas Humas Pemerintah Kota Malang dalam Mempertahankan Citra Malang Sebagai Kota Pendidikan

(Studi pada Humas pemerintah Kota Malang)

Disetujui, Pembimbing I

Drs. Abdullah Masmuh, M.Si

Pembimbing II

Roziana F ebrianita, S.Sos

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi


(4)

PE RN YA TA A N ORISIN A L ITA S

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Fitrah Fibriani

Tempat, tanggal lahir : Mojokerto, 14 Maret 1987 Nomor Induk Mahasiswa : 06220364

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:

Aktivitas Humas Pemerintah Kota Malang dalam Mempertahankan Citra Malang sebagai kota Pendidikan

(studi pada humas pemerintah kota Malang)

Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruh, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 22 Januari 2011

Yang Menyatakan


(5)

KATA PE NGANTAR

Nahmaduhu Wanasta’inuhu ..

Mengucap segala puji syukur ke hadirat Allah SWT untuk segala nikmat, rahmat dan juga hidayaNya yang tercurah kepada saya selaku hambaNya yang dhoif. Berkat izinNya pula, skripsi dengan judul AKTIVITAS HUMAS PE ME RINTAH KOTA MALANG DALAM MEMPE RTAHANKAN CITRA MALANG SE BAGAI KOTA PENDIDIKAN (Studi pada humas pemerintah kota Malang ) bisa terselesaikan meski dengan berbagai kekurangan yang ada. Tak lupa menyanjungkan shalawat dan salam kepada kekasih kita Muhammad SAW yang telah mengahantarkan umatNya dari lembah kegelapan menuju shirotol mustaqiem yang di ridhoiNya.

Memutar memori selama melakukan penelitian yang di sahkan sebagai alat untuk meraih gelar S.Ikom setelah 4 tahun setelah perjuangan mengikuti kuliah dalam kelas. Tak pernah menyangka bisa menyelsaikannya meski terlambat dari teman-teman lainnya. Memacu emosi ke tingkat tinggi dengan sebuah bentakan yang mengatakan “skripsi ini tidak bermutu” dan juga tangisan yang sempat tertahan.

Penelitian ini berawal dari ketertarikan saat melihat fenomena perkembangan industri dan pembangun mall-mall besar di pusat pendidikan Malang yang bahkan proses pembangunannya mendapat dukungan penuh dari pemerintah kota Malang. Sehingga muncullah sebutan baru bagi kota Malang yaitu kota ruko dan kota mall.

Proses penelitian ini tidak mungkin bisa berhasil tanpa dukungan moril serta materil yang tak ternilai harganya dari berbagai pihak. Dengan segenap kerendahan


(6)

hati saya ingin menyampaikan terima kasih yang mendalam dan sebesar-besarnya kepada:

1. Dua orang tercinta dalam hidup saya Mama dan Abah yang tak pernah lelah untuk mengajarkan saya tentang keikhlasan sehingga membuat saya selalu tangguh menghadapi situasi apapun. Love you with a million of love.

2. Kedua adik saya Rizqy Amalia dan Ahmad Ashabil Yamin untuk ejekan yang mengatakan “gak lulus-lulus”. E jekan itu yang memacu saya untuk bisa menyelsaikan skripsi ini secepatnya.

3. DR. Muhadjir E ffendi , M.Ap, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

4. DR. Wahyudi, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Dra. Frida Kusumastuti, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Drs. Abdullah Masmuh , M.Si selaku dosen pembimbing I atas segala kesabaran, ketelitian dan waktu luangnya untuk mengoreksi tulisan saya. Terimakasih pula untuk candaannya yang mengatakan jangan lulus dulu renim masih jauh.

7. Roziana Febrianita, S.Sos selaku pembimbing II yang tak pernah lelah untuk mensupport dan mendorong agar bisa menyelsaikan skripsi ini dengan cepat. Terimakasih juga untuk mendengarkan tangisan saya saat ada bentakan yang mengatakan “skripsi ini tidak bermutu” dan juga share semua hal yang bisa menambah wawasan saya bisa bertambah.


(7)

8. Seluruh dosen Ilmu Komunikasi untuk ilmu-ilmunya yang sudah ditransfer, mengutip dari hadist “man su’ila ‘an ilmin fakatamahu uljima yaumu-l- qiyamati billijamin min naariin”.

9. Bapak Syarial Hamid, S.Sos, Ibu Dwi Sulistiyani S.S dan juga Bapak Dwi Cahyo TY, S.Sos selaku kasubag humas pemerintah kota Malang untuk kesediaan dan waktu luangnya selama proses penelitian ini berlangsung. Juga kepada Ibu Diah E kawati yang bersedia untuk membantu saya selama proses penelitian ini berlangsung.

10.Cinta Kedua dan juga Rumah kedua saya di Malang, komisariat “IMM Renaissance Fisip” . Senior-senior saya mas Didit, mas Agus, mbak Farida, mas Dzul terimakasih dulu pernah menawarkan persahabatan layaknya saudara dengan mottonya “ME NCINTAI TIDAK HARUS ME MUJI TAPI ME NGKRITIK ADALAH SE BAGIAN DARI ME NCINTAI .

11.Pimpinan Harian IMM Renaissance Fisip periode 2008-2009 Arsad, Sandra, E rwin, Intan, Fitri yang sudah mengajarkan saya banyak hal terutama tentang tanggung jawab amanah yang harus dipikul.

12. Keluarga Besar kav.36 Ibu Sutanto dengan pertanyaan yang selalu sama setiap bertemu “kapan kamu lulus ?”. Nieke, Nurul, mbak Ratna, mbak Lia, Suketi, Yetik dan semua anggotanya. Terimakasih untuk kebersamaan dan kekeluargaannya.

13.Rumah Singgah sementara PH A-15, Sapi’I, Meli, Memey tak lupa bibik untuk mengijinkan saya menjadi penghuni illegal sementara waktu.

14. Inna Minnurika, Intan Puji, Desy Rani untuk persahabatan yang kalian tawarkan sejak awal kuliah. Really miss you badly


(8)

15. Sahabat terhebat dan saudara terbaik meski tanpa ada ikatan darah yang pernah saya miliki, Silvia Ramadhani, Iib Robiatutsaniyah, Ibnun Hasan Mahfudz, Afrilianto Putra Pratama dan juga Andy Wahyu. Yang selalu mengajarkan saya untuk berani melukis mimpi-mimpi indah di Dunia Khayal. Seperti kata Arai “bermimpilah maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu”. Lukis semua mimpi-mimpi indah kita di Dunia Khayal saat kita terjaga agar kita tahu bagaimana kita mewujudkan mimpi-mimpi kita. Terimakasih selalu ada disaat saya membutuhkan semangat, motivasi dan dorongan.

Malang, 24 Januari 2011 Penyusun


(9)

DAF TAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LE MBAR PE RSE TUJUAN... ii

PE RNYATAAN ORISIONALITAS ... iii

BE RITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... ... iv

ABSTRAK ... v

KTA PE NGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ... ix

DAFTAR TABE L ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PE NDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E . Tinjauan Pustaka ... 7

1. Hubungan Masyarakat ... 7

2. Aktivitas Hubungan Masyarakat ... 12

3. Humas Dalam Pemerintahan ... 13

4. Citra ... 15

5. Tribinacita kota Malang ... 18

F. Definisi Konseptual ... 21

G. Metode Penelitian ... 22

BAB II GAMBARAN OBJE K PE NE LITIAN B. Profil Kota Malang ………... 29

C. Latar Belakang Humas Pemerintah Kota Malang …….. 34

D. Visi dan Misi Humas Pemerintah Kota Malang ……….. 36

E . Tugas Pokok dan Fungsi Humas Pemerintah Kota Malang ... 37


(10)

BAB III HASIL PE NE LITIAN DAN ANALISIS DATA

A. Profil Informan ………... 44

B. Sarana dan Prasarana ……….. 46

C. Posisi Atau Peran Humas Pemerintah Kota Malang …... 47

D. Kegiatan Humas secara Internal dan E ksternal dalam Rangka Memepertahankan Citra Malang sebagai Kota Pendidikan ………... 50

E . Aktivitas yang Dilakukan dalam rangka Mempertahankan Citra Malang sebagai Kota Pendidikan ……….... 53

F. Kerjasama yang Dilakukan ……….. 58

G. Kendala – kendala yang Dihadapi ……….... 59

H. Hasil Wawancara secara Keseluruhan ……….. 60

I. Mempertahankan Citra Malang sebagai Kota Pendidikan ……….. 65

BAB IV PE NTUTUP A. Kesimpulan ………. 68


(11)

DAF TAR TABE L

Tabel 1 Pembagian Wilayah Administrasi Kota Malang ………… 33 Tabel 2 Sarana dan Prasarana ………. 46 Tabel 3 Domain Aktivitas Humas Pemerintah Kota Malang…….. 56

DAF TAR GAMBAR

Gambar 1 Skema Terbentuknya Citra ……… 15 Gambar 2 Teknik Analisis Data ……… 27 Gambar 3 Lambang Kota Malang ……….. 31


(12)

DAF TAR PUSTAKA Buku

Djanalis Djanaid, Public Relations dalam Teori dan Prak tek . Malang : Indopurels Training

F. Rachmadi, Public Relation dalam Teori dan Prak tek. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Frazier Moore (2004).Humas Membangun Citra Dengan Komunik asi. Bandung : Remaja Rosda Karya

Lexy J.Moleong (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung : Rosdakarya Masykur Bakri (2003) Metodologi Penelitian Kualitatif (Tinjauan Teoritis dan Prak tis),

Penelitian Universitas Islam Malang

Oemi Abdurrahman (2001) Dasar Dasar Public Relation, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung

Onong U.E ffendy. Human Relation and Public Relation. Mandar Maju

Rachmat Kriyantono (2008) Publi Relation Writing. Kencana Prenada Media Group Rosady Ruslan (2003) Metode Penelitian PR dan Komunik asi, Rajawali Pers

Rosady Ruslan (2007). Manajemen PR dan Media Komunik asi PT Raja Grafindo Persada

Sugiono (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta Soleh Soemirat (2002). Dasar Dasar Public Relation. Remaja Rosdakarya Prof. Drs. H. A. Widjaja. Komunik asi dan Hubungan Masyarak at. Bumi Aksara


(13)

Non Buku

Humas Pemkot Malang, Kota Malang Menyosong Masa Depan Kota Malang Dalam Angka 2010 (Badan Pusat Statistik Malang)

http://fahroe.wordpress.com/2006/04/25/logo-kota-malang/ (Kamis 12 Ags 2010) pukul 19.25

http://www.pemkot-malang.go.id/visimisi.php (diakses pada tanggal 18 Ags 2010) pukul 21.50

http://www.pemkot-malang.go.id/sekilas.php (diakses pada 9 Ags 2010) pukul 23.34

http://blog.malangkota.go.id/smpn5/2009/05/30/industri-tempe-sanan/ (Selasa,3 Ags 2010)


(14)

BAB I PE NDAHULUAN A. Latar Belakang

Humas (Hubungan Masyarakat) atau Public Relations yang sering disingkat menjadi PR dalam kehidupan sehari-hari kita tentulah bukan suatu kata yang asing di telinga kita. Munculnya humas dipopulerkan oleh seorang tokoh yang bernama Ivy Ledbetter Lee sekitar tahun 1906 yang saat itu berhasil menjembatani konflik yang terjadi antara buruh batu bara dan pengusaha. Indonesia sendiri mengenal keberadaan sosok humas pada tahun 1950 yang mana saat itu keberadaan humas bertugas untuk menjelaskan peran dan fungsi-fungsi setiap kementrian, jawatan dan lembaga. Sejarah organisasi humas mencatat bahwa Pertamina adalah perusahaan yang pertama kali menggunakan humas sebagai media pembentuk citra positif Pertamina di mata masyarakat.

Dalam sebuah instansi pemerintahan atau perusahaan keberadaan seorang humas memiliki peran yang sangat vital, dimana humas berfungsi sebagai media pembentuk citra postif dan juga sebagi sumber informasi instansi atau perusahaan kepada khalayak umum maupun sebaliknya. Setiap instansi atau perusahaan pasti menginginkan adanya citra positif dari publik, baik secara internal (karyawan, pemegang saham) maupun ek sternal (masyarakat yang berada di luar instansi atau perusahaan). Pemahaman publik eksternal maupun internal tentang citra positif sebuah instansi atau perusahaan dengan sendirinya akan menguntungkan instansi atau perusahaan tersebut oleh sebab itu mengapa keberadaan humas atau PR sangatlah penting.


(15)

Tak hanya sebagai media pembentuk citra positif organisasi atau perusahaan kepada publiknya, humas juga memiliki kepentingan sebagai jembatan atau perpanjangan lidah dari organisasi kepada publik dan publik kepada organisasi tersebut. Sehingga kepentingan dari organisasi dan publik bisa terpenuhi lewat keberadaan seorang humas.

Demikian pula dengan keberadaan bagian humas pemerintahan kota Malang yang sangat berperan penting dan menduduki posisi paling vital dalam tubuh pemerintahan. Humas pemerintah kota Malang memiliki semboyan atau motto bahwa “Humas adalah Mata, Telinga dan Mulut bagi pemerintah kota Malang”, yang berarti secara luas keberadaan humas sebagai alat komunikasi dari pemerintah kepada masyarakat dan juga sebagai media penyampai aspirasi dari masyarakat untuk pemerintah kota Malang.

Malang merupakan sebuah kota kecil yang mulai beranjak menuju kota metropolis, layaknya kota yang mulai beranjak menuju pembangunan yang lebih baik untuk masa depan pembangunan kota Malang diawali dengan pembangunan infrastruktur kota yang memadai dan modern. Tidak hanya mementingkan kemegahan fisik semata tetapi juga mempertimbangkan keindahan alam dan keasrian lingkungan kota Malang.

Sejauh ini, Malang tercitrakan sebagai kota pendidikan terbesar kedua setelah Yogjakarta. Hal ini yang kemudian menjadikan Humas Pemerintah Kota Malang berkeinginan untuk terus mempertahankan citra sebagai kota pendidikan tersebut meskipun secara perlahan Kota Malang juga beranjak untuk menjadi sebagai kota industri. Setidaknya ada beberapa hal yang menyebabkan banyak pelajar dan mahasiswa memilih kota Malang sebagai


(16)

tempat studinya. Pertama, Malang merupakan salah satu kota yang paling nyaman di Indonesia untuk ditinggali, salah satu buktinya adalah diraihnya Piala Adipura oleh kota Malang untuk kategori kota terbersih. Disamping itu, biaya hidupnya juga dijamin sangat murah. Beberapa universitas terbaik juga ada di kota Malang. Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang tetap menjadi terpopuler di kota ini. Ada juga Universitas Islam Negeri Malang yang juga mulai mampu bersaing dengan dua universitas negeri tersebut.

Untuk universitas swasta beberapa alternatif yang ditawarkan adalah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Merdeka (Unmer) dan yang terbaru dan berkualitas adalah Universitas Machung. Untuk Institut juga ada Institut Tekhnologi Nasioanal (ITN) dan masih ada beberapa kampus lain di kota ini. Untuk pendidikan setara SMA ada beberapa sekolah unggulan yang sudah dapat berprestasi di tingkat Indonesia, sekolah terbaik itu antara lain adalah: SMAN 3 Malang, SMAN 4 Malang, SMAN 1 Malang , SMAN 5 Malang dan SMAN 10 Malang. Beberapa sekolah swasta yang sudah eksis di Indonesia antara lain WAING (SMAK Kolose Santo Yusuf) dan DEMPO (DMAK St albertus Malang). Yang terbaru juga masih ada Bina Bangsa.

Pada dasarnyaperkembangan suatu daerah di nilai dari berbagai bidang, baik bidang ekonomi, bidang sosial dan juga dari bidang pendidikan. Demikian juga dengan kota Malang sebagai kota yang sedang berkembang menuju kota metropolis, setelah pembangunan infrastruktur kota Malang pembangunan yang dilakukan pemerintah kota Malang adalah pengembangan di berbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi dan juga industri.


(17)

Keinginan untuk mengembangkan berbagi bidang yang ada dikota Malang maka pemerintah kota malang memliki visi pembangunan untuk kota Malang dengan “TE RWUJUDNYA KOTA MALANG SE BAGAI KOTA PE NDIDIKAN YANG BE RKUALITAS, KOTA SE HAT DAN RAMAH LINGKUNGAN, KOTA PARIWISATA YANG BE RBUDAYA, ME NUJU MASYARAKAT YANG MAJU DAN MANDIRI”.

Pokok dari target visi pembangunan tersebut menjadi cita yang harus diwujudkan yang kemudian terangkum dan disebut sebagai TRIBINA CITA KOTA MALANG. Tribina Cita Kota Malang terdiri atas tiga komponen penting yaitu :

a) Kota Malang sebagai Kota Pendidikan. b) Kota Malang sebagai Kota Industri. c) Kota Malang sebagai Kota Pariwisata.

Pembangunan kota Malang sebagai kota pendidikan juga dimulai dengan merintis adanya sekolah – sekolah berstandar internasional bagi SD, SMP, SMA dan juga SMK. Saat ini beberapa sekolah yang ada di kota Malang dari SD hingga SMA yang sudah memenuhi standar nasional antara lain adalah SMP 1,2,3 SMK Nusantara, SMK Nasional dan beberapa lainnya. Memasuki era globalisasi seperti sekarang ini dimana kebutuhan akan informasi semakin tinggi pemerintah kota Malang berupaya membangun fasilitas untuk sekolah - sekolah dengan jaringan internet sehingga muncullah sebutan Cyber City untuk kota Malang, tak cukup dengan adanya Cyber City sebagai penunjang lainnya pemerintah kota Malang juga mengembangkan perpustakaan umum kota yang bisa di pergunakan oleh semua kalangan.


(18)

Ditengah penggalakan sekolah-sekolah berstandar internasional pemerintah kota Malang juga berupaya mewujudkan Malang sebagai kota industri seperti yang terangkum dalam tribina cita kota Malang poin dua juga karena melihat banyaknya industri dalam skala industri makro dan industri mikro yang berdiri di Malang, beberapa industri mikro sebagai pendukung dan industri makro antara lain adalah industri keripik tempe yang berpusat di daerah Sanan, indutri keramik gerabah di Dinoyo, industri mebel di Belimbing dan industri rokok yang banyak terletak di sekitar wilayah Bandulan.

Yang sangat disayangkan ketika pemerintah kota Malang berupaya mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan di kota Malang akhir-akhir ini sering terdengar di telinga kita ada satu gelar lagi yang muncul pada kota Malang, yaitu kota mall dan kota ruko. Sebutan ini muncul karena banyaknya mall dan ruko yang 4 tahun terakhir ini didirikan oleh para pengusaha dan disetujui oleh pemerintah dalam hal pendiriannya1. Berdirinya ruko-ruko dan

mall-mall besar dikota Malang merupakan bukti bahwa geliat industri kota Malang baik makro maupun mikro berkembang dengan cepat. Dalam 4 tahun terakhir berdiri 3 mall besar di pusat kota Malang. Awal 2006 Malang Town Square (MATOS) berdiri, tahun 2008 Mall Olympic Garden (MOG) berdiri dan mulai operasional sejak tahun 2009 menyusul yang terakhir adalah @ MX yang berdiri bersebelahan dengan MATOS pada tahun 2010.

Upaya utama menjadikan kota Malang sebagai kota pendidikan terkalahkan oleh pesatnya perkembangan industri-industri yang ada di kota Malang. Lalu muncullah sebutan lain bagi kota Malang yatitu kota ruko dan

1


(19)

mall Maraknya pembangunan mall-mall besar juga dirasakan mulai mempengaruhi citra Malang sebagai kota pendidikan.

Maka berangkat dari fenomena tersebut peneliti mengangkat judul “AKTIVITAS HUMAS PE ME RINTAH KOTA MALANG DALAM

ME MPE RTAHANKAN CITRA MALANG SE BAGAI KOTA

PE NDIDIKAN (Studi pada Humas Pemerintah Kota Malang).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan diangkat dalam penelitin ini adalah “Bagaimana aktivitas humas pemerintah kota Malang dalam mempertahankan citra Malang sebagai kota pendidikan?”

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas apa saja yang dilakukan pemerintah kota Malang dalam mempertahankan citra Malang sebagai kota pendidikan.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi atau acuan bagi peneliti lainnya yang ingin melakukan penelitian sejenis. Dan penelitian juga


(20)

diajukan untuk memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar Strata 1 dalam Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Manfaat Praktis

Sebagai hasil belajar secara konkrit, dan penelitian ini diharapkan bermanfaat dan mampu menjadi bahan evaluasi dari beberapa program-program kerja yang telah dicanangkan oleh humas pemerintah kota Malang.

E . Tinjauan Pustaka

1. Hubungan Masyarakat a. Pengertian Humas

PR atau Humas adalah nama yang tak lagi asing di telinga masyarakat, namun kadang kala masyarakat kurang bisa menjabarkan makna, keberadaan dan betapa pentingnya kehadiran seorang humas dalam sebuah organisasi maupun perusahaan. Menurut Dr. Rex Harlow dalam bukunya yang berjudul : A Model for Public Relations E ducation for Professional Practies yang diterbitkan oleh International Public Relations A ssociation (IPRA) 1978 menyatakan; “ Hubungan masyarakat merupakan komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerja sama serta pemenuhan kepentingan bersama”.2 Dalam artian lain humas adalah “suatu kegiatan untuk menanamkan pengertian guna

2


(21)

memperoleh good will, kerjasama dan kepercayaan yang pada gilirannya akan mendapat dukungan dari pihak lain”3.

Demikian juga Rachmadi mengatakan pengertian dari public relations

adalah penyelenggara komunikasi timbal balik antara lembaga dengan publik yang bisa mempengaruhi sukses tidaknya keberadaan lembaga tersebut. Dari pihak lembaga, komunikasi seperti ini ditujukan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya tujuan, kebijakan dan tindakan lembaga tersebut4.

Dalam lembaga pemerintahan keberadaan humas sangat dibutuhkan karena memiliki tugas sebagai alat publikasi dan pemberitaan tentang berbagai kebijkan pemerintah, memberi informasi secara teratur tentang kebijakan-kebijakan, rencana-rencana, serta hasil-hasil kerja lembaga, juga memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan sehingga akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi kelangsungan lembaga tersebut.

b. F ungsi Humas

Fungsi utama dari keberadaan humas adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga atau organisasi dengan publiknya baik internal maupun ek sternal dalam rangka menanamkan

3

Widjaja, Komunikasi dan Hubungan M asyarakat (Bum i Aksara) p.54

4

F. Rachm adi, Public Relation dalam Teori dan Praktek. (Jakart a : PT Gramedia Pust aka Ut am a 1994) p, 7


(22)

pengertian, menumbuhkan motifasi dan persepsi publik dalam upaya meningkatkan opini publik yang menguntungkan perusahaan atau organisasi.

Dalam menjalankan tugas dan operasionalnya sebagai komunikator fungsi humas atau public relations adalah:

1) Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. 2) Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik public

internal dan public ek sternal.

3) Menciptakan komuniaksi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.

4) Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.

5) Operasionalisasi organisasi public relations adalah bagaimana membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis yang timbul dari pihak organisasi maupun pihak publik5.

Berdasarka uraian diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai fungsi

public relations pada intinya sebagai komunikator atau jembatan penghubung antara organisai atau lembaga yang diwakilinya dengan publiknya serta pendukung dalam fungsi manajemen organisasi dan membentuk coorporate image.

5


(23)

c. Tugas Humas

Dalam menjalankan tugas sehari-hari seorang humas memiliki tugas pokok antara lain adalah :

1) Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi atau pesan secara lisan, tertulis atau melalui gambar (visual) kepada publik, sehingga publik mempunyai pengertian yang benar tentang hal ikhwal perusahaan atau lembaga, segenap tujuan serta kegiatan yang dilakukan.

2) Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat.

3) Mempelajari dan melakukan analisis reaksi publik terhadap kebijakan perusahaan atau lembaga, maupun segala macam pendapat(public acceptance dan non acceptance).

4) Menyelenggarakan hubungan yang baik dengan masyarakat dan media massa untuk memperoleh public favour, public opinion dan perubahan sikap6.

Menurut Widjaja ruang lingkup tugas seorang humas antara lain adalah:

a. Pengumpulan dan pengolahan data

Pengumpulan dan pengolahan adalah sebagai proses keperluan informasi bagi masyarakat dan lembaga serta informasi umpan balik bagi masyarakat.

6


(24)

b. Penerangan

Sedangkan penerangan merupakan tugas untuk memberikan penerangan kepada masyarakat tentang kebijkan dan pelaksanaan kegiatan lembaga atau instansi melalui media massa.

c. Publikasi

Publikasi yang dilakukan oleh seorang humas berkaitan dengan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan lembaga7.

d. Sasaran Humas

Menjalankan tugas sebagai seorang humas pada suatu lembaga, maka sasaran tugas humas meliputu dua hal, yaitu:

a. Sasaran yang berupa publik intern

Yang dimaksud dengan publik intern adalah kelompok masyarakat yang selalu berhubungan dengan humas dalam menjalankan tugasnya. Sasaran ini berada di lingkungan atau lembaga dimana humas itu sendiri berada, yaitu seluruh pegawai mulai dari karyawan terendah sampai tertinggi.

b. Sasaran yang berupa publik ekstern

Sasaran yang tercakup pada wilayah publik ekstern adalah orang-orang yang berada diluar lingkungan atau lembaga, misalnya para anggota masyarakat dan wartawan.8

7

Widjaja, op.cit., p,57

8


(25)

2. Aktivitas Humas atau Public Relation

Pengertian akitivitas humas menurut C.R Wright sebagaimana yang dikutip oleh D.Djanaid dalam bukunya adalah ”suatu kegiatan yang memiliki sifat kesibukan terhadap suatu perbuatan yang menunjukkan pengumpulan dan distribusi informasi mengenai kejadian-kejadian yang berlangsung dilingkungan baik diluar maupun didalam suatu masyarakat tertentu9.

Lebih lanjut DR. Rex Howlow mengatakan “Public Relations avtivity is management of communication between an organization and it’s publics” yang artinya aktivitas humas salah satunya adalah melaksanakan fungsi-fungsi managemen organisasi antara organisasi dari lembaga yang mewakilinya dengan publik sebgai khalayak sasarannya khususnya dalam mencapai citra positif. Menciptakan kepercayaannya dan membina hubungan baik dengan stak eholder

atau audiencenya. Yaitu dalam rangka membentuk identitas dan citra korporat10.

Meruntut dari dua pendapat diatas tentang aktivitas humas maka bisa disimpulkan bahwa aktivitas humas adalah sebuah rangkain kegiatan yang diorganisasikan melalui program yang terpadu dang berlangsung secara teratur. Aktivitas humas bukanlah sebuah kegitan yang bisa dadakan tanpa melalui sebuah perencanaan yang matang.

D.Djanaid mengatakan beberapa jenis aktivitas yang dilakukan humas adalah sebagai berikut :

9

D.Djanaid, Public Relations dalam Teori dan Praktek, M alang : Indopurels,. P. 7

10


(26)

1) Menyelenggarakan pertemuan (rapat, seminar, lokakarya, jumpa pers) 2) Melakukan kontak pribadi baik secara eksternal maupun internal

3) Membuat pusat informasi yang dapat dilakukan dengan menerbitkan majalah atau yang sering disebut dengan in house jurnal dalam rangka memelihara dan membina hubungan yang baik dan harmonis antara pimpinan dengan publik internal dan ek sternal

4) Menyelenggarakan kegiatan publikasi melalui pers, yaitu baik dalam bentuk siaran pers, konfrensi pers dan lainnya.

5) Mengadakan pemeran

6) Berusaha membangkitkan perhatian publik11. 3. Humas dalam Pemerintahan

Dasar pemikiran humas dalam pemerintahan berlandaskan dua fakta dasar. Pertama, masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui, oleh karena itu pejabat pemerintah memiliki tanggung jawab dalam memberikan penjelasan kepada masyarakat. Kedua, adanya suatu kebutuhan dari pejabat untuk mendapat berbagi masukan dari masyarakat tentang berbagai macam persoalan baru dan juga tekanan sosial untuk mendapatkan partisipasi dan juga dukungan dari masyarakat12.

a. Tugas Kehumasan Pemerintah

11

Djanaid, op.cit ,. P.15

12


(27)

Humas pemerintah bertugas memberikan informasi dan penjelasan kepada khalayak atau publik mengenai kebijakan dan langkah-langkah atau tindakan yang diambil pemerintah serta mengusahakan tumbuhnya hubungan yang harmonis antara lembaga atau instansi dengan publiknya dan juga memberikan pengertian kepada publik (masyarakat) tentang apa yang dikerjakan oleh instansi atau lembaga. Pada dasarnya tugas humas pemerintahan adalah:

1. Memberikan penerangan atau pendidikan kepada masyarakat tentang kebijakan, langkah-langkah dan tindakan-tindakan pemerintah, serta memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa informasi yang diperlukan secara terbuka, jujur dan objektif.

2. Memberi bantuan kepada media berita(news media) berupa bahan-bahan informasi mengenai kebijakan dan langkah-langkah serta tindakan pemerintah, termasuk fasilitas peliputan kepada media berita untuk acara-acara resmi yang penting. Pemerintah merupakan sumber informasi yang penting bagi media, karena itu sikap keterbukaan informasi sangat diperlukan.

3. Mempromosikan kemajuan pembangunan ekonomi dan kebudayaan yang telah dicapai oleh bangsa kepada khalayak di dalam negeri, maupun kepada khalayak luar negeri.

4. Memonitor pendapat umum tentang kebijakan pemerintah, selanjutnya menyampaikan tanggapan masyarakat dalam bentuk feed


(28)

back kepada pimpinan instansi-instansi pemerintah yang bersangkutan sebagai input13.

4. Citra

Citra adalah tujuan utama sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak di capai oleh seorang PR atau humas. Pengertian citra bersifak abstrak, semu (intangible) dan tidak bisa diukur secara sistematis, namun wujudnya bisa dirasakan dengan adanya respon positif dan respon negatif. Dengan demikian terbentuknya sebuah citra tidak terjadi dengan sendirinya, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Terjadinya sebuah citra di gambarkan sebagai berikut:

Gambar 1

Skema Terbentuknya Citra

Ada beberapa jenis citra di dalam aktifitas PR atau humas, antara lain sebagai berikut:

a) Citra Cermin (Mirror Image)

Yakni dimana sebuah perusahaan atau organisasi, terlebih para pemimimpin seperti manager dan direktur selalu merasa berada di

13

Rachm adi , op.cit., p,78

Citra

Persepsi

Kesan

Perhatian


(29)

posisi baik tanpa pernah memperdulikan kesan dan tanggapan orang luar.

b) Citra Kini (Current Image)

Adalah sebuah kesan yang diperoleh dari orang lain tentang perusahaan atau organisasi maupun hal lain yang berkaitan dengan produk yang dimilkinya.

c) CitraKeinginan (Wish Image)

Citra keinginan adalah hal seperti apa yang diinginkan dan dicapai oleh manajemen perusahaan, atau suatu produk yang ingin di perkenalkan dan di harapkan bisa di terima dengan respon yang positif oleh publik atau masyarakat umum lainnya.

d) Citra Perusahaan (Coorporate Image)

Citra ini berkaitan dengan sosok perusahaan, bagaimana menciptakan citra perusahaan yang positif, lebih di kenal serat di terima oleh publiknya. Dalam hal ini pihak humas atau PR juga berupaya bahkan bertanggung jawab untuk mempertahankan citra perusahaan atau organisasinya.

e) Citra Serbaaneka (Multiple Image)

Citra ini merupakan pelengkap dari citra perusahaan dimana seorang humas menampilkan identitas perusahaan melalui media seperti atribut, logo, brand’s name yang secara umum termasuk citra perusahaan.


(30)

Citra penampilan adalah lebih ditujukan kepada subjeknya, bagaimana kinerja atau performa para professional pada perusahaan yang bersangkutan, seperti pemberian kualitas pelayanan pada publik juga pada pelanggan14.

a. Mempertahankan Citra

Mempertahankan yang berwala dari kata tahan memiliki makna mengusahakan supaya tidak berubah atau berganti dari keadaan semula. Citra merupakan suatu kesan yang sengaja di ciptakan oleh suatu organisasi atau lembaga, pengertian citra bersifak abstrak, semu (intangible) dan tidak bisa diukur secara sistematis, namun wujudnya bisa dirasakan dengan adanya respon positif dan respon negatif. Upaya mempertahankan citra adalah kesan yang diupayakan organisasi atau lembaga agar tidak berubah dari keadaan semula.

Dalam hal mempertahankan sebuah citra positif perusahaan atau instansi pihak humas juga berupaya bahkan bertanggung jawab untuk mempertahankan citra perusahaan atau organisasinya disebut dengan

Coorporate Image. Dan itu dilengkapi dengan adanya Multiple Image (citra serbaaneka) dimana seorang humas berusaha menampilkan identitas perusahaan melalui media seperti atribut, logo, brand’s name yang secara umum termasuk citra perusahaan15.

14

Ruslan , op.cit., p,49

15


(31)

5.Tribinacita Kota Malang

Beberapa hal yang menjadi rumusan dari pembangunan kota Malang yang sedang berkembang menuju kota metropolis. maka ditetapkan kota Malang sebagai:

1) Kota Pelajar/ Kota Pendidikan. 2) Kota Industri.

3) Kota Pariwisata.

Ketiga pokok inti dari pembangunan tersebut menjadi cita-cita masyarakat kota Malang yang harus di wujudkan yang kemudian di sebut dengan TRIBINA CITA KOTA MALANG.

a. Kota Malang Sebagai Kota Pendidikan

Pendidikan merupakan prasarat kemajuan suatu daerah ataupun sebuah bangsa, karena tidak akan ada peradaban tanpa adanya pendidikan yang baik bagi rakyatnya. Pengembangan pendidikan kota Malang kedepannya yang akan dilakuakan mengacu pada visi dan misi pendidikan kota Malang, yang mana tanggung jawab pelaksanaannya bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja tetapi juga seluruh lapisan masyarakat sehingga dibutuhkan kerjasama dengan lembaga pendidikan, menjalin mitra dengan perguruan tinggi baik dalam bidang pengkajian, pengembangan ilmu penegetahuan dan tekhnologi maupun dalam pengembangan kwalitas kota Malang pada umumnya.

Menghadapi persaingan dan meningkatkan mutu pendidikan pemerintah kota Malang terus melakukan pengembangan sekolah unggulan berstandar nasional dan internasional. Sistem pendidikan yang ada di kota


(32)

Malang pun turut dibenahi dengan menerapkan strategi yang tidak saja mencakup penyedian dan penyiapan sarana dan prasarana pendidikan saja , akan tetapi juga dalam aspek manajemen dimana proses pembelajaran lebih menonjolkan peran aktif pelajar dan dilakukan dalam suasana menyenangkan. Citra Malang sebagai kota pendidikan juga di dukung dengan keberadaan Perpustakaan Umum Kota Malang yang terletak di jalan Ijen, yang memiliki koleksi buku berjumlah lebih dari 90.000 buah buku.16

Kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan Humas Pemerintah Kota sebagai upaya pencitraan Malang sebagai kota pendidikan antara lain adalah:

1. Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan

2. Bekerjasama dengan instansi-instansi pendidikan dalam mengadakan pameran pendidikan

3. Membuka semua akses bagi seluruh lapisan masyarkat untuk masuk di semua jenjang pendidikan

4. Mendorong terciptanya kompetisi-kompetisi yang mendorong kretifitas dan kapibilitas pelajar dan mahasiswa kota Malang

5. Memberikan informasi mengenai perkembangan pendidikan kepada masyarakat luas.

b. Kota Malang Sebagai Kota Industri

Rumusan pembangunan yang menjadikan Malang sebagai kota industri adalah karena banyaknya industri yang berdiri di kota Malang dengan jumlah perusahaan sebanyak 190 buah yang terdiri dari 163 perusahaan skala sedang

(medium industry) dan 27 perusahaan besar (large industry) menjadikan kota

16


(33)

Malang sebagai kota industri. Sektor industri kota Malang yang paling banyak menyerap tenaga kerja dan menyumbangkan pendapatan tertinggi adalah sektor pengolahan tembakau yang berjumlah 27 perusahaan.

Disamping keberadaan industri rokok sebagai industri terbesar di kota Malang, ada beberapa industri rakyat lainnya yang menjadi unggulan, antara lain adalah :

1) KE RAMIK dan GE RABAH 2) KE RIPIK TEMPE

3) ME BE L 4) ROTAN 5) SANITE R

b. Kota Malang Sebagai Kota Pariwisata

Menjadikan Malang sebagai kota pariwisata bukanlah sesuatu yang mustahil, kota Malang memiliki udara yang lembab dan berhawa sejuk. Dibelah sungai Brantas di kelilingi pegunungan, perkebunan dan taman serta bangunan-bangunan bergaya art deco dan letak yang strategis dipersimpangan kota-kota jawa timur, kota Malang dijadikan tempat transit dan persinggahan bagi wisatawan yang akan berlibur.

Beberapa tempat wisata yang menjadi tujuan para wisatawan untuk berkunjung adalah:

1) Balai kota dan alun-alun bunder 2) Pasar burung dan pasar bunga 3) Taman Senaputra


(34)

4) Alun-alun kota 5) Taman Krida Budaya 6) Sentra Industri Keramik 7) Taman Tlogomas

8) Ijen Boulevard dan Museum Brawijaya 9) Kerajinan Rotan

10)Pasar Wisata (Pasar Minggu) 11)Taman Rekreasi Rakyat

F . Definisi Konseptual 1. Aktivitas Humas

Aktivitas humas merupakan salah satu adalah pelaksanakan fungsi-fungsi managemen organisasi antara organisasi dari lembaga yang mewakilinya dengan publik sebgai khalayak sasarannya khususnya dalam mencapai citra positif. Menciptakan kepercayaannya dan membina hubungan baik dengan stak eholder atau audiencenya. Yaitu dalam rangka membentuk identitas dan citra korporat

2. Mempertahankan Citra

Usaha untuk mempertahankan citra adalah kesan yang diupayakan organisasi atau lembaga agar tidak berubah dari keadaan semula. Dalam mempertahankan citra perusahaan atau organisasinya disebut dengan

Coorporate Image. Dan itu dilengkapi dengan adanya Multiple Image (citra serbaaneka) dimana seorang humas berusaha menampilkan identitas


(35)

perusahaan melalui media seperti atribut, logo, brand’s name yang secara umum termasuk citra perusahaan17.

G.Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Perspektif Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yakni peneliti hendak menentukan pilihan perolehan data dalam bentuk cerita rinci, mendalam dari responden maupun informan. Maka perolehan data yang di harapkan yaitu dalam bentuk deskriptif. Dimana peneliti berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan bagaimana aktifitas yang dilakukan humas pemerintah kota Malang dalam rangka mempertahankan citra Malang sebagai kota pendidikan.

Perspektif penelitian adalah cara pandang peneliti dalam memberikan tingkat kebebasan pada informan dalam memberikan sajian data atau informasi. Oleh karena pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan kualitatif, maka perspektif yang di gunakan adalah perspektif emik, yakni pendekatan penelitian yang hasil perolehan datanya dalam bentuk narasi, cerita detail, ungkapan dan juga bahasa asli dari hasil konstruksi para informan, tanpa adanya evaluasi dan interpretasi dari peneliti.

2. F okus Penelitian

Agar lebih terarah dalam melakukan penelitian ini, maka peneliti hanya ingin mengetahui aktifatas yang dilakukan humas pemerintah kota

17


(36)

Malang dalam mempertahankan citra Malang sebagai kota pendidikan. Dalam hal ini poin-poin yang ingin dikumpulkan adalah sebagai berikut:

1. Posisi atau peran humas dalam pemerintahan kota Malang 2. Keterlibatan humas dalam pencitraan kota Malang

3. Program-program yang dilakukan humas dalam mempertahankan citra kota Malang sebagai kota pendidikan.

4. Kerjasama yang dilakukan humas dengan instansi lainnya , sekolah maupun universitas-universitas yang ada di kota Malang

5. Kendala yang dihadapi oleh humas pemerintah kota Malang dalam mempertahankan citra kota Malang sebagai kota pendidikan.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan di kantor Pemerintah Kota Malang Jl. Tugu no 1 Malang Jawa – Timur dengan bagian humas pemerintah kota Malang. Sedangkan untuk waktu pelaksanaanya akan dilaksanakan pada akhir bulan November – Desember 2010. Alasan peneliti melakukan penelitian ini karena ingin mengetahui strategi seperti apa yang digunakan Pemerintah kota Malang dalam rangka mempertahankan citra Malang sebagai kota pendidikan.


(37)

Subjek dalam penelitian ini adalah pihak-pihak atau orang-orang yang menguasai dalam memberikan informasi tentang aktifitas humas pemerintah kota Malang dalam mempertahankan citra Malang sebagai kota pendidikan, yang dalam penelitian ini terdiri dari :

a. Kepala Sub Bagian Pemberitaan b. Kepala Sub Bagian Dokumentasi c. Kepala Sub Bagian Protokol

Alasan dari penetapan subjek penelitian diatas adalah dengan pertimbangan bahwa kasubag pemberitaan, kasubag dokumentasi dan kasubag protokol adalah orang-orang yang lebih mengetahui seluk beluk humas pemerintah kota Malang terutama dalam hal pencitraan Malang sebagai kota pendidikan.

5. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu, pewawancara (interviewer) dan terwawancara (interviewee). Dalam proses wawancara untuk penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur yang mana diharapakan dari wawancara tidak terstruktur peneliti bisa menanyakan sesuatu atau menggali data secara lebih mendalam dan detail lagi kepada pihak terwawancara (narasumber). Proses wawancara yang akan dilakukan oleh peneliti melibatkan bagian humas yang terdiri atas protokoler,


(38)

dokumentasi dan juga pemberitaan pemerintah kota Malang periode 2008 – 2013.

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sebuah tekhnik pengumpulan data dengan mencatat dan menyalin data-data yang dimiliki oleh humas pemerintah kota Malang, dalam penelitian ini adalah berupa majalah,foto dan data data lainnya yang berkaitan dengan agenda kehumasan pemerintah kota Malang di bidang pendidikan.

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah karena dengan analisa data dapat diberi arti tentang makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Untuk analisa data peneliti menggunakan teknik analisa data kualitatif. Menurut Miles dan Huberman18 analisa data kualitatif terdiri dari:

a. Pengumpulan data

Dalam hal ini peneliti mencari dan mengumpulkan semua data yang ada dilapangan sesuai dengan judul penelitian, untuk kemudian dijadikan sebagai tambahan dalam penulisan.

b. Reduksi Data

Merupakan proses penyajian, kompilasi data setelah direduksi ke dalam bentuk-bentuk simbol yang bisa menggambarkan keseluruhan data-data utamanya hasil penelitian. Kegiatan ini merupakan

18


(39)

penyederhanaan data yang kompleks ke dalam narasi-narasi pendek sesuai kriteria dan klasifikasi data berdasarkan rumusan masalah sehingga dengan mudah bisa difahami maknanya

c. Display Data

Merupakan tahap seleksi data atas data atau catatan-catatan lapangan

(fieldnotes), sehingga data yang di dapat sesuai dengan pokok yang dituju dalam penelitian.

d. Verifikasi Data atau Conclusion Drawing

Setelah data diolah atau disajikan, maka diambil beberapa alternatif yang terbaik untuk dijadikan bahan penyampaian informasi dan pengambilan keputusan guna kemudian diambil sebuah kesimpulan.

Komponen-komponen analisis data di atas yang kemudian oleh Miles dan Huberman (1992:20) disebut dengan ‘model interak tif’ digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2 Teknik Analisis Data

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Kesimpulan-kesimpulan

Penarikan Verivikasi

Reduksi Data


(40)

Sumber : Metodologi Penelitian Kualitatif (Tinjauan Teoritis dan Prak tis)19

7. Teknik Keabsahan Data

Dalam metode pemeriksanaan keabsahan data ini dapat melalui perbandingan antara data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan antara data hasil wawancara dengan data dokumentasi, membandingkan data hasil penelitian dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang dianggap relevan, dan membandingkan data hasil penelitian dengan teori.20

Untuk menguji keabsahan data yang dikumpulkan, peneliti akan menggunakan teknik Triangulasi yaitu teknik triangulasi sumber. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan suatu sumber data yang lain diluar data itu untuk keperluan pembanding atau pengecekan derajat kepercayaan hasil penelitian. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lain.

19

M asykur Bakri, M etodologi Penelitian Kualitatif (Tinjauan Teoritis dan Praktis), Penelitian Universit as Islam M alang 2003. P. 172

20


(1)

perusahaan melalui media seperti atribut, logo, brand’s name yang secara umum termasuk citra perusahaan17.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Perspektif Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yakni peneliti hendak menentukan pilihan perolehan data dalam bentuk cerita rinci, mendalam dari responden maupun informan. Maka perolehan data yang di harapkan yaitu dalam bentuk deskriptif. Dimana peneliti berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan bagaimana aktifitas yang dilakukan humas pemerintah kota Malang dalam rangka mempertahankan citra Malang sebagai kota pendidikan.

Perspektif penelitian adalah cara pandang peneliti dalam memberikan tingkat kebebasan pada informan dalam memberikan sajian data atau informasi. Oleh karena pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan kualitatif, maka perspektif yang di gunakan adalah perspektif emik, yakni pendekatan penelitian yang hasil perolehan datanya dalam bentuk narasi, cerita detail, ungkapan dan juga bahasa asli dari hasil konstruksi para informan, tanpa adanya evaluasi dan interpretasi dari peneliti.

2. F okus Penelitian

Agar lebih terarah dalam melakukan penelitian ini, maka peneliti hanya ingin mengetahui aktifatas yang dilakukan humas pemerintah kota

17


(2)

Malang dalam mempertahankan citra Malang sebagai kota pendidikan. Dalam hal ini poin-poin yang ingin dikumpulkan adalah sebagai berikut:

1. Posisi atau peran humas dalam pemerintahan kota Malang 2. Keterlibatan humas dalam pencitraan kota Malang

3. Program-program yang dilakukan humas dalam mempertahankan citra kota Malang sebagai kota pendidikan.

4. Kerjasama yang dilakukan humas dengan instansi lainnya , sekolah maupun universitas-universitas yang ada di kota Malang

5. Kendala yang dihadapi oleh humas pemerintah kota Malang dalam mempertahankan citra kota Malang sebagai kota pendidikan.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan di kantor Pemerintah Kota Malang Jl. Tugu no 1 Malang Jawa – Timur dengan bagian humas pemerintah kota Malang. Sedangkan untuk waktu pelaksanaanya akan dilaksanakan pada akhir bulan November – Desember 2010. Alasan peneliti melakukan penelitian ini karena ingin mengetahui strategi seperti apa yang digunakan Pemerintah kota Malang dalam rangka mempertahankan citra Malang sebagai kota pendidikan.


(3)

Subjek dalam penelitian ini adalah pihak-pihak atau orang-orang yang menguasai dalam memberikan informasi tentang aktifitas humas pemerintah kota Malang dalam mempertahankan citra Malang sebagai kota pendidikan, yang dalam penelitian ini terdiri dari :

a. Kepala Sub Bagian Pemberitaan b. Kepala Sub Bagian Dokumentasi c. Kepala Sub Bagian Protokol

Alasan dari penetapan subjek penelitian diatas adalah dengan pertimbangan bahwa kasubag pemberitaan, kasubag dokumentasi dan kasubag protokol adalah orang-orang yang lebih mengetahui seluk beluk humas pemerintah kota Malang terutama dalam hal pencitraan Malang sebagai kota pendidikan.

5. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu, pewawancara (interviewer) dan terwawancara (interviewee). Dalam proses wawancara untuk penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur yang mana diharapakan dari wawancara tidak terstruktur peneliti bisa menanyakan sesuatu atau menggali data secara lebih mendalam dan detail lagi kepada pihak terwawancara (narasumber). Proses wawancara yang akan dilakukan oleh peneliti melibatkan bagian humas yang terdiri atas protokoler,


(4)

dokumentasi dan juga pemberitaan pemerintah kota Malang periode 2008 – 2013.

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sebuah tekhnik pengumpulan data dengan mencatat dan menyalin data-data yang dimiliki oleh humas pemerintah kota Malang, dalam penelitian ini adalah berupa majalah,foto dan data data lainnya yang berkaitan dengan agenda kehumasan pemerintah kota Malang di bidang pendidikan.

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah karena dengan analisa data dapat diberi arti tentang makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Untuk analisa data peneliti menggunakan teknik analisa data kualitatif. Menurut Miles dan Huberman18 analisa data kualitatif terdiri dari:

a. Pengumpulan data

Dalam hal ini peneliti mencari dan mengumpulkan semua data yang ada dilapangan sesuai dengan judul penelitian, untuk kemudian dijadikan sebagai tambahan dalam penulisan.

b. Reduksi Data

Merupakan proses penyajian, kompilasi data setelah direduksi ke dalam bentuk-bentuk simbol yang bisa menggambarkan keseluruhan data-data utamanya hasil penelitian. Kegiatan ini merupakan


(5)

penyederhanaan data yang kompleks ke dalam narasi-narasi pendek sesuai kriteria dan klasifikasi data berdasarkan rumusan masalah sehingga dengan mudah bisa difahami maknanya

c. Display Data

Merupakan tahap seleksi data atas data atau catatan-catatan lapangan (fieldnotes), sehingga data yang di dapat sesuai dengan pokok yang dituju dalam penelitian.

d. Verifikasi Data atau

Conclusion Drawing

Setelah data diolah atau disajikan, maka diambil beberapa alternatif yang terbaik untuk dijadikan bahan penyampaian informasi dan pengambilan keputusan guna kemudian diambil sebuah kesimpulan.

Komponen-komponen analisis data di atas yang kemudian oleh Miles dan Huberman (1992:20) disebut dengan ‘model interak tif’ digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2 Teknik Analisis Data

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Kesimpulan-kesimpulan

Penarikan Verivikasi

Reduksi Data


(6)

Sumber : Metodologi Penelitian Kualitatif (Tinjauan Teoritis dan Prak tis)19

7. Teknik Keabsahan Data

Dalam metode pemeriksanaan keabsahan data ini dapat melalui perbandingan antara data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan antara data hasil wawancara dengan data dokumentasi, membandingkan data hasil penelitian dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang dianggap relevan, dan membandingkan data hasil penelitian dengan teori.20

Untuk menguji keabsahan data yang dikumpulkan, peneliti akan menggunakan teknik Triangulasi yaitu teknik triangulasi sumber. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan suatu sumber data yang lain diluar data itu untuk keperluan pembanding atau pengecekan derajat kepercayaan hasil penelitian. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lain.

19

M asykur Bakri, M etodologi Penelitian Kualitatif (Tinjauan Teoritis dan Praktis), Penelitian Universit as Islam M alang 2003. P. 172