ANALISIS EFISIENSI PERENCANAAN PROSES PRODUKSI DENGAN METODE JARINGAN KERJA

  

ANALISIS EFISIENSI PERENCANAAN PROSES

PRODUKSI DENGAN METODE JARINGAN KERJA

STUDI KASUS PADA OBYEK WISATA PENDIDIKAN

PTPN IX KEBUN MERBUH/GETAS KECIL/

REJOWINANGUN/BOJA

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

  

Oleh :

LUCIA WARA SUSANTI

NIM : 93 2214 066 NIRM : 930051121302120063

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

ANALISIS EFISIENSI PERENCANAAN PROSES

PRODUKSI DENGAN METODE JARINGAN KERJA

STUDI KASUS PADA OBYEK WISATA PENDIDIKAN

PTPN IX KEBUN MERBUH/GETAS KECIL/

REJOWINANGUN/BOJA

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

  

Oleh :

LUCIA WARA SUSANTI

NIM : 93 2214 066 NIRM : 930051121302120063

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  Skripsi

  

ANALISIS EFISIENSI PERENCANAAN PROSES PRODUKSI

DENGAN METODE JARINGAN KERJA

STUDI KASUS PADA OBYEK WISATA PENDIDIKAN

PTPN IX KEBUN MERBUH/GETAS KECIL/

REJOWINANGUN/BOJA

  

1999

  Oleh: LUCIA WARA SUSANTI

  NIM : 93 2214 066 NIRM : 930051121302120063

  Telah disetujui oleh: Pembimbing I Drs. Th. Gieles, S.J. Tanggal: 14 April 2000 Pembimbing II Dra.BR. Diah Utari, M.Si. Tanggal: 17 April 2000

  Skripsi

ANALISIS EFISIENSI PERENCANAAN PROSES PRODUKSI

  Dipersiapkan dan ditulis oleh : LUCIA WARA SUSANTI

  NIM : 93 2214 066 NIRM : 930051121302120063

  Telah dipertahankan didepan Panitia Penguji pada tanggal 29 April 2000 dan dinyatakan memenuhi syarat

  Susunan Panitia Penguji Nama lengkap Tanda tangan

  Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota Drs. H. Herry Maridjo, M.Si.

  Drs. E. Sumardjono, MBA. Drs. Th. Gieles, S.J. Dra. BR. Diah Utari, M.Si. Drs. H. Herry Maridjo, M.Si.

  ………………… ………………… ………………… ………………… …………………

  Yogyakarta, 29 April 2000

  Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

  Dharma Dekan, Drs. Th. Gieles, S.J.

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Kupersembahkan skripsi ini kepada:  Eyang, Bapak dan Ibu.

   Kakak-kakak dan Adikku.  Mas Yosaphat Aji.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 29 April 2000 Penulis, Lucia Wara Susanti.

  

ABSTRAK

ANALISIS EFISIENSI PERENCANAAN PROSES PRODUKSI

DENGAN METODE JARINGAN KERJA

Studi Kasus pada Obyek Wisata Pendidikan

PTPN IX Kebun Merbuh/Getas Kecil

  

Rejowinangun/Boja

Lucia Wara Susanti

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  Penelitian ini dilaksanakan di PTPN IX Kebun Merbuh/Getas Kecil/ Rejowinangun/Boja Kendal Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses produksi yang dijalankan perusahaan efisien atau tidak, dan mengidentifikasi kemungkinan percepatan jalur kritis dan dampaknya terhadap daya tarik wisata studi.

  Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Variabel dalam penelitian ini adalah efisiensi proses produksi, percepatan proses produksi dan daya tarik wisata. Masalah pertama dianalisis dengan metode jalur kritis dan masalah kedua dianalisis dengan percepatan dan tanya jawab.

  Untuk masalah pertama hasil penelitian menunjukkan bahwa proses produksi perusahaan efisien. Hasil selisih waktu dan biaya jaringan kerja perusahaan dengan jalur kritis sebesar 6 menit dari 8833,5 menit jalur kritis atau sebesar 0,068%, dan Rp 862,714 dari Rp 1.906.221,303 dari jalur kritis atau sebesar 0,045%. Dengan tingkat toleransi 5%, maka selisih sebesar 0,068% dan 0,045% berada dalam batas normal. Untuk masalah kedua, adanya percepatan tidak menurunkan daya tarik bagi wisatawan karena tetap dapat tercipta suasana nyaman, tidak menurunkan efektivitas pemahaman materi, dan keamanan tetap terjamin.

  

ABSTRACT

EFFICIENCY OF PLANNING THE PRODUCTION PROCESS

PLANNING USING THE NETWORK METHOD

Case Study at The Educational Tourism Object of

PTPN IX Kebun Merbuh/Getas Kecil

  

Rejowinangun/Boja

  Lucia Wara Susanti Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2000

  This study is conducted as a case study at PTPN IX Kebun Merbuh/Getas Kecil/Rejowinangun/Boja, Kendal, Central Java. The purpose of this study was to know whether or not the production process run by the company is efficient, and to identify the possibility to accelerate the critical path and its impact on the attractiveness of the company as a study tour object.

  Data are collected using interviews, observation, and documentation. The variables in this study are the production efficiency acceleration of the production process and the attractiveness as a tourism object. The first probles is analyzed using the critical path method and the second is analyzed using acceleration and debriefing.

  For the first problem the study results show that the company’s production process was efficien. The time and cost differences of the company’s network and the critical path were 6 minutes from the 8833.5 minutes of the critical path or 0.068%, and Rp 862.714 from Rp 1,906,221.303 of the critical path or 0.045%, respectively. Using the tolerance level of 5%, the differences of 0.068% and 0.045% are within the normal ranges. For the second problem, acceleration is judged not to lower the attractiveness for the tourists because the convenient atmosphere still can be created, the effectivity of the learning process will not decrease, and security still guaranteed.

KATA PENGANTAR

  Tak akan pernah lupa, penulis sampaikan rasa syukur yang terdalam kepada Bapa di surga atas terselesainya skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Selama proses penyusunan skripsi ini penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

  1. Romo Drs. Th. Gieles, SJ., selaku Dosen Pembimbing I yang banyak memberikan bimbingan selama proses penyusunan skripsi ini.

  2. Ibu Dra. BR. Diah Utari, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang banyak memberikan masukan dan arahan bagi penulis selama penyusunan skripsi ini.

  3. Bapak Drs. A. Triwanggono, MS., yang banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

  4. Direktur PTPN IX Semarang yang telah berkenan memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Kebun Merbuh/Getas Kecil/ Rejowinangun.

  5. Bapak Soeprapto, selaku Administratur Kebun Merbuh/Getas Kecil/ Rejowinangun yang banyak memberikan kemudahan-kemudahan selama penelitian berlangsung.

  Bapak Sudirman selaku Sinder pengolahan, Bapak Sugeng selaku Mandor Besar, Ibu Nur sebagai Mandor, para pegawai Administrasi dan pegawai Produksi Sheet yang banyak membantu memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan penulis.

  6. Rekan-rekan Farming Semarang: Sisca, Rosy, Santi, Valentin dan Umi atas kerjasama selama penelitian.

  7. Eyang, Bapak, Ibu, yang selalu mendukung baik dalam doa, pikiran, perhatian dan dana bagi penulis.

  8. Mas Aji, atas perhatian, penghiburan dan dorongan semangat bagi penulis yang hampir patah.

  9. Dik Anton yang membantu penulis dalam proses pengetikan dari awal hingga akhir.

  10. Sahabat-sahabatku: Wahyu, Retno, dan Sr. Marieta, yang telah memberikan dorongan dan semangat yang berguna bagi penyusunan skripsi ini.

  11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki, maka segala saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.

  Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

  Yogyakarta, April 2000 Penulis,

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN..................................................................... v ABSTRAK………………… ...................................................................... vi ABSTRACT………………….................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................ viii DAFTAR ISI……………. .......................................................................... x DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah.........................................................

  1 B. Pembatasan Masalah..............................................................

  3 C. Perumusan Masalah ...............................................................

  4 D. Tujuan Penelitian ...................................................................

  4 E. Manfaat Penelitian .................................................................

  4 F. Sistematika Penulisan ............................................................

  5

  Halaman BAB II. LANDASAN TEORI..................................................................

  17 E. Variabel Penelitian.................................................................

  26 D. Sumber Daya Manusia Tahun 1999.......................................

  25 C. Struktur Organisasi ................................................................

  24 B. Lokasi Perkebunan dan Perusahaan.......................................

  24 A. Sejarah Perusahaan ................................................................

  19 BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...................................

  19 I. Teknik Analisis Data .............................................................

  18 H. Definisi Operasional ..............................................................

  18 G. Teknik Pengumpulan Data.....................................................

  17 F. Data yang Akan Diteliti .........................................................

  17 D. Subyek Penelitian...................................................................

  6 A. Pariwisata...............................................................................

  17 C. Obyek Penelitian ....................................................................

  17 B. Waktu dan Tempat Penelitian................................................

  17 A. Jenis Penelitian ......................................................................

  12 BAB III. METODE PENELITIAN ...........................................................

  12 G. Jaringan Kerja (Network).......................................................

  11 F. Urutan dan Skedul Proses ......................................................

  11 E. Proses Produksi......................................................................

  11 D. Perencanaan Produksi ............................................................

  11 C. Pengertian Manajemen Produksi ...........................................

  6 B. Pengertian Produksi ...............................................................

  43

  Halaman F. Proses Produksi......................................................................

  47 G. Layout Fasilitas Produksi.......................................................

  52 H. Pemasaran ..............................................................................

  58 I. Kunjungan Wisata Studi ........................................................

  58 BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................

  59 A. Analisis Data..........................................................................

  59 B. Pembahasan ...........................................................................

  82 BAB VI. PENUTUP ..................................................................................

  86 A. Kesimpulan ............................................................................

  86 B. Saran ......................................................................................

  87 C. Keterbatasan Penelitian..........................................................

  87 DAFTAR PUSTAKA

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel IV.1. Areal Konsesi Tahun 1999.....................................................

  25 Tabel IV.2. Penggolongan Tenaga Kerja Berdasarkan Status ..................

  43 Tabel IV.3. Penggolongan Tenaga Kerja Berdasarkan Umur ...................

  44 Tabel IV.4. Penggolongan Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan

  44 Tabel V.1. Inventarisasi Kegiatan Proses Produksi Sheet .......................

  60 Tabel V.2. Perhitungan Waktu Normal Proses Produksi Sheet...............

  62 Tabel V.3. Daftar Urut-urutan Kegiatan Proses Produksi Sheet..............

  63 Tabel V.4. Rekapitulasi Seluruh Kegiatan, Urut-urutan Kegiatan dan Waktu Masing-masing Kegiatan dalam Proses Produksi Sheet

  64 Tabel V.5. Jumlah Tenaga Kerja pada Tahap-tahal Pengerjaan ..............

  71 Tabel V.6. Tarif Upah Tenaga Kerja .......................................................

  72 Tabel V.7. Jam Kerja Tahap Pengerjaan .................................................

  72 Tabel V.8. Rekapitulasi Waktu Penyelesaian, Jumlah Tenaga Kerja, dan Upah Tenaga Kerja ................................................................

  75 Tabel V.9. Waktu Percepatan pada Kegiatan Jalur Kritis .......................

  78 Tabel V.10. Jumlah Tenaga Kerja pada Tahap-tahal Pengerjaan dengan Adanya Percepatan.................................................................

  82

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar IV.1. Struktur Organisasi PTPN IX Kebun Merbuh/Getas Kecil/Rejowinangun..........................................................

  27 Gambar IV.2. Denah Tempat Produksi Sheet ..........................................

  54 Gambar IV.3. Tempat Pengolahan Sheet .................................................

  55 Gambar IV.4. Tempat Pengasapan Sheet.................................................

  56 Gambar IV.5. Tempat Sortasi Sheet.........................................................

  57 Gambar V.1. Diagram Jaringan Kerja Proses Produksi Sheet ................

  66 Gambar V.2. Jalur Kritis Diagram Jaringan Kerja Proses Produksi Sheet

  70 Gambar V.3. Diagram Jaringan Kerja dengan Percepatan .....................

  79

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awal dasawarsa ini pemerintah Indonesia mengembangkan sektor

  pariwisata secara serius sebagai sektor yang diunggulkan dalam meningkatkan pendapatan negara. Sasaran utama dari usaha kepariwisataan ini sebenarnya adalah menarik wisatawan sebanyak mungkin untuk datang berkunjung.

  Seiring dengan kemajuan jaman, dunia pariwisata juga berkembang menjadi sangat beragam dan spesifik. Dalam kenyataannya keragaman juga terjadi di suatu daerah. Berwisata saat ini bukan hanya menikmati pemandangan indah, melihat atraksi seni budaya ataupun menghirup udara segar tetapi telah merambah ke unsur olahraga, petualangan dan pendidikan yang kesemuanya bersifat aktif bagi wisatawannya. Upaya penciptaan dan pengembangan keragaman jenis wisata yang baru terus dibutuhkan untuk memenuhi minat wisatawan.

  Kembali pada wisata yang bersifat aktif, wisata pendidikan merupakan salah satu wisata yang banyak peminatnya. Wisata pendidikan itu sendiri merupakan kegiatan wisata dimana wisatawan/orang yang melakukan wisata datang berkunjung dengan maksud untuk belajar ataupun mengadakan peninjauan atau penelitian.

  Kunjungan yang dimaksud adalah kunjungan yang bersifat sementara, tidak menetap ataupun bekerja di tempat yang dikunjunginya. Sekarang ini juga banyak perusahaan yang digunakan sebagai obyek bagi wisata pendidikan, khususnya perusahaan yang sudah maju. Beberapa bidang yang dapat ditinjau atau diteliti adalah: bidang keuangan, bidang pemasaran, bidang produksi dan lain-lain.

  Pada bidang produksi, proses produksilah yang biasanya dijadikan obyek penelitian. Hal ini karena proses produksi merupakan kegiatan terpenting dalam menghasilkan produk. Proses produksi, terdiri dari banyak kegiatan yang merupakan rangkaian penyelesaian pekerjaan. Maka setiap kegiatan haruslah direncanakan dengan sebaik-baiknya. Sedapat mungkin semua kegiatan dapat diselesaikan dengan efisien. Agar proses produksi dapat berjalan sesuai yang diharapkan maka semua kegiatan yang ada memerlukan perencanaan yang tepat. Mengingat pentingnya perencanaan, maka dalam menyusun perencanaan perlu didasarkan atas pemikiran yang realistis dan obyektif agar nantinya perencanaan dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan. Untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan maka perencanaan harus dilengkapi dengan penjadwalan/scheduling. Dalam hal ini scheduling diartikan sebagai pembagian waktu penyelesaian kegiatan. Diharapkan dengan adanya

  

scheduling akan dapat diperoleh gambaran umum waktu yang diperlukan untuk

menyelesaikan suatu pekerjaan secara keseluruhan.

  Untuk menyusun perencanaan dan sekaligus pengawasan dalam suatu pekerjaan maka dikembangkan analisis network. Analisis ini dapat membantu menyusun perencanaan penyelesaian pekerjaan dengan waktu dan biaya yang paling efisien. Bahkan dengan analisis network dapat diperhitungkan waktu dan biaya yang minimal jika diadakan kerja lembur, sehingga penyelesaian pekerjaan dapat dilaksanakan dengan secepat-cepatnya, sesuai yang diharapkan.

  Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan analisis network ialah: 1. Adanya inventarisasi semua kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan.

  2. Penentuan urutan kegiatan.

  3. Dapat menentukan kegiatan-kegiatan yang harus diselesaikan tepat waktu.

  4. Dapat menentukan kegiatan-kegiatan yang dapat ditunda.

  5. Dapat menentukan kegiatan-kegiatan yang harus dikerjakan lembur.

  Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa analisa network selain memberi beberapa keuntungan seperti tersebut di atas juga dapat digunakan sebagai alat bantu bagi perencanaan dan pengawasan proses produksi.

  Network itu dapat menjadi daya tarik wisatawan sebagai metode yang sangat

  membantu pada proses produksi. Jadi wisatawan yang bermaksud mempelajari ataupun sekedar ingin tahu tentang proses produksi yang efisien dapat datang berkunjung. Hal itulah yang telah mendasari penulis untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Analisis Efisiensi Perencanaan Proses Produksi Dengan Metode

  

Jaringan Kerja, Studi Kasus Pada Obyek Wisata Pendidikan PTPN IX Kebun

Merbuh/Getas Kecil/Rejowinangun Boja”.

B. Pembatasan Masalah

  Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang diuraikan di atas maka masalah yang akan diteliti akan dibatasi pada analisis jaringan kerja pada penyelesaian produk sheet.

  C. Perumusan Masalah

  1. Apakah proses produksi yang dijalankan perusahaan efisien?

  2. Apakah percepatan pada proses produksi menurunkan daya tarik bagi pengunjung?

  D. Tujuan Penelitian 1. Dapat mengetahui proses produksi yang dijalankan perusahaan efisien atau tidak.

  2. Dapat mengetahui pengaruh percepatan pada kegiatan produksi bagi pengunjung.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam perencanaan proses produksi pada PT Perkebunan Karet.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan informasi bagi peneliti lain.

  3. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan kesempatan yang sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman yang berharga dalam menerapkan teori yang pernah didapat di bangku kuliah ke dalam dunia praktek yang sebenarnya.

F. Sistematika Penulisan

  Bab I. Pendahuluan Meliputi latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II. Landasan Teori Bab ini berisi teori tentang pariwisata, produksi, manajemen produksi, perencanaan produksi, proses produksi, urutan dan skedul proses, jaringan kerja, serta hal lain yang relevan dan dapat mendukung penelitian ini.

  Bab III. Metode Penelitian Bab ini berisi uraian mengenai jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, obyek penelitian, subyek penelitian, variabel penelitian, data yang dibutuhkan, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan teknik analisis data.

  Bab IV. Gambaran Umum Perusahaan Bab ini berisi hasil penelitian mengenai gambaran umum perusahaan yaitu: sejarah perusahaan, lokasi perkebunan dan perusahaan, produksi, pemasaran dan keuangan.

  Bab V. Analisis Data dan Pembahasan Bab ini memuat data yang telah diolah berdasarkan teori-teori yang diambil dari sumber pustaka. Pada akhir bab ini dilakukan pembahasan berdasarkan analisis yang telah dilakukan.

  Bab VI. Penutup Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari penelitian, saran bagi perusahaan dan keterbatasan penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pariwisata Oka Yoeti mengatakan pariwisata yaitu keseluruhan dari gejala-gejala yang

  ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang asing dan penyediaan tempat tinggal sementara asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara itu.

  Jadi pariwisata dapat disimpulkan sebagai suatu perjalanan yang dilakukan sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan maksud bukan untuk mencari nafkah, tetapi hanya untuk menikmati perjalanan itu untuk rekreasi maupun memenuhi keinginan yang beraneka macam.

B. Jenis dan Macam Pariwisata

  Sesuai potensi yang dimiliki oleh suatu daerah atau suatu negara, maka timbullah berbagai jenis dan macam pariwisata. Menurut Oka Yoeti, jenis dan macam pariwisata diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Menurut letak goegrafis, dimana kegiatan pariwisata berkembang:

  a. Pariwisata Lokal (Local Tourism) Yaitu pariwisata yang mempunyai ruang lingkup relatif sempit dan terbatas dalam tempat-tempat tertentu saja. Misal kepariwisataan kota Bandung atau kepariwisataan di daerah DKI Jaya saja. b.

  Pariwisata Regional (Regional Tourism) Yaitu kepariwisataan yang berkembang di suatu tempat yang ruang lingkupnya lebih luas bila dibandingkan dengan kepariwisataan nasional.

  Misal kepariwisataan Bali.

  c. Kepariwisataan Nasional (National Tourism) Kepariwisataan dalam arti sempit - Yaitu kepariwisataan yang berkembang dalam wilayah suatu negara dimana titik beratnya orang yang melakukan perjalanan wisata adalah warga negara sendiri dan orang-orang asing yang berdomisili di negara tersebut.

  Kepariwisataan dalam arti luas - Yaitu kepariwisataan yang berkembang dalam suatu negara dimana terjadi lalu lintas wisatawan di dalam negeri sendiri, juga ada lalu lintas wisatawan dari luar negeri, maupun dari dalam negeri ke luar negeri.

  d. Regional-International Tourism Yaitu kepariwisataan yang berkembang di suatu wilayah internasional yang terbatas tetapi melewati batas-batas lebih dari dua atau tiga negara dalam wilayah tersebut. Misal kepariwisataan ASEAN.

  e. International Tourism Yaitu kepariwisataan yang berkembang di seluruh negara di dunia. Disebut juga sebagai kepariwisataan dunia. Termasuk di dalamnya, selain regional

  international tourism juga kegiatan national tourism.

  2. Menurut pengaruhnya terhadap neraca pembayaran:

  a. Pariwisata aktif (in tourism) Yaitu kegiatan kepariwisataan yang ditandai dengan gejala masuknya wisatawan asing ke suatu negara tertentu. Disebut sebagai pariwisata aktif, karena dengan masuknya wisatawan asing tersebut berarti dapat memasukkan devisa bagi negara yang dikunjunginya.

b. Pariwisata pasif (out-going tourism)

  Yaitu kegiatan kepariwisataan yang ditandai dengan gejala keluarnya warga negara sendiri bepergian ke luar negeri sebagai wisatawan. Disebut sebagai pariwisata pasif karena ditinjau dari segi pemasukan devisa bagi negara kegiatan ini merugikan negara asal wisatawan.

  3. Menurut alasan/tujuan perjalanan:

  a. Wisata bisnis (business tourism) Yaitu jenis pariwisata dimana pengunjungnya datang untuk tujuan dinas, usaha dagang atau yang berhubungan dengan pekerjaannya, kongres, seminar, convention, simposium, musyawarah kerja.

  b. Wisata vakansi (vacational tourism) Yaitu jenis pariwisata dimana orang-orang yang melakukan perjalanan wisata terdiri dari orang-orang yang sedang berlibur, cuti, atau vakansi.

  c. Wisata pendidikan (educational tourism) Yaitu jenis pariwisata dimana pengunjung atau orang melakukan perjalanan untuk tujuan studi atau mempelajari suatu bidang ilmu pengetahuan.

  Termasuk ke dalamnya adalah study tour. Dalam bidang bahasa dikenal istilah polly glotisch yaitu untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing seseorang memerlukan tinggal untuk sementara waktu di negara yang bahasanya sedang dipelajari.

  4. Menurut saat atau waktu berkunjung:

  a. Seasonal tourism Yaitu jenis pariwisata yang kegiatannya berlangsung pada musim-musim tertentu. termasuk ke dalam kelompok ini adalah Summer Tourism atau

  Winter Tourism .

  b. Occasional tourism Yaitu jenis pariwisata dimana perjalanan wisatanya dihubungkan dengan kejadian maupun suatu events, seperti Galungan di Bali, Sekaten di Yogyakarta.

  5. Pembagian menurut obyeknya:

  a. Cultural Tourism Yaitu jenis pariwisata dimana motivasi orang-orang untuk melakukan perjalanan disebabkan karena adanya daya tarik dari seni budaya suatu daerah.

  b. Recuperational Tourism Biasanya disebut sebagai pariwisata kesehatan. Tujuan orang-orang melakukan perjalanan adalah untuk menyembuhkan suatu penyakit, seperti mandi di sumber air panas, mandi susu, dan mandi kopi. c. Commercial Tourism Disebut sebagai pariwisata perdagangan karena perjalanan wisata ini dikaitkan dengan kegiatan perdagangan nasional atau internasional. Misal kegiatan Expo, Fair.

  d. Sport Tourism Biasanya disebut dengan istilah pariwisata olah raga. Jenis pariwisata ini dilakukan dengan tujuan untuk menyaksikan suatu pesta olah raga di suatu tempat tertentu seperti Olympiade atau sepak bola. Atau ikut berpartisipasi dalam kegiatan itu sendiri.

  e. Political Tourism Yaitu suatu perjalanan yang tujuannya untuk menyaksikan suatu peristiwa yang berhubungan dengan kegiatan suatu negara seperti Hari Angkatan Perang di Indonesia.

  f. Social Tourism Pariwisata sosial hendaknya jangan diasosiasikan sebagai suatu pariwisata yang berdiri sendiri. Pengertian ini hanya dilihat dari segi penyelenggaraannya saja yang tidak menekankan untuk mencari keuntungan seperti study tour.

  g. Religion Tourism Yaitu jenis pariwisata yang dilakukan untuk melihat upacara keagamaan, seperti kunjungan ke Lourdes bagi orang beragama Katolik, atau ikut haji Umroh bagi orang Islam.

  B. Pengertian Produksi

  Produksi merupakan pengubahan bentuk atau transformasi sumber daya menjadi barang atau jasa (Sukanto 1995; hal 13). Konsep produksi bukan sekedar sebagai aktivitas mengubah input menjadi output, tetapi memandang konsep produksi sebagai aktivitas menghindari pemborosan.

  Pemborosan adalah segala aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah tetapi hanya mengeluarkan biaya. (Agus 1998; hal 87)

  C. Pengertian Manajemen Produksi

  Manajemen produksi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumberdaya-sumberdaya (atau sering disebut faktor-faktor produksi) tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya dalam proses transformasi bahan mentah menjadi berbagai produk atau jasa (Hani 1997; hal 3).

  D. Perencanaan Produksi

  Perencanaan produksi merupakan suatu rencana dari apa dan berapa yang akan diproduksi oleh perusahaan. Arah kegunaan perencanaan produksi dalam penyusunan schedul produksi adalah kebutuhan bahan baku, tenaga kerja, fasilitas produksi yang diperlukan dan lain sebagainya.

  E. Proses Produksi

  Proses adalah cara, metode, maupun teknik dari suatu hal tertentu. Proses produksi adalah suatu cara, metode maupun teknik bagaimana menciptakan faedah atau menambah faedah baik barang maupun jasa dengan menggunakan faktor-faktor produksi atau sumber-sumber yang ada. (Agus 1983; hal 4)

  F. Urutan dan Skedul Proses

  Dalam penyelenggaraan suatu pekerjaan diperlukan penentuan urutan proses dan skedul pelaksanaan proses. Urutan kerja disusun dengan maksud agar tidak terjadi penumpukan kerja atau kelonggaran kerja dalam proses penyelenggaraan pekerjaan.

  Di dalam penyusunan urutan dan skedul proses terdapat beberapa metode yang dapat digunakan sebagai alat bantu, antara lain: model penugasan, model prioritas pekerjaan dan diagram jaringan kerja (network).

  G. Jaringan Kerja (Network)

  Jaringan kerja adalah:  Salah satu model yang dipakai dalam menyelenggarakan proyek.

   Produk dari model ini adalah informasi-informasi kegiatan yang ada dalam model tersebut.

   Informasi yang dihasilkan mengenai sumber daya yang dibutuhkan oleh kegiatan- kegiatan beserta jadwalnya. (Tubagus 1988; hal 4 -5)

1. Diagram Jaringan Kerja

  Diagram jaringan kerja adalah kerangka penyelesaian suatu proyek atau penyelesaian suatu produk secara keseluruhan ataupun untuk masing-masing pekerjaan yang menjadi bagian daripada penyelesaian secara keseluruhan (Agus 1992; hal 2).

  Intinya diagram jaringan kerja merupakan gambaran proses pengerjaan proyek secara visual. Data yang diperlukan untuk penyusunan diagram network:

  1. Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk menyelesaikan proyek tersebut secara keseluruhan.

  2. Taksiran waktu yang diperlukan untuk setiap pekerjaan.

  Waktu tersebut tidak dapat ditentukan dengan mutlak, oleh karena itu harus ditaksir dengan sebaik-baiknya. Dalam hal ini sering pula dipergunakan waktu rata-rata yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktu- waktu yang lalu.

  3. Urutan pekerjaan yang akan dilaksanakan.

  Pekerjaan-pekerjaan apa yang harus diselesaikan sebelum suatu pekerjaan dimulai, serta pekerjaan-pekerjaan apa yang dapat dikerjakan sesudah pekerjaan tersebut selesai.

  4. Ongkos untuk mempercepat setiap pekerjaan.

  Dimaksudkan disini adalah tambahan biaya untuk kerja lembur. Pada prinsipnya ongkos untuk mempercepat pekerjaan ini adalah tambahan ongkos yang diperlukan karena dipercepatnya suatu pekerjaan dari taksiran waktu normal dan dengan perhitungan ongkos normal pula. Simbol-simbol dalam jaringan kerja: : Anak panah, sebagai simbol kegiatan/aktivitas.

  : Lingkaran, sebagai simbol kejadian. : Anak panah terputus-putus, sebagai simbol aktivitas semu. Diagram jaringan kerja adalah visualisasi penyelesaian pekerjaan yang berupa jaringan kerja yang terdiri dari simbol kegiatan, simbol peristiwa (event) dan bila diperlukan simbol hubungan antar peristiwa (dummy).

  Produksi merupakan kombinasi dari kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dan harus dilaksanakan dengan mengikuti suatu urutan tertentu. Kegiatan-kegiatan tersebut saling berkaitan sehingga ada kemungkinan suatu kegiatan tidak dapat dimulai sebelum kegiatan lainnya terselesaikan.

  Dalam diagram jaringan kerja dapat dilihat kaitan suatu kegiatan dengan kegiatan-kegiatan lainnya, bahkan dapat diketahui kegiatan-kegiatan mana saja dan lintasan-lintasan yang dapat menentukan jalur penyelesaian pekerjaan yang paling efisien.

2. Jalur Kritis (Critical Path)

  Jalur kritis adalah jalur terpanjang pada jaringan kerja dan waktunya menjadi waktu penyelesaian minimum yang diharapkan (Hani 1997; hal 407).

  3. Metode Algorithma

  Bila kegiatan-kegiatan suatu pekerjaan tidak banyak dan diagram jaringan kerjanya sederhana, jalur kritisnya dapat dihitung dengan mudah, tetapi bila jaringan kerjanya sangat kompleks, maka akan sulit menghitung jalur kritis dengan cara sederhana seperti di atas. Maka diperlukan metode yang lain yang lebih efektif yaitu metode Algorithma.

  Metode algorithma adalah metode untuk mempermudah analisa jaringan kerja di dalam mencari jalur kritis.

  Beberapa notasi dalam metode algoritma :

  1. ES : earliest start time yaitu waktu paling awal untuk memulai kegiatan

  2. LS : latest start time yaitu waktu paling lambat untuk memulai kegiatan.

  3. EF : earliest finish time yaitu waktu paling awal suatu kegiatan dapat diselesaikan.

  4. LF : latest finish time yaitu waktu paling lambat suatu kegiatan dapat diselesaikan.

  4. Analisis Waktu Waktu adalah hal yang sangat penting dalam penerapan jaringan kerja.

  Dengan menggunakan analisis waktu diharapkan dapat ditetapkan prioritas suatu kegiatan dalam penyelesaian pekerjaan. Hal ini untuk memungkinkan disesuaikannya tujuan dari analisis waktu adalah menekan tingkat ketidakpastian dalam waktu pelaksanaan selama penyelenggaraan pekerjaan. Manfaat dari analisis waktu adalah cara kerja yang efisien sehingga waktu penyelenggaraan menjadi efisien pula.

5. Analisis Biaya dan Sumberdaya

  Biaya dan sumberdaya merupakan masukan/input dalam penyelenggaraan suatu pekerjaan. Analisis biaya dan sumberdaya bertujuan untuk mempelajari kebutuhan akan biaya dan tenaga kerja yang diperlukan pada proses penyelenggaraan pekerjaan. Nantinya analisis ini akan sangat membantu manajemen dalam mengalokasikan biaya dan sumberdaya sesuai dengan rencana kerja.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat studi kasus. Penelitian studi kasus merupakan penelitian terinci mengenai suatu obyek tertentu dan kesimpulan/hasil penelitian hanya berlaku terhadap obyek yang diteliti. B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 13 September sampai dengan 13 Oktober 1999 dan mengambil lokasi pada PTPN IX Kebun Merbuh/Getas Kecil/ Rejowinangun, Desa Merbuh, Kecamatan Singorojo, Kawedanan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. C. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah jaringan kerja proses produksi sheet. D. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah bagian produksi. E. Variabel Penelitian Variabel masalah 1 adalah:

  Variabel masalah 2 adalah: Percepatan proses produksi, artinya penyelesaian lebih cepat daripada - penyelesaian normal (penyelesaian dengan jalur kritis mula-mula).

  Daya tarik wisata, artinya segala sesuatu yang mendorong orang untuk - berkunjung dan singgah di obyek yang bersangkutan.

  F. Data yang Akan Diteliti

  1. Data Umum a. Gambaran umum perusahaan.

  b. Struktur organisasi perusahaan.

  c. Personalia.

  2. Data Khusus a. Jenis barang yang dihasilkan.

  b. Urut-urutan kegiatan dalam penyelesaian produk.

  c. Waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan.

  d. Biaya yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan.

  G. Teknik Pengumpulan Data

  1. Teknik Dokumentasi Yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menyalin atau mengkopi dokumen dari perusahaan untuk memperoleh informasi tentang data umum yang meliputi gambaran umum perusahaan, struktur organisasi perusahaan, personalia,

  2. Teknik Wawancara Yaitu pengumpulan data dengan tanya jawab, khususnya dengan bagian produksi untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap berkaitan dengan jenis barang yang dihasilkan, waktu yang dibutuhkan setiap kegiatan, dan biaya yang dibutuhkan setiap kegiatan.

  3. Teknik Observasi Yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati obyek secara langsung untuk memperoleh gambaran nyata tentang urut-urutan kegiatan dan pencatatan waktu selama proses produksi.

H. Definisi Operasional

  Untuk mempermudah di dalam memahami penelitian ini, maka penulis mendefinisikan istilah-istilah yang ada:

  1. Efisiensi proses produksi, artinya melakukan proses produksi dengan benar.

  2. Percepatan proses produksi, artinya penyelesaian lebih cepat daripada penyelesaian normal (penyelesaian dengan jalur kritis mula-mula).

  3. Daya tarik wisata, artinya segala sesuatu yang mendorong orang untuk berkunjung dan singgah di obyek yang bersangkutan.

I. Teknik Analisis Data

  Untuk menjawab masalah 1, yaitu mengetahui jaringan kerja yang dijalankan perusahaan sudah efisien atau belum dilakukan analisis dengan membandingkan yang ada sekarang dengan waktu dan biaya apabila perusahaan menggunakan jaringan kerja dengan jalur kritis. Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut: 1. Menghitung waktu dari jaringan kerja yang ada di perusahaan sekarang.

  Caranya:

  a. Mengidentifikasi jalur proses produksi yang dilakukan perusahaan, meliputi: 1) Kegiatan/aktivitas Yaitu bagian dari keseluruhan pekerjaan yang harus dilaksanakan.

  2) Peristiwa Yaitu menandai mulai dan berakhirnya suatu kegiatan, biasanya peristiwa digambarkan dengan suatu lingkaran. Dua peristiwa dihubungkan dengan suatu kegiatan.

  b. Menghitung waktu masing-masing kegiatan Penentuan waktu pada setiap kegiatan sangat diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan secara keseluruhan. Analisis waktu perlu untuk memperkirakan waktu penyelesaian pekerjaan ataupun untuk merencanakan waktu penyelesaian pekerjaan.

  Analisis waktu dilakukan untuk memperoleh waktu normal. Rumus yang digunakan untuk menentukan waktu normal adalah: NT = AT x RF ST = NT X AF AT =

  n Xi 

  Keterangan:

  NT (Normal Time) : Waktu yang diperlukan oleh karyawan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan tingkat kecakapan normal. AT (Average Time) : Waktu rata-rata yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu unit kegiatan dalam proses produksi.

  RF (Rating Factor) : Prosentase yang menunjukkan tingkat kecakapan seorang karyawan dibandingkan rata-rata.

  Xi

  : Jumlah waktu pengamatan

  

  AF : Alowance faktor / waktu cadangan n : Jumlah yang diobservasi..

  Ada 3 pembagian Rating Factor yaitu:  Rating Factor tinggi = 60 % - 80 %  Rating Factor normal = 100 %  Rating Factor rendah = 110 % - 120% c. Menghitungkan biaya masing-masing kegiatan.

  2. Menghitung waktu dan biaya dari jaringan kerja dengan menggunakan jalur kritis.

  Caranya:

  a. Mengidentifikasi kegiatan dari proses produksi, meliputi merinci semua kegiatan secara keseluruhan.

  b. Menyusun urutan ketergantungan dari kegiatan-kegiatan yang harus dikerjakan, dimana kegiatan ada yang harus dilakukan terlebih dahulu, dilakukan bersamaan, sendiri ataupun bergabung. d. Menentukan biaya masing-masing kegiatan.

  e. Menggambar diagram jaringan kerja beserta identifikasi jalur kritis, caranya: 1) Dari diagram jaringan kerja kemudian dicari jalur kritisnya yaitu dengan cara menghitung waktu penyelesaian total.

  2) Waktu penyelesaian total yang terbesar merupakan jalur kritis. 3) Bila ternyata diagram jaringan kerjanya kompleks, maka perlu melakukan perhitungan dengan bantuan metode Algorithma.

  4) Dengan metode ini dicari ES, EF, LS dan LF. 5) Mencari/menghitung jalur kritis, yang merupakan jalur kritis adalah bila kegiatan ES = LS ataupun EF = LF.

  3. Membandingkan hasil perhitungan antara jumlah waktu dan biaya yang digunakan perusahaan sekarang dengan jumlah waktu dan biaya seandainya digunakan jalur kritis. Dikatakan efisien apabila jumlah waktu dan biaya perusahaan saat ini lebih kecil atau sama bila dibandingkan dengan jumlah waktu dan biaya yang harus dikeluarkan seandainya perusahaan menggunakan jalur kritis.

  Untuk menganalisis masalah nomor 2, yaitu untuk mengetahui apakah dengan adanya percepatan pada proses produksi menurunkan daya tarik bagi pengunjung, dilakukan sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang dapat dipercepat.

  Syaratnya: a. Kegiatan tersebut terletak dalam jalur kritis. b. Apabila kegiatan itu dipercepat, maka jalur kritis masih tetap melalui kegiatan itu, walaupun ada kemungkinan akan timbul jalur kritis baru (lebih dari satu jalur kritis).

  c. Apabila sesudah dipercepatnya suatu kegiatan kritis, kemudian kegiatan tersebut tidak lagi dilalui jalur kritis/tidak menjadi kegiatan kritis, maka pemilihan percepatan kegiatan tersebut tidak akan mendapatkan hasil yang diharapkan. Dengan demikian pemilihan percepatan kegiatan pada pekerjaan tersebut perlu ditinjau kembali.

  2. Menghitung biaya tambahan sebagai percepatan waktu.

  Apabila percepatan untuk masing-masing kegiatan mempunyai ongkos percepatan yang berbeda, maka pemilihan percepatan kegiatan adalah dengan jalan memilih kegiatan pada jalur kritis yang mempunyai ongkos percepatan yang paling kecil.

  3. Menilai akibat penghematan waktu terhadap kemungkinan menurunkan daya tarik wisatawan pada kegiatan-kegiatan yang dipercepat. Meliputi: a. Kenyamanan

  b. Pemahaman materi

  c. Keamanan Percepatan secara potensial tidak menurunkan daya tarik bagi pengunjung apabila percepatan yang diperkirakan merubah jaringan kerja tetap tidak mempengaruhi dari segi kenyamanan, pemahaman materi dan keamanan bagi wisatawan.

  

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Kebun Merbuh/Getas Kecil/Rejowinangun semula terdiri atas beberapa

  kebun yaitu kebun Merbuh, kebun Getas Kecil dan kebun Rejowinangun. Kebun Merbuh sendiri terdiri dari kebun Merbuh dan kebun Kaliwringin. Pada tahun 1903 – 1912 kedua kebun ini menjadi kebun bibit karet, dan tahun 1912 resmi menjadi perusahaan karet dengan nama “Govermen Ordernemeng Rubber” (GOR). Tahun 1942 dikuasai oleh Jepang dan tahun 1947 kebun dikuasai oleh Belanda kemudian tahun 1957 kebun diambil alih oleh pemerintah RI yang bergabung pada BPU (Badan Pengelola Usaha), PPN (Perusahaan Perkebunan Negara) lama yang berpusat di Jakarta. Tahun 1962 kebun Merbuh diserahkan kepada PPN Karet XIV yang berpusat di Semarang, selanjutnya pada tahun 1968 PPN Karet bergabung menjadi satu pada PNP (Perusahaan Negara Perkebunan) XVIII dan status PNP diubah menjadi PTP (Perseroan Terbatas Perkebunan) (Persero) pada tahun 1972. Tahun 1994 PTP XVIII masuk dalam kelompok Jawa Tengah.