TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI TEBAS POHON DURIAN (Studi Kasus di Desa Bringin Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

  

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK

JUAL BELI TEBAS POHON DURIAN

(Studi Kasus di Desa Bringin Kecamatan Bringin

Kabupaten Semarang)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

  

Oleh:

Ruli Susilowati

NIM : 21414012

  

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

  

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK

JUAL BELI TEBAS POHON DURIAN

(Studi Kasus di Desa Bringin Kecamatan Bringin

Kabupaten Semarang)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

  

Oleh:

Ruli Susilowati

NIM : 21414012

  

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Kepada Yth.

  Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga Di Salatiga

  Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa: Nama : Ruli Susilowati NIM : 21414012 Judul : TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP

  PRAKTIK JUAL BELI TEBAS POHON DURIAN (Studi Kasus di Desa Bringin Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang)

  dapat diajukan kepada Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga untuk diujikan dalam sidang munaqasyah. Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Salatiga, 23 Agustus 2018 Pembimbing

  Luthfiana Zahriani, SH.MH

  NIP. 197608272000032007

KEMENTERIAN AGAMA RI

  Jl. Nakula Sadewa No. 09 Telp (0298) 323706, 323433 Salatiga Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail

PENGESAHAN

  

Skripsi Berjudul

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK

JUAL BELI TEBAS POHON DURIAN

(Studi Kasus di Desa Bringin Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang)

  Oleh: Ruli Susilowati

  NIM: 21414012 Telah dipertahankan di depan sidang munaqasyah skripsi Fakultas Syari’ah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari Senin, tanggal 03 September 2018 dan telah dinyatakan memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam hukum Islam

  Dewan Sidang Munaqasyah Ketua Sidang : Dr. H. Muh. Irfan Helmy, Lc., MA Sekertaris Sidang : Luthfiana Zahriani, SH.,MH Penguji I : Heni Satar Nurhaida, SH.,M.Si Penguji II : Drs. Machfudz, M.Ag

  Salatiga, 03 September 2018 Dekan Fakultas Syariah

  Dr. Siti Zumrotun, M.Ag

  NIP. 19670115 199803 2 002

PERNYATAAN KEASLIAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Ruli Susilowati NIM : 21414012 Program Studi

  : Hukum Ekonomi Syari’ah Fakultas

  : Syari’ah Judul Skripsi : TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL

  BELI TEBAS POHON DURIAN (Studi Kasus di Desa Bringin Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang )

  Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 23 Agustus 2018 Yang menyatakan Ruli Susilowati NIM: 21414012

  

MOTTO

Hidup adalah belajar Belajar bersyukur meski tak cukup Belajar bersabar meski terbebani Belajar setia meski banyak yang menggoda Belajar memaafkan meski pernah tersakiti Berusahalah

  Semua itu perlu proses dan proses itu perlu waktu biarlah ia berproses dan tidak perlu terburu-buru kaena hasil terbaik juga memerlukan waktu. Teruslah berusaha, bersabarlah dan yakinlah tidak akan ada yang mengkhianati usaha

  Berdoalah Tidak ada satupun yang lebih dihargai oleh Allah, melainkan do’a (HR. Tirmidzi)

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini dipersembahkan untuk: 1.

  Kedua orang tuaku tercinta Bapak Sugimin dan Ibu Rusiyah sebagai motivator terbesar dalam hidupku yang tak mengenal lelah dan mendoakan aku serta menyayangiku, terimakasih atas semua pengorbanan, keringat dan kesabaran mengantarkanku sampai kini.

  2. Kakakku tercinta, Heru Purmiyanto satu-satunya keluarga kandungku yang kupunya walaupun tidak ada ucapan yang keluar tetapi aku yakin pasti di dalam batinmu selalu mendoakanku.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karuninnya-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Hukum (

  S.H), Fakultas Syari’ah, Program Studi Hukum Ekonomi

  Syari’ah. Penulis menyadari tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, mulai dari masa perkuliahan sampai dalam penyusunannya. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada : 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Ibu Dr. Siti Zumrotun, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga, sekaligus selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberikan bimbingan dan pengarahan untuk selalu melakukan yang terbaik.

  3. Ibu Evi Ariyani, S.H.,M.H, selaku Ketua Program Studi Hukum Ekonomi Syari’ah IAIN Salatiga.

  4. Ibu Luthfiana Zahriani S.H.,M.H selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta dukungannya untuk selalu memberikan pengarahan dan masukan yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini, sehingga dapat selesai dengan maksimal sesuai dengan yang diharapkan.

  5. Keluarga tercinta Ibuk, bapak, kakak yang tak henti-hentinya selalu mendoakan dan memberikanku semangat.

  6. Saudara sepupuku mbak Indah Yulianti yang selalu menjadi motivasi, memberi semangat buat saya.

  7. Kepada semua narasumber yang berkenan memberikan informasi.

  8. Terimakasih kepada teman-teman tercinta Laela, Cik Nur, Lindut, Lia Rahma, Fitri, Lia El, Arum, Fatir, Bowo, Saiful, Alviyan, Rista dan Fatma serta teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih banyak untuk pertemanannya selama ini dan sukses selalu untuk kalian semua.

  9. Teman seperjuanganku Hukum Ekonomi Syari’ah 2014 IAIN Salatiga.

  10. Seluruh jajaran Akademi Institut Agama Islam Negeri Salatiga Fakultas Syari

  ’ah yang tidak bisa penulis sebutkan semuanya terimakasih banyak telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

  11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah memberikan Konstribusi dan dukungan yang cukup besar sehingga penulis dapat menjalani perkuliahan dari awal hingga akhir di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang lebih dari yang mereka berikan dan senantiasa mendapatkan

  maghfiroh , dilingkupi rahmat dan cita-Nya, Amin.

  Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari segi materi ataupun skripsi. Sehingga saran, dan kritik serta perbaikan yang membangun dari pembaca akan penulis terima dengan kerendahan hati, agar mudah dipahami.

  Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu, baik bagi penulis sendiri ataupun bagi pembaca pada umumnya.

  Salatiga, 23 Agustus 2018 Penulis, Ruli Susilowati NIM. 21414012

  

ABSTRAK

Susilowati, Ruli. 2018. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Tebas

  Pohon Durian (Studi Kasus di Desa Bringin, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang).

  Skripsi. Program Studi Hukum Ekonomi Syari’ah Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Luthfiana Zahriani, S.H.,M.H

  Kata Kunci: Hukum Islam, Jual Beli, Tebas

  Jual beli adalah suatu perjanjian tukar menukar harta benda yang memberikan kemaslahatan bagi kedua belah pihak atas dasar kerelaan yang di dalamnya terdapat pihak penjual dan pihak pembeli serta dalam melaksanakan perjanjian tersebut harus berdasarkan ketentua n syara’ yang berlaku. Jual beli dikatakan sah atau tidaknya tergantung dari terpenuhinya rukun dan syarat akad.

  Salah satu jual beli yang dilakukan di Desa Bringin adalah jual beli tebas, yaitu jual beli tanaman atau barang dengan cara borongan ketika tanaman belum dipetik atau masih dipohon. Sebagaimana yang terjadi dalam jual beli tebas durian di Desa Bringin merupakan salah satu aktivitas yang sering dilakukan dan menjadi kebutuhan dalam masyarakat. Dari latar belakang tersebut penulis menggunakan dua fokus penelitian yaitu: bagaimana pelaksanaan praktik jual beli tebas pohon durian di Desa Bringin, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik jual beli tebas pohon durian di Desa Bringin, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang.

  Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif kualitatif dan pendekatan yuridis sosiologis dengan pengumpulan data melalui wawancara kepada pihak-pihak yang terlibat dalam jual beli tebas pohon durian. Penyajian penelitian ini dilakukan dengan cara menggambarkan objek yang apa adanya dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat kualitatif. Kemudian dianalisa apakah sesuai dengan hukum Islam mengenai praktik jual beli tebas ini.

  Pelaksanaan praktik jual beli tebas pohon durian di Desa Bringin, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang menggunakan sistem tahunan atau kontrak pohon yaitu dengan cara membeli atau menjual buah dimana masih dalam bentuk pohon dan belum berbuah bahkan belum berbunga sedikitpun tetapi dengan melihat hasil panen tahun kemarin serta pembayaran sepenuhnya di awal sehingga tidak mengenal sistem panjar. Mengenai pelaksanaan praktik jual beli

  

tebas pohon durian jika ditinjau dari hukum Islam dilarang dan batal hukumnya

  karena tidak terpenuhinya syarat dari jual beli yaitu dari segi ijab qabul dan

  

ma‟qud alaih, serta jual beli ini termasuk jenis jual beli yang mengandung unsur

gharar dan maisyir yaitu termasuk jual beli ma‟dum, muzabanah dan muhaqalah.

  

DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................................................... i

LEMBAR BERLOGO ................................................................................... ii

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... iii

NOTA PEMBIMBING .................................................................................. iv

PENGESAHAN .............................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ vi

MOTTO .......................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

ABSTRAK ...................................................................................................... xii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6 D. Kegunaan Penelitian............................................................................. 6 E. Penegasan Istilah .................................................................................. 7 F. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 7 G. Metode Penelitian................................................................................. 10 H. Sistematika Penulisan........................................................................... 15

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Jual Beli Menurut Hukum Islam ............................... 17 1. Pengertian Jual Beli Menurut Hukum Islam ................................. 17 2. Dasar Hukum Jual Beli Menurut Hukum Islam ............................ 19 3. Rukun dan Syarat Jual Beli Menurut Hukum Islam ..................... 21 4. Macam-macam Jual Beli Menurut Hukum Islam ......................... 32 5. Etika Jual Beli Menurut Hukum Islam .......................................... 41 B. Tinjauan Umum Jual Beli Tebas ......................................................... 43 1. Pengertian Jual Beli Tebas ............................................................ 43 2. Dasar Hukum Jual Beli Tebas Menurut Hukum Islam ................. 44 BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Desa Bringin ........................................................... 46 1. Letak Geografis Desa Bringin ....................................................... 46 2. Visi dan Misi Desa Bringin ........................................................... 48 3. Demografis Desa Bringin .............................................................. 49 B. Praktik Jual Beli Tebas Pohon Durian di Desa Bringin Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang ...........................................................................

  57 BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI

  TEBAS POHON DURIAN DI DESA BRINGIN KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG A.

  Praktik Jual Beli Tebas Pohon Durian Ditinjau dari Rukun dan Syarat Jual Beli Menurut Hukum Islam ................................................................. 63

  B.

  Praktik Jual Beli Tebas Pohon Durian Ditinjau dari Jenis-jenis Jual Beli Menurut Hukum Islam ......................................................................... 70

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................... 75 B. Saran ..................................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 77

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFAR LAMPIRAN 1.

  Nota Pembimbing Skripsi 2. Surat Penunjukan Skripsi 3. Surat Permohonan Izin Penelitian 4. Lembar Konsultasi 5. Surat Keterangan Lulus Ujian Komprehensif 6. Daftar Panduan wawancara 7. Surat Keterangan dari Kepala Desa 8. Foto penulis bersama informan 9. Daftar nilai SKK 10.

  Daftar riwayat hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama Islam adalah agama universal. Islam sebagai sistem ajaran

  keagamaan yang lengkap dan sempurna, bukan hanya ajaran tentang akhirat saja akan tetapi kebutuhan fisik juga harus terpenuhi. Segala sesuatunya telah ditentukan oleh Allah. Mengatur setiap segi kehidupan umatnya, mengatur seorang hamba dengan Allah dan juga mengatur hubungan antar sesamanya yaitu manusia dengan manusia. Di dalam agama itu sendiri pasti ada hukum yang menjelaskan suatu perbuatan bisa dikategorikan halal dan haram.

  Sebagai sistem kehidupan, Islam juga memberikan warna dalam setiap dimensi kehidupan umat manusia, tidak terkecuali dalam urusan perekonomian (Djumaini, 2010:18).

  Islam merupakan ajaran yang bersifat

  rahmatan lil „alamin (menjadi

  rahmah bagi alam semesta), maka tujuan utamanya bertumpu pada kemashlahatan yang hakiki termasuk syariat’nya di bidang muamalah (bisnis). Kaidah fiqh mengatakan bahwa pada prinsipnya hukum muamalah adalah boleh selama tidak ada dalil yang mengharamkannya (Budi Utomo, 2003:51). Untuk melaksanakan kegiatan muamalah manusia harus saling bekerja sama dan memberi bantuan kepada orang lain yang membutuhkannya. Dalam memenuhi kebutuhan hidup, manusia dilarang merugikan pihak lain dan memutuskan tali persaudaraan.

  Suatu hal yang paling mendasar oleh manusia dalam memenuhi kebutuhannya ialah adanya interaksi sosial dengan manusia lain dan untuk memenuhi kebutuhan setiap hari, setiap manusia pasti melakukan suatu transaksi. Oleh karena itu, kehidupan manusia di dunia ini juga tidak lepas dari praktik jual beli karena jual beli merupakan salah satu bentuk tolong menolong antara manusia satu dengan yang lainnya (Dahlan, 2003: 827). Jual beli dalam Islam dikategorikan dalam bidang muamalah. Muamalah adalah perbuatan sesama manusia dalam masalah maliyah, huquq, dan keuangan Negara dan institusi keuangan yang berlandaskan pada syari’ah Islam (Mujibatun, 2012:9).

  Dengan kata lain muamalah adalah suatu tukar menukar barang atau sesuatu yang memberikan manfaat sesama manusia, seperti jual beli itu sendiri, sewa-menyewa, upah-mengupah, pinjam-meminjam, urusan bercocok tanam, dan lain-lain. Muamalah dalam Islam telah memberikan ketentuan- ketentuan atau kaidah-kaidah yang harus ditaati dan dilaksanakan. Jadi dalam praktik muamalah harus sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh syari’at Islam.

  Jual beli adalah pertukaran harta antara kedua belah pihak atas dasar kerelaan dan suka sama suka (Sabiq, 1988:47). Sehubungan dengan ini Islam sangat menekan agar dalam bertransaksi harus didasari dengan itikad baik, karena hal ini memberikan pedoman kepada umatnya maksimal dalam usahanya, diantara kedua belah pihak tidak ada yang dirugikan. Dalam jual beli itu sendiri terdapat rukun dan syarat yang harus dipenuhi oleh penjual maupun pembeli. Jika salah satu tidak terpenuhi maka jual beli tersebut bisa dikatakan tidak sah. Oleh karena itu, sebagai orang yang akan melakukan akad jual beli tersebut harus memperhatikan dengan baik mengenai rukun dan syarat dari jual beli.

  Pada dasarnya jual beli dalam Islam itu hukumnya mubah atau boleh. Namun dalam praktik jual beli itu sendiri harus terbuka dan tidak ada unsur tipuan, maka dalam perjanjiannya pun harus jelas. Dalam kegiatan jual beli pun hendaknya orang yang berdagang mengetahui apa yang sebaiknya diambil dan apa yang sebaiknya tidak diambil, mengetahui halal dan haram, tidak mengambil hak orang lain, tidak ada kebohongan, barang yang diperjualbelikan harus pasti, serta tidak mengandung unsur riba. Anjuran untuk melaksanakan jual beli yang baik dan benar atau harus suka sama suka atau saling ridha. Hal ini sesuai dengan firman Allah Qs. An-Nisa 29 dan Qs.

  Albaqarah 275.

  

          

             

  Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu . (Qs. An-Nisa : 29)

      .... 

  Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. (Qs. Al-Baqarah: 275)

  Persoalan jual beli menjadi bagian dari kehidupan setiap individu dalam segala struktur lapisan masyarakat. Kebijakan ekonomi yang tidak merata ditambah dengan krisis ekonomi yang berkepanjangan dalam suatu Negara akan berdampak negatif terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat.

  Hal ini tidak hanya dirasakan oleh kalangan atas saja tetapi juga oleh lapisan masyarakat kalangan bawah.

  Perkembangan ekonomi pada masa sekarang ini, praktik jual beli yang terjadi di sela-sela kehidupan kita terdapat beraneka ragam jenisnya, salah satunya adalah jual beli yang berdasarkan pada timbangan atau takaran yang dapat ditaksirkan dan dibuktikan secara langsung ataupun tidak oleh pembeli.

  Ada juga jual beli memesan barang (al-salam). Ada pula jual beli dengan cara

tebasan . Praktik jual beli secara tebas ini sudah ada sejak zaman dahulu.

  Dalam kehidupan masyarakat jual beli dengan sistem tebasan masih banyak terjadi dan sudah menjadi kebiasaaan. Praktik jual beli tebasan banyak ditemui di daerah pedesaan. Hal ini dikarenakan mata pencaharian mereka adalah bertani dan berdagang. Dalam praktiknya jumlah dan kualitas buah yang diperjualbelikan belum pasti sehingga dapat merugikan salah satu pihak serta dalam transaksinya menggunakan sistem panjar.

  Jual beli tebasan merupakan salah satu aktivitas yang sering dilakukan dan menjadi kebutuhan dalam masyarakat di Desa Bringin. Yang membedakan jual beli tebasan di desa ini dengan yang lain ialah menebas buah durian ketika pada musimnya tetapi masih dalam bentuk pohon dalam arti belum berbunga dan belum berbuah sedikitpun, tetapi tahun sebelumnya pohon tersebut sudah pernah berbuah. Oleh karena itu, hal tersebut memungkinkan dapat merugikan salah satu pihak padahal pada dasarnya dalam jual beli tidak boleh merugikan salah satu pihak. Maka saya selaku sebagai mahasiswa Hukum Ekonomi Syari’ah perlu mengadakan penelitian untuk meninjau dan menggali tentang jual beli sistem tebasan tersebut.

  Berdasarkan masalah di atas ada perbedaan dari yang biasanya dalam praktik jual beli secara tebas, oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian yang berjudul

  “TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI TEBAS POHON DURIAN (Studi Kasus di Desa Bringin, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang) ”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis akan membatasi rumusan masalah yang akan di bahas dalam peneletian ini agar tidak terjadi kerancauan. Adapun rumusan pokok permasalahan yang akan diteliti yaitu : 1.

  Bagaimana pelaksanaan praktik jual beli tebas pohon durian di Desa Bringin Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang? 2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan praktik jual beli

  tebas pohon durian di Desa Bringin Kecamatan Bringin Kabupaten

  Semarang?

C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui pelaksanaan praktik jual beli tebas pohon durian di Desa Bringin Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang 2. Untuk mengetahui tinjauan Hukum Islam terhadap pelaksanaan praktik jual beli tebas pohon durian di Desa Bringin Kecamatan Bringin

  Kabupaten Semarang D.

   Kegunaan Penelitian

  Manfaat atau kegunaan penelitian ini yang bisa diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu Syari’ah, khususnya jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah untuk menjadi wawasan keilmuan dan keagamaan dalam masalah yang berhubungan dengan praktik jual beli pohon durian secara tebas.

  2. Kegunaan Praktis Menambah wawasan kepada pembaca untuk memahami hukum jual beli dalam Islam khususnya dalam jual beli pohon durian secara di Desa Bringin, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. Agar

  tebas

  masyarakat dapat mengetahui praktik jual beli tebas pohon durian ini sudah sesuai dengan hukum Islam apa belum dan untuk meluruskan masalah jual beli tebas yang masih ada dalam masyarakat tersebut serta diharapkan masyarakat bisa menerapkan jual beli sesuai yang diperbolehkan dalam hukum Islam.

  E. Penegasan Istilah

  Agar tidak terjadi salah pengertian dalam pemahaman penelitian yang penulis teliti, maka dipandang perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang ada hubungannya dengan judul penelitian ini yaitu antara lain : 1.

  Hukum Islam adalah peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang disyariatkan oleh Allah kepada hamba-Nya untuk diakui dan diyakini serta mengikat untuk semua yang beragama Islam (Rohidin, 2016:5).

  2. Jual beli adalah suatu perjanjian tukar-menukar benda atau barang yang mempunyai nilai secara sukarela diantara kedua belah pihak, yang satu menerima benda-benda dan pihak lain menerimanya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan oleh syara’ dan disepakati (Ali, 2011:42).

  3. Tebas menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah jual beli hasil tanaman dalam jumlah borongan ketika tanaman belum dipetik atau masih di pohon.

  F. Tinjauan Pustaka

  Sejauh penulis mengamati, memang telah banyak penulisan yang membahas tentang jual beli tebas. Di antara penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

  Pertama, skripsi dari Dini Widya Mulyaningsih, 2012, Jurusan Mu’amalah, Fakultas Syari’ah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang dengan judul

  “Analisis Hukum Islam Terhadap Praktek

Ganti Rugi Dalam Jual Beli Tebasan (Studi Kasus Ganti Rugi Pada Jual Beli

Padi Tebasan di Desa Brangsong Kecamatan Brangsong Kabupaten

Kendal)”. Skripsi ini memiliki fokus penelitian pada bagaimana sistem

  pemberian ganti rugi dalam jual beli padi tebasan dan apa saja faktor yang melatarbelakangi masyarakat berkenan dalam memberikan ganti rugi serta bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pemberian ganti rugi dalam jual beli padi tebasan tersebut. Adapun kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa transaksi jual beli dan ganti rugi padi tebasan yang terjadi di Desa Brangsong tersebut tidak sesuai hukum Islam karena banyak terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan hukum Islam seperti adanya unsur keterpaksaan, tidak enak karena bertetangga dan juga menghindari keributan antara petani dan penebas, sehingga tidak terdapat unsur kerelaan antara kedua belah pihak. Selain itu dalam transaksi ini juga terjadi pemotongan harga secara sepihak yang tidak ada kesepakatan sebelumnya, sehingga menyebabkan kerugian di salah satu pihak maka jual beli dan ganti rugi tidak sah karena ada unsur kebatilan didalamnya.

  Kedua, skripsi dari Qoriuhwatul Chasana, 2016, Jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo dengan judul

  “Analisis Penghasilan Petani Dengan Sistem Tebas

Dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat (Study Kasus Masyarakat

Dusun Grajegan Desa Tampingan Kecamatan Boja Kabupaten Kendal)”.

  Skripsi ini memiliki fokus penelitian apakah jual beli dengan menggunakan sistem tebas dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat petani di Dusun Grajegan Desa Tampingan Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Adapun kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa jual beli dengan sistem tebas mempengaruhi kesejahteraan masyarakat petani, hal ini ditunjukkan rata-rata dengan pendapatan rata-rata Rp 11.534.000,- petani dengan luas lahan sebesar 1 hektar dan pendapatan rata-rata Rp 5.042.000,- untuk luas lahan sebesar setengah hektar. Dari pendapatan petani yang cukup banyak tetapi belum bisa dikatakan masyarakat sejahtera karena masih banyak petani di dusun tersebut yang kurang kesadaran untuk membayar zakat mal untuk hasil dari usaha pertaniannya tersebut.

  Ketiga, skripsi dari Lizawati, 2016, Jurusan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Fakultas Hukum, Universitas Jember dengan judul

  “Perjanjian Jual Beli Buah Jeruk Secara Tebas (Beli Dalam

Keadaaan Masih Dipohon) Ditinjau Dari Hukum Kebiasaan Desa Tegalsari

Kecamatan Tegalsari Kabupaten Banyuwangi”. Skripsi ini memiliki fokus

  penelitian bagaimanakah keabsahan perjanjian jual beli jeruk secara tebas, bagaimanakah kedudukan hukum para pihak dalam perjanjian jual beli jeruk secara tebas, dan upaya apa yang bisa dilakukan oleh penjual apabila pembeli jeruk secara tebas tidak memenuhi kewajiban pembayaran sebagaimana perjanjian di awal. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa keabsahan perjanjian jual beli jeruk secara tebas di Desa Tegalsari harus dilakukan dengan terang oleh para pihak yang bersangkutan yaitu petani buah jeruk selaku pemilik buah dengan penebas atau pembeli buah jeruk dengan dihadiri oleh saksi dari pihak penebas. Adapun kedudukan hukum para pihak dalam perjanjian jual beli jeruk secara tebas yaitu penjual berhak menerima uang hasil penjualan buah jeruk dari pembeli dan pembeli berhak untuk menerima yang telah masak dengan jangka waktu sesuai kesepakatan awal. Sedangkan, upaya yang bisa dilakukan oleh penjual apabila pembeli jeruk secara tebas tidak memenuhi kewajiban pembayaran sebagaimana perjanjian di awal adalah musyawarah mufakat dengan penebas.

  Dari sekian penelitian yang telah dilakukan peneliti lain, bahwa penelitian yang dilakukan penulis berbeda dengan penelitian-penelitian yang sudah dijelaskan di atas. Hal tersebut terletak pada fokus dari penelitian ini yaitu mengenai bagaimana pelaksanaan praktik jual beli tebas pohon durian di Desa Bringin Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan praktik jual beli tebas pohon durian di Desa Bringin Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang.

G. Metode Penelitian 1.

  Jenis dan Pendekatan Penelitian a.

  Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan

  (field research) yang bersifat deskriptif analitik yang dimaksudkan untuk mendiskripsikan sesuatu secara transparan, memberikan gambaran tentang suatu masyarakat atau suatu kelompok orang tertentu atau gambaran suatu gejala yang kemudian dianalisa terhadap gambaran tersebut. Dalam skripsi ini penyusun akan mendiskripsikan atau menggambarkan bagaimana bentuk jual beli tebas pohon durian di Desa Bringin Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang.

  b.

  Pendekatan Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan yuridis sosiologis yaitu pendekatan penelitian yang mengkaji persepsi dan perilaku hukum orang (masyarakat dan badan hukum) dan masyarakat serta efektivitas berlakunya hukum positif di Indonesia (Utsman, 2014:66). Dan bersifat deskriptif analitis yaitu pendekatan yang menelaah tentang kehidupan masyarakat (Moleong, 2004 : 6). Dalam penelitian ini menggambarkan tinjauan hukum Islam terhadap praktik jual beli tebas pohon durian di Desa Bringin Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang.

  2. Kehadiran Peneliti Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan instrumen atau alat penelitian yang aktif dalam pengumpulan data yang lain selain peneliti adalah dokumen yang menunjang keabsahan hasil penelitian serta alat bantu lain yang dapat mendukung terlaksananya penelitian, seperti kamera dan alat perekam.

  3. Lokasi penelitian Lokasi penelitian ini berada di Desa Bringin Kecamatan Bringin

  Kabupaten Semarang. Peneliti masih menemukan jual beli pohon durian dengan sistem tebas di desa ini. Maka dari itu peneliti memilih desa tersebut untuk lokasi penelitian.

  4. Sumber Data Sumber data yang bisa didapatkan untuk mendukung penelitian ini adalah sebagai berikut : a.

  Data primer Data primer adalah kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai (Moleong, 2009:157). Sumber data primer yang didapat dari penelitian ini adalah wawancara langsung kepada informan sebagai pelaku jual beli pohon durian dengan cara tebas baik dari pihak penjual maupun pembeli yang ada di Desa Bringin.

  b.

  Data sekunder Data sekunder adalah digunakan untuk mendukung data primer (Munawaroh, 2013:82). Data lain yang bisa mendukung penelitian ini adalah dengan telaah pustaka seperti buku-buku, jurnal ataupun hasil penelitian sebelumnya yang meneliti hal serupa.

  5. Prosedur Pengumpulan Data Dalam penelitian ini menggunakan dua metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan laporan penelitian yaitu sebagai berikut: a.

  Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

  Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara

  (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut

  (Moleong, 2009:186). Tujuan penulis mengunakan metode pengumpulan data ini adalah untuk mendapatkan data yang kongkrit mengenai jual beli tebas pohon durian yang dilakukan oleh masyarakat. Dalam penelitian ini peneliti akan wawancara dengan masyarakat pelaku jual beli beli tebas pohon durian di Desa Bringin.

  b.

  Dokumentasi Pada penelitian ini, peneliti juga menggunakan teknik pengumpulan data dengan dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan-catatan transkip, buku-buku, surat kabar dan sebagainya (Arikunto, 2010:201). Metode ini peneliti gunakan untuk mengumpulkan bacaan-bacaan yang memuat tentang tema yang akan diteliti. Adapun dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa foto-foto yang terkait dengan jual beli tebas pohon durian di Desa Bringin.

6. Analis Data

  Analisis data Kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Moleong, 2011:248). Analisis data bertujuan untuk menelaah data secara sistematik yang diperoleh dari berbagai teknik pengumpulan data yang telah digunakan. Data yang terkumpul diklasifikasikan dalam sebuah metode kualitatif deskriptif. Peneliti melakukan analilis data awal yang diperoleh untuk menentukan titik fokus penelitian yang bersifat sementara. Analisis akan dilakukan kembali setelah memperoleh data tambahan dari berbagai sumber yang ada untuk ditarik kesimpulan. Kesimpulan ini ditarik dari fakta atau data khusus berdasarkan pengamatan dilapangan.

  7. Pengecekan Keabsahan Data Dalam suatu penelitian, validitas data mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan hasil akhir suatu penelitian, sehingga untuk memperoleh data yang valid diperlukan suatu teknik untuk memeriksa keabsahan data.

  8. Tahap Penelitian Tahap-tahap dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Tahap sebelum lapangan, yaitu hal-hal yang dilakukan sebelum melakukan penelitian seperti pembuatan proposal penelitian, mengajukan surat ijin penelitian, menetapkan fokus penelitian dan sebagainya yang harus dipenuhi sebelum melakukan penelitian.

  b.

  Tahap pekerjaan lapangan, yaitu mengumpulkan data melalui wawancara dengan masyarakat yang terlibat dalam jual beli tebas pohon durian di Desa Bringin.

  c.

  Tahap analisa data, yaitu apabila semua data telah terkumpul dan dirasa cukup maka tahap selanjutnya adalah menganalisis data-data tersebut dan mengambarkan hasil penelitian sehingga bisa memberi arti pada objek yang diteliti. d.

  Tahap penulisan laporan yaitu apabila semua data telah terkumpul dan telah dianalisis serta dikonsultasikan kepada pembimbing maka yang dilakukan peneliti selanjutnya adalah menulis hasil penelitian tersebut sesuai dengan pedoman penulisan yang telah ditentukan.

H. Sistematika Penulisan

  Untuk mempermudah pemahaman isi penelitian ini, maka diperlukan sistematika. Adapun sistematika penulisan proposal ini adalah meliputi sebagai berikut:

  BAB I Bab ini merupakan bab pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II Bab ini berisi tentang kajian pustaka, membahas telaah pustaka yang berisi tinjauan umum tentang jual beli menurut hukum Islam yang meliputi pengertian jual beli menurut hukum Islam, dasar hukum jual beli menurut hukum Islam, syarat dan rukun jual beli menurut hukum Islam, macam-macam jual beli menurut hukum Islam dan etika jual beli menurut hukum Islam serta tinjauan umum jual beli tebas yang meliputi pengertian jual beli tebas dan dasar hukum jual beli tebas menurut hukum Islam.

  BAB III Bab ini berisi tentang paparan data dan hasil penelitian, dalam bab ini akan menjelaskan gambaran umum di Desa Bringin Kecamatan

  Bringin Kabupaten Semarang, yang meliputi letak geografis Desa Bringin, visi dan misi Desa Bringin, serta demografis Desa Bringin, serta pelaksanaan praktik jual beli tebas pohon durian di Desa Bringin Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang.

  BAB IV Bab ini berisi tentang analisis mengenai tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan praktik jual beli tebas pohon durian di Desa Bringin Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang.

  BAB V Bab ini merupakan penutup, dalam bab ini berisi mengenai Kesimpulan dan Saran-saran yang mungkin berguna bagi masyarakat Desa Bringin Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Jual Beli Menurut Hukum Islam 1. Pengertian Jual Beli Menurut Hukum Islam Jual beli secara bahasa berasal dari bahasa Arab yaitu al-

  bai‟, al- tijarah, al-mubadalah artinya mengambil, memberikan sesuatu atau

  barter. Sebagaimana Allah swt. Berfirman dalam Qs. Fathir: 29    ...

  Artinya:

  “...Mereka itu mengharapkan perniagaan/perdagangan yang tidak akan merugi.”

  Secara istilah yang dimaksud dengan jual beli adalah sebagai berikut: a.

  Menukar barang dengan barang atau barang dengan uang yang dilakukan dengan jalan melepaskan hak milik dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling merelakan.

  b.

  Pemilikan harta benda dengan jalan tukar menukar yang sesuai dengan aturan syara’.

  c.

  Saling tukar harta, saling menerima, dapat dikelola dengan ijab dan kabul dengan cara yang sesuai dengan syara’ (Suhendi, 2014:67-70).

  Secara etimologis jual beli adalah tukar-menukar sesuatu yang terkandung di dalamnya penjual dan pembeli. Sedangkan menurut terminologis jual beli adalah tukar-menukar harta yang dimaksudkan untuk suatu kepemilikan, yang ditunjukkan dengan perkataan dan perbuatan (Mardani, 2013:83).

  Jual beli menurut pengertian lughawinya adalah saling menukar (pertukaran). Dan kata Al-

  Bai‟ (jual) dan Asy-Syiraa (beli) dipergunakan

  biasanya dalam pengertian yang sama. Dua kata ini masing-masing mempunyai makna dua yang satu sama lain bertolak belakang. Menurut pengetian syari’at, jual beli ialah pertukaran harta atas dasar saling rela. Atau memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan (Sabiq, 1988:44-45).

  Perkataan jual beli sebenarnya terdiri dari dua suku kata yaitu jual dan beli. Sebenarnya kata “jual” dan “beli” mempunyai arti yang satu sama lainnya bertolak belakang. Kata jual menunjukkan bahwa adanya perbuatan menjual, sedangkan beli adalah adanya perbuatan membeli.

  Dengan demikian perkataan jual beli menunjukkan adanya dua perbuatan dalam satu peristiwa yaitu satu pihak penjual dan di pihak yang lain membeli, maka dalam hal ini terjadilah peristiwa hukum jual beli (Parabisu dan Suhrawardi, 2004:33). Jual beli adalah tukar menukar barang atau kekayaan (mal), termasuk barter (Scacht, 2010:218).

  Menurut kompilasi Hukum Ekonomi Syari’ah, Bai‟ adalah jual beli antara benda dengan benda atau pertukaran antara benda dengan uang.

  Sedangkan menurut KUH Perdata pasal 1457 jual beli adalah suatu perjanjian dimana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan.

  Dari beberapa definisi di atas dapat di simpulkan bahwa jual beli adalah suatu perjanjian tukar menukar harta benda yang memberikan kemaslahatan bagi kedua belah pihak atas dasar kerelaan yang di dalamnya terdapat pihak penjual dan pihak pembeli serta dalam melaksanakan perjanjian tersebut harus berdasarkan ketentuan syara

  ’ yang berlaku.

2. Dasar Hukum Jual Beli Menurut Hukum Islam

  Orang yang terjun ke dunia usaha atau bisnis, berkewajiban mengetahui hal-hal yang dapat mengakibatkan jual beli itu sah atau tidak

  (fasid) . Ini dimaksudkan agar muamalat berjalan dengan sah dan segala

  sikap dan tindakannya jauh dari kerusakan yang tidak dibenarkan. Tidak sedikit kaum muslimin yang mengabaikan untuk mempelajari muamalat, mereka melalaikan aspek ini, sekalipun semakin hari usahanya semakin meningkat dan keuntungan semakin banyak (Azzam, 2010:23-24).

  Sikap seperti itu merupakan kesalahan besar yang harus diupayakan pencegahannya, agar semua orang yang terjun ke dunia ini dapat membedakan, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, mana yang baik dan manya yang tidak baik, serta dapat manjauhkan diri dari segala syuhbat sebisa mungkin.

  Hukum mengenai jual beli telah disyariatkan berdasarkan Al- Qur’an dan As-Sunnah. Adapun yang menjadi dasar landasan atau dasar jual beli adalah sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

ANALISIS SOSIOLOGI HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI TEBASAN DI DESA SUROJOYO KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 89

PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH BERDASARKAN KONSEP MASLAHAT LIL UMMAT (Studi Kasus di Dusun Kaliwaru, Desa Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam

0 0 141

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 102

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN GRIYA BANK SYARIAH MANDIRI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 119

PRAKTIK JUAL BELI PAKAIAN IMPOR BEKAS (Studi Kasus di KotaSalatiga) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh GelarSarjanadalamHukum Islam

0 0 121

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN BAGI HASIL SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA (Studi Kasus di BMT Tumang Cabang Salatiga) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 150

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM BARTER (Studi di Desa Benowo Kecanmatan Bener Kabupaten Purworejo) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 1 92

PERKAWINAN POLIANDRI (Studi Kasus Di Dusun Canggal Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 3 149

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGELOLAAN DANA IURAN ASURANSI BPJS KESEHATAN Study Kasus Kantor BPJS Cabang Kota Salatiga Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 97

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN BAGI HASIL SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA (Studi Kasus di BMT Tumang Cabang Salatiga) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 1 147