TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI KARET DENGAN TAMBAHAN KADAR AIR (Study Kasus di Desa Tri Makmur Jaya Kec.Menggala Timur Kab.Tulang Bawang) - Raden Intan Repository

  

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI

KARET DENGAN TAMBAHAN KADAR AIR

(Study Kasus di Desa Tri Makmur Jaya Kec.Menggala

Timur Kab.Tulang Bawang)

  

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Guna

  Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) dalam Ilmu Syari’ah dan Hukum

Oleh:

  

YUPITA SARI PANGGABEAN

NPM. 1321030027

Program Study : Muamalah (Hukum Ekonomi Syari’ah)

Pembimbing I : Drs. H. Irwantoni M.Hum.

  Pembimbing II : Dr. Siti Mahmudah,. S.Ag,. M.Ag. FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG

LAMPUNG

  

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI

KARET DENGAN TAMBAHAN KADAR AIR

(Study Kasus di Desa Tri Makmur Jaya Kec.Menggala

Timur Kab.Tulang Bawang)

  

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Guna

  Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) dalam Ilmu Syari’ah dan Hukum

Oleh:

YUPITA SARI PANGGABEAN

  

NPM. 1321030027

Program Study : Muamalah (Hukum Ekonomi Syari’ah)

Pembimbing I : Drs. H. Irwantoni M.Hum. Pembimbing II : Dr. Siti Mahmudah,. S.Ag,. M.Ag.

  

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG

LAMPUNG

1438 H/ 2017 M

  ABSTRAK Jual beli merupakan suatu bagian dari muamalah yang biasa

dialami oleh manusia sebagai sarana berkomunikasi dalam hal

ekonomi.. Jual beli merupakan sebuah transaksi yang dilakukan oleh

kedua belah pihak, yakni penjual dan pembeli dalam hal pemindahaan

hak pemilikan suatu benda yang didahuli dengan akad dan penyerahan

sejumlah uang yang telah ditentukan. Dari pelaksanaan jual beli itu

maka apa yang dibutuhkan manusia dapat diperoleh, bahkan dengan

jual beli ini pula manusia dapat memperoleh keuntungan yang

akhirnya dapat meninggkatkan taraf hidup perekonomian mereka.

Banyak orang beramai-ramai melakukan penyimpangan atau

kecurangan demi memperoleh keuntungan yang lebih banyak lagi.

Seperti yang terjadi di Desa Tri Makmur Jaya Kec. Menggala Timur Kab.

Tulang bawang, penyimpangan atau kecurangan yang dilakukan oleh

penjual (petani karet) dalam memanipulasi berat timbangan karet diisi

dengan kadar air yang banyak sehingga timbangan pun bertambah

sedangkan pembeli (tengkulak karet) merasakan ruginya. Fenomena

tentang adanya kecurangan atau penyimpangan banyak terjadi pada

masyarakat Muslim. Kurangnya pemahaman masyarakat Muslim

tentang aturan jual beli dalam Islam merupakan salah satu penyebab

terjadinya penimpangan-penyimpangan tersebut.

  Rumusan masalah skripsi ini adalah bagaimana praktik jual beli

karet dengan tambahan kadar air di Desa Tri Makmur Jaya dan

bagaimana tinjauan hukum Islam tentang jual beli karet dengan

tambahan kadar air di Desa Tri Makmur Jaya.

  Adapun tujuan yaitu untuk mengetahui praktik jual beli karet

yang terjadi di Desa Tri Makmur Jaya dan mengetahui tinjauan hukum

Islam tentang jual beli karet dengan tambahan kadar air di Desa Tri

Makmur Jaya.

  Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (Field

research), yang bersifat deskriftif kualitatif. Sumber data yang

dikumpulkan adalah data primer yang diambil dari sejumlah responden

yang terdiri dari pihak petani selaku penjual karet dan tengkulak selaku

pembeli karet. Sedangkan data sekunder dapat dilakukan melalui

kepustakaan bertujuan untuk mengumpulkan data-data dan informasi

dengan bantuan buku-buku yang terdapat pada perpustakaan.

Pengumpulan data menggunakan metode observasi, interview dan

pustaka.

  Berdasarkan penelitian ini dapat dikemukakan bahwa praktik yang

terjadi di Desa Tri Makmur Jaya Kec. Menggala Timur Kab.Tulang

Bawang bahwa pembeli hanya melihat bagian luar saja yang nampak.

Sedangkan bagian dalamnya pembeli tidak mengetahui secara pasti

apakah karet yang dibagian dalam kualiatasnya sama seperti karet yang

diperlihatkan di bagian luar. Disini pembeli merasa dirugikan karena

pada praktiknya kualitas karet pada bagian luar dengan karet yang berada

pada bagian dalam terdapat perbedaan. Sedangkan pandangan hukum

Islam, jual beli karet dengan praktik tambahan kadar air ini tidak sah

karena tidak sesuai dengan ketentuan Islam, karena mengandung unsur

gharar adanya ketidakjelasan kualitas dan julmah berat karet yang

diperjualbelikan, mendorong adanya spekulasi dan masuk dalam unsur

penipuan.

  MOTTO

                          

  Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu.

  Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”.

  1 (Q.S. An-Nisa : 29)

  PERSEMBAHAN

  Skripsi sederhana ini penulis persembahkan sebagai tanda cinta, kasih sayang, dan hormat yang tak tehingga kepada:

  1. Kedua orang tuaku Ayahanda Muhammad Yunan Panggabean (Alm) dan Ibunda Suwartini tercinta yang telah melindungi, mengasuh, menyayangi dan mendidik saya sejak dari kandungan hingga dewasa, serta senantiasa mendo‟akan dan sangat mengharapkan kerberhasilan saya. Dan berkat do‟a restunya sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah ini. Semoga semua ini merupakan hadiah terindah untuk kedua orang tua saya.

  2. Kakak-kakakku tersayang Jeri Setiawan Panggabean dan Desma Sari, kakak tersayang Neliana Dewi Kartika Panggabean, yang telah tulus dan ikhlas membiayai, dan adik Achmad Juniardo Panggabean serta Keluarga besar saya, yang selalu me ndo‟akan dan memberikan semangat motivasi bagi keberhasilan saya selama studi.

  3. Seluruh dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmunya dengan tulus ikhlas.

  4. Almamater Tercinta, Universitas Islam Negri Raden Intan Lampung.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  Penulis mempunyai nama lengkap Yupita Sari Panggabean, anak ketiga dari empat bersaudara putri pasangan Bapak Muhammad Yunan Panggabean (Alm) dan Ibu Suwartini.

  Lahir di Tulang Bawang pada tanggal 13 Februari 1996.

  Penulis mempunyai riwayat pendidikan pada : 1. Taman Kanan-Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal, Kec. Banjar Agung, kab. Tulang Bawang, diselesaikan pada tahun 2001;

  2. Sekolah Dasar Negeri 1 Dwi Warga Tunggal Jaya, Kec. Banjar Agung, Kab. Tulang Bawang, diselesaikan pada tahun 2007;

  3. SMP Negeri 6 Banjar Agung, Kec. Banjar Agung, Kab. Tulang Bawang, diselesaikan pada tahun 2010;

  4. MAN 1 Metro, Kec. Batang Hari, Kab. Lampung Timur, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), diselesaikan pada tahun 2013;

  5. Tahun 2013, penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Islam Negri Raden Intan Lampung pada Fakultas Syari‟ah dan Hukum pada Program Studi Muamalah (Hukum ekonomi syari‟ah).

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan karunia-Nya berupa ilmu pengetahuan, kesehatan, dan petunjuk sehingga skripsi dengan judul “Tinjauan Hukum Islam tentang Jual Beli Karet Dengan Tambahan Kadar Air (Study Kasus di Desa Tri Makmur Jaya Kec.Menggala Timur Kab.Tulang Bawang) dapat diselesaikan. Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad Saw., keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang setia kepadanya hingga akhir zaman.

  Skripsi ini ditulis dan diselesaikan sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi pada program Strata Satu (S1) Jurusan M u‟amalah Fakultas Syari‟ah UIN Raden Intan Lampung guna memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H.) dalam bidang Ilmu Syari‟ah.

  Atas semua pihak dalam proses penyelesaian skripsi ini, tak lupa penulis haturkan terima kasih sebesar-besarnya. Secara rinci ungkapan terima kasih itu disampaikan kepada : 1. Dr. Alamsyah, S.Ag., M.Ag., selaku Dekan Fakultas Syari‟ah UIN Raden Intan Lampung yang senantiasa tanggap terhadap kesulitan-kesulitan mahasiswa;

  2. Dr. H. Khairuddin, M.H., selaku Wakil Dekan I Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Raden Intan Lampung.

  3. Drs. Haryanto H, M.H., selaku Wakil Dekan II Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Raden Intan Lampung.

  4. Drs. H. Chaidir Nasution, M.H,. selaku Wakil Dekan III Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Raden Intan Lampung.

  5. H. A. Khumedi Ja‟far, S.Ag., M.H., dan Khoiruddin M.S.I selaku Ketua Jurusan Mu‟amalah dan Sekertaris Jurusan Mu‟amalah Fakultas Syari‟ah UIN Raden Intan Lampung yang telah memberikan pengarahan dalam penyelesaian skripsi ini.

  6. Drs. H. Irwantoni M.Hum. selaku Pembimbing I dan Dr. Siti Mahmudah, S.Ag., M.Ag., selaku Pembimbing II yang yang telah banyak meluangkan waktu untuk membantu dan membimbing serta memberi arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini; 7. Bapak / Ibu Dosen dan Staf Karyawan Fakultas Syari‟ah;

  8. Ayah (alm) dan Ibu yang selalu mendukung setiap langkahku serta doa yang tak pernah henti dihanturkan disetiap sujudmu.

  9. Kakak tersayang dan tercinta Neliana Dewi Kartika Panggabean yang tak pernah putus memberi masukan, dukungan, semangat dan kasih sayang.

  10. Kakak Jeri Setiawan Panggabean, Desma Sari dan adik Achmad Juniardo Panggabean.

  11. Keluarga besarku, saudara-saudara, paman, bibi, kakek dan nenek yang

  12. Sahabat-sahabat tersayangku Rohmah Fauziah, Anggita, Resti Ramayanti, dan Cucu Anggun.

  13. Orang-orang yang selalu mendukungku Antoni Miftah, Mugiyarti, Sinorita Winahyu, Yayuk Cholifah, Aminatuz, Firdamila, Riza Aprilia, Juwita, Eka Permata, Laela Eka S, Ayu Sintia, Arlicia Dzulva, mba Eva Artemis & mas pujo, Bang Basri, Rini Sanjaya, Diana Oktafiani, Nofilia Citra, Diana Ngadira W, Indah Pangestuti.

  14. Teman-teman Muamalah angkatan 2013, yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, terimakasih atas kebersamaan perjuangan selama ini.

  15. Teman-teman Al-Kahfi angkatan 2010 MAN 1 Lamtim, teman KKN, begitu juga teman SD 1 DWT JAYA,SMP 2 Banjar Agung dan semua adik-adik dan kakak-kakak tingkatku.

  16. Dan semua pihak yang membantu dan terlibat dalam perjalanan kehidupanku.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tangan terbuka dan ucapan terimakasih. Namun demikian, penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Aamiin.

  Bandar Lampung, 29 Oktober 2017 Penulis, Yupita Sari Panggabean

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................... i ABSTRAK.................................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii PENGESAHAN ........................................................................... iv MOTTO........................................................................................ v PERSEMBAHAN ........................................................................ vi RIWAYAT HIDUP ..................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................. viii DAFTAR ISI ................................................................................ x DAFTAR TABEL ........................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................... xiii

  BAB I ................................................................................................ PEN DAHULUAN ......................................................................... 1 A. Penegasan Judul .......................................................................... 1 B. Alasan Memilih Judul ................................................................. 2 C. Latar Belakang Masalah ............................................................. 3 D. Rumusan Masalah ....................................................................... 7 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................ 7 F. Metode Penelitian ....................................................................... 8 BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 15 A. Hukum Islam tentang Jual Beli ................................................... 15 1. Pengertian Jual Beli ............................................................. 15 2. Dasar Hukum Jual Beli ........................................................ 19 3. Rukun dan Syarat Jual Beli .................................................. 24 4. Khiyar dalam Jual Beli ........................................................ 30 5. Macam-macam Jual Beli ..................................................... 32

  B.

  Karet ............................................................................................ 49 1.

  Pengertian Karet .................................................................. 49 2. Jenis-jenis Karet ................................................................... 50 3. Budi Daya Karet .................................................................. 57 4. Penyadapan Karet ................................................................ 60 5. Prakoagulasi ......................................................................... 62 6. Aneka Barang Karet............................................................. 66

  BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN .............................................. 67 A. Gambaran Umum Masyarakat Desa Tri Makmur Jaya Kec. Menggala Timur Kab. Tulang Bawang ...................................... 67 1. Sejarah berdirinya Desa Tri Makmur Jaya .......................... 67 2. Kondisi geografis dan demografis Desa Tri Makmur Jaya . 68 3. Kondisi sosial ekonomi ........................................................ 70 4. Kondisi sosial budaya .......................................................... 71 5. Kondisi sosial keagamaan .................................................... 73 6. Struktur organisasi ............................................................... 74 B. Sistem Jual Beli Karet ................................................................. 75 C. Praktik Penambahan Kadar Air dalam Karet .............................. 78 BAB IV ANALISIS DATA .......................................................................... 80 A. Praktik Jual Beli dengan Penambahan Kadar Air di Desa Tri Makmur Jaya Kec.Menggala Timur Kab.Tulang Bawang ......... 80 B. Jual Beli Karet dengan Penambahan Kadar Air dalam Perspektif Hukum Islam ............................................................................... 85 BAB V PENUTUP ...................................................................................... 90 A. Kesimpulan ................................................................................. 90 B. Saran ........................................................................................... 91

  LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1.

  Surat Permohonan Seminar Proposal 2. Surat Rekomendasi Penelitian / Survei Kesbangpol Lampung 3. Surat izin Penelitian / Survei Kesbangpol Menggala 4. Surat Keterangan Izin Riset Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Kecamatan Menggala Timur Kampung Tri Makmur Jaya

5. Daftar Pertanyaan Wawancara Pembeli 6.

  Daftar Pertanyaan Wawancara Penjual 7. Surat Keterangan Wawancara 8. Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi

  DAFTAR TABEL 1.

  Jumlah Penduduk Desa Tri Makmur Jaya Kec. Menggala Timur Kab. Tulang Bawang Menurut Kelompok Umur ................................. 69 2. Jumlah Penduduk Desa Tri Makmur Jaya Kec. Menggala Timur

  Kab. Tulang Bawang Menurut Kelompok Pendidikan ........................ 69 3. Perincian Penduduk Desa Tri Makmur Jaya Kec. Menggala Timur

  Kab. Tulang Bawang Menurut Tingkat Ekonomi ................................ 70 4. Perincian Bangunan Peribadatan Umat Islam Desa Tri Makmur Jaya

  Kec. Menggala Timur Kab. Tulang Bawang ....................................... 73 5. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Tri Makmur Jaya

  Kec. Menggala Timur Kab. Tulang Bawang ....................................... 74 6. Daftar Nama Responden Jual Beli Desa Tri Makmur Jaya

  Kec. Menggala Timur Kab. Tulang Bawang ....................................... 79

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Sebagai kerangka awal guna mendapatkan gambaran yang jelas dan

  memudahkan dalam memahami proposal ini, maka perlu adanya uraian terhadap penegasan arti dan makna dari beberapa istilah yang terkait dengan tujuan proposal ini. Dengan penegasan tersebut diharapkan tidak akan terjadi kesalah pahaman terhadap pemaknaan judul dari beberapa istilah yang digunakan, disamping itu langkah ini merupakan proses penekanan terhadap pokok permasalahan yang akan dibahas.

  Adapun skripsi ini berjudul “Tinjauan Hukum Islam Tentang Jual Beli Karet dengan Tambahan Kadar Air (Study Kasus di Desa Tri Makmur Jaya Kab.Tulang Bawang Kec.Menggala Timur)”. Untuk itu perlu diuraikan pengertian dari istilah-istilah judul tersebut yaitu sebagai berikut :

  Hukum Islam adalah seperangkat peraturan berdasarkan wahyu Allah dan Sunnah Rasul tentang tingkah laku manusia mukallaf yang diakui dan

  2 diyakini mengikat untuk semua yang beragama Islam.

  Jual Beli adalah suatu perjanjian tukar menukar barang atau barang dengan uang dengan jalan melepaskan hak milik dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling merelakan sesuai dengan ketentuan yang dibenarkan

  3

  syara‟ (hukum islam). Sedangkan dalam syari‟at islam jual beli adalah pertukaran harta tertentu dengan harta lain berdasarkan keridhaan antar keduanya. Atau dengan pengertian lain memindahkan hak milik dengan hak

  4 milik lain berdasarkan persetujuan dan hitungan materi.

  Karet adalah tumbuhan besar yang kulit batangnya menghasilkan

  5 getah sebagai bahan pembuat ban, bola, dan sebagainya.

  Kadar air adalah persentase air yang ada pada pulp, kertas, atau

  6

  karbon yang ditetapkan dengan cara mengeringkan. Kadar air disini ialah persentase air yang ada dalam karet.

  Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa maksud judul skripsi ini adalah aturan hukum Islam mengenai jual beli karet yang dalam pelaksanaannya ditemukan adanya proses,cara atau perbuatan menambahkan kadar air.

B. Alasan Memilih Judul

  Adapun yang menjadi alasan penulis memilih dan menetapkan judul ini adalah sebagai berikut :

  1. Alasan Objektif, mengingat perkembangan jual beli yang beraneka ragam maka persoalan muamalah pun berkembang pada zaman sekarang ini,

  3 A.

  Khumedi Ja‟far, Hukum Perdata Islam di Indonesia (Aspek Hukum Keluarga dan

Bisnis) , (Pusat Penelitian dan Penerbitan IAIN Raden Intan Lampung:Bandar Lampung, 2015), h. 140. 4 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Jilid 12, Cet ke-10 (Bandung: Al- 5 Ma‟arif, 1996), h. 120 lebih spesifik kepada praktik jual beli karet dengan penambahan kadar air di Study Kasus di Desa Tri Makmur Jaya Kab.Tulang Bawang Kec.Menggala Timur 2. Alasan subjektif a.

  Tema tentang “Tinjauan Hukum Islam Tentang Jual Beli Karet dengan Tambahan Kadar Air ” menurut penulis sangatlah menarik untuk dikaji dan diteliti.

  b.

  Judul ini dipilih oleh penulis karena sangat relevan dengan disiplin ilmu yang diketahui penulis di fakultas syari‟ah jurusan Mu‟amalah.

C. Latar Belakang Masalah

  Manusia sebagai makhluk individu yang memiliki berbagai keperluan hidup, telah disediakan Allah SWT beragam benda yang dapat memenuhi kebutuhannya. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan yang beragam tersebut tidak mungkin dapat diproduksi sendiri oleh individu yang bersangkutan.

  7 Oleh karena itu, ia harus bekerja sama dengan orang lain. Hal ini disebabkan

  karena manusia tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa peran dan bantuan orang lain. Karna itu Allah memberikan naluri kepada manusia untuk melakukan interaksi sosial dengan manusia lain (muamalah), seperti: pinjam-meminjam, jual beli, sewa-menyewa, utang piutang dan sebagainya.

  Setiap orang Islam berkewajiban untuk bertingkah laku dalam hidupnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan Al- Qur‟an dan Sunnah yang telah menentukan batasan-batasan dan aturan-aturan hukum seperti syarat dan rukun yang dipenuhi ketika akan melakukan transaksi jual beli.

  Menurut hukum Islam, yang dimaksud dengan jual beli adalah menukar barang dengan barang atau barang dengan uang dengan jalan melepaskan hak milik dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling

  8 merelakan.

  Dan jual beli disyariatkan berdasarkan Al- Qur‟an surat Al-Baqarah ayat 275, yakni:

      

  9 Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

  Oleh karena itu, setiap orang harus memperhatikan mana yang dilarang (haram),mana yang dibolehkan (halal) dan mana yang mana haq (kebenaran), juga batil (kesesatan).

  Karena jual beli itu sendiri memberikan kemanfaatan di antara kedua belah pihak, jual beli juga tidak diperbolehkan melakukan praktek-praktek kecurangan, seperti pengurangan atau penambahan didalam timbangan, penipuan dan praktek-praktek lainnya yang dapat merugikan salah satu pihak. firman Allah SWT dalam surah An-

  Nisa‟ ayat 29:            

               

  Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang

  10 kepadamu .

  Namun prilaku kecurangan dalam jual beli sering sekali terjadi antara penjual dengan pembeli dan sebaliknya karena sebagian hanyut dalam komoditi angka dan laba. Hampir-hampir mereka tidak pernah ingat akan keberadaan Allah SWT, kebesaran-Nya, kekuasaan-Nya, atau meningingat akhirat.Dalam islam tujuan dari seseorang berdagang bukanlah semata-mata mencari keuntungan yang sebesar-besarnya akan tetapi, untuk mendapatkan keberkahan. Keberkahan usaha adalah kemantapan dari usaha itu dengan

  11 memperoleh keuntungan yang wajar dan diridhai Allah SWT.

  Desa Tri Makmur Jaya merupakan salah satu desa yang sangat subur diantara desa-desa yang ada di Kecamatan Menggala Timur Kabupaten Tulang Bawang. Dimana sebagian masyarakatnya bekerja dalam bidang perkebunan karet, alasannya bahwa kondisi tanah di desa tersebut sangat cocok untuk tanaman sejenis karet, selain alasan tersebut tanaman karet juga merupakan model tanaman yang mudah dirawat.

  Hasil dari perkebunan tersebut menjadi sebuah aktifitas tersendiri (selain bertani) bagi petani untuk melakukan perdagangan (jual beli) baik di rumah maupun di pabrik. Jual beli yang dilakukan di rumah biasanya petani menjual hasil panen ke pembeli karet (tengkulak) terdekat yang ada di desa, 10 sedangkan jual beli yang dilakukan di pabrik yaitu pembeli karet (tengkulak) menjual hasilnya ke pabrik karet yang terletak jauh dari pedesaan.

  Adapun yang menjadi ketetapan praktik yang dilakukan tengkulak bahwa setiap penimbangan bahwasannya memotong berat karet mencapai 2 kg dan berat karet rata-ratanya kurang lebih mencapai 30kg setiap sekali

  12

  timbangan guna memotong kadar air yang melekat pada karet tersebut. Dan dalam pelaksanaan transaksi jual beli sebagian dari pembeli karet (tengkulak) mengeluh dengan hasil panen yang dibeli dari petani yang selalu menyusut kadar air dari karet tersebut sebelum disetor ke pabrik, ini disebabkan petani melakukan penyelewengan yakni dengan memanipulasi berat dengan cara menemambahkan air ke dalam karet, hal tersebut merupakn upaya petani untuk melakukan kecurangan dan merugikan pihak tengkulak.

  Dengan demikian kecurangan yang dilakukan para petani merupakan sebuah kejanggalan yang dirasakan oleh pembeli karet (tengkulak) Desa Tri Makmur Jaya. Adanya kecurangan tersebut terkadang membuat pembeli enggan untuk membeli haseil panen petani, namun karena kecurangan ini sudah umum dan telah menjadi kebiasaan yang terjadi di tersebut, bahkan dilapangan tidak nampak adanya transaksi yang jelas terutama pada lafadz yang diucapkan oleh pemjual maupun pembeli. Sehingga sangat menarik bagi penyusun melakukan penelitian terhadap permasalahan yang timbul dari praktik jual beli karet dengan penambahan kadar air yang telah berlangsung sejak lama di Desa Tri Mkamur Jaya Kecamatan Menggala Timur Kabupaten Tulang Bawang yang kemudian akan ditinjau dari pandangan hukum Islam.

D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah proposal ini adalah :

1. Bagaimana praktik jual beli karet dengan tambahan kadar air di Desa Tri

  Makmur Jaya Kecamatan Menggala Timur Kabupaten Tulang Bawang? 2. Bagaimana tinjauan hukum Islam tentang jual beli karet dengan tambahan kadar air di Desa Tri Makmur Jaya Kecamatan Menggala Timur

  Kabupaten Tulang Bawang? E.

   Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.

  Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : a.

  Untuk mengetahui praktik jual beli karet dengan tambahan kadar air di Desa Tri Makmur Jaya Kec.Menggala Timur Kab.Tulang Bawang.

  b.

  Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam tentang jual beli karet dengan tambahan kadar air di Desa Tri Makmur Jaya Kec.Menggala Timur Kab.Tulang Bawang.

2. Kegunaan Penelitian

  a.

  Secara teoritis, bagi masyarakat penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman mengenai sistem praktik dalam jual beli menurut perspektif hukum Islam dan diharapkan dapat memperkaya khazanah pemikiran Keislaman pada umumnya civitas akademik Fakultas Syari‟ah dan Hukum Jurusan Muamalah pada khususnya. Selain itu diharapkan menjadi stimulus bagi penelitian selanjutnya sehingga proses pengkajian akan terus berlangsung dan akan memperoleh hasil yang maksimal.

  b.

  Secara Praktis, penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu yarat memenuhi tugas akhir guna memperoleh gelar S.H pada Fakultas Syari‟ah UIN Raden Intan Lampung.

F. Metode Penelitian

  Dalam hal ini, penulis memperoleh data dari penelitian lapangan langsung tentang jual beli makanan dengan penambahan kadar air yang akan dianalisa menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan induktif, alasannya unyuk menarik sebuah kesimpulan dari hasil penelitian dengan metode yang dipelajari dari suatu gejala yang khusus untuk mendapatkan kaidah-kaidah yang berlaku dilapangan dan lebih umum mengenai fenomena yang diselidiki.

1. Jenis Penelitian

  Jenis penelitian yang penulis gunakan yaitu penelitian lapangan lapangan dalam fakta yang sebenarnya. Penulis melakukan penelitian langsung terhadap warga masyarakat yang melakukan jual beli karet dengan tambahan kadar air di Desa Tri Makmur Jaya Kec.Menggala Timur Kab.Tulang Bawang.

  Selain lapangan penelitian ini juga menggunakan penelitian kepustakaan (library resach) sebagai pendukung dalam melakukan penelitian, dengan menggunakan berbagai literature yang ada di perpustakaan yang relevan dengan masalah yang diangkat untuk diteliti.

  2. Sifat Penelitian

  Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif yang berwujud uraian dengan kata atau kalimat baik tertulis maupun lisan dari orang-orang yang berprilaku yang dapat diamati. Dalam penelitian ini menggambarkan permasalahan yang ada secara obyektif, guna mendeskripsikan pelaksanaan jual beli karet terhadap tambahan kadar air di Desa Tri Makmur Jaya Kac.Menggala Timur Kab.Tulang Bawang sebagaimana adanya, kemudian menganalisa berdasarkan data yang ada dari hasil penelitian dan literature-literatur yang ada kaitannya dengan permasalahan tersebut, supaya mendapatkan sebuah kesimpulan.

  3. Data Penelitian a.

  Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau objek yan diteliti. Yang menjadi sumber dari data primer adalah pedagang karet (petani) dan pembeli karet (tengkulak) di Desa Tri Makmur Jaya Kab.Tulang Bawang Kec.Menggala Timur.

  b.

  Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui pihak lain, tidak langsung diperoleh peneliti dari subyek penelitiannya. Berupa data yang diambil dari beberapa buku, dokumen, dan wawancara dengan petani dan tengkulak yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

4. Populasi dan Sampel

  Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap, objek atau nilai yang akan diteliti dalam populasi dapat berupa orang, perusahaan, lembaga, media dan sebagainya.

13 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

  keseluruhan dari tengkulak (berjumlah 3 orang) dan petani (berjumlah lebih dari 100 orang). Jadi populasi dari penelitian ini berjumlah lebih dari 103 orang yang terdiri dari petani karet (penjual) dan tengkulak karet (pembeli).

  Sample adalah bagian dari populasi yang diambil dengan cara- cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap

  14

  dan dapat dianggap mewakili populasi. Jumlah populasi yang tersedia lebih dari 103 orang.

  Berdasarkan buku Dr. Suharsimi Arikunto yang menyebutkan apabila subjuknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, jika objeknya lebih besar dapat di ambil antara 10%-15% atau 20%-25%. Oleh karena itu berdasarkan penentuan jumlah sampel yang dijelaskan, penulis mengambil sampel sebanyak 10% dari populasi yang tersedia yaitu kurang lebih sebanyak sepuluh orang yang terdiri dari petani karet yang berjumlah 7 orang dan tengkulak karet yang berjumlah 3 orang.

  Jadi, maksud dari metode purposive sampling yaitu dalam penetapan sampel didasarkan pada pertimbangan bahwa orang-orang yang mengetahui permasalahan yang dikaji, sehingga sampel dapat benar-benar mewakili dari keseluruhan sampel yang ada. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah : a.

  Pembeli karet (tengkulak)berjumlah 3 orang b. Penjual karet (petani) 7 orang sebagai responden dalam penulisan proposal ini.

5. Metode Pengumpulan Data

  Medapatkan data dan informasi yang falid dan lengkap, maka digunakan beberapa metode sebagai berikut:

  a. Observasi

  Observasi (pengamatan) adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematika atas fenomena-fenomena yang diteliti, dalam hal ini peneliti memperoleh data yang diperlukan dengan cara datang dan melihat di lapangan terhadap praktik jual beli karet terhadap tambahan kadar air itu berlangsung, yaitu pada salah satu rumah si tengkulak yang digunakan untuk transaksi pelaksanaan jual beli karet.

  b. Dokumentasi

  Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal yang variable yang berupa catatan transkip, buku, surat kabar, dan lain sebagainya. Data yang terkait dengan data dilapangan yaitu nota transaksi jual beli dan catatan-catatan transaksi oleh tengkulak.

  c. Wawancara (interview)

  Wawancara adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau

15 Yang diwawancarai yaitu para tengkulak

  keterangan-keterangan.

  (pembeli karet) dan petani (penjual karet). Dengan tujuan memperoleh informasi faktual, untuk menarik dan menimba kepribadian individu atau untuk tujuan-tujuan konseling atau penyuluh. Dalam wawancara ini mengadakan wawancara dengan beberapa masyarakat Desa Tri Makmur Jaya untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan skripsi.

6. Metode Pengolahan Data a. Pemeriksaan data (editing)

  Pemeriksaan data atau editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para pengumpul data.

  16 Tujuannya yaitu untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang

  terdapat pada pencatatan dilapangan dan bersifat koreksi, sehingga kekurangannya dapat dilengkapi dan di perbaiki.

b. Sistematika Data

  Bertujuan menempatkan data menurut kerangka sistematika bahasan berdasarkan urutan masalah, dengan cara melakukan pengelompokan data yang telah diedit dan kemudian diberi tanda menurut kategori-kategori dan urutan masalah. 15

7. Metode Analisis Data

  Setelah semua data terkumpul melalui instrumen pengumpulan data, selanjutnya data tersebut akan dianalisa. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan kajian penelitian, yaitu jual beli karet dengan penambahan kadar air yang kemudian ditinjau dari pandangan hukum islam. Setelah analisis data selesai maka hasilnya akan disajikan secara deskriptif analisis kualitatif secara bertahap dan berlapis, yaitu suatu penjelasan dan penginterprestasian secara logis, sistemetis. Yang kemudian akan ditarik suatu kesimpulan yang merupakan jawaban atas permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini dengan menggunkan cara berpikir induktif.

BAB II LANDASAN TEORI A. Hukum Islam Tentang Jual Beli 1. Pengertian Jual Beli Jual beli menurut bahasa (etimologi)

  berarti “al-bai‟ ) )” yang حيبلا berarti menjual, mengganti dan menukar sesuatu dengan sesuatu lain.

  Perdagangan atau jual beli menurut bahasa berarti al-

  ba‟i, al-tijarah, dan

  17 al-mubadalah, hal ini sebagaimana firman Allah Swt. :

     … Artinya : …mereka mengharapkan tijarah (perdagangan) yang tidak akan

  18

  rugi” (Q.S. Fathir (35) : 29) Secara istilah (terminologi) terdapat beberapa pendapat ulama fiqh mendefinisikan jual beli, sekalipun memiliki substansi dan tujuan yang sama antara lain sebagai berikut : a.

  Menurut ulama Hanafiah membagi definisi jual beli ke dalam dua macam, yaitu :

  17

  1) Definisi dalam arti umum, yaitu :

  ِدْقَّ نلاِب ِةَعْلِّسلا ُةَلَداَبُمْوَأ اَىِوَْنََو ِةَّضِفْلاَو ِبَىَّذلا ِنْيَدْقَّ نلاِب ِْيَْعْلا ُعْيَ بَوُىَو ٍ ْوُ َْ ِوْ َو َلَ اِىِوَْنَ ْوَأ .

  19 Artinya : “Jual beli adalah menukar benda dengan dua mata

  uang (emas dan perak) dan semacamnya, atau tukar menukar barang dengan uang atau semacamnya menurut cara yang khusus.” 2)

  Definisi dalam arti khusus, yaitu :

  َ َد اَبُم َوُىَو ٌ ٍ ْوُ َْ ِوْ َو َلَ ِ اَ ْلاِب ِ اَ ْلا .

  20 Artinya : “Jual beli adalah tukar menukar harta dengan harta

  menurut cara yang khusus.” b. Menurut ulama Malikiyah membagi definisi jual beli ke dalam dua macam, yaitu dalam arti umum dan arti khusus.

  1) Definisi dalam arti umum, yaitu :

21 Artinya : “Jual beli adalah akad mu‟awadhah (timbal balik)

  ِ َّذَل ِةَعْ ُم َ َو َعِ اَنَم ِْ َ َلَ ِةَ َو اَعُم ُدْقَ َوُ َ .

  atas selain manfaat dan bukan pula untuk menikmati kesenangan.”

19 Adurrahman Al-Jazairy, Khitabul Fiqh „Alal Madzahib al-Arba‟ah, Juz II,

  (Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiah, 1990), h. 134 20

  Jual beli dalam arti umum ialah suatu perikatan tukar menukar sesuatu yang bukan kemanfaatan atau kenikmatan. Perikatan adalah akad yang mengikat kedua belah pihak. Sesuatu yang bukan manfaat ialah bahwa benda yang ditukarkan adalah dzat (berbentuk), ia berfungsi sebagai objek penjualan, jadi bukan

  22 manfaatnya atau hasilnya.

  2) Definisi dalam arti khusus, yaitu :

  ُدَحَأ ِةَسَي اَكُم ْوَأ ِ َّذَل ِةَعْ ُم َ َو َعِ اَنَم ِْ َ َلَ ِةَ َو اَعُم ُدْقَ َوُ َ

  23 .

  ِوْيِ ِْيَْعْلا ُ ْ يَ ٌَّيَْعُم ٍةَّضِ َ َو ٍبَىَ ُ ْ يَ ِةْيَ َوِ

  Artinya : “Jual beli adalah akad mu‟awadhah (timbal balik) atas selain manfaat dan bukan pula untuk menikmati kesenangan, bersifat mengalahkan salah satu imbalannya bukan emas dan bukan perak, objeknya jelas bukan utang.”

  Jual beli dalam arti khusus ialah ikatan tukar-menukar sesuatu yang bukan kemanfaatan dan bukan pula kelezatan yang mempunyai daya tarik, penukarannya bukan mas dan bukan pula perak, bendanya dapat direalisir dan ada seketika (tidak ditangguhkan), tidak merupakan utang baik barang itu ada di hadapan si pembeli maupun tidak, barang yang sudah diketahui

  24 sifat-sifatnya atau sudah diketahui terlebih dahulu.

  c.

  Menurut Imam Syafi‟i memberikan definisi jual beli yaitu pada prinsipnya, praktik jual beli itu diperbolehkan apabila dilandasi dengan

  22 keridhaan (kerelaan) dua orang yang diperbolehkan mengadakan jual

  25 beli barang yang diperbolehkan.

  d.

  Menurut Ibnu Qudamah berpendapat bahwa jual beli adalah :

  26 .

  اًكُّلََتَ َو اًكْيِلَْتَ ِلَ ْلا اِب ِ اَ ْلا ُةَلَد اَبُم

  Artinya : “Pertukaran harta dengan harta (yang lain) untuk saling menjadikan milik.” e.

  Menurut Wahbah Az-Zuhaili mendefinisikan jual beli menurut istilah adalah tukar menukar barang yang bernilai dengan semacamnya dengan cara yang sah dan khusus, yakni ijab-qabul atau

  mu‟athaa

  27 (tanpa ijab qabul).

  Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat dipahami bahwa pengertian jual beli ialah suatu perjanjian untuk melakukan pertukaran benda atau barang dalam bentuk pemindahan hak milik dan kepemilikan secara sukarela antara kedua belah pihak yang melakukan perjanjian dimana salah satu pihak sebagai pemberi benda atau barang dan pihak lain sebagai penerima benda atau barang sesuai dengan ketentuan yang dibenarkan oleh syara‟ dan disepakati.

25 Imam Syafi‟i Abu Abdullah Muhammad bin Idris, Ringkasan kitab Al Umm,

  

penerjemah: Imron Rosadi, Amiruddin dan Imam Awaluddin, Jilid 2, (Jakarta: Pustaka Azzam,

2013), h. 1 26

2. Dasar Hukum Jual Beli

  Al- bai‟ atau jual beli merupakan akad yang diperbolehkan, hal ini

  berdasarkan atas dalil-dalil yang terdapat dalam Al- Qur‟an, Hadits dan

  Ijma‟ Ulama. Adapun sumber-sumber hukum jual beli dalam Islam diantaranya yaitu: a.

  Al-Qur‟an Al-

  Qur‟an adalah kalam Allah yang diturunkan oleh-Nya melalui perantara malaikat Jibril ke dalam hati Rasul dengan lafadz bahasa arab dan makna-maknanya yang benar untuk menjadi hujjah bagi Rasul atas pengakuannya sebagai Rasul, menjadi undang-undang bagi manusia yang mengikuti petunjuknya dan menjadi ibadah dengan

  28 membacanya.

  Ada beberapa ayat Al- Qur‟an yang menyingung tentang jual beli, di antaranya:

  1) Q.S. Al-Baqarah (2) ayat 275 :       . ..

  Artinya : “…Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

  29

  mengharamkan riba…”(Q.S. Al-Baqarah : 275) Quraish Shihab menafsirkan ayat di atas dalam bukunya yaitu jual beli adalah transaksi yang menguntungkan. Keuntungan yang pertama diperoleh melalui kerja manusia, yang kedua yang menghasilkan uang bukan kerja manusia dan jual beli

  30 menurut aktivitas manusia.

  Dalam ayat tersebut menjelaskan tentang kebolehan melakukan transaksi jual beli dan mengharamkan riba. Riba

  31

  adalah salah satu kejahatan jailiyah yang amat hina. Menurut Syeikh Ali Ahmad Al-Jurjawi adapun yang disebabkan riba tersebut yaitu bencana besar, musibah yang kelam, dan penyakit yang berbahaya. Orang yang menerima riba maka kefakiran akan

  32 datang padanya dengan cepat.

  2) Q.S. Al-Baqarah (2) ayat 198 :

          

  Artinya : “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki

  33 hasil perniagaan) dari Tuhanmu.

  ” (Q.S. Al-Baqarah (2) : 198) 3)

  Q.S. An-Nisaa‟ (4) ayat 29 :           

                

Dokumen yang terkait

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI PERHIASAN EMAS (Studi Kasus di Toko Emas Semar Jawa Klaten) - iainska repository

1 10 88

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG IMPLEMENTASI UNDANGUNDANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK - Raden Intan Repository

0 0 82

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TENTANG PENCALONAN KEPALA DAERAH TUNGGAL - Raden Intan Repository

0 0 87

PEMIKIRAN MAHFUD MD TENTANG POLITIK HUKUM ISLAM SEBAGAI SUMBER HUKUM DI INDONESIA - Raden Intan Repository

0 0 106

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMIMPIN NON MUSLIM DALAM MASYARAKAT ISLAM - Raden Intan Repository

0 0 100

TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP DAMPAK PEMEKARAN DESA BAGI MASYARAKAT (Studi di Desa Sidomekar Kecamatan Gedung Aji Baru Kabupaten Tulang Bawang) - Raden Intan Repository

0 1 96

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENDISTRIBUSIAN BERAS BERSUBSIDI (Studi Kasus di Dusun Tiga Desa Restu Baru Kecamatan. Rumbia Kabupaten. Lampung Tengah) - Raden Intan Repository

0 0 117

v MOTTO - TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP JUAL BELI BARANG TIRUAN SEPATU MEREK INTERNASIONAL ADIDAS (Studi Kasus Pada Toko Sepatu Feetland Bandar Lampung dan Toko Adidas Mall Boemi Kedaton Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 124

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG RESIKO JUAL BELI SISTEM DROPSHIPPING (Studi di Desa Waringinsari Barat, Kec. Sukoharjo, Kab. Pringsewu) SKRIPSI - Raden Intan Repository

1 1 73

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG DAMPAK PRAKTEK DROP ORDER BARANG AKIBAT WANPRESTASI ( Studi Di Toko Bangunan Bogi Jaya Gisting Tanggamus ) - Raden Intan Repository

0 1 87