ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM BUMN YANG LISTING DI BEI PERIODE 2010-2013 - repository perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Perusahaan merupakan sebuah badan usaha yang dikelola dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.Setiap pengusaha menginginkan perusahaannya berkembang dan maju agar dapat bersaing di pasar. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan harus terus melakukan inovasi dan ekspansi yang memerlukan dana cukup besar. Dana yang digunakan untuk ekspansi perusahaan dapat diperoleh dari penerbitan surat hutang atau pinjaman ke lembaga keuangan dan penerbitan saham.

  Pinjaman ke lembaga keuangan membutuhkan kolateral atau jaminan dalam bentuk barang fisik dari perusahaan dimana seringkali kolateral tersebut tidak mencukupi dengan jumlah yang dibutuhkan. Biasanya, lembaga keuangan meminta kolateral di atas nilai dana yang dibutuhkan dan paling minimum 120 persen dari nilai pinjaman. Bila menerbitkan surat hutang memerlukan batasan total aset yang harus dipenuhi. Surat hutang mempunyai kelemahan bagi perusahaan dikarenakan perusahaan harus membayar bunga dan pokok hutang di masa mendatang. Akibatnya hutang maupun surat hutang dianggap instrument keuangan yang berisiko bagi perusahaan yang membutuhkan dana, Manurung (2013).

  Donaldson dan Myers (1984) dalam Manurung (2013) menyatakan bahwa pendanaan perusahaan untuk investasi yang dilakukan mempunyai

  1 urutan yang yang dikenal dengan teori urutan pendanaan (Pecking Order

  

Theory ).Teori tersebutmenyatakan bahwa urutan pendanaan perusahaan

  dimulai dengan laba ditahan, dilanjutkan dengan pencairan atas surat-surat berharga yang dimiliki perusahaan, penerbitan hutang dan yang paling akhir menerbitkan saham. Menurut Manurung (2013) teori tersebut tidak menyatakan bahwa perusahaan tidak bisa go public atau mendapatkan dana dari publik dengan menerbitkan saham, tetapi perusahaan bisa go public dengan catatan bila perusahaan melakukan ekspansi untuk meningkatkan skala ekonomi perusahaan.

  Semua perusahaan dapat melakukan go public, tak terkecuali perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menurut UU Nomor 19 Tahun 2003 BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.BUMN di Indonesia berbentuk perusahaan jawatan, perusahaan umum dan perusahaan perseroan.Perusahaan jawatan merupakan perusahaan negara yang seluruh modalnya berasal dari kekayaan negara.Perusahaan umum merupakan perusahaan negara yang seluruh modalnya berasal dari negara yang dipisahkan dari kekayaan negara.Sedangkan perusahaan perseroan merupakan perusahaan negara yang bertujuan untuk mencari keuntungan yang kepemilikannya berupa saham dan sebagian kecil saham tersebut dapat dijual kepada swasta dengan ketentuan maksimal sebesar 49%.

  Meskipun terdapat beberapa perusahaan BUMN yang telah go public menderita rugi, BUMN masih memiliki prospek yang bagus karena BUMN memegang sektor-sektor yang penting sehingga berinvestasi saham di Perusahaan BUMN merupakan hal yang menarik bagi investor domestik maupun investor asing. Selain memberikan return yang besar bagi investor, investasi saham juga memilki resiko yang tinggi karena pergerakan harga saham di pasar sangat fluktuatif.Maka dalammelakukan investasi saham investor harus melakukan analisis terlebih dahulu agar tidak salah dalam membeli saham yang dapat menyebabkan kebangkrutan.

  Analisis yang digunakan oleh para investor ada dua macam, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental.Analisis teknikal adalah suatu teknik analisis yang dikenal dalam dunia keuangan yang digunakan untuk memprediksi trend suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar yang lampau, terutama pergerakan harga dan volume. Sedangkan analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan.Metode ini menitikberatkan pada asio keuangan) dan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi kinerja keuangan perusahaan.

  Rasio keuangan dapat menunjukkan kinerja keuangan perusahaan, dimana kinerja keuangan dapat menunjukkan return atau keuntungan yang diperoleh para investor sehingga dapat memberikan gambaran untuk pengambilan keputusan investasi saham yang baik oleh investor. Rasio keuangan yang biasa digunakan antara lain rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio pertumbuhan dan rasio nilai pasar.

  Trisye dan Nicodemus (2011) melakukan penelitian tentang Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham BUMN Sektor Pertambangan Periode 2007-2010. Variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), dan Total Asset Turnover (TATO), danreturn saham. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa CR, ROA, dan TATO tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sedangkan DER berpengaruhsignifikan terhadap return saham. Secara simultan CR, ROA, TATO dan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

  Farkhan dan Ika (2010)melakukan penelitian mengenai Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia ( Studi kasus pada Peusahaan Manufaktur Sektor Food and

  ). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu CR, DER

  Beverage

, TATO, ROA, PER, dan return saham. Hasil penelitiannya menunjukkan

  bahwa secara parsial ROA dan PER mempunyai pengaruh signifikan tehadap

  

return saham sedangkan CR, DER, dan TATO tidak berpengaruh signifikan

terhadap return saham.

  Ulupui (2006)melakukan penelitian mengenai Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktifitas, dan Profitabilitas terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di BEJ).Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu CR, ROA, TATO, Debt to Equity, dan Return Saham. Hasil penelitiannya menujukkan bahwa secara parsial CR dan ROA berpengaruh signifikan terhadap return saham. TATO dan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sedangkan secara simultan CR, Debt to

  Equity , dan TATO berpengaruh signifikan terhadap return saham.

  Suharli (2005) melakukan penelitian mengenai Studi Empiris Terhadap Dua Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Pada Industri Food

  

And Beverages Di Bursa Efek Jakarta. Variabel yang digunakan dalam

  penelitian ini yaitu Return Saham, DER, dan Beta (Resiko Sistematis). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa DER dan Beta Saham tidak berpengaruh terhadap return saham secara signifikan.

  Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh para peneliti terdahulu masih terdapat perbedaan hasil penelitian mengenai pengaruh rasio keuangan yang berpengaruh terhadap return saham. Hal tersebut dikarenakan tidak semua rasio keuangan berpengaruh signifikanterhadap return saham. Peneliti mengangkat permasalahan mengenai return sahamperusahaan BUMN sebagai topik penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman apakah terdapat pengaruh rasio keuangan terhadap return saham perusahaan BUMN. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas (CR), rasio leverage (DER), rasio profitabilitas (ROA), rasio aktivitas (TATO) seperti pada penelitian sebelumnya, namun ditambahkan dengan rasio nilai pasar Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share Ratio (EPS), dan Price Book Value (PBV).

  Peneliti menggunakan rasio likuiditas, rasio leverage (solvabilitas), dan rasio profitabilitas sebagai variabel penelitian karena menurut Fahmi (2011:116) ketiga rasio keuangan tersebut merupakan rasio yang paling dominan yang dijadikan rujukan untuk melihat kondisi kinerja keuangan suatu perusahaan. Sedangkan alasan penggunaan rasio aktivitas dalam penelitian ini karena rasio aktivitas juga dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Dan alasan penggunaan rasio nilai pasar dalam penelitian ini karena rasio nilai pasar merupakan indikator untuk mengukur mahal murahnya suatu saham yang digunakan untuk membantu investor dalam mencari saham yang memiliki potensi keuntungan (return) yang besar.

  Penelitian ini akan menguji ulang mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap return saham perusahaan BUMN yang listing di BEI. Dari keterangan dan informasi di atas maka peneliti mengambil judul “ ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM BUMN YANG LISTING DI BEI PERIODE 2010- 2013”.

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi permasalahan dalampenelitian ini adalah :

  1. Apakah rasio likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap return sahamperusahaan BUMN yang listing di BEI?

  2. Apakah rasio leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap return sahamperusahaan BUMN yang listing di BEI?

  3. Apakah rasio profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap return sahamperusahaan BUMN yang listing di BEI?

  4. Apakah rasio aktivitas berpengaruh positif signifikan terhadap return sahamperusahaan BUMN yang listing di BEI?

  5. Apakah rasio nilai pasar berpengaruh positif signifikan terhadap return sahamperusahaan BUMN yang listing di BEI?

  6. Apakah rasio likuiditas, rasio leverage, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, dan rasio nilai pasar secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap return sahamperusahaan BUMN yanglisting di BEI?

  1.3 Pembatasan Masalah

  Mengingat banyaknya rasio keuangan yang mempengaruhi return saham, maka peneliti membatasi rasio yang digunakan agar penelitian ini lebih terarah.

  Rasio keuangan yang digunakan antara lain adalah rasio likuiditas, rasio leverage, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, dan rasio nilai pasar. Dalam penelitian ini rasio likuiditas diwakili oleh rasio lancar (CR), sedangkan rasio leverage diwakili olehDER. Kemudian rasio profitabilitas diwakili oleh ROA. Rasio aktivitas diwakili oleh TATO dan rasio nilai pasar diwakili oleh EPS, PER, dan PBV.Sedangkan pembatasan tahun penelitian dilakukan pada tahun 2010-2013.

  1.4 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas terhadap return saham Perusahaan BUMN yang listing di BEI.

  2. Untuk mengetahui pengaruh rasio leverage terhadap return saham Perusahaan BUMN yang listing di BEI.

  3. Untuk mengetahui pengaruh rasio profitabilitas terhadap return saham Perusahaan BUMN yang listing di BEI.

  4. Untuk mengetahui pengaruh rasio aktivitas terhadap return saham Perusahaan BUMN yang listing di BEI.

  5. Untuk mengetahui pengaruh rasio nilai pasar terhadap return saham Perusahaan BUMN yang listing di BEI.

  6. Untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas, rasio leverage, rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan rasio nilai pasar secara simultan terhadap

  return saham Perusahaan BUMN yang listing di BEI.

1.5 Manfaat Penelitian

  Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan yakni:

  1. Kegunaan secara teoritis

  a. Bagi penulis, sebagai bahan pembanding antara teori yang didapatkan di bangku kuliah dengan fakta di lapangan. Di samping itu penulis memperoleh pengalaman dan ilmu pengetahuan baru tentang pengaruh rasio keuangan terhadap return saham BUMN yang listing di BEI.

  b. Bagi peneliti berikutnya, sebagai bahan penelitian sejenis dan sebagai bahan penelitian lebih lanjut.

  2. Kegunaan secara praktis

  a. Bagi investor, diharapkan dengan dilakukan penelitian ini investor dapat memperoleh informasi dan pendapat mengenai hal yang berkaitan dengan rasio keuangan yang berpengaruh terhadap return sahamguna pengambilan keputusan untuk berinvestasi.

  b. Bagi perusahaan BUMN, diharapkan dengan dilakukan penelitian ini dapat memberikan pendapat kepada manajemen dalam menyusun kebijakan perusahaan di bidang keuangan, khususnya yang berhubungan dengan return saham perusahaan.