IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT ANAK OLEH DINAS SOSIAL PROVINSI BANTEN DI KOTA SERANG - FISIP Untirta Repository

  

IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT

ANAK OLEH DINAS SOSIAL PROVINSI

BANTEN DI KOTA SERANG

SKRIPSI

Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

  Oleh: Gema Nugraha

  NIM. 6661110628

  

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, Agustus 2016

  

IMPLEMENTASI PROGRAM POS SAHABAT

ANAK OLEH DINAS SOSIAL PROVINSI

BANTEN DI KOTA SERANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

  Oleh: Gema Nugraha

  NIM. 6661110628

  

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, Juni 2016

  

PERSEMBAHAN

Ada saatnya hal yang tidak mungkin menjadi mungkin

Ada saatnya hal yang tidak masuk akal menjadi masuk akal

  

Tetap optimis dan yakin adalah kuncinya

Memupuk derita tidak akan ada ujungnya

Mulailah belajar menanam kepercayaan pada diri sendiri dan percaya mampu

melakukan sesuatu, kita bisa karena kita pernah mau mencoba

  Skripsi ini kupersembahkan untuk, Papah, Mamah, dan Kakak-kakakku

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Implementasi Program Pos Sahabat

  

Anak Oleh Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang”. Skripsi ini di susun

  sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial pada konsentrasi Kebijakan Publik, Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis melibatkan banyak pihak yang senantiasa memberikan bantuan, baik berupa bimbingan, dukungan moral dan materil, maupun keterangan-keterangan yang sangat berguna hingga tersusunnya skripsi ini. Oleh karena itu, dengan rasa hormat penulis mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  3. Rahmawati, S.Sos, M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  4. Imam Mukhroman, S.Sos, M.Si., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Kandung Sapto Nugroho, M.Si., Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  6. Listyaningsih, S.Sos, M.Si., Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  7. Ipah Ema Jumiati S.IP., M.Si., Dosen Pembimbing Skripsi I dan Pembimbing Akademik yang terus menyemangati dan membimbing peneliti dalam menyusun skripsi ini.

  8. AnisFuad, S.Sos., M.Si., Dosen Pembimbing Skripsi II yang juga telah menyemangati dan membimbing peneliti dalam menyusun skripsi ini.

  9. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  10. Drs. H. Nahrawi, M.Si., Kasi Perlindungan Anak dan Lansia Dinas Sosial Provinsi Banten.

  11. Abdullah Alamudin. S.Sos.I M.Si., Staff Pelaksana Seksi Perlindungan Sosial Anak dan Lansia.

  12. Hendri Sudiani, S.Sos., Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang.

  13. Bambang Gartika S.E Kabid Penegakan Peraturan Perundang- undangan Daerah (PPUD) SATPOL PP Kota Serang.

  14. Sahari Banong, SE, MM., Kasubid Perlindungan Perempuan dan Anak BPMPKB Kota Serang.

  15. Iip Syafruddin, S.HI., Ketua Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten.

  16. Holis, Petugas SATPOL PP dan Petugas Pos Sahabat Anak.

  17. A.Ayi Asya’ari Petuagas SATPOL PP dan Petugas Pos Sahabat Anak.

  18. Kedua Orang Tua, Ibuku Rohanah S.Pd dan Ayah ku Surya Jaya Terimakasih banyak untuk segalanya.

  19. Kedua saudara kandung, Kakakku Dian Yuana S.Pd dan Brigadir Fajar Gumelar.

  20. Teman-teman seperjuangan seluruh Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Reguler dan Non-Reguler Angkatan 2011, Khususnya teman- teman Administasi Negara Kelas C yang selama 4 tahun lebih telah banyak mengisi cerita dan kehidupan peneliti selama di bangku perkuliahan.

  21. Lisa Rosalina, SP., yang telah banyak sekali membantu peneliti.

  22. Sahabat sejati Gia Prasetya, SE, Abdillah Lutfi, Krisna Kristianning Effendi, Ariawan Lesmana, Gesti Resti Fitri, Muhammad Amri Pahlevi (alm), Metta Miftahul Jannah, Bima Yudha Saputra, dll.

  23. Keluarga KKM 2014 Kelompok 123 Desa Cikedung Kec. Kasemen yang penuh makna dan pengalaman.

  24. Serta pihak lain yang membantu mendukung penelitian ini yang tidak dapat peneliti ucapkan satu per satu. Peneliti ucapkan terimakasih.

  Peneliti berharap skripsi yang telah peneliti tulis ini dapat bermanfaat bagi seluruh stakeholder, dosen, mahasiswa, maupun pihak lain yang membacanya.

  Akhir kata, peneliti ucapkan terimakasih.

  Serang, 20 Juli 2016 Gema Nugraha

  

ABSTRAK

Gema Nugraha. 6661110628. Implementasi Program Pos Sahabat Anak oleh

Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang.Program Studi Ilmu

Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa. Pembimbing I: Ipah Ema Jumiati S.IP., M.Si dan

Pembimbing II: Anis Fuad, S.Sos., M.Si

  Program Pos Sahabat Anak di Kota Serang bertujuan untuk menekan jumlah anak jalanan di Kota Serang. Masalah anak jalanan adalah masalah yang sulit diselesaikan, karena anak jalanan muncul karena berbagai faktor. Pos Sahabat Anak merupakan solusi dari pemerintah daerah Provinsi Banten khusunya Dinas Sosial Provinsi Banten dalam mengatasi masalah anak jalanan di Kota Serang. Pos Sahabat Anak sudah dibangun di dua Kota, 3 di Kota Serang, dan 1 di Kota Cilegon. Kota Serang menjadi lokasi tujuan kebijakan atau pembangunan Pos Sahabat Anak karena Kota Serang adalah Ibu Kota Dari Provinsi Banten. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanan Program Pos Sahabat Anak di Kota Serang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan wawancara mendalam kepada narasumber- narasumber yang berkaitan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model analisis data yang dikembangkan oleh Miles dan Hubberman yang mencangkup 4 kegiatan bersamaan antara lain pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil dari penelitian ini adalah menunjukan bahwa program Pos Sahabat Anak di Kota Serang belum efektif hal ini ditunjukan dengan Pelaksanaan program pos sahabat anak di Kota Serang memiliki beberapa hambatan, Dari mulai kurangnya saranan dan prasarana dilapangan, tidak adanya rumah singgah untuk anak jalanan, kurangnya penanganan yang lebih intensif kepada anak jalanan, tidak melibatkan lembaga diluar pemerintah, para petugas Pos Sahabat Anak yang belum kompeten dan belum memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan rasa empati kepada anak jalanan, dan kondisi sosial ekonomi dilingkungan anak jalanan masih belum mendukung program Pos Sahabat Anak di Kota Serang ini.

  

Kata Kunci: Implementasi Program Pos Sahabat Anak oleh Dinas Sosial

Provinsi Banten di Kota Serang

  

ABSTRACT

Gema Nugraha. 6661110628.Program Implementation of SA POS by Social

Service in Serang City of Banten. Departement of Public Administration. Social

and political science faculty. Sultan ageng tirtayasa university . advisor I: Ipah

Ema Jumiati S.IP., M.Si dan Advisor II: Anis Fuad, S.Sos., M.Si

SA POS program in serang city aims to reduce of street children in Serang city.

  

The problem of street children is a difficult to be solved. Pos SA is a solution of

the Banten provincial government especially Banten Provincial Social Service in

addressing street children in the city of Serang. Pos SA have been built in two

cities. three in Serang city, and one in the Cilegon. Serang city is a destination

location or development policies Post SA because Serang City is the Capital Of

Banten. The purpose of this study was to determine how the implementation of the

Program of Post Sahabat Anak Kota Serang. The method used is descriptive

method with qualitative approaches . depth interview was used in data collection

techniques. In this study, the researcher used data analysis model developed by

Miles and Hubberman which consists of four concurrent activities include data

collection, data reduction, data presentation and verification of data. the results

of this study showed the program Pos Sahabat Anak Kota Serang not effective yet.

this is shown by the implementation of the program which has some problems

such as the lack of involvement of institutions outside government, lack of

proposition and infrastructure, the lack of a shelter for street children, the lack of

handling more intensive to street children, the Post officer Sahabat Anak were not

competent and do not have a sense of high responsibility and a sense of empathy

for street children, and the socio-economic conditions in the environment.

  

Keywords: POS Sahabat Anak Implementation Friends of Children by Social

Service Banten in Serang

  

DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... i

PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

ABSTRAK ............................................................................................................ ix

ABSTRACT .............................................................................................................

x

  

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

  1.1. Latar Belakang ................................................................................................ 1

  1.2. Identifikasi Masalah...................................................................................... 14

  1.3. Batasan Masalah ........................................................................................... 15

  1.4. Rumusan Masalah ......................................................................................... 15

  1.5. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 15

  1.6. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 15

  1.7. Ssitematika Penulisan ................................................................................... 16

  

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI

DASAR PENELITIAN

  2.1. Pengertian Kebijakan .................................................................................... 19

  2.1.1. Pengertian Kebijakan Publik ............................................................ 20

  2.1.2. Tahap-tahap Kebijakan Publik .......................................................... 22

  2.1.3. Implementasi Kebijakan Publik ........................................................ 23

  2.1.4. Model-model Implementasi Kebijakan ............................................ 27

  2.1.4.1. Model Daniel Mazmanian dan Paul Sabtier ....................... 27

  2.1.4.2. Model Implementasi Kebijakan George C. Edward III ...... 29

  2.1.4.3. Model Implementasi Kebijakan Merilee S. Grindle ........... 29

  2.1.4.4. Model Donald Van Metter dan Carl Van Horn .................. 32

  2.1.5. Program Pos Sahabat Anak (PSA) .................................................... 35

  2.1.5.1. Definisi Program Pos Sahabat Anak................................... 35

  2.1.5.2. Tujuan dan Program Pos Sahabat Anak ............................. 37

  2.1.5.3. Landasan Hukum Pos Sahabat Anak Provinsi Banten ....... 38

  2.1.5.4. Tahapan Penanganan Pos Sahabat Anak ............................ 38

  2.1.6. Anak Jalanan ..................................................................................... 40

  2.2. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 42

  2.3. Kerangka Pemikiran Penelitian .................................................................... 45

  2.4. Asumsi Dasar ................................................................................................ 47

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1. Metode Penelitian ......................................................................................... 48

  3.2. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 50

  3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................ 50

  3.3.1. Lokasi Penelitian ............................................................................... 50

  3.3.2. Waktu Penelitian ............................................................................... 50

  3.4. Fenomena yang Diamati ............................................................................... 51

  3.5. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 51

  3.6. Informan Penelitian ...................................................................................... 52

  3.7. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data .............................................. 55

  3.7.1. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 55

  3.7.2. Analisis Data ..................................................................................... 65

  3.8. Lokasi dan Jadwal Penelitian........................................................................ 68

  BAB IV PEMBAHASAN

  4.1. Deskripsi Kota Serang .................................................................................. 70

  4.1.1. Geografis Kota Serang ...................................................................... 71

  4.1.2. Administratif Kota Serang ................................................................ 71

  4.1.3. Kondisi Demografis Kota Serang ..................................................... 73

  4.2. Pos Sahabat Anak ......................................................................................... 77

  4.2.1. Definisi Program Pos Sahabat Anak ................................................. 77

  4.2.2. Tujuan Program Pos Sahabat Anak .................................................. 80

  4.2.3. Landasan Hukum Pos Sahabat Anak Provinsi Banten ..................... 80

  4.2.4. Tahapan Penanganan Pos Sahabat Anak ............................................ 81

  4.3. Profil dan Struktur Organisasi Dinas Sosial Provinsi Banten ...................... 83

  4.3.1. Visi-Misi Dinas Sosial Provinsi Banten ........................................... 83

  4.3.2. Struktur Organisasi Dinas Sosial Provinsi Banten ........................... 86

  4.3.3. Tugas dan Fungsi Dinas Sosial Provinsi Banten .............................. 86

  4.4. Profil dan Struktur Organisasi Dinas Sosial Kota Serang ............................ 95

  4.4.1. Profil Dinas Sosial Kota Serang ....................................................... 95

  4.4.1.1. Kelembagaan ...................................................................... 95

  4.4.1.2. Kedudukan dan Visi Misi Dinas Sosial Kota Serang ......... 95

  4.4.1.3. Tugas Pokok dan Fungsi ..................................................... 96

  4.4.1.4. Susunan Organisasi Dinas Sosial Kota Serang ................... 97

  4.4.2. Struktur Organisasi Dinas Sosial Kota Serang ................................. 99

  4.5. Profil SATPOL PP Kota Serang ................................................................. 100

  4.5.1. Visi Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP Kota Serang) ...... 101

  4.5.2. Misi Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) Kota Serang ....... 102

  4.6. Struktur Organisasi Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten .......... 102

  4.6.1. Peran Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten ..................... 104

  4.6.2. Fungsi Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten ................... 105

  4.7. Deskripsi dan Analisis data ........................................................................ 106

  4.7.1. Informan Penelitian ......................................................................... 109

  4.8. Deskripsi Hasil Penelitian........................................................................... 113

  4.9. Implementasi Program Pos Sahabat Anak Oleh Dinas Sosial Provinsi Banten di Kota Serang ................................................................................ 113

  4.9.1. Ukuran dan Tujuan Kebijakan ........................................................ 113

  4.9.2. Sumber-sumber Kebijakan ............................................................. 121

  4.9.2.1. Sumber Daya Manusia ...................................................... 121

  4.9.2.2. Sumber Daya Anggaran .................................................... 127

  4.9.2.3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana ................................. 130

  4.9.2.4. Sumber Daya Waktu ......................................................... 134

  4.9.3. Komunikasi Antar Organisasi ......................................................... 138

  4.9.4. Karakteristik Agen Pelaksana ......................................................... 145

  4.9.5. Sikap/Kecenderungan Agen Pelaksana .......................................... 151

  4.9.5.1. Inisiatif .............................................................................. 151

  4.9.5.2. Partisipatif ...................................................................... 155

  4.9.6. Lingkungan Ekonomi, Sosial, dan Politik ...................................... 158

  4.10. Pembahasan ................................................................................................ 169

  4.10.1. Ukuran dan Tujuan Kebijakan...................................................... 170

  4.10.2. Sumber-sumber Kebijakan ........................................................... 173

  4.10.3. Komunikasi Antar Organisasi ...................................................... 177

  4.10.4. Karakteristik Agen Pelaksana....................................................... 179

  4.10.5. Sikap dan Kecenderungan Agen Pelaksana ................................. 180

  4.10.5.1. Inisiatif ............................................................................. 180

  4.10.5.2. Partisipatif ........................................................................ 180

  4.10.6. Lingkungan Ekonomi, Sosial, dan Politik .................................... 181

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

  5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 183

  5.2 Saran ........................................................................................................... 186

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Anak Jalanan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten

  (jiwa), Tahun 2012 – 2014 .................................................................... 10

Tabel 1.2 Daftar Nama-nama Petugas Pos Sahabat Anak di Kota Serang ............ 12Tabel 3.1 Deskripsi Informan Penelitian ............................................................... 53Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Penelitian ........................................................... 59Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ................................................................................... 69Tabel 4.1 Luas Daerah dan Pembagian Administratif di Kota Serang Tahun 2014 ....................................................................................................... 72Tabel 4.2 Banyaknya Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kota

  Serang, Tahun 2014 ............................................................................... 73

Tabel 4.3 Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota Serang,

  Tahun 2014 ............................................................................................ 74

Tabel 4.4 Anak Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Provinsi Banten

  (jiwa), tahun 2014 .................................................................................. 76

Tabel 4.5 Jumlah Anak Jalanan Menurut Jenis Kelamin di Kota Serang Tahun 2013 – 2016 ........................................................................................... 82Tabel 4.6 Spesifikasi Informan Penelitian ........................................................... 110Tabel 4.7 Daftar Nama Petugas Pos Sahabat Anak di Kota Serang .................... 123

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sekuensi Implementasi Kebijakan .................................................... 26Gambar 2.2 Model Implementasi Kebijakan Daniel Mazmanian dan Paul

  Sabatier ............................................................................................. 28

Gambar 2.3 Model Implementasi Kebijakan George C. Edward III .................... 39Gambar 2.4 Model Implementasi Kebijakan Merilee S. Grindle ......................... 31Gambar 2.5 Model Implementasi Kebijakan Van Metter dan Van Horn ............. 34Gambar 2.6 Tahapan Penanganan ........................................................................ 39Gambar 2.7 Kerangka Berfikir Penelitian ............................................................ 46Gambar 3.1 Siklus Teknis Analisis Data Menurut Miles dan Huberman ............ 68Gambar 4.1 Tahapan Penanganan ........................................................................ 81

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Surat Izin Penelitian Lampiran 2 Surat Persetujuan Penelitian Lampiran 3 Pedoman Umum Wawancara Lampiran 4 Matirks Hasil Wawancara Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian Lampiran 6 Catatan Lapangan Lampiran 7 Catatan Bimbingan Lampiran 8 Peraturan Daerah Provinsi Banten No 8 Tahun 2010 Lampiran 9 Form Pendataan Anak Jalanan Lampiran 10 Data Anak Jalanan di Kota Serang Tahun 2016 Lampiran 11 Uraian Pos Sahabat Anak Lampiran 12 Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Indonesia merupakan Negara berkembang yang pada dasarnya didirikan untuk mensejahterakan rakyat, Negara berkembang seperti Indonesia secara berkelanjutan melakukan pembangunan secara fisik, maupun mental untuk mencapai tujuan seperti yang tertera pada Undang-Undang Dasar 1945 yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mensejahterakan umum, mencerdaskan kehidupan Bangsa. Secara garis besar Manusia sebagai Masayarakat dalam suatu Negara berhak medapatkan kesejahteraan sebagaimana yang tertera pada Undang-Undang di atas.

  Manusia pada dasarnya adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang diciptakan oleh sang Pencipta dalam keadaan yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut antara lain dan ditunjukan supaya antarmanusia dapat saling mengenal dan tolong- menolong, hal ini tidak terlepas dari manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan satu dengan yang lainya. Laki-laki membutuhkan perempuan, perempuan membutuhkan laki-laki, dan seorang pemimpin membutuhkan bawahan, dan begitupun sebaliknya. Tidak seorang pun sanggup hidup secara individu tanpa ada komunikasi dan bersosialiasi meskipun seluruh isi dunia diberikan kepadanya.

  Perbedaan keadaan manusia ternyata tidak hanya terletak pada warna kulit, suku, ras, bangsa ataupun agama. Tetapi juga dalam kehidupan dan ekonomi yang ekonomi yang mapan, terdapat pula manusia yang kurang beruntung dalam memiliki ekonomi di kehidupanya. Masyarakat seperti fakir miskin, anak jalanan, pengemis, yang tidak memiliki tempat tinggal adalah sebagian contoh orang-orang yang kurang beruntung dalam hal ekonomi di kehidupanya. Salah satu tujuan Negara Indonesia adalah mensejahterakan dan memberikan keadilan kepada rakyat tanpa memandang perbedaan dalam segala hal termasuk masyarakat yang kurang beruntung dalam memiliki ekonomi dikehidupanya, selama mereka masih warga Negara Indonesia mereka berhak menerima kesejahteraan dan keadilan yang diberikan oleh Negara Indonesia. Begitu besarnya perhatian para perumus Undang- Undang Dasar 1945 terhadap masalah ketimpangan ekonomi, sampai terdapat ayat yang berbunyi “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara”. Bunyi ayat tersebut terdapat pada pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945. Masyarakat fakir, miskin, dan anak-anak yang terlantar di anggap sebagai kondisi yang cukup memperihatinkan dalam kondisi perekonomian seseorang sehingga Negara harus memberikan perhatian khusus bagi mereka. Hal ini dilakukan Negara dengan melakukan pemeliharaan terhadap masyarakat fakir miskin dan anak-anak jalanan. (sumber:http/www.bppk.kemenkeu.co.id, di akses pada 27 November 2015)

  Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota yang seharusnya bisa melihat lebih dekat kondisi dan keberadaan mereka tidak banyak melakukan tindakan nyata guna mengatasi masalah mereka dari kehidupan nestapa tersebut. Jumlah pengemis, pengamen, dan anak jalanan semakin mengalami peningkatan. Sebagaimana diuraikan di atas, kondisi mereka yang terus bertambah tersebut seolah-olah menjadi hal yang sudah di anggap wajar dan biasa bagi pemerintah. Seiring datangnya era

  32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian diganti dengan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, maka setiap daerah memiliki hak untuk mengelola sendiri segala urusan pemerintahannya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di daerahnya. Maka pemerintah daerah juga memiliki kewenangan dalam mengelola fenomena sosial yang terjadi di Daerahnya dan termasuk masalah anak jalanan yang menjadi salah satu masalah dalam setiap Daerah otonom bahkan menjadi masalah di Indonesia.

  Pada umumnya fenomena yang muncul di perkotaan seiring dengan berbagai permasalahaan pembangunan yang dihadapi di era otonomi adalah kemiskinan dan masalah sosial di masing-masing Daerah. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya jumlah anak jalanan, jumlah anak jalanan dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Juwartini (2004) menyebutkan bahwa terjadinya krisis ekonomi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 diyakini banyak pihak sangat berpengaruh terhadap peningkatan anak jalanan di Indonesia. Senada dengan pernyataan tersebut, Taufik (2007) menyebutkan bahwa krisis moneter yang melanda Indonesia berlanjut dengan krisis ekonomi dan menjadi krisis multidimensi mengakibatkan semakin banyak anak-anak usia sekolah terkena dampak dampaknya. Banyak diantara mereka yang tidak bersekolah lagi karena orang tua terkena pemutusan hubungan kerja ataupun kesulitan mencari pekerjaan. Banyak diantara mereka yang melakukan kegiatan di jalanan ketika jam pelajaran sekolah sedang berlangsung. Mereka berada di jalanan untuk hidup bebas, kegiatan anak jalanan biasanya dilakukan dengan mengamen, mengemis, menjual koran, bahkan menjadi pemulung, dan masih banyak lagi kegiatan anak jalanan yang dilakukan di jalan.

  Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa harus kita jaga karena dalam dirinya melekat harkat, martabat dan hak-hak sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi. Anak adalah masa depan bangsa dan generasi penerus cita-cita bangsa, sehingga setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, berpartisipasi serta berhak atas perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi serta hak sipil dan kebebasan.

  Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 menegaskan bahwa pertanggung jawaban orang tua, keluarga dan masyrakat, pemerintah dan Negara merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara terus-menerus dan terlindungnya hak-hak anak. Rangkaian kegiatan tersebut harus berkelanjutan dan terarah guna menjamin pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik, mental, spiritual maupun sosial.

  Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan kehidupan terbaik bagi anak yang di harapkan sebagai penerus bangsa yang potensial, tangguh, mandiri, memiliki nasionalisme yang dijiwai akhlak dan nilai-nilai pancasila. Dan Undang-Undang Tahun 1945 pasal 34 ayat (1) menegaskan bahwa fakir miskin, dan anak-anak terlantar di pelihara oleh Negara. dalam pasal tersebut jelas menegaskan bahwa Negara bertanggung jawab penuh dalam pemeliharaan dan pertanggung jawaban atas masalah sosial yang di hadapi oleh Negara dan masyarakatnya, sehingga masalah kemiskinan dan anak jalanan yang pada dasarnya adalah masalah sosial menjadi salah satu tanggung jawab dari pemerintah dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Negara.

  Anak jalanan adalah anak yang berusia 6 – 18 Tahun yang menghabiskan waktu di jalanan maupun di tempat-tempat umum (Panduan Pendataan PMKS dan

  

The Street dan Children Of The Street namun pada perkembangannya ada

  penambahan kategori, yaitu Children In The Street atau sering disebut juga Children

  

From Families Of The Street. Pengertian untuk Children On The Street adalah anak-

  anak yang mempunyai kegiatan ekonomi dijalanan yang masih memilikki hubungan dengan keluarga. Ada dua kelompok anak jalanan dalam kategori ini, yaitu anak- anak yang tinggal bersama orangtuanya dan senantiasa pulang ke rumah setiap hari , dan anak-anak yang melakukan kegiatan ekonomi dan tinggal dijalanan namun masih mempertahankan hubungan dengan keluarga dengan cara pulang baik berkala ataupun dengan jadwal yang tidak rutin. Children Of The Street adalah anak-anak yang menghabiskan seluruh atau sebagaian besar waktunya dijalanan dan tidak memilikki hubungan atau ia memutuskan hubungan dengan keluarganya. Children

  

In The Street atau Children From The Families Of The Street adalah anak-anak yang

  menghabiskan seuluruh waktunya di jalanan yang berasal dari keluarga yang hidup atau tinggalnya juga dijalanan. Umumnya aktivitas yang dilakukan anak jalanan biasanya dengan mengemis ataupun mengamen di jalanan, di daerah perkotaan yang menurut mereka tepat untuk melakukan aktivitas mengemis ataupun mengamen dikarenakan roda perekonomian di Kota lebih besar di banding Kabupaten. (sumber:http//www.rahamtullah.net, diakses pada 12 Desember 2015)

  Keberadaan dan bertambahnya jumlah anak jalanan merupakan persoalan yang perlu mendapat perhatian, mengingat anak-anak yang melakukan kegiatan atau tinggal di jalanan senantiasa berhadapan dengan situasi buruk. Seperti yang diungkapkan oleh Kushartati (2004) yang menyebutkan bahwa anak jalanan sangat rentan untuk mendapatkan situasi yang buruk seperti menjadi korban dari berbagai ketindakan kriminal, penyalahgunaan narkoba, objek sosial dan sebagainya. Dari dahulu sampai sekarang masalah sosial yang selalu dihadapi oleh Bangsa dan Negara ini adalah kemiskinan yang menjadi salah satu faktor adanya anak jalanan dan kebijakan yang diambil untuk mengatasinya melalui berbagai program penanggulangan kemiskinan yang menyebabkan meningkatnya jumlah anak jalanan. Terdapat beberapa peraturan pemerintah terkait dengan upaya penanganan anak jalanan ataupun pemulihan keberfungsian hak-hak anak, diantaranya:

  1. Undang-undang Dasar tahun 1945, setiap anak berhak atas kelangsungan hidup Tumbuh dan berkembang, serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (pasal 28 B ayat (2))

  2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak

  3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

  4. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial

  5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1990 Tentang Pengesahan Convention On The Rights Of The Child (Konvensi Tentang hak-hak Anak)

  6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2002 Tentang Rencana Aksi Nasional Penghapusan Eksploitasi Seksual Komersial Anak

  7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2002 Tentang Rencana Aksi Nasional Penghapusan Perdagangan (Trafiking) Perempuan dan Anak

  8. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 210, Tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial

  9. Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 2 Tahun 2010, Tentang Pencegahan, Pemberantasan dan Penanggulangan Penyakit Masyarakat.

  Fenomena anak jalanan di Kota Serang saat ini sangat memprihatinkan, ini dilihat dari semakin banyaknya jumlah anak jalanan yang berada dijalanan atau tempat umum yang menggantungkan nasib di jalanan bahkan hanya sekedar untuk mencari uang jajan tambahan. Hampir di setiap lampu merah dan tempat tempat umum lainya di Kota Serang, dapat dijumpai sejumlah anak jalanan yang beraktivitas dan dapat dibilang menggangu aktivitas masyarakat umum. Aktivitas anak jalanan di kota serang pada umumnya sering dapat kita jumpai pada waktu malam hari, dengan bebas dan leluasa mereka melakukan aktivitasnya dijalanan walaupun tidak sering juga kita jumpai anak jalanan pada waktu pagi dan sore hari, karena pada dasarnya sejumlah anak jalanan di Kota Serang melakukan aktivitas di jalanan setelah selelsai sekolah ataupun pada malam hari karena menghindari panasnya terik sinar matahar,. Dan menghindari para petugas satpol PP dan petugas Pos Sahabat Anak. Anak jaanan di Kota Serang dapat kita jumpai di alun-alun Kota Serang, Di tempat tempat makan, taman kota, lampu merah ciceri, lampu merah kebon jahe, lampu merah sempu, dan lampu merah palima. Tempat tempat tersebut yang biasanya sering kita jumpai anak jalanan yang melakukan aktivitasnya terutama pada malam hari.

  Berdasarkan Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2002, Peratutan Daerah Provinsi Banten No 8 Tahun 2010, dan peraturan Daerah Kota Serang No 2 Tahun 2010 maka Dinas Sosial Provinsi Banten berupaya mencari jalan keluar baik melalui kegiatan maupun program yang diharapkan pelan namun pasti mampu mengurangi jumlah anak jalanan, yang tujuanya mewujudkan kesejahteraan dengan melibatkan berbagai pihak, mengingat semakin banyaknya jumlah anak jalanan di kota serang, Dinas Sosial Provinsi Banten mengharapkan dapat mengurangi jumlah anak jalanan di kota Serang. Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti laukan pada bulan September 2015, kebijakan yang dibuat Pemerintah Dinas Sosial Provinsi Banten untuk mengurangi jumlah anak di kota Serang adalah dengan membangun Pos Sahabat Anak.

  Pos Sahabat Anak adalah salah satu program Dinas Sosial Provinsi Banten, Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Banten No 8 Tahun 2010, Tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial. Dinas Sosial Provinsi Banten mencari jalan keluar untuk mengatasi jumlah anak jalanan di Provinsi Banten terutama di Kota Serang, dan berdasarkan Peraturan Derah Kota Serang Nomor 2 Tahun 2010 Provinsi Banten dalam pelaksanaanya melibatkan Dinas Sosial Kota Serang sebagai salah satu Dinas yang mempunyai wewenang dalam daerahnya dalam mengatasi masalah anak jalanan di Kota Serang dan salah satu bentuk koordinasi dan memaksimalkan program Pos Sahabat Anak.

  Pos Sahabat Anak adalah salah satu upaya Dinas Sosial Provinsi Banten dalam menangani masalah sosial dijalanan terutama masalah anak jalanan yang ada di Provinsi Banten, program Pemerintah Daerah ini mulai berjalan pada tahun 2013 dengan membangun beberapa pos yang di sebut dengan Pos Sahabat Anak, Pembangunan Pos Sahabat anak dilakukan di beberapa titik di pinggir jalan di kota Serang dan Cilegon yang di yakini banyak aktivitas anak jalanan disekitar daerah tersebut, pembangunan Pos Sahabat Anak ini berlokasi di daerah Kota Serang seperti sendiri berlokasi di dekat gerbang tol Cilegon timur. Dalam pelaksanaanya program Pos Sahabat Anak ini melibatkan secara langsung masyarakat dan beberapa lembaga sosial dalam program ini, hal ini dapat dilihat dengan para petugas yang berjaga di Pos Sahabat Anak yang terdiri dari Tokoh Masyarakat (RT), anggota TKSK Kota Serang, dan Satpol PP Kota Serang. Dalam pelaksanaanya disetiap pos di tempati oleh masing-masing empat orang petugas disetiap Pos Sahabat Anak. Pembangunan Pos Sahabat Anak ini dimaksudkan untuk mengawasi setiap aktivitas dan kegiatan anak jalanan di kota Serang, dengan melakukan tindakan langsung berupa penjaringan, pendekatan dan pendataan kepada setiap anak jalanan yang terlihat melakukan aktivitas di jalanan Kota Serang, setiap anak jalanan yang terjaring akan di data untuk di evaluasi oleh dinas Sosial Kota Serang dan Provinsi Banten. Untuk setiap anak jaanan yang berasal dari Kota Serang akan di Kembalikan kepada keluarga / walinya, sedangkan untuk anak yang sudah tidak memiliki orang tua / wali akan di tawarkan untuk menjalani hidup di panti asuhan / pondok pesantren, dan jika adapun anak jalanan yang bukan berasal dari kota Serang akan di data di dinas sosial provinsi Banten untuk di kembalikan ke Kota asalnya karena tindakan dan aktivitas mereka di jalanan di anggap menggangu ketertiban umum dan keindahan kota Serang.

  Dinas sosial provinsi dan kota mengakui masih banyak kekurangan dalam program Pos Sahabat Anak ini mulai dari SDM untuk petugas yang berjaga dan pengawas yang memantau kegiatan para agen pelaksana di lapangan, Anggaran untuk gaji para petugas yang masih dalam kategori honorer dan untuk menindak lanjuti setiap anak jalanan yang terjaring operasi petugas, dan Kondisi Pos yang baik, tidak ada petugas yang berjaga di dalam pos sehingga pos yang tadinya diharapakan sebagai tempat untuk para petugas memantau setiap kegiatan dan aktivitas anak jalanan sekarang kondisinya menjadi tidak terawatt dan kumuh. Selain itu juga dalam implementasinya masih ada beberapa masalah yang membuat program Pos Sahabat Anak ini masih belum bisa di katakan optimal.

  Ada beberapa faktor yang membuat program Pos Sahabat Anak masih belum bisa dikatakan berjalan dengan optimal, diantaranya: Pertama, masih banyaknya jumlah anak jalanan di Kota Serang, hal ini dilihat dari jumlah anak jalanan yang ada di antara Kota/Kabupaten yang ada di Provinsi

  Banten. Jumlah anak jalanan di Kota Serang masih menempati urutan pertama pada Tahun 2014 dengan jumlah 309 anak jalanan, jumlah ini paling terbesar dari setiap masing masing Kota/Kabupaten di Provinsi Banten pada Tahun 2014. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa masalah anak jalanan di Kota Serang sudah semakin memprihatinkan.

  Tabel 1.1

Jumlah Anak Jalanan Menurut Kabupaten/Kota

di Provinsi Banten (jiwa), Tahun 2012 - 2014

  

Kabupaten/Kota 2012 2013 2014

Kabupaten / Regency

  1. Pandeglang

  8

  33

  19

  2. Lebak 212 212

  47

  3. Tangerang 34 146 131

  4. Serang

  42 3 201

  5. Tangerang 110 109

  49

  6. Cilegon 120

  34

  37

  7. Serang 192 393 309

  8. Tangerang Selatan 163 146

  96 Sumber : Dinas Sosial Provinsi Banten, 2015 Dari Tabel 1.1 di atas dapat dilihat pada Tahun 2012 Kota Serang menempati urutan kedua setelah Kabupaten Lebak dengan jumlah anak jalanan 192 Jiwa. Pada

  Tahun 2013 Kota Serang menempati urutan pertama dengan jumlah anak jalanan 393 Jiwa. Dan pada tahun 2014 Kota Serang menempati urutan pertama dengan jumlah anak jalanan 309 Jiwa. Selama 3 tahun berturut-turut jumlah anak jalanan di Kota Serang mengalami Fluktuatif dengan jumlah anak jalanan terbanyak pada Tahun 2013 dan terkecil pada Tahun 2012. Berdasarkan tabel 1.1 di atas menjadi dasar pertimbangan penelitian menjadikan Kota Serang sebagai objek penelitian, diantaranya adalah Kota Serang menduduki peringkat pertama dalam jumlah anak jalanan di antara kota-kota lain yang ada di Provinsi Banten pada satu tahun terakhir.

  Kedua, menurut hasil wawancara dengan Bapak Hasanudin S.pd.I selaku petugas Pos Sahabat Anak di Alun-alun Timur Kota Serang, tidak adanya petugas yang berjaga di Pos Sahabat Anak. Hal ini terjadi dikarenakan masih kurang efektifnya lokasi pos sahabat anak yang di bangun untuk di tempati oleh empat petugas dalam satu pos, dan masih kurangnya fasilitas yang memadai di dalam pos sehingga rata-rata petugas mengawasi dari daerah sekitar pos seperti di warung- warung atau tempat tempat lain untuk mengawasi aktivitas anak jalanan, dan tidak jarang juga petugas memiih untuk berkeliling di sekitar area yang menurut mereka

Tabel 1.2 Daftar Nama-Nama Petugas Pos Sahabat Anak Di Kota Serang

  No Nama Tempat Tugas Pos Sahabat Anak Jabatan

  Nita Rusdamayanti,

  1 Kebon Jahe Kota Serang Sakti Peksos S.Si

  Tokoh

  2 Wahyu Sukinta Kebon Jahe Kota Serang Masyarakat (RT) Tokoh

  3 Agus Dini R Kebon Jahe Kota Serang Masyarakat SATPOL PP

  4 Budi Setiawan Kebon Jahe Kota Serang Kota Serang SATPOL PP

  5 Holis Alun-alun Timur Kota Serang Kota Serang Tokoh

  6 Jupri Alun-alun Timur Kota Serang Masyarakat