STRATEGI PEMERINTAH KOTA CILEGON MENUJU CILEGON SMART CITY

  

STRATEGI PEMERINTAH KOTA CILEGON

MENUJU CILEGON SMART CITY

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada

  

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh

Murni Agustini

  

6661130966

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG

  

2017

  

Maka Sesungguhnya bersama kesulitan ada

kemudahan.

  

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.

  

Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu

urusan),

tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).

Dan hanya kepada Tuhanmu lah engkau berharap.”

(Q.S. Al-Insyirah, 6-8)

  “Niat adalah Awalan Terbaik” – Murni Agustini Skripsi ini Ku Persembahkan Ter-untuk Kedua Orangtua Ku Tercinta,

  Bapak Safrudin dan Ibu Muhayah Serta Adikku Tercinta Putri Reno Desiana Sari, Yang telah memberikan Doa dan Motivasi Kepada Penulis Setiap Waktu

  

ABSTRAK

Murni Agustini. NIM. 6661130966. Skripsi. 2017. Strategi Pemerintah Kota

Cilegon Menuju Smart City. Program Studi Ilmu Administrasi Negara.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Dosen Pembimbing I: Riswanda, Ph.D, Dosen Pembimbing II: Anis Fuad,

M.Si

  Belum adanya blueprint atau disebut kerangka pedoman pembentukan kota cilegon smart city menjadi salah satu indikasi permasalahan dalam menerapkan smart city. Untuk menanggapi hal tersebut, pemerintah kota cilegon yang dalam hal ini diwakili oleh Dinas terkait yaitu Dinas Komunikasi dan Informatika, Sandi dan Statistik sedang membedah makna dari visi-misi dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Cilegon periode 2016-2021. Didirikannya Dinas Komunikasi dan Informatika, Sandi dan Statistik ini sendiri bertujuan untuk membangun ekosistem Smart City berbasis Teknologi, Informasi & Komunikasi. Karena konsep pembangunan kota cilgon menuju smart city yang belum jelas, maka hal tersebut menarik peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi apa yang dilakukan oleh pemerintah kota cilegon menuju smart city. Teori yang digunakan yaitu strategi menurut Pearce and Robbins (2011) dan indikator smart city menurut pratama (2016) yang meliputi: smart economy, smart people, smart governance,

  

smart mobility, smart environment & smart living. Metode yang digunakan yaitu

  Kualitatif-Eksploratif. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini yaitu diskominfo, Bappeda dan beberapa SKPD di Kota Cilegon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperlukan strategi yang terintegrasi antara SKPD satu dan SKPD lainnya, dalam ruang lingkup pemerintah kota cilegon. Saran dalam penelitian ini yaitu diperlukan partisipasi dari masyarakat dan Non Government Organization (NGO) untuk sama-sama mendukung program prioritas cilegon smart city.

  Kata Kunci: Strategi, Smart City (Kota Cerdas)

  

ABSTRACT

Murni Agustini. NIM. 6661130966. Essay. Government Strategy of Cilegon City

Towards Smart City. 2017. Program Study of Public Administration. Faculty of

Social and Political Science. University of Sultan Ageng Tirtayasa. Advisor I:

Riswanda, Ph.D., Advisor II: Anis Fuad, M.Si

No blueprint either that can be called (blueprint) framework cilegon smart city.

  

One of the problems ini implementing smart city. About inturn, it with respect to

this, the government of Cilegon City which in this case is represented by the

relevant authorities, namely the information and communication service, code

and statistic were being by the vision, mission and medium term development plan

2016-2021 cilegon. The establishment of the service is about building smart city

ecosystem-based Technology, Information and Communications. Because the

concept of the development cilegon towards smarcity is not yet clear, it does

attract researchers to conduct further research. The purpose of this research was

to determine strategy us undertaken by the cilegon municipality regarding smart

city. The theory used is the strategic by Pearce and Robbins (2011) together with

indicators of Smart City by Pratama (2016) which are smart economy; smart

people; smart governance; smart mobility; smart environment and smart living.

The method usedis qualitative-explorative. Data collection techniques are direct

observation, indepth interview and documentation study. Informants in this study

are, the information and communication service, code and statistic Cilegon

Development Planning Board, many public sector in Cilegon. The results showed

that an integrated strategy was needed between one public sector and other sector

that., community participations as well as those represented by NGO’s are vital in

the terms of supporting Smart City in Cilegon.

  Keywords: Strategy, Smart City

KATA PENGANTAR

  Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkat, rahmat dan hidayah-Nya yang selalu diberikan kepada kita semua, termasuk pada nikmat Iman, Islam dan sehat wal’afiat. Atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya pula, maka peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini.

  Penyusunan penelitian skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang berjudul penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu: “Strategi Pemerintah Kota Cilegon menuju Cilegon Smart City” penyusunan penelitian skripsi ini tidak akan selesai dengan baik, tentunya tidak terlepas dari banyak bantuan dari para pihak yang selalu membimbing serta mendukung peneliti secara moril maupun materiil. Maka pada kesempatan yang luar biasa ini, peneliti ingin menyampaikan ungkapan terima kasih yang tak terhingga kepada beberapa pihak, yaiu sebagai berikut:

  1. Prof. Dr.Ir. Soleh Hidayat, M.Sc sebagai Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

  2. Dr. Agus Sjafari, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

  3. Rahmawati, S.Sos., M.Si Sebagai Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  4. Iman Nurokhman, S.Ikom., M.Ikom, Sebagai Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

  5. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si, Sebagai Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

  6. Listyaningsih, M.Si selaku Program Studi Ilmu Administrasi Negara dan selaku Pembimbing Akademik dari Peneliti

  7. Riswanda, Ph.D selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara dan selaku Pembimbing I Skripsi dari Peneliti yang sudah banyak sekali memberikan bimbingan dan arahan, serta ilmu dan sarannya yang sangat membentu peneliti sejak awal hingga terselesaikannya proposal skripsi ini dengan baik.

  8. Anis Fuad, M.Si selaku Pembimbing II Skripsi dari Peneliti yang sudah membantu dan memberikan banyak waktu, saran dan masukan kepada peneliti.

  9. Semua Dosen dan Staff Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama perkuliahan dan membantu kegiatan administrasi di Program Studi Ilmu Administrasi Negara.

  10. Bapak Drs. Didin S. Maulana sebagai Sekretaris Dinas Komunikasi, Informatika, Sandi dan Statistik Kota Cilegon yang sudah meluangkan waktunya untuk membantu peneliti menemui informan-informan terkait penelitian.

  11. Bapak Adi Tri Prasetyo Kepala Seksi Pelayanan E-government Dinas Komunikasi, Informatika, Sandi dan Statistik Kota Cilegon Kota Cilegon yang sudah memberikan waktunya untuk berdiskusi dengan peneliti.

  12. Bapak ibu yang berada di lingkungan Dinas Komunikasi, Informatika, Sandi dan Statistik Kota Cilegon Kota Cilegon yang sudah memberikan dukungan dan saran kepada peneliti.

  13. Ayah dan ibu yang selalu memberikan dukungan secara moril dan materiil serta doa yang tidak pernah henti untuk kesuksesan anak-anaknya dimasa depan. Mohon maaf apabila selama ini belum bisa memberikan yang terbaik dan belum bisa membalas segala kebaikan ibu dan bapak.

  14. Adikku ( Putri Reno Desiana Sari) yang selalu mengerti terhadap kesibukan kakaknya.

  15. Sahabat seperjuangan “The Alimun” yang setia dalam suka dan duka menemani sejak awal masuk kelas B Program Studi Ilmu Administrasi Negara 2013 sampai saat ini.

  16. Teman - teman kelas B yang selalu mendukung dan mendoakan yang terbaik selama ini.

  17. Teman kantor Teh Dian Dwi Saputri dan Teh Shifana Mardhatillah, The Yuli , Pak Anas yang sudah mendukung peneliti baik suka dan duka.

  18. Sahabat Terdekat Juwan Sanjaya yang sudah memberikan dukungan dan motivasi setiap saat dan setiap waktu.

  19. Bapak “Zahra Fotocopy” dkk yang sudah membantu peneliti untuk pencetakan skripsi ini.

  20. Serta tidak lupa peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh informan penelitian yang sudah menyempatkan waktu untuk diajak berdiskusi oleh peneliti. Akhirnya peneliti mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga dengan selesainya penyusunan penelitian skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan penelitian skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan maka, kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan penulisan penelitian skripsi ini. Peneliti berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat, khususnya bagi peneliti sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya.

  Serang, April 2017 Murni Agustini

  NIM. 6661130966

  DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT

KATA PENGANTAR………………………………………………... i

DAFTAR ISI………………………………………………................. v

DAFTAR TABEL………………………………………………......... ix

DAFTAR GAMBAR………………………………………………..... x

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………….. 1

  1.2 Identifikasi Masalah………………………………………………… 10 1.3 Batasan Masalah………………………………………………….....

  10

  1.4 Rumusan Masalah…………………………………………………... 11 1.5Tujuan Penelitian…………………………………………………......

  11 1.6 Manfaat Penelitian…………………………………………………..

  11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

  ASUMSI DASAR PENELITIAN

  2.1 Tinjauan Pustaka…………………………………………………..... 13

  2.1.1 Pengertian Manajemen Strategi…………………………………

  13

  2.1.1.1 Pendekatan dalam Manajemen Strategi…………………….. 16

  2.1.1.2 Proses Manajemen Strategi…………………………………. 18

  2.1.2 Analisis SOAR…………………………………………………

  29

  2.1.3 Konsep e-Governance (IT Governance) ………………………

  35

  2.1.4 Konsep Smart City……………………………………………... 38 2.1.4.1 Smart Economy……………………………………………..

  41

  2.1.4.2 Smart People………………………………………………... 42 2.1.4.3 Smart Governance…………………………………………..

  43

  2.1.4.4 Smart Mobility……………………………………………… 45

  2.1.4.5 Smart Environment…………………………………………. 46 2.1.4.6 Smart Living………………………………………………...

  47

  2.2 Penelitian Terdahulu………………………………………………... 53 2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian……………………………………..

  55 2.4 Asumsi Dasar…………………………………………………..........

  59 BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian…………………………………. 60

  3.2 Ruang Lingkup/ Fokus Penelitian………………………………….. 61 3.3 Lokasi Penelitian…………………………………………………...

  61

  3.4 Teknik Pengumpulan Data …………………………………………

  62

  3.4.1 Sumber Data Primer……………………………………………. 63

  3.4.2 Sumber Data Sekunder…………………………………………. 66

  3.5 Instrumen Penelitian………………………………………………... 68

  3.7 Informan Penelirian………………………………………………… 70

  3.8 Teknik Pengolahan dan Analisis Data……………………………… 73

  3.9 Uji Keabsahan Data………………………………………………… 78 3.10 Jadwal Penelitian…………………………………………………...

  80 BAB IV HASIL PENELITIAN

  4.1 Deskripsi Objek Penelitian………………….………………………. 82

  4.1.1 Gambaran Umum Keadaan Wilayah Kota Cilegon…………….. 82

  4.1.1.1 Visi dan Misi Kota Cilegon…….…………………………… 84 4.1.1.2 Keadaan Penduduk Kota Cilegon…………………………...

  85

  4.1.2 Gambaran Umum Dinas Komunikasi, Informatika, Sandi dan Statistik Kota Cilegon.………………...………………………...

  87

  4.1.2.1 Visi dan Misi Dinas Komunikasi, Informatika, Sandi dan Statistik Kota Cilegon……………………………..………..

  88

  4.1.2.2 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Komunikasi, Informatika, Sandi dan Statistik Kota Cilegon………………

  88

  4.2 Deskripsi Data………………………………………………………. 91

  4.2.1 Deskripsi Data Penelitian………………………………………

  91

  4.2.2 Data Informan……………………………………….…………. 94

  4.3 Temuan Lapangan…………………………………………………... 97

  4.3.1 Strengths (Kekuatan) …………………………………………... 97

  4.3.2 Opportunities (Peluang) ……………………………………….. 117

  4.3.3 Aspirations (Aspirasi)………………………………………… 132

  4.3.4 Results (Hasil) …………………………………………………. 146

  4.4 Pembahasan.……..…………………………………………………. 161

BAB V KESIMPULAN

  5.1 Kesimpulan……..…………………………………………………... 174

  5.2 Saran……..…………………………………………………………. 175

  

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… xi

LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Hal

  4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2015………………………………………………………………..…

  4.6 Analisis Tematik (Pengkodingan).…………………………..….….. 159

  95

  87 4.5 Informan Penelitian………………………………………………….

  86 4.4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama………………………....

  4.3 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan Tahun 2015……………………………………………………..…...

  85

  84

  1.1 Daftar Nama-nama Pegawai Dinas Komunikasi, Informatika, Sandi dan Statistik Tahun 2017…………………………………….……… 7 2.1 Matriks SOAR………...………………………………………….….

  4.1 Luas Wilayah Kota Cilegon Berdasarkan Kecamatan……………………………………………..…………….

  81

  3.3 Jadwal Penelitian……………………………………………………

  70

  2.2 Penelitian Terdahulu………………………………………….……... 53 3.2 Informan Penelitian………………………………………………….

  34

  4.7 Matriks SOAR……………………………………………..….……. 167

  DAFTAR GAMBAR Hal 2.1 Proses Tahapan Manajemen Strategi…………………………………..

  19 2.2 Proses Evaluasi dan Kontrol…………………………………………...

  28 2.3 Tahapan analisis SOAR……………………………………………….

  32 2.4 Diagram Analisis SOAR..……………………………………………..

  33 2.5 Enam Dimensi Smart City…………………………………………….

  41

  2.6 Preliminary result (Temuan Awal) ……………………………………

  57 2.7 Kerangka Pemikiran Penelitian………………………………………..

  58 3.1 Analisis Dalam Penelitian Kualitatif…………………………………..

  74

  4.1 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika, Sandi dan Statistik……………………………………………..………………….

  91

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

1.1 Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu yang paling

  mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Tuntutan gencar yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah untuk penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah sejalan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat, disamping adanya globalisasi, pola-pola lama dalam penyelenggaraan pemerintahan telah tidak sesuai lagi bagi tatanan masyarakat yang saat ini berubah. Oleh karenanya, tuntutan itu merupakan hal yang wajar dan telah seharusnya di respon pemerintah dengan melakukan perubahan yang terarah, pada terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

  Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik merupakan pedoman bagi pemerintah untuk memberlakukan prinsip-prinsip pemerintah yang baik dengan menerapkan asas keefektifan dari fungsi-fungsi pemerintah itu sendiri. Pelayanan publik yang di lakukan oleh pemerintah secara efektif dapat memperdalam kepercayaan pada pemerintahan dan administrasi publik. Pelayanan publik merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan kepada publik (masyarakat). Kegiatan pelayanan publik semata-mata didirikan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh, mulai dari pembuatan identitas dan lain sebagainya. Oleh karena itu, secara tidak langsung organisasi pemerintah yang berkedudukan sebagai pemberi pelayanan kepada masyarakat sudah selayaknya memberikan informasi serta memiliki kewajiban kepada masyarakat untuk memberikan pelayanan yang berkualitas. Penyampaian informasi dari penyelenggara pelayanan kepada masyarakat sebaiknya dalam bentuk lisan, tulisan Latin, tulisan huruf Braile, Bahasa gambar, dan/atau Bahasa local, serta disajikan secara manual atau pun secara elektronic.

  Pengembangan pelayanan publik berbasis pada teknologi informasi dan elektronik sudah banyak dikembangkan di beberapa kota di Indonesia. Seperti Bandung, Surabaya, Manado, Makassar dan lain-lain. Beberapa kota tersebut rupanya sudah lebih awal mewujudkan pengembangan teknologi. Dimana pelayanan publik saat ini sudah harus mengikuti perkembangan zaman yang semakin modern dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

  Kemajuan teknologi informasi (komputer dan telekomunikasi) terjadi sedemikian pesatnya, sehingga data, informasi dan pengetahuan dapat diciptakan dengan teramat sangat cepat dan dapat segera disebarkan ke seluruh lapisan masyarakat di berbagai belahan dunia dalam hitungan detik. Perkembangan teknologi dan komunikasi pada masa sekarang telah mengubah sebagian pola aktivitas masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Seperti halnya dengan pelayanan publik. Hal ini berarti bahwa setiap individu di berbagai negara didunia dapat saling berkomunikasi serta mendapatkan informasi secara langsung kepada siapapun yang dikehendaki tanpa dibutuhkan perantara (mediasi) apapun. Kegiatan komunikasi ini bisa dimanfaatkan oleh berbagai pihak seperti pemerintah, swasta, dan masyarakat luas.

  Setiap negara/kota pasti memiliki permasalahan yang terus bertambah dalam penataan ruangnya seiring waktu berjalan. Tidak jarang permasalahan yang muncul diakibatkan oleh pembangunan negara/kota itu sendiri. Untuk dapat mencegah hal tersebut dibutuhkan manajemen kota melalui pendekatan konsep perencanaan yang berkelanjutan. Dan saat ini sedang berkembang konsep kota cerdas, dimana kota-kota besar di Indonesia sudah mulai menerapkan konsep tersebut, namun masih belum mencapai seutuhnya. Salah satu dimensi terpenting dari kota cerdas adalah bahwa kota saat ini seharusnya memberikan pelayanan yang menggunakan teknologi terkini dan membangun infrastruktur yang pintar, sehingga dapat memberikan pelayanan yang efektif dan murah kepada seluruh masyarakat yang tinggal di kota. Kota cerdas merupakan kota yang mampu menggunakan sumber daya manusia (SDM), modal sosial, dan infrastruktur telekomunikasi modern untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kualitas kehidupan yang tinggi, dengan manajemen sumber daya yang bijaksana melalui pemerintahan berbasis partisipasi masyarakat.

  Di Indonesia sendiri sudah ada model yang diciptakan untuk penerapan kota cerdas atau smart city yaitu Garuda Smart City Model. Di Indonesia juga ada beberapa kota yang sudah mengimplementasikan Smart City. Sebagai contoh,

  

Smart City kota Makassar yang mengelola e-Kelurahan untuk mendukung

  pelayanan di Kelurahan Karampuang Kecamatan Panakkukang yang termasuk

  

Smart Society yang mengedepankan kearifan lokal. Serta Kota Surabaya, sebagai

  kota yang memenangkan predikat Smart City Awards 2011 dengan memenangkan tiga kategori dari empat kategori yaitu Smart Governance, smart Living dan Smart

  

Environment. Smart Governance meliputi partisipasi masyarakat dalam

  pengambilan keputusan, layanan publik, serta transparansi pemerintah. Smart

  

Living melingkupi fasilitas pendidikan, pariwisata, transportasi, serta infrastruktur

  lainnya yang berbasis TIK, sedangkan yang terakhir Smart Environment, melingkupi pengelolaaan sumberdaya dan lingkungan yang berkelanjutan dengan basis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Begitu juga Kota Manado yang meng-implementasikan Smart City di Bidang Pariwisata melalui pengenalan potensi pariwisata (alam, budaya, kuliner, sejarah) ke seluruh Indonesia dan dunia melalui jaringan internet.

  Di Provinsi Banten, sudah banyak yang menerapkan konsep Smart City, seperti Kota Tengerang Selatan yang sudah menerapkan Smart City dengan konsep pembangunan teknologi, Sumber: Tempo.com , begitupun Kota Tangerang yang lebih dulu menerapkan konsep Kota Pintar dengan konsep kecanggihan infrastruktur teknologi (sumber:tangerangkota.go.id). Sedangkan Kota Cilegon merupakan Kota yang baru 1 (satu) tahun merintis Smart City. Kota Cilegon atau biasa disebut Kota Industri saat ini baru merintis Smart City dan sebagai realisasi dari Undang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Kota Cilegon memperoleh penghargaan KABTA (Kabupaten/Kota) Web Award sebagai Website Terfavorit Pilihan Netizen pada tahun 2015 (Sumber: Beritasatu.com) dan penghargaan inovasi Pelayanan Publik mengenai Inovasi Pengelolaan Pelayanan Pajak di Tahun 2014. Hal tersebut merupakan motivasi untuk Kota Cilegon agar lebih meningkatkan pelaksanaan

  

public service yang lebih baik lagi. Dari hal tersebut pula Kota Cilegon merintis

  

Smart City untuk mendukung berbagai kegiatan pengembangan Sumber Daya

Manusia di Bidang Teknologi Informasi.

  Pada awalnya, smart city di kota cilegon ada di bawah kewenangan dari UPT e-government yang berada di bawah naungan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Cilegon. Namun, saat awal tahun 2017, UPT E-government sudah berbeda Struktur Organisasinya, untuk saat ini sudah berada dibawah kewenangan Dinas Komunikasi, Informatika, Sandi dan Statistik di Kota Cilegon. Dimana terdapat Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang membawahi Pelayanan E-Government. Jadi secara excisting kewenangan untuk menuju Smart City sudah semakin terbuka lebar untuk Kota Cilegon.

  Sesuai dengan Peraturan Walikota Kota Cilegon No.68 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Komunikasi, Informatika, Sandi dan Statistik. pengelolaan dan pengembangan E-Government di lingkungan Pemerintah Kota Cilegon salah satunya yaitu penyelenggaraan pengelolaan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung proses kota menuju Smart and Digital City.

  Dimana didalamnya terdapat Tugas dan Fungsi Organisasi untuk menyelenggarakan ekosistem Teknologi Informasi dan Komunikasi Smart City.

  Transformasi menuju penataan pemerintahan yang berbasis elektronik ini tidaklah mudah, secara garis besar beberapa tahapan yang perlu dilakukan diantaranya, pengembangan sarana infastruktur teknologi informasi dan komunikasi, pembentukan karakter budaya dan kerja pemerintahan yang berbasis elektronik, dan pengembangan penerapan electronic government melalui government business, government to employee, dan government citizen. (Sumber :http://www.satubanten.com/index.php/news/banten-news/item/1039-bappeda- cilegon-adakan-pelatihan-manajemen-pengelolaan-sumber-daya-teknologi- informasi)

  Smart City di dukung dengan adanya pelaksanaan e-Governance. E-

Governance dapat dipahami sebagai kinerja pemerintahan melalui media

  elektronik untuk memfasilitasi proses pelayanan publik yang efisien, cepat dan transparan dalam menyebarluaskan informasi kepada publik dan lembaga lainnya untuk melakukan kegiatan administrasi pemerintahan. Dimana konteks e-

  

governance ini merupakan bentuk interaksi antara pemberi informasi (pemerintah)

  dengan penerima informasi (publik), dan juga berlaku sebaliknya. Hal ini dilakukan agar bukan hanya publik saja yang menerima informasi dari pemerintah, melainkan pemerintah harus menerima informasi berdasarkan keadaan real dilapangan.

  Sebagai irisan dari sistem e-governance, sistem manajemen pemerintah selama ini merupakan sistem hierarki kewenangan dengan lini yang panjang.

  Untuk memuaskan kebutuhan masyarakat yang semakin beraneka ragam dimasa yang akan mendatang, maka pemerintah harus mengembangkan sistem manajemen modern dengan organisasi yang terintegrasi sehingga dapat memperpendek lini pengambilan keputusan serta memperluas rentang kendali oleh pemerintah itu sendiri. Maka upaya yang harus dilakukan pemerintah untuk me-minimalisir biaya dan waktu yang dikeluarkan salah satu caranya yaitu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi atau yang populer disebut e- Government.

  Setelah peneliti melakukan observasi dan wawancara awal, ada beberapa temuan awal yang peneliti temui setelah diadakannya konsep Smart City di Kota Cilegon. Adapun beberapa temuan yang ditemukan mengenai Smart City di Kota Cilegon yang peneliti amati diantaranya adalah sebagai berikut:

  Pertama, Sumber Daya yang seharusnya menjadi faktor penunjang

  terwujudnya Smart City terhitung masih kurang, Karena dalam hal ini Dinas Komunikasi, Informasi Sandi dan Statistik terhitung masih baru, jadi masih terdapat 3 bidang dan 2 sub bagian, sedangkan untuk menunjang diterapkannya

  Smart City harus di butuhkan pegawai yang mumpuni di bidangnya. Berikut

  adalah data Sumber Daya yang terdapat di Dinas Komunikasi, Informasi, Sandi dan Statistik.

Tabel 1.1 Daftar Nama-nama Pegawai Dinas Komunikasi, Informatika, Sandi dan Statistik Tahun 2017 No Nama Jabatan

  1 Drs. Didin S. Maulana MM Sekretaris

  2 Drs. R. Benny Benyamin, M.Si Kabid Pengelolaan Teknologi Informasi

  3 Sakri Jasiman, S.Sos Kabid Sandi dan Statistik

  4 Atikoh, S.Ag, M.Si Kabid. Pengelolaan Informasi dan komunikasi

  5 Lina Rahman, S.Pd, M.Si Kasubag umum kepegawaian

  No Nama Jabatan

  17 Tb. Harun, S.IP Jabatan Fungsional Umum

  25 Nur Dewi Haryani, SH Bendahara

  24 Sofyan, S.Sos Jabatan Fungsional Umum

  23 Wahyu Annas, S.I.Kom Jabatan Fungsional Umum

  22 Silvi Mulyani, SE Jabatan Fungsional Umum

  21 Nurjanah, SE Jabatan Fungsional Umum

  20 Saiful Hidayat Jabatan Fungsional Umum

  19 Pipit Baenudin Jabatan Fungsional Umum

  18 Riki Hamdani, SE Jabatan Fungsional Umum

  16 Elin Yuliana Susila SP Ka TU Radio

  6 Drs. Melly delia, M.Si Kasubag program evaluasi dan keuangan

  15 Rina Fatwa Aulia S.Sos, MM Ka UPT Radio

  14 Herylian, S.Kom MM Kasie statistik

  13 Soni Murhan, SE, MM Kasie penyelenggaraan sandi

  12 Tatang Saputra Kasie aplikasi telematika

  11 H. Mufti, ST, MM Kasie infrastruktur jaringan telematika

  10 Adi Tri Prasetyo, S.IP, M.Si Kasie layanan egovernment

  9 Samsul Arif, S.Kom Kasie kerjasama media massa

  8 Saripudin Kasie pelayanan informasi publik

  7 Asep Koswara, S.Sos.I, M.Si Kasie desiminasi informasi publik

  26 Titin Mardiana, S.Kom Jabatan Fungsional Umum

  No Nama Jabatan

  27 Juhri Jabatan Fungsional Umum

  28 Efriawan, S.Sos Jabatan Fungsional Umum

  29 Wawan Irwansyah Jabatan Fungsional Umum

  30 Asep Rukmana Operator Simda

  Sumber : Dinas Komunikasi, Informatika, Sandi dan Statistik Tahun 2017 Kedua, kurang tersedianya layanan informasi publik secara terpusat

  melalui PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi), hal ini di tandai dengan masih sedikitnya aplikasi yang menyajikan informasi dan pelayanan kepada masyarakat. Misalnya seperti Layanan informasi pariwisata yang belum tersedia. Begitupun juga dengan layanan Digital Library yang belum sempurna karena dari Pihak Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Cilegon belum siap menyediakan beberapa buku online untuk di konsumsi oleh masyarakat Sumber: Wawancara dengan Kasie. Pelayanan E-government Tanggal 23 Januari 2017.

  Ketiga, berkenaan dengan RPJMD Tahun 2016-2021 dari Kota Cilegon

  dimana salah satunya perwujudan Smart City yaitu belum adanya parameter ukuran keberhasilan yang terperinci terkait apa yang disebut “Smart City” yang dimana hal tersebut dimanfaatkan untuk menyusun dan dijadikan pedoman bagaimana sebuah kota akan dijadikan sebuah kota pintar yang marak diperbincangkan. Menurut hasil wawancara dengan kasie. Pelayanan e- government Kota Cilegon, beliau memberikan penjelasan bahwa, Kota Cilegon

  Surabaya belum memiliki parameter keberhasilan sebuah kota untuk menjadi

  

Smart City, tapi perlahan ia berhasil menjadikan Kota Surabaya menjadi Surabaya

Smart City. Jadi sementara Kota Cilegon hanya mengacu pada Peraturan Walikota

  No. 68 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Komunikasi, Informatika, Sandi, dan Statistik.dan Peraturan Walikota No. 106 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik di Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon.

  Sumber : Wawancara dengan Kasie Pelayanan E-Government pada Tanggal 23 Januari 2017.

  Mengingat belum ada konsep yang jelas dan konsisten mengenai Smart

  

City yang dilakukan Kota Cilegon ini menjadi menarik peneliti untuk menyusun

  penelitian dengan judul “Strategi Pemerintah Kota Cilegon Menuju Cilegon Smart

  CityIdentifikasi Masalah

  1.2

  1. Sumber Daya Manusia sebagai sistem pendukung pengembangan

  Smart City masih kurang;

  2. Kurang tersedianya layanan informasi publik secara terpusat melalui PPID;

  3. Belum adanya parameter ukuran keberhasilan (blue print) yang terperinci terkait apa yang disebut “Smart City”.

  1.3 Batasan Masalah

  Dari uraian-uraian yang ada dalam latar belakang dan identifikasi masalah peneliti mempunyai keterbatasan kemampuan dan berfikir secara menyeluruh, maka dengan itu peneliti mencoba membatasi penelitiannya yang ada dalam identifikasi masalah. Maka peneliti akan membatasi ruang lingkup kajian dengan memfokuskan perhatian mengenai: “Strategi Pemerintah Kota Cilegon Menuju Cilegon Smart City”.

  Rumusan Masalah

  1.4 Berdasarkan pada studi pendahuluan dimuka dan dengan memperhatikan

  fokus penelitian yang telah disebutkan dalam batasan masalah, maka hal yang menjadi kajian peneliti, yaitu: “Bagaimana Strategi Pemerintah Kota Cilegon

  Menuju Cilegon Smart City”. Tujuan Penelitian

  1.5 Setiap penelitian apapun tentu akan memiliki suatu tujuan dari penelitian

  tersebut. Hal ini sangat perlu untuk bisa menjadikan acuan bagi setiap kegiatan penelitian yang akan dilakukan. Karena tujuan merupakan tolak ukur dan menjadi target dari kegiatan penelitian tersebut. Tanpa itu semua maka apa yang akan dilakukan akan menjadi sia-sia. Maksud dan tujuan penelitian tersebut antara lain yaitu: “Untuk mengetahui Strategi Pemerintah Kota Cilegon Menuju Smart

  City ”.

1.6 Manfaat Penelitian

  Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan praktis.

  1. Manfaat Teoritis

  a. Pengembangan Ilmu Administrasi Negara Penelitian ini diharapkan peneliti dapat mengaplikasikan materi-materi pengajaran mengenai strategi apa saja yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka memajukan sebuah kota ataupun daerah dan bermanfaat untuk digunakan dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan Ilmu Administrasi Negara.

  b. Penelitian lebih lanjut Hasil dari penelitian ini di harapkan semoga dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut dengan topik yang sama.

  2. Manfaat Praktis

  a. Peneliti, yakni untuk mengembangkan kemampuan dan penguasaan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara

  b. Bagi pembaca, dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang berkaitan dengan Strategi Pemerintah Kota dalam Menuju Smart City di Kota Cilegon.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka

  Pada bab ini peneliti akan menggunakan beberapa teori yang mendukung masalah dalam penelitian ini, di mana berfungsi untuk menjelaskan dan menjadi panduan dalam penelitian. Penelitian mengenai Strategi Kota Cilegon Menuju

  

Smart City akan dikaji dengan beberapa teori dalam ruang lingkup Administrasi

  Negara untuk mendukung masalah penelitian diantaranya yaitu: Manajemen Strategi, Analisis SOAR, Konsep e-Governance, Konsep Smart City serta untuk melengkapi peneliti lampirkan penelitian terdahulu sebagai bahan kajian dalam penelitian ini.

2.1.1 Pengertian Manajemen Strategi