AUDIT KOMUNIKASI PROGRAM KAMPANYE “EARTH HOUR” WORLD WILDLIFE FUND FOR NATURE INDONESIA - FISIP Untirta Repository

  AUDIT KOMUNIKASI PROGRAM KAMPANYE “EARTH HOUR” WORLD WILDLIFE FUND FOR NATURE

INDONESIA SKRIPSI

  Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi

  Program Studi Ilmu Komunikasi

  Oleh :

  EMILIYA JOHARI NIM.6662120263

KONSENTRASI HUMAS PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

MOTO DAN PERSEMBAHAN

  

Pla n yo ur wo rk fo r to d a y a nd e ve ry d a y, the n wo rk

yo ur p la n.

  • Ma rg a re th Tha tc he r-

  

It is o ur c ho ic e s... tha t sho w wha t we truly a re , fa r

mo re tha n o ur a b ilitie s

  • - J.K Ro wling -

  

C ry. Fo rg ive . Le a rn. Mo ve o n. Le t yo ur te a rs wa te r

the se e d s o f yo ur future ha p p ine ss

  • - Ste ve Ma ra b o li-

  Be rsa ma o ra ng -o ra ng te rsa ya ng ,b e se rta

iring a n d o a , ke sulita n a ka n te rle wa ti d e ng a n

mud a h

  • - E.70-

  Skripsi Ini Kupersembahkan Untuk

Ba p a k.Ma ma .Luthfi.Fa riz.Ke lua rg a .Sa ha b a t.Ad a m

  

ABSTRAK

Emiliya Johari.NIM.6662120263.Skripsi. Audit Komunikasi Program

Kampanye Earth Hour World Wildlife Fund for Nature- Indonesia.

Pembimbing I : Uliviana Restu H., S.Sos., M.Ikom dan Pembimbing II : Andin

Nesia, S.IK., M.Ikom

  Penggunaan energi listrik yang berlebihan merupakan hal yang melatarbelakangi terbentuknya program kampanye

  Earth Hour, World Wildlife Fund for Nature

  Indonesia. Program yang diteliti,program yang berjalan dalam kurun 2015 hingga 2016 selama satu tahun. Program kampanye ini memiliki tujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai penghematan penggunaan energi listrik. Namun berdasarkan data dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), pada tahun 2013 dan 2014 tidak ada perubahan yang signifikan dari penggunaan energi listrik. Untuk itu perlu dilakukan proses evaluasi yang disebut audit komunikasi. Audit komunikasi adalah alat evaluasi untuk program jangka panjang dengan menunjukan kekuatan dan kelemahan yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program kampanye

  Earth Hour WWF-Indonesia, dengan

  menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan tahap

  

preparation, konsep kegiatan program sudah sesuai. Sementara tahap

implementations, kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan perencanaan.

  Selanjutnya tahap

  impact ditemukan, belum sesuai dengan tujuan utama program,

  mengajak masyarakat untuk berkomitmen dalam mematikan lampu yang tidak terpakai selama satu jam. Hal ini dikarenakan banyaknya kegiatan yang mengangkat isu lingkungan diluar isu penggunaan energi listrik, berada pada satu payung dengan kampanye

  Earth Hour. Sehingga program Earth Hour dinilai perlu adanya perbaikan guna keberhasilan kampanye.

  Kata Kunci: Audit Komunikasi, Kampanye Earth Hour, WWF Indonesia.

  

ABSTRACT

Emiliya Johari.NIM.6662120263.Thesis. Communication Audit Program for

Earth Hour World Wildlife Fund for Nature Indonesia Campaign. Pembimbing

I : Uliviana Restu H., S.Sos., M.Ikom dan Pembimbing II : Andin Nesia, S.IK.,

M.Ikom

Excessive used of electrical energy is one of reason World Wildlife Fund for Nature

of Indonesia Organization established Earth Hour campaign program. The

program that be inspected is the program that has been run for a year from 2015

until 2016. The campaign program has a purpose for socialize about efficient use

of electrical power to dozen people. However based on Perusahaan Gas Negara

(PLN)’s data, on 2013 and 2014 there is no significant difference of electrical use.

Because of that we need to evaluated the program that called communication audit.

The communication audit is evaluation tool for long term program that showing the

strength and the weakness of the program. The purpose of thus research is find out

about implementation of Earth Hour campaign program WWF Indonesia, that

using qualitative method. The method of data collection that researcher use are

interview and documentation. The result of this research show that preparation

step, program activity concept is appropriated. While the implementation step show

the program activity that WWF Indonesia did is still not appropriated with

preparation step. The next step is impact, on this step found that there are not

appropriate with the program main goals, which is to persuade and commitee

people to switch off the lamp that not used for an hour. This is because there are

too much activities that raise about environment issues excluding the electrical

energy use issue, under the same roof with Earth Hour. Therefore, Earth Hour

program needed to be improve to reach the campaign goals.

  Keywords : Communication Audit, Earth Hour Campaign, WWF-Indonesia.

  

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarokatuh

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat kelulusan program studi Ilmu Komunikasi konsentrasi

  Public Relation atau Humas di

  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang dapat memba ntu perbaikan penelitian yang berjudul “Audit Komunikasi Program Kampanye

  Earth Hour World Wildlife Fund For Nature-Indonesia” ini

  sangat penulis harapkan. Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan ucapkan terima kasih atas segala dukungan, bantuan dan bimbingan dalam proses penelitian serta penyusuan skripsi ini kepada :

  1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  3. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  4. Bapak Darwis Sagita, M.Ikom selaku Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Ibu Uliviana Restu H, S.Sos, M.Ikom selaku Pembimbing I Skripsi yang telah dengan sabar membimbing dan memberikan waktu serta pemikiran selama proses bimbingan hingga terselesaikannya skripsi ini.

  6. Ibu Andin Nesia S.IK, M.Ikom selaku Pembimbing II Skripsi yang telah dengan sabar membimbing dan memberikan waktu serta pemikiran selama proses bimbingan hingga terselesaikannya skripsi ini.

  7. Bapak Iman Mukhroman, S.Sos, M.Si selaku Pembimbing Akademik penulis yang selalu memberikan nasihat dan semangat selama perkuliahan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,

  8. Bapak/ Ibu Dosen beserta Staf Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Peneliti mengucapkan terima kasih atas ilmu yang diberikan selama perkuliahan dan juga atas pelayanan adminitstrasi yang telah diberikan selama perkuliahan.

  9. Kedua Orang Tua, Bapak Janjan Djohari Atobari dan Ibu Sri Kulsum Mulyati yang mencurahkan kasih sayang, doa, motivasi, kekuatan dan dukungan yang tidak henti-henti, sehingga terselesaikannya skripsi ini

  10. Galih Aji Prasongko selaku Koordinator

  Earth Hour Indonesia yang telah meluangkan waktu untuk bertemu melakukan wawancara.

  11. Chris Rahardian selaku Wakil Koordinator

  Earth Hour Indonesia yang telah

  meluangkan waktu untuk bertemu melakukan wawancara dan menuntun peneliti dalam pengumpulan data penelitian.

  12. Robby Hardyansyah, selaku Ketua Komunitas

  Earth Hour Kota Tangerang

  yang telah meluangkan waktu untuk melakukan wawancara dan berdiskusi mengenai kampanye

  Earth Hour.

  13. Raffiudin Abroch, selaku Ketua Komunitas

  Earth Hour Kota Serang 2013-

  2015 yang telah meluangkan waktu untuk melakukan wawancara dan berdiskusi mengenai kampanye

  Earth Hour.

  14. Mahar Suwandaru, selaku Ketua Komunitas

  Earth Hour Kota Serang 2016

  yang telah meluangkan waktu untuk melakukan wawancara dan berdiskusi mengenai kampanye

  Earth Hour.

  15. World Wildlife Fund for Nature Indonesia yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam melakukan pengumpulan dan dan juga mengajak penulis untuk ikut melakukan kegiatan lingkungan.

  16. Kedua Adikku, Luthfi Darmawan dan Fariz Ghassan yang selalu memberikan hiburan ketika penulis merasa jenuh, dan juga selalu membantu ketika penulis mengalami sedikit kesulitan.

  17. Kedua Nenekku yang selalu mendoakan dan memberikan semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  18. Sepupuku, Pera Febriani, Asri Nursoparisa, Caraka Fajar Jaya, Harleyna Surya yang memberikan doa, motivasi dan ngajak jalan penulis untuk menghilangkan kejenuhan dan rasa lelah.

  19. Adam Panji Maulana yang selalu memberikan doa, motivasi, dukungan dan juga selalu menghibur penulis untuk menghilangkan kejenuhan dan rasa

  20. Keponakan-keponakan Kecilku Kira Arsyea Wiguna,Chiko, Ransi, Siti Nur Aisyah, Gia, Nazifa, Kirei, Teteh Pipi, Kaka Echa, Gisa, Dita, Vino, Rara yang selalu menghibur penulis atas tingkah lucunya.

  21. Keluarga Besar Cianjur yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang selalu mendukung penulis.

  22. Sahabat terbaik ku Erlin Pratiwiningtyas, Nabila Haidi Sauramani, Isti Ridloti, Ina Zainatun, Delvi Aprilia Sandi, Wisnu Setyo Nugroho, Akmal Brilly A, Juhendi, Bayu, Deni Saputra yang selalu mendoakan, mendukung, menasihati, mendengarkan keluh kesah, mengajak main, mengajak becandaan penulis, ILU.

  23. Sahabat Kecilku Ulfa Kharisma Putri yang selalu menemani dan mendengarkan keluh kesah, suka duka penulis

  I Miss You.

  24. Temen seperjuanganku Dian Lestari, Ratu Tusilah, Riana Belianti, Dyssa Rizki Andiani, Raudhatul Jannah yang selalu menemani dan menghibur penulis selama perkuliahan,

  Good Luck buat kalian semua.

  25. Seluruh teman Ilmu Komunikasi 2012, dan khususnya teman kelas A dan teman Humas yang telah memberikan warna-warni perkuliahan sehingga penulis mendapatkan banyak pengalaman berkesan.

  26. Keluarga Besar Primagama Cilegon, yang tidak bosan memberikan tumpangan tempat,

  Wifi ketika peneliti lelah, berdiskusi dan mendengarkan keluh kesah penulis.

  27. Komunitas menghibur dan memberikan informasi mengenai Dunia lingkungan , sehingga penulis mengetahui keadaan lingkungan.

  28. Teman KKM 128 Desa Sayar dan teman magang PT. Indonesia Power Suralaya dan PT. ASDP Indonesia Ferry (persero), khususnya Sandi Nugroho yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis, sampai bertemu kembali .

  29. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

  Dengan segala upaya dan kemampuan yang ada, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan keterbatasan pustaka, pengetahuan, serta waktu dalam melaksanakan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun penulis berusaha sebaik mungkin untuk menyajikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis dengan rendah hati memohon maaf atas kekurangan dan kelemahan yang terdapat dalam skripsi ini, penulis berharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penelitian ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua, khusunya bagi peneliti dan pihak yang berkepentingan.

  Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarokatuh.

  Cilegon, Oktober 2016 Penulis

  

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ORSINALITAS. ...................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN. ................................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN. ................................................................................ iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN. ...................................................................... iv

ABSTRAK. ............................................................................................................. v

ABSTRACT. ......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR. ........................................................................................ vii

DAFTAR ISI. ....................................................................................................... xii

DAFTAR ISI TABEL. ....................................................................................... xvi

DAFTAR ISI GAMBAR................................................................................... xvii

DAFTAR ISI DIAGRAM. ............................................................................... xviii

DAFTAR ISI LAMPIRAN. ............................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang. ..................................................................................... 1

  1.2 Rumusan Masalah. .............................................................................. 10

  1.3 Identifikasi Masalah. ........................................................................... 11

  1.4 Batasan Masalah. ................................................................................. 11

  1.5 Tujuan Penelitian................................................................................. 12

  1.6 Manfaat Penelitian............................................................................... 12

  1.6.1 Manfaat Teoritis. ..................................................................... 12

  1.6.2 Manfaat Praktis. ....................................................................... 13

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  2.1 Kajian Teoritis. ................................................................................. 14

  2.1.1 Komunikasi. ............................................................................ 14

  2.1.1.1 Komunikasi Efektif..................................................... 16

  2.1.1.2 Pesan Komunikasi. ..................................................... 18

  2.1.1.3 Komunikasi Persuasi. ................................................. 19

  2.1.1.4 Teknik Persuasi........................................................... 22

  2.1.2 Public Relations.. ..................................................................... 24

  2.1.2.1 Pengertian Public Relations. ....................................... 24

  2.1.2.2 Fungsi Public Relations. .............................................. 26

  2.1.2.3 Peran Public Relations dalam Organisasi Non Profit. ................................................................... 28

  2.1.3 Kampanye. ............................................................................... 32

  2.1.3.1 Konsep Kampanye. ..................................................... 32

  2.1.3.2 Perencanaan Kampanye Public Relations. .................. 33

  2.1.3.3 Implementasi Kampanye PR. ...................................... 36

  2.1.3.4 Jenis Kampanye. .......................................................... 39

  2.1.3.5 Faktor Penghambat Kampanye. ................................... 41

  2.1.3.6 Kampanye

  Earth Hour.. .............................................. 42

  2.1.4 Audit Komunikasi. .................................................................. 51

  2.1.4.1 Pengertian Audit Komunikasi ..................................... 51

  2.1.4.2 Tujuan Audit Komunikasi. .......................................... 53

  2.1.4.3 Prosedur Audit Komunikasi. ....................................... 56

  2.1.4.4 Linking Public Relations Planning with an Evaluation Model. ..................................................... 58

  2.2 Teori Informasi Organisasi. .............................................................. 72

  2.2.1 Budaya Organisasi. .................................................................. 76

  2.3 Kerangka Berpikir. ............................................................................ 78

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1 Metode Penelitian. .......................................................................... 95

  3.2 Paradigma Penelitian. ..................................................................... 97

  3.3 Sifat Penelitian................................................................................ 98

  3.4 Teknik Penelitian. ........................................................................... 99

  3.5 Informan Penelitian. ..................................................................... 101

  3.5.1 Subjek Penelitian................................................................. 101

  3.5.2 Objek Penelitian. ................................................................. 106

  3.5.3 Jenis Data Penelitian. .......................................................... 106

  3.6 Analisis Data. ............................................................................... 106

  3.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data. ......................................... 108

  3.8 Lokasi Penelitian. ......................................................................... 110

  3.9 Jadwal Penelitian. ......................................................................... 110

  BAB IV PEMBAHASAN

  4.1 Deskripsi Objek Penelitian. .......................................................... 111

  4.1.1 Profil

  World Wildlife Fund for Nature Indonesia. .............. 111

  4.1.1.1 Sejarah

  World Wildlife Fund for Nature

  Indonesia. ................................................................ 112

  4.1.1.2 Visi dan Misi

  World Wildlife Fund for Nature Indonesia. .................................................... 113

  4.1.1.3 Struktur Organisasi

  World Wildlife Fund for Nature Indonesia. ............................................ 114

  4.1.2 Gambaran Mengenai Program Kampanye

  Earth Hour World Wildlife Fund for Nature Indonesia. ............... 115

  4.1.2.1 Latar Belakang Program Kampanye

  Earth Hour World Wildlife Fund for Nature Indonesia. 116

  4.1.2.2 Tujuan Program Kampanye

  Earth Hour World

  4.2 Hasil Penelitian. .............................................................................. 118

  4.2.1 Ketercapaian Program Kampanye

  Earth Hour WWF

  Indonesia pada tahap proses

  Preparation. .......................... 119

  4.2.1.1 Latar Belakang Program Kampanye

  Earth Hour

  Tahun 2016. ............................................................. 120

  4.2.1.2 Tujuan Program Kampanye

  Earth Hour

  Tahun 2016. ............................................................. 123

  4.2.1.3 Rancangan Kegiatan Program Kampanye

  Earth Hour Tahun 2016. ......................................... 128

  4.2.2 Ketercapaian Program Kampanye

  Earth Hour

  WWF Indonesia pada tahap

  Implementation. ..................... 134

  4.2.2.1 Pelaksanaan Program Kampanye

  Earth Hour World Wildlife Fund for Nature Indonesia. .......... 135

  4.2.3 Ketercapaian Program Kampanye

  Earth Hour WWF

  Indonesia pada tahap

  Impact. ............................................. 158

  4.3 Pembahasan. ................................................................................... 166

  4.3.1 Evaluasi Ketercapaian Pogram Kampanye

  Earth Hour

  WWF Indonesia pada Proses

  Preparation. ........................ 172

  4.3.2 Evaluasi Ketercapaian Pogram Kampanye

  Earth Hour

  WWF Indonesia pada Proses

  Implementation. ................... 179

  4.3.3 Evaluasi Ketercapaian Pogram Kampanye

  Earth Hour

  WWF Indonesia pada Proses

  Impact. ................................. 182

  BAB V PENUTUP

  5.1 Kesimpulan. .................................................................................... 194

  5.2 Saran. ............................................................................................. 195

  5.2.1 Saran Teoritis.. .................................................................... 196

  5.2.2 Saran Praktis. ...................................................................... 196

  

DAFTAR TABEL

Halaman

  2.1 Tabel Strategi Kampanye

  Earth Hour 2016. .................................................. 50

  2.2 Tabel Penelitian Sebelumnya. ......................................................................... 87

  4.1 Tabel Tujuan Program Kampanye

  Earth Hour Indonesia. ........................... 126

  4.2 Tabel Bentuk Kegiatan Kampanye

  Earth Hour Indonesia. .......................... 137

  4.3 Tabel Jumlah Bentuk Media Kampanye yang di Publikasi. ......................... 152

  

DAFTAR GAMBAR

Halaman

  2.1 Model Evaluasi

  Linking a Public Relations with an Evaluation Model. ........ 71

  2.2 Gambar Bagan Kerangka Berpikir. ................................................................. 82

  4.1 Gambar Struktur Organisasi. ......................................................................... 114

  4.2 Gambar Video

  Teaser Earth Hour Indonesia. .............................................. 146

  4.3 Gambar Video

  Highlight Earth Hour Indonesia. .......................................... 147

  4.4 Gambar Kegiatan Kampanye Bebas Sampah oleh

  Earth Hour Surabaya .... 148

  4.5 Gambar Kegiatan Kampanye Bebas Sampah oleh

  Earth Hour Serang ........ 149

  4.6 Gambar

  Recent Post Artikel yang di Unggah pada Website Earth Hour Indonesia ..................................................................................... 150

  4.7 Gambar Pesan-pesan yang Dikirimkan Pengguna Twitter ............................ 162

  4.8 Gambar Karakter Pesan-pesan yang Dikirimkan Pengguna Twitter ............ 163

  

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

  4.1 Diagram Prsentase Pesan yang Disampaikan di Twitter............................... 154

  4.2 Diagram Demografi Jenis Kelamin yang Merespon Pesan Kampanye

  Earth Hour 2016. .......................................................................................... 157

  4.3 Diagram Demografi yang Merespon Isu

  Earth Hour 2016

  Bulan Maret. ............................................................................................. 157

  

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

  Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian. ......................................................... 202 Lampiran 2 : Surat Pernyataan Kesediaan Informan. ............................. 204 Lampiran 3 : Pedoman Wawancara. ....................................................... 208 Lampiran 4 : Hasil Wawancara. ............................................................. 212 Lampiran 5 : Lembar Bimbingan Skripsi. .............................................. 249 Lampiran 6 : Lembar Sit In Sidang Skripsi. ........................................... 254 Lampiran 7 : Foto Saat Wawancara. ...................................................... 256 Lampiran 8 : Foto Kegiatan Kampanye

  Earth Hour 2016. .................... 258

  Lampiran 9 : Dokumentasi WWF Indonesia . ........................................ 266 Lampiran 10 : Daftar Riwayat Peneliti. .................................................... 296

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Pemanasan global merupakan salah satu permasalahan di bidang lingkungan yang menjadi perhatian utama diseluruh dunia. Pemanasan global adalah kenaikan suhu permukaan bumi yang disebabkan oleh peningkatan emisi karbon dioksida dan gas-gas lain yang dikenal sebagai gas rumah kaca yang menyelimuti bumi dan memerangkap panas. Kenaikan suhu ini merubah iklim, menyebabkan berubahnya pola cuaca yang dapat menimbulkan peningkatan curah hujan yang tidak biasa, semakin ganasnya angin dan badai bahkan terjadinya bencana alam yang memakan banyak korban. Sehingga merugikan

  

1

makhluk hidup yang tinggal di bumi .

  Penyebab alamiah yang berkontribusi terhadap fluktuasi iklim, tetapi praktik industri merupakan penyumbang terbesar di balik pemanasan global.

  Tuntutan pertumbuhan populasi telah menyebabkan deforestasi, pembakaran bahan bakar fosil, dan pertanian yang meluas. Kegiatan ini semua menghasilkan gas rumah kaca di atmosfer kita - gas seperti karbondioksida, nitrogenoksida dan metana. Gas rumah kaca menahan panas dari matahari dan tidak terpantulkan kembali ke angkasa. Hal ini menyebabkan atmosfer bumi memanas, yang dikenal sebagai efek rumah kaca. Hanya dalam 200 tahun,

  2 tingkat karbondioksida di atmosfer kita telah meningkat sebesar 30% .

  Pemanasan global ini memiliki dampak yang sangat luas yang tidak hanya mempengaruhi kehidupan manusia melainkan kehidupan hewan dan juga tumbuhan. Dampak dari pemanasan global yang diketahui secara umum adalah terjadinya perubahan musim di mana musim kemarau menjadi lebih panjang sehingga menyebabkan gagal panen, krisis air bersih dan kebakaran hutan. Dampak lainnya yaitu hilangnya berbagai jenis flora dan fauna khususnya di IndRumusaonesia yang memiliki aneka ragam jenis seperti pemutihan karang.

  Pemanasan global juga memicu meningkatnya kasus penyakit tropis seperti malaria dan demam berdarah di Indonesia.

  Berdasarkan hal tersebut, banyak elemen masyarakat yang peduli terhadap permasalahan di atas. Ini di buktikan dengan maraknya persaingan kampanye yang dilakukan untuk menarik perhatian banyak orang, termasuk lembaga atau organisasi baik yang berorientasi pada profit maupun yang nonprofit.

  Persuasi secara inheren terkandung dalam kampanye. Tindakan kampanye pada prinsipnya adalah tindakan persuasi, yang mana tindakan persuasi merupakan tindakan yang sekurang-kurangnya melibatkan dua pihak, adanya tindakan mempengaruhi secara sengaja, terjadinya pertukaran pesan persuasive

  2 dan adanya kesukarelaan dalam menerima atau menolak gagasan yang

  3

  ditawarkan . Tindakan tersebut yang tujuannya bersifat mengajak dan menganjurkan perubahan pada khalayak yang menjadi sasaran. Hal tersebut sejalan dengan pendapat dari Pfau & Parrot dalam (Venus, 2009) yang

  4 .

  menyatakan “Campaign are inherently persuasive communication activities” Persuasi menurut Bettinghous (Framanik, 2013), komunikasi manusia yang dirancang untuk mempengaruhi orang lain dengan usaha mengubah keyakinan,

  5

  nilai atau sikap mereka. Contoh dari kampanye yang mempersuasi khalayaknya yaitu kampanye “Stop Kekerasan Pada Anak” , UNICEF adalah salah satu organisasi yang menjalankan kampanye tersebut, pada hari anak

6 Kampanye tersebut tidak hanya dilakukan oleh UNICEF-Indonesia sedunia”.

  melainkan organisasi lain seperti ECPAT-Indonesia yang menjalankan

  7 kampanye 25 Tahun Konveksi Hak Anak pada hari Anak Internasional .

  Kampanye merupakan kegiatan komunikasi yang terorganisir yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan khalayak sasaran dalam suatu isu yang dikampanyekan untuk merebut perhatian serta menumbuhkan persepsi yang positif terhadap suatu kegiatan dari suatu lembaga

  3 4 Antar Venus. 2009. Manajemen Kampanye. Simbiosa Rekatama Media.Bandung. hlm 30 5 Ibid., hlm 29 6 Naniek Afrila Framanik.2013. Komunikasi Persuasi.KOCIPTA Publishing.Serang.hlm.52 UNICEF-Indonesia. 2015.Artikel Kekerasan Terhadap Anak : Kini Saatnya Bertindak. Diakses pada hari Senin, 04 April 2016, pukul 20:11 WIB atau organisasi agar tercipta suatu kepercayaan dan citra yang baik dari masayarakat melalui penyampaian pesan secara intensif dengan proses komunikasi dengan waktu tertentu yang berkelanjutan. Istilah kampanye

  8

  dikenal sejak 1940-an. Menurut Roger Storey dalam (Ruslan, 2007) yaitu :

   Kampanye sebagai serangkaian kegiatan komunikasi yang terorganisasi dengan tujuan untuk menciptakan dampak tertentu sebagian besar khalayak sasaran berkelanjutan dalam periode waktu tertentu”.

  Pada organisasi nonprofit, kampanye merupakan sebuah kegiatan organisasi untuk mengenalkan identitas organisasi tersebut dalam tujuan tertentu.

  Organisasi nonprofit dalam menjalankan kegiatan kampanye dirasa lebih menarik karena tidak mengutamakan keuntungan dalam bentuk materi, sehingga pada prosesnya membutuhkan perencanaan yang terarah untuk menentukan komunikasi yang efektif guna terciptanya keberhasilan sebuah kampanye.

  Salah satu organisasi nonprofit yang menjalankan kampanye yang berhubungan dengan permasalahan pemanasan global yaitu

  World Wildlife Fund for Nature (WWF). WWF adalah organisasi konservasi independen

  terbesar di dunia dengan lebih dari 5 juta pendukung di seluruh dunia yang bekerja di lebih dari 100 negara, mendukung sekitar 1.300 proyek konservasi dan lingkungan. WWF mulai berkiprah di Indonesia pada 1962 sebagai bagian dari WWF Internasional, melakukan penelitian di Ujung Kulon untuk menyelamatkan populasi badak jawa yang nyaris punah. Saat itu hanya tersisa sekitar 20 ekor saja. Bekerjasama dengan Kementrian Kehutanan, lambat laun jumlah populasi satwa bercula satu itu meningkat hingga stabil sekitar 40-50 ekor pada survey tahun 1980an.

  Program kegiatan lainnya yang dilakukan WWF adalah

  Earth Hour,

  merupakan kampanye sosial WWF yang bergerak dibidang penyelamatan lingkungan melalui gerakan hemat energi. WWF sebagai salah satu inisiator

  Earth Hour di Sydney yang kemudian bertahun-tahun berikutnya turut serta

  dalam kampanye

  Earth Hour dengan menyebarkan kampanye ini lebih dari 70 Negara jaringan di seluruh dunia.

  Indonesia merupakan salah satu negara yang menjalankan kampanye

  Earth Hour yang mengajak lapisan masyarakat untuk berhemat energi. WWF-

  Indonesia saat ini bergiat di 27apangan, tepatnya di 17 provinsi, mulai dari Aceh hingga Papua. Didukung oleh sekitar 500 staff, WWF bekerja bersama pemerintah, masyarakat, swasta, LSM, masyarakat madani, dan publik luas. Sejak 2006 hingga 2016, WWF Indonesia didukung oleh sekitar 64 ribu supporter di dalam negeri. Dan resmi menjadi lembaga nasional berbadan

  9 hukum Yayasan pada tahun 1998 . Dari kampanye

  Earth Hour pada tahun 2008 berhasil membentuk suatu

  komunitas yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Komunitas tersebut bernama “Earth Hour” yang diusung oleh WWF untuk mengimplementasikan program

  Earth Hour agar kampanye tersebut menjadi efektif. Program

  kampanye

  Earth Hour yang merupakan kampanye inisiasi publik, menyatukan

  masyarakat dari seluruh dunia untuk merayakan komitmen gaya hidup hemat energi dengan cara mematikan lampu dan alat elektronik yang sedang tidak dipakai selama satu jam.

  Earth Hour bertujuan untuk mendorong individu,

  komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintahan yang saling berhubungan untuk menjadi bagian dari perubahan dunia yang berkelanjutan. Dimulai dengan langkah awal mematikan lampu dan alat elektronik yang tidak terpakai sebagai komitmen hemat energi untuk Bumi, dan juga merupakan momentum menampilkan kepada dunia tentang perilaku hemat energi yang sudah

  10 dilakukan .

  Menurut PLN sebagai perusahaan yang bergerak dibidang kelistrikan mengatakan dalam

  press release nya, tidak ada perubahan yang signifikan.

  Berdasarkan website milik PLN (www. pln.co.id), pada tahun 2014 Beban puncak penggunaan lisrik di Indonesia sebanyak 33.321,15 MW, meningkat 8,06% dibandingkan tahun sebelumnya. Beban puncak sistem interkoneksi Jawa Bali mencapai 23.900 MW, atau naik 5,90% dari tahun sebelumnya”.” Penjualan tenaga listrik PLN tahun 2014 sebesar 198.601,77 GWh.

  Dibandingkan dengan tahun 2013 penjualan tenaga listrik naik tersebut sebesar 11.060,75 GWh atau 5,89% terdiri dari penjualan untuk sektor industri sebesar 65.908,67 GWh, sektor rumah tangga sebesar 84.086,46 GWh, sektor komersial atau usaha sebesar 36.282,42GWh dan sektor publik atau umum sebesar 12.324,21 GWh. Jumlah pelanggan tahun 2014 mencapai 57.493.234 pelanggan. Dibandingkan dengan tahun 2013 angka ini naik sebesar 3.497.026 pelanggan atau 6,48%. Dari jumlah pelanggan seluruhnya, kelompok rumah tangga merupakan jumlah pelanggan terbesar yaitu 53.309.325 pelanggan atau

  11 .

  92,72 %” Berdasarkan data diatas, pada program kampanye

  Earth Hour yang telah

  memasuki tahun 8, tepat 19 Maret 2016, kegiatan tersebut belum berjalan efektif, sesuai dengan tujuan dan target yang diharapkan. Sehingga program tersebut dipertanyakan, apakah kegiatan tersebut, bermaksud untuk menyadarkan publik terhadap gaya hidup hemat energi atau hanya sekedar selebrasi sebagai ajang eksistensi komunitas.

  Dalam menjalankan program kampanye

  Earth Hour WWF-Indonesia,

  peran

   Public Relation menjadi penting, untuk merumuskan, perencanaan

  program kampanye dimulai dari manajemen penetapan tujuan, target sasaran kampanye, opini yang terbangun, tujuan yang terukur, kegiatan yang direncanakan, penerapan program yang telah disetujui hingga evaluasi program tersebut.

  Menurut Anne Gregory (2004:139) mendefinisikan “evaluasi adalah suatu proses untuk memantau menguji, serta merupakan analisis terhadap hasil akhir

  12

  . Evaluasi dapat dianggap sebagai dari suatu kampanye atau program” pekerjaan yang sangat membosankan dan sebaiknya dihindari karena evaluasi mempertaruhkan reputasi, sehingga kebanyakan dari praktisi PR kurang percaya diri untuk melakukan metode evaluasi.

  Kegiatan pengevaluasian yang dilakukan oleh seorang praktisi PR adalah Audit Komunikasi. Hal ini dapat dilakukan untuk meneliti secara detail proses sebuah program. Audit yang efektif membutuhkan riset yang mendalam baik mengenai hal dalam organisasi bersama seluruh staf PR yang bertanggung jawab atas komunikasi, maupun hal-hal diluar organisasi. Alasan pokok yang paling penting untuk dilaksanakan sebuah audit yaitu untuk melakukan

  re- evaluasi atas pencapaian dari sebuah program. Dengan istilah audit ini,

  menunjukan bahwa proses-proses komunikasi dapat diperiksa, dievaluasi, dan diukur secara cermat.

  Audit akan mengidentifikasi publik-publik yang penting bagi kesuksesan organisasi. Audit komuikasi mempelajari pula sikap khalayak dan menilai apakah perlu dilakukan suatu tindakan untuk memperjelas, mengkonfirmasi atau menyesuaikan sikap tersebut, selain kebutuhan informasi dari publik utama. dan mengidentifikasi akan kesenjangan komunikasi dan peluang- peluang yang belum dipergunakan, Selain itu juga mempelajari kebutuhan informasi di masa mendatang dan metode-metode komunikasi baru yang dapat digunakan. Audit juga akan menunjukkan sumber daya dan keahlian yang diperlukan untuk menjalankan program atau kampanye yang sukses, dan apakah hal-hal tersebut tersedia untuk organisasi.

  Bagaimana sebuah organisasi nirlaba mengetahui apakah komunikasi yang dibangunnya efektif? Apakah kegiatan atau program kampanye yang dilaksanakan sesuai dengan target dan tujuan yang telah disusun?. Sebagai organisasi, gerak sebuah organisasi nirlaba diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah dirancang. Pengukuran kinerja menjadi penting untuk mengetahui apakah tujuan yang diharapkan tercapai atau tidak. Oleh karena itu, program- program kampanye pada sebuah organisasi nirlaba ini penting untuk di audit, agar kampanye yang dilakukan oleh Organisasi Nirlaba akan menjadi benar- benar efektif juga bermanfaat bagi publik, sehingga kampanye tersebut akan menjadi kampanye yang tak sekedar kampanye yang diingat dan dilupakan oleh publiknya secara cepat, tanpa menghasilkan suatu dampak yang diharapkan.

  Hasil audit komunikasi dapat memberikan informasi yang berharga guna mencegah terjadinya kegagalan komunikasi dalam suatu organisasi. Dengan demikian, audit komunikasi juga dapat dimanfaatkan untuk memberikan maupun eksternal) terkait dengan berbagai aktivitas komunikasi yang telah dilakukan. Selain itu,

  output audit komunikasi juga dapat dimanfatkan bagi

  13

  peningkatan efektifitas komunikasi perusahaan . Dalam melakukan audit komunikasi, program kampanye

  Earth Hour, WWF-Indonesia sebagai

  komunikator dapat mengetahui

  preparation, implementation dan evaluation

  yang dihasilkan dari kampanye tersebut . Audit komunikasi dapat memberikan manfaat sebagai gambaran organisasi WWF-Indonesia dari perspektif

  stakeholder, baik internal maupun eksternalnya. Kekurangan-kekurangan yang

  berpotensi menjadi suatu masalah pada kegiatan kampanye tersebut, di setiap fase dapat terlihat. Sehingga, masalah dari kegiatan kampanye dapat diatasi.

  Pada penelitian ini peneliti berfokus secermat-cermatnya mencari data dan informasi langsung dari sumber-sumber utama yang terpercaya dengan berpedoman pada salah satu teori evaluasi

  Public Relations yang digunakan

  oleh peneliti yaitu

  Evaluasi Linking a Public Relation with an Evaluation Model.

1.2 Rumusan Masalah

  Dari uraian latar belakang masalah diatas maka masalahnya, peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut

  “Bagaimana

13 PRider. Sekilas Tahap-Tahap dan Teknik Audit Komunikasi.2015

  

Audit Komunikasi pada Program Kampanye “Earth HourWorld Wildlife

Fund for Nature

  (WWF) Indonesia?”

  1.3 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan rumusan masalah diatas, penyusun mengidentifikasi masalahnya dalam penelitian yang diajukan ini adalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana ketercapaian Preparation pada program Kampanye

  Earth Hour ?

  2. Bagaimana ketercapaiann Implementation dari pelaksanaan program Kampanye

  Earth Hour?

  3. Bagaimana ketercapaian Impact dari pelaksanaan Program Kampanye

  Earth Hour?

  1.4 Batasan Masalah

  Batasan Masalah dalam penelitian ini bertujuan untuk membatasi pembahasan pada pokok permasalahan penelitian saja. Ruang lingkup menentukan konsep utama dari permasalahan sehingga masalah-masalah dalam penelitian dapat dimengerti dengan mudah dan baik. Batasan Masalah penelitian sangat penting dalam mendekatkan pada pokok permasalahan yang akan dibahas. Hal ini agar tidak terjadi kerancuan ataupun kesimpangsiuran dalam menginterpretasikan hasil penelitian. Ruang lingkup penelitian dimaksudkan sebagai penegasan mengenai batasan-batasan objek. Ruang

  

Earth Hour World Wildlife Fund for Nature Indonesia selama satu tahun.

  Mengingat peneliti merupakan penelitian audit komunikasi dengan menggunakan model dari Jimm Prichitt dan Bill Shernman yang didalamnya terdapat empat fase tiga tahap, dalam hal ini, pada fase kedua yang masuk kedalam tahap

  preparation, peneliti tidak sampai kepada tahap perencanaan

budget dari program kampanye Earth Hour WWF Indonesia, hanya sebatas dari

  penetapan manajemen tujuan hingga penetapan bentuk kegiatan.

1.5 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan dari latar belakang penelitian diatas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut :

  1. Mengetahui ketercapaian preparation pada pelaksanaan program Kampanye

  Earth Hour

  2. Mengetahui ketercapaian implementation pada pelaksanaan program Kampanye

  Earth Hour

3. Mengetahui ketercapaian impact dari pelaksanaan Program Kampanye Earth Hour.

1.6 Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat penelitian dari diadakannya penelitian ini adalah :

1.6.1 Manfaat Teoritis

  1. Menjadi salah satu rekomendasi kajian ilmiah mengenai proses

  Public Relations, dimana kasus yang diteliti adalah suatu program kampanye.

  2. Memberikan sumbangan pemikiran kepada Mahasiswa program studi humas mengenai metode evaluasi yang digunakan secara profesional dan internasional.

  3. Menambah rekomendasi bagi para akademisi tentang upaya yang dilakukan oleh suatu organisasi nirlaba untuk peduli terhadap suatu isu lingkungan, yang juga bermanfaat bagi organisasi itu sendiri, sesuai dengan tujuan awal organisasi.

1.6.2 Manfaat Praktis