Laporan Keuangan Tahun 2017 TW3 SMRU PT. SMR Utama Tbk (Sept 30, 2017
PT. SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode
sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2017 dan 2016
Daftar Isi
Halaman
1.
Surat Pernyataan Direksi
2.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
3.
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
3
4.
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
5.
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
6.
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
1 -2
6 - 41
,^^^
R
ET SMR rutama Tbk
SURAT FERNYATAAN DIREKSl
DIRECTORS' SLITEMENT OF
RESPONSIBILITY O PER THE
CONSOLIDATED FIN/11VC//IL
TENTANG
TANGGruNG JAWAB ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
ST4 TEMENTS
30 SEPTEMBER 2017
SEPTEMBER 30,2017
FT SMR orAMA TBK
PT SMR urnM/I TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
AND ITS SUBSIDIARIES
Kami yang be nanda tangan di bawah jin:
Nama
A1amat Kantor
A1amat Do misili
We, the unde, .signed. '
Gani Bustan
Name
Menara Chicon Lantai 9,
n. Letjen S. Faunan Kav. 72, Jakarta 11410
n. Gunung Sahari XII70L
Qince rtdd, -ess
DOMici7e Add, 'ess
Jakarta Pusat
Nomor Telepon
(62-21) 2930 8800
Direktur Urnma Preside"! Director
Jabatan
Menyatakan bahwa:
Phone Number
Position
Sidle th@I .'
I. Kami be nanggung jawab at as penyusunan dan
I. We
penyajian laporan keuangan konsolidasian PT SMR
are
I'e$ponsible for the p, 'end, '@lion
andp, .ese"jotio" of the conso/idn!ed moneral
Utama Tbk. dan Entitas Allakiiya ("Perusahaan");
statements PT SMR Ut@in@ 76k. and its
subsidiaries ("Company '?,.
2.
Laporan keuangan konsolidasian Perilsahaan telah
disusun dan disajikan sesuai dengan Standar
Akintansi Keuangan di hidonesia;
The
Company's consolidated financial
statemen!s have been prepared and p, .esented in
accordance with Indonesia Fin@"ci@I Accounting
standards, '
3. a. Semua infonnasi daiam laporan keuangan
a. All i"formation in the Company 's
konsolidasian PerusalIaan telah dimuat secara
Iengkap dan benar;
b. Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan
tidak mengandung infonnasi atau fakta material
consolid@led financial has been disclosed in
a coinpleie and trillfyful manner,
b. The
yang tidak benar, dan tidak menghilangkan
Kami beltanggung jawab atas sistem pengendalian
4
internal Perilsahaan .
Demikian peruyataan ini dibuat dengan sebenar-benamya.
any Inco, Jeer
molerial info, matron or foets, and nor Qini!
material tryfo, mono" onacts, and
infonnasi atau fakta material; dan
4.
Company 's conso/tidied jino"cial
$10ieme"ts do not con!Qin
We are responsible/b, . the mre, '"@I cont, .o1 offhe
Company 's in tel\o1 coni, .o1 system.
The stolement letier is made nunjf'ul!V.
Jakarta, 30 Oktober2017 October 30,2017
4AEF544534809
BURUPIAH
Gani Bustan
Direktur Utama/ President Direcior
Head Omce
Menara Clticon 9th Floor
Jl. Letjen S. Parman Kav. 72
Jakarta it41.0
Tel. (622.1 2930 8835
Fax. (6221) 29308896
WWW. sinrutama. Coin
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
30 September 2017 dan 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2017
(30 September)
2016
(31 Desember)
ASET
ASET LANCAR
Kas dan bank
Investasi jangka pendek
Piutang usaha - pihak ketiga - neto
Piutang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Persediaan - bersih
Pajak dibayar di muka
Biaya dibayar di muka
Uang muka
2e,2g,2h,4
2g,2h,5
2e,2g,2h,6
1.749.233
1.503.943
18.342.163
815.861
1.510.211
17.057.771
2g,2h,7
2f,2g,2h,29
2i,2q,8
2v,17a
2k,9
2g
3.707.243
13.987.383
3.312.139
5.390.546
397.992
332.321
3.746.007
16.466.088
2.861.610
5.538.354
397.990
277.451
48.722.963
48.671.343
2g,2h,7
12.140.528
12.191.128
2l,2q,11
2n,12
2m,2o,13
2g
2q
50.393.319
27.060.364
29.650.961
55.604
179.143
59.265.502
30.368.275
29.622.710
98.176
208.038
Jumlah Aset Tidak Lancar
119.479.919
131.753.829
JUMLAH ASET
168.202.882
180.425.172
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Piutang lain-lain - Pihak ketiga
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar US$ 117.086.968 dan US$ 101.969.028
pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016
Aset tak berwujud
Aset eksplorasi dan evaluasi
Uang jaminan
Aset tidak lancar lainnya
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
INTERIM
30 September 2017 dan 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2017
(30 September)
2016
(31 Desember)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Hutang bank jangka pendek
Hutang usaha - pihak ketiga
Hutang lain-lain
Pihak ketiga
Hutang pajak
Beban masih harus dibayar
Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Hutang pembiayaan konsumen
Hutang bank jangka panjang
Hutang sewa pembiayaan
2e,2g,14,30
2e,2g,15,30
550.000
10.206.438
1.100.000
13.377.675
380.307
75.828
618.653
464.005
104.516
672.375
16.269
11.253.680
1.515.994
7.175.822
7.278.254
24.617.169
30.172.648
2g,30
2v,17e
4.251.269
7.541.308
4.251.269
9.103.485
2g,2p,19,30
2e,2g,18,30
2e,2g,2p,20,30
2r,21
24.320
58.356.521
9
1.614.295
61.594.363
371.532
1.502.509
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
71.787.722
76.823.158
JUMLAH LIABILITAS
96.404.891
106.995.806
110.469.517
25.074.870
(9.577.778)
(1.374)
(54.163.058)
110.469.517
25.074.870
(9.508.991)
(1.374)
(52.597.854)
71.802.177
73.436.168
2g,30
2v,17b
2u,16,30
2g,2p,19,30
2e,2g,18,30
2e,2g,2p,20,30
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Hutang lain-lain
Liabilitas pajak tangguhan - bersih
Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Hutang pembiayaan konsumen
Hutang bank jangka panjang
Hutang sewa pembiayaan
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham
Modal dasar 48.000.000.000 saham
pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016,
Modal ditempatkan dan disetor penuh
masing-masing 12.499.385.782
pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016,
Tambahan modal disetor - bersih
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
Selisih nilai atas transaksi dengan pihak nonpengendali
Defisit
22
1b,2t,23
2e
2c
Ekuitas neto yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
2c
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
(4.186)
(6.802)
71.797.991
73.429.366
168.202.882
180.425.172
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
INTERIM
Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2017
(Sembilan bulan)
2016
(Sembilan bulan)
PENDAPATAN
2u,24
44.781.859
28.820.436
BEBAN POKOK PENJUALAN
2u,25
(36.655.951)
(29.933.556)
8.125.908
(1.113.120)
(8.013.014)
(154.813)
(7.338.642)
7.574
(41.919)
(8.444.188)
(3.134.227)
(1.478.376)
(3.176.146)
(9.922.565)
LABA (RUGI) BRUTO
Beban umum dan administrasi
Pendapatan (beban) usaha lainnya - neto
2u,26
2u,27
RUGI USAHA
Beban keuangan
2p
RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
MANFAAT PAJAK PENGHASILAN
2v,17d
RUGI BERSIH PERIODE BERJALAN
1.575.022
(1.601.124)
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Pengukuran kembali atas imbalan pasca
Pajak penghasilan terkait
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF
PERIODE BERJALAN
899.077
(9.023.488)
51.381
(12.845)
-
(68.787)
1.318.280
(1.631.375)
(7.705.207)
(1.603.740)
2.616
(9.025.971)
2.484
JUMLAH
(1.601.124)
(9.023.488)
Rugi komprehensif periode yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
(1.633.991)
2.616
(7.707.812)
2.605
JUMLAH
(1.631.375)
(7.705.207)
(0,0001)
(0,0007)
Rugi yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
2c
Rugi per saham dasar yang dapat diatribusikan
kepada pemilik Entitas Induk
2w,28
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
INTERIM
Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Entitas Induk
Modal saham
ditempatkan
dan disetor
penuh
Saldo tanggal 31 Desember 2015
Pendapatan (rugi) komprehensif lain
periode berjalan
Tambahan
modal disetorneto
110.469.517
25.074.870
-
-
Tambahan modal disetor lainnya
Total rugi komprehensif periode berjalan
Selisih
Penjabaran
Laporan
Keuangan
Selisih
Transaksi
Kepentingan
Nonpengendali
Jumlah
(35.866.678)
Total
ekuitas Bersih
-
1.318.280
-
-
-
(9.026.064)
(9.026.064)
2.484
(9.023.581)
-
(44.892.742)
81.853.788
(6.360)
81.847.428
(52.597.854)
73.436.168
(6.802)
73.429.366
-
89.561.571
Kepentingan
Non
Pengendali
(10.116.138)
1.318.280
(8.936)
92
89.552.635
1.318.372
18.663
-
-
Saldo tanggal 30 September 2016
110.469.517
25.093.533
(8.797.858)
Saldo tanggal 31 Desember 2016
110.469.517
25.074.870
(9.508.991)
Pendapatan (rugi) komprehensif lain
periode berjalan
-
-
(68.787)
Total rugi komprehensif periode berjalan
-
-
110.469.517
25.074.870
(9.577.778)
110.469.517
25.074.870
-
(9.577.775)
(3)
Saldo tanggal 30 September 2017
Defisit
-
(1.374)
(30.251)
-
(30.251)
(1.603.740)
(1.603.740)
2.616
(1.601.124)
(1.374)
(54.163.058)
71.802.177
(4.186)
71.797.991
(1.374)
(0)
(54.201.605)
38.547
71.802.170
(4.186)
0
71.797.984
7
-
38.536
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
INTERIM
Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2017
(Sembilan bulan)
2016
(Sembilan bulan)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran kas kepada karyawan
Pembayaran beban operasional lainnya
Kas diperoleh dari operasi
Penerimaan taksiran tagihan pajak
Kas bersih diperoleh dari
aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Aset tetap
Penerimaan hasil penjualan
Perolehan
Uang muka investasi
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Aset tidak lancar lainnya
Penambahan aset eksplorasi dan evaluasi
Pinjaman dari pihak berelasi
2l,2q,11
2m,2o,13
2f,2g,2h,29
Kas bersih digunakan untuk
aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran bunga
Pembayaran utang sewa pembiayaan
Penerimaan utang pembiayaan konsumen
Penerimaan hutang bank
Pembayaran hutang bank
Kas yang dibatasi penggunaanya
Penambahan modal disetor lainnya
2e,2g,14,18,19,20
2e,2g,2p,20,30
2g,2p,19,30
2e,2g,14,30
2e,2g,14,30
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas pendanaan
43.497.467
(15.660.695)
(10.062.781)
(6.432.500)
30.858.874
(4.985.574)
(7.554.164)
(1.229.390)
11.341.491
2.584.128
17.089.747
3.607.310
13.925.619
20.697.057
(6.495.005)
71.468
(41.825)
2.478.705
140.880
(12.538.362)
3.402.252
(12.601.939)
(83.072)
(5.936)
189.841
(3.986.657)
(21.496.336)
(3.242.542)
(6.133.783)
40.589
(550.000)
840.016
-
(1.491.578)
(6.328.030)
9.086.157
(3.574.864)
2.756.063
18.663
(9.045.720)
Kenaikan (penurunan) bersih kas dan bank
893.242
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
815.861
DAMPAK PERUBAHAN SELISIH
KURS MATA UANG ASING
40.130
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
1.749.233
466.411
(332.868)
1.679.988
(287.113)
1.060.007
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode sembilan bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT SMR Utama Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Dwi Satria Jaya berdasarkan Akta Notaris F. Eka Sumarningsih, S.H., M.H.,
No. 31 tanggal 11 November 2003. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-28091HT.01.01.TH.2003 tanggal 21 November 2003 serta telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 43, Tambahan No. 5091 tanggal 28 Mei 2004. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa
kali perubahan, terakhir beadasarkan Akta Notaris No. 5 o1eh Notaris Rini Yulianti, S. H., tanggal 10 Juni 2016 tentang perubahan
Struktur Pemegang Saham Perusahaan. Akta tersebut telah disetujui o1eh Meriteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan No. AHU-AH. 01.03-0056494 tanggal 12 Juni 2016.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, industri,
pengangkutan, perbengkelan dan pembangunan. Saat ini, selain menjalankan fungsi sebagai perusahaan induk (holding company ),
Perusahaan tidak aktif terlibat dalam bisnis apapun. Perusahaan berkedudukan di Menara Citicon Lantai 9 Jl. Letjen S. Parman kav. 72,
Jakarta, Indonesia.
Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, PT Lautan Rizki Abadi (LRA) adalah entitas induk dan entitas induk terakhir
dari Perusahaan.
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan
Pada tanggal 30 September 2011, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S-107/0/BL/2011 dari Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan penawaran umum perdana saham sejumlah
500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham tersebut
ditawarkan pada harga sebesar Rp 600 per saham.
Tindakan Perusahaan (corporate action ) yang mempengaruhi efek yang diterbitkan sejak penawaran umum perdana sampai dengan
laporan akhir tahun terbaru adalah Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Pada tanggal 26 Juni 2014, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S307/D.04/2014 dari Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan PUT I sejumlah 10.500.000.000 saham dengan nilai nominal
Rp 100 per saham dan sebanyak 500.000.000 Waran Seri I (WS I). Sebagai insentif kepada para pemegang saham, melekat satu WS I pada
setiap 21 saham baru hasil HMETD. Masing-masing WS I berhak untuk membeli saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaan Rp
150 per saham, dengan jumlah nilai pelaksanaan WS I adalah sebanyak-banyaknya Rp 75.000.000.000. Periode pelaksanaan WS I adalah
14 Januari hingga 13 Juli 2015.
Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, saham Perusahaan yang telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia berjumlah
12.499.385.782 saham.
c. Entitas Anak
Entitas Anak yang dikonsolidasikan dan persentase kepemilikan Perusahaan pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016
adalah sebagai berikut:
Jumlah Aset Sebelum Konsolidasi
Entitas Anak
Domisili
Jenis
usaha
Persentase
Kepemilikan
Mulai
Beroperasi
2017
30 September
2016
31 Desember
PT. Adikarsa
Alam Resources
(AKAR)
Jakarta
Perdagangan
99,99%
*)
17.696.308
20.206.796
PT. Ricobana
(RB)
Jakarta
Pertambangan
99,99%
*)
77.641.555
77.962.347
PT. Kalimantan
Infra Gemilang
(KIG) d/h
PT. Synergi
Metal Raya
(SMR)
Jakarta
Perdagangan
99,99%
*)
20.012
20.095
PT. Ricobana
Abadi (RBA)
- (melalui RB)
Jakarta
Kontraktor
Batubara
99,98%
1981
157.769.538
163.071.455
Investasi
98,40%
*)
3.348.488
3.302.773
PT. Troposfir
Jakarta
Pancar Sejati
(TPS) - (melalui RBA)
6
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode sembilan bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM - LANJUTAN
c. Entitas Anak - lanjutan
Entitas Anak
Domisili
PT. Troposfir
Jakarta
Mega Raya (TMR)
- (melalui TPS)
PT. Delta
Samudra (DS)
- (melalui TMR)
Jakarta
Jumlah Aset Sebelum Konsolidasi
Jenis
usaha
Persentase
Kepemilikan
Mulai
Beroperasi
2017
30 September
2016
31 Desember
Investasi
99,97%
*)
3.323.256
3.302.277
Pertambangan
99,99%
*)
3.329.351
3.301.495
Pendirian Entitas Anak
SMR didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 7 tanggal 4 Maret 2015 oleh Harra Mieltuani Lubis, S.H. Akta pendirian tersebut telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0027233.AH.01.11.TH 2015
tanggal 6 Maret 2015.
Berdasarkan Akta No. 11 tanggal 7 Agustus 2017 oleh Harra Mieltuani Lubis, SH, Notaris di Jakarta, PT. Synergy Metal Raya (SMR)
berubah nama menjadi PT. Kalimantan Infra Gemilang (KIG). Akta perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0016139.AH.01.02 Tahun 2017 tertanggal 8 Agustus 2017.
d. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris Independen
: Wijaya Mulia
: Supandi Widi Siswanto
Dewan Direksi
Direktur Utama (tidak terafiliasi)
Direktur
: Gani Bustan
: Rinatri Prahastiwi
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebagai berikut:
Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota
: Supandi W.S
: Chandy Williem
: Agnes Lew Darmawan
Sekretaris Perusahaan
: Ricky Kosasih
Personil manajemen kunci Perusahaan memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan
aktivitas Perusahaan. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi (selain Komisaris Independen) merupakan manajemen kunci
Perusahaan.
e. Area eksplorasi dan eksploitasi/ pengembangan
Batubara
DS, Entitas Anak memiliki wilayah eksplorasi dan eksploitasi berdasarkan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP-OP) No.
545/K.835/2009 tanggal 16 Oktober 2009 atas nama DS, yang berlaku selama 22 tahun. Luas Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP)
adalah sebesar 9.384 hektar di mana 7.489 hektar yang berada dalam kawasan Hutan Produksi (HP) dan hutan Produksi Terbatas (HPT).
Berdasarkan rencana kerja tambang, pertimbangan teknis Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur dan rekomendasi
yang diberikan oleh Gubernur Kalimantan Timur yang dapat digunakan untuk pinjam pakai adalah 7.377,7 hektar. Sampai dengan tanggal
penyelesaian laporan keuangan konsolidasian interim, DS sedang dalam proses permohonan IPPKH di daerah Kalimantan. Area tersebut
terletak di Desa Lingau, Kecamatan Nyuatan, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.
Berdasarkan Laporan Eksekutif Review dan Verifikasi Sumberdaya dan Cadangan Batubara oleh ahli yang independen dan kompeten
melalui nomor laporan 001/DE_PTDS/VI/2014 tanggal 13 Juni 2014, estimasi jumlah cadangan terbukti dan terkira yang dimiliki DS
adalah sebesar 43.473.546 ton.
7
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode sembilan bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Laporan keuangan konsolidasian interim atas Perusahaan dan entitas anaknya (bersama-sama sebagai “Kelompok Usaha”) telah disusun
dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Indonesia dari Ikatan Akuntan
Indonesia (DSAK -IAI) dan peraturan terkait yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), khususnya Peraturan No. VIII.G.7,
Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep 347/BL/2012 tentang "Pedoman Pelaporan dan Pengungkapan Laporan Keuangan
untuk Perusahaan Publik ".
b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha dan biaya perolehan, kecuali untuk akun tertentu yang
diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait.
Laporan keuangan konsolidasian juga disusun dengan menggunakan basis akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian yang
disusun berdasarkan basis kas. Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokan arus kas atas
dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, kecuali untuk penerapan
beberapa amandemen dan penyesuaian PSAK, PSAK dan ISAK baru yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2016 dan 1 Juli 2016
seperti yang diungkapkan dalam Catatan ini.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban
yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik dan pertimbangan atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil
yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. Hal-hal yang melibatkan pertimbangan atau kompleksitas yang lebih tinggi
atau hal-hal di mana asumsi dan estimasi adalah signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 3 atas
laporan keuangan konsolidasian.
Penerapan Amandemen dan Penyesuaian PSAK, PSAK dan ISAK Baru
Kelompok Usaha telah menerapkan beberapa kali atas amandemen dan penyesuaian PSAK, PSAK dan ISAK baru, yang berlaku efektif
tanggal 1 Januari 2016 dan tanggal 1 Juli 2016 Penerapan atas amandemen dan penyesuaian PSAK, PSAK dan ISAK baru berikut tidak
menghasilkan perubahan yang mendasar atas kebijakan akuntansi Kelompok Usaha dan tidak mempunyai dampak material atas nilai yang
yang dilaporkan pada periode keuangan tahun berjalan dan tahun sebelumnya.
-
Amandemen PSAK No. 4, “Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri”
-
Amandemen PSAK No. 15, “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi”
-
Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”
-
Amandemen PSAK No. 19, “Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”
-
Amandemen PSAK No. 24, “Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”
-
Amandemen PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”
-
Amandemen PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama”
-
Amandemen PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi”
-
ISAK No. 30, “Pungutan”
-
PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen Operasi”
-
PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”
-
PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015), “Properti Investasi”
-
PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015), “Aset Tetap”
-
PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015), Aset Takberwujud"
-
PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015), Kombinasi Bisnis"
-
PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan"
-
PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015), Pembayaran Berbasis Saham"
-
PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015), Pengukuran Nilai Wajar"
-
PSAK No. 70, Pengampunan Pajak"
8
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode sembilan bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - LANJUTAN
c. Dasar Konsolidasian
Entitas Anak adalah seluruh entitas di mana Kelompok usaha memiliki pengendalian. Kelompok usaha mengendalikan investee ketika (a)
memiliki kekuasaan atas investee, (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan (c) memiliki
kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil. Kelompok usaha menilai kembali
apakah Kelompok usaha mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari
tiga elemen pengendalian.
Konsolidasi atas Entitas Anak dimulai sejak tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian atas Entitas Anak dan berakhir ketika
Kelompok Usaha kehilangan pengendalian atas Entitas Anak. Penghasilan dan beban Entitas Anak dimasukkan atau dilepaskan selama
tahun berjalan dalam laba rugi dari tanggal diperolehnya pengendalian sampai dengan tanggal ketika Kelompok usaha kehilangan
pengendalian atas entitas anak.
Laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk dan kepentingan
nonpengendali, meskipun hal tersebut kepentingan nonpengendali memiliki saldo mengakibatkan defisit. Jika diperlukan, dilakukan
penyesuaian atas laporan keuangan entitas anak guna memastikan keseragaman dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha.
Mengeliminasi secara penuh aset dan liabilitas, penghasilan, beban, dan arus kas dalam intra Kelompok Usaha terkait dengan transaksi
antar entitas dalam Kelompok Usaha.
Perubahan dalam bagian kepemilikan atas entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian pada entitas anak dicatat sebagai
transaksi ekuitas. Setiap perbedaan antara jumlah tercatat kepentingan nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang
dibayar atau diterima diakui secara langsung di ekuitas dan mengatribusikannya kepada pemilik Entitas Induk.
Jika Kelompok usaha kehilangan pengendalian atas Entitas Anak, keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai
selisih antara (i) jumlah nilai wajar pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa investasi dan (ii) Jumlah tercatat aset, termasuk
goodwill, dan liabilitas Entitas Anak dan setiap kepentingan nonpengendali sebelumnya. Seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalam
penghasilan komprehensif lain terkait dengan Entitas Anak tersebut dicatat dengan dasar yang sama yang disyaratkan jika Entitas Induk
telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait. Ini berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui dalam penghasilan
komprehensif lain akan direklasifikasi ke laba rugi atau dialihkan ke kategori lain di ekuitas sebagaimana dipersyaratkan oleh standar
terkait.
d. Akuntansi Untuk Kombinasi Bisnis
Kelompok Usaha menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak
adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diambil alih dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Kelompok Usaha.
Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan kontinjensi. Beban akuisisi terkait dibebankan
pada saat terjadinya. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi
bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Pada akuisisi bertahap, Kelompok Usaha mengakui kepentingan
nonpengendali sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi.
Selisih imbalan yang dialihkan, jumlah kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi dari
kepentingan ekuitas sebelumnya pada pihak yang diakuisisi yang melebihi nilai wajar bagian Kelompok Usaha atas aset bersih yang dapat
diidentifikasi yang diakuisisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi
dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laba rugi.
e. Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing
(a). Mata Uang Fungsional dan Penyajian
Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah Indonesia. Entitas anak menentukan mata uang fungsional mereka sendiri dan akunakun yang termasuk dalam laporan keuangan masing-masing entitas anak diukur dengan menggunakan mata uang fungsional.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim adalah Dolar Amerika Serikat
($AS). Pada setiap akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas Perusahaan dan entitas anak dijabarkan ke dalam mata uang penyajian
dengan spot rate yang merupakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
interim dijabarkan dengan kurs rata-rata selama periode tersebut. Selisih yang timbul dari penjabaran laporan keuangan Perusahaan
dan entitas anak termasuk dalam pendapatan komprehensif lain dan disajikan sebagai bagian dari "Selisih Kurs atas Penjabaran
Laporan Keuangan" dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian interim.
9
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode sembilan bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - LANJUTAN
e. Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing - Lanjutan
(b). Transaksi dan Saldo
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional masing-masing Perusahaan dan entitas anak dengan
menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.
Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian interim. Bagian non-moneter yang diukur dalam nilai historis dalam mata uang asing tidak ditranslasi kembali.
Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian akun moneter dan penjabaran kembali akun moneter termasuk ke dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian interim.
Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, nilai tukar yang digunakan berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank
Indonesia adalah masing-masing Rp 13.492 dan Rp 13.276.
f. Transaksi-Transaksi dengan Pihak yang Berelasi
Sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, Kelompok Usaha menganggap pihak yang
dianggap berelasi jika salah satu pihak memiliki kemampuan untuk mengendalikan (dengan cara kepemilikan langsung maupun tidak
langsung) atau mempunyai pengaruh signifikan (dengan cara partisipasi dalam kebijakan keuangan dan operasional) selama pihak lain
berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam Catatan 29 atas laporan keuangan konsolidasian
interim.
g. Instrumen keuangan
Aset keuangan
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan
berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh pasar yang bersangkutan.
Kelompok Usaha mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori berikut: (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual.
Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, Kelompok Usaha hanya memiliki aset keuangan diklasifikasikan sebagai
pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan yang tidak diperoleh di pasar aktif. Hal tersebut termasuk dalam aset lancar yang jatuh tempo kurang dari dua belas
bulan, jika tidak, mereka diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Pinjaman yang diberikan dan piutang Kelompok Usaha terdiri dari kas
dan bank, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, kas yang dibatasi penggunaannya dan uang jaminan di dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian interim.
Pinjaman yang diberikan dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada
biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Aset keuangan dihentikan pengakuannya
ketika hak untuk menerima arus kas dari aset tidak lagi ada atau telah ditransfer dan Kelompok Usaha telah secara substansial mentransfer
seluruh risiko dan manfaat kepemilikan.
Liabilitas keuangan
Kelompok Usaha mengklasifikasikan liabilitas keuangannya dalam dua kategori (i) pada nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, Kelompok Usaha hanya memiliki liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi yang terdiri dari utang usaha, utang lain-lain, beban masih harus dibayar, utang bank dan utang sewa pembiayaan.
Setelah pengakuan awal yang sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, Kelompok Usaha mengukur liabilitas keuangan pada biaya
perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya, jika dan hanya jika, liabilitas kontraktual telah dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluarsa.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan
yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, maka pertukaran atau
modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghapusan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masingmasing liabilitas diakui dalam laba rugi, termasuk setiap beban atau fee yang timbul.
Jika pertukaran atau modifikasi tersebut tidak dicatat sebagai suatu penghapusan, maka setiap biaya atau fee yang timbul akan
menyesuaikan jumlah tercatat liabilitas dan diamortisasi selama sisa umur liabilitas yang telah dimodifikasi tersebut.
10
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode sembilan bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - LANJUTAN
g. Instrumen keuangan - lanjutan
Saling hapus aset dan liabilitas keuangan
Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim, jika dan hanya
jika, Kelompok Usaha 1) saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah
diakui dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Penurunan nilai wajar
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas
dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika
tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan di mana Kelompok Usaha memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai
wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya.
Jika tersedia, Kelompok Usaha mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk
instrumen tersebut. Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Kelompok Usaha menggunakan teknik penilaian dengan
memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan serta meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
h. Penurunan nilai aset keuangan
Pada setiap periode pelaporan, manajemen menilai apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi,
jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif penurunan nilai.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, kerugian diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dengan
nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Jumlah tercatat aset tersebut
dikurangi baik secara langsung maupun melalui penggunaan akun penyisihan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi.
Manajemen awalnya menentukan apakah terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang
signifikan secara individual. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan
yang dinilai secara individual apakah signifikan atau tidak, itu termasuk dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko
kredit yang sejenis dan menilai secara kolektif penurunan nilai.
i.
Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan persediaan meliputi
seluruh biaya pembelian dan biaya lainnya yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini di mana ditentukan
dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi
biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
Keteika persediaan dijual, jumlah tercatat persediaan tersebut diakui sebagai beban pada tahun dimana pendapatan terkait diakui.
Penyisihan penurunan nilai persediaan karena keusangan, kerusakan, kehilangan dan lambatnya perputaran ditentukan berdasarkan hasil
penelaahan terhadap keadaan masing-masing persediaan untuk mencerminkan nilai realisasi neto pada akhir periode pelaporan. Penyisihan
penurunan nilai persediaan ke nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode penurunan nilai atau
kerugian terjadi.
Jumlah setiap pemulihan penyisihan penurunan nilai persediaan karena kenaikan nilai realisasi neto, diakui sebagai pengurangan terhadap
jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pada periode terjadinya pemulihan tersebut.
j. Investasi pada Entitas Asosiasi
Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana
Kelompok Usaha atau Entitas Anak mempunyai pengaruh signifikan, biasanya mempunyai kepemilikan saham 20% atau lebih dari hak
suara entitas. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi termasuk goodwill yang teridentifikasi ditambah atau dikurang
dengan bagian Kelompok Usaha atas laba atau rugi bersih, penerimaan dividen dari investee dan dikurangi dengan kerugian penurunan
nilai sejak tanggal perolehan.
Laba rugi mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari
entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika diterapkan, dalam laporan
perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha
dengan entitas asosiasi di eliminasi sesuai dengan jumlah kepentingan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kebijakan akuntansi entitas
asosiasi, disesuaikan jika diperlukan, untuk menjamin konsistensi kebijakan akuntansi dengan yang digunakan oleh Kelompok Usaha.
11
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode sembilan bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - LANJUTAN
k. Biaya dibayar di muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
l.
Aset tetap
Pada saat pengakuan awal, aset tetap diukur pada biaya perolehan yang meliputi harga pembelian dan biaya lainnya yang dapat
diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diperlukan. Setelah pengakuan awal, Kelompok Usaha
menggunakan model biaya di mana seluruh aset tetap diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Biaya setelah perolehan awal termasuk dalam jumlah tercatat aset atau diakui sebagai aset yang terpisah, mana yang lebih tepat, ketika
terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Kelompok Usaha dan
biaya tersebut dapat diukur secara andal. Jumlah tercatat komponen yang diganti dihentikan pengakuannya pada periode di mana pada saat
penggantian tersebut terjadi. Seluruh biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laba rugi.
Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus untuk mencatat jumlah penyusutan selama estimasi manfaat ekonomi sebagai berikut:
Tahun
20
4-8
4-6
4-8
Bangunan
Kendaraan dan alat berat
Prasarana
Peralatan dan inventaris kantor
Masa manfaat ekonomi, nilai residu dan metode penyusutan aset tetap ditelaah setiap periode pelaporan dan pengaruh dari setiap perubahan
estimasi akuntansi tersebut berlaku prospektif.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai. Aset dalam penyelesaian akan
direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan pada aset tersebut saat selesai dan siap untuk digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada
tanggal aset tersebut siap digunakan.
Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan
atau pelepasannya.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah
tercatat dari aset tetap) diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim pada periode aset tersebut itu dihentikan
pengakuannya.
m. Properti pertambangan dan aset eksplorasi dan evaluasi
Kegiatan eksplorasi dan evaluasi melibatkan pencarian mineral, penentuan kelayakan teknis dan penilaian kelayakan komersial dari sebuah
sumber daya teridentifikasi. Kegiatan tersebut meliputi:
(i). pengumpulan data eksplorasi melalui topografi, studi geokimia dan geofisika;
(ii). pengeboran, penggalian dan sampel;
(iii). menentukan dan memeriksa volume dan kualitas sumber daya; dan
(iv). meneliti persyaratan transportasi dan infrastruktur.
Biaya administrasi yang tidak langsung dapat diatribusikan dengan suatu daerah eksplorasi khusus dibebankan pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian interim. Biaya lisensi yang dibayar sehubungan dengan hak untuk mengeksplorasi di daerah eksplorasi yang
ada dikapitalisasi dan diamortisasi selama jangka waktu lisensi atau izin.
Biaya eksplorasi dan evaluasi (termasuk amortisasi atas biaya lisensi yang dikapitalisasi) dikapitalisasi pada saat terjadinya, kecuali dalam
keadaan berikut:
(i). sebelum memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu;
(ii). setelah dapat dibuktikan dengan kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya mineral atau ditemukannya cadangan
terbukti.
Kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi dicatat dalam akun "Aset Eksplorasi dan Evaluasi" dan selanjutnya diukur sebesar biaya
perolehan dikurangi penyisihan penurunan nilai. Aset tersebut tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan tetapi ditelaah
untuk indikasi penurunan nilai.
12
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode sembilan bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - LANJUTAN
m. Properti pertambangan dan aset eksplorasi dan evaluasi - lanjutan
Apabila suatu penurunan potensial terindikasi, penilaian dilakukan untuk setiap area of interest dalam kaitannya dengan kelompok aset
operasi terkait (yang merupakan unit penghasil kas) terhadap eksplorasi yang diterkait tersebut. Sejauh biaya eksplorasi dan evaluasi tidak
diharapkan untuk dipulihkan, biaya tersebut dibebankan pada laba rugi.
Arus kas terkait dengan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas investasi dalam laporan
arus kas konsolidasian, sedangkan arus kas terkait dengan biaya eksplorasi dan evaluasi yang dibiayakan diklasifikasikan sebagai aktivitas
operasi.
Ketika cadangan terbukti telah ditentukan, aset eksplorasi dan evaluasi direklasifikasi ke "Tambang dalam pembangunan", yang merupakan
bagian dari "Properti Pertambangan". Semua biaya pengembangan setelah perolehan awal yang berkaitan dengan pembangunan
infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengoperasikan tambang dikapitalisasi dan diklasifikasikan sebagai "Tambang dalam pembangunan”.
Biaya pengembangan dicatat bersih setelah dikurangi hasil penjualan atas mineral yang diekstraksi selama tahap pengembangan.
Pada saat pengembangan telah selesai, semua aset yang termasuk dalam “Tambang dalam pembangunan” direklasifikasikan ke “Tambang
berproduksi” dalam properti pertambangan atau ke dalam komponen lain dalam aset tetap. Tambang berproduksi dicatat sebesar biaya
perolehan, dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai, jika ada.
Properti pertambangan mencakup aset dalam tahap produksi dan pengembangan, serta aset yang ditransfer dari aset eksplorasi dan evaluasi.
Properti pertambangan dalam tahap pengembangan tidak diamortisasi sampai tahapan produksi dimulai.
Pada saat proyek konstruksi tambang bergerak ke tahap produksi, kapitalisasi atas konstruksi tambang tertentu biaya tersebut dan dicatat
sebagai bagian dari biaya persediaan atau dibebankan, kecuali untuk biaya yang memenuhi syarat untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan
penambahan dan pengembangan aset pertambangan dan pengembangan cadangan ditambang.
Akumulasi biaya dari tambang yang telah berproduksi diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi sepanjang cadangan
tambang tersebut dapat dipulihkan secara ekonomis.
n. Aset tak berwujud
a.
Goodwill
Pengakuan awal goodwill dijabarkan pada Catatan 2c. Goodwill yang muncul atas akuisisi entitas anak disertakan dalam aset tak
berwujud.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai.
b.
Hubungan terkait pelanggan
Hubungan terkait pelanggan yang diperoleh secara terpisah disajikan sebesar harga perolehan. Hubungan terkait pelanggan yang
diperoleh sebagai bagian dari kombinasi bisnis diakui nilai wajar pada tanggal perolehannya. Hubungan terkait pelanggan memiliki
masa manfaat yang terbatas dan dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan hubungan terkait pelanggan
selama estimasi masa manfaatnya 5 tahun.
c.
Piranti lunak komputer
Biaya perolehan perangkat lunak komputer untuk penggunaan internal dikapitalisasi dan dicatat sebagai aset takberwujud jika biaya
bukan merupakan bagian integral dari piranti keras yang terkait. Akumulasi biaya tersebut diamortisasi menggunakan metode garis
lurus selama estimasi masa manfaat 4 tahun yang diharapkan ketika perangkat lunak komputer secara substantif siap untuk digunakan.
Taksiran masa manfaat dan metode amortisasi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan pengaruh dari setiap perubahan
estimasi tersebut berlaku secara prospektif.
o. Beban ditangguhkan
Pengeluaran signifikan yang terjadi yang dianggap memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, ditangguhkan dan diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus selama periode yang diharapkan dapat memberikan manfaat dari pengeluaran tersebut.
13
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode sembilan bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - LANJUTAN
p. Sewa
Suatu perjanjian, yang meliputi suatu transaksi atau serangkaian transaksi, merupakan perjanjian sewa atau mengandung sewa jika
Kelompok Usaha menentukan bahwa perjanjian tersebut memberikan hak untuk menggunakan suatu aset atau sekelompok aset selama
periode tertentu dengan imbalan suatu atau serangkaian pembayaran. Pertimbangan tersebut dibuat berdasarkan hasil evaluasi terhadap
substansi perjanjian terlepas dari bentuk formal dari perjanjian sewa tersebut.
a.
Sewa operasi
Sewa di mana secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan secara efektif tetap dimiliki oleh lessor diklasifikasikan
sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi insentif yang diterima dari lessor ) diakui sebagai beban dengan dasar garis
lurus selama periode manfaat yang diharapkan.
b.
Sewa pembiayaan
Sewa atas aset tetap di mana Kelompok Usaha, sebagai lessee
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode
sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2017 dan 2016
Daftar Isi
Halaman
1.
Surat Pernyataan Direksi
2.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
3.
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
3
4.
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
5.
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
6.
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
1 -2
6 - 41
,^^^
R
ET SMR rutama Tbk
SURAT FERNYATAAN DIREKSl
DIRECTORS' SLITEMENT OF
RESPONSIBILITY O PER THE
CONSOLIDATED FIN/11VC//IL
TENTANG
TANGGruNG JAWAB ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
ST4 TEMENTS
30 SEPTEMBER 2017
SEPTEMBER 30,2017
FT SMR orAMA TBK
PT SMR urnM/I TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
AND ITS SUBSIDIARIES
Kami yang be nanda tangan di bawah jin:
Nama
A1amat Kantor
A1amat Do misili
We, the unde, .signed. '
Gani Bustan
Name
Menara Chicon Lantai 9,
n. Letjen S. Faunan Kav. 72, Jakarta 11410
n. Gunung Sahari XII70L
Qince rtdd, -ess
DOMici7e Add, 'ess
Jakarta Pusat
Nomor Telepon
(62-21) 2930 8800
Direktur Urnma Preside"! Director
Jabatan
Menyatakan bahwa:
Phone Number
Position
Sidle th@I .'
I. Kami be nanggung jawab at as penyusunan dan
I. We
penyajian laporan keuangan konsolidasian PT SMR
are
I'e$ponsible for the p, 'end, '@lion
andp, .ese"jotio" of the conso/idn!ed moneral
Utama Tbk. dan Entitas Allakiiya ("Perusahaan");
statements PT SMR Ut@in@ 76k. and its
subsidiaries ("Company '?,.
2.
Laporan keuangan konsolidasian Perilsahaan telah
disusun dan disajikan sesuai dengan Standar
Akintansi Keuangan di hidonesia;
The
Company's consolidated financial
statemen!s have been prepared and p, .esented in
accordance with Indonesia Fin@"ci@I Accounting
standards, '
3. a. Semua infonnasi daiam laporan keuangan
a. All i"formation in the Company 's
konsolidasian PerusalIaan telah dimuat secara
Iengkap dan benar;
b. Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan
tidak mengandung infonnasi atau fakta material
consolid@led financial has been disclosed in
a coinpleie and trillfyful manner,
b. The
yang tidak benar, dan tidak menghilangkan
Kami beltanggung jawab atas sistem pengendalian
4
internal Perilsahaan .
Demikian peruyataan ini dibuat dengan sebenar-benamya.
any Inco, Jeer
molerial info, matron or foets, and nor Qini!
material tryfo, mono" onacts, and
infonnasi atau fakta material; dan
4.
Company 's conso/tidied jino"cial
$10ieme"ts do not con!Qin
We are responsible/b, . the mre, '"@I cont, .o1 offhe
Company 's in tel\o1 coni, .o1 system.
The stolement letier is made nunjf'ul!V.
Jakarta, 30 Oktober2017 October 30,2017
4AEF544534809
BURUPIAH
Gani Bustan
Direktur Utama/ President Direcior
Head Omce
Menara Clticon 9th Floor
Jl. Letjen S. Parman Kav. 72
Jakarta it41.0
Tel. (622.1 2930 8835
Fax. (6221) 29308896
WWW. sinrutama. Coin
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
30 September 2017 dan 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2017
(30 September)
2016
(31 Desember)
ASET
ASET LANCAR
Kas dan bank
Investasi jangka pendek
Piutang usaha - pihak ketiga - neto
Piutang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Persediaan - bersih
Pajak dibayar di muka
Biaya dibayar di muka
Uang muka
2e,2g,2h,4
2g,2h,5
2e,2g,2h,6
1.749.233
1.503.943
18.342.163
815.861
1.510.211
17.057.771
2g,2h,7
2f,2g,2h,29
2i,2q,8
2v,17a
2k,9
2g
3.707.243
13.987.383
3.312.139
5.390.546
397.992
332.321
3.746.007
16.466.088
2.861.610
5.538.354
397.990
277.451
48.722.963
48.671.343
2g,2h,7
12.140.528
12.191.128
2l,2q,11
2n,12
2m,2o,13
2g
2q
50.393.319
27.060.364
29.650.961
55.604
179.143
59.265.502
30.368.275
29.622.710
98.176
208.038
Jumlah Aset Tidak Lancar
119.479.919
131.753.829
JUMLAH ASET
168.202.882
180.425.172
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Piutang lain-lain - Pihak ketiga
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar US$ 117.086.968 dan US$ 101.969.028
pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016
Aset tak berwujud
Aset eksplorasi dan evaluasi
Uang jaminan
Aset tidak lancar lainnya
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
INTERIM
30 September 2017 dan 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2017
(30 September)
2016
(31 Desember)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Hutang bank jangka pendek
Hutang usaha - pihak ketiga
Hutang lain-lain
Pihak ketiga
Hutang pajak
Beban masih harus dibayar
Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Hutang pembiayaan konsumen
Hutang bank jangka panjang
Hutang sewa pembiayaan
2e,2g,14,30
2e,2g,15,30
550.000
10.206.438
1.100.000
13.377.675
380.307
75.828
618.653
464.005
104.516
672.375
16.269
11.253.680
1.515.994
7.175.822
7.278.254
24.617.169
30.172.648
2g,30
2v,17e
4.251.269
7.541.308
4.251.269
9.103.485
2g,2p,19,30
2e,2g,18,30
2e,2g,2p,20,30
2r,21
24.320
58.356.521
9
1.614.295
61.594.363
371.532
1.502.509
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
71.787.722
76.823.158
JUMLAH LIABILITAS
96.404.891
106.995.806
110.469.517
25.074.870
(9.577.778)
(1.374)
(54.163.058)
110.469.517
25.074.870
(9.508.991)
(1.374)
(52.597.854)
71.802.177
73.436.168
2g,30
2v,17b
2u,16,30
2g,2p,19,30
2e,2g,18,30
2e,2g,2p,20,30
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Hutang lain-lain
Liabilitas pajak tangguhan - bersih
Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Hutang pembiayaan konsumen
Hutang bank jangka panjang
Hutang sewa pembiayaan
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham
Modal dasar 48.000.000.000 saham
pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016,
Modal ditempatkan dan disetor penuh
masing-masing 12.499.385.782
pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016,
Tambahan modal disetor - bersih
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
Selisih nilai atas transaksi dengan pihak nonpengendali
Defisit
22
1b,2t,23
2e
2c
Ekuitas neto yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
2c
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
(4.186)
(6.802)
71.797.991
73.429.366
168.202.882
180.425.172
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
INTERIM
Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2017
(Sembilan bulan)
2016
(Sembilan bulan)
PENDAPATAN
2u,24
44.781.859
28.820.436
BEBAN POKOK PENJUALAN
2u,25
(36.655.951)
(29.933.556)
8.125.908
(1.113.120)
(8.013.014)
(154.813)
(7.338.642)
7.574
(41.919)
(8.444.188)
(3.134.227)
(1.478.376)
(3.176.146)
(9.922.565)
LABA (RUGI) BRUTO
Beban umum dan administrasi
Pendapatan (beban) usaha lainnya - neto
2u,26
2u,27
RUGI USAHA
Beban keuangan
2p
RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
MANFAAT PAJAK PENGHASILAN
2v,17d
RUGI BERSIH PERIODE BERJALAN
1.575.022
(1.601.124)
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Pengukuran kembali atas imbalan pasca
Pajak penghasilan terkait
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF
PERIODE BERJALAN
899.077
(9.023.488)
51.381
(12.845)
-
(68.787)
1.318.280
(1.631.375)
(7.705.207)
(1.603.740)
2.616
(9.025.971)
2.484
JUMLAH
(1.601.124)
(9.023.488)
Rugi komprehensif periode yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
(1.633.991)
2.616
(7.707.812)
2.605
JUMLAH
(1.631.375)
(7.705.207)
(0,0001)
(0,0007)
Rugi yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
2c
Rugi per saham dasar yang dapat diatribusikan
kepada pemilik Entitas Induk
2w,28
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
INTERIM
Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Entitas Induk
Modal saham
ditempatkan
dan disetor
penuh
Saldo tanggal 31 Desember 2015
Pendapatan (rugi) komprehensif lain
periode berjalan
Tambahan
modal disetorneto
110.469.517
25.074.870
-
-
Tambahan modal disetor lainnya
Total rugi komprehensif periode berjalan
Selisih
Penjabaran
Laporan
Keuangan
Selisih
Transaksi
Kepentingan
Nonpengendali
Jumlah
(35.866.678)
Total
ekuitas Bersih
-
1.318.280
-
-
-
(9.026.064)
(9.026.064)
2.484
(9.023.581)
-
(44.892.742)
81.853.788
(6.360)
81.847.428
(52.597.854)
73.436.168
(6.802)
73.429.366
-
89.561.571
Kepentingan
Non
Pengendali
(10.116.138)
1.318.280
(8.936)
92
89.552.635
1.318.372
18.663
-
-
Saldo tanggal 30 September 2016
110.469.517
25.093.533
(8.797.858)
Saldo tanggal 31 Desember 2016
110.469.517
25.074.870
(9.508.991)
Pendapatan (rugi) komprehensif lain
periode berjalan
-
-
(68.787)
Total rugi komprehensif periode berjalan
-
-
110.469.517
25.074.870
(9.577.778)
110.469.517
25.074.870
-
(9.577.775)
(3)
Saldo tanggal 30 September 2017
Defisit
-
(1.374)
(30.251)
-
(30.251)
(1.603.740)
(1.603.740)
2.616
(1.601.124)
(1.374)
(54.163.058)
71.802.177
(4.186)
71.797.991
(1.374)
(0)
(54.201.605)
38.547
71.802.170
(4.186)
0
71.797.984
7
-
38.536
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
INTERIM
Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2017
(Sembilan bulan)
2016
(Sembilan bulan)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran kas kepada karyawan
Pembayaran beban operasional lainnya
Kas diperoleh dari operasi
Penerimaan taksiran tagihan pajak
Kas bersih diperoleh dari
aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Aset tetap
Penerimaan hasil penjualan
Perolehan
Uang muka investasi
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Aset tidak lancar lainnya
Penambahan aset eksplorasi dan evaluasi
Pinjaman dari pihak berelasi
2l,2q,11
2m,2o,13
2f,2g,2h,29
Kas bersih digunakan untuk
aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran bunga
Pembayaran utang sewa pembiayaan
Penerimaan utang pembiayaan konsumen
Penerimaan hutang bank
Pembayaran hutang bank
Kas yang dibatasi penggunaanya
Penambahan modal disetor lainnya
2e,2g,14,18,19,20
2e,2g,2p,20,30
2g,2p,19,30
2e,2g,14,30
2e,2g,14,30
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas pendanaan
43.497.467
(15.660.695)
(10.062.781)
(6.432.500)
30.858.874
(4.985.574)
(7.554.164)
(1.229.390)
11.341.491
2.584.128
17.089.747
3.607.310
13.925.619
20.697.057
(6.495.005)
71.468
(41.825)
2.478.705
140.880
(12.538.362)
3.402.252
(12.601.939)
(83.072)
(5.936)
189.841
(3.986.657)
(21.496.336)
(3.242.542)
(6.133.783)
40.589
(550.000)
840.016
-
(1.491.578)
(6.328.030)
9.086.157
(3.574.864)
2.756.063
18.663
(9.045.720)
Kenaikan (penurunan) bersih kas dan bank
893.242
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
815.861
DAMPAK PERUBAHAN SELISIH
KURS MATA UANG ASING
40.130
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
1.749.233
466.411
(332.868)
1.679.988
(287.113)
1.060.007
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode sembilan bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT SMR Utama Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Dwi Satria Jaya berdasarkan Akta Notaris F. Eka Sumarningsih, S.H., M.H.,
No. 31 tanggal 11 November 2003. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-28091HT.01.01.TH.2003 tanggal 21 November 2003 serta telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 43, Tambahan No. 5091 tanggal 28 Mei 2004. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa
kali perubahan, terakhir beadasarkan Akta Notaris No. 5 o1eh Notaris Rini Yulianti, S. H., tanggal 10 Juni 2016 tentang perubahan
Struktur Pemegang Saham Perusahaan. Akta tersebut telah disetujui o1eh Meriteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan No. AHU-AH. 01.03-0056494 tanggal 12 Juni 2016.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, industri,
pengangkutan, perbengkelan dan pembangunan. Saat ini, selain menjalankan fungsi sebagai perusahaan induk (holding company ),
Perusahaan tidak aktif terlibat dalam bisnis apapun. Perusahaan berkedudukan di Menara Citicon Lantai 9 Jl. Letjen S. Parman kav. 72,
Jakarta, Indonesia.
Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, PT Lautan Rizki Abadi (LRA) adalah entitas induk dan entitas induk terakhir
dari Perusahaan.
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan
Pada tanggal 30 September 2011, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S-107/0/BL/2011 dari Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan penawaran umum perdana saham sejumlah
500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham tersebut
ditawarkan pada harga sebesar Rp 600 per saham.
Tindakan Perusahaan (corporate action ) yang mempengaruhi efek yang diterbitkan sejak penawaran umum perdana sampai dengan
laporan akhir tahun terbaru adalah Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Pada tanggal 26 Juni 2014, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S307/D.04/2014 dari Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan PUT I sejumlah 10.500.000.000 saham dengan nilai nominal
Rp 100 per saham dan sebanyak 500.000.000 Waran Seri I (WS I). Sebagai insentif kepada para pemegang saham, melekat satu WS I pada
setiap 21 saham baru hasil HMETD. Masing-masing WS I berhak untuk membeli saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaan Rp
150 per saham, dengan jumlah nilai pelaksanaan WS I adalah sebanyak-banyaknya Rp 75.000.000.000. Periode pelaksanaan WS I adalah
14 Januari hingga 13 Juli 2015.
Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, saham Perusahaan yang telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia berjumlah
12.499.385.782 saham.
c. Entitas Anak
Entitas Anak yang dikonsolidasikan dan persentase kepemilikan Perusahaan pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016
adalah sebagai berikut:
Jumlah Aset Sebelum Konsolidasi
Entitas Anak
Domisili
Jenis
usaha
Persentase
Kepemilikan
Mulai
Beroperasi
2017
30 September
2016
31 Desember
PT. Adikarsa
Alam Resources
(AKAR)
Jakarta
Perdagangan
99,99%
*)
17.696.308
20.206.796
PT. Ricobana
(RB)
Jakarta
Pertambangan
99,99%
*)
77.641.555
77.962.347
PT. Kalimantan
Infra Gemilang
(KIG) d/h
PT. Synergi
Metal Raya
(SMR)
Jakarta
Perdagangan
99,99%
*)
20.012
20.095
PT. Ricobana
Abadi (RBA)
- (melalui RB)
Jakarta
Kontraktor
Batubara
99,98%
1981
157.769.538
163.071.455
Investasi
98,40%
*)
3.348.488
3.302.773
PT. Troposfir
Jakarta
Pancar Sejati
(TPS) - (melalui RBA)
6
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode sembilan bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM - LANJUTAN
c. Entitas Anak - lanjutan
Entitas Anak
Domisili
PT. Troposfir
Jakarta
Mega Raya (TMR)
- (melalui TPS)
PT. Delta
Samudra (DS)
- (melalui TMR)
Jakarta
Jumlah Aset Sebelum Konsolidasi
Jenis
usaha
Persentase
Kepemilikan
Mulai
Beroperasi
2017
30 September
2016
31 Desember
Investasi
99,97%
*)
3.323.256
3.302.277
Pertambangan
99,99%
*)
3.329.351
3.301.495
Pendirian Entitas Anak
SMR didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 7 tanggal 4 Maret 2015 oleh Harra Mieltuani Lubis, S.H. Akta pendirian tersebut telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0027233.AH.01.11.TH 2015
tanggal 6 Maret 2015.
Berdasarkan Akta No. 11 tanggal 7 Agustus 2017 oleh Harra Mieltuani Lubis, SH, Notaris di Jakarta, PT. Synergy Metal Raya (SMR)
berubah nama menjadi PT. Kalimantan Infra Gemilang (KIG). Akta perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0016139.AH.01.02 Tahun 2017 tertanggal 8 Agustus 2017.
d. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris Independen
: Wijaya Mulia
: Supandi Widi Siswanto
Dewan Direksi
Direktur Utama (tidak terafiliasi)
Direktur
: Gani Bustan
: Rinatri Prahastiwi
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebagai berikut:
Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota
: Supandi W.S
: Chandy Williem
: Agnes Lew Darmawan
Sekretaris Perusahaan
: Ricky Kosasih
Personil manajemen kunci Perusahaan memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan
aktivitas Perusahaan. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi (selain Komisaris Independen) merupakan manajemen kunci
Perusahaan.
e. Area eksplorasi dan eksploitasi/ pengembangan
Batubara
DS, Entitas Anak memiliki wilayah eksplorasi dan eksploitasi berdasarkan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP-OP) No.
545/K.835/2009 tanggal 16 Oktober 2009 atas nama DS, yang berlaku selama 22 tahun. Luas Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP)
adalah sebesar 9.384 hektar di mana 7.489 hektar yang berada dalam kawasan Hutan Produksi (HP) dan hutan Produksi Terbatas (HPT).
Berdasarkan rencana kerja tambang, pertimbangan teknis Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur dan rekomendasi
yang diberikan oleh Gubernur Kalimantan Timur yang dapat digunakan untuk pinjam pakai adalah 7.377,7 hektar. Sampai dengan tanggal
penyelesaian laporan keuangan konsolidasian interim, DS sedang dalam proses permohonan IPPKH di daerah Kalimantan. Area tersebut
terletak di Desa Lingau, Kecamatan Nyuatan, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.
Berdasarkan Laporan Eksekutif Review dan Verifikasi Sumberdaya dan Cadangan Batubara oleh ahli yang independen dan kompeten
melalui nomor laporan 001/DE_PTDS/VI/2014 tanggal 13 Juni 2014, estimasi jumlah cadangan terbukti dan terkira yang dimiliki DS
adalah sebesar 43.473.546 ton.
7
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode sembilan bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Laporan keuangan konsolidasian interim atas Perusahaan dan entitas anaknya (bersama-sama sebagai “Kelompok Usaha”) telah disusun
dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Indonesia dari Ikatan Akuntan
Indonesia (DSAK -IAI) dan peraturan terkait yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), khususnya Peraturan No. VIII.G.7,
Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep 347/BL/2012 tentang "Pedoman Pelaporan dan Pengungkapan Laporan Keuangan
untuk Perusahaan Publik ".
b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha dan biaya perolehan, kecuali untuk akun tertentu yang
diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait.
Laporan keuangan konsolidasian juga disusun dengan menggunakan basis akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian yang
disusun berdasarkan basis kas. Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokan arus kas atas
dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, kecuali untuk penerapan
beberapa amandemen dan penyesuaian PSAK, PSAK dan ISAK baru yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2016 dan 1 Juli 2016
seperti yang diungkapkan dalam Catatan ini.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban
yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik dan pertimbangan atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil
yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. Hal-hal yang melibatkan pertimbangan atau kompleksitas yang lebih tinggi
atau hal-hal di mana asumsi dan estimasi adalah signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 3 atas
laporan keuangan konsolidasian.
Penerapan Amandemen dan Penyesuaian PSAK, PSAK dan ISAK Baru
Kelompok Usaha telah menerapkan beberapa kali atas amandemen dan penyesuaian PSAK, PSAK dan ISAK baru, yang berlaku efektif
tanggal 1 Januari 2016 dan tanggal 1 Juli 2016 Penerapan atas amandemen dan penyesuaian PSAK, PSAK dan ISAK baru berikut tidak
menghasilkan perubahan yang mendasar atas kebijakan akuntansi Kelompok Usaha dan tidak mempunyai dampak material atas nilai yang
yang dilaporkan pada periode keuangan tahun berjalan dan tahun sebelumnya.
-
Amandemen PSAK No. 4, “Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri”
-
Amandemen PSAK No. 15, “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi”
-
Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”
-
Amandemen PSAK No. 19, “Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”
-
Amandemen PSAK No. 24, “Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”
-
Amandemen PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”
-
Amandemen PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama”
-
Amandemen PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi”
-
ISAK No. 30, “Pungutan”
-
PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen Operasi”
-
PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”
-
PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015), “Properti Investasi”
-
PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015), “Aset Tetap”
-
PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015), Aset Takberwujud"
-
PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015), Kombinasi Bisnis"
-
PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan"
-
PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015), Pembayaran Berbasis Saham"
-
PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015), Pengukuran Nilai Wajar"
-
PSAK No. 70, Pengampunan Pajak"
8
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode sembilan bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - LANJUTAN
c. Dasar Konsolidasian
Entitas Anak adalah seluruh entitas di mana Kelompok usaha memiliki pengendalian. Kelompok usaha mengendalikan investee ketika (a)
memiliki kekuasaan atas investee, (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan (c) memiliki
kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil. Kelompok usaha menilai kembali
apakah Kelompok usaha mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari
tiga elemen pengendalian.
Konsolidasi atas Entitas Anak dimulai sejak tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian atas Entitas Anak dan berakhir ketika
Kelompok Usaha kehilangan pengendalian atas Entitas Anak. Penghasilan dan beban Entitas Anak dimasukkan atau dilepaskan selama
tahun berjalan dalam laba rugi dari tanggal diperolehnya pengendalian sampai dengan tanggal ketika Kelompok usaha kehilangan
pengendalian atas entitas anak.
Laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk dan kepentingan
nonpengendali, meskipun hal tersebut kepentingan nonpengendali memiliki saldo mengakibatkan defisit. Jika diperlukan, dilakukan
penyesuaian atas laporan keuangan entitas anak guna memastikan keseragaman dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha.
Mengeliminasi secara penuh aset dan liabilitas, penghasilan, beban, dan arus kas dalam intra Kelompok Usaha terkait dengan transaksi
antar entitas dalam Kelompok Usaha.
Perubahan dalam bagian kepemilikan atas entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian pada entitas anak dicatat sebagai
transaksi ekuitas. Setiap perbedaan antara jumlah tercatat kepentingan nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang
dibayar atau diterima diakui secara langsung di ekuitas dan mengatribusikannya kepada pemilik Entitas Induk.
Jika Kelompok usaha kehilangan pengendalian atas Entitas Anak, keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai
selisih antara (i) jumlah nilai wajar pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa investasi dan (ii) Jumlah tercatat aset, termasuk
goodwill, dan liabilitas Entitas Anak dan setiap kepentingan nonpengendali sebelumnya. Seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalam
penghasilan komprehensif lain terkait dengan Entitas Anak tersebut dicatat dengan dasar yang sama yang disyaratkan jika Entitas Induk
telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait. Ini berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui dalam penghasilan
komprehensif lain akan direklasifikasi ke laba rugi atau dialihkan ke kategori lain di ekuitas sebagaimana dipersyaratkan oleh standar
terkait.
d. Akuntansi Untuk Kombinasi Bisnis
Kelompok Usaha menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak
adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diambil alih dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Kelompok Usaha.
Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan kontinjensi. Beban akuisisi terkait dibebankan
pada saat terjadinya. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi
bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Pada akuisisi bertahap, Kelompok Usaha mengakui kepentingan
nonpengendali sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi.
Selisih imbalan yang dialihkan, jumlah kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi dari
kepentingan ekuitas sebelumnya pada pihak yang diakuisisi yang melebihi nilai wajar bagian Kelompok Usaha atas aset bersih yang dapat
diidentifikasi yang diakuisisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi
dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laba rugi.
e. Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing
(a). Mata Uang Fungsional dan Penyajian
Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah Indonesia. Entitas anak menentukan mata uang fungsional mereka sendiri dan akunakun yang termasuk dalam laporan keuangan masing-masing entitas anak diukur dengan menggunakan mata uang fungsional.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim adalah Dolar Amerika Serikat
($AS). Pada setiap akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas Perusahaan dan entitas anak dijabarkan ke dalam mata uang penyajian
dengan spot rate yang merupakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
interim dijabarkan dengan kurs rata-rata selama periode tersebut. Selisih yang timbul dari penjabaran laporan keuangan Perusahaan
dan entitas anak termasuk dalam pendapatan komprehensif lain dan disajikan sebagai bagian dari "Selisih Kurs atas Penjabaran
Laporan Keuangan" dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian interim.
9
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode sembilan bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - LANJUTAN
e. Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing - Lanjutan
(b). Transaksi dan Saldo
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional masing-masing Perusahaan dan entitas anak dengan
menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.
Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian interim. Bagian non-moneter yang diukur dalam nilai historis dalam mata uang asing tidak ditranslasi kembali.
Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian akun moneter dan penjabaran kembali akun moneter termasuk ke dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian interim.
Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, nilai tukar yang digunakan berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank
Indonesia adalah masing-masing Rp 13.492 dan Rp 13.276.
f. Transaksi-Transaksi dengan Pihak yang Berelasi
Sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, Kelompok Usaha menganggap pihak yang
dianggap berelasi jika salah satu pihak memiliki kemampuan untuk mengendalikan (dengan cara kepemilikan langsung maupun tidak
langsung) atau mempunyai pengaruh signifikan (dengan cara partisipasi dalam kebijakan keuangan dan operasional) selama pihak lain
berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam Catatan 29 atas laporan keuangan konsolidasian
interim.
g. Instrumen keuangan
Aset keuangan
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan
berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh pasar yang bersangkutan.
Kelompok Usaha mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori berikut: (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual.
Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, Kelompok Usaha hanya memiliki aset keuangan diklasifikasikan sebagai
pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan yang tidak diperoleh di pasar aktif. Hal tersebut termasuk dalam aset lancar yang jatuh tempo kurang dari dua belas
bulan, jika tidak, mereka diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Pinjaman yang diberikan dan piutang Kelompok Usaha terdiri dari kas
dan bank, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, kas yang dibatasi penggunaannya dan uang jaminan di dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian interim.
Pinjaman yang diberikan dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada
biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Aset keuangan dihentikan pengakuannya
ketika hak untuk menerima arus kas dari aset tidak lagi ada atau telah ditransfer dan Kelompok Usaha telah secara substansial mentransfer
seluruh risiko dan manfaat kepemilikan.
Liabilitas keuangan
Kelompok Usaha mengklasifikasikan liabilitas keuangannya dalam dua kategori (i) pada nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, Kelompok Usaha hanya memiliki liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi yang terdiri dari utang usaha, utang lain-lain, beban masih harus dibayar, utang bank dan utang sewa pembiayaan.
Setelah pengakuan awal yang sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, Kelompok Usaha mengukur liabilitas keuangan pada biaya
perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya, jika dan hanya jika, liabilitas kontraktual telah dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluarsa.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan
yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, maka pertukaran atau
modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghapusan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masingmasing liabilitas diakui dalam laba rugi, termasuk setiap beban atau fee yang timbul.
Jika pertukaran atau modifikasi tersebut tidak dicatat sebagai suatu penghapusan, maka setiap biaya atau fee yang timbul akan
menyesuaikan jumlah tercatat liabilitas dan diamortisasi selama sisa umur liabilitas yang telah dimodifikasi tersebut.
10
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode sembilan bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - LANJUTAN
g. Instrumen keuangan - lanjutan
Saling hapus aset dan liabilitas keuangan
Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim, jika dan hanya
jika, Kelompok Usaha 1) saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah
diakui dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Penurunan nilai wajar
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas
dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika
tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan di mana Kelompok Usaha memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai
wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya.
Jika tersedia, Kelompok Usaha mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk
instrumen tersebut. Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Kelompok Usaha menggunakan teknik penilaian dengan
memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan serta meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
h. Penurunan nilai aset keuangan
Pada setiap periode pelaporan, manajemen menilai apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi,
jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif penurunan nilai.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, kerugian diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dengan
nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Jumlah tercatat aset tersebut
dikurangi baik secara langsung maupun melalui penggunaan akun penyisihan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi.
Manajemen awalnya menentukan apakah terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang
signifikan secara individual. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan
yang dinilai secara individual apakah signifikan atau tidak, itu termasuk dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko
kredit yang sejenis dan menilai secara kolektif penurunan nilai.
i.
Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan persediaan meliputi
seluruh biaya pembelian dan biaya lainnya yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini di mana ditentukan
dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi
biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
Keteika persediaan dijual, jumlah tercatat persediaan tersebut diakui sebagai beban pada tahun dimana pendapatan terkait diakui.
Penyisihan penurunan nilai persediaan karena keusangan, kerusakan, kehilangan dan lambatnya perputaran ditentukan berdasarkan hasil
penelaahan terhadap keadaan masing-masing persediaan untuk mencerminkan nilai realisasi neto pada akhir periode pelaporan. Penyisihan
penurunan nilai persediaan ke nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode penurunan nilai atau
kerugian terjadi.
Jumlah setiap pemulihan penyisihan penurunan nilai persediaan karena kenaikan nilai realisasi neto, diakui sebagai pengurangan terhadap
jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pada periode terjadinya pemulihan tersebut.
j. Investasi pada Entitas Asosiasi
Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana
Kelompok Usaha atau Entitas Anak mempunyai pengaruh signifikan, biasanya mempunyai kepemilikan saham 20% atau lebih dari hak
suara entitas. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi termasuk goodwill yang teridentifikasi ditambah atau dikurang
dengan bagian Kelompok Usaha atas laba atau rugi bersih, penerimaan dividen dari investee dan dikurangi dengan kerugian penurunan
nilai sejak tanggal perolehan.
Laba rugi mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari
entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika diterapkan, dalam laporan
perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha
dengan entitas asosiasi di eliminasi sesuai dengan jumlah kepentingan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kebijakan akuntansi entitas
asosiasi, disesuaikan jika diperlukan, untuk menjamin konsistensi kebijakan akuntansi dengan yang digunakan oleh Kelompok Usaha.
11
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode sembilan bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - LANJUTAN
k. Biaya dibayar di muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
l.
Aset tetap
Pada saat pengakuan awal, aset tetap diukur pada biaya perolehan yang meliputi harga pembelian dan biaya lainnya yang dapat
diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diperlukan. Setelah pengakuan awal, Kelompok Usaha
menggunakan model biaya di mana seluruh aset tetap diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Biaya setelah perolehan awal termasuk dalam jumlah tercatat aset atau diakui sebagai aset yang terpisah, mana yang lebih tepat, ketika
terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Kelompok Usaha dan
biaya tersebut dapat diukur secara andal. Jumlah tercatat komponen yang diganti dihentikan pengakuannya pada periode di mana pada saat
penggantian tersebut terjadi. Seluruh biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laba rugi.
Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus untuk mencatat jumlah penyusutan selama estimasi manfaat ekonomi sebagai berikut:
Tahun
20
4-8
4-6
4-8
Bangunan
Kendaraan dan alat berat
Prasarana
Peralatan dan inventaris kantor
Masa manfaat ekonomi, nilai residu dan metode penyusutan aset tetap ditelaah setiap periode pelaporan dan pengaruh dari setiap perubahan
estimasi akuntansi tersebut berlaku prospektif.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai. Aset dalam penyelesaian akan
direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan pada aset tersebut saat selesai dan siap untuk digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada
tanggal aset tersebut siap digunakan.
Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan
atau pelepasannya.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah
tercatat dari aset tetap) diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim pada periode aset tersebut itu dihentikan
pengakuannya.
m. Properti pertambangan dan aset eksplorasi dan evaluasi
Kegiatan eksplorasi dan evaluasi melibatkan pencarian mineral, penentuan kelayakan teknis dan penilaian kelayakan komersial dari sebuah
sumber daya teridentifikasi. Kegiatan tersebut meliputi:
(i). pengumpulan data eksplorasi melalui topografi, studi geokimia dan geofisika;
(ii). pengeboran, penggalian dan sampel;
(iii). menentukan dan memeriksa volume dan kualitas sumber daya; dan
(iv). meneliti persyaratan transportasi dan infrastruktur.
Biaya administrasi yang tidak langsung dapat diatribusikan dengan suatu daerah eksplorasi khusus dibebankan pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian interim. Biaya lisensi yang dibayar sehubungan dengan hak untuk mengeksplorasi di daerah eksplorasi yang
ada dikapitalisasi dan diamortisasi selama jangka waktu lisensi atau izin.
Biaya eksplorasi dan evaluasi (termasuk amortisasi atas biaya lisensi yang dikapitalisasi) dikapitalisasi pada saat terjadinya, kecuali dalam
keadaan berikut:
(i). sebelum memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu;
(ii). setelah dapat dibuktikan dengan kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya mineral atau ditemukannya cadangan
terbukti.
Kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi dicatat dalam akun "Aset Eksplorasi dan Evaluasi" dan selanjutnya diukur sebesar biaya
perolehan dikurangi penyisihan penurunan nilai. Aset tersebut tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan tetapi ditelaah
untuk indikasi penurunan nilai.
12
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode sembilan bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - LANJUTAN
m. Properti pertambangan dan aset eksplorasi dan evaluasi - lanjutan
Apabila suatu penurunan potensial terindikasi, penilaian dilakukan untuk setiap area of interest dalam kaitannya dengan kelompok aset
operasi terkait (yang merupakan unit penghasil kas) terhadap eksplorasi yang diterkait tersebut. Sejauh biaya eksplorasi dan evaluasi tidak
diharapkan untuk dipulihkan, biaya tersebut dibebankan pada laba rugi.
Arus kas terkait dengan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas investasi dalam laporan
arus kas konsolidasian, sedangkan arus kas terkait dengan biaya eksplorasi dan evaluasi yang dibiayakan diklasifikasikan sebagai aktivitas
operasi.
Ketika cadangan terbukti telah ditentukan, aset eksplorasi dan evaluasi direklasifikasi ke "Tambang dalam pembangunan", yang merupakan
bagian dari "Properti Pertambangan". Semua biaya pengembangan setelah perolehan awal yang berkaitan dengan pembangunan
infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengoperasikan tambang dikapitalisasi dan diklasifikasikan sebagai "Tambang dalam pembangunan”.
Biaya pengembangan dicatat bersih setelah dikurangi hasil penjualan atas mineral yang diekstraksi selama tahap pengembangan.
Pada saat pengembangan telah selesai, semua aset yang termasuk dalam “Tambang dalam pembangunan” direklasifikasikan ke “Tambang
berproduksi” dalam properti pertambangan atau ke dalam komponen lain dalam aset tetap. Tambang berproduksi dicatat sebesar biaya
perolehan, dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai, jika ada.
Properti pertambangan mencakup aset dalam tahap produksi dan pengembangan, serta aset yang ditransfer dari aset eksplorasi dan evaluasi.
Properti pertambangan dalam tahap pengembangan tidak diamortisasi sampai tahapan produksi dimulai.
Pada saat proyek konstruksi tambang bergerak ke tahap produksi, kapitalisasi atas konstruksi tambang tertentu biaya tersebut dan dicatat
sebagai bagian dari biaya persediaan atau dibebankan, kecuali untuk biaya yang memenuhi syarat untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan
penambahan dan pengembangan aset pertambangan dan pengembangan cadangan ditambang.
Akumulasi biaya dari tambang yang telah berproduksi diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi sepanjang cadangan
tambang tersebut dapat dipulihkan secara ekonomis.
n. Aset tak berwujud
a.
Goodwill
Pengakuan awal goodwill dijabarkan pada Catatan 2c. Goodwill yang muncul atas akuisisi entitas anak disertakan dalam aset tak
berwujud.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai.
b.
Hubungan terkait pelanggan
Hubungan terkait pelanggan yang diperoleh secara terpisah disajikan sebesar harga perolehan. Hubungan terkait pelanggan yang
diperoleh sebagai bagian dari kombinasi bisnis diakui nilai wajar pada tanggal perolehannya. Hubungan terkait pelanggan memiliki
masa manfaat yang terbatas dan dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan hubungan terkait pelanggan
selama estimasi masa manfaatnya 5 tahun.
c.
Piranti lunak komputer
Biaya perolehan perangkat lunak komputer untuk penggunaan internal dikapitalisasi dan dicatat sebagai aset takberwujud jika biaya
bukan merupakan bagian integral dari piranti keras yang terkait. Akumulasi biaya tersebut diamortisasi menggunakan metode garis
lurus selama estimasi masa manfaat 4 tahun yang diharapkan ketika perangkat lunak komputer secara substantif siap untuk digunakan.
Taksiran masa manfaat dan metode amortisasi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan pengaruh dari setiap perubahan
estimasi tersebut berlaku secara prospektif.
o. Beban ditangguhkan
Pengeluaran signifikan yang terjadi yang dianggap memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, ditangguhkan dan diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus selama periode yang diharapkan dapat memberikan manfaat dari pengeluaran tersebut.
13
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INTERIM
Pada tangal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk periode sembilan bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - LANJUTAN
p. Sewa
Suatu perjanjian, yang meliputi suatu transaksi atau serangkaian transaksi, merupakan perjanjian sewa atau mengandung sewa jika
Kelompok Usaha menentukan bahwa perjanjian tersebut memberikan hak untuk menggunakan suatu aset atau sekelompok aset selama
periode tertentu dengan imbalan suatu atau serangkaian pembayaran. Pertimbangan tersebut dibuat berdasarkan hasil evaluasi terhadap
substansi perjanjian terlepas dari bentuk formal dari perjanjian sewa tersebut.
a.
Sewa operasi
Sewa di mana secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan secara efektif tetap dimiliki oleh lessor diklasifikasikan
sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi insentif yang diterima dari lessor ) diakui sebagai beban dengan dasar garis
lurus selama periode manfaat yang diharapkan.
b.
Sewa pembiayaan
Sewa atas aset tetap di mana Kelompok Usaha, sebagai lessee