S MRL 1206750 Chapter 5

115

BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diteliti di Situ Bagendit Kabupaten Garut

serta data-data badan pengelola pada bab sebelumnya dan juga pembahasan yang
disertai dengan teori-teori yang mendukung mengenai Pengaruh Persepsi Produk
Wisata terhadap Citra di Situ Bagendit Kabupaten Garut, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Tanggapan responden terhadap variabel persepsi produk wisata (X) berada pada
kategori cukup baik itu dikarenakan produk wisata yang ada di Situ Bagendit
sebagian sudah direnovasi, namun perawatannya masih minim dan masih belum
di optimalkan dengan baik. Hanya sedikit fasilitas yang ada di Situ Bagendit,
fasilitas akomodasi seperti tempat penginapan masih sedikit dan jaraknya pun
cukup jauh dari Situ Bagendit. ifrastruktur bernilai cukup baik dikarenakan
kelayakan perlengkapan infrastruktur di kawasan wisata Situ Bagendit layak

untuk digunakan (kurang jelasnya penulisan pada papan informasi) namun masih
belum optimal.
2. Tanggapan responden terhadap variabel Citra (Y) berada pada kategori cukup
baik karena untuk persepsi produk wisata yang ada di Situ bagendit dinilai belum
dioptimalkan dengan baik, sehingga pembentukan citra di situ bagendit di
kategorikan cukup baik. Hal tersebut berhubungan dengan citra di Situ Bagendit,
karena Citra destinasi tidak terbentuk dengan sendirinya melainkan dipengaruhi
oleh persepsi seseorang, serta keberagaman aktivitas buatan seperti mengelilingi
danau menggunakan perahu, rakit atau sepeda air, mini train, berenang dan
sebagainya yang ada di Situ Bagendit. Namun sebagian sudah tidak beroperasi
lagi yaitu wahana permainan seperti mini train dan kolam renang yang ada di Situ
Bagendit. Selain itu penilaian terhadap pengalaman di dalam persepsi produk
wisata terbilang cukup baik sesuai dengan penilaian produk wisata itu sendiri.

Sawas Dee Husein, 2016
Pengaruh Persepsi Produk Wisata Terhadap Citra di Situ Bagendit Kabupaten Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

116


3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi produk wisata (X) terhadap citra (Y) dapat
dilihat dari hasil pengujian hipotesis yang menunjukan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara persepsi produk wisata (X) terhadap Citra (Y). Kontribusi
persepsi produk wisata (X) terhadap citra (Y) sebesar 51,5% sedangkan sisanya
yaitu sebesar 48,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Citra yang
tidak diteliti oleh peneliti seperti kepuasan wisatawan, motivasi wisatawan dan
keputusan berkunjung. Sementara itu berdasarkan dari uji hipotesis dengan
membandingkan nilai thitung sebesar 10,201 dengan tingkat signifikansi 5%.
Dibandingkan dengan nilai ttabel, perolehan nilai thitung memiliki angka yang lebih
besar daripada nilai ttabel (10,201>2), maka dapat diambil keputusan bahwa
hipotesis nol (H0) ditolak dan Ha diterima. Artinya bahwa terdapat pengaruh
positif persepsi produk wisata terhadap citra di Situ Bagendit. Hal ini menunjukan
semakin baik persepsi produk wisata yang ada di Situ Bagendit, maka semakin
meningkat pula citra di Situ Bagendit. Nilai konstanta a memiliki arti bahwa
ketika persepsi produk wisata (X) bernilai nol atau citra (Y) tidak dipengaruhi
oleh persepsi produk wisata, maka nilai konstanta bernilai 1.155. Sedangkan
koefisien regresi b bernilai 0.280 yang memiliki arti bahwa jika variabel persepsi
produk wisata (X) meningkat sebesar satu satuan, maka citra (Y) akan naik
sebesar 0.280. Koefisien regresi tersebut bernilai positif, yang artinya persepsi
produk wisata (X) memberikan pengaruh positif terhadap citra (Y) dengan kata

lain semakin baik persepsi produk wisata yang ada di Situ Bagendit, maka
semakin meningkatkan pula citra di Situ Bagendit.
B.

Rekomendasi
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diuraikan, oleh karena itu penulis

mengajukan beberapa rekomedasi berdasarkan temuan penelitian, diantaranya adalah:
1. Untuk pengelola, guna meningkatkan produk wisata yang ada di Situ Bagendit.
Tanggapan pada persepsi produk wisata, sebaiknya terus dilakukan pembenahan
di sektor atraksi, fasilitas dan aksesibilitas. Terutama pada atraksi yaitu, aktivitas
buatan seperti mini train dan kolam renang yang sudah tidak beroperasi lagi.

Sawas Dee Husein, 2016
Pengaruh Persepsi Produk Wisata Terhadap Citra di Situ Bagendit Kabupaten Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

117

Serta fasilitas yang masih belum optimal seperti penginapan, tempat makan,

toilet, mushola, toko souvenir serta pelayanan informasi. Hal ini dapat dilakukan
dalam rangka untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke Situ Bagendit Kabupaten
Garut.
2. Untuk pengelola, guna meningkatkan produk wisata yang ada di Situ Bagendit.
Tanggapan pada citra, sebaiknya terus dilakukan pembenahan terhadap produk
wisata yang ada di Situ Bagendit. Namun demikian, hal ini harus berbanding
lurus dengan pembenahan di sektor atraksi, fasilitas, serta aksesibilitas agar
produk wisata yang ada di Situ Bagendit seperti : mini train dan kolam renang
dapat digunakan dengan baik dan optimal.
3. Untuk peneliti selanjutnya, dapat dilakukan penelitian mengenai faktor lain yang
mempengaruhi citra yang tidak diteliti oleh peneliti seperti kepuasan wisatawan,
motivasi wisatawan dan keputusan berkunjung. Dapat dijadikan acuan untuk
penelitian selanjutnya agar penelitian tentang meningkatkan citra dapat lebih
maksimal lagi, khususnya di Situ Bagendit Kabupaten Garut.

Sawas Dee Husein, 2016
Pengaruh Persepsi Produk Wisata Terhadap Citra di Situ Bagendit Kabupaten Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu