STRUKTUR RAGAM BAHASA INDONESIA ILMIAH

STRUKTUR RAGAM BAHASA INDONESIA ILMIAH

Disajikan untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Bahasa Indonesia Keilmuan

Dosen Pembina :
Drs. Mh. Isnaeni Rodi, M.Pd

Oleh Kelompok VII :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Imas
Lailatul Zakiyah
Oktavia Dwi Mentari
Saliesa Eka Fatmalya Ayu
Sun Fera Riwayati

Wahyu Tri Susanti

NIM : 13108810008
NIM : 13108810009
NIM : 13108810011
NIM : 13108810012
NIM : 13108810013
NIM : 13108810014

Prodi : Bahasa Inggris
Prodi : Bahasa Inggris
Prodi : Bahasa Inggris
Prodi : Bahasa Inggris
Prodi : Bahasa Inggris
Prodi : Bahasa Inggris

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BAHASA INGGRIS
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
2013 / 2014

1.

PENGERTIAN PARAGRAF

Paragraf mempunyai gagasan utama yang dituangkan dalam bentuk
kalimat topik. Paragraf merupakan unit terkecil sebuah karangan yang terdiri dari
kalimat pokok atau gagasan utama dan kalimat penjelas atau gagasan penjelas
A. SYARAT- SYARAT PARAGRAF YANG BAIK
Sekurang-kurangnya ada lima ciri paragraf yang baik. Kelima ciri ini
adalah kesatuan , kepaduan, ketuntasan, keruntutan, dan kelengkapan. Paragraf
dapat dikatakan baik apabila kelima ciri itu secara keseluruhan terdapat di
dalamnya.
1) Kesatuan
Kesatuan dalam sebuah paragraf hanya akan terbentuk apabila informasiinformasi dalam paragraf itu tetap dikendalikan oleh gagasan utama. Agar
hal ini dapat dicapai, penulis harus senantiasa mengevaluasi apakah
kalimat-kalimat yang ditulisnya itu erat hubungannya, apakah kalimatkalimat itu harus dihilangkan atau disajikan secara khusus, misalnya
menjadi sisipan dalam kalimat lain.
2) Kepaduan
Paragraf dapat dikatakan baik tidak saja karena gagasan utamanya
tunggal, tetapi juga karena kalimat-kalimat di dalam paragraf itu terjalin

secara logis dan gramatikal. Dengan demikian, kalimat-kalimat di dalam
sebuah paragraf itu terpadu, berkaitan satu sama lain, untuk mendukung
gagasan utama. Dengan kaitan seperti itu, pembaca akan dapat mengikuti
maaksud penulis setapak demi setapak dengan perpindahan dari satu
kalimat ke kalimat berikutnya secara enak tanpa ada lompatan-lompatan
pikiran.
3) Ketuntasan
Paragraf yang baik adalah paragraf yang tuntas. Artinya, di dalam
paragraf itu telah tercakup semua yang diperlukan untuk mendukung
gagasan utama. Ini berarti pula bahwa yang baik harus telah
dikembangkan demikian rupa sehingga pembaca tidak bertanya-tanya
tentang maksud penulis dalam paragraf itu.
4) Keruntutan
Yang disebut prinsip keruntutan pada dasarnya adalah menyajikan
informasi secara urut, tidak melompat-lompat sehingga pembaca mudah
mengikuti jalan pikiran penulis.
5) Kelengkapan
Berisi kalimat- kalimat penjelasan yang cukup untuk menunjang kejelasan
kalimat topik atau kalimat utama.


B. JENIS- JENIS PARAGRAF
B.1 Jenis- jenis paragraf berdasarkan tujuan dan cara penyampaiannya.
a) Paragraf Argumentasi adalah jenis paragraf yang mengungkapkan
ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta
(benar-benar terjadi). Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide,
gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.
Ciri-ciri paragraf argumentasi, yaitu:
1. Menjelaskan suatu pendapat agar pembaca yakin.
2. Memerlukan fakta untuk membuktikan pendapatnya biasanya berupa
gambar/grafik, dll.
3. Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman dan penelitian.
4. Penutup berisi kesimpulan.
b) Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek
dengan kata-kata yang mampu merangsang indra pembaca. Artinya
penulis ingin membuat pembaca melihat, mendengar maupun
merasakan apa yang sedang mereka baca dari paragraf tersebut.
Ciri-ciri paragraf deskriptif ialah:
1. Menggambarkan atau melukiskan suatu benda, tempat, atau suasana
tertentu.
2. Penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra

(pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan).
3. Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri
objek yang dideskripsikan.
4. Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan
keadaan suatu objek secara terperinci.
c) Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk
memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan,
dan menerangkan suatu topik kepada pembaca dengan tujuan untuk
memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan pembaca.
Untuk memahaminya pun pembaca perlu melakukan proses berpikir
dan melibatkan pengetahuan.
Ciri-ciri paragraf eksposisi:
1. Memaparkan definisi dan memaparkan langkah-langkah, metode
atau melaksanakan suatu tindakan.
2. Gaya penulisannya bersifat imformatif.
3. Menginformasikan/menceritakan sesuatu yang tidak bisa dicapai
oleh alat indra.

4. Paragraf eksposisi umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa,
dimana, kapan, mengapa dan bagaimana.

d) Paragraf Persuasi adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan
membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan
penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu
mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.
Ciri-ciri paragraf persuasi, yaitu:
1. Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
2. Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
3. Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian
melalui epercayaan antara penulis dengan pembaca.
4. Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan
tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.
5. Persuasi memerlukan fakta dan data.
e) Paragraf Narasi adalah jenis paragraf yang menceritakan suatu
kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi
terdiri atas narasi kejadian dan narasi runtut cerita. Paragraf narasi
kejadian adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau
peristiwa, sedangkan paragraf narasi runtut cerita adalah paragraf yang
pola pengembangannya dimulai dari urutan tindakan atau perbuatan
yang menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Dalam paragraf narasi
terdapat alur cerita, tikoh, setting dan konflik, paragraf narasi juga tidak

memiliki kalimat utama.
Ciri- ciri paragraf narasi :
1. Ada tokoh, tempat, waktu, dan suasana yang diceritakan
2. Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa.
3. Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi (cerpen, novel, roman) tetapi
juga terdapat dalam tulisan nonfiksi (biografi, cerita nyata dalam
surat kabar, sejarah, riwayat perjalanan).
B.2 Jenis- jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utama.
a. Paragraf Deduktif adalah Paragraf yang diawali dengan hal-hal yang
bersifat umum dan diperjelas dengan hal-hal yang bersifat khusus.
Kalimat utama berada di awal paragraf.
b. Paragraf Induktif adalah paragraf yang dikembangkan mulai dengan
hal-hal yang khusus ke hal-hal yang umum. Paragraf induktif kalimat
utamanya berada di akhir paragraf.

c. Paragraf Campuran adalah Paragraf yang dimulai dengan
mengemukakan persoalan pokok atau kalimat pokok kemudian diikuti
kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat pokok.
merupakan paragraf yang dikembangkan dengan meletakan kalimat
utama pada awal dan akhir paragraf.

d. Paragraf Deskriptif adalah Paragraf yang tidak memiliki kalimat
utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat
pada kalimat-kalimat penjelas.
e. Paragraf Ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di
tengah-tengah bagian paragraf (di antara awal dan akhir).
B.3 Jenis- jenis paragraf berdasarkan pola pengembangan paragraf.
a. Pola Klimaks – Anti Klimaks
Klimaks adalah perincian gagasan dari gagasan yang paling bawah atau
rendah menuju gagasan yang paling tinggi kedudukan atau
kepentingannya. Kebalikannya adalah antiklimaks.
b. Pola Sudut Pandang
Pola sudut pandang adalah pola pengembangan paragraf yang
didasarkan tempat atau posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu.
c. Pola Perbandingan dan Pertentangan
Perbandingan adalah upaya mengamati persamaan yang dimiliki oleh
dua benda atau lebih, sedangkan pertentangan lebih banyak
menonjolkan perbedaan yang ada pada dua benda atau lebih.
d. Pola Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan
dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan.

e. Pola Contoh
Sebuah gagasan bisa menjadi jelas jika diperkuat dengan beberapa
contoh atau ilustrasi. Contoh itu dapat pula diuraikan dalam sebuah
narasi atau deskripsi yang kuat.
f. Pola Klausalitas
Dalam pola ini sebab bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan
akibat sebagai rincian pengembangannya. Namun demikian, susunan
tersebut biasanya juga terbalik. Akibat dapat berperan sebagai gagasan
utama, sedangkan sebab menjadi rincian pengembangannya.
C. STRUKTUR PARAGRAF
C.1 Pengertian Struktur Paragraf
Struktur paragraf adalah komposisi yang terdiri dari bagian-bagian
penyusun yang menyusun sebuah paragraf.

Struktur Penyusun Paragraf antara lain :
a. Kaimat Utama/ Kalimat Topik
Sebuah kalimat topik adalah kalimat pertama paragraf Anda.Itu harus
kalimat paling umum dalam sebuah paragraf dan harus
memperkenalkan gagasan keseluruhan yang ingin Anda bahas nanti dalam
paragraf. Indentasi dari kata pertama dalam kalimat topik Anda tidak lagi

diperlukan.
Catatan: Kalimat topik memperkenalkan topik secara secara umum dan
mengatur sisa paragraf bagi kalimat-kalimat berorientasi detail. Ketika
pembaca membaca kalimat topik, biasanya pertanyaan harus muncul
dalam pikiran pembaca. Dalam hal ini, seharusnya pertanyaannya
"Mengapa", dan pembaca harus mengharapkan bahwa sisa paragraf akan
memberikan jawaban untuk pertanyaan ini.
b. Kalimat Pendukung/ Kalimat Penjelas
Yaitu Kalimat yang mendukung atau menjelaskan ide yang dinyatakan
dalam sebuah paragraf.
Kalimat Pendukung harus "mendukung" atau menjelaskan ide yang
dinyatakan dalam kalimat topik. Rincian penting untuk membantu
pembaca memahami apa yang Anda tulis. Harus menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh kalimat topik Anda.
Catatan: Sebagian besar paragraf memiliki 5-7 kalimat pendukung. Jika
menulis tentang strategi atau memberikan tips atau daftar
item, bulleted atau daftar nomor dapat berguna di sini, bukannya penuh
dengan kalimat pendukung.
c. Kalimat Penutup
Yaitu Kalimat yang biasanya terjadi pada akhir paragraf dan merangkum

informasi yang disajikan dalam paragraf. Hal ini mirip, tapi tidak sama
persis dengan kalimat topik.
Kalimat penutup biasanya terjadi pada akhir paragraf dan merangkum
informasi yang disajikan dalam paragraf. Hal ini mirip, tapi tidak sama
persis dengan kalimat topik.
Catatan: Kalimat Penutup terutama digunakan dalam penulisan formal
paragraf panjang dengan beberapa rincian dalam kalimat pendukung.
Paragraf singkat (2-3 kalimat pendukung) tidak memerlukan kalimat
penutup.

Daftar Pustaka
 Harefa, Andreas. 2002. Agar Menulis – Mengarang Bisa Gampang. Jakarta:
Gramedia.
 Rahardi, Kunjana. 2011. Teknik- Teknik Pengembangan Paragraf Karya Tulis
Ilmiah. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.
 Tarigan, Djago. 2008. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan
Pengembangannya. Bandung: Angkasa.
 http://id.wikipedia.org/wiki/paragraf (diakses pada Senin, 14 Oktober 2013)

 http://guruberbagirasa.blogspot.com (diakses pada Senin, 14 Oktober 2013)
 http://jelajahduniabahasa.wordpress.com (diakses pada Senin, 14 Oktober
2013)