RMK Struktur dan Pelaku Pasar Modal

STRUKTUR DAN PELAKU PASAR MODAL
Rizki Kurniasari / PPAk 23

A. Struktur Pasar Modal
Struktur pasar modal Indonesia menurut undang-undang pasar modal no. 8 tahun 1995
dikelola oleh sebuah perusahaan swasta yang bernama PT. Bursa Efek Indonesia dan sahamsahamnya dikuasai oleh perusahaan-perusahaan anggota bursa efek.
Menteri Keuangan merupakan lembaga tertinggi yang berada dalam struktur pasar modal
Indonesia. Untuk memudahkan pengawasannya, pemerintah membentuk sebuah lembaga
yang diberi nama Badan Pengawas Pasar Modal yang dalam tugasnya antara lain melakukan
pembinaan, pengawasan dab pengaturan sehari-hari pasar modal.
1. BAPEPAM/LK
a. Tugas : Melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari kegiatan
pasar modal
b. Tujuan : Mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, dan
efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.
i. Teratur: menjamin bahwa seluruh pelaku pasar modal wajib mengikuti
ketentuan yang berlaku sesuai dengan bidangnya masing-masing dan
melaksanakannya secara konsisten.
ii. Wajar: seluruh pelaku pasar modal melakukan kegiatannya dengan
memperhatikan standar dan etika yang berlaku di dunia bisnis serta
mengutamakan kepentingan masyarakat banyak

iii. Efisien: kegiatan pasar modal dilakukan secara cepat dan tepat dengan
biaya yang relatif murah
c. Wewenang BAPEPAM/LK ialah
i. memberikan izin usaha kepada Bursa Efek, Lembaga Kliring dan
Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Reksa Dana,
perusahaan Efek, Penasehat Investasi, Biro Administrasi Efek
ii. Memberikan izin orang perseorangan bagi Wakil Penjamin Emisi Efek,
Wakil Perantara Pedagang Efek, Wakil Manajer Investasi, Wakil Agen
Penjual Reksa Dana
iii. Memberikan persetujuan bagi Bank Kustodian
2. Bursa Efek Indonesia

Adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana
untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan Efek diantara mereka Pemegang Saham terdiri dari Perusahaan Efek
yang telah memperoleh izin usaha sebagai Perantara Pedagang Efek
Tugas dari BEI adalaha menyelenggarakan perdagangan Efek yang teratur, wajar
dan Efisien,menyediakan sarana pendukung serta mengawasi kegiatan anggota Bursa
Efek, dan menyusun rancangan anggaran tahunan dan penggunaan laba Bursa Efek, dan
melaporkannya kepada Bapepam

3. Lembaga Kliring dan Penjaminan (KPEI)
Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah pihak yang menyelenggarakan jasa
kliring dan Penjaminan penyelesaian transaksi bursa Tugas dari KPEI antara lain adalah:
a. Melaksanakan kliring dan penjaminan transaksi bursa yang teratur, wajar , dan
efisien.
b. Menjamin penyerahan secara fisik baik saham maupun uang
Lembaga yang telah memperoleh izin usaha sebagai LKP oleh BAPEPAM adalah
PT. KPEI (PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia).

4. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
LPP adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi bank
Kustodian, Perusahaan Efek dan Pihak lain. Tugas dari LPP ialah menyediakan jasa
kustodian sentral dan penyelesaian transaksi yang teratur, wajar, dan efisien,
mengamankan pemindahtanganan Efek, dan penyeleasian (settlement). Lembaga yang
telah memperoleh izin usaha sebagai LPP oleh BAPEPAM adalah PT. KSEI (PT.
Kustodian Sentral Efek Indonesia).

5. Perusahaan Efek
Adalah pihak yang melakukan kegiatan sebagai:
a. Perantara Pedagang Efek (Broker-Dealer) : pihak yang melakukan kegiatan usaha

jual beli Efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain. Kewajiban Perantara
Pedagang Efek :

i. Mendahulukan kepentingan nasabah sebelum melakukan transaksi untuk
kepentingan sendiri
ii. Dalam memberikan rekomendasi kepada nasabah untuk membeli atau
menjual Efek wajib memperhatikan keadaan keuangan dan maksud serta
tujuan investasi dari nasabah
iii. Membubuhi jam, hari, dan tanggal atas semua pesanan nasabah pada
formulir pemesanan. Memeberikan konfirmasi kepada nasabah sebelum
iv.
v.
vi.
vii.
viii.

berakhirnya hari bursa setelah dilakukan transaksi.
Menerbitkan tanda terima setelah menerima Efek atau uang dari nasabah
Menyelesaikan amanat jual/beli dari pemberi amanat
Menyediakan data dan informasi bagi kepentingan para pemodal

Membantu mengelola dana bagi kepentingan para pemodal
Memberikan saran kepada para pemodal

b. Penjamin Emisi Efek (underwriter), pihak yang membuat kontrak Emiten untuk
melakukan penawaran umum bagi kepentingan Emiten dengan atau tanpa
kewajiban untuk membeli sisa Efek yang tidak terjual. Kewajiban:
i. Mematuhi semua ketentuan dalam kontrak penjaminan Emisi.
ii. Mengungkapkan dalam prospektus adanya hubungan afiliasi atau
hubungan lain yang bersifat material antara Perusahaan Efek dan Emiten

Penjamin Pelaksana Emisi Efek Bertugas:
i. Mejamin penjual Efek dan pembayaran keseluruhan nilai Efek yang
diemisikan kepada Emiten
ii. Mewakili para Penjamin Emisi Efek dalam hubungannya dengan Emiten
dan pihak ketiga
iii. Menetapkan bagian kewajiban masing-masing Penjamin Emisi Efek
sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati dalam perjanjian antar
Pemjamin Emisi Efek
iv. Mengumpulkan semua hasil penjualan Efek dilakukan oleh para Penjamin
Peserta Emisi dan para Agen Penjual

v. Menyerahkan hasil penjualan Efek kepada Emiten serta membeyar Efek
yang tidak terjual tepat pada tanggal yang disepakati.
c. Manajer Investasi (invesment Manager), yaitu pihak yang kegiatan usahanya
mengelola portofolio Efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi

kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun,
dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan perundangundangan yang berlaku. Tugas dari MI :
i. Mengadakan riset
ii. Menganalisa Kelayakan investasi
iii. mengelola dana portofolio
iv. Lembaga Penunjang
d. Biro Administrasi Efek, yaitu pihak yang didasarkan kontrak dengan Emiten
melaksanakan pencatatan pemilikan Efek dan pembagian hak yang berkaitan
dengan Efek. Tugas dari Biro administrasi Efek ialah untuk mendaftarkan dan
mengadministrasikan saham yang pemodal beli menjadi atas nama pemodal
tersebut, untuk hal tersebut diperlukan biaya sesuai yang ditetapkan oleh BAE
e. Bank Kustodian, Adalah pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta
lain berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden, bunga,
dan hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening
yang menjadi nasabahnya. Jasa yang diberikan Kustodian:

i. Menyediakan TPH (tempat penitipan harta) yang aman bagi surat-surat
berharga (Efek)
ii. Mencatat dan membukukan semua penitipan pihak lain secara cermat.
(jasa administrasi)
iii. Mengamankan semua penerimaan dan penyerahan Efek untuk
kepentingan pihak yang diwakilinya
iv. Mengamnkan pemindahtanganan Efek
v. Menagih deviden saham, bunga obligasi, dan hak-hak lain yang berkaitan
dengan surat berharga yang dititipkan
Yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai kustodian:
i. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP),
ii. erusahaan Efek
iii. Bank umum
B. Mekanisme Pasar Modal
Dalam pasar modal terdapat dua cara penjualan saham, yakni pasar perdana (primary
market) dan pasar sekunder (secondary market).
Pasar perdana adalah pasar dimana efek-efek diperdagangkan untuk pertama kalinya
sebelum dicatatkan di bursa efek. Saham atau efek yang pertama kali diperdagangkan

biasanya ditawarkan oleh pihak penjamin emisi (underwriter) kepada investor melalui

perantara pedagang efek. {erantra pedagang efek ini bertindak evagai agen penjual saham.
Proses penjualan perdana ini biasanya disebut dengan Initial Public Offering (IPO) atau
penawaran umum perdana.
Mekanisme penjualan saham yang kedua disebut dengan pasar sekunder. Adapun pasar
sekunder adalah pasar dimana efek-efek yang telah dicatatkan di bursa efek diperjual belikan
secara bebas. Dalam pasar sekunder ini, investor diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk
membeli atau menjual saham yang telah tercatat tersebut melalui perantara yang disebut
dengan pialang.

C. Profesi Penunjang
Profesi Penunjang adalah lembaga atau perusahaaan yang diperlukan untuk dijadikan
mitra oleh Emiten dalam rangka penawaran umum. Profesi-profesi penunjang yang ada
dalam kegiatan Pasar Modal, antara lain :
1. Akuntan Publik
Adalah seseorang yang memiliki profesi dalam hal kewenangan melakukan
pemeriksaan atas keuangan badan usaha yang mengeluarkan surat berharga untuk
diperdagangkan (selanjutnya disebut dengan Emiten) guna dalam memberikan pendapat
atas laporan keuangan yang Emiten guna memberikan pendapat atas laporan keuangan
yang dipublikasikan oleh Emiten.
Seorang Akuntan Publik dapat membantu Emiten dalam melakukan transaksi

Pasar Modal, misalnya melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran perdana,
kemudian membantu Emiten dalam menyiapkan atau menyajikan laporan keuangannya,
dimana laporan keuangan tersebut merupakan instrument yang paling penting untuk
menentukan apakah Emiten layak melakukan investasi atau menjual saham suatu produk
investasi.
Akuntan Publik harus mendaftarkan dirinya di BAPEPAM (Badan Pengawas
Pasar Modal) sebagai profesi penunjang dalam kegiatan Pasar Modal.Diharapkan
menjadi Gate Keeper dalam melindungi kepentingan publik dengan menghasilkan opini
yang berkualitas atas laporan keuangan.
2. Notaris Publik

Pekerjaan utamanya adalah melakukan penulisan atau pencatatan yang mana
dalam perkembangannya Notaris sering dianggap sebagai orang yang memiliki keahlian
untuk menulis atau mencatat secara cepat. Jika kita berbicara tentang peran Notaris
dalam kegiatan Pasar Modal, tentunya ruang gerak seorang Notaris sangatlah besar dan
penting karena mengemban tugas yang menyangkut urusan publik dalam konteks
keperdataan dan diberi kewenangan oleh Undang-Undang untuk membuat akta otentik.
Sebelum seorang Notaris Publik melaksanakan tugasnya, ia harus mendaftarkan
dirinya sebagai profesi penunjang dalam kegiatan Pasar Modal di BAPEPAM.
3. Konsultan Hukum Publik

Adalah pihak yang memberikan dan menandatangani mengenai emisi efek
ataupun perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh Emiten. Untuk menjadi seorang
Konsultan Hukum Publik dalam kegiatan Pasar Modal maka pihak-pihak yang
menyandang profesi tersebut haruslah mendaftarkan diri di BAPEPAM. Sebab, menjadi
seorang yang bergelut di bidang Konsultan khususnya Konsultan Hukum Publik dalam
kegiatan Pasar Modal harus memiliki integritas yang tinggi, bersikap hati-hati dan teliti
(Duty Skill Of Care) dan memegang prinsip Know Your Customer, mengetahui latar
belakang klien atau nasabahnya yang ingin berinvestasi.
Konsultan Hukum Publik harus memverifikasikan keakuratan dari prinsip
keterbukaan yang berhubungan dengan sekuritas perusahaan dan merupakan standar
untuk penyelidikan dan penelitian yang merupakan bagian dari proses Go Public.
4. Penilai
Adalah pihak yang menerbitkan dan menandatangani Laporan Penilai, yaitu
pendapat atas nilai wajar aktiva yang disusun berdasarkan pemeriksaan menurut keahlian
dan penilai.

D. Kewajiban Pelaporan
Kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala diatur dalam keputusan ketua
Bapepam nomor Kep-36/PM/2003. Laporan keuangan berkala yang dimaksud dalam
keputusan ketua Bapepam nomor Kep-36/PM/2003 adalah laporan keuangan tahunan dan

laporan keuangan tengah tahunan. Setiap Emiten dan Perusahaan Publik yang pernyataan

pendaftarannya telah menjadi efektif wajib menyampaikan laporan keuangan berkala kepada
Bapepam sebanyak 4 (empat) eksemplar, sekurang-kurangnya 1 (satu) dalam bentuk asli.
Laporan keuangan yang harus disampaikan ke Bapepam terdiri dari:
a. neraca;
b. laporan laba rugi;
c. laporan perubahan ekuitas;
d. laporan arus kas;
e. laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan jika dipersyaratkan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan jenis
industrinya; dan
f. catatan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan harus disajikan dalam bahasa Indonesia. Laporan keuangan
harus disajikan secara perbandingan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum yang pada
pokoknya adalah Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI), dan ketentuan akuntansi di bidang Pasar Modal yang ditetapkan
Bapepam. Untuk unsur-unsur laporan keuangan bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang
karena sifat industrinya belum diatur secara tegas dalam Standar Akuntansi Keuangan

dan ketentuan akuntansi di bidang Pasar Modal di atas, agar disajikan sesuai dengan
bentuk dan isi yang setidak-tidaknya meliputi unsur dan penjelasan yang tercakup pada
laporan keuangan sebagaimana dilampirkan dalam dokumen Pernyataan Pendaftaran.
Laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan Akuntan dengan
pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir
bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan tahunan wajib
diumumkan kepada publik dengan ketentuan sebagai berikut:

a. perusahaaan wajib mengumumkan neraca, laporan laba rugi dan laporan lain yang
dipersyaratkan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan jenis industrinya dalam
sekurang-kurangnya 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang satu
diantaranya mempunyai peredaran nasional dan lainnya yang terbit di tempat kedudukan
Emiten atau Perusahaan Publik, selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah
tanggal laporan keuangan tahunan. Bagi perusahaan yang dikategorikan sebagai
Perusahaan Menengah atau Kecil wajib mengumumkan neraca, laporan laba rugi dan
laporan lain yang dipersyaratkan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan jenis
industrinya dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia
yang mempunyai peredaran nasional;
b. bentuk dan isi neraca, laporan laba rugi, dan laporan lain yang dipersyaratkan oleh
instansi yang berwenang sesuai dengan jenis industrinya yang diumumkan tersebut harus
sama dengan yang disajikan dalam laporan keuangan tahunan yang disampaikan kepada
Bapepam;
c. pengumuman tersebut harus memuat opini dari akuntan; dan
d. bukti pengumuman tersebut harus disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya 2
(dua) hari kerja setelah tanggal pengumuman
Tanggung jawab direksi atas laporan keuangan diatur dalam keputusan Ketua
Bapepeam Nomor Kep-40/PM/2003. Laporan Keuangan yang dimaksud dalam peraturan
ini adalah laporan keuangan yang disampaikan dalam rangka kewajiban penyampaian
laporan keuangan kepada Bapepam. Direksi Emiten atau Perusahaan Publik wajib
membuat surat pernyataan sesuai dengan Formulir Lampiran I yang tercantum dalam
peraturan keputusan Ketua Bapepeam Nomor Kep-40/PM/2003. Surat pernyataan
sebagaimana dimaksud tersebut, wajib ditandatangani oleh Direktur Utama dan seorang
Direktur yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan, dan bermeterai cukup.
Dalam hal Direktur Utama dan Direktur yang membawahi bidang akuntansi atau
keuangan dijabat oleh 1 (satu) orang, maka surat pernyataan tersebut ditandatangani oleh
Direktur Utama. Direksi Emiten atau Perusahaan Publik secara tanggung renteng

bertanggung jawab atas pernyataan yang dibuat ini termasuk kerugian yang mungkin
ditimbulkan. Surat pernyataan tersebut wajib dilekatkan pada laporan keuangan yang
disampaikan kepada Bapepam. Dalam hal laporan keuangan yang disampaikan telah
diaudit atau ditelaah secara terbatas, maka tanggung jawab Direksi atas pernyataan
berlaku sampai dengan tanggal pendapat akuntan. Dalam hal laporan keuangan interim
yang disampaikan tidak diaudit, maka tanggung jawab Direksi atas pernyataan berlaku
sampai dengan tanggal disampaikannya surat pernyataan dimaksud kepada Bapepam.
Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di bidang Pasar Modal, Bapepam berwenang
mengenakan sanksi terhadap setiap pelanggaran ketentuan peraturan ini, termasuk pihakpihak yang menyebabkan terjadinya pelanggaran tersebut.