Pelaksanaan Kurikulum 2013 Hambatan dan

Pelaksanaan Kurikulum 2013 : Hambatan dan Tantangannya Untuk Mewujudkan
Pemerataan Kualitas Pendidikan di Indonesia
Oleh : Muhammad Yusro Hidayat
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Indonesia dengan berbagai suku dan budaya,
Pendidikan adalah salah satu kebutuhan manusia, pendidikan yang baik adalah
pendidikan yang mampu memberikan manfaat dan kontribusi bagi diri sendiri dan bagi
lingkungannya. salah satu faktor yang mempengaruhi suksesnya pendidikan adalah bentuk
kurikulum yang digunakan. Kurikulum adalah semua kegiatan dan pengalaman potensial
yang telah disusu secara ilmiah, baik yang terjadi di dalam kelas, dihalaman sekolah maupun
diluar sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan pedidikan (Arifin,2011).
Tujuan pendidika antara lain, agar peserta didik mampu terjun ke masayrakat,
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan memiliki kepreibadaian yang baik. Untuk itu
eserta didik harus belajar berbagai disiplin berbagai ilmu, seperti sosial-ekonomi, sains dan
matematika, bahasa, teknologi dan norma. Termaksud bagaimann cara menerapkan ilmu
tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Hambatan dan tantangan pelaksanaan kurikulum 2013
Kurikulium 2013 telah banyak memberikan pengaruh yang signifikan bagi
pengembangan pendidikan di indonesia. Kurikulum ini dibuat untuk menjawab tantangan dan
pengaruh globalisasi yang setiap tahunnya terus meningkat dan menyeret perubahan hingga
ketingkat pendidikan. Salah satu tujuaan dari kurikulum 2013 adalah mengjak agar peserta

didik menjadi mandiri. yang sebelumnya segala informasi berasal dari guru kini, peserta didik
harus mampu aktif dalam mengelola dan mencari ilmu pengetahuan. keadaan ini harus
menuntut peserta didik untuk dapat mengakses informasi baik itu melalui media cetak atau
media online. Hal ini mudah dilakukan bagi peserta didik yang tinggal di kota dan akan sulit
bagi peserta didik yang ada di kampung minim informasi.
Informasi adalah kebutuhan yang sangat urgen bagi pendidik (guru) dan peserta didik.
Informasi dapat diperoleh melalui berbagai macam sumber baik dari seseorang ahli, buku,
dan media sosial seperti:

televisi, radio, koran dan sebagainya. Penyebaran informasi

dipengaruhi oleh beberap hal diataranya adalah letak geografis suatu daerah, semakin jauh
letaknya dari kota maka semakin minim informasi yang bisa diakses. Begitu juga dengan
pendidikannya, pendidikan yang dilakukan di sekolah akan lebih mudah dalam mengakse
informasi sehingga wawasan ilmu pengetahuan lebih luas, sedangkan sekolah yang ada di

daerah minim informasi hanya dapat mengakses informasi dari buku-buku lama, dari gurunya
saja serta dari beberapa pengalaman dan lingkungan sekitar.
Tuntutan dari pelaksanaan kurikulum 2013 adalah mengajak peserta didik untuk
mandiri mampu mengelola dan mencari ilmu pengetahuan sendiri. Metode yang ditekankan

dalam pelaksanaan kurikulum 2013 adalah kegaitan mengamati, menanya, menalar,
mengasosiasi dan menkomunikasikan (membangaun jejaring sosial). Dalam hal ini, siswa
ditekankan untuk menjadi siswa yang mandiri dan mampu dalam mengelola dan mencari
ilmu pengetahuan sendiri, sedangkan guru gi menjelaskan materi pelajaran kepada peserta
didik tetapi memancing siswa untuk menggali dengan cara mengamati dan siswa disuruh
membaca terlebih dahulu bahan materi yang dipelajari.
Pemerataan kualitas suatu pendidikan dapat dilihat dari kebebasan akses yang
menhyeluruh oleh peserta didik maupun pendidik (guru). Implemnetasi kurikulum 2013 akan
mengakibatkan banyak perubahan yang terjadi diantaranya adalah oenggunaan metode yang
berbeda dari yang sebelumnya sehingga menyulitkan pendidik yang sudah tua, sedangkan
pendidik muda masih mampu menyesuaikan. Keterbatasan akses informasi adalah salah satu
hambtan dan tantanagn bagi pemerataan kualitas pendidikan, terlebih ketika ada suatu sistem
UAN yang memiliki tiongkat kesuliutan yang sama. Shingg dipelukan suatu metde pendikan
yang dapat mengembangkan kemampuan peserta didik sesaui dengan lingkungan sekitar. Dan
ini adalah tugas pendidik dalam memanfaatkan keterbatasan lingkungan dengan mengacu
pada kephaman dan tujuan kurikulum 2013.
Menilai pemerataan kualitas pendidikan
Indonesai adalah negri dengan beribu pulau yang dipisahkan oleh laut dan samudra.
Keadaan geografis ini menyebabkan Indonesai dikenal sebagai negara agraria. Letak pulau
yang berjauhan telah mampu menghasilkan budaya dan bahasa yang beragam. Selain itu,

keunikan tiap-tipa pulau teloah terdispersi kedalam bentuk pola kehidupan yang kompleks
yang memiliki ciri khas masing-masing pulau. Keberagaman ini telah menciptakan pula
bahasa, budaya dan kulture yang unik dan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Letak
pulau yang berjauhan menyebabkan beberapa pulau tidak memiliki akses yang lan car dengan
pemerintah pusat. Dimana segala keputusan dan kebijakan yang dibentuk dilakukan de
pemerintahan pusat. Salah satunya adalah kebijakan pendidikan yang harus dilakukan oleh
sektor penddiakan yang harus menetapkan lurikulum 2013. .
Posisi tiap wilayah indonesai dapat tercermin dari sesebarap besar kemungkinan
wilayah tersebut dapat terjamah dengan teknologi. Contohnya adalah daerah sulawesi yang
akhir-akhir ini baru

bisa merasakan adanyanya media informasi berupa sinyal telepon.

Kererbatasan ini telah menyebabkan ketidaksinambungan pendidikan yang ada di perkotaan
dengan yang ada di desa. Keadaaan ini akan semakin diperparah ketika setiap dekade setiap
waktyu terjadi perubahan-perubahan kurikulum yang berdampak pada ketertinggalan akses
pendidikan bagi yang tinggal di ranah desa yang kesulitan dalam mengakses informasi.
Keterbatasan ini merupakan salah atu faktor yang harus dipertimbangkan bagi ara
pembuat kebijakan untuk memperhatikan peserta didik dan pendidik yang ada di daerah
minim informasi. Oleh sebeb itu diperlukan kebijakan yang sangan berguna untun memgatasi

kekurangan ini.
Kasus pertama kurikulum 2013 :
Segala macam jenis media, alat peraga, fasilitas kependidikan dan teknologi
pembelajaran (IT)adalah kreativitas guru. Maka buku mata pelajaran adalah juga kreativitas
guru; maka secaraontologism yang berhak mengembangkan sumber-sumber pembelajaran
adalah otonomi dankewenangan guru. Adalah usaha yang menentang kodrat Nya jika
pemerintah berupayamelengkapi guru dengan menyediakan segala macam buku untuk guru.
Dalam kondisi ini makaguru-guru akan semakin tidak berdaya, tidak kreatif dan tidak
produktif. Langkah ini adalahkesalahan besar pemerintah dalam mempersiapkan Kurikulum
2013
Kasus kedua kurikulum 2013 :
Agar dilakukan redefinisi tentang Orientasi Kurikulum yaitu bukan Pengembangan
Kompetensimelainkan Pengembangan Ketrampilan Hidup. Perlu redefinisi Hakekat Belajar
dan HakekatMengajar, yaitu bahwa Belajar adalah kegiatan eksplorasi dan Mengajar juga
adalah KegiatanPenelitian. Hal ini belum cukup, perlu ditambah bahwa Belajar adalah
Membangun Hidup (LifeSkill). Perlu redefinisi Metode Mengajar menuju Mngembangkan
Ketrampilan Hidup (LifeSkill), sehingga Metode Mengajar yang tepat adalah bersifat
kontekstual, fleksibel, dinamis dankreatif, misal : Metode Investigasi/Eksplorasi (yang
disebut sebagai Metode Sain) dan MetodeDiskusi. Perlunya kewajiban bagi guru untuk
membuat LKS nya sendiri. Karena LKS selama inihanya membeli dari Penerbit atau bantuan

dari Pemerintah, dan itu belum termasuk criteria LKSyang benar, karena hanya merupakan
Kumpulan Soal. RPP danLKS yang benar adalah RPP danLKS yang membantu siswa
mengembangkan Ketrampilan Hidup. Kurikulum 2013 juga harusmeletakan landasan bagi
pada akhirnya pemerintah harus berani melangkah untuk menghapuskan UAN.