TUGAS PENGANTAR MANAJEMEN KOORDINASI NAM

TUGAS PENGANTAR MANAJEMEN
“KOORDINASI”

NAMA : FANNY DWI GISCA PUTRI
NIM : 1602122656

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS RIAU

Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang hingga saat ini masih
berkenan memberikan kepercayaan-Nya kepada kita semua untuk menikmati segala
karunia-Nya dan hanya berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen.
Makalah ini berisi tentang menjelaskan konsep dasar Koordinasi seperti pengertian
koordinasi, macam-macam koordinasi, prinsip-prinsip koordinasi, dan jenis-jenis
koordinasi. Terimakasih yang sedalam – dalamnya kepada bapak
Drs.Machasin,M.Si ( dosen mata kuliah pengantar manajemen ) yang menyerahkan
amanat untuk membuat tugas ini.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih belum sempurna dan

masih banyak kekurangan. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan. Aamiin.
Pekanbaru, 2017
Penyusun

BAB 1
PENDAHULUAN
A.

Latar belakang Masalah
Manajemen adalah suatu seni atau cara untuk menyelesaikan permasalahan
dengan berkerja sama melalui orang lain atau sumberdaya lainnya. Sebagai suatu
proses, manajemen memerlukan berbagai aspek pendukung untuk menyelesaikan
permasalahan-permasalahan atau tujuan-tujuannya. Diantara bermacam cara
melakukan manajerial, salah satu aspek penting yang menjadi cara untuk
berlangsungnya sebuah proses manajemen yaitu melakukan koordinasi.
Koordinasi

sebagai


aspek

penting

manajemen,

memerlukan

sebuah

sumberdaya manusia, yang didalamnya terdapat pola pikir untuk memecahkan
suatu masalah. Oleh karena itu, diperlukannya hal-hal yang berkaitan dengan
pembelajaran, guna untuk mengetahui lebih jelas dan lebih dalam apa yang
dimaksud dengan koordinasi sebagai suatu aspek penting dalam manajerial untuk
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada.
B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:


1. Apa pengertian dari koordinasi?
2. Apa definisi para ahli tentang koordinasi?
3. Apa saja macam-macam koordinasi?
4. Bagaimana prinsip-prinsip dari koordinasi?
5. Apa saja jenis-jenis koordinasi?

C.

Tujuan Pembahasan



Diharapkan mahasiswa mengerti apa yang dimaksud dengan koordinasi.



Diharapkan mahasiswa lebih aktif dalam berorganisasi, dan mempunyai dasar dari
manajemen dalam aspek koordinasi.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi Konseptual
[1]. koordinasi adalah proses menyatupadukan tujuan-tujuan dan kegiatankegiatan dari unit-unit ( bagian-bagian atau bidang-bidang fungsional ) suatu
organisasi yang terpisah untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi secara efisien.
[2]. koordinasi adalah suatu proses menghubungkan kegiatan-kegiatan dari
bermacam-macam bagian organisasi.
“Koordinasi adalah pengaturan tata hubungan dari usaha bersama untuk
memperoleh kesatuan tindakan dalam usaha pencapaian tujuan bersama pula.
Koordinasi adalah suatu proses yang mengatur agar pembagian kerja dari berbagai
orang atau kelompok dapat tersusun menjadi suatu kebutuhan yang terintegrasi
dengan cara seefesien mungkin”[3].
Dari definisi-definisi menurut para ahli diatas, kami dapat menarik kesimpulan
bahwa. Koordinasi adalah suatu proses yang mengatur kegiatan-kegiatan didalam
sebuah organisasi dengan mempekerjakan unit-unit fungsional untuk mencapai
suatu tujuan didalam organisasi tersebut untuk mendapatkan hasil yang baik sesuai
sasaran-sasaran yang telah ditentukan.

B. Penelitian yang Relevan
[4]. Koordinasi (dankomunikasi itu
berarti) merupakan

pusat keberadaan
organisasi. Teori perusahaan yang beragam berakar pada manfaatkoordinasi kontrol
hirarkis”
Point besar mengenai pengertian Koordinasi yang kami cari dari Jurnal
internasional diatas merupakan sebuah aspek yang sangat fital bagi sebuah
organisasi. Koordinasi merupakan sebuah titik pusat untuk berkomunikasi dan
mengontrol setiap pekerjaan didalam sebuah organisasi. Mengapa demikian?
Karena didalam sebuah organisasi membutuhkan komunikasi antara lini atas sampai
ke lini bawah. Jika 1 aspek penting ini tidak ada didalam sebuah organisasi, maka
pekerjaan-pekerjaan didalam 1 organisasi tersebut akan tidak berjalan dengan baik.
Sehingga, tujuan didalam organisasi tersebut tidak akan di raih secara maksimal.
Itulah tujuan dan manfaat dari sebuah koordinasi yang didalamnya tersisipkan
sebuah komunikasi antar sesama lini.

C. Pembahasan
a. Pengertian Koordinasi

Koordinasi berasal dari kata coordination, co dan ordinareyang berarti to regulate.
Dari pendekatan empirik yang dikaitkan dengan etimologi, koordinasi diartikan
sebagai kegiatan yang dilakukan oleh berbagai pihak yang sederajat (equal in rank

or order, of the same rank or order, not subordinate) untuk saling memberi informasi
dan mengatur (menyepakati) hal tertentu[5].
Secara normatif, koordinasi diartikan sebagai kewenanganuntuk menggerakkan,
menyerasikan, menyelaraskan, dan menyeimbangkan kegiatan-kegiatan yang
spesifik atau berbeda-beda agar semuanya terarah pada tujuan tertentu.
Sedangngkan secara fungsional, koordinasi dilakukan guna untuk mengurangi
dampak negatif spesialisasi dan mengefektifkan pembagian kerja 5.
Koordinasi dapat didefinisikan sebagai proses penyepakatanbersama secara
mengikat berbagai kegiatan atau unsur yang berbeda-beda sedemikian rupa
sehingga di sisi yang satu semua kegiatan atau unsur itu terarah pada pencapaian
suatu tujuan yang telah ditetapkan dan di sisi lain keberhasilan yang satu tidak
merusak keberhasilan yang lain[6].
Koordinasi menurut Awaluddin Djamin dalam Hasibuan (2011:86) diartikan
sebagai suatu usaha kerja sama antara badan, instansi, unit dalam pelaksanaan
tugas-tugas tertentu, sehingga terdapat saling mengisi, saling membantu dan saling
melengkapi. Dengan demikian koordinasi dapat diartikan sebagai suatu usaha yang
mampu menyelaraskan pelaksanaan tugas maupun kegiatan dalam suatu
organisasi.
Koordinasi dan hubungan kerja adalah dua pengertian yang saling berhubungan
karena koordinasi hanya dapat tercapai sebaik-baiknya dengan melakukan

hubungan kerja yang efektif. Hubungan kerja adalah bentuk administrasi yang
membantu tercapainya koordinasi. Oleh karena itu dikatakan bahwa hasil akhir
daripada komunikasi (hubungan kerja) adalah tercapainya koordinasi dengan cara
yang berhasil guna dan berdaya guna (efektif dan efisien). Koordinasi dimaksudkan
sebagai usaha menyatukan kegiatan-kegiatan dari satuan-satuan kerja (unit-unit)
organisasi, sehingga organisasi bergerak sebagai kesatuan yang bulat guna
melaksanakan seluruh tugas organisasi untuk mencapai tujuannya.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kordinasi adalah
proses kesepakatan bersama secara mengikat berbagai kegiatan atau unsur (yang
terlihat dalam proses) pemerintahan yang berbeda-beda pada dimensi waktu,
tempat, komponen, fungsi dan kepentingan antar pemerintah yang diperintah,
sehingga disatu sisi semua kegiatan dikedua belah pihak terarah pada tujuan
pemerintahan yang ditetapkan bersama dan disisi lain keberhasilan pihak yang satu
tidak dirusak keberhasilan pihak yang lain.
b. Macam-Macam Koordinasi

1.
2.

a.


b.

Koordinasi dapat dibedakan menjadi :
Koordinasi hierarkis (vertikal), yang dilakukan oleh pejabat pimpinan dalam suatu
instasi terhadap pejabat atau instansi dibawahnya.
Koordinasi fungsional, yang dilakukan oleh pejabat atau suatu instansi terhadap
pejabat atau instansi lainnya yang tugasnya saling berkaitan berdasarkan asas-asas
fungsional. Koordinasi ini dapat dibedakan atas koordinasi fungsional horizontal,
diagonal, dan teritorial.
Koordinasi fungsional horizontal dilakukan oleh seorang atau suatu instansi lain yang
setingkat. Koordinasi fungsional horizontal dilakukan oleh pejabat atau instansi
terhadap pejabat atau instansi lain yang lebih rendah tingkatannya tetapi bukan
bawahannya.
Koordinasi fungsional teritorial dilakukan oleh seorang pejabat atau instansi terhadap
pejabat atau instansi lainnya yang berada didalam suatu wilayah tertentu dimana
semua urusan yang ada dalam wilayah tersebut menjadi tanggung jawabnya.

c. Prinsip-Prinsip Koordinasi
Prinsip koordinasi disingkat menjadi KOORDINASI.

1. Kesamaan
Sama dalam visi, misi, dan langkah-langkah untuk mencapai tujuan bersama (sense
of purpose).
2. Orientasikan
Titik pusatnya pada sekolah (sebagai kordinator) yang simpul-simpulnya stakeholder
sekolah.
3. Organisasikan
Atur orang-orang yang berkoordinasi untuk membina sekolah, yaitu harus berada
dalam satu payung (terorganisasi) sehingga sikap egosektoral dapat dihindari.
4. Rumuskan
Menyatakan secara jelas wewenang, tanggung jawab, dan tugas masing-masing
agar tidak tumpang-tindih.
5. Diskusikan
Mencari cara yang efektif, efesien, dan komunikatif dalam berkoordinasi.
6. Informasikan
Semua hasil diskusi dan keputusan mengalir cepat kesemua pihak yang ada dalam
sistem jaringan koordinasi (coordination network system).
7. Negosiasikan

Dalam perundingan mencari kesepakatan harus saling menghormati (team spirit)

dan usahakan menang-menang, jangan sampai pihak sekolah sebagai koordinator
justru dirugikan.
8. Atur jadwal
Rencana koordinasi harus dipatuhi dengan sebaik-baiknya oleh semua pihak.
9. Solusikan
Satu masalah dalam simpul jaringan harus dirasakan dan dipecahkan semua
stakeholders dengan sebaik-baiknya.
10. Insafkan
Setiap stakeholders harus memiliki laporan tertulis yang lengkap dan siap
menginformasikannya sesuai kebutuhan koordinasi.
d. Jenis-Jenis Koordinasi
1. Koordinasi Vertikal
Koordinasi vertikal ialah koordinasi yang dilakukan oleh Kepala Sekolah kepada
atasannya dan kepada bawahannya. Misalnya, koordinasi Kepala Sekolah dengan
Kepala Dinas Pendidikan dan atau bawahannya.
2. Koordinasi Fungsional
Koordinasi Fungsional ialah koordinasi yang dilakukan oleh Kepala Sekolah
dengan Kepala Sekolah lainnya yang tugasnya saling berkaitan berdasarkan asas
fungsionalisasi.
Koordinasi Fungsional dibedakan atas :

a. Koordinasi fungsional horizontal, koordinasi ini dilakukan oleh Kepala Sekolah
dengan Kepala Sekolah lainnya yang setingkat. Misalnya, Kepala SMPN1 dengan
Kepala SMPN2.
b. Koordinasi fungsional diagonal, koordinasi ini dilakukan oleh Kepala Sekolah dengan
Kepala Sekolah lain yang lebih rendah atau lebih tinggi tingkatannya. Misalnya,
Kepala SMPN1 dengan Kepala SDN57 atau dengan staffnya.
c. Koordinasi fungsional teritorial, koordinasi ini dilakukan Kepala Sekolah dengan
pejabat atau Kepala Sekolah lain yang berada dalam wilayah tertentu dimana semua
urusan yang ada dalam wilayah tersebut menjadi kewenangan dan tanggung jawab
Kepala Sekolah bersangkutan selaku penguasa atau penanggung jawab tunggal.
Misalnya, Kepala SMP Percobaa dengan Kepaa-Kepala SMP Target di Kabupaten
X.
3. Koordinasi Institusional
Koordinasi ini dilakukan Kepala Sekolah dengan beberapa instansi yang
menangani sat urusan tertentu yang bersangkutan. Misalnya, untuk urusan

kepegawaian, Kepala Sekolah melakukan koordinasi dengan Kepala Badan
Kepegawaian Daerah dan Kepala Badan Diklat Daerah.

BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian Koordinasi, bahwa koordinasi merupakan keselarasan antara
kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan didalam sebuah organisasi sehingga
menciptakan kegiatan yang efiesien, bersinergi, dan memiliki peluang untuk berhasil.
Menurut penjelasan diatas dapat kami simpulkan bahwa, koordinasi
mempunyai peran penting dalam mencapai tujuan suatu organisasi dan didalamnya
terdapat prinsip-prinsip dalam melakukan koordinasi. Jika koordinasi antar kelompok
atau individu baik maka yang akan didapat akan baik pula. Jika kurang
koordinasinya maka hasilnya kurang memuaskan.

B. Saran
Koordinasi merupakan sebuah aspek penting karena didalamnya terdapat sebuah
komunikasi untuk memberikan wewenang dari atasan kepada bawahan agar
kegiatan-kegiatan didalam organisasi tersebut berjalan dengan baik. Maka dari itu,
diharapkan bagi semua lini, baik lini atas maupun bawah. Lakukanlah koordinasi
atau pemberian wewenang terhadap masing-masing lini dengan baik. Bagi siapapun
yang memiliki jabatan yang strategis diharapkan dapat hadir diberbagai kegiatan
yang penting didalam sebuah organisasi. Karena, rapat merupakan sebuah kegiatan
untuk mendukung keberlangsungan kegiatan-kegiatan, agar terstruktur guna
mencapai hasil yang baik untuk merealisasikan tujuan dari organisasi tersebut.

Daftar Pustaka
-

Griffin, R. W. (2011). Fundamentals of Management Sixth Edition.USA: Cengage
Learning.
Ndraha, T. (2003). Kybernology 1 : Ilmu Pemerintahan baru / Taliziduhu
Ndraha. Jakarta: Rineka Cipta.
Kleinbaum, A. M., Stuart, T. E., & Tushman, M. L. (2008).Communication (and
Coordination) in a Modern, Complex Organization. Coordination , 3.
http://farahsaniyyah.blogspot.com/2013/10/silabus-6.html.
www.bppk.depkeu.go.id/.../images/.../koordinasi%20jul%202012.ppt.
http://pmpjuned33.blogspot.com/2013/10/jenis-jenis-koordinasi.html.
http://studimanajemen.blogspot.com/2013/11/jenis-jenis-fungsi-koordinasi.html.
http://syamsuddincoy.blogspot.com/2012/02/normal-0-false-false-false-en-us-xnone.html.
http://nuwrileardkhiyari.blogdetik.com/2013/10/06/pengertian-koordinasi/.