HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DAN MANAJEMEN WAKTU BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DAN MANAJEMEN WAKTU BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN

PELAJARAN 2014/2015

Oleh MULYADI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan perhatian orangtua dan manajemen waktu belajar dengan prestasi belajar geografi, (2) hubungan perhatian orangtua dengan prestasi belajar geografi, (3) hubungan manajemen waktu belajar dengan prestasi belajar geografi. Penelitian menggunakan metode ex post facto. Populasi dalam penelitian ini adalah 137 siswa kelas X IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015. Sampel penelitian sebesar 102 siswa yang diperoleh menggunakan teknik proportional random sampling. Data dikumpulkan menggunakan observasi, kuesioner, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment dan korelasi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada hubungan positif dan signifikan antara perhatian orangtua dan manajemen waktu belajar dengan prestasi belajar geografi, koefesien korelasi (R) 0,773, (2) ada hubungan positif dan signifikan antara perhatian orangtua dengan prestasi belajar geografi, koefesien korelasi (r) 0,665, (3) ada hubungan positif dan signifikan antara manajemen waktu belajar dengan prestasi belajar geografi, koefesien korelasi (r) 0,622.


(2)

ABSTRACT

THE RELATION BETWEEN PARENTS ATTENTION AND TIME MANAGEMENT STUDY AT HOME WITH LEARNING ACHIEVEMENT

GEOGRAPHY STUDENTS OF CLASS X IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG ACADEMIC YEAR 2014/2015

By MULYADI

This research was intended to know (1) the relation between parents attention and time management study at home with learning achievement geography, (2) the relation between parents attention with learning achievement geography, (3) the relation between time management study at home with learning achievement geography. The research using ex post facto. The population in this research is 137 students of class X IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung academic year 2014/2015. The sample of 102 students taken with proportional random sampling technique. The data were collected by observasi, questionnaires, documentation, and interview. The data analysis used product moment correlation and multyple correlation. The result indicated (1) there is positif relation and significant between parents attention and time management study at home with learning achievement geography, correlation coefficient 0,773, (2) there is positif relation and significant between parents attention with learning achievement geography, correlation coefficient 0,665, (3) there is positif relation and significant between time management study at home with learning achievement geography, correlation coefficient 0,622.


(3)

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DAN MANAJEMEN WAKTU BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI

SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Oleh

MULYADI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(4)

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DAN MANAJEMEN WAKTU BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI

SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

(Skripsi)

Oleh MULYADI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir Penelitian ... 30

2. Peta Lokasi SMA Negeri 3 Bandar Lampung ... 64

3. Denah Ruang SMA Negeri 3 Bandar Lampung ... 73

4. Histogram Perhatian Orangtua... 76

5. Histogram Manajemen Waktu Belajar di Rumah ... 86

6. Histogram Prestasi Belajar Geografi ... 92

7. Uji Normalitas Nilai Residual Hubungan Perhatian Orangtua (X1), Manajemen Waktu Belajar di Rumah (X2), dan Prestasi Belajar Geografi (Y)... 94


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Kegunaan Penelitian ... 8

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 11

1. Belajar ... 11

2. Pembelajaran ... 12

3. Pembelajaran Geografi ... 13

4. Prestasi Belajar ... 14

5. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Prestasi Belajar ... 15

6. Perhatian Orangtua ... 17

7. Manajemen Waktu Belajar di Rumah ... 21

8. Hubungan Perhatian Orangtua dengan Prestasi Belajar... 25

9. Hubungan Manajemen Waktu Belajar di Rumah dengan Prestasi Belajar ... 26


(7)

ii

B. Penelitian yang Relevan ... 27

C. Kerangka Pikir... 29

D. Hipotesis Penelitian... 31

III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 32

B. Populasi dan Sampel ... 33

1. Populasi ... 33

2. Sampel ... 33

C. Variabel Penelitian ... 35

D. Definisi Operasional Variabel ... 36

1. Definisi Operasional Perhatian Orangtua (X1) ... 36

2. Definisi Operasional Manajemen Waktu Belajar Di Rumah (X2) ... 39

3. Definisi Operasional Prestasi Belajar (Y) ... 42

E. Pengukuran Variabel Penelitian ... 42

F. Teknik Pengumpulan Data ... 43

1. Observasi ... 43

2. Kuesioner... 43

3. Dokumentasi... 44

4. Wawancara ... 44

G. Uji Persyaratan Instrumen ... 44

1. Uji Validitas... 44

2. Uji Reliabilitas... 45

H. Instrumen Penelitian... 45

1. Kisi-kisi Instrumen Perhatian Orangtua ... 45

2. Kisi-kisi Instrumen Manajemen Waktu Belajar di Rumah ... 49

I. Hasil Validitas dan Reliabilitas Instrumen... 50

J. Teknik Analisis Data ... 55

1. Uji Persyaratan Statistik Parametrik... 55

a. Uji Normalitas... 55

b. Uji Homogenitas ... 56

c. Uji Linieritas ... 57

K. Uji Hipotesis ... 58

1. Korelasi Ganda (multyple correlation)... 58

2. KorelasiProduct Moment... 59

L. Hipotesis Statistik ... 61

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 63

1. Sejarah SMA Negeri 3 Bandar Lampung... 65


(8)

iii

3. Keadaan Guru dan Karyawan SMA Negeri 3

Bandar Lampung ... 67

4. Keadaan Siswa... 70

5. Keagiatan Ekstrakurikuler ... 70

6. Kondisi Sekolah... 71

B. Deskripsi Data ... 74

1. Deskripsi Data Variabel Perhatian Orangtua (X1) ... 74

2. Deskripsi Data Indikator Variabel Perhatian Orangtua (X1) ... 77

3. Deskripsi Data Variabel Manajemen Waktu Belajar di Rumah (X2) ... 83

4. Deskripsi Data Indikator Variabel Manajemen Waktu Belajar di Rumah (X1) ... 86

5. Deskripsi Data Variabel Prestasi Belajar Geografi (Y) ... 89

C. Teknik Analisis Data... 92

1. Uji Persyaratan Statistik Parametrik ... 92

a. Uji Normalitas ... 92

b. Uji Homogenitas... 94

c. Uji Linieritas... 95

D. Pengujian Hipotesis... 96

1. Pengujian Hipotesis Pertama ... 96

2. Pengujian Hipotesis Kedua ... 100

3. Pengujian Hipotesis Ketiga ... 103

E. Pembahasan... 105

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 116

B. Saran... 117

DAFTAR PUSTAKA ... 118


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Kuesioner Uji Coba... 121

2 Rekapitulasi Data Hasil Uji Coba Kuesioner Variabel Perhatian Orangtua (X1) ... 126

3 Rekapitulasi Data Hasil Uji Coba Kuesioner Variabel Manajemen Waktu Belajar di Rumah (X2) ... 127

4 Uji Validitas ... 128

5 Uji Reliabilitas ... 131

6 Kuesioner Penelitian ... 132

7 Data Hasil Penelitian Variabel Perhatian Orangtua (X1) ... 137

8 Data Hasil Penelitian Variabel Manajemen Waktu Belajar di Rumah (X2)... 140

9 Data Hasil Penelitian Indikator Variabel Perhatian Orangtua (X1) ... 143

10 Data Hasil Penelitian Indikator Variabel Manajemen Waktu Belajar di Rumah (X2) ... 146

11 Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015... 149

12 Rekapitulasi Data Penelitian Variabel Prestasi Belajar (Y), Perhatian Orangtua (X1), dan Manajemen Waktu Belajar di Rumah (X2) ... 151

13 Uji Normalitas... 154


(10)

ix

15 Uji Linieritas ... 156

16 Tabel Bantu Analisis KorelasiProduct Moment Data Variabel Perhatian Orangtua (X1), Manajemen Waktu Belajar di Rumah (X2), dan Prestasi Belajar (Y)... 157

17 Uji Hipotesis ... 159

18 Tabel Harga Kritis dari r Product Moment ... 164

19 Tabel Harga Kritis Distribusi F pada α=5%... 167


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Akhir Semester Ganjil Mata Pelajaran Geografi Siswa Kelas X IPS SMA Negeri

3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015... 2

2. Populasi Penelitian ... 33

3. Perhitungan Sampel Tiap Kelas ... 34

4. Alternatif Jawaban Instrumen Perhatian Orangtua ... 37

5. Definisi Operasional Variabel Perhatian Orangtua... 38

6. Alternatif Jawaban Instrumen Manajemen Waktu Belajar di Rumah ... 40

7. Definisi Operasional Variabel Manajemen Waktu Belajar di Rumah... 41

8. Interprestasi Nilai Reliabilitas... 46

9. Kisi-kisi Instrumen Perhatian Orangtua... 47

10. Kisi-kisi Instrumen Manajemen Waktu Belajar di Rumah... 49

11. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Perhatian Orangtua... 51

12. Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel Perhatian Orangtua ... 52

13. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Manajemen Waktu Belajar di Rumah ... 53

14. Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel Manajemen Waktu Belajar di Rumah ... 54


(12)

15. Interpretasi Nilai Korelasi Hipotesis 1, Hipotesis 2,

dan Hipotesis 3... 61 16. Data Guru SMA Negeri 3 Bandar Lampung Tahun

Pelajaran 2014/2015... 68 17. Data Karyawan Tata Usaha dan Petugas SekolahSMA

Negeri 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015... 69 18. Jumlah Siswa SMA Negeri 3 Bandar Lampung

Tahun Pelajaran 2014/2015... 70 19. Jenis Ruangan di SMA Negeri 3 Bandar Lampung

2014/2015... 71 20. Distribusi Frekuensi Data Perhatian Orangtua (X1)... 75

21. Kategori Variabel Perhatian Orangtua (X1) ... 76

22. Kategori Indikator Pertama Perhatian Orangtua

Menyediakan Kebutuhan Anak dalam Belajar ... 77 23. Kategori Indikator Kedua Perhatian Orangtua Mengawasi

Penggunaan Waktu Belajar Anak di Rumah ... 79 24. Kategori Indikator Perhatian Orangtua Mengawasi

Kegiatan Sekolah Anak... 80 25. Kategori Indikator Perhatian Orangtua Memberikan

Penghargaan yang Tidak Berlebihan Jika Anak Berprestasi

dalam Belajar ... 81 26. Kategori Indikator Perhatian Orangtua Menolong

Anak Mengatasi Kesulitan Belajar... 83 27. Distribusi Frekuensi Data Manajemen Waktu

Belajar di Rumah (X2)... 84

28. Kategori Variabel Manajemen Waktu Belajar

di Rumah (X2) ... 85

29. Kategori Indikator Mengatur Waktu Belajar di Rumah... 87 30. Kategori Indikator Menghindari Pengganggu

Waktu Belajar... 88 31. Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Geografi (Y)... 90


(13)

✁i

32. Kategori Variabel Prestasi Belajar Geografi (Y) ... 91 33. Hasil Uji Normalitas Variabel Perhatian Orangtua (X1),

Manajemen Waktu Belajar di Rumah (X2), dan Prestasi

Belajar Geografi (Y) ... 92 34. Hasil Uji Homogenitas Perhatian Orangtua (X1) dengan

Prestasi Belajar Geografi (Y) dan Manajemen Waktu Belajar

di Rumah (X2) dengan Prestasi Belajar Geografi (Y)... 94

35. Hasil Uji Linieritas Perhatian Orangtua (X1) dengan Prestasi

Belajar Geografi (Y) dan Manajemen Waktu Belajar


(14)

(15)

(16)

(17)

MOTO

“Dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya serta takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya,

mereka itulah yang mendapat kemenangan” (Q.S. An-Nur: 52)

“Kesuksesan adalah milik orang yang berdoa dan berjuang” (Penulis)


(18)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’aalamiin………

Segala puji hanya milik Allah SWT. Rabb semesta alam atas izin dan ridho-Nya, hingga selesai sudah karya sederhana ini dari peluh dan letihku, dengan segala ketulusan hati kupersembahkan karya sederhanaku ini kepada:

1. Bapak dan Ibu tersayang yang telah ikhlas serta sabar membesarkanku, mendidikku dan selalu mendo’akanku. Terima kasih atas kasih sayang dan

do’a tulus yang selalu tercurah untuk menantikan kesuksesanku. Semoga Allah SWT. selalu memberikan kemuliaan di dunia dan di akhirat.

2. Kelima Kakakku Aliyus, Ijon, Erwin, Tedi, dan Retnawati yang selalu

memberikan motivasi, semangat dan do’a untuk kesuksesanku.

3. Para pendidik yang dengan tulus, ikhlas, penuh kesabaran dalam mendidikku, dan yang ku hormati.


(19)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pariaman Provinsi Sumatera Barat, pada tanggal 15 Maret 1991, sebagai anak ketujuh dari tujuh bersaudara buah hati pasangan Bapak Sutan Ampek dan Ibu Dalimo.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Tanjung Karang Kota Bandar Lampung pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 22 Bandar Lampung pada tahun 2007, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 4 Bandar Lampung pada tahun 2010.

Tahun 2011, Penulis diterima menjadi mahasiswa di Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur PMPAP (Penerimaan Mahasiswa Perluasan Akses Pendidikan).


(20)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Perhatian Orangtua dan Manajemen Waktu Belajar di Rumah dengan Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015”. Tak lupa pula sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan hingga akhir zaman.

Skripsi ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. selaku Pembimbing I sekaligus Pembimbing Akademik dan Ibu Rahma Kurnia SU, S.Si., M.Pd. selaku pembimbing II, yang keduanya telah banyak memberikan saran, arahan dan nasehat selama membimbing penulis, serta Bapak Dr. Sumadi, M.S. selaku Dosen Pembahas yang telah banyak memberikan sumbangan pemikiran dalam penyusunan skripsi ini.


(21)

Penulis menyadari terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. sDr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Wakil Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung terima kasih atas izin dan pelayanan administrasi yang telah diberikan.

3. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Wakil Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung terima kasih atas izin dan pelayanan administrasi yang telah diberikan.

4. Bapak Drs. Hi. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Wakil Dekan III Fakultas Keguruan da Ilmu Pendidikan Universitas Lampung terima kasih atas izin dan pelayanan administrasi yang telah diberikan.

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lampung.

7. Seluruh staff dan dosen Program Studi Pendidikan Geografi, yang telah mendidik dan membimbing penulis selama menyelesaikan studi.

8. Ibu Dra. Hj. Rospardewi, MM.Pd., selaku kepala SMA Negeri 3 Bandar Lampung, yang telah memberi izin untuk penelitian.


(22)

9. Ibu Dra. Yenni AR, selaku guru Mata Pelajaran Geografi SMA Negeri 3 Bandar Lampung atas izin dan bantuan yang diberikan selama penulis melakukan penelitian.

10. Ibu tercinta yang tiada kenal lelah dalam mendidik dan mendo’akan keberhasilanku. Terima kasih atas kasih sayang yang tidak putus mengiringi setiap perjalanan hidupku.

11. Keluarga besar geografi khususnya rekan-rekan seperjuanganku angkatan 2011 dan semua pihak yang telah membantu terima kasih atas do’a, dukungan, nasehat, kebersamaan, dan semangatnya selama ini.

12. Teman-teman KKN 2011 di pekon Talang Rejo Kecamatan Kotaagung Timur Kabupaten Tanggamus Ayu, Dewi, Ferdian, Irfan, Septri, Sondang, Susi, dan Yesi. Terima kasih atas semangat, kebersamaan dan do’anya selama ini.

13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Oktober 2015 Penulis,


(23)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan cita-cita untuk maju, sejahtera, dan bahagia sesuai dengan tujuan pendidikan nasional di Indonesia dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV mengamanatkan tujuan utama pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya. Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Sugiyono, 2012: 3).

Terkait dengan dunia pendidikan, dalam mewujudkan keberhasilan belajar dibutuhkan kerjasama antara siswa, pihak sekolah, dan orangtua. Salah satu indikator yang penting untuk mengukur keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yang diperoleh setelah proses pembelajaran selama waktu yang telah ditentukan bersama. Prestasi belajar dapat ditunjukan melalui


(24)

2

nilai yang diberikan oleh seorang guru dari jumlah bidang studi yang telah dipelajari peserta didik. Oleh karena itu, prestasi belajar sangat erat kaitannya dengan kualitas siswa, guru, dan orangtua dalam kegiatan pembelajaran.

Salah satu keberhasilan kegiatan pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yang diperoleh setelah proses pembelajaran. Namun, tidak semua siswa dapat mencapai prestasi belajar yang baik sesuai harapan. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa kelas X IPS di SMA Negeri 3 Bandar Lampung berdasarkan nilai Ujian Akhir Semester dalam mata pelajaran geografi tahun pelajaran 2014/2015 yang dijelaskan pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Akhir Semester Ganjil Mata Pelajaran Geografi Siswa Kelas X IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015

No Nilai Siswa Kelas X Total Persentase

(%) IPS 1 IPS 2 IPS 3 IPS 4

1 ≥ 75 (tuntas) 14 14 12 13 53 38,69

2 < 75 ( tidak tuntas) 20 19 24 21 84 61,31

Jumlah 34 33 36 34 137 100,00

Sumber: Dokumentasi Guru Mata Pelajaran Geografi Kelas X IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015.

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui prestasi belajar siswa kelas X IPS pada mata pelajaran geografi masih tergolong rendah dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) 75 yang ditetapkan di SMA Negeri 3 Bandar Lampung. Hal ini terlihat dari jumlah siswa memperoleh nilai ujian akhir semester (UAS) pada mata pelajaran geografi lebih dari atau sama dengan KKM (75) sebanyak 53 siswa dinyatakan tuntas, sedangkan siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM (75) sebanyak 84 siswa dinyatakan tidak tuntas.


(25)

3

Penentuan KKM di SMA Negeri 3 Bandar Lampung ditetapkan berdasarkan musyawarah guru mata pelajaran yang bersangkutan. Menurut Depdiknas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah batas minimal pencapaian kompetensi pada setiap aspek penilaian mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa yang idealnya adalah 75 persen. Namun KKM ini bisa saja lebih rendah atau lebih tinggi dari 75 persen, bergantung dari sekolahnya. Pertimbangan menentukan KKM ini disesuaikan dengan analisis terhadap tiga hal, yaitu tingkat kerumitan (kompleksitas), tingkat kemampuan rata-rata siswa dan tingkat kemampuan daya dukung sekolah (Sumiati & Astra, 2008: 210).

Tinggi atau rendahnya prestasi belajar yang dicapai ditentukan oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam maupun luar diri siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2010: 54) ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu faktor intern dan faktor ekstern:

1. Faktor intern yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor intern meliputi tiga faktor yaitu :

a. Faktor Jasmaniah, antara lain faktor kesehatan dan cacat tubuh b. Faktor Psikologis, antara lain intelegensi, perhatian, minat, bakat,

motif, kematangan, dan kesiapan.

c. Faktor Kelelahan, antara lain kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.

2. Faktor ekstern yaitu faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern dapat dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu :

a. Faktor keluarga terdiri atas cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, perhatian orangtua, latar belakang kebudayaan.

b. Faktor sekolah terdiri atas metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi antar siswa, disiplin sekolah, pelajaran, dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, sarana prasarana, metode belajar dan tugas rumah.

c. Faktor masyarakat terdiri atas kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat, media massa.” “


(26)

4

Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata (2006: 233) mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah :

1. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal) terdiri dari:

a. Faktor non sosial seperti udara, suhu, cuaca, waktu belajar, tempat, alat-alat yang dipakai belajar.

b. Faktor sosial seperti faktor manusia.

2. Faktor yang berasal dari dalam diri (internal) terdiri dari: a. Faktor fisiologis seperti jasmani.

b. Faktor psikologis seperti perhatian, pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berpikir, motif, dan minat.”

Endang dan Resminingsih (2010: 1) menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik diantaranya:

1. Pemahaman siswa terhadap kekuatan dan kelemahan diri dalam belajar.

2. Adanya kesesuaian gaya belajar siswa dengan implikasi-impilikasinya.

3. Dapat mengevaluasi dan terampil memanajemen waktu belajar.

4. Memiliki berbagai teknik dalam menghadapi kecemasan saat menghadapi ujian atau tes.

5. Memiliki sikap dan perilaku yang dapat berkontribusi dalam belajar.”

Dari beberapa faktor di atas yang diduga berhubungan dengan prestasi belajar siswa dalam penelitian ini adalah faktor dari luar diri siswa (faktor eksternal) yang termasuk ke dalam faktor lingkungan keluarga berupa perhatian orangtua dan faktor dari dalam diri siswa (faktor internal) berupa sikap siswa memanajemen waktu belajar pada saat di rumah.

Perhatian orangtua mempunyai peranan yang penting dalam proses kegiatan pendidikan anak agar berprestasi. Hal ini sesuai dengan pendapat JL. Epstein dalam Karlinawati (2010: 171) menyatakan bahwa siswa yang orangtuanya terlibat dalam kegiatan sekolah maka kehadiran siswa datang ke sekolah akan lebih banyak, prestasi yang tinggi, dan sikap yang lebih positif terhadap sekolah.


(27)

5

Orangtua mempunyai kedudukan yang penting dihadapan anak karena orangtua merupakan orang yang pertama dikenal anak dalam mendidik dan memberikan perhatian belajar kepada anak. Kemampuan orangtua dalam memahami anak dan memberikan perhatian dalam proses pendidikan sangat dibutuhkan, karena dengan perhatian tersebut anak akan merasa tenang, nyaman, dan lebih bersemangat dalam belajar. Namun, perhatian orangtua pada setiap anak berbeda-beda dalam kegiatan pendidikan mereka di rumah maupun di sekolah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru geografi kelas X IPS pada tanggal 26 Januari 2015 tentang sikap siswa dalam proses pembelajaran dapat diketahui bahwa sebagian orangtua siswa masih relatif rendah memberikan perhatian dalam proses kegiatan pendidikan siswa. Hal ini terlihat oleh guru geografi kelas X IPS pada saat proses pembelajaran bahwa masih ada siswa yang terlambat datang ke sekolah, tidak aktif mengikuti pelajaran, sering mengantuk, mencontek jawaban teman saat ulangan maupun saat ada pekerjaan rumah (PR), sering melamun, tidak mengumpulkan pekerjaan rumah (PR), buku catatan geografi tercampur dengan mata pelajaran lain, prestasi belajar geografi rendah, sering meminjam fasilitas belajar teman sekelasnya dengan alasan lupa membawa seperti meminjam buku pokok mata pelajaran geografi, pena, penggaris, dan fasilitas belajar lainnya sehingga membuat proses pembelajaran terganggu. Selain itu orangtua jarang datang ke sekolah menanyakan perkembangan belajar geografi siswa.


(28)

6

Selain perhatian orangtua, faktor lain yang diduga berhubungan dengan prestasi belajar yaitu faktor memanajemen waktu belajar. Faktor memanajemen waktu belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sikap siswa dalam mengatur atau menjadwalkan waktu belajar di rumah. Hal ini didukung dengan pendapat Myron (2007: 14) menyatakan siswa dengan keterampilan manajemen waktu yang baik cenderung memiliki rata-rata nilai yang lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki keterampilan manajemen waktu yang buruk.

Berdasarkan hasil wawancara dengan lima siswa kelas X IPS pada tanggal 26 Januari 2015 tentang manajemen waktu di rumah dapat diketahui siswa lebih banyak mengatur waktu di rumah untuk kegiatan yang mereka senangi seperti menonton televisi, begadang, bermain dengan teman, membaca komik atau novel, main video game, mengobrol dengan teman melalui alat komunikasi, sedangkan kegiatan waktu belajar dilakukan ketika hanya ada pekerjaan rumah (PR) dan ketika ada ulangan.

Berdasarkan permasalahan di atas diperlukan penelitian tentang “Hubungan Perhatian Orangtua dan Manajemen Waktu Belajar di Rumah dengan Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015”.


(29)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi penelitian ini yaitu: 1. Rendahnya prestasi belajar geografi siswa, karena masih terdapat siswa yang

belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan.

2. Masih ada siswa tidak aktif ketika mengikuti pelajaran geografi. 3. Motivasi belajar siswa rendah.

4. Fasilitas belajar yang dimiliki siswa masih kurang lengkap.

5. Perhatian orangtua dalam kegiatan pendidikan siswa belum optimal. 6. Manajemen waktu belajar siswa di rumah belum optimal.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dalam penelitian ini, dapat dibatasi masalahnya pada kajian hubungan perhatian orangtua dan manajemen waktu belajar di rumah dengan prestasi belajar pada mata pelajaran geografi siswa kelas X IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara perhatian orangtua dan manajemen waktu belajar siswa di rumah secara bersama-sama dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015?


(30)

8

2. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara perhatian orangtua dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015?

3. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara manajemen waktu belajar siswa di rumah dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis:

1. Hubungan perhatian orangtua dan manajemen waktu belajar di rumah dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015.

2. Hubungan perhatian orangtua dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015.

3. Hubungan manajemen waktu belajar di rumah dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015.

F. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis

a. Sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan pada umumnya dan pendidikan geografi pada khususnya, terutama mengenai perhatian orangtua serta manajemen waktu belajar di rumah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui prestasi belajar siswa.


(31)

9

b. Sebagai bahan atau referensi bagi peneliti lainnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan perhatian orangtua dan manajemen waktu belajar di rumah dengan prestasi belajar siswa.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai berbagai faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa. b. Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan masukan kepada siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya dengan memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mereka.

c. Bagi pihak sekolah atau guru, penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak sekolah atau guru khususnya guru geografi untuk lebih meningkatkan kerjasama dengan orangtua siswa dalam memperhatikan proses kegiatan pendidikan siswa dengan tujuan untuk mencapai pretasi belajar siswa yang optimal.

d. Bagi orangtua, penelitian ini dapat menjadikan bahan informasi bagi orangtua siswa untuk lebih meningkatkan perhatian terhadap kebutuhan pendidikan siswa agar mencapai prestasi belajar yang optimal.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup pada penelitian ini, yaitu:

1. Ruang lingkup objek penelitian adalah perhatian orangtua, manajemen waktu belajar siswa di rumah, dan prestasi belajar pada mata pelajaran geografi. 2. Ruang lingkup subjek penelitian adalah siswa kelas X IPS SMA Negeri 3


(32)

10

3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah SMA Negeri 3 Bandar Lampung. 4. Ruang lingkup waktu penelitian adalah semester genap tahun pelajaran

2014/2015.

5. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini adalah ilmu pendidikan khususnya pada mata pelajaran Geografi. Menurut Rohman (2009: 11), ilmu pendidikan dipahami sebagai seni mendidik, atau seni mengajar. Pengertian ini menganggap ilmu pendidikan berisi sederetan kiat-kiat jitu dalam mendidik yang efektif, sebagaimana telah dikaji dan diteliti oleh para ahli. Ilmu pendidikan juga dipahami sebagai disiplin ilmu yang mempelajari fenomena pendidikan dengan prinsip-prinsip ilmiah.

Berdasarkan hasil seminar dan loka karya para ahli Geografi Indonesia di IKIP Semarang pada 12 dan 13 April 1988 disimpulkan definisi geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahaan dalam konteks keruangan (Djawadi, 2013: 80).

Jadi, pendidikan geografi adalah ilmu yang mempelajari permukaan bumi yang meliputi persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan serta berhubungan dengan kegiatan organisme yang hidup di dalamnya. Dipilihnya ilmu pendidikan sebagai ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini karena ilmu pendidikan mengkaji segala permasalahan manusia di bidang pendidikan, salah satunya adalah masalah prestasi belajar siswa yang berhubungan dengan berbagai faktor seperti faktor perhatian orangtua dan manajemen waktu belajar.


(33)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka 1. Belajar

Belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar memiliki kompetensi berupa keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Belajar juga dapat dipandang sebagai sebuah proses elaborasi dalam upaya pencarian makna yang dilakukan oleh individu. Menurut Beni (2010: 6) proses belajar pada dasarnya dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi personal. Kemudian Sudjana dalam Rusman (2011: 1) menyatakan juga bahwa belajar merupakan proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu.

Dalam pandangan W.S. Winkel (2004: 59) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan siswa yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam ilmu pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap. Rusman (2011: 134) mendefinisikan belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungan.


(34)

12

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpukan belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang individu sehingga terciptanya perubahan tingkah laku melalui pengalaman-pengalaman yang terjadi pada lingkungan sekitarnya sehingga menghasilkan sesuatu yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar.

2. Pembelajaran

Pembelajaran adalah terjemahan dari“instruction”, yang banyak dipakai di dunia pendidikan Amerika Serikat. Hal ini seperti diungkapkan Garage mengajar atau “teaching”merupakan bagian dari pembelajaran dimana peran guru lebih ditekan kepada bagaimana merancang atau mengasesmen berbagai sumber dan fasilitas yang tersedia untuk digunakan atau dimanfaatkan siswa dalam mempelajari sesuatu (Wina, 2009: 27).

Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum. Jadi, pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan, yaitu tercapainya tujuan kurikulum (Nurfuadi, 2012: 134). Sedangkan menurut Trianto (2009: 17) pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, pembelajaran adalah usaha sadar untuk melakukan interaksi dalam proses belajar, mengarahkan, dan saling bertukar interaksi dari seorang guru kepada peserta didik dengan sumber belajar sehingga


(35)

13

tercapai tujuan yang diharapkan pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran bertujuan membantu siswa agar memperoleh berbagai pengalaman. Dengan pengalaman itu tingkah laku siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap siswa menjadi bertambah baik kuantitas maupun kualitasnya.

3. Pembelajaran Geografi

Geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo artinya bumi dan graphein yang artinya tulisan. Secara harfiah geografi berarti tulisan tentang bumi, sehingga geografi sering juga disebut ilmu bumi. Namun yang dipelajari dalam geografi bukan hanya mengenai permukaan bumi saja, melainkan juga berbagai hal yang ada di permukaan bumi, di luar bumi, bahkan benda-benda di ruang angkasa juga menjadi objek kajian geografi (Sumarmi, 2012: 6). Berdasarkan hasil seminar dan loka karya para ahli Geografi Indonesia di IKIP Semarang pada 12 dan 13 April 1988 disimpulkan definisi geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahaan dalam konteks keruangan (Djawadi, 2013: 80).

Sedangkan menurut Nursid (2001: 12) menyatakan bahwa pembelajaran geografi adalah pembelajaran tentang aspek-aspek keruangan permukaan bumi yang merupakan keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia dengan variasi kewilayahannya. Pembelajaran geografi merupakan pembelajaran tentang hakikat geografi yang diajarkan di sekolah dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan mental anak pada jenjang pendidikan masing-masing.


(36)

14

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran geografi adalah ilmu yang mempelajari permukaan bumi yang meliputi fenomena goesfer yaitu litosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer, dan atroposfer serta berhubungan dengan kegiatan organisme yang hidup di dalamnya.

4. Prestasi Belajar

Menurut Mohamad Surya (2004: 75) prestasi belajar adalah hasil belajar atau perubahan tingkah laku yang menyangkut ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap setelah melalui proses tertentu, sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Muhibbin (2004: 213) prestasi belajar adalah cerminan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta (kognitif), rasa (afektif), maupun karsa (psikomotor). Dalam pandangan W.S Winkel (2004: 162) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai bobot yang dicapai. Menurut Oemar (2004: 43) prestasi belajar adalah hasil usaha kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, atau kalimat yang mencerminkan hasil yang dicapai oleh setiap anak dalam suatu periode tertentu.

Menurut taksonomi Bloom dalam Suharsimi (2012: 130) Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu:

1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi

2. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti pandangan atau pendapat, dan sikap atau nilai.


(37)

15

3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berhubungan erat denga kerja otot sehingga berhubungan dengan geraknya tubuh atau bagian-bagianya seperti melipat kertas, merakit suku cadang televisi serta komputer. Secara mendasar ranah psikomotor perlu dibedakan antara dua hal, yaitu keterampilan (skill) dan kemampuan (abilities).”

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku siswa mencakup tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan motorik dan faktor-faktor yang mempengaruhinya sebagai akibat atau hasil dari proses belajar yang tertuang dalam bentuk nilai dan diberikan oleh guru.

5. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Prestasi Belajar

Dalam mencapai tujuan belajar yang diinginkan oleh setiap individu maka ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Hal ini sesuai dengan pandangan Slameto (2010: 54) ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

1. Faktor intern yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor intern meliputi tiga faktor yaitu :

a. Faktor Jasmaniah, antara lain faktor kesehatan dan cacat tubuh b. Faktor Psikologis, antara lain intelegensi, perhatian, minat, bakat,

motif, kematangan, dan kesiapan.

c. Faktor Kelelahan, antara lain kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.

2. Faktor ekstern yaitu faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern dapat dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu :

a. Faktor keluarga terdiri atas cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, perhatian orangtua, latar belakang kebudayaan.

b. Faktor sekolah terdiri atas metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi antar siswa, disiplin sekolah, pelajaran, dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, sarana prasarana, metode belajar dan tugas rumah.

c. Faktor masyarakat terdiri atas kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat, media massa.”


(38)

16

Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata (2006: 233) mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah :

1. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal) terdiri dari:

a. Faktor non sosial seperti udara, suhu, cuaca, waktu belajar, tempat, alat-alat yang dipakai belajar.

b. Faktor sosial seperti faktor manusia.

2. Faktor yang berasal dari dalam diri (internal) terdiri dari: a. Faktor fisiologis seperti jasmani.

b. Faktor psikologis seperti perhatian, pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berpikir, motif, dan minat.”

Menurut Thursan (2005: 11) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar diantaranya:

1. Faktor yang berada dari dalam diri siswa (faktor internal), meliputi: a. Faktor biologis, diantaranya: kondisi fisik yang normal dan kondisi

kesehatan fisik siswa.

b. Faktor psikologis, diantaranya: sikap mental siswa, intelegensi, kemauan atau motivasi belajar, konsentrasi atau daya ingat dalam belajar.

2. Faktor yang berada dari luar diri siswa (faktor eksternal), meliputi: a. Faktor lingkungan keluarga berupa adanya perhatian orangtua

terhadap perkembangan proses belajar dan pendidikan anak-anaknya.

b. Faktor lingkungan sekolah, diantaranya: disiplin terhadap tata tertib sekolah yang ditegakkan, kondisi gedung sekolah yang baik, fasilitas belajar di sekolah memadai, dan adanya hubungan yang harmonis diantara semua personil sekolah.

c. Faktor lingkungan masyarakat dapat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa, diantaranya: lembaga pendidikan nonformal seperti tempat kursus belajar tambahan dan kursus kerterampilan, organisasi masyarakat seperti karang taruna, remaja masjid dan lainnya.

d. Faktor waktu merupakan faktor dari luar diri siswa yang dapat digunakan siswa dengan seimbang dalam mengatur waktu atau memanajemen waktu untuk belajar.”


(39)

17

Endang dan Resminingsih (2010: 1) menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik diantaranya:

1. Pemahaman siswa terhadap kekuatan dan kelemahan diri dalam belajar.

2. Adanya kesesuaian gaya belajar siswa dengan implikasi-impilikasinya.

3. Dapat mengevaluasi dan terampil memanajemen waktu belajar.

4. Memiliki berbagai teknik dalam menghadapi kecemasan saat menghadapi ujian atau tes.

5. Memiliki sikap dan perilaku yang dapat berkontribusi dalam belajar.”

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor yang berasal dari luar diri siswa. Adapun dalam penelitian ini berfokus pada faktor dari luar diri siswa (faktor eksternal) yaitu faktor keluarga berupa perhatian orangtua dan faktor dari dalam diri siswa (faktor internal) berupa sikap siswa memanajemen waktu belajar pada saat di rumah.

6. Perhatian Orangtua a. Pengertian Perhatian

Sumadi Suryabrata (2006: 14) mendefinisikan mengenai perhatian menjadi dua macam, sebagai berikut:

1. Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu objek.

2. Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktifitas yang dilakukan.

Dalam pandangan Gazali dalam Baharuddin (2007: 177) perhatian sebagai salah satu aktivitas psikis, dapat dimengerti sebagai keaktifan jiwa yang dipertinggi. Jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda atau hal) ataupun


(40)

18

sekumpulan objek-objek. Sedangkan menurut Slameto (2010: 105) perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Perhatian merupakan salah satu dari sekian banyak gejala psikologis pada diri manusia. Dalam perhatian tejadi aktivitas jiwa yang melibatkan otak dan indera sehingga yang ditujukan pada suatu objek atau kumpulan objek tertentu yang berada dalam diri maupun di luar diri seseorang.

b. Pengertian Perhatian Orangtua

Menurut Kartini (1992: 91) perhatian orangtua terhadap pendidikan anaknya adalah pemusatan tenaga psikis atau banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan orangtua terhadap pendidikan anaknya. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (2006: 80) pendidikan orangtua terhadap anak-anaknya adalah pendidikan yang didasarkan pada rasa kasih sayang atau penuh perhatian terhadap anak-anaknya dan diterimanya dari kodrat.

Menurut M. Dalyono (2010: 59) menyatakan bahwa:

“Perhatian orangtua adalah faktor sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orangtua, besar kecilnya penghasilan orangtua, atau besarnya perhatian dan bimbingan orangtua, serta rukun tidaknya kedua orangtua, akrab atau tidaknya orangtua dengan anak-anaknya, tenang atau tidaknya situasi dalam rumah, semua itu turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. Faktor keadaan rumah seperti besar kecilnya rumah tempat tinggal, ada tidaknya peralatan atau media belajar (papan tulis, gambar, peta, kamar/meja belajar, alat tulis, dan sebagainya), semua itu juga menentukan keberhasilan belajar anak.”


(41)

19

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perhatian orangtua, adalah suatu kesadaran orangtua dalam mendidik, membimbing, dan merawat anak-anaknya (baik berbentuk tindakan maupun ucapan) dengan penuh rasa kasih sayang agar anak-anak dapat meraih cita-cita dan hidup mandiri. perhatian orangtua juga merupakan pemusatan atau konsentrasi orangtua terhadap anaknya yang menyebabkan bertambahnya aktivitas orangtua yang ditujukan kepada anak-anaknya.

c. Bentuk-Bentuk Perhatian Orangtua

Bentuk-bentuk perhatian orangtua kepada anaknya menurut Abu dan Widodo (2004: 85-88), antara lain:

1. Orangtua dapat memberikan dorongan anak dalam belajar (motivasi belajar).

2. Orangtua memberikan penghargaan atau pujian atas apa yang dilakukan si anak, karena penghargaan kepada anak-anak dapat menimbulkan mental yang sehat bagi anak.

3. Orangtua hendaknya meluangkan waktu untuk berbincang-bincang dengan anak, sehingga tercipta hubungan yang nyaman, tenang, dan harmonis diantara keluarga.

4. Orangtua hendaknya membicarakan tentang kebutuhan anak yang diinginkan dalam belajar.

5. Orangtua menyediakan tempat belajar yang nyaman dan kondusif untuk anak dalam belajar. Selain itu juga menyediakan sumber-sumber belajar dan peralatan yang dapat mendukung aktivitas belajar. 6. Orangtua dapat mendampingi anak dalam mengerjakan pekerjaan

rumah.”


(42)

20

Dalam pandangan Karlinawati (2010: 174-176) ada beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua untuk membantu siswa mengembangkan kebiasaan belajar yang baik, antara lain:

1. Agar anak memiliki kebiasaan teratur dalam belajar, hendaknya anak memiliki jadwal belajar khusus yang disusun bersama-sama dengan orangtua serta dipatuhi oleh anak. Orangtua bertugas mengawasi apakah jadwal tersebut benar-benar dipatuhi oleh anak atau tidak. 2. Untuk mengajarkan anak tentang kemandirian dalam belajar,

sebaiknya orangtua tidak duduk sepanjang waktu menemani dan membantu anak belajar. Dengan adanya orangtua yang siap membantu, anak cenderung mengandalkan orang tua dalam menyelesaikan tugas, sehingga ia juga kurang dapat menganalisis dan berpikir mandiri saat menyelesaikan tugasnya. Apabila anak tampak sudah melakukan berbagai usaha untuk menyelesaikan tugasnya dan tidak selesai, baru orangtua dapat membantu dengan memberi contoh. Kemudian, biarkan anak menyelesaikan sendiri tugas tersebut.

3. Orangtua dapat memberikan penghargaan pada anak jika anak memberikan kemajuan yang berarti. Penghargaan ini disesuaikan dengan kemajuan yang dicapai anak, tidak terlalu berlebihan atau terlalu minimal. Penghargaan yang diberikan oleh orangtua diharapkan dapat meningkatkan motivasi anak dalam belajar.

4. Dalam hal teknik belajar orangtua perlu mencoba mengenali kekuatan yang dimiliki anak dalam belajar, sehingga dapat membantu mencarikan teknik belajar yang tepat untuk anak.

5. Orangtua juga dapat membantu anak untuk menghilangkan kecemasan dan kejenuhan dalam belajar. Cara menghilangkan kecemasan dan kejenuhan, antara lain; menekankan anak bersikap realistis, membantu anak dalam membagi waktu yang sesuai bagi seluruh kegiatan anak sehari-hari, rekreasi dan istirahat yang seimbang, mengubah suasana dan metode belajar yang lebih bervariasi.”

Menurut Kartini (1992: 91) perhatian orangtua adalah pemusatan tenaga psikis atau banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan orangtua terhadap pendidikan anaknya, antara lain dalam bentuk:

1. Menyediakan fasilitas belajar, yang dimaksud dengan fasilitas belajar di sini adalah alat tulis, buku tulis, buku-buku pelajaran dan tempat untuk belajar. Hal ini dapat mendorong anak untuk lebih giat belajar, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.

2. Mengawasi penggunaan waktu belajar anak di rumah, sehingga dapat mengetahui apakah anak menggunakan waktu belajar dengan teratur.


(43)

21

3. Mengawasi kegiatan sekolah anak, sehingga orang tua dapat mengetahui apakah anaknya di sekolah mengikuti pelajaran dengan baik dan untuk mengetahui kegiatan apa saja yang anak lakukan selama di sekolah.

4. Mengetahui kesulitan anak dalam belajar, sehingga dapat membantu usaha anak dalam mengatasi kesulitan belajarnya.

5. Menolong anak mengatasi kesulitannya, dengan memberikan bimbingan belajar yang di butuhkan anaknya.”

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa terdapat berbagai macam bentuk perhatian orangtua terhadap anak dalam mendukung kegiatan belajar anak agar berprestasi seperti orangtua menyediakan kebutuhan anak dalam belajar, mengawasi penggunaan waktu belajar anak di rumah, mengawasi kegiatan sekolah anak, memberikan penghargaan yang tidak berlebihan jika anak berprestasi, menolong anak mengatasi kesulitan belajar.

7. Manajemen Waktu Belajar di Rumah a. Pengertian Manajemen Waktu Belajar

Menurut J.J. Reza (2010: 23) manajemen waktu adalah kemampuan seseorang dalam memperkirakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu pekerjaan, terus berlanjut pada pekerjaan lain, dan seterusnya. Sedangkan menurut Davidson (2001: 6) manajemen waktu adalah menyelesaikan sesuatu dengan lebih cepat dan bekerja lebih cerdas.

Menurut Endang dan Resminingsih (2010: 13) bagi siswa, manajemen waktu adalah upaya untuk membuat dan mengikuti jadwal belajar guna menata dan memprioritaskan belajar dalam konteks kegiatan yang saling berebut meminta perhatian, seperti waktu untuk belajar di rumah maupun di sekolah, berkumpul dengan keluarga, dan rapat organisasi. Kemudian menurut Srijanti dkk, (2007: 95)


(44)

22

manajemen waktu belajar adalah sebuah aktivitas untuk memanfaatkan waktu belajar yang tersedia dengan potensi-potensi yang tertanam dalam diri untuk mencapai tujuan-tujuan penting dalam hidup.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa manajemen waktu belajar adalah suatu kemampuan siswa mengatur waktu dengan seimbang untuk belajar baik di rumah maupun sekolah dan kegiatan selain belajar secara secara efisien sehingga tercapai tujuan dari suatu kegiatan belajar yaitu prestasi belajar yang baik. Manajemen waktu belajar dalam penelitian ini memiliki indikator berupa mengatur waktu belajar di rumah dan menghindari faktor-faktor penggangu waktu belajar.

b. Cara Memanajemen Waktu Belajar yang Efektif

Endang dan Resminingsih (2010: 14) menyatakan bahwa cara memanajemen waktu belajar efektif sebagai berikut:

1. Membagi waktu untuk tidur, makan yang seimbang, dan kegiatan-kegiatan santai.

2. Pilih dan prioritaskan tugas-tugas.

3. Bersiap diri untuk diskusi atau presentasi di depan kelas sebelumnya. 4. Jadwalkan waktu untuk mengulang materi pelajaran segera sesudah

pulang sekolah.

5. Jadwalkan pembagian waktu belajar di rumah selama 30 menit untuk setiap mata pelajaran.

6. Carilah tempat belajar yang nyaman.

7. Buatlah rencana kegiatan untuk mengisi waktu kosong.

8. Buatlah batas waktu untuk memberikan motivasi atau target dari rencana belajar.”


(45)

23

Menurut Syaiful (2008: 24) menyatakan bahwa cara mengatur waktu belajar yang baik adalah sebagai berikut:

1. Perhitungkan waktu setiap hari untuk keperluan-keperluan tidur, belajar, makan, mandi, olahraga, dan lain-lain.

2. Menyelidiki dan menentukan waktu yang tersedia setiap hari.

3. Merencanakan penggunaan belajar dengan cara menetapkan jenis-jenis mata pelajaran dan urutan-urutan yang seharusnya dipelajari. 4. Menyelidiki waktu-waktu yang dapat dipergunakan untuk belajar

dengan hasil yang terbaik.

5. Berhematlah dengan waktu dan jangan ragu-ragu untuk memulai pekerjaan, termasuk belajar.”

Menurut Syaiful (2008: 25) waktu yang digunakan untuk belajar adalah 11 jam yaitu di sekolah selama ± 8 jam, sedangkan 3 jam sisanya digunakan untuk belajar di rumah atau di perpustakaan. Kemudian macam-macam mata pelajaran yang dipelajari untuk tiap-tiap harinya ditentukan sehingga setiap harinya tertentu (misalnya tiap hari Rabu) mempelajari mata pelajaran yang sama secara sungguh-sungguh. Sedangkan hari Minggu digunakan untuk rekreasi demi kesegaran badan yang sudah 6 hari digunakan untuk belajar, atau digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa cara memanajemen waktu belajar bagi siswa merupakan suatu perencanaan waktu yang terjadwal untuk kegiatan selain belajar, kegiatan belajar di sekolah, dan kegiatan belajar mandiri di rumah dengan tujuan untuk mendalami suatu pelajaran, baik yang sudah diajarkan di sekolah maupun yang belum diajarkan atau materi yang akan diajarkan dalam pertemuan selanjutnya di sekolah. Hal ini berguna agar siswa dapat melakukan semua kegiatan dengan seimbang.


(46)

24

c. Faktor-Faktor Penghambat Manajemen Waktu Belajar

Sering terjadi manajemen waktu belajar tidak berjalan sesuai harapan atau tertunda. Faktor-faktor tersebut dapat diidentifikasi dari berbagai sikap siswa dalam menggunakan waktunya, dimana sikap-sikap yang terlanjur umum tersebut menjadi penghalang bagi pemanfaatan waktu secara optimal (Srijati dkk, 2007: 99). Selanjutnya Srijati dkk, (2007: 100) mengemukakan ada faktor-faktor yang menyebabkan manajemen waktu belajar terganggu dan tertunda, yaitu: (1) melamun, (2) menonton televisi, (3) membaca komik atau novel, (4) percakapan yang lama melalui telpon, (5) berkirim sms berkepanjangan, (6) kedatangan tamu, (7) menghadiri undangan yang tidak efektif, (8) bergadang bersama teman-teman, (9) membuka media sosial, (10) berbicara yang tidak bertujuan, (11) menghadiri rapat ekstrakulikuler yang tidak efektif dan lain-lain.

Sedangkan menurut Atha (2008: 71) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mengganggu manajemen waktu belajar dan kegiatan lainnya, yaitu: (1) adanya agenda acara yang mendadak, (2) berbincang-bincang melalui alat komunikasi terlalu lama, (3) banyak mendatangi rapat dan pertemuan-pertemuan yang kurang efektif, (4) menunda-nunda belajar, (5) lemahnya wawasan atau pengetahuan dan keterampilan tentang pembelajaran atau kegiatan yang dikerjakan, (6) tidak mau untuk menolak, (7) banyaknya orientasi kegiatan yang ingin dilakukan selain belajar, (8) tidak ada perencanaan waktu belajar dan kegiatan lainnya, (9) tidak memprioritaskan atau tidak mementingkan kegiatan belajar, (10) lemahnya semangat dan motivasi dalam belajar dan melaksanakan kegiatan lainnya.


(47)

25

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, disimpulkan bahwa faktor-faktor yang dapat menunda dan menganggu manajemen waktu belajar mengakibatkan kegagalan dalam proses pencapaian suatu sasaran atau tujuan belajar, yaitu prestasi belajar yang optimal sehingga siswa perlu memanajemen waktu antara melaksanakan kegiatan belajar dan kegiatan selain belajar dengan seimbang.

8. Hubungan Perhatian Orangtua dengan Prestasi Belajar

JL. Epstein dalam Karlinawati (2010: 171) mengemukakan bahwa siswa yang orangtuanya terlibat dalam kegiatan sekolah maka kehadiran siswa datang ke sekolah akan lebih banyak, prestasi siswa yang tinggi, dan sikap siswa yang lebih positif terhadap sekolah. Dalam pandangan Grant (2000: 65) menyatakan bahwa memberikan perhatian kepada anak dipahami sebagai tanggung jawab orangtua untuk membantu anak dalam mengatasi kesulitan dan masalah yang menghambat belajarnya. Tanggung jawab yang dimaksud yaitu bersedia menjadi pendengar aktif, membantu anak menyusun jadwal dan pelaksanaannya, memperhatikan kondisi fisik, memperhatikan kondisi psikis, mengenali dan mengembangkan gaya belajar anak.

Slameto (2010: 61) menyatakan bahwa orangtua yang kurang atau tidak pernah memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan dalam mengatur kebutuhan belajarnya, tidak memperhatikan apakah anak belajar apa tidak, tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar anaknya, dan kesulitan-kesulitan yang dialami dalam belajar menyebabkan anak kurang atau tidak berhasil dalam belajarnya.


(48)

26

David C. Mc Clelland dalam Alex Sobur (2003: 285) menyatakan bahwa perbedaan seseorang untuk berprestasi sudah tampak sejak anak berusia lima tahun. Hal tersebut erat hubungannya dengan kehidupan keluarga, terutama besar pengaruhnya ketika anak berusia delapan sampai sepuluh tahun. Dorongan atau kebutuhan seseorang untuk berprestasi adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir, namun di pihak lain kebutuhan berprestasi ini ditumbuhkan, dikembangkan, dan merupakan hasil dari mempelajari interaksi dengan lingkungan. Lingkungan hidup anak yang pertama dan terutama adalah lingkungan keluarga. Dengan demikian tingginya perhatian orangtua berkaitan dengan peningkatan prestasi belajar yang diperoleh siswa, atau dapat dikatakan bahwa semakin baik perhatian orangtua dalam pendidikan anaknya maka prestasi belajar yang dicapai akan semakin tinggi.

9. Hubungan Manajemen Waktu Belajar di Rumah dengan Prestasi Belajar

Myron (2007: 14) menyatakan siswa dengan keterampilan manajemen waktu yang baik cenderung memiliki rata-rata nilai yang lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki keterampilan manajemen waktu yang buruk. Sedangkan menurut Thursan (2005: 20) faktor mengatur dan menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa karena dengan adanya keseimbangan penggunaan waktu antara kegiatan belajar dan kegiatan bersifat hiburan atau rekreasi selain dapat meraih prestasi belajar yang maksimal, siswa pun tidak dihinggapi kejenuhan dan kelelahan pikiran yang berlebihan.


(49)

27

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat diketahui bahwa manajemen waktu belajar merupakan faktor terpenting yang dilakukan oleh siswa untuk mencapai prestasi belajar yang optimal. Manajemen waktu belajar dalam penelitian ini hanya meneliti manajemen waktu belajar siswa di rumah dengan indikator berupa mengatur waktu belajar dan menghindari faktor-faktor penggangu manajemen waktu belajar.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Yulia Febtiana dengan judul “Hubungan Antara Perhatian Orangtua dan Waktu Belajar Siswa di Rumah dengan Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Muhammadiyah Gisting Tahun Pelajaran 2012-2013”. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dan waktu belajar siswa di rumah dengan prestasi belajar geografi siswa kelas XI IPS. Semakin baik perhatian orangtua dan waktu belajar siswa di rumah, maka prestasi belajar geografi siswa cenderung semakin baik pula.

2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar geografi siswa kelas XI IPS. Semakin baik perhatian orangtua, maka prestasi belajar geografi siswa cenderung semakin baik pula.

3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara waktu belajar siswa di rumah dengan prestasi belajar geografi siswa kelas XI IPS. Semakin baik waktu belajar siswa di rumah, maka prestasi belajar geografi siswa cendrung semakin baik pula.


(50)

28

Perbedaan penelitian di atas dengan yang dilakukan oleh peneliti adalah tempat penelitian, waktu penelitian, subjek penelitian, indikator penelitian, dan landasan teori penelitian. Penelitian ini berlokasi di SMA Muhammadiyah Gisting dengan subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS dan waktu penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2012/2013, indikator perhatian orangtua berdasarkan landasan teori Kartini (1992: 91-92) dan indikator waktu belajar di rumah berdasarkan Syaiful (2008: 24) serta bersumber dari link internet http://www.agusmulyadi.com/2011/08/waktu-belajar-yang-baik-dan-efektif.html. Persamaan penelitian di atas dengan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah keduanya meneliti tentang perhatian orangtua dan waktu belajar di rumah dengan pretasi belajar geografi.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Ade Suryani dengan judul “Pengaruh

Manajemen Waktu dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Kimia Siswa

Kelas X MAN Maguwoharjo Sleman Yogyakarta”. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara manajemen waktu dan motivasi belajar dengan prestasi belajar kimia siswa kelas X. Semakin baik manajemen waktu dan motivasi belajar siswa, maka prestasi belajar kimia siswa cendrung semakin baik pula.

2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara manajemen waktu belajar siswa dengan prestasi belajar kimia siswa kelas X. Semakin baik manajemen waktu, maka prestasi belajar geografi siswa cendrung semakin baik pula.


(51)

29

3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar kimia siswa kelas X. Semakin baik waktu belajar siswa di rumah, maka prestasi belajar kimia siswa cendrung semakin baik pula.

Perbedaan penelitian di atas dengan yang dilakukan oleh peneliti adalah perbedaan tempat penelitian, waktu penelitian, subjek penelitian. Penelitian ini berlokasi di MAN Maguwoharjo Sleman Yogyakarta dengan subjek penelitian adalah siswa kelas X dan waktu penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2009/2010. Persamaan penelitian di atas dengan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah keduanya meneliti tentang manajemen waktu dengan prestasi belajar.

C. Kerangka Pikir

Prestasi belajar merupakan hasil dari proses pembelajaran geografi. Prestasi belajar dari suatu proses pembelajaran tidak akan sama pada setiap siswa, hal ini berkaitan dengan perhatian orangtua dan manajemen waktu belajar siswa di rumah. Perhatian orangtua dan manajemen waktu belajar merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa. Oleh sebab itu, jika hubungan perhatian orangtua dan manajemen waktu belajar di rumah baik atau positif siswa akan lebih rajin belajar dan apabila hubungan persepsi siswa tentang perhatian orangtua dan manajemen waktu belajar di rumah buruk atau negatif, maka siswa tersebut akan cenderung malas dalam belajar sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar siswa.


(52)

30

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel penelitian, yaitu dua variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y). Variabel bebas yang pertama (X1) persepsi siswa

tentang perhatian orangtua dan yang kedua (X2) adalah manajemen waktu belajar

di rumah. Variabel terikat (Y) adalah prestasi belajar geografi siswa kelas X IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. Adapun hubungan antara variabel yang akan diteliti dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian Keterangan:

X1 : Perhatian orangtua.

X2 : Manajemen waktu belajar di rumah. Y : Prestasi belajar geografi siswa.

: Hubungan perhatian orangtua dan manajemen waktu belajar di rumah secara bersama-sama dengan prestasi belajar geografi.

: Hubungan perhatian orangtua dengan prestasi belajar geografi. : Hubungan manajemen waktu belajar siswa di rumah dengan prestasi

belajar geografi. X1

X2

Y X1Y

X2Y


(53)

31

D. Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2012: 84) hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalahan penelitian. Rumusan masalah tersebut bisa berupa pernyataan tentang hubungan variabel atau lebih, perbandingan (komparasi), atau variabel mandiri (deskripsi). Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Ada hubungan positif dan signifikan antara perhatian orangtua dan manajemen waktu belajar di rumah secara bersama-sama dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015. 2. Ada hubungan positif dan signifikan antara perhatian orangtua dengan prestasi

belajar geografi siswa kelas X IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015.

3. Ada hubungan positif dan signifikan antara manajemen waktu belajar di rumah dengan prestasi belajar siswa geografi kelas X IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015.


(54)

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi karena penelitian ini meneliti tentang hubungan antar dua variabel atau lebih. Menurut Juliansyah (2012: 40) penelitian korelasi mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain. Berdasarkan penyataan tersebut maka dilakukan analisis korelasi product moment guna melihat hubungan perhatian orangtua dan manajemen waktu belajar siswa dengan prestasi belajar geografi.

Data yang dikumpulkan dari penelitian ini berasal dari data yang sudah ada sehingga menggunakan metode penelitian ex post facto. Menurut Sumadi (2010: 85) ex post facto artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.


(55)

33

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Suharsimi (2010: 173) populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Berdasarkan pendapat tersebut, yang menjadi populasi di dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015 yang terdiri dari 4 kelas dan berjumlah 137 siswa, dengan rician sebagai berikut.

Tabel 2. Populasi Penelitian

No Kelas X Jumlah Siswa

1 IPS 1 34

2 IPS 2 33

3 IPS 3 36

4 IPS 4 34

Jumlah 137

Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012: 118). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan proportional random sampling.Sugiyono (2012: 120) menyatakan teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen secara proposional. Besarnya sampel dari seluruh kelas dalam penelitian ini ditentukan menggunakan rumus Slovin. Alasan menggunakan rumus Slovin adalah untuk mendapatkan sampel yang representatif dan lebih pasti atau mendekati populasi yang ada. Rumus Slovin yaitu sebagai berikut:


(56)

34

n = N

1 + (N x e )

Dimana:

n = Jumlah elemen/ anggota sampel N = Jumlah elemen/ anggota populasi

e =Error level(tingkat kesalahan, umumnya digunakan 1%, 5% dan 10%) (Juliansyah, 2012: 158).

Bedasarkan rumus Slovin dengan populasi 137 siswa dan tingkat kesalahan sebesar 5% atau 0,05. Maka besarnya sampel pada penelitian ini adalah:

n =

( )

n =

( , )

=

102,04 dibulatkan menjadi 102.

Jadi jumlah keseluruhan responden atau sampel dalam penelitian ini adalah 102 siswa.

Juliansyah (2012: 152) menyatakan jumlah sampel yang diambil berdasarkan masing-masing kelas ditentukan kembali dengan rumus alokasi proporsional (n) sebagai berikut.

n = populasi kelas

jumlah populasi keseluruhan x jumlah sampel yang ditentukan

Tabel 3. Perhitungan Sampel Tiap Kelas

No Kelas X Jumlah Sampel Sampel

1 IPS 1 n = 34/137x102 = 25,31 25

2 IPS 2 n = 33/137x102 = 24,56 25

3 IPS 3 n = 36/137x102 = 26,80 27

4 IPS 4 n = 34/137x102 = 25,31 25

Jumlah 102


(57)

35

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 102 yang diambil dengan teknik proportionate random sampling, setelah itu dilakukan pemilihan sampel setiap kelas dengan cara pengundian nama responden yang dilambangkan dengan nomor, langkahnya sebagi berikut:

1. Menyiapkan kertas dan kaleng sebagai tempat pengundian,

2. Memotong kertas sebanyak 34 potongan (sesuai banyaknya populasi kelas X IPS 1),

3. Mencatat nomor populasi kelas X IPS 1 pada kertas yang dipotong kecil-kecil mulai dari nomor 1-34,

4. Menggulung kertas sebanyak 34 potongan dan dimasukan ke dalam kaleng, 5. Kemudian mengocok kaleng yang berisikan kertas gulungan nomor populasi

kelas X IPS 1 sampai mengeluarkan kertas gulungan sebanyak 25 kali,

6. Selanjutnya mentukan sampel kelas X IPS 2 - X IPS 4 dengan prosedur yang sama.

7. Setelah selesai akan diperoleh siswa yang mengisi angket atau sebagai sampel sebanyak 102 siswa.

C. Variabel Penelitian

Menurut Sumadi (2010: 25) variabel penelitian sebagai segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian, sering juga dinyatakan variabel penelitian ini sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala-gejala yang akan diteliti. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu :


(58)

36

a. Variabel bebas (Independent Variable)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perhatian orangtua (X1) dan

manajemen waktu belajar di rumah (X2).

b. Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar pada mata pelajaran geografi (Y).

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah konsep/variabel agar dapat diukur, dengan cara melihat pada dimensi (indikator) dari suatu konsep/variabel (Juliansyah Noor, 2012: 97). Adapun definisi operasional dalam penelitian ini, yaitu:

1. Definisi Operasional Perhatian Orangtua (X1)

Perhatian orangtua yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penilaian atau persepsi siswa tentang seberapa besar bentuk perhatian yang diberikan oleh orangtua kepada siswa dalam pendidikannya. Orangtua yang peduli atau memperhatikan pendidikan anaknya, maka anak dengan sendirinya akan mempunyai persepsi atau penilaian yang positif terhadap orangtuanya sehingga anak dapat mencapai prestasi belajar yang optimal, sedangkan apabila orangtua tidak peduli atau kurang memperhatikan pendidikan anaknya, maka anak akan mempunyai persepsi yang negatif terhadap orangtuanya sehingga anak dapat mencapai prestasi belajar yang tidak optimal.


(59)

37

Pengukuran persepsi siswa tentang perhatian orangtua dilakukan dengan menggunakan kuesioner, dengan indikator:

a. Menyediakan kebutuhan anak dalam belajar.

b. Mengawasi penggunaan waktu belajar anak di rumah. c. Mengawasi kegiatan sekolah anak.

d. Memberikan penghargaan yang tidak berlebihan jika anak berprestasi. e. Menolong anak mengatasi kesulitan belajar.

Skala yang digunakan untuk mengukur variabel persepsi siswa tentang perhatian orangtua adalah skala Likert dalam bentuk 5 alternatif jawaban. Menurut Sugiyono (2012: 135) jawaban setiap item menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang berupa kata-kata antara lain:

Tabel 4. Alternatif Jawaban Instrumen Perhatian Orangtua

Alternatif Jawaban Skor Pernyataan Positif

Skor Pernyataan Negatif

Sangat Setuju 5 1

Setuju 4 2

Ragu-ragu 3 3

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju 1 5

Sumber: Sugiyono (2012: 135).

Langkah berikutnya menggolongkan tingkat persepsi siswa tentang variabel perhatian orangtua menurut kategori tinggi, sedang, dan rendah. Rumus interval yang digunakan untuk menentukan kategori perhatian orangtua menurut Soegyarto Mangkuatmodjo (1997: 37), yaitu:

I = NT NR K


(60)

38

Keterangan: I = Interval

NT = Nilai Variabel Tertinggi NR = Nilai Variabel Terendah K = Kategori

Tabel 5. Definisi Operasional Variabel Perhatian Orangtua No Variabel

Penelitian

Indikator Sub Indikator Skala

Pengukuran 1 Perhatian

orangtua (X1).

1. Menyediakan kebutuhan anak dalam belajar. • Menyediakan fasilitas belajar, seperti buku-buku tulis, pena, pensil, penggaris, buku-buku penunjang mata pelajaran, dan membayar iuran sekolah.

• Memberikan ruang belajar yang nyaman.

Interval 2. Mengawasi penggunaan waktu belajar anak di rumah.

• Menasehati anak ketika malas belajar. • Terus mengawasi dan

memberi semangat kegiatan belajar anak di rumah.

• Mengatur batas waktu belajar anak di rumah.

• Memberikan waktu untuk bermain yang cukup agar anak tidak jenuh dalam belajar. Interval 3. Mengawasi kegiatan sekolah anak. • Memperhatikan waktu kegiatan sekolah Anak. • Datang ke sekolah

menanyakan perkembangan belajar anak kepada wali kelas.

• Menyakan pengalaman anak selama di sekolah.


(61)

39

No Variabel Penelitian

Indikator Sub Indikator Skala

Pengukuran 4. Memberikan penghargaan yang tidak berlebihan jika anak berprestasi dalam belajar.

• Memberikan hadiah yang tidak berlebihan pada anak jika

berprestasi dalam belajar.

• Memberikan pujian pada anak jika berprestasi dalam belajar. Interval 5. Menolong anak mengatasi kesulitan belajar.

• Membantu anak dalam mengatasi kesulitan

mengerjakan PR atau materi pelajaran yang sedang dipelajari dengan cara

memberikan contoh. • Mendaftarkan anak

ke tempat les belajar terkait pelajaran geografi.

• Mengizinkan anak belajar kelompok di luar jam sekolah. • Menyediakan

fasilitas internet

Interval

Sumber: Kartini Kartono, Abu Ahmadi, dan Widodo Supriyono dengan modifikasi tahun 2015.

2. Definisi Operasional Manajemen Waktu Belajar di Rumah (X2)

Manajemen waktu belajar di rumah adalah suatu perencanaan waktu yang diatur untuk kegiatan belajar mandiri di rumah baik yang dibuat sendiri maupun dibuat bersama-sama orangtua, dengan tujuan untuk mendalami suatu pelajaran khususnya kegiatan belajar pada mata pelajaran geografi, baik yang sudah diajarkan di sekolah maupun yang belum diajarkan atau materi yang akan diajarkan dalam pertemuan selanjutnya di sekolah.


(62)

40

Pengukuran manajemen waktu belajar di rumah dilakukan dengan menggunakan kuesioner, dengan indikator:

1. Mengatur waktu belajar di rumah. 2. Menghindari pengganggu waktu belajar.

Skala yang digunakan untuk mengukur variabel manajemen waktu belajar di rumah adalah skala Likert dalam bentuk 5 alternatif jawaban. Menurut Sugiyono (2012: 135) jawaban setiap item menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang berupa kata-kata antara lain :

Tabel 6. Alternatif Jawaban Instrumen Manajemen Waktu Belajar di Rumah

Alternatif Jawaban Skor Pernyataan Positif

Skor Pernyataan Negatif

Sangat Setuju 5 1

Setuju 4 2

Ragu-ragu 3 3

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju 1 5

Sumber: Sugiyono (2012: 135).

Langkah berikutnya menggolongkan tingkat variabel manajemen waktu belajar di rumah menurut kategori tinggi, sedang, dan rendah. Rumus interval yang digunakan untuk menentukan kategori manajemen waktu belajar di rumah menurut Soegyarto Mangkuatmodjo (1997: 37), yaitu:

I = NT NR K Keterangan:

I = Interval

NT = Nilai Variabel Tertinggi NR = Nilai Variabel Terendah K = Kategori.


(63)

41

Tabel 7. Definisi Operasional Variabel Manajemen Waktu Belajar di Rumah No Variabel

Penelitian

Indikator Sub Indikator Skala

Pengukuran 1 Manajemen

Waktu Belajar di Rumah (X2)

1. Mengatur waktu belajar di rumah • Menjadwalkan pembagian waktu belajar di rumah untuk setiap mata pelajaran dan kegiatan sehari-hari.

• Mengulang materi pelajaran yang telah diberikan di sekolah. • Mengganti waktu

belajar yang hilang.

Interval

2. Menghindari penggangu waktu belajar

• Menghindari agenda kegiatan yang mendadak dan tidak efektif ketika sedang belajar.

• Menghindari lemahnya pengetahuan tentang materi yang sedang dipelajari.

• Menghindari sikap tidak mengutamakan kegiatan belajar. • Menghindari suatu

ajakan atau permintaan seseorang ketika sedang belajar.

• Menghindari lemahnya semangat dan motivasi dalam belajar.

• Menghindari sikap tidak memanfaatkan waktu luang untuk belajar.

Interval

Sumber: Djamarah, Endang dan Reminingsih, Atha Barakat, Srijati dkk, dengan modifikasi tahun 2015.


(1)

62

Hipotesis 3:

H0= Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara manajemen waktu belajar di rumah dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015.

Ha = Ada hubungan positif dan signifikan antara manajemen waktu belajar di rumah dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015.


(2)

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada hubungan positif dan signifikan antara perhatian orangtua dan manajemen waktu belajar di rumah secara bersama-sama dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X IPS di SMA Negeri 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015. Hal tersebut menunjukkan semakin sedang tingkat perhatian orangtua dan manajemen waktu belajar di rumah maka semakin sedang pula prestasi belajar yang dicapai siswa.

2. Ada hubungan positif dan signifikan perhatian orangtua dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X IPS di SMA Negeri 3 Bandar Lampung, masih dalam kategori sedang. Hal tersebut menunjukkan semakin sedang tingkat perhatian orangtua maka semakin sedang pula prestasi belajar yang dicapai siswa.

3. Ada hubungan positif dan signifikan antara manajemen waktu belajar di rumah dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X IPS di SMA Negeri 3 Bandar Lampung, masih tergolong kategori sedang. Hal tersebut menunjukkan semakin sedang tingkat manajemen waktu belajar di rumah maka semakin sedang pula prestasi belajar yang dicapai siswa.


(3)

117

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi pihak sekolah dan guru SMA Negeri 3 Bandar Lampung, khususnya

guru geografi dan para Wali Kelas agar dapat melakukan pertemuan orangtua siswa untuk memberikan informasi agar lebih memperhatian pendidikan siswa. Selain itu pihak sekolah, guru, dan orangtua dapat bekerjasama untuk membuat buku kendali siswa yang berfungsi sebagai pengotrol kegiatan siswa selama di sekolah maupun di rumah.

2. Bagi siswa perlu meningkatkan kemampuan dalam memanajemen atau mengelola waktu belajar di rumah agar tidak belajar ketika menjelang ujian dan lebih banyak menjalin interaksi dengan orangtua dalam mengatasi masalah yang dihadapi selama menjalani proses pendidikan.

3. Bagi orangtua perlu meningkatkan perhatian terhadap pendidikan siswa diantaranya menyediakan kebutuhan siswa dalam belajar, mengawasi penggunaan waktu belajar siswa pada saat di rumah, mengawasi kegiatan sekolah siswa, memberikan penghargaan kepada siswa yang tidak berlebihan jika berprestasi dalam belajar, dan menolong siswa mengatasi kesulitan belajar sehingga siswa mendapatkan prestasi belajar yang optimal.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 2004.Psikologi Belajar. Rineka Cipta, Jakarta.

Ade Suryani A.Hi Syafi,i. 2009. Pengaruh Manajemen Waktu Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas X MAN Maguwoharjo Sleman Yogyakarta. (Skripsi). Fakultas Sains dan Tekonologi Universitas Islam Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

Agus Irianto. 2004. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Predana Media. Jakarta.

Alex Sobur.2003. Psikologi Umum. Pustaka Setia. Bandung.

Arif Rohman. 2009.Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Laksbang Mediatama. Yogyakarta.

Atha Barakat. 2008.Jadikan Hidupmu 48 Jam Sehari. Khalifa. Jakarta. Baharuddin.2007. Psikologi Pendidikan. Ar Ruzz Media. Yogyakarta. Beni Agus Pribadi. 2010.Model dan Sistem Pembelajaran. Kencana. Jakarta. Bilson Simamora. 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. Gramedia Pustaka

Utama. Jakarta.

Davidson. 2001.Penuntun 10 Menit Manajemen Waktu. Andi Offset. Yogyakarta. Djawadi Haji Nugroho. 2013. Strategi Pembelajaran Geografi. Ombak.

Yogyakarta.

Duwi Priyatno. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian SPSS. Gava Media. Yogyakarta.


(5)

119

Duwi Priyatno. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20. Andi Offsien. Yogyakarta.

Endang Sri Astuti dan Resminingsih. 2010. Bahan Dasar Untuk Pelayanan Konseling Pada Satuan Pendidikan Menengah Jilid 1. Grasindo. Jakarta Grant Martin. 2000. Tolong Anak Saya Sulit Belajar. Harvest Publication House.

Jakarta.

J.J. Reza. 2010.Manage Your Time For Success. Andi Offsien. Yogyakarta. Juliansyah Noor. 2012.Metodologi Penelitian. Kencana. Jakarta.

Karlinawati Silalahi. 2010. Keluarga Indonesia Aspek Dan Dinamika Zaman. Rajawali. Jakarta.

Kartini Kartono. 1992.Peran Keluarga Memandu Anak. Rajawali. Jakarta. M. Dalyono. 2010.Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta:

Muhibbin Syah. 2004. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Remaja Rosda Karya. Bandung.

Mohamad Surya. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Pustaka Bani Quraisy. Bandung.

Myron H. Dembo. 2007. Motivation And Learning Strategies For Collage Success (A Self-Management Approach) Third Edition. Taylor and Francis Group. New York.

Ngalim Purwanto,2006. Psikologi Pendidikan.Remaja Rosdakarya. Bandung.

Nurfuadi. 2012. Profesional Guru. Stain Press. Purwokerto.

Nursid Sumatmadja. 2001. Metodologi Pengajaran Geografi. Bumi Aksara. Jakarta.

Oemar Hamalik. 2004.Pendekatan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.

Bumi Aksara. Jakarta.

Riduwan. 2012. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Raja Grafindo Persada. Jakarta.


(6)

Slameto. 2010.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Rineka Cipta. Jakarta.

Soegyarto Mangkuatmodjo. 1997.Pengantar Statistik. Rineka Cipta. Jakarta. Srijanti, Purwanto S.K., dan Primi Artiningrum, 2007. Etika Membangun Sikap

Profesionalisme Sarjana.Graha Ilmu. Jakarta.

Sugiyono. 2012.Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.

Suharsimi Arikunto. 2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta.

Suharsimi Arikunto. 2012.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Sudjana. 2005.Metode Statistika (Edisi 6).Tarsito. Bandung.

Sumadi Suryabrata.2006.Psikologi Pendidikan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sumadi Suryabrata. 2010.Metodologi Penelitian. Rajawali Pers. Jakarta.

Sumarmi. 2012. Model-model Pembelajaran Geografi. Aditya Media Publishing. Malang.

Sumiati & Astra. 2008.Metode Pembelajaran. Wacana Prima. Bandung. Sutrisno Hadi. 2004.Analisis Regresi. Andi Offset. Yogyakarta.

Syaiful Bahri Djamarah. 2008.Rahasia Sukses Belajar. Rineka Cipta. Jakarta. Thursan Hakim. 2005. Belajar Secara Efektif. Pustaka Membangun Swadaya

Nusantara. Jakarta.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana. Jakarta.

W.S. Winkel. 2004.Psikologi Pengajaran. Media Abadi. Yogyakarta.

Wina Sanjaya. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Kencana Persada Media Group. Jakarta.

Yulia Febtiana. 2013. Hubungan Antara Perhatian Orangtua dan Waktu Belajar Siswa di Rumah dengan Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Muhammadiyah Gisting Tahun Pelajaran 2012-2013. (Skripsi). Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan IPS FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PERHATIAN ORANG TUA DAN KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DIRUMAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

2 12 78

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PERHATIAN ORANG TUA DAN KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DIRUMAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 7 13

HUBUNGAN CARA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA PERINTIS I BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 17 66

HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DAN SUASANA SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS SMA YP UNILA BANDAR LAMPUNG TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010

0 6 12

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTABUMI LAMPUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 14 72

HUBUNGAN CARA BELAJAR DAN KELENGKAPAN SARANA BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI TUGUMULYO KABUPATEN MUSI RAWAS PROPINSI SUMATERA SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 21 75

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR GEOGRAFI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA UTAMA WACANA METRO TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

1 2 39

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA IT MIFTAHUL JANNAH BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

2 9 90

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 GEDUNG AIR KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

18 98 79

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DAN MANAJEMEN WAKTU BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

11 108 89