Prediksi Alur Pada Perkerasan Lentur Jalan Raya Metode Bina Marga Nomor 02 M Bm 2013 Dengan Menggunakan Program Kenpave

ABSTRAK

Perencanaan desain perkerasan jalan raya, khususnya perkerasan lentur dapat
menggunakan metode empiris, metode mekanistik ataupun gabungan keduanya.
Metode Bina Marga Nomor 02/M/BM/2013 salah satu metode empiris yang dipakai
dalam perhitungan tebal perkerasan lentur jalan raya. Dalam proses desain
perkerasan lentur, divariasikan 2 parameter desain yang berhubungan dalam
perhitungan tebal perkerasan, yaitu nilai beban kendaraan (ESAL) dan nilai CBR
tanah dasar. Masing-masing variasi nilainya untuk ESAL : 2 x 106 ESAL, 20 x 106
ESAL, dan 200 x 106 ESAL, untuk CBR : 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10%. Selain variasi
nilai ESAL dan CBR, terdapat 2 tipe lapisan perkerasan yang akan didesain, yaitu
Tipe A (AC-WC, CTB, CTSB, dan Subgrade) dan Tipe B (AC-WC, CTB, Granular
Kelas B, dan Subgrade). Terdapat 30 desain yang akan dipergunakan untuk
menghitung tebal perkerasannya.
Setelah didapatkan nilai tebal perkerasan dari masing-masing desain, dengan
mempergunakan program KENPAVE, masing-masing desain dengan ketebalannya
digunakan untuk mendapatkan nilai regangan dan tegangan. Nilai regangan dan
tegangan tersebut dipergunakan untuk menghitung nilai repetisi fatigue dan rutting
dari masing-masing desain perkerasan. Dari nilai repetisi tersebut akan terlihat nilai
yang sesuai dengan repetisi beban standar ataupun nilai yang akan mengakibatkan
kerusakan pada jalan (failure).

Dari hasil perhitungan nilai repetisi, selanjutnya dengan menggunakan
metode mekanistik-empiris akan dihitung kerusakan jalannya, yang dikhususkan
untuk kerusakan alur (rutting). Dengan masing-masing desain perkerasan yang
berbeda-beda akan menghasilkan variasi kedalaman alur yang berbeda-beda.

Kata Kunci :
Perkerasan Lentur, Metode Bina Marga Nomor 02/M/BM/2013, KENPAVE,
Mekanistik-Empiris

i